Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM PANCA INDERA

Disusun oleh :

1. Annisa Rahmawaty (2004015004)


2. Anggun Widia (2004015023)
3. Anisa Tiara Mawarni (2004015017)
4. Sekar Vidya (2004015011)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS FARMASI DAN SAINS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR.HAMKA JAKARTA

TAHUN AJARAN 2020/2021


Bab I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Setiap makhluk hidup di bumi diciptakan berdampingan dengan alam, karenaalam
sangat penting untuk kelangsungan makhluk hidup. Karena itu setiap makhlukhidup,
khususnya manusia harus dapat menjaga keseimbangan alam. Untuk dapatmenjaga
keseimbangan alam dan untuk dapat mengenali perubahan lingkungan yangterjadi, Tuhan
memberikan indera kepada setiap makhluk hidup.Indera ini berfungsi untuk mengenali setiap
perubahan lingkungan, baik yangterjadi di dalam maupun di luar tubuh. Indera yang ada pada
makhluk hidup, memilikisel-sel reseptor khusus. Sel-sel reseptor inilah yang berfungsi untuk
mengenali perubahan lingkungan yang terjadi. Berdasarkan fungsinya, sel-sel reseptor ini
dibagimenjadi dua, yaitu interoreseptor dan eksoreseptor. Interoreseptor ini berfungsi untuk
mengenali perubahan-perubahan yang terjadidi dalam tubuh. Eksoreseptor adalah kebalikan
dari interoreseptor, eksoreseptor berfungsi untukmengenali perubahan-perubahan lingkungan
yang terjadi di luar tubuh.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan beberapa masalahsebagai berikut:

1.Bagaimanakah sistem indera penglihat (mata) pada manusia?

2.Bagaimanakah sistem indera pendengar (telinga) pada manusia?

3.Bagaimanakah sistem indera peraba (kulit) pada manusia?

4.Bagaimanakah sistem indera pengecap (lidah) pada manusia?

5.Bagaimanakah sistem indera pembau (hidung) pada manusia?

1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini sesuai dengan rumusan masalah diatas adalah
sebagai berikut:

1.Untuk mengetahui bagaimana sistem indera penglihat (mata) pada manusia.

2.Untuk mengetahui bagaimana sistem indera pendengar (telinga) pada manusia.

3.Untuk mengetahui bagaimana sistem indera peraba (kulit) pada manusia.

4.Untuk mengetahui bagaimana sistem indera pengecap (lidah) pada manusia.

5.Untuk mengetahui bagaimana sistem indera pembau (hidung) pada manusia.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Indera Penglihatan (Mata)


Mata adalah bagian yang sangat penting, karena merupakan salah satu dari panca
indera manusia. Mata dapat berfungsi dengan baik apabila ada cahaya. Dengan adanya
cahaya ini maka mata akan dapat melihat dengan baik. Bila di dalam kegelapan maka mata
tidak mampu melihat benda dikarenakan tidak ada cahaya yang masuk.

Fungsi mata yang umum adalah sebagai alat indera penglihatan. Ini adalah fungsi
utama dari mata. Mata dapat digunakan untuk melihat objek yang jauh dan dekat.

A. Anatomi dan Fisiologi Mata

Bagian Mata dan Fungsinya

1. Jaringan Refraksi Mata Jaringan refraksi mata adalah jaringan yang memfokuskan cahaya
sehingga Anda melihat gambar dengan jelas. Jaringan refraksi mata yang bermasalah akan
menyebabkan buram pada penglihatan Anda, Bagian dari refraksi mata, yaitu:

• Pupil

Pupil adalah bagian gelap di tengah mata yang bertugas untuk merespon cahaya yang masuk.
Saat keadaan terang, pupil akan menutup sekitar 1 mm untuk melindungi retina dari cahaya
yang sensitif. Saat keadaan gelap, pupil akan terbuka sekitar 10 mm agar cahaya bisa masuk
dan terlihat lebih jelas. Cara kerja pupil seperti aperture atau bukaan kamera. Iris Mata Iris
mata adalah bagian di sekeliling pupil yang bertugas untuk mengontrol ukuran pupil dan
intensitas cahaya yang dapat masuk ke retina.

