Anda di halaman 1dari 38

MAKALAH

“ SISTEM INTEGUMEN, SISTEM PENGLIHATAN, SISTEM PERSYARAFAN,


SISTEM MUSKULOSKELETAL”
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah KMB III
Dosen pengampu : Ns. Rastipiati Salahuddin S.Kep., M.Kep

Oleh:
DINI SUPANDI (CKR0190092)
S1 Keperawatan Reguler C (Semester 5)

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan (Stikes Kuningan)


Tahun Ajaran 2021
Jalan Lingkar Kadugede No. 02 Kuningan-Jawa Barat Telp.0232-875847 Fax.0232-875123
Email : info@stikeskuningan.ac.id Website : http://stikeskuningan.ac.id
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Tugas Makalah yang
berjudul “Sistem integumen, sistem musculoskeletal, sistem persyarafan, sistem
penglihatan” Tugas makalah ini di susun untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah
KMB III.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Ns. Rastipiati Salahuddin S. Kep.,
M.Kep. Selaku dosen mata Kuliah KMB III atas bimbingan yang telah di berikan sehingga
dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Dalam menyelesaikan tugas makalah ini penulis sangat menyadari bahwa makalah
ini masih sangat terbatas dan masih banyak kekurangan dalam mengkaji teori tentang
“KMB III” untuk ini penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pihak yang
membacanya, terimakasih.

Kuningan, 26 Januari 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
D. Manfaat 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Pengertian Home Care 3
B. Tujuan Home Care 3
C. Prinsip Home Care 3
D. Konsep Model Atau Teori Keperawatan Yang Mendukung Home Care 4
E. Bentuk-Bentuk Layanan Home Care 6
F. Aspek Legal dan Etik dalam Home Care 8
G. Kebijakan dalam Home Care 9
H. Kepercayaan Dan Budaya Dalam Home Care 10
I. Pro dan Kontra Home Care 10
J. Standar Praktek Pelayanan Home Care 11
K. Peran Dan Fungsi Perawat Kesehatan Rumah (Home Care) 13
L. Standar Alat Home Care 13
M. Pendekatan Interdisiplin Dalam Pelayanan Home Care 14
BAB III PENUTUP 16
A. Kesimpulan 16
B. Saran 16
DAFTAR PUSTAKA 17

3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indera penglihatan manusia adalah mata. Kita dapat melihat dan mengenal suatu
benda yang kita lihat karna adanya kerjasama antara mata dan otak. Rangsangan yang
terjadi dibagian mata akan diteruskan ke otak. Di sini otak mengelola dan
menterjemahkan informasi yang diterima sehingga menghasilkan suatu perwujudan
penglihatan.
Mata terdiri atas bola mata yang terletak di dalam lekuk mata. Selain bola mata, di
dalam lekuk mata terdapat juga saraf-saraf penglihatan dan alat tambahan. Umumnya
bola mata dilukiskan sebagai bola, tetapi sebetulnya berbentuk agak lonjong. Mata
memiliki reseptor khusus yang mengenali perubahan sinar dan warna. Selain itu terdapat
otot – otot yang berfungsi sebagai penggerak bola mata, kotak mata (rongga tempat mata
berada), kelopak mata dan bulu mata. Dilihat dari diagram mata, Tidak semua mata
makhluk hidup memiliki kesamaan anatomi dengan manusia. Secara metafora, mata
manusia sering dianggap “jendela jiwa“.

B. Rumusan Masalah
1) Apa fungsi dari mata?
2) Bagaimana struktur bola mata?
3) Apa saja bagian-bagian mata?
4) Kelainan-kelainan pada indera penglihatan/mata?

C. Tujuan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk lebih memahami tentang indera
penglihatan dan kelainan dari indera tersebut. Juga memahami keunikan dari beberapa
alat indra hewan.

D. Manfaat
Untuk lebih memahami tenteng sistem indera penglihatan kita, sekaligus untuk
menanggulangi kemungkinan kelainan pada indera penglihatan tersebut

4
BAB II
PEMBAHASAN

Susunan indera penglihatan dalam garis besar terdiri dari:

1. Kedua mata (the eye).


2. Saraf optik, yaitu saluran saraf yang
menghubungkan mata dengan otak (the
visual pathway).
3. Pusat penglihatan dalam otak (visural
korteks).

Disamping itu terdapat organ-organ aseseori yang penting untuk melindungi dan
mempertahankan fungsi mata, yaitu kelopak mata, bulu mata, alis dan kelenjar air mata.

1. Pengertian Mata
Mata merupakan bagian indera yang fungsinya hanya terbatas pada menerima dan
menyiapkan rangsang agar dapat diteruskan ke pusat-pusat penglihatan yang terletak
di dalam otak. Mata merupakan organ penglihat (apparatus visual) yang bersifat peka
cahaya (foto sensitif).
Bagian bola mata manusia yang bertadah ke permukaan anterior hanya 1/6 (seper-
enam) bagian saja. Sedangkan sisanya terlindung dalam orbita mata (tempat bola
mata).

