Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KONSEP DASAR KOMUNIKASI

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH KOMUNIKASI


EFEKTIF DAN KONSELING

DOSEN PENANGGUNGJAWAB : ATICEH, S.ST. M.KM

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK

ADELIA PUTRI P3.73.24.1.19.001


DYAH EKA SURYANI P3.73.24.1.19.010
PEIRAWATI NURAULIA P3.73.24.1.19.020

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN PENDIDIKAN PROFESI


BIDAN

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA 3

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat,taufik serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah pendamping
presentasi kami mengenai konsep dasar komunikasi.

Shalawat serta salam kita haturkan kepada junjungan nabi Muhammad SAW yang
atas perjuangan beliau sehingga kita dapat tetap hidup dibawah naungan cahaya rahmat dan
dapat terus menuntut ilmu guna mendapat derajat kemuliaan di sisi-Nya serta dapat lebih
mengenal hakikat-Nya.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dan kami rangkai dengan baik dan benar guna
melengkapi tugas presentasi kami pada mata kuliah Ilmu komunikasi dan konseling. Kami
harap makalah ini dapat berguna bagi para pembaca guna menambah pengetahuan.

Terima kasih kami haturkan kepada pihak-pihak yang telah berperan membantu kami
dalam menyelesaikan makalah ini, serta permohonan maaf atas makalah yang memiliki
banyak kekurangan dan kesalahan ini.

Semoga makalah ini dapat dipahami dengan baik bagi para pembacanya dan dapat
bermanfaat, baik untuk kami dari tim penyusun maupun bagi para pembaca. Sebelumnya
kami memohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan. Maka dari itu, kami
mohon kritik dan sarannya untuk perbaikan kami kedepannya.demi perbaikan di masa depan.

Jakarta, 12 Februari 2020

Penyusun

2
3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN......................................................................................................................1

1.1 Latar belakang.............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................................2

1.4 Manfaat penulisan............................................................................................................2

BAB II........................................................................................................................................3

PEMBAHASAN........................................................................................................................3

2.1 Definisi komunikasi.........................................................................................................3

2.2 Unsur-unsur komunikasi..................................................................................................5

2.3 Komponen komunikasi....................................................................................................7

2.4 Proses Komunikasi...........................................................................................................9

2.5 Faktor-faktor Komunikasi.............................................................................................10

BAB III.....................................................................................................................................13

PENUTUP................................................................................................................................13

3.1 Kesimpulan................................................................................................................13

3.2 Saran..........................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................iii

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Komunikasi adalah suatu aspek terpenting dan yang kompleks dalam kehidupan manusia.
Manusia sangat dipengaruhi oleh komunikasi yang dilakukannya dengan manusia lain, baik
yang sudah dikenal atau yang tidak dikenal sama sekali. Dikarenakan komunikasi merupakan
aktifitas dasar manusia. Maka dengan berkomunikasi manusia dapat saling berhubungan satu
sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga, ditempat pekerjaan, di pasar,
dalam masyarakat atau di mana saja manusia berada. Komunikasi adalah suatu proses
pertukaran pesan verbal maupun nonverbal antara si pengirim pesan dangan isi pesan (Indah,
2018)
Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya.
Salah satu unsur terpenting dalam hidup manusia adalah komunikasi. Komunikasi adalah
saluran atau media. Seorang komunikator dalam proses komunikasi pastilah menggunakan
unsur media sebagai alat penyampai pesan kepada komunikan. Tujuannya untuk mengetahui
lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin
tahu ini memaksa manusia perlu berkomunikasi. Komunikasi merupakan proses penyampaian
pesan dari komunikator ke komunikan melalui media atau saluran. Komunikasi merupakan
faktor fundamental dalam kehidupan manusia, sebab manuasia perlu mempertahankan hidup
dan kebutuhan menyesuaikan dengan lingkungan (Rizky D, 2016).
Menurut Al-Ibtida (2016) bahwa sepanjang waktu kita semua melakukan komunikasi,
komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi manusia dapat saling
berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga, tempat
pekerjaan, pasar, dalam masyarakat atau di mana saja berada. Tidak ada manusia yang tidak
akan terlibat dalam komunikasi. Komunikasi adalah tingkah laku perbuatan atau kegiatan
penyampaian atau pengoperan lambang-lambang yang mengandung makna atau arti. Atau
perbuatan penyampaian suatu gagasan atau informasi dari seseorang kepada orang lain. Atau
suatu pemindahan atau penyampaian informasi mengenai pikiran-pikiran dan perasaan-
perasaan.

