Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

MATA KULIAH ILMU BIOMEDIK DASAR


“ ANATOMI FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN”

DOSEN PEMIMBING :

Ns Wiyadi S.Kep., M.Sc.


DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

1.ELMI OCTAVIANI
2.LAELATUL HASANAH
2.RONA CAESARDESTIANA A
3.SEFI NURCAHYANI

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

POLITEKNIK KEMENKES KALTIM

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat-Nya kmi bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “ Anatomi
Fisiologi Sistem Endokrin ”. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata
kuliah Ilmu Biomedik Dasar.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.Makalah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan


bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi
kita semua.

Samarinda, 29 Oktober 2017

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Sistem Endokrin ........................................................................................ 2

B. Karakteristik Kelenjar Endokrin ............................................................... 5

C. Kelenjar-kelenjar Sistem Endokrin ........................................................... 7

D Aktifitas yang diatur oleh Endokrin……. .................................................. 14

E. Jenis Hormon ............................................................................................. 15

F. Gangguan pada Sistem Endokrin............................................................... 16

BAB II PENUTUP

A. Kesimpulan…… ....................................................................................... 21

B. Saran .......................................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem Endokrin merupakan sistem kelenjar yang memproduksi substans


untuk digunakan di dalam tubuh. Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem
saraf, mengontrol dan memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama
bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain
saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu.
Misalnya, medulla adrenal dan kelenjar hipofise posterior yang mempunyai asal
dari saraf (neural). Jika keduanya dihancurkan atau diangkat, maka fungsi dari
kedua kelenjar ini sebagian diambil alih oleh sistem saraf.
Kelenjar endokrin mengeluarkan substansi yang tetap beredar dan bekerja
di dalam tubuh. Kelenjar endokrin melepaskan sekresinya langsung ke dalam
darah. Kelenjar endokrin termasuk :1. Pulau Langerhans pada Pankreas, 2. Gonad
(ovarium dan testis), 3. Kelenjar adrenal, hipofise, tiroid dan paratiroid, serta
timusB. Hormon dan fungsinya Kata hormon berasal dari bahasa Yunani hormon
yang artinya membuat gerakan atau membangkitkan. Hormon mengatur berbagai
proses yang mengatur kehidupan.

B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan anatomi fisiologi sistem endokrin dan fungsinya
2. Menjelaskan Karakteristik Sistem Endokrin
3. Menjelaskan Kelenjar-kelenjar Sistem Endokrin dan Jenis Hormon

C. Tujuan Penulisan

4. Mengetahui anatomi fisiologi sistem endokrin dan fungsinya


5. Mengetahui Karakteristik Sistem Endokrin
6. Mengetahui Kelenjar-kelenjar Sistem Endokrin dan Jenis Hormon
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Endokrin
1. Pengertian Sistem Endokrin
Sistem endokrin adalah suatu system yang bekerja dengan perantaraan
zat-zat kimia (hormon) yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin
merupakan kelenjar buntu (sekresi interna) yang mengirim hasil sekresinya
langsung masuk ke dalam darah dan cairan limfe, beredar dalam jaringan kelenjar
tanpa melewati duktus (saluran). Hasil sekresinya disebut hormon, dan excresi
hormonnya ke cairan intrasel (tidak langsung ke pembuluh darah). Hormon ini
masuk ke dalam darah dan dibawa oleh sistem peredaran darah ke seluruh bagian
tubuh. Sistem endokrin terbagi menjadi beberapa kelenjar endokrin yang jika
dalam satu kesatuan disebut dengan sistem endokrin. Jadi, sistem endokrin
merupakan gabungan dari beberapa kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin itu
sendiri ada yang menghasilkan satu macam hormon/tunggal, da nada juga yang
menghasilkan beberapa hormon/ganda.

Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar endokrin dan bekerja sama


dengan system saraf, mempunyai peranan penting dalam pengendalian kegiatan
organ-organ tubuh. Meskipun darah menyebarkan hormone ke seluruh tubuh
namun hanya sel sasaran tertentu yang dapat berespon terhadap masing-masing
hormone, karena hanya sel sasaran yang memiliki reseptor untuk mengikat
hormone tertentu. Jadi setelah dikeluarkan, hormon mengalir dalam darah ke sel
sasaran di tempat yang jauh, tempat bahan ini mengatur atau mengarahkan fungsi
tertentu.