2. Bagian-bagian Mata
1. Alis
Alis yaitu rambut-rambut halus yang terdapat diatas mata. Alis berfungsi
mencegah masuknya air atau keringat dari dahi ke mata.
2. bulu mata

5
Bulu mata yaitu rambut-rambut halus yang terdapat di tepi kelopak mata.
Bulu mata berfungsi untuk melindungi mata dari benda asing.

3 Aquaeous Humor (Cairan Berair)

Aquaeous humor atau cairan berair terdapat di balik kornea. Strukturnya


sama dengan cairan sel, mengandung nutrisi bagi kornea dan dapat melakukan
difusi gas dengan udara luar melalui kornea, juga berfungsi menghasilkan cairan
pada mata dan menyangga bentuk kantong depan bola mata.

4 Vitreous Humor (Badan Bening Humor)

Badan Bening ini terletak dibelakang lensa. Bentuknya berupa Zat


transparan seperti jeli(agar-agar) yang jernih. Zat ini mengisi bola mata dan
membuat bola mata membulat. Fungsi viteous humor (badan bening humor)
adalah untuk meneruskan cahaya dari lensa mata ke retina (selaput jala).

5 Kelenjar Air Mata


Kelenjar air mata terletak dibagian dalam kelopak mata. Kelenjar air mata
berfungsi untuk menghasilkan cairan yang disebut air mata. Air Mata berguna
untuk mencaga bola mata agar tetap basah. Selain itu air mata berguna untuk
membersihkan mata dari benda asing yang masuk kemata sehingga mata tetap
bersih. Contoh benda asing adalah debu, asap, uap, bawang merah, dan zat-zat
yang berbahaya bagi mata. Oleh karena itu, jika mata terkena benda-benda asing
tersebut, maka akan basah oleh air mata.

6
6 Kelenjar Lakrima (Air mata)

Kelenjar air mata (lakrima) berfungsi menghasilkan air mata untuk


membasahi mata yang beguna menjaga kelembapan mata, membersihakan mata
dari debu dan membunuh bibit penyakit yang masuk kedalam mata.

7 Kelopak Mata

Kelopak mata terdiri atas kelopak atas dan kelopak bawah. Bagian ini untuk
membuka dan meutup mata. Kelopak mata berfungsi untuk melindungi bola mata
bagian depan dari benda-benda asing dari luar. Benda-benda tersebut misalnya
debu, asap, dan goresan. Kelopak mata juga berfungsi untuk menyapu permukaan
bola mata dengan cairan. Selain itu juga untuk mengatur intensitas cahaya yang
masuk kemata.

7
8 Konjungtiva Konjungtiva

Konjungtiva konjungtiva adalah membran tipis pelindung (lapisan jaringan)


pada mata. Konjungtiva berfungsi sebagai membran pelindung pada mata.

9 Saraf Optik (saraf mata)

Saraf Mata berfungsi untuk meneruskan rangsang cahaya yang telah


diterima. Rangsang cahaya tersebut diteruskan kesusunan saraf pusat yang berada
di otak. dengan demikian kita dapat melihat suatu benda. Saraf Optik atau saraf
mata juga berfungsi mengirim informasi visual ke otak atau meneruskan informasi
tentang kuat cahaya dan warna ke otak.

10 Suspensor Ligamen
Suspensor ligamen berfungsi untuk menjaga lensa agar selalu pada
tempatnya.

3. Anatomi Struktur Mata

Secara anatomi, bola mata dapat dibedakan menjadi tiga lapisan dari luar
ke dalam, yaitu :
a. Lapisan Terluar, terdiri dari :

 Sklera (selaput putih)


Sklera merupakan selaput jaringan ikat yang kuat, danberada pada lapisan
terluar mata yang berwarna putih. Sebagian besar sclera dibangun oleh jaringan
fibrosa. Pada bagian sclera terdapat kornea. Sklera berfungsi untuk bagian-bagian
dalam bola mata dan untuk mempertahankan kekakuan bola mata juga untuk
melindungi bola mata dari kerusakan mekanis dan memungkinkan melekatnya
otot.

 Kornea (Selaput Bening)


Kornea merupakan selaput bening yang melapisi bagian anterior bola mata.
Kornea juga merupakan jalan masuk cahaya pada mata dengan menempatkannya
pada retina. Lapisan luar kornea ditutup oleh lapisan epitel yang
berkesinambungan dengan epidermis yang disebut konjungtiva. Kornea berfungsi
8
untuk memungkinkan lewatnya cahaya dan merefleksikan cahaya.

b. Lapisan Vaskular, terdiri dari :

 Koroid

Koroid merupakan lapisan membran tipis yang berwarna gelap. Lapisan ini
banyak mengandung pigmen dan pembuluh darah yang mengandung banyak
pembuluh darah yang menyalurkan nutrisi ke retina, juga melapisi permukaan
sebelah dalam sklera. Pada bagian depan koroid, dibelakang korneaterdapat suatu
struktur yang disebut Iris. Koroid berfungsi untuk menyerap cahaya dan
melindungi refleksi cahaya dalam mata.