• Lensa Mata
Lensa mata berbentuk cembung transparan. Cahaya masuk ke pupil lalu mencapai lensa.
Lensa bertugas untuk memfokuskan cahaya ke retina. Fokus lensa mata akan berkurang
seiring bertambahnya usia. Otot Siliaris Otot siliaris melekat pada lensa, bertugas sebagai
akomodasi lensa untuk mengatur bentuk lensa dalam pemrosesan cahaya.

• Kornea

Kornea adalah lapisan transparan yang melindungi pupil, iris mata, bilik mata depan
(anterior chamber) atau area yang dipenuhi cairan di antara kornea dan iris mata. Kornea
mata berfungsi sebagai sistem fokus mata utama. Kornea terdiri dari saraf-saraf penting yang
sangat sensitif. Kornea adalah pertahanan pertama mata terhadap benda asing dan resiko
cedera. Kornea harus dalam kondisi jernih untuk membiaskan cahaya. Terdapat dua cairan di
mata sebagai nutrisi mata, yaitu badan bening (Vitreous Fluid) merupakan cairan mata seperti
gel di belakang mata dan beranda depan (Aqueous humor) merupakan cairan berlendir
transparan serupa plasma.

2.Retina

Retina adalah anatomi mata selanjutnya, yaitu lapisan mata paling dalam yang terdiri atas 120
juta sel fotoreseptor yang mendeteksi cahaya lalu mengubahnya jadi impuls listrik untuk
dikirim ke otak lalu diproses. Sel fotoreseptor mengandung protein yang sangat sensitif
terhadap cahaya yang bernama opsins. Dua sel fotoreseptor utama yang bertugas
mengirimkan impuls listrik ke otak adalah sel kerucut (cones) dan sel batang (rods).

• Sel Kerucut

Sel kerucut terletak di pusat retina atau yang disebut makula. Sel kerucut berbentuk padat di
lubang kecil di tengah makula yang disebut sebagai fovea. Sel kerucut bertanggung jawab
pada penglihatan warna yang fokus. Terdapat tiga jenis sel kerucut yaitu sel kerucut pendek
atau biru, sel kerucut tengah atau hijau, sel kerucut panjang atau merah. Sel kerucut bekerja
dalam cahaya normal dan membuat Anda bisa membedakan warna.

• Sel Batang

Sel Batang terletak di tepi retina dan bekerja dalam tingkat cahaya rendah. Sel Batang tidak
bisa membedakan warna namun sangat sensitif dalam mendeteksi jumlah cahaya terendah.

• Saraf Optik

Saraf optik adalah kumpulan saraf tebal yang bertugas mentransmisikan impuls dari retina ke
otak. Terdapat sekitar satu juta serat retina yang disebut sel ganglion. Sel ganglion berfungsi
sebagai pengantar informasi cahaya dari retina ke otak. Setiap bagian sel ganglion memuat
informasi cahaya yang berbeda. Beberapa bagian sel ganglion sangat sensitif terhadap kontras
dan pergerakan cahaya, sebagian lainnya ada yang sensitif terhadap bentuk dan detail cahaya.
Semua sel bekerja agar Anda dapat melihat objek visual dengan jelas. Mata dapat melihat
dalam 3D dengan membandingkan impuls dari kedua mata dari otak. Impuls cahaya akan
sampai ke otak lalu berakhir di korteks visual yaitu bagian otak yang khusus memuat
informasi visual, lalu impuls cahaya diproses sampai menjadi gambar jelas yang Anda lihat.
Itulah cara kerja mata yang ternyata sangat kompleks.

3. Bagian Pendukung Mata Lainnya

Berikut ini adalah bagian pendukung mata yang tidak kalah penting lainnya, yaitu:

• Sklera

Sklera adalah bagian putih pada mata Anda yang berfungsi melindungi bola mata. Sklera
memiliki tekstur berserat untuk menjaga bentuk mata.

• Konjungtiva

Konjungtiva adalah selaput transparan yang berbentuk tipis untuk menutupi sebagian besar
sklera dan bagian dalam kelopak mata Anda. Konjungtiva berfungsi sebagai pelumas mata
dan melindungi mata dari mikroba.

• Koroid

Koroid adalah lapisan jaringan ikat yang menghubungkan antara retina dan sklera. Koroid
mengandung pembuluh darah dengan konsentrasi tinggi yang ketebalannya 0,5 mm. Koroid
juga mengandung sel-sel pigmen penyerap cahaya untuk mengurangi pantulan di retina.

