Anda di halaman 1dari 14

PERSEPSI SENSORI

RIDEL JOSHUA EXCEL PAAT

191420102000

A3 KEPERAWATAN / V

KEPERAWATAN ANAK II

(Ns. MEGA LUMINGKEWAS,S.Kep.,M.Kes)

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA

2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem sensoris adalah sistem yang penting bagi manusia, karena dengan sistem
ini kita dapat merasakan hal-hal yang ada di dunia. Contohnya saat kita makan, kita dapat
merasakan rasa dari makanan itu apakah asin atau manis. Hidup tidak akan menjadi sepi
karena kita dapat mendengar alunan nada atau musik. Semua rangsangan itu dapat kita
rasakan melalui bermacam-macam reseptor yang ada di dalam tubuh kita, lalu dari
reseptor akan dikirim ke central nervous system (saraf pusat) kita sebagai sinyal ataupun
informasi.
Proses pengiriman sinyal inilah yang termasuk ke dalam Sistem Sensoris. Sistem
sensoris sendiri adalah gabungan dari sistem nervous (saraf) dan sistem pengindraan pada
manusia. Dimana diawali dengan adanya sensasi yang dapat dideteksi oleh organ- organ
lalu berkembang menjadi persepsi yang diproses di saraf pusat (encephalon dan medulla
spinalis).
B. Rumusan Masalah
Dari pemaparan latar belakang tersebut, maka didapatkan rumusan-rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan sistem sensoris ?
2. Apa saja hal-hal yang berkaitan dengan sistem sensoris ?
3. Bagaimana anatomi dan fisiologi indra pada manusia ?
C. Tujuan
Dari rumusan-rumusan masalah di atas, maka tujuan yang akan dicapai setelah
menyusun makalah ini yaitu
1. Mengetahui dan memahami pengertian sistem sensoris
2. Mengetahui cakupan/hal-hal yang berkaitan dengan sistem sensoris
3. Mengetahui anatomi dan fisiologi indra-indra pada manusia
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Cakupan Sistem Sensoris


