Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH ANATOMI

ANATOMI SISTEM ENDOKRIN

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH ANATOMI

DOSEN PEMBIMBING : drg. Hamid Hasan Haikal, M.Sc.

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 12
Audia Ridanti Dewi P3.73.24.1.19.004
Dinda Ayu Lestari P3.73.24.1.19.008
Yolanur Afrilita P3.73.24.1.19.036

PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN JURUSAN KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA 3

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat Rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah imunologi mengenai Autoimun ini.

Terimakasih kami ucapkan kepada dosen pembimbing kami, yakni drg. Hamid Hasan
Haikal, M.Sc. karena telah membimbing kami dalam menyusun makalah dengan baik dan benar.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya
makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Jakarta, 28 Oktober 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................................iv
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
1.1.Latar Belakang................................................................................................................1
1.2.Rumusan Masalah...........................................................................................................1
1.3.Tujuan Penulisan............................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..............................................................................................................................2
2.1.Pengertian Sistem Endokrin...........................................................................................2
2.2.Fungsi Kelenjar Endokrin...............................................................................................2
2.3.Kelenjar pada Sistem Endokrin Manusia.......................................................................4
Daftar Pustaka................................................................................................................................16

DAFTAR GAMBAR
iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam tubuh manusia terdapat kelenjar, enzim dan beberapa bagian penting yang
mempengaruhi kestabilan tubuh. Salah satu kelenjar yang memiliki pengaruh dalam tubuh
adalah kelenjar endokrin. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tersusun atas susunan sel
mikro yang sangat sederhana yan terdiri atas jaringan ikat halus yang mengandung
pembuluh kapiler.
System endokrin pada manusia adalah sistem yang mengatur dan menghasilkan hormon
hormon yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Sistem endokrin pada manusia memiliki
hubungan yang sangat erat dengan sistem saraf pada manusia. Kedua sistem ini berfungsi
untuk mengontrol dan memadukan satu sama lain. Selain itu, kedua sistem ini juga bertugas
untuk menjaga homeostatis dalam tubuh. Meskipun kedua sistem ini saling memberikan
pengaruh, akan tetapi karakteristiknya berbeda.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian sistem endokrin?
2. Apa saja fungsi sistem endokrin?
3. Berapa banyak kelenjar pada system endokrin?
4. Dimana lokasi kelenjar tersebut ditubuh?
5. Bagaimana penjelasan mengenai masing- masing kelenjar?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Mengetahui pengertian system endokrin.
2. Mengetahui fungsi system endokrin.
3. Mengetahui banyak kelenjar pada system endokrin.
4. Mengetahui lokasi dari masing-masing kelenjar pada tubuh
5. Mengetahui penjelasan mengenai masing-masing kelenjar.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sistem Endokrin


System endokrin adalah system control kelenjar tanpa saluran yang menghasilkan hormone
tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ organ lain. Hormon
bertindak sebagai “pembawa pesan” dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh,
yang selanjutnya akan menerjemahkan “pesan” tersebut menjadi suatu tindakan. System
endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan
kelenjar kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin (penecrnaan).

Kelenjar endokrin merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran, yang menyebabkan
sekresi hormonnya langsung ke dalam darah. Hormone tersebut memberikan efeknya ke organ
atau jaringan target. Beberapa hormone seperti insulin dan tiroksin mempunya banyak organ
target. Hormone lain seperti kalsitonin dan beberapa hormone kelenjar hipofisis, hanya
memeiliki satu atau beberapa organ target.

System endokrin dalam kaitannya dengan system saraf, mengontrol dan memadukan fungsi
tubuh. Kedua system ini Bersama sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh.
Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dpat dibedakan dengan karakteristik
tertentu. Misalnya, medulla adrenal dan kelenjar hipofise posterior yang mempunyai asal dari
saraf neural. Jika keduanya dihancurkan atau diangkat, maka fungsi kedua kelenjar ini sebagian
diambil alih oleh system saraf. Bila system endokrin pada umumnya bekerja melalui hormon,
maka system saraf bekerja melalui neurotransmitter yang dihasilkan oleh ujung ujung saraf.