1
Istilah komunikasi mengalami perluasan makna. Kalau dulu komunikasi diartikan
percakapan atau interaksi antar individu. Namun saat ini komunikasi sudah dianggap sebagai
upaya untuk mempengaruhi dan menyampaikan pemikiran dari sebuah pemikiran ke
pemikiran yang lainnya. Karena semua proses komunikasi adalah upaya untuk mempengaruhi
orang lain (Al-Ibtida, 2016)

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi?
2. Apa saja unsur-unsur komunikasi?
3. Apa saja komponen komunikasi?
4. Bagaimana proses dalam komunikasi?
5. Apa saja yang mempengaruhi faktor-faktor komunikasi?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui definisi dari komunikasasi.
2. Mengetahui unsur-unsur dalam komunikasi.
3. Mengetahui komponen-komponen komunikasi.
4. Mengetahui proses dalam komunikasi.
5. Mengetahui faktor-faktor komunikasi.

1.4 Manfaat penulisan


Dapat memahami apa itu komunikasi dan bagaimana proses dalam berkomunikasi dan
mengetahui apa saja faktor faktor yang mempengaruhi dalam komunikasi khususnya dalam
kehidupan sehari-hari.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi komunikasi

Komunikasi adalah sebuah proses pertukaran atau penyampaikan informasi antar


individu, baik itu dilakukan dengan bahasa, dengan simbol simbol, dengan sinyal-sinyal
maupun dengan perilaku atau tindakan yang ditujukan dari individu dengan individu yang
lainnya. Dalam kamus bahasa Indonesia, komunikasi diartikan pengiriman dan penerimaan
pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.
Secara asal kata, Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communicare atau
communis yang berarti komunikasi berasal dari bahasa Latin communicatio dari kata
communis yang berarti “untuk membuat sama” atau “untuk berbagi”. Dengan demikian,
komunikasi didefinisikan sebagai sebuah proses pengiriman pesan untuk mencapai kesamaan
makna. Jadi komunikasi dapat berlangsung jika antara orang yang terlibat komunikasi terjadi
kesamaan mengenai sesuai yang dikomunikasikan (Ubaidillah, 2016).

Para ahli dari berbagai disiplin ilmu telah melahirkan ribuan definisi
komunikasi. Beberapa dari pengertian tersebut menggambarkan komunikasi
sebagai pengiriman makna, transmisi rangsangan, mempengaruhi apa yang
dipikirkan orang lain, hubungan antar manusia, atau berbagi
pengalaman. Komunikasi juga didefinisikan sebagai sebuah kajian kelimuan yang
melibatkan seni berkomunikasi dan karenanya dibutuhkan suatu keterampilan
berkomunikasi. Namun, ada beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli yang
dengan jelas menggambarkan komunikasi sebagai sebuah proses yang berlangsung
karena adanya berbagai unsur atau komponen yang mendukungnya.
Menurut Charles E. Osgood, komunikasi  terjadi manakala sebuah sumber mengirimkan
berbagai macam sinyal alternatif yang dikemas sedemikian rupa melalui sebuah saluran
komunikasi yang menghubungkan antara sumber dan penerima peran dengan tujuan untuk
mempengaruhi orang lain. Definisi komunikasi yang dikemukakan oleh Charles E. Osgood
menitikberatkan pada adanya pengaruh atau efek dari komunikasi yang dilakukan, bukan
pengiriman sesuatu. Dalam hal ini, tidak ada batasan pesan, melainkan dinyatakan dengan
sinyal.

3
Sementara itu, ahli lainnya yang bernama Harold Lasswell mencoba untuk
mendefinisikan komunikasi dengan mengeluarkan sebuah paradigma yang sangat
terkenal. Paradigma tersebut merupakan sebuah cara yang digunakan untuk
memahami komunikasi dengan menjawab pertanyaan Who Says What In Which
Channel To Whom With What Effect?. Dari paradigma tersebut, dapat kita lihat bahwa
komunikasi terdiri dari berbagai unsur, yaitu sumber, pesan, media, penerima pesan,
dan efek.

