PENDAHULUAN
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem sensoris ?
2. Apa saja hal-hal yang berkaitan dengan sistem sensoris ?
3. Bagaimana anatomi dan fisiologi indra pada manusia ?
C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami pengertian sistem sensoris
2. Mengetahui cakupan/hal-hal yang berkaitan dengan sistem sensoris
3. Mengetahui anatomi dan fisiologi indra-indra pada manusia
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1. Indra Penglihatan (mata)
Mata adalah organ indra pada manusia yang rumit, tersusun dari
bercak sensitif cahaya primitif sehingga mata sangat sensitif terhadap
rangsangan cahaya karena ada photoreceptor di dalamnya. Di dalam
lapisan pelindungnya, mata mempunyai lapisan reseptor, sistem lensa
pemfokusan cahaya oleh reseptor, dan terhubung atas suatu sistem
saraf. Jika dilihat secara struktural bola mata layaknya kamera, tetapi
mekanismenya tidak secanggih mata (ciptaan-Nya) yang sistem
persarafannya amat rumit dan tidak ada bandingannya. Susunan saraf
pusat terhubung melalui suatu berkas serat saraf yang disebut saraf
optik ( nervosa optikus ). Implus saraf dari stimulus photoceptor
dibawa ke otak pada lobus oksipital di serebrum dimana sensi
penglihatan diubah menjadi presepsi. Reseptor penglihatan dapat
merespon satu juta stimulus yang berbeda setiap detik.
1) Sklera
Merupakan jarinagan ikat fibrosa yang kuat berwarna putih
buram dan tidak tembus cahaya, kecuali dibagian depan yang
transparan yang disebut kornea. Sclera memberi bentuk pada
bola mata dan memberikan temapt melekat otot ekstrinsik.
2) Kornea
kornea merupakan jendela mata, unik karena bentuknya
transparan, terletak pada bagian depan mata berhubungan
dengan skllera. Bagian ini merupakan tempat masuknya
cahaya dan memfokuskan bekas cahaya. korena tersusun atas
5 lapisan yaitu epithelium, membrane , buwman, stroma,
membrane descemet dan endothelim.
4
3) Lapisan Koroid
Lapisan koroid berwarna coklat kehitaman dan merupakan
lapisan yang berpigmen mengandung banyak pertumbuhan
darah untuk memberi nutrisi dan oksigen pada retina . warna
gelap pada koroit berfungsi untuk mencegah refleksi atau
pemantulan sinar. Pada bagian depan koroid membentuk
korpus silialis yang berlanjut membentuk iris.
4) Iris
Iris merupakan perpanjangan dari korpus silialis ke
anterior, bersambung dengan permukaan lensa anterior. Iris
tidak tembus pandang dan berpigmen berfungsi
mengendalikan banyaknya cahaya yang masuk kedalam mata
dengan cara merubah ukuran pupil. Ukuran pupil dapat
berubah karena mengandung serat-serat otot silkuler yang
mampu menciutkan pupil dan serta-serta radikal yang
menyebabkan kelebaran pupil.
5) Lensa
Lensa mempunyai struktur bikonvfeks, tidak mempunyai
pembuluh darah, transparan dan tidak berwarna. Kapsul lensa
merupakan membrane ke semifermiabel, tabelnya sekitar
4mm dan diameternya 9mm. lensa berada dibelakang iris dan
ditahan oleh ligamentum yang disebut zonula. Adanya ikatan
lensa dengan ligamentum ini menyebabkan 2 rongga bola
maka yaitu bagian depan lensa dan bagian belakang lensa.
Ruang bagian depan lensa berisi cairan yang disebut aqueous
humor , cairan ini diproduksi oleh korpus silialis dan ruangan
pada bagian belakang lensa berisi cairan vitreous humor.
Kedua cairan tersebut berfungsi menjaga alensa pada
tempatnya dan dalam bentuk yang sesuai serta memberikan
makanan pada korne dan lensa . lensa tersusun dari 65% air
dan sekitar 35% protein dan sedikit mineral, terutama kalium.
Lensa berfokus untuk menfokuskan cahaya yang masuk
kedalam retina melalui mekanisme akomudasi yaitu proses
penyusuaian secara otomatis pada lensa untuk memfokuskan
objek secara jelas yang beragam.
5
6) Retina
Retina merupakan lapisan terdalam pada mata, melapisi
lapisi 2/3 bola pada bagian belakang. Pada bagian depan
berhubungan dengan korpus silialis dioraserata. Retina
meruapakan bagian mata yang sangat peka terhadap cahaya.
Pada bagian depan retina terdapat lapisan berpigmen dan
berhubungan dengan koroid dan pada bagian belakng
terdapat lapisan saraf dalam. Pada lapisan sel saraf dalam
mengandung reseptor, sel bifolar, sel ganglion, sel horizontar
dan sel akmagrin.