2.2. Fungsi Kelenjar Endokrin


Seiring dengan saraf, sistem endokrin berfungsi untuk mempertahankan hemostasis selama
istirahat dan olahraga. Saraf dan sistem endokrin juga bekerja sama unttuk memulai dan
mengendalikan gerakan, dan semua gerakan yang melibatkan proses fisiologis. Dimana sistem
saraf bertindak cepat (hamper seketika) menyampaikan pesan impulls saraf , sistem endokrin
memiliki respon lebih lambat tapi lebih tahan lama dari impuls sistem saraf.

2
Sistem endokrin mengatur pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi dan menambah
kapasitas tubuh untuk menangani stress fisik dan psikologis.

Secara keseluruhan, masing-masing kelenjar yang terdapat dalam tubuh memiliki fungsi
yang berbeda-beda tergantung dari mana kelenjar tersebut dihasilkan. Akan tetapi, secara umum
fungsi kelenjar endokrin adalah:

1. Penghasil Hormon 
Kelenjar endokrin bertugas untuk menghasilkan berbagai macam jenis hormon yang
nantinya akan disalurkan ke darah apabila diperlukan oleh jaringan tubuh tertentu.
2. Mengontrol Aktivitas 
Kelenjar endoktrin bertugas untuk mengontrol aktivitas dari kelenjar tubuh agar dapat
berfungsi dengan normal dan maksimal.
3. Merangsang Aktivitas 
Kelenjar endoktrin juga bertugas untuk merangsang aktivitas kelenjar tubuh untuk
kemudian disampaikan ke sistem saraf dan menciptakan suatu efek dari rangsangan
tersebut.
4. Pertumbuhan Jaringan 
Kelenjar endoktrin juga mempengaruhi pertumbuhan jaringan pada manusia agar
jaringan tersebut berfungsi maksimal.
5. Mengatur Metabolisme 
Kelenjar endoktrin juga berfungsi untuk mengatur metabolisme dalam tubuh, sistem
oksidasi tubuh serta bertugas untuk meningkatkan absorpsi glukosa dalam tubuh dan
pada usus halus.
6. Metabolisme Zat 
Kelenjar endoktrin bertugas untuk mempengaruhi fungsi metabolisme lemak,
vitamin, metabolisme protein, mineral, air dan hidrat aranga dalam tubuh untuk agar
optimal.

3
2.3. Kelenjar pada Sistem Endokrin Manusia

Gambar 1. Lokasi Kelenjar Endokrin

Pada system endokrin terdapat beberapa kelenjar diantaranya:

1. Kelenjar Hipofisis
Kelenjar hipofisis adalah suatu kelenjar endokrin yang terletak di dasar tengkorak fossa
pituitaria os sfenoid. Besarnya kira kira 10 x 13 x 6 mm dan beratnya sekitar 0,5 gram.
Kelenjar ini memegang peranan penting dalam menyekresi hormone dari semua organ
endokrin (sebagai pengatur), kegiatan hormone yang lain, dan memengaruhi pekerjaan kelenjar
yang lain.

4
Secara fisiologis dibagi dalam dua bagian :
a) Hipofisis anterior, juga dikenal sebagai adehipofisis
Sekresi hipofisis anterior diatur oleh hormon yang dinamakan “releasing” dan
“inhibitory hormones (“ faktor”) hipotalamus” yang disekresi dalam hipotalamus
sendiri dan kemudian dihantarkan ke hipofisis anterior melalui pembuluh darah kecil
yang dinamakan pembuluh portal hipotalamik-hipofisial. Kelenjar hipofisis anterior
terdiri atas beberapa jenis sel. Pada umumnya, terdapat satu jenis sel untuk setiap
jenis untuk setiap sel jenis hormon yang dibentuk pada kelenjar ini dengan teknik
perawatan khusus, berbagai jenis sel ini dapat dibedakan satu sama lain. Satu-satunya
kemungkinan pengecualiannya adalah sel dari jenis yang sama mungkin menyekresi
hormon luteinisasi dan hormon perangsang folikel.