Onong Uchjana Effendy dalam buku karangannya yang berjudul “Dinamika


Komunikasi”, berpendapat bahwa pengertian komunikasi harus dilihat dari dua sudut
pandang, yaitu pengertian secara umum dan pengertian secara paradigmatik. Pengertian
komunikasi secara umum itupun harus juga dilihat dari dua segi, yaitu pengertian komunikasi
secara etimologis dan pengertian komunikasi secara terminologis. Secara etimologis,
komunikasi berasal dari bahasa Latin communicatio yang bersumber dari kata communis
yang berarti sama. Kata sama yang dimaksudkan adalah sama makna. Jadi dalam pengertian
ini, komunikasi berlangsung manakala orang-orang yang terlibat di dalamnya memiliki
kesamaan makna mengenai suatu hal yang tengah dikomunikasikannya itu. Dengan kata lain,
jika orang-orang yang terlibat di dalamnya saling memahami apa yang dikomunikasikannya
itu, maka hubungan antara mereka bersifat komunikatif ( Nurhadi dan Kurniawan, 2017).
Istilah komunikasi dalam bahasa inggris “communication”, dari bahasa latin
“communicatus” yang memounyai arti berbagi atau menjadi milik bersama, komunikasi
diartikan sebagai proses sharing diantara pihak- pihak yang melakukan aktifitas komunikasi
tersebut. Menurut Lexicographer, komunikasi adalah upaya yang bertujuan berbagi untuk
mencapai kebersamaan. Jika dua orang berkomunikasi maka pemahaman yang sama terhadap
pesan yang saling dipertukarkan adalah tujuan yang diinginkan oleh keduanya. Webster‟s
New Collegiate Dictionary edisi tahun 1977 antara lain menjelaskan bahwa komunikasi
adalah suatu proses pertukaran informasi diantara individu melalui system lambang-
lambang, tanda- tanda, atau tingkah laku.

Definisi komunikasi menurut beberapa ahli itu sendiri salah satunya adalah J.A
Devito mengartikan bahwa komunikasi merupakan suatu tindakan oleh satu orang
atau lebih yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan terjadi
dalam satu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu dan ada kesempatan untuk
melakukan umpan balik.

4
Para ahli komunikasi memberikan pengertian komunikasi menurut sudut pandang
dan pendapat mereka masing-masing diantaranya: Danil Vardiansyah. Komunikasi
adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur
lingkungannya dengan (1) membangun hubungan antarsesama manusia; (2) melalui
pertukaran informasi;(3) untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain; serta
(4) berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu.

2.2 Unsur-unsur komunikasi

Dalam melakukan komunikasi, menurut Aristoteles, ada beberapa unsur yang harus
dipenuhi yaitu siapa yang berbicara, apa yang di bicarakan, dan siapa yang mendengarkan.
1. Komunikator
Merupakan seseorang atau sekelompak yang menyampaikan pesan kepada orang lain
(Komunikan). Komunikator disebut juga sebagai pembawa berita, pengirim berita, atau
sumber dalam berita. Penyampaian pesan dapat berupa lambanng, kata, gerak tubuh, dll.
2. Pesan (Message)
Pesan atau amanat adalah sesuatu yag disampaikan melalui lambang, gerakan, atau
gagasan kepada orang lain(Komunikan). Agar dapat diterima dengan baik, pesan
hendaknya dirumuskan dalam bentuk yang tepat, disesuaikan, dan dipertimabngkan
berdasarkan keaadaan penerima, hubungan pengirim dan penerima, serta waktu
komunikasi dilakukan. Pesan yang disampaikan kepada klien dapat berupa nasehat,
dukungan, petunjuk dan yang lainnya.
Faktor-faktor yang membuat suatu pesan menjadi akurat antara lain:
a. Penyampaian pesan, yang bisa disampaikan secara lisan, tatap muka, langsung, atau
tidak langsung.
b. Bentuk pesan, yang dibedakan menjadi tiga yaitu:
1) Informatif, yaitu pemberian sejumlah keterangan dari komunikator kepada
komunikan, kemudian komunikan mengambil kesimpulan dan keputusan sendiri;
2) Persuasif, adalah bentuk pesan yang berupa bujukan untuk membangkitkan atau
memotivasi semangat individu, perubahan perilaku yang diharapkan atas kesadaran
sendiri tanpa paksaan;
3) Koersif, yaitu bentuk pesan yang bersifat memaksa dengan menggunakan
sanksisanksi yang bisa berbentuk instruksi, perintah, dan lain-lain.