Sistem Endokrin disebut juga kelenjar buntu, yaitu kelenjar yang tidak
mempunyai saluran khusus untuk mengeluarkan sekretnya. Sekret dari kelenjar
endokrin dinamakan hormon. Hormon berperan penting untuk mengatur berbagai
aktivitas dalam tubuh hewan, antara lain aktivitas pertumbuhan, reproduksi,
osmoregulasi, pencernaan, dan integrasi serta koordinasi tubuh.
Sistem endokrin hampir selalu bekerja sama dengan sistem saraf, namun cara
kerjanya dalam mengendalikan aktivitas tubuh berbeda dari sistem saraf. Ada dua
perbedaaan cara kerja antara kedua sistem tersebut. Kedua perbedaan tersebut
adalah sebagai berikut.

1. Dibandingkan dengan sistem saraf, sistem endokrin lebih nanyak bekerja


melalui transmisi kimia.

2. Sistem endokrin memperhatikan waktu respons lebih lambat daripada sistem


saraf. Pada sistem saraf, potensial aksi akan bekerja sempurna hanya dalam
waktu 1-5 milidetik, tetapi kerja endokrin melalui hormon baru akan sempurna
dalam waktu yang sangat bervariasi, berkisar antara beberapa menit hingga
beberapa jam. Hormon adrenalin bekerja hanya dalam waktu singkat, namun
hormon pertumbuhan bekerja dalam waktu yang sangat lama. Di bawah kendali
sistem endokrin (menggunakan hormon pertumbuhan), proses pertumbuhan
memerlukan waktu hingga puluhan tahun untuk mencapai tingkat pertumbuhan
yang sempurna.

Dasar dari sistem endokrin adalah hormon dan kelenjar (glandula), sebagai
senyawa kimia perantara, hormon akan memberikan informasi dan instruksi dari
sel satu ke sel lainnya. Banyak hormon yang berbeda-beda masuk ke aliran darah,
tetapi masing-masing tipe hormon tersebut bekerja dan memberikan pengaruhnya
hanya untuk sel tertentu.

2. Fungsi Kelenjar Endokrin


a. Menghasilkan hormone yang dialirkan ke dalam darah yang diperlukan oleh
jaringan dalam tubuh tertentu

b. Mengontrol aktifitas kelenjar tubuh

c. Merangsang aktifitas kelenjar tubuh

d. Merangsang pertumbuhan jaringan

e. Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan absorpsi glukosa pada usus

f. Mempengaruhi metabolisme lemak, protein, hidrat arang, vitamin, mineral,


dan air

3. Fungsi Hormon
a. Membedakan sistem saraf pusat dan sistem reproduktif pada janin yang

sedang berkembang.

b. Menstimulasi urutan perkembangan

c. Mengkoordinasi dan memelihara sistem reproduktif

d. Memelihara lingkungan internal optimal

e. Melakukan respon korektif dan adaptif ketika terjadi situasi darurat


f. Menghasilkan hormon yang dialirkan ke dalam darah yang diperlukan oleh

jaringandalam tubuh tertentu

g. Mengontrol dan merangsang aktivitas kelenjar tubuh

h. Merangsang pertumbuhan jaringan

i. Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan absorpsi glukosa pada usus

j. Mempengaruhi metabolism lemak, protein, hidrat arang , vitamin , mineral,

dan air.

B. Karakteristik Kelenjar Endokrin

Hormon bekerja dalam sistem umpan balik, yang memungkinkan tubuh


untuk dipertahankan dalam situasi lingkungan optimal. Hormon mengontrol laju
aktivitas selular. Hormon tidak mengawali perubahan biokimia, hormon hanya
mempengaruhi sel-sel yang mengandung reseptor yang sesuai, yang melakukan
fungsi spesifik.

Hormon mempunyai fungsi dependen dan interdependen. Pelepasan


hormon dari satu kelenjar sering merangsang pelepasan hormon dari kelenjar
lainnya. Hormon secara konstan di reactivated oleh hepar atau mekanisme lain
dan diekskresi oleh ginjal.

Hormon disekresi dalam salah satu dari tiga pola berikut:

1. Sekresi diurnal adalah pola yang naik dan turun dalam periode 24 jam. Kortisol
adalah contoh hormon diurnal. Kadar kortisol meningkat pada pagi hari dan turun
pada malam hari.

