191420102000
A3 KEPERAWATAN / V
KEPERAWATAN ANAK II
FAKULTAS KEPERAWATAN
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem sensoris adalah sistem yang penting bagi manusia, karena dengan sistem
ini kita dapat merasakan hal-hal yang ada di dunia. Contohnya saat kita makan, kita dapat
merasakan rasa dari makanan itu apakah asin atau manis. Hidup tidak akan menjadi sepi
karena kita dapat mendengar alunan nada atau musik. Semua rangsangan itu dapat kita
rasakan melalui bermacam-macam reseptor yang ada di dalam tubuh kita, lalu dari
reseptor akan dikirim ke central nervous system (saraf pusat) kita sebagai sinyal ataupun
informasi.
Proses pengiriman sinyal inilah yang termasuk ke dalam Sistem Sensoris. Sistem
sensoris sendiri adalah gabungan dari sistem nervous (saraf) dan sistem pengindraan pada
manusia. Dimana diawali dengan adanya sensasi yang dapat dideteksi oleh organ- organ
lalu berkembang menjadi persepsi yang diproses di saraf pusat (encephalon dan medulla
spinalis).
B. Rumusan Masalah
Dari pemaparan latar belakang tersebut, maka didapatkan rumusan-rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan sistem sensoris ?
2. Apa saja hal-hal yang berkaitan dengan sistem sensoris ?
3. Bagaimana anatomi dan fisiologi indra pada manusia ?
C. Tujuan
Dari rumusan-rumusan masalah di atas, maka tujuan yang akan dicapai setelah
menyusun makalah ini yaitu
1. Mengetahui dan memahami pengertian sistem sensoris
2. Mengetahui cakupan/hal-hal yang berkaitan dengan sistem sensoris
3. Mengetahui anatomi dan fisiologi indra-indra pada manusia
BAB II
PEMBAHASAN
b. Fisiologi Penglihatan
Fungsi utama mata adalah mengubah energy cahaya menjadi
implus saraf sehingga dapat diterjemahkan oleh otak menjadi gambar
fisual. Untuk menghasilkan gambar fisual yang tepat dan diinginkan
terjadilah proses yang sangat kompleks dimulai adanya gelombang sinar
atau cahaya yang masuk ke mata berkas cahaya yang masuk kemata
melalui konjungtiva, korne, okueus humor, lensa dan fitreurus humor,
diaman pada masing-masing tersebut berkas cahaya dibiaskan (refraksi)
sebelum akhirnyaa jatuh tepat di retina. Jumlah cahaya yang masuk akan
diatur oleh iris dengan jalan membesarka atau mengkecilakan pupil pada
iris terdapa 2 otot polos yang tersusun silkuler dan radial yang mampu
bergerak dan mengecil membentuk pupil. Agar sianar objek ,
menghasilakan sinar yang jelas pada retina harus dibiaskan (terjadi proses
yang disebut pemfokusan). Pemfokusan cahaya merupakan peran utama
dari lensa. Lensa akan mebiaskan cahaya dan membiaskannya.
Kemampuan lensa untuk menyusuaikan cahaya dekat atau jauh ketitik
retina disebut okumudasi
3) Saluran eustacius
Merupakan saluran di dalam rongga telinga tengah yang
menjorok menghubungkan telinga dengan faring saluran eustacius
akan tertutup jika dalam keadaan biasa dan akan membuka ketika
kita menelan, sehingga tekanan udara di dalam telinga tengah
dengan udara luar akan seimbang. Dengan begitu, cedera atau
ketulian akibat tidak seimbangnya tekanan udara dapat dihindari.
c. Telinga Bagian Dalam
Telinga bagian dalam terdiri atas beberapa ronggayang menyerupai
saluran- saluran, yaitu vestibula, tiga saluran setengah lingkaran (saluran
semi serkuler, dan koklea (rumah siput)).
1. Vestibula merupakan bagian pertama dari telinga dalam yang
berfungsi sebagai pintu penghubung antar bagian-bagian telinga,
2. Tiga saluran setengah lingkaran (saluran semi serkuler), yaitu saluran
superior, posterior dan lateral.ketiga saluran ini saling membuat sudut
tegak lurus satu sama lain. Pada salah satu ujung saluran terdapat
penebalan yang di sebut ampula. Saluran semi serkuler berfungsi
untuk membantu otak dalam mengendalikan keseimbangan, dan
kesadaran akan kedudukan tubuh kita.
3. Koklea adalah sebuah tabung berbentuk spiral yang membelit dirinya
seperti rumah siput. Belitan-belitan tersebut melingkari sebuah sumbu
berbentuk kerucut yang memiliki bagian tengah dari tulang, dan di
sebut modiolus dalam koklea terdapat jendela oval (vanestra
vestibuli) yang menghubungkan telinga tengah dengan telinga dalam,
dan jendela melingardan (fanestra kokhlea) yang berfungsi sebagai
reseptor suara
Syaifuddin,H.2011.Anatomi Fisiologi untuk Keperawatan dan Kebidanan.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
http://bmaya11.blogspot.co.id/2013/10/sistem-sensori.html
https://akperkapuas.files.wordpress.com/2010/04/sistem-sensorik.pdf
http://sidrapth.blogspot.co.id/2012/12/sistem-indra-pada-manusia.html