5
3. Komunikan
Komunikan adalah pihak lain yang diajak berkomunikasi yang merupakan sasaran dalam
komunikasi, atau orang yang menerima pesan, berita, atau lambang. Komunikan bisa
perorangan, kelompok, atau organisasi.
4. Media (Channel)
Media atau channel adalah sarana atau alat dalam penyampaian pesan. Media dapat berupa
buku, brosur, pamflet, radio, televisi, OHP, laptop, lembar catatan klien, rekam medik dan
lain-lain.
5. Umpan Balik (Feed Back)
Umpan balik adalah respon yang diberikan oleh komunikan terhadap pesan yang diterima.
Ketika Anda mempelajari feed back (umpan balik), maka Anda akan mengenal empat
bentuk umpan balik dalam komunikasi, yaitu:
a. Zero umpan balik, yaitu tidak ada kejelasan umpan balik dari komunikan karena pesan
kurang jelas sehingga komunikasi tidak bermakna. Jadi komunikan tidak memberikan
feed back yang bisa ditafsirkan atau diartikan oleh komunikator.
b. Umpan balik positif yaitu umpan balik dari komunikan dapat diterima/dimengerti oleh
komunikator sehingga komunikasi menjadi bermakna.
c. Umpan balik netral yaitu tanggapan yang diberikan oleh komunikan tidak mempunyai
relevansi dengan pesan yang disampaikan.
d. Umpan balik negative yaitu respon kemunikan tidak mendukung komunikator, tidak
setuju, atau mengkritik.
Nurjaman dan Uman berpendapat bahwa setiap unsur tersebut memiliki hubungan yang
sangat erat dan saling berketergantungan satu dan lainnya yang dapat menentukan
keberhasilan dari sebuah komunikasi. Selain ketiga unsur tersebut, terdapat enam unsur-
unsur komunikasi lainnya. Dalam totalnya, terdapat Sembilan unsur yang menjadi faktor-
faktor kunci, yaitu:

1. Sender: atau disebut komunikator adalah unsur yang menyampaikan pesan kepada
seseorang atau sejumlah orang.
2. Encoding: atau disebut dengan penyandian adalah sebuah proses pengalihan pikiran ke
dalam bentuk lambang.

6
3. Message: atau disebut pesan adalah seperangakat lambang yang mempunyai makna
yang disampaikan oleh komunikator.
4. Media: adalah sebuah saluran komunikasi tempat berjalannya pesan dari komunikator
kepada komunikan.
5. Decoding: adalah proses saat komunikator menyampaikan makna pada lambang yang
ditetapkan komunikan.
6. Receiver: ialah komunikan yang menerima pesan dari komunikator
7. Response: merupakan sebuah tanggapan atau reaksi dari komunikan setelah menerima
pesan.
8. Feedback: merupakan sebuah umpan balik yang diterima komunikator dari komunikan
9. Noise: adalah gangguan yang tidak direncanakan namun terjadi selama proses
komunikasi dan menyebabkan komunikan menerima pesan yang berbeda dari
komunikator.

Berdasarkan jurnal dari Fidyah Wati (2017) bahwa komunikasi hanya bisa di dukung oleh
adanya unsur-unsur komunikasi. Secara rinci unsur-unsur komunikasi terdiri atas :
1. Sumber yang merupakan semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai
pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antarmanusia, sumber bisa terdiri
dari satu orang, tetapi juga bisa dalam bentuk kelompok.
2. Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim
kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media
komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau
propaganda.
3. Media yang dimaksud disini ialah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari
sumber kepada penerima.
4. Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber.
5. Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan
oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan.
6. Tanggapan balik adalah salah satu bentuk daripada pengaruh yang berasal dari penerima.
7. Lingkungan ialah faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya komunikasi.

