Anda di halaman 1dari 19

Makalah

Sistem Sensori Persepsi


Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan I

Disusun oleh :

Vinolia Cantika Amaliyani (032016048)

Hendar Muhammad Al-Faiz (032016049)

Sintia Mustopa (032016050)

PRODI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH BANDUNG

TAHUN AKADEMIK 2016/2017


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta
KaruniaNya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya
yang berjudul Makalah Sistem Sensori Persepsi.

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu
Dasar Keperawatan I yang diberikan oleh Ibu Santy Sanusi, M.Kep., dan untuk menambah
pengetahuan kami terhadap konsep-konsep anatomi dan fisiologi sistem sensorik persepsi
manusia.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari dosen pengajar. Semua kritik dan saran yang
di berikan akan kami terima agar kami dapat memperbaiki kekurangan baik dari bentuk atau isi
dari makalah ini sehingga kami dapat membuat lebih baik kedepannya.

Bandung , Oktober 2016

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
ISI
A. Indra Penglihatan
2.1 Bagian- Bagian Mata

1. Sklera adalah bagian putih mata membentuk lapisan terluar bagian posterior dan
lateral bola mata, berlanjut di anterior dengan kornea yang bening. Fungsi sklera
adalah melindungi dan mempertahankan bentuk bola mata.
2. Koroid adalah lapisan tengah di antara sklera dan retina berupa selaput darah kecuali
dibagian denpan. Fungsinya adalah memberikan nutrisi pada bagian-bagian mata.
3. Iris adalah selaput berwarna yang mengandung pigmen melanin yang merupakan bagian
depan melanin. Fungsinya untuk mengatur lebar pupil sehingga banyaknya cahaya yang
masuk ke mata dapat di kendalikan.
4. Lensa adalah benda bening yang di dalam bola mata yang berbentuk cembung.
Fungsinya untuk memfokuskan cahaya atau bayangan benda agar tepat jatuh di retina.
5. Pupil adalah celah budar di tengah iris. Fungsinya mengatur jumlah cahaya yang
masuk ke mata.
6. Kornea adalah selaput luar bola mata. Fungsinya sebagai pelindung bagian-
bagian dalam mata.
7. Aqueous humor adalah cairan encer yang terdapat di antara kornea dan lensa
mata. Fungsinya untuk menjaga bentuk kantung depan bola mata.
Aqueous humor bergerak melalui ruang posterior dan ke ruang anterior, melembabkan
lensa dan belakang kornea. Ini adalah air 99 persen, tapi sedikit tebal dan benar-benar
jelas sehingga cahaya yang dapat melewati ke arah retina.
8. Vitreus humor adalah cairan bening dan kental \terdapat di antara lensa mata dan
retina. Fungsinya untuk memberi bentuk dan kekokohan pada mata.
Vitreous humor lebih tegas daripada aqueous dan meskipun sentuhan aqueous terhadap
hal itu, keduanya tidak bercampur. Vitreous ini diproduksi oleh beberapa sel retina ( sel
tidak sensitif terhadap cahaya ) dan air 98 persen. Satu persen adalah garam, gula dan
serat kolagen, dan satu persen sisanya adalah asam hialuronat, suatu zat yang sangat
obligasi dengan air. Tidak ada pembuluh darah .

Vitreous mendorong terhadap retina dan membantu menahannya di tempat, tetapi hanya
terhubung ke retina di tiga tempat :
· Sekitar pinggiran retina
· Pada makula ( daerah pusat kecil yang menyediakan visi tajam kami)
· Pada disk optik ( di mana saraf optik meninggalkan retina )
Di mata tua, vitreous dapat menyusut sedikit dan menarik diri dari retina. Dimana
terhubung ke retina, dapat menarik lapisan retina atas dengan itu. Ini disebut ablasi retina
dan memerlukan perhatian medis segera jika visi orang tersebut harus dipertahankan.
Vitreous tidak terus-menerus diisi ulang seperti aqueous humor, tapi statis. Itu berarti
bahwa jika sesuatu masuk ke dalamnya, ia akan tetap di sana kecuali pembedahan.
Sebuah benda mengambang di vitreous akan melemparkan bayangan pada retina yang
Anda akan dapat melihat. Ini disebut floatera. Floaters adalah bayangan dari gumpalan
kecil kolagen.

