Disusun oleh :
PRODI D3 FARMASI
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Sistem Endokrin ini tepat waktu.
Makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan kita tentang sistem
endokrin dalam tubuh..
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan sangat kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar endokrin tanoa duktus yang menyebar
diseluruh tubuh. Kelenjar endokrin secara fungsional membentuk suatu sistem
dengan mengeluarkan hormon ke dalam darah dan terdapat banyak interaksi
fungsional diantara berbagai kelenjar endokrin. Namun, kelenjar endokrin secara
anatomis tidak berhubungan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
d) Sebagai penumbuh jaringan – kelenjar ini berpengaruh dalam
pertumbuhan jaringan pada manusia agar jaringan tersebut dapat berfungsi
dengan maksimal.
- Glandula Thyreoidea
- Thymus
- Glandula Pinealis
- Glandula Suprarenalis
3
b) Organ yang dilengkapi dengan sel endokrin
Kelenjar hipofise mempunyai dua lobus, yaitu lobus anterior dan lobus
pasterior.
Lobus anterior adalah lobus yang terdiri dari dua tulang rawan (kantong
rathke) yang menempel pada jaringan otak lobus posterior, dan menghasilkan
sejumlah hormon yang berguna untuk mengendalikan produksi organ endokrin
yang lain.
4
visera penting pada individu yang masih muda untuk keperluan
pertumbuhan. Kartisol dibutuhkan dalam efek langsung guna meningkatkan
lipolysis dan glukosa dalam darah. Sedangkana pembentukan somatomedin
(sekelompok peptida) dirangsang oleh efek tidak langsung. Somatomedin
digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan tulang rawan dan kerangka
dan juga untuk meningkatkan sintesis protein dan meningkatkan poliferasi
sel. System saraf pusat mengendalikan system sekresi GH. Sekresi dapat
meningkat oleh karena stress, gerak badan, suhu dingin, anesthesia,
pembedahan, dan perdarahan.
b. Hormon tirotropik, thyroid stimulating hormone (TSH) berfungsiuntuk
dalam pengendalian kelenjar tiroid dalam memproduksi hormon tiroksin.
Sel-selnya berbentuk polyhedral dengan ukuran yang besar dan
mengandung granula kecil dengan diameter 50-100 nm. Berfungsi untuk
menstimulasi pembesaran tiroid,menambah sintesis tiroglobulin, dan
menambah uptake yodium. Jumlah sel dapat berkurang disebakan oleh
hormon-hormon dari kelenjar tiroid hal ini dapat menyebabkan menurunnya
sekresi hormon dikarenakan jumlah sel yang menurun mengingat sel
tersebut sebagai reseptor terhadap thyroid releasing factor (TRF).
c. Hormon adrenokortikotropik (ACTH) sebagai pengendali kelenjar
suprarental dalam memproduksi kortisol yang berasal dari korteks kelenjar
suprarental. Sel dari kelenjar suprarental mengandung granul sekretori
dengan diameter 375-550 nm, merupakan yang terbesar ditemukan dalam
sel-sel hipofisis. Hormon ACTH dan beta lipoprotein biasanya disintesis
oleh sel ini, diproduksi dan disimpan dalam sel basophil hipofise yang
mempunyai efek terhadap supraren dan ekstraadrenal.
d. Hormon gonadotropin, memproduksi :
5
mendorong sekresi hormon estrogen dan ovarium. Sedangkan pada pria
FSH berperan dalam produksi sperma.
- Luteinzing hormone (LH) memiliki fungsi yang berbeda pada pria dan
wanita. Pada wanita LH memiliki fungsi untuk ovulasi dan luteinisasi
atau proses pembentukkan korpus luteum yang menghasilkan hormon
di ovarium selepas ovulasi. LH juga dapat berfungsi dalampengaturan
sekresi hormon-hormon seks wanita, seperti estrogen dan progesterone
oleh ovarium. Sedangkan pada pria hormon ini berguna untuk
merangsang pengeluaran hormon seks pria oleh sel interstisium leydig
di testis yaitu testosterone sehingga hormon ini memiliki nama lain
interstitial cell stimulating hormone (ICSH).