B. Mekanisme Melihat
•Cahaya memantulkan obyek dan mengirim pada garis lurus menuju mata Anda.

•Cahaya melalui kornea, menuju pupil dan diteruskan ke lensa mata.

•Kornea dan lensa membelokkan (membiaskan) cahaya agar di fokuskan ke retina.

•Photoreceptors pada retina mengkonversi cahaya menjadi gelombang elektrik.

•Gelombang elektrik melalui saraf optik menuju otak.

•Otak memproses sinyal-sinyal itu menjadi sebuah bayangan (image).

Manusia dapat melihat benda karena adanya cahaya. Cahaya yang ditangkap mata berturut-
turut akan melalui kornea, aqueous humor, pupil, lensa, vitreus humor, dan retina.Lensa mata
berfungsi memfokuskan cahaya yang terpantul dari benda-benda yang terlihatsehingga
menjadi bayangan yang jelas pada retina. Cahaya ini akan merangsang fotoreseptoruntuk
menyampaikan impuls ke saraf penglihat dan berlanjut sampai lobus oksipitalis padaotak
besar.Cahaya yang masuk melalui kornea diteruskan ke pupil. Pupil merupakan lubang
bundar anterior di bagian tengah iris yang mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata.Pupil
membesar bila intensitas cahaya kecil (bila berada di tempat gelap), dan apabila beradadi
tempat terang atau intensitas cahayanya besar, maka pupil akan mengecil. Yang mengatur
perubahan pupil tersebut adalah iris. Iris merupakan cincin otot yang berpigmen dan
tampakdi dalam aqueous humor, karena iris merupakan cincin otot yang berpigmen, maka iris
juga berperan dalam menentukan warna mata. Setelah melalui pupil dan iris, maka cahaya
sampaike lensa. Lensa ini berada diantara aqueous humor dan vitreous humor, melekat ke
otot - otot siliaris melalui ligamentum suspensorium. Fungsi lensa selain menghasilkan
kemampuanrefraktif yang bervariasi selama berakomodasi, juga berfungsi untuk
memfokuskan cahaya ke retina. Apabila mata memfokuskan pada objek yang dekat, maka
otot - otot siliaris akan berkontraksi, sehingga lensa menjadi lebih tebal dan lebih kuat. Dan
apabila matamemfokuskan objek yang jauh, maka otot - otot siliaris akan mengendur dan
lensa menjadilebih tipis dan lebih lemah. Bila cahaya sampai ke retina, maka sel – sel batang
dan sel – sel kerucut yang merupakan sel - sel yang sensitif terhadap cahaya akan
meneruskan sinyal - sinyal cahaya tersebut ke otak melalui saraf optik. Bayangan atau cahaya
yang tertangkapoleh retina adalah terbalik, nyata, lebih kecil, tetapi persepsi pada otak
terhadap benda tetaptegak, karena otak sudah dilatih menangkap bayangan yang terbalik itu
sebagai keadaan normal.

C. Kelainan Pada Mata


Kelainan yang dapat terjadi pada mata adalah, sebagai berikut :

1. Miopi

Miopi yakni seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak jauh.
Biasanyaterjadi pada pelajar.dapat dibantu dengan kacamata berlensa cekung.

2. Hipermetropi

Hipermetropi yaitu seseroang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat
darimata. Dapat dibantu dengan kacamata berlensa cembung.

3. Presbiopi

Presbiopi adalah seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak dekatmaupun
berjarak jauh.Dapat dibantu dengan kacamata berlensa rangkap. Biasa terjadi pada lansia.

4. Kerabunan dan kebutaanButa

Yakni berarti seseorang tidak dapat melihat benda apapun sama sekali. Buta bisa
sajadiakibatkan keturunan, maupun kecelakaan. Rabun berarti seseorang hanya
dapatmelihat dengan samar-samar. Orang-orang yang buta maupun rabun
biasanya"membaca" dengan jari-jarinya. Ini disebut huruf Braille.

5. Buta warna

Buta warna adalah suatu kondisi dimana seseorang sama sekali tidak dapatmembedakan
warna. Yang dapat dilihat hanyalah warna hitam, abu-abu, dan putih.Buta warna biasanya
merupakan penyakit turunan. Artinya jika seseorang buta warna,hampir pasti anaknya
juga buta warna.
6. Katarak

Katarak adalah suatu penyakit mata di mana lensa mata menjadi buram karena penebalan
Lensa Mata dan terjadi pada orang lanjut usia (lansia).