 Iris
Iris merupakan diafragma yang terletak diantara kornea dan mata. Pada iris
terdapat dua perangkat otot polos yang tersusun sirkuler dan radial. Iris berfungsi
untuk mengatur jumlah cahaya yang memasuki mata, dengan jalan membesarkan
atau mengecilkan pupil, yaitu lubang yang terletak di tengah- tengah iris.
Ketika mata berakomodasi untuk melihat benda yang dekat atau cahaya
yang terang otot sirkuler berkontraksi sehingga pupil mengecil, begitu pula

9
sebaliknya.

Iris juga mempengaruhi warna mata seseorang, yaitu terkait dengan


jumlah dan sifat pigmen yang terkandung di dalamnya.

 Lensa

Lensa mata berfungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk dan


memfokuskan cahaya pada retina. Lensa berada tepat di belakang iris dan
tergantung pada ligamen suspensori. Bentuk lensa dapat berubah-ubah, diatur oleh
otot siliaris. Ruang yang terletak diantara lensa mata dan retina disebut ruang
viterus, berisi cairan yang lebih kental (humor viterus), yang bersama dengan
humor akueus berperan dalam memelihara bentuk bola mata.

 Retina

Retina adalah bagian mata vertebrata yang peka terhadap cahaya,


merupakan lapisan terdalam dari bola mata. Bagian ini berfungsi untuk menerima
cahaya, mengubahnya menjadi impuls saraf dan menghantarkan impuls ke saraf
optik (II). Retina tersusun atas lapisan jaringan saraf (sebelah dalam merupakan
bagian visual) dan lapisan berpigmen (sebelah luar merupakan bagian non visual).
Lapisan jaringan saraf pada retina mengandung tiga daerah neuron yaitu:

1. Neuron Fotoreseptor
2. Neuron Bipolar
3. Neuron Ganglion

Neuron fotoreseptor berfungsi untuk menerima stimulus cahaya. Neuron


fotoreseptor dapat dibedakan menjadi rods (sel batang) dan cones (sel kerucut). Sel
batang mengandung pigmen rodospin yang dikhususkan untuk penglihatan hitam-
putih dalam cahaya redup, serta untuk membedakan gelap dan terang serta tidak
dapat menghasilkan yang berwarna. Sedangkan sel kerucut mengandung pigmen
iodopsin, yang dikhususkan untuk melihat benda berwarna dan dapat menghasilkan
bayangan yang tajam dalam cahaya terang.
10
Sel kerucut terpusat pada fovea sentral, suatau lekukan kecil pada makula
lutea. Makula lutea (bintik kuning) terdapat pada bagian posterior retina,
bersesuaian dengan sumbu visual mata. Bayangan hanya dapat direspon oleh mata,
jika jatuh pada bintik kuning. Cahaya yang diterima oleh neuron-neuron
fotoreseptor diubah menjadi impuls syaraf, kemudian dihantarkan ke neuron
bipolar dan diteruskan ke neuron ganglion.

Lapisan ganglionik lapisan serabut saraf optik, mirip lapis akson sel
ganglion menuju saraf optik membran pembatas dalam, mirip membran hialin
antara retina dan badab kaca.

Fotokimiawi Penglihatan

 Oleh sel batang

Rodopsin. Segmen luar sel batang mengandung 40 % pigmen peka cahaya


Rodopsin ini kombinasi : protein skotopsin & senyawa protein retinal tipe khusus
yg disbt 11-cisretinal.
Hanya bentuk 11-cisretinal saja yang dapat berikatan dengan skotopsin agar
dapat mensintesa rodopsin.
 Oleh sel kerucut
Fotokimiawi penglihatan warna. Fotokimiawi dlm sel kerucut hampir sama
persis dengan sel batang, perbedaannya pada protein OPSIN :
- SKOTOPSIN
(Sel batang)
- FOTOPSIN
(Sel kerucut)

Pigmen peka warna sel kerucut (iodopsin) mirip kombinasi antara RETINA
11
dengan FOTOPSIN.
Dalam bermacam-macam sel kerucut terdapat 3 tipe fotokimiawi yang
menyebabkan sel kerucut memiliki kepekaan yg selektif terhadap warna.
Fotokimiawi tersebut :

- Pigmen peka warna

- biru Pigmen peka

- warna hijau Pigmen

- peka warna merah

Sifat absorpsi dr pigmen yang terdapat dalam ketiga macam kerucut


menunjukkan bahwa puncak absorpsi adalah pada panjang gelombang cahaya
sebesar 445, 535, & 570 mili mikron. Panjang gelombang tersebut merupakan
puncak sensitivitas cahaya untuk setiap tipe kerucut.
5. Penglihatan Warna
Menurut Teori Young-Helmholtz :