2. Pola sekresi hormonal pulsatif dan siklik naik turun sepanjang waktu tertentu,
seperti bulanan. Estrogen adalah non siklik dengan puncak dan lembahnya
menyebabkan siklus menstruasi.
3. Tipe sekresi hormonal yang ketiga adalah variabel dan tergantung pada kadar
subtrat lainnya. Hormon paratiroid disekresi dalam berespons terhadap kadar
kalsium serum.

Karkateristik kelenjar endokrin :


1. Kelenjar endokrin tidak memiliki duktus. Kelenjar ini mensekresi hormon
langsung ke dalam cairan jaringan disekitarnya sel-selnya. Sebaliknya,
kelenjar endokrin seperti kelenjar saliva, mensekresi produknya ke dalam
duktus

2. Kelenjar endokrin biasanya mensekresi lebih dari satu jenis hormon.


(kelenjar paratiroid yang hanya mensekresi hormon paratiroid merupakan
sutu pengecualian).

a. Dalam tubuh manusia telah diidentifikasi sekitar 40-50 jenis hormon.

b. Hormon-hormon baru ditemukan diberbagai bagian tubuh termasuk di


saluran gastrointestinal (GI), sistem saraf pusat (SSP), dan saraf perifer.

3. Konsentrasi hormon dalam sirkulasi adalah rendah.

a. Hormon yang bersirkulasi dalam aliran darah hanya sedikit jika


dibandingkan dengan zat aktif biologis lainnya, seperti glukosa dan
kolesterol.

b. Walaupun hormon dapat mencapai sebagian besar sel tubuh, hanya sel
target tertentu yang memiliki reseptor spesifik yang dapat dipengaruhi

4. Kelenjar endokrin memiliki persediaan pembuluh darah yang baik.

Secara mikroskopis, kelenjar tersebut terdiri dari dari korda atau sejumlah sel
sekrestori yang dikelilingi banyak kapilar dan ditopang jaringan kuat.
C. Kelenjar-kelenjar Sistem Endokrin

Dalam tubuh manusia, terdapat beberapa jenis kelenjar endokrin untuk


memproduksi hormon, yaitu:

A. Berdasarkan aktivitasnya :

1. Kelenjar yang bekerja sepanjang masa

Kelenjar golongan ini akan bekerja terus menerus sepanjang kehidupan


manusiadan akan terhenti jika sudah tidak ada kehidupan pada manusia tersebut.
Sehinggatidak terbatas pada usia. Contoh: Hormon metabolisme.

2. Kelenjar yang bekerjanya mulai masa tertentu

Hormon golongan ini tidak akan dapat berfungsi jika belum mencapai
prosesperkembangan dalam diri manusia atau proses pendewasaan sel yang terjadi
dalamtubuh manusia. Kedewasaan sel akan terjadi pada saat usia tertentu seperti
pada saatusia pubertas. Contoh: Hormon kelamin.

3. Kelenjar yang bekerja sampai pada masa tertentu

Hormon golongan ini bekerja pada saat manusia itu dilahirkan sampai pada
usia tertentu. Pada usia tersebut terjadi proses pertumbuhan dari seluruh
organ-organ tubuh manusia sampai dengan penyempurnaan organ. Sehingga
masing-masing organ tersebut dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Kecuali
organ yang membutuhkan persyaratan kedewasaan sel. Hormon ini akan berhenti
dihasilkan pada saat tubuh mulai memperlambat atau menghentikan proses
pertumbuhan. Biasanya hormon ini bekerja pada kisaran usia 0 hari sampai 17
tahun (masa pertumbuhan). Contoh: Hormon pertumbuhan, kelenjar tymus.
Berikut yang berdasarkan pada letaknya, yaitu :

1. Kelenjar Hipofisis

Kelenjar hipofisis atau disebut juga dengan master of gland (karena


menghasilkan bermacam-macam hormon untuk mengatur kegiatan kelenjar
endokrin lainnya) terletak di bagian otak besar. Kelenjar hipofisis ini dibagi
menjadi 3 bagian berdasarkan letaknya, yaitu bagian depan (anterior), bagian
tengah (central), dan juga bagian belakang (posterior). Kelenjar hipofisis juga
bekerja sama dengan hipotalamus (suatu organ dalam otak) untuk mengendalikan
organ-organ dalam tubuh.