7. Astigmatis

Yakni ketidakaturan lengkung - lengkung permukaan bias mata yang berakibatcahaya


tidak fokus pada satu titik retina(bintik kuning). Dapat dibantu dengankacamata
slinder/Operasi refrakti.

D. Peran Daripada Mata


Mata Anda memainkan peran krusial pada hampir semua yang Anda lakukan. Disini ada
beberapa fungsi utama dari mata.

Melihat = Mata mendapatkan cahaya dan mengkonversi menjadi gelombang elektrik yang
dikirim ke otak, yang memproses sinyal-sinyal ini untuk menjadi bayangan yang bisa kita
lihat.

Bergerak = Enam otot 'extraocular' mengontrol pergerakan mata. Empat bergerak ke atas,
bawah, liri dan kanan; dua mengatur mata untuk menyeimbangkan dengan pergerakan
kepala.

Berkedip = Setiap saat Anda berkedip, sekresi garam (basal tears) dari airmata Anda di sapu
di atas permukaan bola mata, menjaga bola mata tetap lembab dan bersih. Otot-otot pada
kelopak mata atas mengontrol pergerakan membuka dan menutup.

Menangis = Airmata - cairan garam yang mengandung protein, air, mucus dan minyak-
dikeluarkan oleh lacrimal gland bagian atas, sisi luar dari mata. Airmata secara refleks
melindungi dari penyebab iritasi seperti asap, debu dan angin. Airmata karena emosi adalah
sebuah respon dari rasa sedih atau bahagia - ada sebuah teori bahwa airmata yang baik bisa
membantu tubuh lebih kuat dari racun dan zat merugikan.

Melindungi = Mata di set pada rongga di tengkorak untuk melindungi dari cidera. Bulumata
dan kelopak mata menjaga dari debu dan kotoran. Alis mata di bentangkan untuk
mengalihkan keringat masuk ke mata Anda.

2.2 Indera Pendengaran (Telinga)


Telinga adalah organ pendengaran yang memiliki fungsi menangkap dan mengubah
bunyi berupa energi mekanis menjadi energi elektris secara efisien dan diteruskan ke otak
untuk disadari dan dimengerti.
Fungsi indera pendengaran sebagai alat untuk mendengar, menangkap bunyi atau
suara, menerima bunyi atau suara .

A. Anatomi dan Fisiologi Indera Pendengaran (Telinga)

1. Telinga bagian luar


a) Daun telinga (pinna) : mengumpulkan gelombang suara
b) Saluran suara luar : mendiring suara kedalam dan menghantarkan gelombang
suara ke gendang telinga (membran timpani)
2. Telingan bagian tengah
a) Gendang telinga (membran timpani) : sebagai menerima gelombang bunyi
b) Maleus : meneruskan getaran dari membran timpani
c) Incus : memberikan respon tulang maleus
d) Stapes : memberikan respo dari getaran yang diteruskan ole tulang stapes dan
mengalirkan gelombang suara ke telinga dalam
e) Rongga gendang : untuk menerima sensor suara dari luar
f) Jendela bulat : untuk menyalurkan suara yang terdengar dan masuk kedalam
otak
g) Saluran eustasia : untuk menyamakan tekanan di dalam dan di luar telinga dan
mengeluarkan carian dari telinga.
3. Telinga bagian dalam
a) Saluran setengan lingkaran : untuk mengetahui posisi tubuh dan menjaga
keseimbangan.
b) Koklea (rumah siput) : mengubah bunyi dari getaran mekanisme menjadi
sinyal yang dikirimkan ke otak.
c) Saraf vestibular : untuk pendengaran dan keseimbangan serta membawa
informasi dari telinga bagian dalam ke otak.
d) Saraf ruang siput : untuk menyalurkan getaran telinga yang disebabkan oleh
suara yang masuk ke saraf.

B. Mekanisme Mendengar
1. Sesuatu bergetar dan menciptakan sebuah gelombang bunyi.

2. Gelombang bunyi ditangkap oleh daun telinga.


3. Gelombang bunyi masuk ke dalam liang telinga.

4. Gelombang bunyi menggetarkan gendang telinga dan diubah menjadi energi mekanik.

5. Terdapat tulang pendengaran di telinga tengah: malleus, incus, dan stapes.

6. Gendang telinga menggetarkan tulang pendengaran dan meneruskannya ke telinga


dalam.
Gangguan pendengaran konduktif biasanya terjadi di telinga tengah ini.