Ada 3 tipe sel kerucut, dimana setiap kerucut ini dapat merespon secara rinci
dan dibuat perincian lebih lanjut secara maksimal terhadap berbagai macam warna
mekanisme daya lihat terhadap warna.
Interpretasi cahaya monokromatik tertangkap oleh sel kerucut sesuai panjang
gelombang. Seseorang dapat juga mempunyai sensasi warna kuning bila ada cahaya
merah & cahaya hijau yang dipancarkan ke mata secara bersamaan merangsang sel
kerucut merah & timbul sensasi warna kuning dan sel kerucut hijau walaupun
sebenarnya tidak ada panjang gelombang yang sesuai dengan warna kuning.
6. Kelaianan dan Penyakit Indera
1) Miopi atau Rabun Jauh

Miopi yaitu kelainan pada mata dimana bayangan yang dibentuk oleh lensa
jatuh didepan retina. Kelainan ini terjadi karena lensa mata terlalu cembung atau
garis tengash mata panjang. Kelainan ini dapat ditolong dengan menggunakan
lensa negatif.

2) Hypermetropi atau Rabun Dekat

Hypermetropi yaitu kelainan mata dimana bayangan yang dibentuk oleh lensa
jatuh dibelakang retina. Kelainan ini terjadi karena lensa mata terlalu pipih atau
12
garis tengah mata pendek. Kelainan ini dapat ditolong dengan menggunakan lensa
positif.
3) presbiopi

Presbiopi yaitu kelainan pada mata karena tidak elastisnya lensa mata untuk
berakomodasi. Penderita kelainan ini biasanya menggunakan lensa ganda yaitu
lensa positif dan lensa negatif.

4) Rabun Senja

Rabun Senja adalah kelainan pada mata karena defisiensi vitamin A.


Akibatnya penderita kesulitan melihat benda saat terjadi perubahan dari terang ke
gelap atau saat senja.

5) Katarak
Katarak yaitu mengaburnya lensa mata, yang dapat disebabkan oleh kekurangan
vitamin B atau juga faktor usia.

13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Susunan indera penglihatan dalam garis besar terdiri dari:
1. Kedua mata (the eye).

2. Saraf optik, yaitu saluran saraf yang menghubungkan mata dengan otak (the
visual pathway).

3. Pusat penglihatan dalam otak (visural korteks).

B. SARAN
Mata merupakan aset yang sangat berharga bagi kehidupan manusia, dengan
mata kita dapat belajar dan mengetahui semua yang berada di bumi, maka jagalah
mata kita agar tetap sehat dan terhindar dari berbagai jenis penyakit dan kelainan
mata.

14
DAFTAR FUSTAKA

Anonim, (2011), Sistem Indera Penglihat Manusia, http://venasaphenamagna.


blogspot.com/2011/02/fungsi-refaraksi-mata-dan-mekanisme.html (Diakses 14 April
2013).
Erlintan, S., & Melva, S., (2011), Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia, Penerbit
UNIMED, Medan.
Menkes RI. Situasi Gangguan Penglihatan dan Kebutaan: Infodatin. Pusat Data
Informasi Kementrian Kesehatan RI ; 2014.

15
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1
E. Latar Belakang 1
F. Rumusan Masalah 2
G. Tujuan 2
H. Manfaat 2
BAB II PEMBAHASAN 3
N. Pengertian Home Care 3
O. Tujuan Home Care 3
P. Prinsip Home Care 3
Q. Konsep Model Atau Teori Keperawatan Yang Mendukung Home Care 4
R. Bentuk-Bentuk Layanan Home Care 6
S. Aspek Legal dan Etik dalam Home Care 8
T. Kebijakan dalam Home Care 9
U. Kepercayaan Dan Budaya Dalam Home Care 10
V. Pro dan Kontra Home Care 10
W. Standar Praktek Pelayanan Home Care 11
X. Peran Dan Fungsi Perawat Kesehatan Rumah (Home Care) 13
Y. Standar Alat Home Care 13
Z. Pendekatan Interdisiplin Dalam Pelayanan Home Care 14
BAB III PENUTUP 16
C. Kesimpulan 16
D. Saran 16
DAFTAR PUSTAKA 17

16
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem saraf manusia merupakan jaringan saraf yang saling
berhubungan, sangat khusus, dan kompleks. Sistem saraf ini
mengkoordinasikan, mengatur, dan mengendalikan interaksi antara
seseornga individu dengan lingkungan sekitarnya. Sistem tubuh yang
penting ini juga mengatur aktivitas sebagian besar sistem tubuh lainnya.
Tubuh mampu berfungsi sebagai satu kesatuan yang harmonis karena
pengaturan hubungan saraf diantara berbagai system. Fenomena mengenai
kesadaraan, daya pikir, daya ingat, bahasa, sensasi, dan gerakan semuanya
berasal dari sistem ini. Oleh, karena itu, kemampuan untuk memahami,
belajar dan berespon terhadap rangsangan merupakan hasil dari integrasi
fungsi sistem saraf, yang memuncak dalam kepribadian dan perilaku
seseorang.
B. Rumusan Masalah
 Bagaimana pembagian susunan saraf pada tubuh manusia
 Bagaimana mekanisme penghantaran impuls pada tubuh manusia
 Apa saja komponen saraf pada tubuh manusia.
 Apa saja penyakit yang berhubungan dengan sistem saraf
C. Tujuan
 Untuk mengetahui susunan saraf pada tubuh manusia
 Untuk mengetahui mekanisme penghantaran impuls pada tubuh manusia
 Untuk mengetahui komponen saraf pada tubuh manusia
 Untuk mengetahui penyakit yang berhubungan dengan sistem saraf