6
- Oksitosin berfungsi merangsang kontraksi otot polos uterus guna
membantu mengeluarkan janin saat proses persalinan, dan hormon ini juga
berfungsi merangsang penyemprotan atau ejeksi susu dari kelenjar
mamaria atau payudara selama menyusui. Sekresi oksitosin ditingkatkan
dengan reflek yang dipicu saat bayi menghisap payudara. Selain itu,
oksitosin juga dapat mempengaruhi perilaku terutama sang ibu. Contohnya
hormon ini dapat meningkatkan ikatan batin antara ibu dan anak.
Kelenjar tiroid adalah kelenjar yang berada di dalam leher bagian bawah
melekat pada tulang laring, berada di sebelah kanan depan trakea, dan menempel
pada dinding laring. Kelenjar ini tersusun atas dua lobus yang saling berhubungan.
Masing masingnya memiliki tebal 2 cm, panjang 4 cm , dan tebal 2,5 cm. kelenjar
ini menghasilkan hormon tiroksin. Pembentukkan hormon ini bergantung pada
jumlah yodium eksogen yang masuk ke dalam tubuh untuk memelihara
keseimbangan yodium dalam minuman dan makanan.
Distribusi darah di dalam plasma terikat oleh protein plasma atau PBI ,
sebagian PBI T4 dan sebagian kecilnya T3 terikat protein jaringan yang bebas dan
seimbang. Reaksi yang dibutuhkan dalam sintesis dan sekresi hormoin yaitu :
1. Transport yodium dari plasma menuju ke dalam tiroid dan lumen dari
folikel-folikel . proses initerjadi dengan adanya bantuan dari thyrotrop
stimulating hormone atau TSH
7
2. Dalam kelenjar yodium tiroid mengalami oksidasi sehingga kemudian
berubah menjadi yodium yang aktif dengan bantuan TSH.
3. Terjadi perubahan kondensasi pada idiontirosin dengan bantuan dari
peroksidase. Reaksi tersebut terjadi dalam molekul trigobulin yang
kemudian membentuk idiotironin di antaranya T4 dan T3 yang terikat pada
tirosin yang ada di dalam kelenjar tiroid dalam bentuk tirosin.
4. Dan tahap yang terakhir, melepaskan iodotironin ke dalam darah secara
bebas. Setelah itu triglobulin dipecah melalui proses hidrolisis , T4 dan T3
di dalam kelenjar tiroid dapat lebas dalam darah.
Efek T3 dan T4
1. Kalorigenik
a. Dapat meningkatkan konsumsi oksigen dalam semua jaringan kecuali
pada orang dewasa (otak, limpa, hipofisis,testes, uterus, anterior, dan
kelenjar limfe).
b. Membutuhkan banyak katekolamin
c. Dapat merangsang metabolisme zat di dalamsel glikogenolisis dalam
sel katabolisme proteindan lemak yang ada pada otot dan tulang.
d. Meningkatnya produksi panas.
2. Pertumbuhan dan Perkembangan
a. Merangsang proses sekresi growth hormone atau GH
b. Memperkuat efek GH
c. Dapat mempengaruhi sel-sel saraf , perkembangan mental pada janin dan
pada anak balita.
Sel-sel dai folikel dapat menyebabkan yodium dalam bentuk yopdida yang
terserap dari pembuluh kapileh berada disetiap keliling folikel. Yodida yang
terserap dari pembuluh kapiler tadi kemudian akan digabungkan dengan protein
kemudian membentuk triglobulin yang nantinya akan disekresikan ke dalam lumen
dari setiap folikel dan membentuk koloid. Triglobulin nantinya akan diuraikan oleh
enzim proteilitis sehingga menjadi tiroksin, yang merupakan salah satu hormon dari
kelenjar tiroid. Nantinya, dalam pembuluh darah tiroksim akan berkaitan dengan
molekul protein.
8
a. Fungsi Hormon Tiroid :
1. Mempengaruhi maturasi atau pematangan dan pertumbuhan jaringan
tubuh, adanya penggunaan energy total.
2. Untuk mengatur kecepatan pada system metabolism tubuh dan
mempengaruhi beberapa reaksi metabolic yang ada di dalam tubuh.