Sistem sensoris atau dalam bahasa Inggris sensory system berarti yang
berhubungan dengan panca indra: Sistem ini membahas tentang organ akhir yang khusus
menerima berbagai jenis rangsangan tertentu. Rangsangan tersebut dihantarkan oleh
sensorys neuron (saraf sensoris) dari berbagai organ indra menuju otak untuk ditafsirkan.
Reseptor sensori, merupakan sel yang dapat menerima informasi kondisi dalam dan luar
tubuh untuk dapat direspon oleh saraf pusat. Implus listrik yang dihantarkan oleh saraf
akan diterjemahkan menjadi sensasi yang nantinya akan diolah menjadi persepsi di saraf
pusat. Namun, dalam makalah ini hanya akan membahas mengenai reseptor sensori yang
menerima rangsangan dari luar tubuh,
Dalam memahami konsep persepsi, maka tidak akan terlepas dari sistem sensoris,
Dalam bab ini akan dibahas kelima macam sistem sensori manusia (panca
indera/exteroceptive sensory system) yang mengintepretasi stimulus dari luar tubuh, yaitu
penglihatan, perabaan, pendengaran, pembau/penciuman, dan perasa. Berikut adalah
penjelasan tentang anatomi dan fisiologi dari kelima sistem indra yang ada di tubuh
manusia.
B. Anatomi dan Fisiologi Indra Pada Manusia
Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa indra merupakan reseptor yang
dapat menerima rangsangan atau impuls dari luar tubuh atau bisa disebut juga
eksteroseptor. Ada lima macam indera yang ada pada manusia yaitu indra penglihat,
indra pendengar, indra pengecap, indra peraba dan perasa, dan indra pencium. Berikut
adalah penjelasan mengenai anatomi dan fisiologi jalannya impuls dari kelima indra ke
sistem saraf pusat.
1. Indra Penglihatan (Mata)
Mata adalah organ indra pada manusia yang rumit, tersusun dari bercak sensitif
cahaya primitif sehingga mata sangat sensitif terhadap rangsangan eahaya karena
adaphotoreceptor di dalamnya. Di dalam lapisan pelindungnya, mata mempunyai
lapisan reseptor, sistem lensa pemfokusan cahaya oleh reseptor, dan terhubung atas
suatu sistem saraf. Jika dilihat secara struktural bola mata layaknya kamera, tetapi
mekanismenya tidak secanggih mata (ciptaan-Nya) yang sistem persarafannya amat
rumit dan tidak ada bandingannya. Susunan saraf pusat terhubung melalui suatu
berkas serat saraf yang disebut sarafoptik ( nervosa optikus ). Implus saraf dari
stimulus photoceptor dibawa ke otak pada lobus oksipital di serebrum dimana sensi
penglihatan diubah menjadi presepsi. Reseptor penglihatan dapat merespon satu juta
stimulus yang berbeda setiap detik.
a. Struktur Anatomi
Mata Bola mata berada di ruang cekung pada tulang tengkorak yang
disebut orbit. Orbit tersusun oleh tujuh tulang tengkorak yaitu tulang frontalis,
lakrimalis, etmoid, zigomatikum, maksila, sphenoid dan palatin yang berfungsi
mendukung, menyanggah dan melindungi mata. Pada orbit terdapat lubang
yaitu foramen optic untuk lintasan saraf optik dan arteri optalmik dan fisura
orbital superior yang berfungsi untuk lintasan safaf dan arteri otot mata.
Bagaian-bagaian mata terdiri dari.
1) Sklera
Merupakan jarinagan ikat fibrosa yang kuat berwarna putih buram
dan tidak tembus cahaya, kecuali dibagian depan yang transparan yang
disebut kornea. Sclera memberi bentuk pada bola mata dan memberikan
temapt melekat otot ekstrinsik:
2) Kornea
Kornea merupakan jendela mata, unik karena bentuknya
transparan, terletak pada bagian depan mata berhubungan dengan skllera.
Bagian ini merupakan tempat masuknya cahaya dan memfokuskan bekas
cahaya. korena tersusun atas 5 lapisan yaitu epithelium, membrane
buwman, stroma, membrane descemet dan endothelim.
3) Lapisan Koroid
Lapisan koroid berwarna coklat kehitaman dan merupakan lapisan
yang berpigmen mengandung banyak pertumbuhan darah untuk memberi
nutrisi dan oksigen pada retina. warna gelap pada koroit berfungsi untuk
mencegah refleksi atau pemantulan sinar. Pada bagian depan koroid
membentuk korpus silialis yang berlanjut membentuk iris.
4) Iris
Iris merupakan perpanjangan dari korpus silialis ke anterior,
bersambung dengan permukaan lensa anterior. Iris tidak tembus pandang
dan berpigmen berfungsi mengendalikan banyaknya cahaya yang masuk
kedalam mata dengan cara merubah ukuran pupil. Ukuran pupil dapat
berubah karena mengandung serat-erat otot silkuler yang mampu
menciutkan pupil dan serta-serta radikal yang menyebabkan kelebaran
pupil.
5) Lensa
Lensa mempunyai struktur bikonvfeks, tidak mempunyai
pembuluh darah, transparan dan tidak berwarna. Kapsul lensa merupakan
membrane ke semifermiabel, tabelnya sekitar 4mm dan diameternya
9mm. lensa berada dibelakang iris dan ditahan oleh ligamentum yang
disebut zonula. Adanya ikatan lensa dengan ligamentum ini
menyebabkan 2 rongga bola maka yaitu bagian depan lensa dan bagian
belakang lensa. Ruang bagian depan lensa berisi cairan yang disebut
aqueous humor, cairan ini diproduksi oleh korpus silialis dan ruangan
pada bagian belakang lensa berisi cairan vitreous humor. Lensa berfokus
untuk menfokuskan cahaya yang masuk kedalam retina melalui
mekanisme akomudasi yaitu proses penyusuaian secara otomatis pada
lensa untuk memfokuskan objek secara jelas yang beragam.
6) Retina
Retina merupakan lapisan terdalam pada mata, melapisi lapisi 2/3
bola pada bagian belakang. Pada bagian depan berhubungan dengan
korpus silialis dioraserata. Retina meruapakan bagian mata yang sangat
peka terhadap cahaya. Pada bagian depan retina terdapat lapisan
berpigmen dan berhubungan dengan koroid dan pada bagian belakng
terdapat lapisan saraf dalam. Pada lapisan sel saraf dalam mengandung
reseptor, sel bifolar, sel ganglion, sel horizontar dan sel akmagrin.
7) Saraf Optic
Saraf optic merupakan saraf yang memasuki sel tali dan kerucut
dalam retina, untuk menuju ke otak.