KELENJAR HIPOFISIS

a) Kelenjar Hipofisis Anterior (Adenohipofise), yang menghasilkan beberapa


macam hormon, diantaranya :

1. Hormon Somatotropin, yang berfungsi untuk merangsang metabolisme


protein dan lemak serta merangsang pertumbuhan tulang dan otot.
2. Hormon Tirotropin, yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan dan
perkembangan dari kelenjar gondok (kelenjar tiroid) dan juga untuk
merangsang sekresi tiroksin.
3. Hormon Adenocorticotropin (ACTH), yang berfungsi untuk mengontrol
perkembangan dan pertumbuhan aktifitas kulit ginjal dan merangsang
kelenjar adrenal untuk memproduksi hormon glukokortikoid (hormon
untuk metabolisme karbohidrat).
4. Hormon Lactogenic, yang berfungsi untuk memelihara korpus luteum
(kelenjar endokrin sementara pada ovarium) sehingga dapat menghasilkan
progesteron (hormon perkembangan dan pertumbuhan primer pada
wanita) dan air susu ibu
5. Hormon Gonadotropin, yang berfungsi untuk merangsang pematangan
folikel dalam ovarium (siklus mentruasi), menghasilkan hormon estrogen
(pertumbuhan dan perkembangan sekunder pada wanita), dan
menghasilkan progesteron pada wanita. Sedangkan pada pria, hormon
gonadotropin berfungsi untuk merangsang terjadinya spermatogenesis
(siklus pembentukan sperma pada pria) serta merangsang sel-sel interstitial
testis untuk menghasilkan hormon androgen dan testosterone.

b) Kelenjar Hipofise Tengah

Kelenjar hipofise bagian tengah hanya memproduksi satu hormon yang disebut
dengan Melanosit Stimulating Hormon (MSH). Hormon ini bertanggung jawab
terhadap pewarnaan pada kulit manusia. Semakin banyak melanosit yang
diproduksi, maka semakin hitam kulit seseorang.

c) Kelenjar Hipofise Belakang (Neurohipofise), yang menghasilkan 2 macam


hormon, yaitu :

1. Hormon Vasopresin atau Hormon Diuretik (ADH), yang berfungsi


untuk mempengaruhi proses reabsorpsi urin pada tubulus distal ginjal guna
mencegah terlalu banyak urin yang keluar.
2. Hormon Oksitosin, yang berfungsi untuk merangsang otot polos yang
terdapat di uterus (alat reproduksi dalam wanita).
2. Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid terletak di bagian depan leher atau bagian depan kerongkongan.
Kelenjar ini menghasilkan dua bentuk hormon, yaitu :

KELENJAR TIROID

1. Hormon Tiroksin, yang berfungsi untuk mengatur pertumbuhan dan


perkembangan tubuh manusia, mengatur aktivitas saraf, dan juga mengatur
metabolisme organik.
2. Hormon Triiodontironin, fungsinya sama dengan hormon
tiroksin.

3. Kelenjar Paratiroid

Kelenjar ini terletak di setiap sisi dari kelenjar tiroid dan berjumlah 4 buah yang
tersusun secara berpasangan. Kelenjar Paratiroid menghasilkan hormon
parahormon yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan kalsium dalam darah
dan juga mengatur metabolisme fosfor.
KELENJAR PARATIROID

4. Kelenjar Anak Ginjal (Adrenal/Suprarenal)

Kelenjar ini terletak di atas ginjal kiri dan ginjal kanan yang berbentuk seperti
bola. Kelenjar adrenal terbagi menjadi 2 bagian, yaitu :

KELENJAR ANAK GINJAL


(ADRENAL/SUPRARENAL)

a) Bagian Korteks yang berfungsi untuk menghasilkan :

1. Hormon Kortison yang tersusun atas zat mineralokortikoid yang


berfungsi untuk metabolisme natrium dan kalium serta menjaga
keseimbangan hormon seks.
2. Hormon Glukokortikoid yang mengatur keseimbangan karbohidrat /
metabolisme karbohidrat.

b) Bagian Medulla yang berfungsi untuk menghasilkan :

1. Hormon Adrenalin, yang berperan dalam segala hal yang berhubungan


dengan peningkatan fisiologis manusia, seperti meningkatkan denyut
jantung, meningkatkan kecepatan pernapasan, dan menyempitkan
pembuluh darah manusia.
2. Hormon Noradrenalin, yang fungsinya adalah kebalikan dari hormon
Adrenalin.