17
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pembagian Susunan Saraf


Sistem saraf adalah sistem organ pada manusia yang terdiri atas sel
neuron yang mengkoordinasikan aktivitas otot, memonitor organ,
membentuk atau menghentikan masukan dari indra, dan mengaktifkan
aksi. Komponen utama dalam sistem saraf adalah neuron yang diikat oleh
sel-sel neuroglia, neuron memainkan peranan penting dalam koordinasi.

Secara garis besar, susunan saraf dibagi atas 2, yaitu:

a. Sistem Saraf Pusat (SSP)


1. Otak
 Otak Besar (Cerebrum)
 Otak Kecil (Cerebellum)
 Batang Otak (Brainstem)
 Limbic System
2. Medula spinalis
b. Sistem saraf tepi / sensorik (SST)
Terdiri dari serat-serat saraf yang membawa informasi antara
SSP dan bagian tubuh lain. SST di bagi menjadi devisi aferen dan
eferen. Aferen membawa informasi ke SSP sedangkan eferen
membawa instruksi dari SSP ke organ.
Sistem saraf eferen di bagi 2 bagian:
1. Sistem saraf somatic (neuron motorik yg mempersarafi
otot2 rangka), dan
2. Sistem saraf otonom ( yg mempersarafi otot polos, otot
jantung dan kelenjar) dibagi 2, yaitu:
 Simpatis
 Parasimpatis.
I. Sistem Saraf Pusat
A. Otak

18
Otak terletak di dalam rongga kepala, yang pada orang dewasa sudah
tidak dapat lagi membesar, sehingga bila terjadi penambahan komponen
rongga kepala akan meningkatkan tekanan intra cranial.
Otak manusia terdiri atas dua belahan (hemisfer) yang besar, yakni
belahan kiri dan belahan kanan. Oleh karena terjadi pindah silang pada
tali spinal, belahan otak kiri mengendalikan sistem bagian kanan tubuh,
sebaliknya belahan kanan mengendalikan sistem bagian kiri tubuh. Tali
spinal (sumsum tulang belakang) merupakan tali putih kemilau yang
berasal dari dasar otak hingga tulang belakang.
a. Selaput Otak
 Durameter
Lapisan yang terdapat di paling luar dari otak dan bersifat tidak
kenyal.lapisan ini melekat langsung dengan tulang tengkorak.
berfungsi untuk melindungi jaringan-jaringan yang halus dari otak
dan medula spinalis.
 Arakhnoid

Lapisan ini yang berada di bagian tengah dan terdiri dari


lapisan yang berbentuk jaring laba-laba. Ruangan dalam lapisan
ini disebut ruangan subaraknoiddan memiliki cairan yang
disebut cairan serebrospinal. Lapisan ini berfungsi untuk
melindungi otak dan medulla spinalis dari guncangan.

 Piameter

Lapisan yang terdapat paling dalam dari otak dan melekat


langsung pada otak. Lapisan ini banyak memiliki pembuluh
darah. Berfungsi untuk melindungi otak secara langsung.
a. Bagian-bagian otak :
1. Serebrum (Otak Besar)
Merupakan bagian otak terbesar serta paling menonjol
dari otak manusia, bagian luar dari otak besar ini dilindungi
oleh lapisan tipis jaringan abu-abu yang disebut kortek

19
cerebral. Secara garis besar, otak besar berfungsi untuk
memproses semua kegiatan intelektual seperti menentukan
kecerdasan, menentukan kepribadian, untuk berfikir,
mengingat, membayangkan, merencanakan sesuatu serta
sensasi sentuhan.
Cereberum memiliki 2 bagian belahan otak :