7. Getaran Cairan di dalam koklea/rumah siput merangsang sel-sel rambut menghasilkan


impuls bio elektrik.

8. Kerusakan sel-sel rambut pada koklea akan mengakibatkan gangguan pendengaran


sensorineural.

9. Impuls listrik dari sel-sel rambut diteruskan ke otak oleh syaraf pendengaran.
Di otak, impuls dari kedua telinga tersebut diartikan sebagai suara.

10.Otak membutuhkan informasi yang baik dari kedua telinga agar dapat
menginterpretasikan bunyi menjadi kata-kata dan membantu kita untuk memahami
percakapan.

C. Kelainan Pada Pendengaran


◦ Gangguan pendengaran dibagi menjadi 4 tipe :

◦ 1. Gangguan pendengaran konduktif

yaitu gangguan yang terjadi ketika suara tidak dapat ditransmisikan dengan baik
karena adanya gangguan pada telinga luar. contoh penyebab gangguan pendengaran
konduktif, yakni: Kotoran telinga yang berlebihan menghalangi saluran telinga Kelainan
bentuk telinga atau bagian telinga di luar kanal Infeksi serta cairan di telinga tengah tau
tengah.

◦ 2. Gangguan pendengaran sensorineural

yaitu gangguan yang memengaruhi koklea, organ pendengaran dalam telinga bagian
dalam, atau saraf di luar telinga bagian dalam. Kebanyakan gangguan pendengaran
sensorineural adalah permanen, tidak dapat diobati secara medis, dan dapat mengakibatkan
kesulitan membedakan suara dan memahami pembicaraan. Terdapat banyak penyebab
gangguan pendengaran sensorineural, seperti: Proses penuaan Genetika Terlalu lama terkena
suara keras Pengaruh atau efek samping obat-obatan tertentu

◦ 3. Gangguan pendengaran campuran

yaitu gangguan kombinasi dari gangguan pendengaran sensorineural dan konduktif.


Kondisi ini diakibatkan dari masalah kedua bagian telinga, baik bagian dalam, luar atau
tengah. pengobatan untuk mengatasi gangguan pendengaran campuran, antara lain yakni:
Obat-obatan Operasi Alat bantu dengar Implan pendengaran telinga tengah (Vibrant Sound
Bridge) atau implant hantaran tulang (Bone Bridge).

◦ 4. Gangguan pendengaran saraf

yaitu masalah yang dihasilkan dari tidak adanya atau kerusakan pada saraf
pendengaran. Gangguan pendengaran saraf biasanya mendalam dan permanen. Alat bantu
dengar dan implan koklea tidak dapat membantu karena saraf tidak dapat menyampaikan
informasi suara ke otak. Dalam banyak kasus, implan batang otak (ABI) mungkin dapat
menjadi pilihan terapi mengatasi gangguan pendengaran saraf.

2.3 Indera Peraba (Kulit)


Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan,
panas, dingin, sakit, dan tekanan. Reseptor untuk rasa sakit ujungnya menjorok masukke
daerah epidermis. Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh
dariepidermis. Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya terletak
didekat epidermis. Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot
dantulang.

A. Anataomi dan Fisiologi Indera Peraba (Kulit)

Kulit terdiri dari lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan dalam atau lapisandermis.
Pada lapisan epidermis tidak terdapat pembuluh darah dan sel saraf.Epidermis tersusun atas
empat lapis sel yaitu:

-Stratum germinativum berfungsi membentuk lapisan di sebelah atasnya.

-Stratum granulosum yang berisi sedikit keratin yang menyebabkan kulit menjadikeras dan
kering. Selain itu sel-sel dari lapisan granulosum umumnyamenghasilkan pigmen hitam
(melanin). Kandungan melanin menentukan derajatwarna kulit, kehitaman, atau kecoklatan.

-Stratum lusidum merupakan lapisan yang transparan.

-Stratum korneum merupakan lapisan yang paling luar.