b. Fisiologi Penglihatan
Fungsi utama mata adalah mengubah energy cahaya menjadi
implus saraf sehingga dapat diterjemahkan oleh otak menjadi gambar
fisual. Untuk menghasilkan gambar fisual yang tepat dan diinginkan
terjadilah proses yang sangat kompleks dimulai adanya gelombang sinar
atau cahaya yang masuk ke mata berkas cahaya yang masuk kemata
melalui konjungtiva, korne, okueus humor, lensa dan fitreurus humor,
diaman pada masing-masing tersebut berkas cahaya dibiaskan (refraksi)
sebelum akhirnyaa jatuh tepat di retina. Jumlah cahaya yang masuk akan
diatur oleh iris dengan jalan membesarka atau mengkecilakan pupil pada
iris terdapa 2 otot polos yang tersusun silkuler dan radial yang mampu
bergerak dan mengecil membentuk pupil. Agar sianar objek ,
menghasilakan sinar yang jelas pada retina harus dibiaskan (terjadi proses
yang disebut pemfokusan). Pemfokusan cahaya merupakan peran utama
dari lensa. Lensa akan mebiaskan cahaya dan membiaskannya.
Kemampuan lensa untuk menyusuaikan cahaya dekat atau jauh ketitik
retina disebut okumudasi

2. Indra Pendengar (Telinga)


Telinga adalah alat indra yang memiliki fungsi untuk mendengar suara yang ada
di sekitar kita sehingga kita dapat mengetahui / mengidentifikasi apa yang terjadi di
sekitar kita tanpa harus melihatnya dengan mata kepala kita sendiri. Orang yang
tidak bisa mendengar disebut tuli. Telinga kita terdiri atas tiga bagian yaitu bagian
luar, bagian tengah dan bagian dalam. Berikut adalah penjelasan tentang struktur
anatomi telinga.
a. Meatus Auditorius Eksternal (liang telinga luar)
Liang telinga (meatus akustikus eksternus) memiliki Panjang kurang 2,5
cm, berbentuk huruf S. 1/3 bagian luar terdiri dari tulang rawan, banyak
terdapat kelenjar minyak dan kelenjar Serumen (modifikasi kelenjar
keringat=kelenjar serumen). 2/3 bagian sisanya terdiri dari tulang (temporal)
dan sedikit kelenjar serumen. Meatus dibatasi oleh kulit dengan sejumlah
rambut, kelenjar sebasea, dan sejenis kelenjar keringat yang telah mengalami
modifikasi menjadi kelenjar seruminosa, yaitu kelenjar apokrin tubuler yang
berkelok-kelok yang menghasilkan zat lemak setengah padat berwarna
kecoklat-coklatan yang dinamakan serumen (minyak telinga). Serumen
berfüngsi menangkap dan mencegah infeksi. MAE ini juga berfungsi sebagai
buffer terhadap perubahan kelembaban dan temperatur yang dapat
mengganggu elastisitas membran tympani
Adapun fungsi dari daun telinga yaitu menangkap bunyi dari berbagai arah
kedalam liang telinga, kanalis auditorius berfungsi untuk memproteksi
membran timpani dari pada trauma langsung dari luar.
b. Telinga bagian tengah (Kavum timpani)
Telinga tengah terdiri atas membran timpani, osikula (tulang-tulang
pendengaran) dan eustachius.
1) Membran Timpani
Membran timpani atau sering di sebut sebagai gendang
telinga dengan bentuk menyerupai gendang, terletak tepat setelah
saluran auditori dan merupakan penerima rangsang fibrasi pertama.
Membran timpani berfungsi untuk meneruskan suara meuju
tulang-tulang pendengaran (osikula).
2) Osikula
Merupakan tulang-tulang telinga yang terdiri atas tiga
tulang kecil, tersusun pada rongga telinga tengah seperti rantai dan
bersambung, dari membran timpani menuju rongga telinga dalam
tulang-tulang tersebut adalah:
(a). Malleus (martil)
(b). Incus (landasan)
(c). Stapes (sanggurdi)