 Otak besar belahan kiri berfungsi mengatur kegiatan


organ tubuh bagian kanan.
 Otak besar belahan kanan berfungsi mengatur kegiatan
organ tubuh bagian kiri.
Bagian korteks cerebrum berwarna kelabu yang
banyak mengandung badan sel saraf. Dibagi menjadi 3 area :
 Area sensorik : menerjemahkan impuls menjadi sensasi.
 Area motorik : mengendalikan koordinasi kegiatan otot
kerangka.
 Area asosiasi : berkaitan dengan ingatan , memori,
kecerdasan, nalar/logika, kemauan.
Terdiri atas 2 hemisfer, yang dihubungkan oleh bagian
putih yang disebut korpus kolosum.
Setiap hemisfer terbagi menjadi 4 lobus, yaitu :
 Lobus Frontal
- Lobus pre frontal :
Berfungsi mengontrol emosi, kepribadian,
penilaian, penafsiran, tingkah laku yang dipelajari
danperkembangan pikiran
- Area pre sentral (korteks motorik utama ) :
Terletak persis di bagian anterior sulkus sentral.
Rangsangan menimbulkan pergerakan otot yang
spesifik di sisi tubuh yang lain.
 Lobus Perietal
- Area sensoric somatic primer :
20
Menempati area setelah gyrus sentral, area ini
menerima input sensori mayor, seperti rasa nyeri,
suhu, sentuhan, fibrasi dan posisi dari sisi kontra
leteral tubuh
- Area yang berhubungan dengan sensori :
Fungsi utama dari area ini adalah mengintegrasikan
informasi sensori, misalnya, ukuran, bentuk dan
tekstur dari obyek
 Lobus Temporal
Area ini memungkinkan kita menerima dan
mengintepretasikan pendengaran, pembauan dan rasa,
dan juga menerima serta menyimpan memori yang
singkat, memberikan integrasi somatic area auditori dan
area yang berhubungan dengan penglihatan. Jenis
pemikiran yang dialami merupakan memori
pengalaman masa lalu yang sangat terperinci, seni,
musik dan rasa.
 Lobus Oksipital
- Area visual primer
Menerima input dari sebagian ipsilateral retina
bagian temporal dan sebagian konralateral retina
bagian basal
- Area visual sekunder
2. Serebellum (Otak Kecil)
Yang mengelilingi area visual primer, memungkinkan
kita menginterpertasikan apa yang kita lihat dan mengenali
makna kerja Setiap hemisfer serebral/serenrum memproses
informasi terhadap sisi tubuh yang berlawanan, misalnya
kort Serebelum (Otak Kecil)
Sebagai pusat reflek yang berfungsi memepertahankan
keseimbangan dan sikap badan. Serebelum mempunyai
fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi
21
secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada
rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan
sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.
Cerebellum memiliki 2 bagian belahan yaitu :

 Belahan cerebellum bagian kiri

 Belahan cerebellum bagian kanan

Keduanya dihubungkan dengan jembatan varoli yang


berfungsi untuk menghantarkan impuls dari otot-otot
belahan kiri dan kanan.eks serebral kiri mengontrol
pergerakan tangan kanan.

3. Batang Otak (Brainstem)


Merupakan bagian otak yang menghubungkan otak
dengan sumsum tulang belakang. Terletak didasar rongga
kepala yang memanjang hingga ke sumsum tulang
belakang (tulang punggung). Tempat melekatnya
keseluruhan saraf kranial, kecuali saraf I dan saraf II yang
letaknya menempel pada otak besar (cerebrum). Dibagi
menjadi 3 bagian, yaitu:

• Medulla oblongata
Merupakan pusat refleks pada jantung, pernafasan,
bersin/batuk, menelan, dan pengeluaran air liur dan
muntah
• Pons
Sebagai penghubung antara hemisfer serebri, serebelum
dan mensensepalon dan penghubung kortikosereberalis,
yaitu menghubungkan antara hemisfer serebri dengan
serebelum.
• Mensefalon
Otak tengah manusia berbentuk kecil dan tidak
terlalu mencolok. Di dalam otak tengah terdapat

22
bagian-bagian seperti lobus optik yang mengatur gerak
bola mata dan kolikulus inferior yang mengatur
pendengaran. Otak tengah berfungsi menyampaikan
impuls antara otak depan dan otak belakang, kemudian
antara otak depan dan mata.
Mensefalon merupakan bagian pendek batang otak
yang terletak di atas spons, yang terbagi atas dua
bagian, yaitu :
• Bagian anterior
• Bagian posterior

Bagian ini bercabang mejadi dua lagi, yaitu : Kolikulus


inferior dan kolikulus superior. Kolikulus superior
mengurusi masalah penglihatan dan koordinasi gerakan
penglihatan

4. Sistem Limbic
Berfungsi dalam hal yang berkaitan dengan
pengalaman, ekspresi kejiwaan dan emosi serta ingatan.
Terdiri atas 4 bagian, yaitu :
 Talamus
Merupakan stasiun penerima yang penting dalam otak
dan pengintegrasian. Fungsi bagian ini yaitu
menyampaikan signal sensorik dan motorik kepada
kortek cerebral dan mengatur kesadaran, kewaspadaan,
serta tidur.
 Hipotalamus
Merupakan bagian otak yang tersusun atas sejumlah
nucleus yang memiliki berbagai macamfungsi peka
terhadap suhu, glukosa, steroid, serta glukokortikoid.
Terletak dibagian batang otak yaitu di diancephalon.
Bertindak sebagai pusat kontrol autonom, dimana ia