9. Retina adalah lapisan terdalam dari dinding bola mata fungsinya menerima
bayangan dan untuk melihat benda.
10. Fovea (bintik kuning) adalah berupa bagian yang mengandung sel-sel kerucut
fungsinya sebagai tempat bayangan jatuh pada daerah retina.
11. Bintik buta adalah tempat saraf optik meninggalkan bagian dalam bola mata
fungsinya tidak peka terhadap cahaya karena tidak mengandung sel konus dan
sedikit sel batang.
12. Saraf optik adalah berupa serabut saraf fungsinya meneruskan rangsang cahaya
ke saraf cranial (saraf optic).
2.2 Adaptasi Gelap Terang

 Adapatasi gelap  pigmen ungu yang terdapat pada sel batang disebut rodopsin, yaitu
suatu senyawa protein dan vitamin A. apabila terkena sinar, misalnya sinar matahari,
maka rodopsin akan terurai menjadi protein dan vitamin A. pembentukan kembali
pigmen terjadi dalam keadaan gelap. Untuk pembentukan kembali memerlukan waktu
yang disebut adapatasi gelap( disebut juga adaptasi rodopsin)
 Pigmen lembayung dari sel kerucut merupakan senyawa iodopsin yang merupakan
gabungan antara retina dan opsin. Ada tiga macam sel konus, yaitu sel yang peka
terhadap warna merah, hijau, dan biru. Dengan ketiga macam sel konus tersebut mata
dapat menangkap spektrum warna.
2.3 Proses Melihat Benda

Benda-benda di luar mata mengirimkan cahaya masuk dalam mata dengan menembus
kornea, aqueous humor, melalui pupil, lensa kristanila, vitreous humor setelah mengalami
beberapa kali pembiasan, sampailah pada retina (sebagai layar penangkap bayangan, bayangan
pada retina terbalik dan lebih kecil) bayangan tersebut dikirim ke pusat penglihatan (otak)
melalui saraf optik di otak (lobus opticus), bayangan tersebut diartikan kita dapat melihat benda
tersebut.

Gambar: Skema Proses Melihat Benda

Secara Sistematis Proses mata melihat benda adalah sebagai berikut


1) Cahaya yang dipantulkan oleh benda di tangkap oleh mata, menembus kornea dan
diteruskan melalui pupil.
2) Intensitas cahaya yang telah diatur oleh pupil diteruskan menembus lensa mata.
3) Daya akomodasi pada lensa mata mengatur cahaya supaya jatuh tepat di bintik kuning.
4) Pada bintik kuning, cahaya diterima oleh sel kerucut dan sel batang, kemudian disampaikan
ke otak.
5) Cahaya yang disampaikan ke otak akan diterjemahkan oleh otak sehinga kita bisa mengetahui
apa yang kita lihat.

Jalanya rangsang
Cahaya => Kornea => pupil & iris => lensa mata (berakomodasi) => retina (fotoreseptor) =>
bintik kuning => urat saraf => Otak besar (melihat)
2.4 Aparatus Lakrimalis

Aparatus Lakrimalis
Kelenjar lakrimalis merupakan kelenjar eksokrin yang berada di resesi tulang
frontal di bagian lateral tiap mata tepat di belakang tepi supraorbita. Kelenjar
menyekresikan air mata yang terdiri atas air, garam mineral, antibodi, dan lisozim, suatu
enzim bakterisida.
Air mata keluar dari kelenjar lakrimalis melalui beberapa duktus kecil dan melalui
bagian depan mata dibawah kelopak menuju kantus medialis dimana air mata mengalir
kedua kanalikuli lakrimalis. Lubang pada tiap kantus disebut panktum. 2 kanalikuli
berada saling bertumpuk, dipisahkan oleh badan merah kecil, yang disebut karunkel. Air
mata kemudian mengalir ke sakus lakrimaris, yang bagian atas nya memanjang ke duktus
nasolakrimalis. Duktus nasolakrimalis merupakan saluran bermembran yang panjangnya
2cm,memanjang dari bagian sakus lakrimalis hingga rongga nasal. Saat benda asing atau
iritan lain masuk ke mata, sekresi air mata semakin meningkat dan pembuluh darah
dikonjungtiva juga melingkar.
Fungsi air mata adalah membersihkan materi iritan, misalnya debu dan pasir,
lisozim enzim bakteriosida didalam air mata mencegah infeksi bakteri, dan cairan
berminyak dalam air mata memperlambat evaporasi dan mencegah kekeringan pada
konjungtiva.