3. Untuk menambahkan sisntesis asam ribonukleus atau RNA dan juga
protein , suatu yang mendahului meningginya baslametabolisme.
4. Pada kondisi konsentrasi yang tinggi, balans nitrogen negative dan sintesis
protein akan berkurang.
5. Untuk menambahkan hasil panas dan menyimpan energy pada kondisi
konsentrasi hormo tiroid yang tinggi.
6. Absorpsi intestinal glukosa akan bertambah lancer oleh hormone tiroid,
yang memungkinkan factor toleransi glukosa yang tidak normal seringkali
ditemukan pada hipertiroidsme.
b. Fungsi Tiroksin :
1. Berpengaruh dalam proses oksidasi dalam tubuh yang mempengaruh
metabolisme tubuh.
2. Memiliki peran yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan
mental pada masa kanak – kanak.
3. Untuk pertumbuhan koloid yang terdapat pada gelembung tiroid akan
menjadi tempat penyimpanan yodium.
4. Dapat mempengaruhi stimulais system saraf.
5. Dapat memelihara kesehatan pada kulit dan rambut
9
4. Menimbul rasa terharu, gugup, atau ketakutan
5. Bola mata yang menonjol (eksoftalmus)
6. Napsu makan yang normal, tetapi penderita memiliki badan yang kurus.
10
Berikut adalah fungsi kelenjar paratiroid :
1. Konsentrasi ion kalsium plasma akan terpelihara dalam batas yang kecil
meskipun terdapat variasi-variasi yang luas
2. Memiliki efek terhadap reabsorbsi tubuler dari kalsium dan sekresi fosfor serta
dapat mengontrol ekskresi kalsium dan fosfor oleh ginjal
3. Mempercepat absorpsi kalsium yang terjadi di intestinum.
4. Kalsium dalam darah akan meningkat jika hormone paratiroid dapat
menstimulasi resorpsi tulang.
5. Dalam menstimulasi transpor kalsium dan fosfat dapat melalui membrane dari
mitokondria
11
timus. Ukuran timus akan mengecil sementara kedewasaan kelamin tercapai yang
disebabkan adanya hambatan yang diberikan oleh steroid gonald. Penghambatan
kerja timus juga dipengaruh oleh Steroid adrenal karena sebagai parameter untuk
kortikosteroid
Sumber kelenjar ini yaitu dari sel yang memiliki kemampuan imunologis.
Hormone ini akam menyiapkan proliferasi dan maturasi sel-sel yang memiliki
kemampuan potensial imunologis dalam jaringan lain. pada saat dewasa
pertumbuhannya akan berkurang yang dapat mempengaruhi kurangnya aktivitas
kelamin.
1. Hiperplasia
gejalanya dengan adanya limfoid folikel di dalam medula. Folikel limfoid
dalam keadaan normal tidak ada hal ini menjadi kelainan autoimun, akan
mempengaruhi daya imun seseorang.
2. Tumor timoma
Neoplasmanya adalah sel epitel, ada yang jinak dan ada yang ganas serta
memiliki sel epitel neoplastic. Tumor akan menekan alat sekelilingnya yang
menyebabkan sesak napas, batuk, dan nyeri menelan.
12
dalam mengatur kehidupan sel di dalam tubuh berbeda. Hal ini berdasarkan
perbedaan dari zat yang dihasilkan kelenjar ini.
Hormon steroid dihasilkan dari bagian korteks atau bagian luar, sedangkan
katekolamim dihasilkan dari bagian medula atau bagian dalam.
1. Korteks adrenal
Bagian luat dari korteks adrenal ini berwarna kekuning-kuningan dan
dapat menghasilkan kartisol. Disebut korteks karena terdiri dari sel-sel
epitel yang besar berisi lipoid yang disebut dengan foam cells dan terdiri
dari zona glomerulus (lapisan luar) zona fasikulate (lapisan tengah yang
paling besar), zona retikularis (lapisan dalam yang mengelilingi medula ).