3) Saluran eustacius
Merupakan saluran di dalam rongga telinga tengah yang
menjorok menghubungkan telinga dengan faring saluran eustacius
akan tertutup jika dalam keadaan biasa dan akan membuka ketika
kita menelan, sehingga tekanan udara di dalam telinga tengah
dengan udara luar akan seimbang. Dengan begitu, cedera atau
ketulian akibat tidak seimbangnya tekanan udara dapat dihindari.
c. Telinga Bagian Dalam
Telinga bagian dalam terdiri atas beberapa ronggayang menyerupai
saluran- saluran, yaitu vestibula, tiga saluran setengah lingkaran (saluran
semi serkuler, dan koklea (rumah siput)).
1. Vestibula merupakan bagian pertama dari telinga dalam yang
berfungsi sebagai pintu penghubung antar bagian-bagian telinga,
2. Tiga saluran setengah lingkaran (saluran semi serkuler), yaitu saluran
superior, posterior dan lateral.ketiga saluran ini saling membuat sudut
tegak lurus satu sama lain. Pada salah satu ujung saluran terdapat
penebalan yang di sebut ampula. Saluran semi serkuler berfungsi
untuk membantu otak dalam mengendalikan keseimbangan, dan
kesadaran akan kedudukan tubuh kita.
3. Koklea adalah sebuah tabung berbentuk spiral yang membelit dirinya
seperti rumah siput. Belitan-belitan tersebut melingkari sebuah sumbu
berbentuk kerucut yang memiliki bagian tengah dari tulang, dan di
sebut modiolus dalam koklea terdapat jendela oval (vanestra
vestibuli) yang menghubungkan telinga tengah dengan telinga dalam,
dan jendela melingardan (fanestra kokhlea) yang berfungsi sebagai
reseptor suara