5. Kelenjar Pankreas

Kelenjar ini terletak di dalam rongga peritoneal (rongga perut) manusia dan terdiri
dari sel alpha dan sel betha. Masing-masing sel ini menghasilkan hormon
tersendiri, yaitu :

KELENJAR PANKREAS
1. Sel Alpha, yang menghasilkan hormon Glukagon yang berperan dalam
produksi glukosa dalam darah.
2. Sel Betha, yang menghasilkan hormon insulin yang berperan dalam
menurunkan kadar glukosa dalam darah

6. Kelenjar Gonad (Kelenjar Reproduksi)

Kelenjar ini disebut juga dengan kelenjar reproduksi karena produknya yang
berhubungan dengan alat reproduksi manusia. Kelenjar ini terletak di bagian alat
reproduksi pria dan wanita. Jika pada pria, terdapat di testis, dan wanita terdapat
di ovarium. Ada beberapa macam hormon yang dihasilkan oleh kelenjar ini,
yaitu :

KELENJAR GONAD

1. Hormon Estrogen, yang berfungsi dalam pertumbuhan dan


perkembangan alat reproduksi sekunder wanita seperti perkembangan
payudara, perkembangan pinggul, dan lain-lain.
2. Hormon Progesteron, yang berfungsi dalam perkembangan dan
pertumbuhan alat reproduksi primer wanita, seperti perkembangan uterus,
dan lain-lain.
3. Hormon Androgen, yang berfungsi dalam pertumbuhan dan
perkembangan primer pada pria, seperti pembentukan sperma.
4. Hormon Testosteron, berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan
sekunder pria, seperti perubahan suara, pertumbuhan jakun, dan lain-lain.

7. Kelenjar timus di rongga dada

Merupakan penimbunan dari hormon somatotrof dalam tubuh. Hormon ini


dihasilkan selama masa pertumbuhan sampai dengan masa pubertas, setelah
melewati mas pubertas, secara perlahan hormon ini akan berkurang sedikit demi
sedikit.

Hormon ini berfungsi :

1. Mengatur proses pertumbuhan.


2. Kekebalan tubuh/imunitas setelah kelahiran.
3. Memacu pertumbuhan dan pematangan sel Limfosit yang menghasilkan
Lymphocyte cell/T Cell.- Bila kekurangan atau kelebihan, gejalanya
hampir mirip dengan hormon tiroksin.

D. Aktivitas yang diatur atau dipengaruhi sistem endokrin

1. Reproduksi dan laktasi

2. Proses sistem kekebalan

3. Keseimbangan asam-basa

4. Asupan cairan, keseimbangan volume cairan intraseluler dan ekstraseluler

5. Metabolisme karbohidrat, protein, lemak, dan asam nukleat

6. Digesti, absorbsi, dan distribusi nutrien

7. Tekanan darah
8. Tahanan tekanan

9. Adaptasi terhadap perubahan lingkungan.

E. Jenis Hormon

Hormon endokrin adalah hormon yang disekresi oleh organ atau jaringan utama
yang termasuk bagian sistem endokrin. Berdasarkan hakekat kimianya, hormon
dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu hormon peptide dan protein, steroid, dan
turunan tirosin.

Steroid Peptida Protein Besar Turunan


Tirosin
Testosteron Hormon Hipotalamus Hormon Pertumbuhan Katekolamin,
meliputi :
Esterogen Angiotensin Prolaktin
Noradrenalin
Progesteron Somatostatin LH
Adrenalin
Kortikosteroid Gastrin FSH
Hormon Tiroid,
Vitamin D-3 Sekretin TSH
meliputi :

Glukagon
Tiroksin (T4)

Kalsitonin
Triiodotironin
(T3)
Insulin

Parathormon

Selain berbagai hormon yang telah disebutkan di atas, terdapat sejumlah zat kimia
yang menyerupai hormon, antara lain :
Hormon Thymic : Hormon dari kelenjar timus (thymus), berperan untuk
mempengaruhi perkembangan sel limfosit B menjadi sel plasma, yaitu sel
penghasin antibodi.