memiliki fungsi yang terkait sistem saraf dan kelenjar


23
hipofisis.
 Amigdala
Merupakan bagian dari bangsal ganglia serta bagian dari
sistem limbik yang memiliki peran untuk mengolah
ingatan, reaksi emosi, serta pengambilan keputusan.
 Hipocampus
Merupakan komponen utama dari otak yang memiliki
peranan yang sangat penting dalam konsolidasi
informasi dari memori jangka pendek ke memori jangka
panjang serta berperan dalam navigasi spasial.
B. Medulla Spinalis
Disebut juga dengan sumsum tulang belakang dan terletak di
dalam ruas-ruas tulang belakang yaitu ruas tulang leher sampai dengan
tulang pinggang yang kedua.
Medulla spinalis berfungsi sebagai pusat gerak refleks dan
menghantrakan impuls dari organ ke otak dan dari otak ke organ
tubuh.
II. Sistem Saraf Tepi (SST)
Sistem saraf tepi adalah sistem saraf di luar sistem saraf pusat, untuk
menjalankan otot dan organ tubuh.Tidak seperti sistem saraf pusat, sistem
saraf tepi tidak dilindungi tulang, membiarkannya rentan terhadap racun dan
luka mekanis.
Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tak
sadar (sistem saraf otonom). Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang
kerjanya diatur oleh otak, sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas
yang tidak dapat diatur otak antara lain denyut jantung, gerak saluran
pencernaan, dan sekresi keringat.

24
Gbr. Saraf tepi dan aktivitas-aktivitas yang dikendalikannya
A. Sistem Saraf Sadar
Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-
saraf yang keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang, yaitu saraf-
saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang.Sistem saraf sadar (somatik)
mengandung saraf eferen sehingga mampu menghasilkan gerakan di
jaringan otot rangka. Sistem saraf ini bekerja sesuai dengan kesadaran kita,
misalnya saat makan, mencuci baju, membajak sawah dll. Sistem saraf sadar
akan meneruskan impuls dari reseptor menuju ke sistem saraf pusat dan

meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke semua otot kerangka

tubuh.Sistem saraf sadar tersusun atas saraf kranial dan saraf


spinal:

25
a. Saraf kranial
Saraf kranial manusia ada 12 pasang saraf yang mencuat keluar dari
otak. Saraf ini terletak di kranium/tengkorak, sebuah letak yang dekat
dengan sistem saraf pusat manusia. Sistem saraf kranial terhubung dengan
organ yang berada di seputar kepala dan leher seperti telinga, mata, hidung,
mulut dan lidah. Ini tidak termasuk saraf terminal yang kecil.Saraf otak ada
12 pasang yang terdiri dari:
a. Tiga pasang saraf sensori, yaitu saraf nomor 1, 2, dan 8
b. Lima pasang saraf motor, yaitu saraf nomor 3, 4, 6, 11, dan 12
c. Empat pasang saraf gabungan sensori dan motor, yaitu saraf nomor 5, 7,
9, dan 10.
Saraf otak dikhususkan untuk daerah kepala dan leher, kecuali nervus
vagus yang melewati leher ke bawah sampai daerah toraks dan rongga
perut. Nervus vagus membentuk bagian saraf otonom. Oleh karena daerah
jangkauannya sangat luas maka nervus vagus disebut saraf pengembara
dan sekaligus merupakan saraf otak yang paling penting.
b. Saraf spinal

Urat saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang (8 nervi


cervicales/leher,12nervithoracici/punggung,5nervi lumbales/pinggang, 5
nervi sacrales/pinggul dan 1 nervus coccygeus/ekor) yang terdapat di
dalam tulang belakang. Saraf ini merupakan gabungan dari neuron
sensorik dan motorik. Semua saraf sensorik masuk ke dalam sumsum
tulang belakang melalui akar dorsal dan semua dendritnya berasal dari
reseptor sedangkan semua saraf motorik keluar dari sumsum tulang
belakang melalui akar ventral dan semua neuritnya menuju ke efektor.
Beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf yang
disebut pleksus. Ada 3 buah pleksus yaitu sebagai berikut.
a. Pleksus cervicalis merupakan gabungan urat saraf leher yang
mempengaruhi bagian leher, bahu, dan diafragma
b. Pleksus brachialis mempengaruhi bagian tangan.

26
c. Pleksus Jumbo sakralis yang mempengaruhi bagian pinggul dan
kaki.