3. Indra Pengecap ( Lidah)


Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat
membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal
sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Lidah juga
turut membantu dalam tindakan bicara. Struktur lainnya yang berhubungan dengan
lidah sering disebut lingual, dari bahasa Latin lingua atau glossal dari bahasa
Yunani.
Lidah ini, dibangun oleh suatu struktur yang disebut kuncup pengecap(taste
buds).Pada lidah lebih kurang 10.000 kuncup pengecap yang tersebar dipermukaan
atas dan di sepanjang pinggir lidah. Kuncup pengecap tertanam dibagian epitel lidah
dan bergabung dengan tonjolan-tonjolan lidah yang disebut papilla. Kuncup
pengecap dapat membedakan empat cita rasa dasar, yaitu manis, asam, asin, dan
pahit. Rasa manis dan asin dideteksi pada ujung lidah, rasa asam di tengah sisi-sisi
lidah, dan rasa pahit di bagian belakang. Kuncup pengecap di lidah dapat menerima
rangsangan rasa suatu zat dalam bentuk larutan. Oleh karena itu. makanan harus
dikunyah dan dibasahi dengan ludah terlebih dahulu agar dapat dinikmati rasanya.
Makanan yang sudah mengalami proses pencernaan di rongga mulut menghasilkan
bahan kimia yang larut dalam ludah. Bahan kimia tersebut masuk ke dalam bentuk
impuls saraf ke saraf gustatori, kemudian meneruskannya ke otak,
4. Indra Peraba (Kulit)
a. Anatomi Kulit
Kulit adalah suatu organ pembungkus seluruh permukaan luar tubuh,
merupakan organ terberat dan terbesar dari tubuh. Seluruh kulit beratnya
sekitar 16 % berat tubuh, pada orang dewasa sekitar 2,7– 3,6 kg dan luasnya
sekitar 1,5 – 1,9 meter persegi. Tebalnya kulit bervariasi mulai 0,5 mm
sampai 6 mm tergantung dari letak, umur dan jenis kelamin. Kulit tipis
terletak pada kelopak mata, penis, labium minus dan kulit bagian medial
lengan atas. Sedangkan kulit tebal terdapat pada telapak tangan, telapak kaki,
punggung, bahu dan bokong. Secara embriologis kulit berasal dari dua lapis
yang berbeda, lapisan luar adalah epidermis yang merupakan lapisan epitel
berasal dari ectoderm sedangkan lapisan dalam yang berasal dari mesoderm
adalah dermis atau korium yang merupakan suatu lapisan jaringan ikat.
Secara histopatologis kulit tersusun atas 3 lapisan utama yaitu :
1) Epidermis
Epidermis adalah lapisan luar kulit yang tipis dan avaskuler.
Terdiri dari epitel berlapis gepeng bertanduk, mengandung sel
melanosit, Langerhans dan merkel. Tebal epidermis berbeda-beda
pada berbagai tempat di tubuh, paling tebal pada telapak tangan dan
kaki. Ketebalan epidermis hanya sekitar 5 % dari seluruh ketebalan
kulit,
2) Dermis
Dermis merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering
dianggap sebagai "True Skin". Terdiri atas jaringan ikat yang
menyokong epidermis dan menghubungkannya dengan jaringan
subkutis. Tebalnya bervariasi, yang paling tebal pada telapak kaki
sekitar 3 mm.
3) Subkutis
Subkutis merupakan lapisan di bawah dermis atau hipodermis yang
terdiri dari lapisan lemak. Lapisan ini terdapat jaringan ikat yang
menghubungkan kulit secara longgar dengan jaringan di bawahnya.
Jumlah dan ukurannya berbeda-beda menurut daerah di tubuh dan
keadaan nutrisi individu. Berfungsi menunjang suplai darah ke dermis
untuk regenerasi. Fungsi Subkutis / hipodermis : melekat ke struktur
dasar, isolasi panas, cadangan kalori, kontrol bentuk tubuh dan
mechanical shock absorber.
b. Fisiologi Kulit
Kulit merupakan organ yang berfungsi sangat penting bagi tubuh
diantaranya adalah memungkinkan bertahan dalam berbagai kondisi
lingkungan, sebagai barier infeksi, mengontrol suhu tubuh (termoregulasi),
sensasi, eskresi dan metabolisme. Fungsi proteksi kulit adalah melindungi
dari kehilangan cairan dari elektrolit, trauma mekanik, ultraviolet dan sebagai
barier dari invasi mikroorganisme patogen.
5. Indra Pencium/Pembau (Hidung)
Manusia dapat membedakan berbagai macam bau bukan karena memiliki banyak
reseptor pembau namun kemampuan tersebut ditentukan oleh prinsip- prinsip