Hormon Brakidin : Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar yang sedang aktif,
bekerja sebagai vasodilator (yang menyebabkan pembuluh darah membesar)
sehingga dapat meningkatkan aliran darah dan merangsang pengeluaran keringat
dan air ludah dalam jumlah lebih banyak.

Hormon Eritropuitin : Merupakan glikoprotein yang proses sintesisnya melibatkan


hati dan ginjal, hormon ini dapat merangsang pusat pembentukan sal darah di
sumsum tulang sehingga tubuh akan menghasilkan sel darah merah dalam jumlah
yang lebih banayak. Hal ini bermanfaat dalam meningkatkan jumlah oksigen yang
dapat diangkut oleh darah.

Hormon Prostaglin, Eritropuitin, Histamin, Kinin, dan Renin dapat disintesis


secara luas oleh berbagai jaringan tau organ yang sebenarnya tidak berfungsi
sebagai organ endokrin.

Hormon Feromon : suatu senyawa kimia spesifik yang dilepaskan oleh hewan ke
lingkunganya.dan dpapat menimbulkan respons prilaku, perkembangan,
reproduktif. Dan untuk membereikan daya tarik seksual, menandai daerah
kekuasaan, mengenali individu lain dalam spesies yang sama dan berperan
penting dalam sinkronisasi siklus seksual.

F. GANGGUAN PADA SISTEM ENDOKRIN

Diabetes

Gangguan endokrin yang paling umum adalah diabetes mellitus, yang terjadi
apabila pankreas tidak menghasilkan insulin yang cukup atau tubuh tidak dapat
menggunakan insulin yang tersedia dengan optimal. Gejala diabetes dapat
meliputi:
 Haus atau lapar yang berlebih
 Kelelahan
 Sering buang air kecil
 Mual dan muntah
 Kenaikan atau penurunan berat badan yang tidak disertai alasan
 Perubahan pada penglihatan.

Akromegali

Akromegali adalah gangguan di mana kelenjar pituitari menghasilkan hormon


pertumbuhan yang berlebih. Hal ini menyebabkan pertumbuhan yang berlebih,
terutama pada tangan dan kaki. Gejala akromegali biasanya adalah:

 Ukuran bibir, hidung, atau lidah yang terlalu besar


 Tangan atau kaki yang terlalu besar atau bengkak
 Perubahan struktur tulang muka
 Nyeri pada tubuh dan sendi
 Suara yang dalam
 Kelelahan dan kelemahan
 Sakit kepala
 Pertumbuhan tulang dan kartilago yang berlebih serta penebalan kulit
 Disfungsi seksual, termasuk penurunan libido
 Sleep apnea
 Gangguan pada penglihatan.

Penyakit Addison

Penyakit Addison ditandai dengan penurunan produksi kortisol dan aldosteron


akibat kerusakan kelenjar adrenal. Gejala Addison biasanya adalah:

 Depresi
 Diare
 Kelelahan
 Sakit kepala
 Hiperpigmentasi pada kulit
 Hipoglikemia
 Napsu makan rendah
 Tekanan darah rendah
 Periode menstruasi yang terlewat
 Mual, dengan atau tanpa muntah
 Ingin mengonsumsi garam
 Penurunan berat badan
 Kelemahan.

Sindrom Cushing

Sindrom Cushing disebabkan oleh kelebihan kortisol, dihasilkan oleh kelenjar


adrenal. Gejala dari sindrom Cushing biasanya adalah:

 Buffalo hump (lemak di antara bahu seperti punuk)


 Diskolorasi kulit seperti memar
 Kelelahan
 Merasa sangat haus
 Penipisan dan melemahnya tulang (osteoporosis)
 Sering buang air kecil
 Gula darah tinggi (hiperglikemia)
 Tekanan darah tinggi (hipertensi)
 Mudah marah dan perubahan mood
 Obesitas pada bagian atas tubuh
 Wajah bundar
 Kelemahan.