Penyusun utama dari bagian dermis adalah jaringan penyokong yang terdiri dariserat
yang berwarna putih dan serat yang berwarna kuning. Serat kuning bersifatelastis/lentur,
sehingga kulit dapat mengembang.Stratum germinativum mengadakan pertumbuhan ke
daerah dermis membentukkelenjar keringat dan akar rambut. Akar rambut berhubungan
dengan pembuluh darahyang membawakan makanan dan oksigen, selain itu juga
berhubungan dengan serabutsaraf. Pada setiap pangkal akar rambut melekat otot penggerak
rambut. Pada waktudingin atau merasa takut, otot rambut mengerut dan rambut menjadi
tegak. Di sebelahdalam dermis terdapat timbunan lemak yang berfungsi sebagai bantalan
untukmelindungi bagian dalam tubuh dari kerusakan mekanik.

B. Cara Kerja Kulit


Rangsang yang dapat diterima kulit berupa sentuhan panas, dingin, tekanan, dannyeri. Ketika
kulit menerima rangsang, rangsang tersebut diterima oleh sel-sel reseptor.Selanjutnya,
rangsang akan diteruskan ke otak melalui urat saraf. Oleh otak, rangsangakan diolah.
Akibatnya, kita merasakan adanya suatu rangsang. Otak punmemerintahkan tubuh untuk
menanggapi rangsang tersebut.

C. Kelainan pada kulit


Kulit merupakan bagian tubuh terluar sehingga selalu berhubungan denganlingkungan
sekitar. Oleh karena itu, kulit mudah terluka serta terserang jamur dan bibit penyakit lainnya.
Beberapa penyakit kulit yang sering kita temui yaitu:

1.Jerawat.

Jerawat mudah menyerang kulit wajah, leher, punggung, dan dada.Penyakit ini timbul akibat
ketidakseimbangan hormon dan kulit yang kotor.Anak-anak yang memasuki masa remaja
serta orang-orang yang memiiki jeniskulit berminyak sangat rentan terhadap jerawat.

2.Panu.

Panu disebabkan oleh jamur yang menempel di kulit. Panu tampaksebagai bercak atau
bulatan putih di kulit dan disertai rasa gatal. Panu timbulkarena penderita tidak menjaga
kebersihan kulit.

3.Kadas.

Kadas nampak di kulit sebagai bulatan putih bersisik. Pada setiap bulatanterdapat garis tepi
yang jelas dengan kulit yang tidak terkena. Kadas jugamenyebabkan rasa gatal. Penyakit ini
disebabkan oleh jamur.

4.Skabies. S
kabies disebut pula “sevenyear itch”. Penyakit tersebut disebabkanoleh parasit insekta yang
sangat kecil (Sarvoptes scabies) dan dapat menular pada orang lain.

5.Eksim.

Eksim merupakan penyakit kulit yang akut atau kronis. Penyakit tersebutmenyebabkan kulit
menjadi kering, kemerah-merahan, gatal-gatal, dan bersisik.

6.Biang keringat.

Biang keringat terjadi karena kelenjar keringat tersumbat olehsel-sel kulit mati yang tidak
dapat terbuang secara sempurna. Keringat yangterperangkap tersebut menyebabkan
timbulnya bintik-bintik kemerahan yangdisertai gatal. Daki, debu, dan kosmetik juga dapat
menyebabkan biang keringat.

2.4. Indera Pengecap (Lidah)


Lidah adalah kumpulanotot rangka pada bagian lantaimulutyang dapatmembantu
pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenalsebagai indera pengecap
yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Menggunakanlidah, kita dapat membedakan
bermacam-macam rasa. Lidah juga turut membantudalam tindakan bicara.

Permukaan atas lidah penuh dengan tonjolan (papila). Tonjolan itu


dapatdikelompokkan menjadi tiga macam bentuk, yaitu bentuk benang, bentuk dataran
yangdikelilingi parit-parit, dan bentuk jamur. Tunas pengecap terdapat pada parit-parit papila
bentuk dataran, di bagian samping dari papila berbentuk jamur, dan di permukaan papila
berbentuk benang.

A. Anatomi dan Fisiologi Inera Pengecap (Lidah)


Sebagian besar lidah tersusun atasotot rangkayang terlekat padatulanghyoideus, tulang rahang
bawahdan processus styloideusdi tulang pelipis. Terdapat dua jenis otot pada lidah yaitu
otot ekstrinsik dan intrinsik. Lidah memiliki permukaan yangkasar karena adanya tonjolan
yang disebut papila. Terdapat tiga jenis papila yaitu:

1.Papila filiformis berbentuk seperti benang halus.