komposisi (component principle). Seperti pada penglihatan warna (hanya memiliki
tiga reseptor wama dasar, namun dari komposisi yang berbeda-beda dapat dilihat
wama yang bermacam-macam), organ pembau hanya memiliki tujuh reseptor.
Namun dapat membedakan lebih dari 600 aroma yang berbeda. Alat pembau atau
sistem olfaction biasa juga disebut dengan Organon Olfaktus, dapat menerima
stimulus benda-benda kimia sehingga reseptomya disebut pula chemoreceptor.
Benda kimia yang dapat menstimulasi sel saraf dalam hidung adalah substansi yang
dapat larut dalam zat cair (lendir) yang terdapat pada eilia yang menutupi sel
tersebut. Makin berbau suatu substansi, maka hal tersebut menunjukkan bahw
amakin banyak molekul yang dapat larut dalam air dan lemak (konsentrasi
penguapannya tinggi).
Organon olfaktus terdapat pada hidung bagian atas, yaitu pada concha superior
dan membran ini hanya menerima rangsang benda-benda yang dapat menguap dan
berwujud gas.
Bagian-bagiannya adalah sebagai berikut:
a. Concha Superior
b. ConchaMedialis
c. Concha Inferior
d. Septum nasi (sekat hidung)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan tentang anatomi dan fisiologi sistem sensoris tersebut ,
di ketahui dalam sistem sensoris di bahas tentang panca indra atau lima indra di
mana di jelaskan bagaimana mekanisme kerja panca indra tersebut dan bagian-
bagian organ yang bersangkutaan, sistem sensoris meliputi:
1. Sistem indra penglihatan (mata)
2. Sistem indra pendengar (telinga)
3. Sistem indra pembau (hidung)
4. Sistem indra pengecap (lidah)
5. Sistem indra peraba (kulit)
Dalam sistem sensoris ini Indera Pendengar (Telinga) merupakan alat
pendengar dan alat keseimbangan. Telinga terdiri dari tiga bagian, yaitu telinga
luar, telinga tengah dan rongga telinga dalam.
Indra penglihatan (mata) yaitu organ sensorik kompleks yang mempunyai
fungsi optikal untuk melihat dan saraf untuk trandsuksi. Mata terdiri dari beberapa
komponen utama, sebagai berikut. Aqeuos humor, korpus siliais, bintik buta,
fovea, iris, kornea, koroid, lensa, ligamentum suspensorium, makula lutea, neuron
bipolar ,otot siliaris, pupil, retina, saraf optikus, sel batang, sel ganglion, sel
kerucut, sklera, vitreus humor.
Indera Peraba (Kulit) merupakan indra peraba, sebab memiliki ujung-
ujung saraf sensori sebagai reseptor khusus untuk sentuhan, tekanan, temperature
(panas dan dingin), serta rasa sakit.
Indera Pengecap (Lidah) merupakan organ yang tersusun atas otot.
Prmukaan lidah banyak tonjolan kecil yang disebut papilla lidah, memberi kesan
lidah terkesan kasar. Pada papilla lidah terdapat indra pengecap.
Indera Pembau (Hidung); aktifnya indra pembau di rangsang oleh gas
yang terhirup oleh hidung. Indra pembau tersebut sangat peka dan kepekaannya
mudah hilang jika di hadapkan pada bau yang sama dalam jangka waktu yang
lama.
B. Saran
Adapun saran penulis kepada pembaca agar pembaca dapat mengetahui
bahwa Anatomi Fisiologi Sensori (Anatomi Fisiologi Sistem Pengelihatan dan
Pendengaran) sangat penting bagi kehidupan kita, dengan adanya panca indra kita
dimudahkan dalam menja kan aktifitas kita. Selain dari pada itu, penulis
memohon maaf apabila terdapat kesalahan karena kami masih dalam proses
pembelajaran. Dan yang kami harapkan dengan adanya makalah ini, dapat
menjadi wacana yang membuka pola pikir pembaca dan memberi saran yang
sifatnya tersirat maupun tersurat.
DAFTAR PUSTAKA

Bambang, dkk. 2006. Biologi untuk SMA/MA Kelas XII.Jakarta: Penerbit Erlangga.

Syaifuddin,H.2011.Anatomi Fisiologi untuk Keperawatan dan Kebidanan.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Tartowo, Ns, S.Kep, dkk. 2009. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan


Jakarta: CV. Trans Info Media.

http://bmaya11.blogspot.co.id/2013/10/sistem-sensori.html

https://akperkapuas.files.wordpress.com/2010/04/sistem-sensorik.pdf

http://sidrapth.blogspot.co.id/2012/12/sistem-indra-pada-manusia.html

Anda mungkin juga menyukai