Anda di halaman 1dari 4

2.1.

Analisis Pemeriksaan Tambahan Untuk Fertilitas


Tes kesuburan untuk mengidentifikasi beragam masalah yang mungkin menjadi
penyebab infertilitas. Selain pemeriksaan organ-organ reproduksi, tes fungsi ovulasi dan
pemeriksaan hormon akan dilakukan untuk memastikan penyebab ketidaksuburan (Munir
2019).
Tes kesuburan bukan hanya pada wanita saja. Hasil penelitian membuktikan bahwa
suami menyumbang 25-40% dari angka kejadian infertil, istri 40-55%, keduanya 10%,
dan idiopatik 10%. Hal ini dapat menghapus anggapan bahwa infertilitas terjadi murni
karena kesalahan dari pihak wanita / istri (Munir, 2019)
Menurut Khaidir 2009, Pada umumnya dilakukan pemeriksaan berupa:
1. Wawancara / anamnesis
a. lama menikah,
b. usia pasangan,
c. pekerjaaan,frekuensi; dan
d. waktu melakukan hubungan seksual
2. Pemeriksaan fisik
a. Tekanan darah
b. Nadi
c. Suhu tubuh
d. Pernafasan
e. Foto thorax
3. Pemeriksaan lanjutan untuk pria:
1. Riwayat perkembangan urologis, pembedahan,hubungan kelamin, kontak
dengan zat-zat toksik, penyakit infeksi alat reproduksi
2. Pemeriksaan jasmani pada umumnya termasuk seks sekunder (penyebaran
rambut, ginekomastia dan lain-lain)
3. Pemeriksaan khusus alat reproduksi (penis,letak lubang uretra, ukuran,
konsistensi testis, vas deferens, epididimis dan lain-lain)
4. Pemeriksaan laboratorium rutin; urin, darah dan analisis sperma.Pemeriksaan
laboratorium khusus;kadar serum darah, FSH, LH, testosteron dan lain-lain
bila ada indikasi
4. Pemeriksaan lanjutan untuk wanita:
1. Pap smear untuk mendeteksi kanker serviks serta masalah lain seperti
leher rahim atau penyakit menular seksual. Semua problem tersebut
dapat mengganggu kehamilan.
2. Tes organ reptoduksi seperti,
 Hysterosalpinogram (HSG)  atau disebut juga tubogram adalah
rangkaian tes sinar-X untuk memeriksa tuba fallopii (saluran tub) dan
uterus (rahim),
 USG transvaginal bertujuan mendapatkan gambaran yang lebih jelas
tentang anatomi alat kelamin bagian dalam, mengikuti tumbuh
kembang folikel de graaf yang matang, sebagai penuntun aspirasi
(pengambilan) telur (ovum) pada folikel graaf untuk pembiakan bayi
tabung. Ultrasonografi vaginal dilakukan pada sekitar waktu ovulasi
dan didahului dengan pemberian pengobatan dengan klimofen sitrat
atau obat perangsang indung telur lainnya.
 Histeroskopi adalah pemeriksaan dengan memasukkan alat optik ke
dalam rahim untuk mendapatkan keterangan tentang mulut saluran
telur dalam rahim (normal, edema, tersumbat oleh kelainan dalam
rahim), lapisan dalam rahim (situasi umum lapisan dalam rahim
karena pengaruh hormon, polip atau mioma dalam rahim) dan
keterangan lain yang diperlukan.
 Lapraskopi adalah pemeriksaan dengan memasukkan alat optik ke
dalam ruang abdomen (perut), untuk mendapatkan keterangan tentang
keadaan indung telur yang meliputi ukuran dan situasi permukaannya,
adanya graaf folikel, korpus luteum atau korpus albikans, abnormalitas
bentuk, keadaan tuba fallopi (yang meliputi kelainan anatomi atau
terdapat perlekatan); keadaan peritoneum rahim, dan sekitarnya
(kemungkinan endometritis dan bekas infeksi). Pengambilan cairan pada
peritoneum untuk pemeriksaan sitologi pewarnaan dan pembiakan.
3. Tes hormone, setelah semua pemeriksaan dilakukan, apabila belum dapat
dipastikan penyebab infertilitas dapat dilakukan pemeriksaan hormonal untuk
mengetahui hubungan aksis hipotalamus, hipofise, dan ovarium. Hormon
yang diperiksa adalah gonadotropin (Folicle Stimulation Hormon (FSH) dan
Hormon Luteinisasi (LH)) dan hormon (esterogen, progesteron, dan
prolaktin). Pemeriksaan hormonal ini dapat menetapkan kemungkinan
infertilitas dari kegagalannya melepaskan telur (ovulasi). Semua pemeriksaan
harus selesai dalam waktu 3 siklus menstruasi, sehingga rencana pengobatan
dapat dilakukan. Oleh karena itu pasangan infertilitas diharapkan mengikuti
rancangan pemeriksaan sehingga kepastian penyebabnya dapat ditegakkan
sebagai titik awal pengobatan selanjutnya.
Khaidir, Masrizal. 2006. Penilaian Tingkat Fertilitas dan Penatalaksaannya pada pria
Munir, Mochamad, 2019. Infertilitas http://www.yankes.kemkes.go.id/read--infertilitas-
7828.html diakses pada 1 Agustus 2019 pukul 13.17.

Anda mungkin juga menyukai