Sirkulasi cairan mata


Terdapat 3 macam tipe dasar air mata :
1. Air mata basal : pada mata yang sehat, kornea selalu dipertahankan tetap basah dan
menghambat masuknya debu. Beberapa kandungan didalamnya juga melawan
infeksi bakteri sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh.
2. Air mata refleks : yang disebabkan karena adanya iritasi oleh benda asing, atau
karena adanya suatu bahan iritasi seperti uap bawang putih. Air mata ini berusaha
mengeluarkan iritan yang telah kontak dengan mata.
3. Air mata tangisan (air mata psikis) : yang disebabkan karena stres emosional yang
kuat, depresi atau nyeri fisik. Bukan hanya emosi yang bersifat negatif, seseorang
juga menangis saat dalam keadaan sangat bahagia.
2.5 Saraf Optik

Serat saraf optik berasal dari retina dan serat ini berkumpul untuk membentuk
saraf optik sekitar 0,5 cm dari sisi nasal makula lutea. Saraf menembus koroid dan
skrela hingga kebagian belakang dan medialnya melalui rongga orbita. Saraf kemudian
melalui foramen optik tulang sfenoid, mengarah kebelakang dan kebagian medial untuk
bertemu dengan saraf yang berasal dari mata laiannya di kiasma optic
B. Indra Pendengaran

 DAUN TELINGA
Daun telinga atau pina adalah bagian telinga terluar yang membatasi bagian luar
kepala dengan saluran telinga. Berfungsi untuk menangkap suara sehingga suara dapat
masuk kedalam telinga hingga akhirnya kita dapat mendengar.

 TULANG MALEUS (MARTIL)


Tulang Maleus (Martil) adalah salah satu dari 3 tulang yang terdapat pada telinga
tengah. Tulang ini berbentuk seperti palu atau martil sehingga sering disebut Tulang
Martil. Tulang Maleus (martil) bagian awalnya berhubungan dengan membran timpani,
sedangkan bagian ujung lainnya berhubungan dengan tulang Incus (Landasan). Tulang
Martil ini berfungsi untuk menghantarkan getaran suara yang diterima dari membran
timpani (gendang telinga) ke tulang incus (Landasan). Dengan Tulang incus dan
Sanggurdi ia akan membentuk hubungan antartulang di telinga tengah.

 TULANG INKUS (LANDASAN)

Tulang Incus (Landasan) adalah salah satu dari 3 tulang yang terdapat pada
telinga tengah. Tulang ini merupakan tulang kecil yang berbentuk seperti landasan.
Tulang Incus (Landasan) bagian awalnya berhubungan dengan Tulang Maleus (Martil)
dan bagian ujung lainnya berhubungan dengan Tulang Stapes (Sanggurdi). Tulang Incus
berfungsi untuk menghantarkan getaran suara yang diterima dari tulang Maleus ke
Tulang Stapes.

 TULANG STAPHES
Fungsi tulang sanggurdi (Stapes). Tulang Sanggurdi (Stapes) mempunyai dua
cabang, yang dikenal sebagai crus inferior dan superior. Tulang sanggurdi (stapes)
berfungsi menyampaikan getaran suara ke dasar tulang tengah sehingga getaran
memasuki telinga bagian dalam, di mana ia diproses menjadi data saraf yang akan
diteruskan ke otak melalui koklea dan saraf pendengaran.

 SEMICIRCULAR CANALS
Fungsinya mengatur keseimbangan pada telinga dan melindungi telinga dari
gangguan
virus yang menyerang organ tersebut.

 VESTIBULAR NERVE
 COCHLEAR NERVE
 VESTIBULE
Bagian yang terdiri dari sakula dan utrikula di susun oleh sel rambut yang
memiliki struktur khusus, sel rambut ini disebut macula acustika.
 KOKLEA
Koklea adalah indera yang menerjemahkan suara menjadi impuls saraf yang akan
dikirim ke otak. Setiap orang memiliki dua koklea, satu untuk masing-masing telinga.
 ROUND WINDOW
 TABUNG EUSTACHIUS
 MEMBRAN TIMPANI (GENDANG TELINGA)
Merupakan bagian telinga luar yang membatasi telinga luar dan telinga tengah,
fungsinya untuk menangkap gelombang suara dan mengubahnya menjadi getaran.

 AUDITORY CANAL

 PINNA (DAUN TELINGA)


Terbentuk oleh susunan tulang rawan dengan bentuk khas yang berperan untuk
menyokong, fungsinya memusatkan gelombang suara yang diterima dan kemudian
menyalurkannya masuk ke dalam liang telinga.
Bagian Telinga Luar

 HELIX, bagian terluar dari daun telinga yang melipat ke dalam


 SCAPHA, lekukan yang berbentuk di antara helix dan antihelix
 ANTIHELICAL FOLD,
 ANTI HELIX, membentuk bentuk Y
 ANTITRAGUS, tonjolan yeng terletak di sebrang antitragus dan di ujung badan
antihelix.
 FROSSA, stuktur depresif di dekat antihelix.
 CONCHA, berada di dekat saluran pendengaran.
 EXTERNAL AUDITORY MEATUS, bagian luar terdiri dari tulang rawan dan banyak
terdapat banyak minyak dan kelenjar serumen.
 TRAGUS, tonjolan berbentuk sayap di atas meatus.
 LOBULE, bagian telinga bawah yang tidak memiliki tulang rawan.
Mekanisme Pendengaran Pada Manusia