Hipofisis Anterior (atau depan) menghasilkan hormon yang mempengaruhi


payudara, adrenal, tiroid, ovarium dan testis, di samping beberapa hormon lainnya.
Hipofisis anterior menerima sinyal yang dari ‘neuron parvoselular’ di otak. Hipofisis
anterior mensintesis dan mengeluarkan hormon endokrin penting, seperti:

1. Hormon adrenokortikotropik (ACTH), untuk mengaktifkan kelenjar adrenal.


Kortisol, yang disebut “hormon stres” sangat penting untuk kelangsungan hidup
manusia. Ini membantu untuk menjaga tingkat tekanan darah dan glukosa darah.
2. Thyroid-stimulating hormone (TSH), untuk merangsang kelenjar tiroid
3. Follicle-stimulating hormone (FSH), untuk merangsang ovarium pada wanita dan
testis pada pria dan untuk merangsang ovarium untuk mengaktifkan ovulasi pada
wanita.
4. Luteinizing hormone (LH), untuk merangsang ovarium atau testis
5. Hormon pertumbuhan (GH) untuk membantu dalam pertumbuhan manusia. GH
merangsang pertumbuhan di masa kecil dan sangat penting untuk menjaga
komposisi tubuh yang sehat dan kebahagiaan pada orang dewasa. Pada orang
dewasa, penting untuk menjaga massa otot dan massa tulang. Hal ini juga
mempengaruhi distribusi lemak dalam tubuh.
6. Hormon Releasing Hormone (GHRH), untuk melepaskan hormon.

5
7. Prolaktin, untuk mengaktifkan produksi susu setelah kelahiran anak pada wanita.
Hal ini juga mempengaruhi kadar hormon seks dari ovarium pada wanita dan
testis dari pada pria.

Hormon-hormon ini dilepaskan dari hipofisis anterior di bawah pengaruh


hipotalamus. Hormon hipotalamus disekresikan ke lobus anterior melalui cara yang
unik dari sistem kapiler khusus, yang disebut sistem portal hipotalamus-hypophysial.

b) Hipofisis posterior, juga dikenal sebagai sebagai neurohipofisis.

Sekresi hipofisis posterior diatur oleh serabut saraf yang berasal dari hipotalamus dan
berakhir pada hipofisis posterior. Kelenjar hipofisis posterior, juga dinamakan
neurohipofisis, terutama terdiri atas sel-sel seperti sel glia yang dinamakan pituisis.
Akan tetapi, pituisis tidak menyekresi hormon, mereka bekerja sebagai struktur
penyokong untuk serabut saraf terminal yang jumlahnya banyak dan ujung-ujung
saraf terminal dari traktus saraf yang berasal dari nuklei suproaptikus dan
paraventrikularis hipotalamus. Traktus-traktus ini berjalan ke neurohipofisis melalui
infudibulum hipotalami.

Hipofisis posterior menyimpan kelenjar dan melepaskan hormon, seperti:

1. Oksitosin, memainkan peran utama dalam sistem otak manusia karena merupakan
salah satu dari beberapa hormon untuk menghasilkan lingkaran reaksi positif.
Misalnya, kontraksi rahim membangkitkan pelepasan oksitosin dari hipofisis
posterior, yang, secara berurutan, meningkatkan kontraksi rahim. Lingkaran
reaksi positif ini terus berlanjut di seluruh proses persalinan pada wanita.
Oksitosin merangsang produksi susu pada wanita juga.
2. Hormon antidiuretik (ADH), dalam rangka meningkatkan penyerapan air ke
dalam darah oleh ginjal. ADH juga disebut sebagai vasopressin. Ini mengatur
keseimbangan cairan dalam tubuh. Jika hormon ini tidak dirilis dengan benar,
dapat menyebabkan hormon minim (disebut diabetes insipidus), atau terlalu
banyak hormon (disebut sindrom sekresi ADH). Kedua kondisi ini mempengaruhi
ginjal. Diabetes insipidus ini berbeda dengan diabetes mellitus yang lebih terkenal
6
(termasuk diabetes tipe 1 dan tipe 2), yang mempengaruhi kadar glukosa dalam
tubuh manusia.