2.3 Komponen komunikasi

7
Menurut Ardianto dkk (2009) mengatakan, untuk berlangsungnya suatu kegiatan
komunikasi minimal diperlukan tiga komponen yaitu: source, message dan destination, atau
komunikator, pesan, dan tujuan berkomunikasi. Sedangkan menurut Menurut Husaini (2002)
setiap proses komunikasi melibatkan sejumlah komponen: (1) komunikator (penyampai
pesan), (2) pesan (pernyataan yang didukung oleh lambang), (3) komunikan (penerima
pesan), (4) media (sarana atau saluran yang mendukung pesan bila komunikan jauh atau
banyak), (5) efek (dampak sebagai pengaruh dari pesan).
Menurut Laswell, komponen-komponen komunikasi adalah sebagai berikut.
a. Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak
lain.
b. Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada
pihak lain.
c. Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. Dalam
komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan
getaran nada/suara.
d. Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain.
e. Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang
disampaikannya.
Komponen-komponen komunikasi terdiri atas :
a) Communicator (Komunikator, Source, Sender) Yaitu komunikator yang menyampaikan
pesan kepada seseorang atau sejumlah orang. Komunikator akan menyandi (encode) pesan
yang akan disampaikan kepada komunikan, ini berarti ia memformulasikan pikiran dan
perasaannya kedalam lambang (bahasa) yang diperkirakan akan dimengerti oleh
komunikan.
b) Message (Pesan) Pesan merupakan seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh
komunikator. Penyempaian pesan dapat dilakukan secara verbal yakni dengan
menggunakan bahasa dan secara dan secara nonverbal yakni dengan menggunakan alat,
isyarat, gambar atau warna untuk mendapatkan umpan balik (feed back) dari komunikan.
c) Channel (Media) merupakan saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari
komunikator kepada komunikan. Lambang sebagai media primer dalam proses
komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna dan lain sebagainya yang secara
langsung mampu “menterjemahkan” pikiran atau perasaan komunikator pada komunikan.
d) Communicant, Communicate, receiver, recipient (Komunikan) Yaitu orang yang

8
menerima pesan dari komunikator. Komunikan akan memberikan umpan balik (feed back)
terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator.
Umpan balik memainkan peran yang amat penting dalam komunikasi. Sebab ia
menentukanberlanjutnya komunikasi atau berhentinya komunikasi yang diutarakan oleh
komunikator. Oleh karena itu umpan balik bisa bersifat positif atau negatif.
e) Effect, impact, influeance (efek) Yaitu tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan
setelah menerima pesan dari komunikator. Tanggapan komunikan apabila tersampaikan
atau disampaikan kepada komunikator terhadap isi pesan, yang dapat menimbulkan reaksi
dari kedua belah pihak. (Fajar, 2009 : 58-59)
2.4 Proses Komunikasi
Pada dasarnya proses komunikasi terjadi atas dua tahap yaitu secara primer dan
sekunder. Proses komunikasi primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan
seseorang terhadap orang lain dengan menggunakan lambang/simbol. Misalnya berupa lisan,
tulisan, bahasa, isyarat, gambar, warna, dan sebagainya. Proses komunikasi sekunder adalah
proses penyampaian pesan oleh seseorang terhadap orang lain dengan menggunakan alat atau
sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang media. Misalnya dengan
menggunakan media telepon, radio, surat, papan pengumuman, milis, website, situs dan
sebagainya.
Menurut Robbins (1996), proses komunikasi adalah langkah-langkah antara satu
sumber dan penerima yang menghasilkan pentransferan dan pemahaman makna. Ada
beberapa tahap menurut Robbins, yaitu :
1. Tahap 1 : Komunikator mempunyai ide Sebelum proses penyampaian pesan dilakukan,
komunikator harus menyiapkan ide atau gagasan apa yang ingin disampaikan kepada
komunikan.
2. Tahap 2 : Komunikator mengubah ide menjadi pesan Proses komunikasi dimulai
dengan adanya ide dalam pikiran, yang lalu diubah ke dalam bentuk kata-kata, ekspresi
wajah, dan gerakan, untuk kemudian dipindahkan kepada komunikan.
3. Tahap 3 : Komunikator mengirim pesan Setelah mengubah ide-ide menjadi suatu pesan,
tahap berikutnya adalah memindahkan atau menyampaikan pesan tersebut melalui
berbagai media yang ada kepada komunikan.
4. Tahap 4 : Komunikan menerima pesan Komunikasi antara komunikator dan komunikan
akan terjadi bila komunikator mengirimkan pesan, dan komunikan menerima pesan
tersebut dengan baik.