Penyakit Graves

Penyakit Graves merupakan salah satu jenis hipertiroidisme yang mengakibatkan


produksi hormon tiroid. Gejala penyakit Graves biasanya adalah:
 Mata menonjol
 Diare
 Kesulitan tidur
 Kelelahan dan kelemahan
 Goiter (pembesaran kelenjar tiroid)
 Intoleransi terhadap panas
 Detak jantung yang tidak teratur
 Mudah marah dan perubahan mood
 Detak jantung berdebar cepat (tachycardia)
 Kulit yang tebal atau merah pada betis
 Tremor
 Penurunan berat badan.

Hashimoto’s thyroiditis

Hashimoto’s thyroiditis adalah suatu kondisi di mana tiroid diserang oleh sistem
imun, menyebabkan hipotiroidisme dan produksi hormon tiroid yang rendah,
seperti:

 Intoleransi terhadap dingin


 Konstipasi
 Rambut kering dan rontok
 Kelelahan
 Goiter (pembesaran kelenjar tiroid)
 Nyeri sendi dan otot
 Periode menstruasi yang terlewat
 Detak jantung yang melambat
 Pertambahan berat badan.

Hipertiroidisme

Hipertiroidisme adalah kondisi yang ditandai dengan kelenjar tiroid yang


overaktif. Gejala umum dari hipertiroidisme meliputi:
 Diare
 Kesulitan tidur
 Kelelahan
 Goiter
 Intoleransi terhadap panas
 Mudah marah dan perubahan mood
 Detak jantung yang cepat (takikardia)
 Tremor
 Penurunan berat badan tanpa penyebab
 Kelemahan.

Hipotiroidisme

Hipotiroidisme merupakan kondisi di mana tiroid underaktif dan menghasilkan


terlalu sedikit hormon tiroid. Gejala umum dari hipotiroidisme meliputi:

 Intoleransi terhadap dingin


 Sembelit
 Menurunnya produksi keringat
 Rambut kering
 Kelelahan
 Goiter
 Nyeri pada sendi dan otot
 Periode menstruasi yang terlewat
 Detak jantung yang melambat
 Muka membengkak
 Kenaikan berat badan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem endokrin dan sistem saraf bekerja secara kooperatif untuk mengatur
seluruh aktivitas dalam tubuh hewan, dengan cara menghasilkan hormon yang
akan mempengaruhi sel sasaran. Kelenjar-kelenjar di dalam tubuh manusia terdiri
atas dua kelompok kelenjar, yaitu kelenjar bersaluran dan kelenjar tanpa saluran.
Kelenjar bersaluran (kelenjar eksokrin) memiliki saluran tempat cairan
kelenjar mengalir keluar. Kelenjar tanpa saluran ( kelenjar endokrin) tidak
memiliki saluran ini bahan-bahan kimi yang disebut hormone.Hormon dapat
dihasilkan oleh organ endokrin sejati ataupun oleh sel neurosekretori. Hormon
dapat diklasifikasikan menjadi 3, yaitu hormon steroid, hormon peptide dan
hormon turunan tirosin.

B. Saran

Pada sistem endokrin ditemukan berbagai macam gangguan dan kelainan,


baik karena bawaan maupun karena faktor luar, seperti virus atau kesalahan
mengkonsumsi makanan. Untuk itu jagalah kesehatan anda agar selalu dapat
beraktivitas dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, et all. 2003. Biologi Jilid 1. Jakarta : Erlangga.

Diktat Kuliah. 1981. Sistem Endokrin. Fakultas Kedokteran Universitas Kristen


Indonesia.

Idris irfan. 2009. Buku diktat anatomi untuk mahasiswa kedokteran. Bagian
anatomi FK-UNHAS. Makassar.

Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta : Kanisius.

Syafiuddin. 2006. Anatomi fisiologi untuk mahasiswa keperawatan edisi 3. EGC:


Jakarta.

L, Tao & K, Kendall. (2014). Synopsis organ system endrokinolo. Jakarta ; Dr.
Lyndon Saputra

AMK, Syaifuddin. H. (2010). Anatomi fisiologi kurikulum berbasis kompetensi.


Jakarta; EGC

S.Si, Dwisang. Luvina Evi (2014). Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat dan
Paramedis. Jakarta; Dr. Lyndon saputra

Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisologi untuk Pemula. Jakarta : EGC

Rumahorbo, Hotma. 1999. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem


Endokrin. Jakarata : EGC

http://rinton.wordpress.com/2009/10/21/karakteristik-sistem-endokrin/

Anda mungkin juga menyukai