2. Kelenjar Pineal

Gambar 2. Kelenjar pineal

Kelenjar Pineal atau yang disebut juga dengan badan pineal, epiphysis cerebri, epiphysis,
conarium atau mata ketiga adalah suatu kelenjar endokrin yang terdapat pada otak vertebrata
termasuk pada otak manusia. Kelenjar pineal berwarna abu-abu kemerahan dan sekitar ukuran
sebutir beras (5-8 mm) pada manusia. Pada orang dewasa, kelenjar pineal umumnya berukuran
antara 5-9 mm dengan berat 0,1 gram. Bentuk kelenjar pineal menyerupai biji pinus.

A. Struktur dan Anatomi Bagian Kelenjar Pineal

Kelenjar pineal disusun oleh sel neuroglial dan sel pinealosit. Pinealosit adalah sel
yang termasuk dalam sel endokrin, sel pinealosit ini bisa memproduksi melatonin, yaitu
hormon yang meregulasi siklus tidur pada manusia. Manusia memiliki tingkat melatonin
yang tinggi pada masa kecil dan akan berkurang seiring bertambahnya usia. Karena
itulah, bayi dan anak-anak membutuhkan waktu tidur yang lebih banyak dibandingkan
saat dewasa.

7
Kelenjar pineal pada manusia terdiri atas lobular parenkim dari sel pinealosit yang
dikelilingi oleh jaringan ikat. Permukaan kelenjar pineal diselimuti oleh struktur yang
disebut kapsul pial. 

B. Fungsi Kelenjar Pineal

Fungsi utama kelenjar pineal yaitu memproduksi melatonin. Hormon melatonin ini
memiliki beberapa fungsi yang berhubungan dengan sistem saraf pusat, namun fungsi
utamanya yaitu untuk meregulasi siklus tidur. Produksi melatonin akan dipengaruhi oleh
gelap terang. Biasanya manusia memiliki siklus tidur yang teratur yang disebut dengan
irama sirkadian. Siklus tersebut membuat kita akan mengantuk di saat tertentu dan saat
itu juga sekresi melatonin meningkat.

Kelenjar pineal berperan dalam meregulasi kerja kelenjar pituitari. Penelitian menyatakan
bahwa kelenjar pineal akan mempengaruhi sekresi hormon seks seperti Follicle Stimulating
Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH) oleh kelenjar pituitari. Selain memproduksi
melantonin, fungsi kelenjar pineal yaitu membantu metabolisme obat.

1. Produksi dan Pelepasan Melatonin

Jumlah melatonin terbesar dikeluarkan oleh kelenjar pineal pada malam hari.
Pada saat ini, tubuh akan mengalami beberapa perubahan yang terkait erat dengan
konsentrasi melatonin. Suhu internal tubuh akan turun, seperti halnya tingkat
pernapasan. Pengalaman-pengalaman ini adalah yang paling sering kita kaitkan dengan
tertidur. Namun di siang hari, retina kita akan terkena banyak cahaya yang akan
menghambat ekspresi melatonin. Ini penting untuk membuat kita waspada dan terjaga di
siang hari.

2. Melatonin sebagai Antioksidan

Melatonin juga memiliki sifat antioksidan khusus. Diketahui untuk menetralisir


radikal, elemen-elemen dengan konfigurasi elektron yang tidak stabil, yang sebaliknya

8
akan menyebabkan kerusakan oksidatif berbahaya pada jaringan. Melatonin juga dapat
mengaktifkan enzim antioksidan lain yang akan melakukan fungsi restoratif.

Secara alami, melatonin adalah zat anti penuaan yang menurun seiring
bertambahnya usia. Hilangnya melatonin dengan demikian dikaitkan dengan berbagai
penyakit yang berkaitan dengan usia. Melatonin juga mempertahankan peran dalam
melindungi sistem kekebalan tubuh sehubungan dengan penyesuaian musiman.
Perannya masih dipelajari, tetapi konsensusnya terletak pada melatonin yang bertindak
sebagai stimulan dalam kondisi supresif dan sebagai agen anti-inflamasi ketika sistem
kekebalan tubuh mengalami peradangan akut.