9
5. Tahap 5 : Komunikan menafsirkan pesan Suatu pesan yang disampaikan komunikator
harus mudah dimengerti dan tersimpan di dalam benak komunikan.
6. Tahap 6 : Komunikan mengirim ide pesan Sinyal yang diberikan komunikan beraneka
ragam, dapat berupa suatu senyuman, tertawa, tetap murung, cemberut, komentar
singkat, anggukan sebagai suatu pembenaran, atau pesan secara tertulis.

2.5 Faktor-faktor Komunikasi


Menurut Potte dan Perry (1993), ada beberapa faktor yang mempengaruhi
komunikasi sebagai berikut.
1. Perkembangan
Sebagai seorang komunikator harus memperhatikan pengaruh perkembangan usia, bahasa,
dan proses berpikir dari komunikan. Jadi seorang bidan dalam berkomunikasi harus
memperhatikan hal-hal tersebut agar komunikasi berjalan dengan baik.
2. Persepsi
Persepasi adalah pandangan pribadi seseorang terhadap sesuatu kejadian atau
peristiwa.
3. Nilai
Nilai adalah standar yang memperngaruhi perilaku.
4. Latar Belakang Sosial Budaya
Budaya membatasi seseorang dalam bertindak dan berkomunikasi, contohnya
budaya Jawa dimana orangnya cenderung tertutup dibandingkan dengan budaya
Sumatera atau yang lainnya.
5. Emosi
Emosi merupakan perasaan subjektif terhadap suatu kejadian, dimana antara
individu akan berbeda dalam meluapkan emosi, bisa dalam bentuk diam atau yang
diungkapkan.
6. Jenis Kelamin
Tanned (1990) mengatakan bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai perbedaan alam
komunikasi. Perempuan berkomunikasi untuk membangun dan mendukung keakraban,
sedangkan laki-laki berkomunikasi untuk mendapat kemandirian aktifitas.
7. Pengetahuan

10
Kita ketahui bersama bahwa tingkat pengetahuan mempengaruhi
penerimaan/respos bahasa verbal, karena orang yang berpengetahuan akan
mempunyai lebih informasi dibandingkan dengan yang tidak berpengetahuan.

8. Peran dan Hubungan


Gaya komunikasi akan berbeda tergantung dengan peran yang disandang antara
komunikator dan komunikan. Ketika seseorang mempunyai peran dalam suatu
lingkungan maka ia akan mempunyai rasa percaya diri yang lebih tinggi dalam
memutuskan sesuatu karena dia mempunyai kewenangan.
Komunikasi antarpribadi dipengaruhi oleh bebrapa faktor yang dapat
mendukung atau malah menghambat keberhasilan komunikasi antarpribadi tersebut.
Faktor pendukung dan penghambat komunikasi antarpribadi diuraikan sebagai
berikut:
A. Faktor Pendukung
Ada beberapa faktor yang mendukung keberhasilan komunikasi dilihat dari sudut
komunikator, komunikan, dan pesan, sebagai berikut (Suranto, 2010):
a. Komunikator memiliki kredibilitas/kewibawaan yang tinggi, daya tarik fisik maupun
nonfisik yang mengundang simpati, cerdas dalam menganalisis suatu kondisi, memiliki
integritas/keterpaduan antara ucapan dan tindakan, dapat dipercaya, mampu memahami
situasi di lingkungan kerja, mampu mengendalikan emosi, memahami kondisi
psikologis komunikan, bersikap supel, ramah, dan tegas, serta mampu menyesuaikan
diri dengan masyarakat dimanaia berbicara.
b. Komunikan memiliki pengetahuan yang luas, memiliki kecerdasan menerima dan
mencerna pesan, bersikap ramah, supel, dan pandai bergaul, memahami dengan siapa ia
berbicara, bersikap bersahabat dengan komunikator. Pesan komunikasi dirancang dan
disampaikan sedemikian rupa, disampaikan secara jelas sesuai kondisi dan situasi,
lambang-lambang yang digunakan dapat dipahami oleh komunikator dan komunikan,
dan tidak menimbulkan multi interpretasi/penafsiran yang berlainan.