Hormon adrenokortikotropin (ACHT) yang berasal dalebus srterior hipofise
bertugas dala pemeliharaan struktur tubuh dan aktivitas sekresi dari korteks
suprarenal. Korteks adrenal menghasilkan hormon :
a. Kortikosteroid (kortikoid)
Pada kortikoid terkandung struktur dasar nucleus. Kortikoid
ini dapat menghasilkan 30 jenis kortikoid, tetapi tidak semua yang
dihasilkan tersebut mempunyai aktivitas yang jelas. ACTH dari
adenohipofise dengan pengaruh trofiknya bertugas dalam
pengaturan sekresi glukokortikoid untuk mempertahankan struktur
dan perdarahan korteks adrenal terutama pada zona fasikulata dan
zona retikularis. Sekresi ACTH diatur oleh :
1) Mekanisme umpan balik negatif kartisol dan kartikosteron
langsung pada prosuksi ACTH di adenohipofisis melalui
hipotalamus.
2) Sekresi ACTH pagi hari meningkat dan menurun pada
malam hari.
3) Stres meningkat sekresi ACTH dan sekresi kortisol.
b. Mineralkortikoid
Hormon ini teridir dari dua bagian, yaitu aldesterone dan
deoksikortikosteron (DOC). Dalam keseimbangan elektrolit dan air
13
di dalam tubuh, kedua hormon tersebut sangat berpengaruh. Apabila
ada kalium yang berelebihan dalam hormon ini maka akan dibuang
melalui urine.
c. Hormon kelamin
Hormon kelamin laki-laki dan hormon kelamin perempuan
merupakan salan satu hormon yang dihasilkan dari kelenjar korteks
adrenal. Hormon yang dimaksud adalah androgen, entrogen, dan
hormon progesteron. Hormon yang dihasilkan angat sedikit
sehingga tidak terlalu berdampak buruk. Namun apabila hormon
yang dihasilkan bertambah, maka sifat kelamin sekunder akan
cenderung berubah.
2. Medula
Hormon epinefrin dan hormon norepinefrin adalah hormon yang
dihasilan dari medula dan mengandung sel-sel ganglion simpatis dan
kelenjar medula adrenal. Adrenalin dapat dibentuk dan dilepaskan olwh
kelenjar medula adrenal. Hidroksilasi, dekarboksilasi asam amino
fenilamin, dan tiroksin akan membentuk ketokelamin (adrenalin) dan
noradrenalin. Ketokelamin ditosin disekresikan oleh tiroksin dengan cara
ditanspor ke dalam sel.
14
epinefrin berfungsi sebagia timulasi unruk aksi angtung,
menambah frekuensi dan kontraksi otot jantung, dan
memperbesar curah jantung.
2) Norepinefrin vasokontriksi sangat berguna untuk
memperbaiki keadaan syok yang bukan disebabkan oleh
perdarahan tetapi disebabkan oleh tekanan darah tinggi.
b. Terhadap otot polos dari visera
1) Epinefrin berfungsi sebagai terapi serangan asam bronchial
karena epinefrin dapat menyebabkan relaksasi otot polos
gaster, usus, vesika urinaria, dan otot polos bronkus.
c. Efek metabolik eponefrin
1) Dalam menstimulai pemecahan glikogen, suatu aksi yang
menekan kadar gula darah melalui penambahan adenosine
monofosfat (AMP).
2) Menambah pemecahan glikogen melalui penambahan AMP
di dalam otot.
3) Pelepasan asam amino dan gliserol di dalam darah
disebabkan oleh jaringan lemak yang mempunyai efek
lipolysis. Asam lemak dalam otot berfungsi sebagai bahan
bakar dan di hati untuk gluconeogenesis.
4) Mengahalangi pelepasan insulin dalam pankreas.
5) Proses pelepasan asam lemak dari jaringan menjadi bahan
pembakar dalam otot, metabolisasi glukosa dengan
menambah glikogenolisis dan gluceneogenesis dalam hepar,
dan mengurangi uptake glukosa dalam otot, mengurangi
pelepasan inulin, menghindarkan pemakaian glukosa oleh
jaribgab perifer sehingga dipakai oeleh sistem saraf sentral.
Hal tersebut dilakukan pada saat epinefren dalam keadaan
darurat.