3. Glandula Thyroidea

Glandula thyroidea atau biasa disebut sebagai kelenjar tiroid merupakan salah satu organ
system endokrin yang terletak di regio colli (leher) dan berbentuk seperti kupu-kupu. Thyroid
adalah suatu kelenjar endokrin yang sangat vaskular, berwarna merah kecoklatan dengan
konsistensi yang lunak.

9
Gambar 3. Kelenjar thyroidea

A. Struktur Glandula Thyroidea

Kelenjar thyroid terdiri dari dua buah lobus yang simetris. Berbentuk konus dengan ujung
cranial yang kecil dan ujung caudal yang besar. Antara kedua lobus dihubungkan oleh isthmus,
dan dari tepi superiornya terdapat lobus piramidalis yang bertumbuh ke cranial, dapat
mencapai os hyoideum. Pada umumnya lobus piramidalis berada di sebelah kiri linea
mediana.5, 6, 7

Setiap lobus kelenjar thyroid mempunyai ukuran kira-kira 5 cm, dibungkus oleh fascia
propria yang disebut true capsule, dan di sebelah superficialnya terdapat fascia pretrachealis
yang membentuk false capsule.

B. Fungsi Glandula Thyroidea

10
Kelenjar ini berfungsi untuk mengatur kecepatan tubuh membakar energi,
membuat protein, dan mengatur sensitivitas tubuh terhadap hormon lainnya. Kelenjar tiroid
dapat distimulasi dan menjadi lebih besar oleh epoprostenol.

Tiroid mengeluarkan dua hormon penting, yaitu:

 Triodotironin (T3)
 Tiroksin (T4)

Triodotironin dan Tiroksin mengatur laju metabolisme dengan cara mengalir bersama darah
dan memicu sel untuk mengubah lebih banyak glukosa.

Jika Tiroid mengeluarkan terlalu sedikit Triodotironin dan Tiroksin (Hipotiridisme), maka
tubuh akan merasa kedinginan, letih, kulit mengering dan berat badan bertambah. Sebaliknya
jika terlalu banyak (Hipertiroidisme), tubuh akan berkeringat, merasa gelisah, tidak bisa diam
dan berat badan akan berkurang.

- Pengaturan Sekresi Hormon Thyroid

Fungsi thyroid diatur terutama oleh kadar TSH hipofisis dalam darah. Efek spesifik TSH
pada kelenjar thyroid adalah:
• Meningkatkan proteolisis tiroglobulin dalam folikel
• Meningkatkan aktifitas pompa iodida
• Meningkatkan iodinasi tirosin
• Meningkatkan ukuran dan aktifitas sel-sel thyroid
• Meningkatkan jumlah sel-sel thyroid.1, 2

4. Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid berada di leher yang mana kelenjar ini berada bersamaan dengan
adanya kelenjar tiroid. Kelenjar paratiroid sering disebut sebagai kelenjar anak gondok.
Kelenjar paratiroid akan menghasilkan hormon paratiroid (parathormon). Kelenjar paratiroid
terletak di posterior (belakang) lobus fungsi kelenjar tiroid. Kelenjar paratiroid memiliki
bentuk seperti biji kacang dengan jumlah ada 2 (pasang) kelenjar atau setara dengan jumlah
sebanyak 4 (empat).
11
Hasil sekresi dari hormon paratiroid tidak diatur oleh tiroid melainkan melalui
mekanisme umpan balik sehingga kadar kalsium pada tubuh menurun maka jumlah hormon
paratiroid banyak. Kemudian saat jumlah hormon paratiroid menurun maka jumlah kadar
kalsium pada tubuh lebih banyak.