2.Papila sirkumvalata berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V di belakang lidah.

3.Papila fungiformis berbentuk seperti jamur.


Gambar Struktur lidah dan pembagian daerah perasanya

Tunas pengecapadalah bagian pengecap yang ada di pinggir papila, terdiri daridua sel yaitu
sel penyokong dan sel pengecap. Sel pengecap berfungsi sebagai reseptor,sedangkan sel
penyokong berfungsi untuk menopang. Bagian-bagian lidah:

1.Bagian depan lidah, fungsinya untuk mengecap rasa manis.

2.Bagian pinggir lidah, fungsinya untuk mengecap rasa asin dan asam.

3.Bagian belakang/pangkal, fungsinya untuk mengecap rasa pahit.Lidah memiliki kelenjar


ludah, yang menghasilkan air ludah dan enzim amilase(ptialin). Enzim ini berfungsi
mengubah zat tepung (amilum) menjadi zat gula. Letakkelenjar ludah yaitu: kelenjar ludah
atas terdapat di belakang telinga, dan kelenjar ludah bawah terdapat di bagian bawah lidah.

B. Cara Kerja Lidah


Makanan atau minuman yang telah berupa larutan di dalam mulut akanmerangsang ujung-
ujung saraf pengecap. Oleh saraf pengecap, rangsangan rasa iniditeruskan ke pusat saraf
pengecap di otak. Selanjutnya, otak menanggapi rangsangtersebut sehingga kita dapat
merasakan rasa suatu jenis makanan atau minuman.

C. Kelaianan Pada Lidah


1.Oral candidosis

Penyebabnya adalah jamur yang disebut candida albicans..gejalanya yaitu lidah akan tampak
tertutup lapisan putih yang dapat dikerok.

2.Atropic glossitis.

Lidah akan terlihat licin dan mengkilat baik seluruh bagianlidah maupun hanya sebagian
kecil. Penyebab yang paling sering biasanyaadalah kekurangan zat besi. Jadi banyak
ditemukan pada penderita anemia.

3.Geografic tongue.
Gejalanya yaitu lidah seperti peta, berpulau-pulau. Bagian pulau itu berwarna merah dan
lebih licin dan bila parah akan dikelilingi pita putih tebal

.4Fissured tongue.

Gejalanya yaitu lidah akan terlihat pecah-pecah.

5.Glossopyrosis.

Kelainan ini berupa keluhan pada lidah dimana lidah terasa sakitdan panas dan terbakar
tetapi tidak ditemukan gejala apapun dalam pemeriksaan.Hal ini lebih banyak disebabkan
karena psikosomatis dibandingkan dengankelainan pada syaraf.

2.5. Indera Pembau (Hidung)


Saat manusia baru lahir indera penciumannya lebih kuat dari manusia dewasa,karena dengan
indera ini bayi dapat mengenali ibunya. Indera penciuman manusia dapatmendeteksi 2000 -
4000 bau yang berbeda. Indera pembau manusia berupakemoreseptor yang terdapat di
permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Reseptor pencium tidak
bergerombol seperti tunas pengecap

Gambar Struktur indera pembau

A. Anatomi dan Fisiologi Indera Pembau (Hidung)


Hidung manusia di bagi menjadi dua bagian rongga yang sama besar yang disebut dengan
nostril. Dinding pemisah di sebut dengan septum, septum terbuat daritulang yang sangat tipis.
Rongga hidung di lapisi dengan rambut dan membran yangmensekresi lendir lengket.

1. Rongga hidung (nasal cavity) berfungsi untuk mengalirkan udara dari luar ketenggorokan
menuju paru paru. Rongga hidung ini di hubungkan dengan bagian belakang tenggorokan.
Rongga hidung di pisahkan oleh langit-langit mulut kitayang di sebut dengan palate. Di
rongga hidung bagian atas terdapat sel-selreseptor atau ujung- ujung saraf pembau. Ujung-
ujung saraf pembau ini timbul bersama dengan rambut-rambut halus pada selaput lendir yang
berada di dalamrongga hidung bagian atas. dapat membau dengan baik.