Ada dua sel reseptor pada retina yaitu sel konus atau sel
kerucut dan sel rod atau sel batang. Sel kerucut berisi pigmen
lembayung dan sel batang berisi pigmen ungu.kedua pigmen
tersebut akan terurai jika terkena sianar terutama pada
pigmen ungu yang terdapat pada sel batang. Oleh karena itu
pigmen pada sel batang berfungsi untuk situasi yang kurang
terang atau matahari sedangkan pada pigmen sel kerucut
berfungsi lebih pada suasana terang dan berperan dalam
pengliatan disiang hari .
7) Saraf Optic
Saraf optic merupakan saraf yang memasuki sel tali dan
kerucut dalam retina, untuk menuju ke otak.
6
b. Fisiologi Penglihatan
7
2. Indra Pendengar (telinga)
8
1) Membran Timpani
2) Osikula
a) Malleus (martil)
b) Incus (landasan)
c) Stapes (sanggurdi)
Yang berfungsi untuk mengalirkan getaran suara ke rongga
telinga dalam. Yang letaknya melekat pada bagian dalam
membra timpani. Antrum timpani merupakan rongga tidak
teratur yang agak luas, terletak dibagian bawah samping dari
kavum timpani. Antrum timpani dilapisi oleh mukosa,
merupakan lanjutan dari lapisan mukosa kavum timpani.
9
Rongga ini berhubungan dengan beberapa rongga kecil yang
disebut sellula mastoid yang terdapat dibelakang bawah
antrum, di dalam tulang temporalis. Tuba auditiva eustaki.
Saluran tulang rawan yang panjangnya 3,7 cm berjalan
miring ke bawah agak ke depan, dilapisi oleh lapisan mukosa.
3) Saluran eustacius
10
Belitan-belitan tersebut melingkari sebuah sumbu berbentuk
kerucut yang memiliki bagian tengah dari tulang, dan di
sebut modiolus dalam koklea terdapat jendela oval (vanestra
vestibuli) yang menghubungkan telinga tengah dengan
telinga dalam, dan jendela melingardan (fanestra kokhlea)
yang berfungsi sebagai reseptor suara.
Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang
dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan
menelan. Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang banyak
memiliki struktur tunas pengecap. Lidah juga turut membantu dalam
tindakan bicara. Struktur lainnya yang berhubungan dengan lidah
sering disebut lingual, dari bahasa Latin lingua atau glossal dari
bahasa Yunani.
11
a. Jalan Kerja Impuls Pengecap dari Lidah ke Otak
Tiga saraf cranial yang memainkan peranan dalam
pengantaran impuls dari lidah ke otak, yaitu nervus facial (VII)
pada bagian 2/3 anterior lidah, nervus glossopharyngeal (IX) pada
bagian 1/3 posterior lidah, dan nervus vagus (X) pada pharynx
dan epiglottis. Diawali dari taste buds pada lidah, impuls
menyebar sepanjang nervus facial dan dari 1/3.
Posterior lidah melalui nervus glossopharyngeal. Impuls
dari daerah lain selain lidah berjalan melalui nervus vagus. Impuls
di ketiga saraf tersebut menyatu di medula oblongata untuk
masuk ke nukleus traktus solitarius. Dari sana, axon berjalan
membawa sinyal dan bertemu dengan leminiskus medialis
kemudian akan disalurkan ke daerah insula. Impuls diproyeksikan
ke daerah cortex serebrum di postcentral gyrus kemudian dihantar
ke thalamus yang akan memberi persepsi pengecapan yang dirasa.
b. Bagian-Bagian Lidah
12
Reseptor tersebut adalah kuncup-kuncup pengecap. Kuncup
tersebut berbentuk seperti bawang kecil atau piala dan terletak
dipermukaan epitelium pada permukaan atas lidah.
c. Bentuk Lidah
Tipis, jika bentuk lidah tipis dan berwarna pucat
menandakan defisiensi (kekurangan ) darah yang berhubungan
dengan hati semakin pucat semakin parah gangguan hati tebal,
sirkulasi darah tidak normal menandakan gangguan ginjal dan
limpa kaku, menandakan masuk angin panjang, adanya akivitas
panas pada jantung Retak, adanya ganguan pada lambung limpa
dan jantung.
13
4. Indra Penciuman (hidung)
a. Concha Superior
b. ConchaMedialis
c. Concha Inferior
d. Septum nasi (sekat hidung)
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
Bambang, dkk. 2006. Biologi untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Tartowo, Ns, S.Kep, dkk. 2009. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Mahasiswa
Keperawatan. Jakarta: CV. Trans Info Media.
16