Gambar 4. Kelenjar paratiroid

A. Fungsi Kelenjar Paratiroid


 Kelenjar paratiroid memiliki manfaat yang begitu banyak bagi tubuh kita. Berikut ini
beberapa fungsi yang dapat kita rasakan tanpa kita sadari.
 Pengatur dan pengendali kecepatan metabolismu tulang
 Pengatur kadar serum kalsium tubuh dengan mempengaruhi tulang, ginjal dan usus
untuk resopsi kalsium.
 Meningkatkan kecepatan remodeling kerangka dan kecepatan resorpsi tulang
 Meningkatkan jumlah osteoblas dan osteoklas pada permukaan tulang
 Peningkatan awal dalam memasukkan kalsium ke sel-sel jaringan tertentu
 Pengubah keseimbangan asam-basa tubuh
 Meningkakan kadar kalsium plasma
 Mengurangi kadar fosfar plasma
 Meningkatkan absorpsi kalsium dari usus sebagai proses pencernaan makanan

12
B. Struktur Kelenjar Paratiroid

Sebuah kelenjar paratiroid biasanya mempunyai panjang sekitar 6 mm, lebar sekitar 3
mm serta tebal sekitar 2 mm. Seringkali kelenjar paratiroid ini warnanya cokelat kehitaman.
Pada kelenjar paratiroid ada 2 (dua) sel penyusun yaitu sel oksifil dan sel prinsipal.

 Sel oksifil adalah memiliki ukuran yang besar dan terdapat dalam jumlah yang sedikit.
Sel oksifil mengandung granula oksifi dan mitokondria dalam sitoplasma sebagai salah
satu organel selnya. Namun untuk fungsi dari sel oksifil masih banyak para ahli yang
belum mengetahui. Kemungkinan bahwa sel oksifil merupakan modifikasi dari sel
prinsipal (chief/utama).
 Sel prinsipal (chief/utama) adalah sel yang menghasilkan dan menggetahkan
parathormon. Sel prinsipal bisa bekerja karena terdapat aparatus golgi.

5. Kelenjar suprarenalis
Kelenjar adrenal atau kelenjar anak ginjal atau kelenjar suprarenalis adalah kelenjar
endokrin berbentuk segitiga yang terletak di atas ginjal (ad berarti dekat atau di dan renes
berarti ginjal). Kelenjar ini bertanggung jawab pada respon stress pada sintesis kortikosteroid
dan katekolamin, termasuk kortisol dan hormon adrenalin.

Secara anatomi, kelenjar adrenal terletak di dalam tubuh, di sisi anteriosuperior (depan-
atas) ginjal. Pada manusia, kelenjar adrenal terletak sejajar dengan tulang punggung thorax ke-
12 dan mendapatkan suplai darah dari arteri adrenalis.

Berat kelenjar adrenal yaitu sekitar 4-5 gram. Kelenjar adrenal tidak memiliki saluran,
karena itu kelenjar adrenal disebut juga kelenjar ductless. Melalui sekresi hormonnya, kelenjar
adrenal memegang beberapa fungsi penting dalam tubuh.

A. Fungsi Kelenjar Adrenal (Kelenjar Anak Ginjal)


Adapun fungsi kelenjar adrenal, diantaranya yaitu:
 Mensekresi berbagai hormon yang sangat peting untuk menjaga keseimbangan tubuh.
 Mengatur kadar natrium dan keseimbangan cairan tubuh melalui hormon
mineralokortikoid.

13
 Meningkatkan glukosa dalam darah dan mengurangi inflamasi melalui hormon
glukokortikoid.
 Ikutserta membantu perkembangan organ seksual dan pembentukan ciri seksual
melalui hormon gonadokortikoid.
 Mengatur denyut jantung, lajur pernapasan, ukuran pupil, tekanan darah dan beberapa
hal lain yang berhubungan dengan saraf simpatis melalui hormon epinefrin dan
norepinefrin.
B. Struktur Anatomi Bagian Kelenjar Adrenal (Kelenjar Anak Ginjal)

Secara histologis, kelenjar adrenal terbagi menjadi dua bagian utama yaitu medula dan
korteks.