B. Faktor Penghambat
Faktor-faktor yang dapat menghambat komunikasi adalah sebagai berikut (Suranto, 2010):

11
a. Komunikator komunikator gagap (hambatan biologis), komunikator tidak
kredibel/tidak berwibawa dan kurang memahami karakteristik komunikan (tingkat
pendidikan, usia, jenis kelamin, dan lain-lain) atau komunikator yang gugup
(hambatan psikologis), perempuan tidak bersedia terbuka terhadap lawan bicaranya
yang laki-laki (hambatan gender).

b. Komunikan yang mengalami gangguan pendengaran (hambatan biologis), komunikan


yang tidak berkonsentrasi dengan pembicaraan (hambatan psikologis), seorang
perempuan akan tersipu malu jika membicarakan masalah seksual dengan seorang
lelaki (hambatan gender).
c. Komunikator dan komunikan kurang memahami latar belakang sosial budaya yang
berlaku sehingga dapat melahirkan perbedaan persepsi.
d. Komunikator dan momunikan saling berprasangka buruk sehingga membosankan.
e. Tidak digunakannya media yang tepatatau terdapat masalah pada teknologi komunikasi
(microphone, telepon, power point, dan lain sebagainya).
f. Perbedaan bahasa sehingga menyebabkan perbedaan penafsiran pada simbolsimbol
tertentu.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Komunikasi adalah sebuah proses pertukaran atau penyampaikan informasi antar
individu, baik itu dilakukan dengan bahasa, dengan simbol simbol, dengan sinyal-sinyal
maupun dengan perilaku atau tindakan yang ditujukan dari individu dengan individu yang
lainnya. Komunikasi memiliki tiga unsur yang paling mutlak yang harus dipenuhi, yaitu
komunikator, komunikan, dan Saluran/media. Selain ketiga unsur tersebut, terdapat enam
unsur-unsur komunikasi lainnya. Dalam totalnya, terdapat Sembilan unsur yang menjadi
faktor faktor kunci, yaitu sender, encoding, message, media, decoding, receiver, response,
feedback, dan noise. Dalam komunikasi terdapat juga komponen Komponen-komponen
komunikasi terdiri atas communicator (Komunikator, Source, Sender), message (Pesan) ,
channel (Media), communicant, Communicate, receiver, recipient (Komunikan), dan effect,
impact, influeance (efek).
Proses komunikasi terbagi dua yaitu primer dan sekunder. Proses primer adalah proses
penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang terhadap orang lain dengan menggunakan
lambang/simbol. Proses komunikasi sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh
seseorang terhadap orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua
setelah memakai lambang media. Ada dua tinjauan faktor yang mempengaruhi komunikasi,
yaitu dari pihak sender (pengirim) dan dari pihak receiver (penerima).
3.2 Saran
Sebagai makhluk sosial kita akan membutuhkan komunikasi. Tentunya
kehidupan kita tidak akan terpisah dengan berkomunikasi dengan orang lain. Maka
dari itu penting untuk kita semua untuk memahami tentang kominikasi. Setelah
membaca makalah ini diharapkan para pembaca dapat memahami tentang komunikasi
dan dapat menerapkan komunikasi dengan baik di lingkungan sekitar agar tidak
terjadi kesalahpahaman yang berakibat fatal dan mendorong terjadinya konflik.

13
DAFTAR PUSTAKA

Afianti, Dini., H. Johar Permana., Diding Nurdin “Pengaruh komunikasi interpersonal kepala
bidang dikmenti terhadap produktivitas kerja pegawai dinas pendidikan provinsi jawa
barat”
Ardianto, Lukiati dan Karlinah. 2009. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung:
Simbiosa Rekatama Media.
Fidyah Wati, Fadillah .2017. kemampuan komunikasi persuasif pengelola museum provinsi
sulawesi tengah :
Husaini. 2002. Sebuah Rekayasa Mengubah Citra. Jakarta: Gema Insani Press.
Indah, Desy Puspita .2018. Faktor yang mempengaruhikomunikasi interpesonal kepala
badan sumber daya manusia provinsi Bengkulu- Journal of Administration and
Educational Management (ALIGNMENT)
Nurhadi, Zikri Fachrul dan Achmad Wildan Kurniawan .2017. Kajian tentang efektivitas
pesan-Jurnal komunikasi hasil pemikiran dan penelitian.
Ubaidillah, Adhis .2016. Konsep Dasar Komunikasi Untuk Kehidupan

14

Anda mungkin juga menyukai