B. Saraf Otonom
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak
maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan.
Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing- masing jalur
membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat
saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion
dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.
Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem
saraf parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan
parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai
ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada
sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek,
sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang
panjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu.
Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan
(antagonis). Sistem saraf parasimpatik terdiri dari keseluruhan "nervus
vagus" bersama cabang-cabangnya ditambah dengan beberapa saraf otak
lain dan saraf sumsum sambung.
a. Parasimpatik
Saraf parasimpatik memiliki fungsi kebalikannya dari saraf simpati
1. Mengecilkan pupil
2. Menstimulasi aliran ludah
3. Memperlambat denyut jantung
4. Memperkecil bronkus
5. Menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan
6. Mengerutkan kantung kemih
b. Simpatik
Saraf simpatik terletak di depan ruas tulang belakang. Adapun fungsi
dari organ ini antara lain memacu dan menghambat kinerja organ
27
tubuh.
1. Memperbesar pupil
2. Menghambat aliran ludah
3. Mempercepat denyut jantung
4. Memperbesar bronkus
5. Menghambat sekresi kelenjar pencernaan
6. Menghambat kontraksi kandung kemih
III. Cairan Serebrospinalis
Merupakan cairan jernih, tidak berwarna dan tidak berbau yang
terdapat dalam ventrikel dan mengelilingi otak serta medulla spinalis (spinal
cord). Berfungsi sebegai peredam bantingan dan bantalan otak dan spinal
cord terhadap perlukaan akibat gerakan.

Komponen:

Air, sejumlah kecil protein, oksigen dan CO2. Elektrolit seperti natrium,
klorida. Glukosa dan kadang-kadang limfosit. Tekanan normal 60 – 180
mmH20.

Sirkulasi cairan serebro spinalis Sering disebut sirkulasi ke 3


sistem tertutup:

1. Cairan serebra spinalis dibentuk dalam kedua ventrikel lateral.


2. Masuk ke ventrikel ke-3 melalui foramen montro.
3. Masuk ke ventrikel ke-4 melalui aquaduktus sylvii.
4. Masuk ke ruang sub arakhnoid otak danmedulla spinalis melalui
sepasang foramen Lucchca di bagian lateral dan foramen Magendi di
bagian medial.

B. JARINGAN SARAF
a. neuron (sel saraf)

28
Merupakan unit anatomis dan fungsional sistem persarafanbagian-bagian
dari neuron :

1. Badan sel (inti sel terdapat didalamnya)


2. Dendrit : menghantarkan impuls menuju badan sel
3. Akson : menghantarkan impuls keluar dari badan sel

Klasifikasi neuron berdasarkan bentuk :

1. Neuron unipolar
Terdapat satu tonjolan yg bercabang dua dekat dengan badan sel, satu cabang
menuju perifer & cabang lain menuju SSP (neuron sensorik saraf spinal).

2. Neuron bipolar
Mempunyai dua tonjolan, 1 akson dan 1 dendrit.

3. Neuron multipolar
Terdapat beberapa dendrit dan 1 akson yg dapat bercabang-cabang banyak
sekali. Sebagian besar organela sel pd neuron terdpt pada sitoplasma badan sel.
Fungsi neuron : menghantarkan impuls saraf keseluruh tubuh (somatik dan
viseral).

Impuls neuron bersifat listrik disepanjang neuron dan bersifat kimia


diantara neuron (celah sinap / cleft sinaptik). Zat kimia yg disinteis.
neuron & disimpan didalam vesikel ujung akson disebut neurotransmiter yang
29
dapat menyalurkan impuls. Contoh neurotransmiter : asetilcolin, norefineprin,
dopamin, serotonin, gama-aminobutirat (GABA)

b. Sel penyokong (Neuroglia pada SSP & sel schwann pada SST). Ada 4
neuroglia:
1. Mikroglia : berperan sbg fagosit.
2. Ependima : berperan dlm produksi CSF.
3. Astrosit : berperan menyediakan nutrisi neuron dan mempertahankan
potensial biolelektrik.
4. Oligodendrosit : menghasilkan mielin pada SSP yg merupakan selubung
neuron.
c. Mielin

1. Komplek protein lemak berwarna putih yg menutupi tonjolan saraf


(neuron)

2. Menghalangi aliran ion Na & K melintasi membran neural.


3. Daerah yg tidak bermielin disebut nodus ranvier
4. Transmisi impuls pada saraf bermelin lebih cepat dari pada yg tak bermelin,
karena adanya loncatan impuls dari satu nodus kenodus lainnya (konduksi
saltatorik).

C. MEKANISME PENGHANTARAN IMPULS


Membran plasma dan selubung sel membentuk membran
semipermeabel yang memungkinkan difusi ion-ion tertentu melalui
membran ini, tetapi menghambat ion lainnya. Dalam keadaan istirahat
(keadaan tidak terstimulasi), ion-ion K+ berdifusi dari sitoplasma menuju
cairan jaringan melalui membran plasma. Permeabilitas membran terhadap
ion K+ jauh lebih besar daripada permeabilitas terhadap Na+ sehingga aliran
keluar (refluks) pasif ion K+ jauh lebih besar daripada aliran masuk
(influks) Na+. Keadaan ini memngakibatkan perbedaan potensial tetap
sekitar -80mV yang dapat diukur di sepanjang membran plasma
karena bagian dalam membran lebih negatif daripada bagian
30
31
32
33
34
35
36
37
38

Anda mungkin juga menyukai