Gambar 5. Kelenjar suprarenalis

1. Korteks Adrenal

Korteks adrenal merupakan bagian luar dari kelenjar adrenal. Bagian korteks
merupakan penyusun terbesar kelenjar adrenal, 90% massa kelenjar adrenal disusun
oleh bagian korteks. Korteks adrenal bisa dibagi menjadi 3 zona dan setiap zona
menghasilkan hormon yang berbeda. Berikut ini zona pada korteks adrenal
diantaranya yaitu:

 Zona Glomerulosa

14
Zona ini merupakan zona terluar korteks adrenal yang menghasilkan
mineralokortikoid. Fungsi utama mineralokortikoid yaitu untuk mengatur kadar
natrium dan keseimbangan cairan dalam tubuh. Hormon mineralokortikoid yang
paling penting adalah aldosteron, fungsi aldosteron ini yaitu untuk mengatur
konsentrasi natrium dalam urin, keringat, air ludah dan pankreas. Kerja aldosteron
berhubungan erat dengan tekanan darah. Tanpa aldosteron, maka tubuh akan
kehilangan natrium dan bisa menyebabkan dehidrasi yang parah.

 Zona Fasikulata

Zona ini merupakan zona tengah korteks adrenal yang memproduksi


glukokortikoid. Fungsi utama glukokortikoid yaitu untuk meningkatkan glukosa
dalam darah juga mengurangi respon inflamasi tubuh. Terdapat tiga hormon
glukokortikoid utama yakni Kortisol, Kortikosteron, Kortison. Hormon
glukokortikoid merangsang pembentukan glukosa melalui proses glukoneogenesis
yakni proses membuat komponen non karbohidrat menjadi glukosa. Proses ini
dilakukan oleh sel hati.

 Zona Retikularis

Zona ini merupakan zona terdalam korteks adrenal yang berfungsi untuk
memproduksi Gonadokortikoid, yakni hormon seks. Hormon gonadokortikoid
utama yakni androgen, androgen ini diproduksi dalam jumlah kecil oleh kelenjar
adrenal. Efek yang ditimbulkan androgen yang diproduksi kelenjar adrenal tidak
kuat dan tidak memberikan banyak perubahan fisik. Mereka hanya membantu
perkembangan awal organ seks dan memelihara perbedaan antara pria dan wanita.

2. Medula Adrenal

Medula Adrenal merupakan bagian dalam kelenjar adrenal yang bentuknya tidak
beraturan, berhubungan erat dengan pembuluh darah dan pembuluh saraf. Terdapat
dua jenis sel sekretori utama pada bagian medula adrenal, yakni sel yang
mensekresikan hormon epinefrin (adrenalin) dan sel yang mensekresikan norepinefrin
(noradrenalin).

15
16
Daftar Pustaka

https://www.sekolahan.co.id/pengertian-letak-fungsi-struktur-dan-anatomi-bagian-kelenjar-pineal/

https://www.pelajaran.co.id/2018/04/pengertian-kelenjar-pineal-fungsi-letak-struktur-dan-bagian-
kelenjar-pineal-terlengkap.html

https://www.sridianti.com/kelenjar-pineal-pengertian-fungsi-lokasi-gangguan.html

http://andiriakurniawati.blogspot.com/2012/02/anatomi-dan-fisiologi-kelenjar-thyroid.html

http://medicina-islamica-lg.blogspot.com/2012/05/anatomi-fisiologi-glandula-thyroidea.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Kelenjar_tiroid

Rostinah Manurung, Christina Magdalena T. Bolon, Nixson Manurung. 2017. Asuhan


Keperawatan Sistem Endokrin.

Niasari. 2017. Sistem Endokrin pada Manusia

Drs. H. Syaifuddin, AMK. 2002. Anatomi Fisiologi untuk Keperawatan dan Kebidanan

https://usaha321.net/hormon-kelenjar-hipofisis-dan-fungsinya.html

https://www.sridianti.com/wp-content/uploads/2019/07/Kelenjar-pineal.jpg

http://1.bp.blogspot.com/EsPORYttm2Q/T6Kn04E9JI/AAAAAAAAAZQ/Qm9Db7CwUew/s16
00/Plate069.jpg

https://dosenbiologi.com/manusia/kelenjar-paratiroid

https://www.sekolahan.co.id/pengertian-letak-fungsi-dan-anatomi-bagian-kelenjar-adrenal-kelenjar-
anak-ginjal/

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2018/04/pengertian-kelenjar-paratiroid-fungsi-struktur-
kelenjar-kelainan.html

17

Anda mungkin juga menyukai