Pada telinga manusia, semua suara dari luar dapat masuk karena dalam bentuk sebuah
gelombang suara yang melalui medium udara. Sebelum kita dapat mendengarkan bunyi,
sebelumnya telinga akan menangkap dan mengumpulkan gelombang suara. Selanjutnya
gelombang suara masuk kedalam liang telinga (saluran pendengaran) dan di tangkap gendang
telinga (membrane timpani). Akibatnya gelombang suara tersebut mengalami vibrasi (getaran).
Getaran ini akan diteruskan menuju telinga tengah melalu tiga lubang kecil (osikula) yakni :
1. Tulang martil (maleus)
2. Tulang landasan (inklus)
3. Tulang sangurdi (stapes)
Dari tulang sangurdi getaran diteruskan menuju jendela bundar dengan arah gerak yang
berlawanan. Setelah itu cairan koklea akan menggetarkan membrane basiler dan getaran ini juga
akan menyebabkan membrane tektorial ikut bergetar. Getaran kemudia akan di ubah menjadi
impuls saraf yang selanjutnya dihantarkan oleh saraf auditori menuju ke otak dan otak akan
memberikan tanggapan sehingga kita dapat mendengar bunyi.
C. Indra Pengecap

Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian otot mulut yang dapat membantu pencernaan
makanan dengan menguyah dan menelan.
Dalam lidah terdapat otot lidah yang berfungsi sebagai:
Otot ada dua jenis intrinsik dan ekstrinsik
Otot intrinsik berfungsi untuk mengubah-ubah bentuk lidah
Otot ekstrinsik berfungsi untuk membuat lidah dapat bergerak menggilingi rongga mulut dan faring
Dalam lidah terdapat papila, macam-macam papila :
 Papilla sirkumvalata: ada delapan hingga dua belas jenis ini yang terletak pada bagian dasar lidah,
jenis papilla terbesar
 Papilla fungiformis: menyebar pada permukaan ujung dan sisi lidah, dan beebentuk jamur berada
didepan lidah (apex lingue)
 Papilla filliformis: yang terbanyak da menyebar pada seluruh permukaan lidah.

Rasa rasa yang dapat di rasakan oleh lidah ada 5 yaitu


Lima rasa primer adalah asin, asam, manis, pahit dan umami. Rasa yang baru ditambahkan adalah rasa
asam amino.
D. Indra Penciuman

Hidung

Indera penciuman atau hidung adalah sistem indra yang berfungsi untuk menanggapi rangsangan berupa
bau atau zat kimia berupa gas.

Bagian internal hidung adalah rongga berlorong yang dipisahkan menjadi rongga hidung
kanan dan kiri oleh pembagi vertikal yang sempit, yang disebut septum. Masing-masing rongga
hidung dibagi menjadi 3 saluran oleh penonjolan turbinasi atau konka daridinding lateral.
Rongga hidung dilapisi dengan membran mukosa yang sangat banyak mengandung
vaskular yang disebut mukosa hidung. Lendir di sekresi secara terus-menerus oleh sel-sel goblet
yang melapisi permukaan mukosa hidung dan bergerak ke belakang ke nasofaring oleh gerakan
silia.
Hidung berfungsi sebagai saluran untuk udara mengalir ke dan dari paru-paru. Jalannapas
ini berfungsi sebagai penyaring kotoran dan melembabkan serta menghangatkanudara yang
dihirupkan ke dalam paru-paru. Hidung bertanggung jawab terhadap olfaktoriatau penghidu
karena reseptor olfaksi terletak dalam mukosa hidung. Fungsi ini berkurang sejalan dengan
pertambahan usia.
Indra pembau ( penciuman ) disusun oleh jaringan epitel olfaktori dan sel-sel reseptor
olfaktori terdapat di rongga hidung bagian atas. Sensasi yang kita sebut rasa pada kenyataannya
adalah bau. Bau dihasilkan dari rangsang kimia yang berupa gas. Gas masuk ke dalam rongga
hidung, berdifusi ke dalam lapisan mukus lalu berkaitan dengan reseptor pada dendrit. Gas
tersebut akan merangsang sel-sel olfaktori sehingga impuls dari saraf olfaktori bergerak menuju
ke otak. Impuls tersebut akan diinterpretasikan sebagai bau.
Saraf pembau tidak akan menanggapi rangsang aroma yang terus menerus diterima dalam
waktu yang lama. Saraf tersebut baru aktif kembali juka mendapat rangsang untuk aroma tertentu
karena labu olfaktori berhubungan langsung dengan pusat emosi dan pusat ingatan di otak.

Anda mungkin juga menyukai