2.3.6 Kelenjar Pienalis
Kelenjar pienelis disebut juga sebagai epifise. Kelemjar ini memeiliki ciri-
ciri ukuran yang kecil dengan warna merah seperti sebuah cemara, dan terletak di
15
dalam ventrikel otak. Kelenjar yang menojol ke atas disebut mensefalo, dan
kelenjar yang menonjol ke belakang disebut kolikus superior. Fungsi dari kelenjar
ini belum diketahui secara jelas. Sekresi yang dihasilkan oleh kelenjar ini
membantu pankreas dan dalam pengaturan aktivitas seksual dan reproduksi
manusia dibantu oleh kelenjar kelamin.
16
a. Sel-sel A (alfa) sekitar 20-40 % menghasilkan glucagon menjadi factor
hiperglikemik, memilikii anti-insulin aktif
Insulin adalah suatu protein yang terdiri dari dua rantai asam amino yang
keduannya dihubungkan olrh ikatan disulfide. Sebelum dapat berfungsi insulin
harus berikatan dengan protein reseptor yang terdapat dengan membran sel. Dan
penghasilan insulin dikendalikan oleh kadar glulosa dalam darah.
1. Insulin berfungsi untuk menaikkan transport glukosa kedalam seluruh sel tubuh
kecuali sel otak, tubulus dalam ginjal, mukosa usus halus, dan eritrosit. Proses
masuknya glukosa dalam sel secara difusi dengan perbedaan konsentrasi antara
glukosa dalam dan luar sel.
2. Insulin berfungsi menaikkan transport asam amino ke dalam sel.
3. Insulin berfungsi menaikkan proses sintesis protein di otak dan hati.
4. Insulin berfungsi menghambat kerja hormon yang sensitif terhadap lipase, dan
meningkatkan sintesis lemak.
5. Insulin juga berfungsi dalam peningkatan pengambilan kalsium dari cairan
sekresi.
17
Kelenjar gonad adalah ovarium yang ada pada wanita dan merupakan
testisyang ada pada pria. yang mana keduanya memiliki fungsi endokrin dan
reproduksi. Sebagai kelenjar endokrin, testis akan memiliki fungsi sebagai
penghasil hormon seks yaitu sperma dan andogren. Sedangkan untuk ovarium
menghasilkan estrogen dan progesterone dan juga sebagai tempat memproduksi sel
telur.
Adapun fungsi darireproduksi pada pria dapat dibagi menjadi tiga golongan yaitu :
1. Testis .
18
1) Pada testis janin yang dapat menurunkan hingga trimester ke -3 pada
kehamilan, mensintesis adrogen pada saat minggu ke -6 hingga 8 atau
maksimum minggu 11-18 yang menghasilkan testosterone.
2) Saat janin testosterone yang diperlukan dalam diferensisasi genitalia internal
serta eksternal pada laki – laki.
3) Untuk pria dewasa dengan perkembangan dan mempenngaruhi seks sekunder
pria dan spermatogenesis.
1) Berubahnya larynx sampai suaranya akan pecah dan lebih dalam merupakan
suara laki – laki.
2) Memiliki pertumbuhan rambut pada bagian wajah yaitu janggut atau kumis
dan rambut ketiak srta pelvis.
3) Bentuk susunan laki – laki yang mempengaruhi sifat pembentukan tubuh.
4) Pada laki - laki organ kelaminnya akan membesar.
2. Ovarium
1) Estrogen
Estrogen secara alami yang menonjol adalah estradiol. Dalam ovarium
hanya akan membuat estradiol yaitu produk degradasi steroid-steroid pada
wanita yang tidak hamil.
19
infeksi dengan memproduksi asam laktat, mempersiapkan genitalis
dengan spermatozoa agar dinding ovum dapat tertembus.
b) Serviks : Produksi esterogen menyebabkan peningkatan fase folikuler
sekresi pada getah serviks dalam mengubah konsentrasi getah pada saat
terjadi ovulasi.
2. Progesteron
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
21
DAFTAR PUSTAKA
L, Tao & K, Kendall. (2014). Synopsis organ system endrokinolo. Jakarta ; Dr.
Lyndon Saputra
AMK, Syaifuddin. H. (2010). Anatomi fisiologi kurikulum berbasis kompetensi.
Jakarta; EGC
S.Si, Dwisang. Luvina Evi (2014). Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat dan
Paramedis. Jakarta; Dr. Lyndon saputra
22