2.Mucous membrane

, berfungsi menghangatkan udara dan melembabkannya.Bagian ini membuat mucus (lendir


atau ingus) yang berguna untuk menangkapdebu, bakteri, dan partikel-partikel kecil lainnya
yang dapat merusak paru-paru.

B. Cara kerja hidung


Indera penciuman mendeteksi zat yang melepaskan molekul-molekul di udara.Di atap rongga
hidung terdapat olfactory epithelium yang sangat sensitif terhadapmolekul-molekul bau,
karena pada bagian ini ada bagian pendeteksi bau (smellreceptors). Reseptor ini jumlahnya
sangat banyak ada sekitar 10 juta. Ketika partikel bau tertangkap oleh reseptor, sinyal akan di
kirim ke the olfactory bulb melalui sarafolfactory. Bagian inilah yang mengirim sinyal ke
otak dan kemudian di proses olehotak, bau apakah yang telah tercium oleh hidung kita,
apakah itu harumnya bau sate padang atau menyengat nya bau selokan.

C. Kelainan pada hidung


Sebagai indra pembau, hidung dapat mengalami gangguan. Akibatnya, kepekaanhidung
menjadi berkurang atau bahkan tidak dapat mencium bau suatu benda. Kelainan-kelainan
pada hidung yaitu:

1. Angiofibroma Juvenil , adalah tumor jinak pada hidung bagian belakang atautenggorokan
bagian atas (nasofaring), yang mengandung pembuluh darah.Tumor ini paling sering
ditemukan pada anak-anak laki yang sedang mengalamimasa puber.

2.Papiloma Juvenil, adalah tumor jinak pada kotak suara (laring). Papilomadisebabkan oleh
virus. Papiloma bisa ditemukan pada anak usia 1 tahun.Papiloma bisa menyebabkan suara
serak, kadang cukup berat sehingga anaktidak dapat berbicara dan bisa menyumbat saluran
udara.

3. Rhinitis Allergica, adalah peradangan hidung karena alergi. Disebabkan olehadanya reaksi
alergi pada hidung yang ditimbulkan oleh masuknya substansiasing ke dalam saluran
tenggorokan

4. Sinusitis, merupakan peradangan sinus, yaitu rongga-rongga dalam tulang yang


berhubungan dengan rongga hidung, yang gawat dan biasanya terjadi dalamwaktu menahun
(kronis).

5.Salesma dan influenza, merupakan infeksi pada alat pernapasan yang disebabkanolehvirus,
dan umumnya dapat menyebabkan batuk, pilek, sakit leher dankadang-kadang panas atau
sakit pada persendian.
6. Anosmia, adalah gangguan pada hidung berupa kehilangan kemampuan untuk membau.
Penyakit ini dapat terjadi karena beberapa hal, misalnya cidera atauinfeksi di dasar kepala,
keracunan timbel, kebanyakan merokok, atau tumor otak bagian depan. Untuk mengatasi
gangguan ini harus diketahui dulu penyebabnya.
BAB III
PRAKTIKUM

3.1 Pelaksanaan Praktikum

3.1.1 Alat dan Bahan

1) Torso (alat peraga) organ mata


2) Torso organ telinga
3) Torso kulit

3.1.2 Prosedur kerja


1) Mahasiswa menyiapkan alat yang diperlukan
2) Mahasiswa secara berkelompak mengamati masing-masing torso dan
mencatat hasil pengamatan dengan menuliskan bagian organ dan
fungsinya melalui modul atau buku teks
3) Mahasiswa mendiskusikan hasil pengamatan dengan kelompok
4) Mahasiswa menuliskan hasil pengamatam hasil praktikum
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka :
1. Modul Praktikum Anfisman
2. Buku fisiologi Manusia Edisi 8 Laureer Sherwood
3. Buku Anatomi dan Fisiologi Manusia untuk Paramedis
(Evelyn C. Pearce)

4. Buku Fisiologi Manusia Edisi 9 ( Laureer Sherwood)

https://staff.ui.ac.id/system/files/users/ahmad.aulia/material/sistempendengaran.
doc

https://www.academia.edu/33363734/MATA_DAN_MEKANISME_MELIHA
T

https://youtu.be/XTI4VFuj0N8

https://m.liputan6.com/hot/read/3931960/fungsi-bagian-mata-dalam-proses-
melihat-dan-cara-kerjanya

Anda mungkin juga menyukai