Oleh:
DINI SUPANDI (CKR0190092)
S1 Keperawatan Reguler C (Semester 5)
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Tugas Makalah yang
berjudul “Sistem integumen, sistem musculoskeletal, sistem persyarafan, sistem
penglihatan” Tugas makalah ini di susun untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah
KMB III.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Ns. Rastipiati Salahuddin S. Kep.,
M.Kep. Selaku dosen mata Kuliah KMB III atas bimbingan yang telah di berikan sehingga
dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Dalam menyelesaikan tugas makalah ini penulis sangat menyadari bahwa makalah
ini masih sangat terbatas dan masih banyak kekurangan dalam mengkaji teori tentang
“KMB III” untuk ini penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pihak yang
membacanya, terimakasih.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
D. Manfaat 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Pengertian Home Care 3
B. Tujuan Home Care 3
C. Prinsip Home Care 3
D. Konsep Model Atau Teori Keperawatan Yang Mendukung Home Care 4
E. Bentuk-Bentuk Layanan Home Care 6
F. Aspek Legal dan Etik dalam Home Care 8
G. Kebijakan dalam Home Care 9
H. Kepercayaan Dan Budaya Dalam Home Care 10
I. Pro dan Kontra Home Care 10
J. Standar Praktek Pelayanan Home Care 11
K. Peran Dan Fungsi Perawat Kesehatan Rumah (Home Care) 13
L. Standar Alat Home Care 13
M. Pendekatan Interdisiplin Dalam Pelayanan Home Care 14
BAB III PENUTUP 16
A. Kesimpulan 16
B. Saran 16
DAFTAR PUSTAKA 17
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indera penglihatan manusia adalah mata. Kita dapat melihat dan mengenal suatu
benda yang kita lihat karna adanya kerjasama antara mata dan otak. Rangsangan yang
terjadi dibagian mata akan diteruskan ke otak. Di sini otak mengelola dan
menterjemahkan informasi yang diterima sehingga menghasilkan suatu perwujudan
penglihatan.
Mata terdiri atas bola mata yang terletak di dalam lekuk mata. Selain bola mata, di
dalam lekuk mata terdapat juga saraf-saraf penglihatan dan alat tambahan. Umumnya
bola mata dilukiskan sebagai bola, tetapi sebetulnya berbentuk agak lonjong. Mata
memiliki reseptor khusus yang mengenali perubahan sinar dan warna. Selain itu terdapat
otot – otot yang berfungsi sebagai penggerak bola mata, kotak mata (rongga tempat mata
berada), kelopak mata dan bulu mata. Dilihat dari diagram mata, Tidak semua mata
makhluk hidup memiliki kesamaan anatomi dengan manusia. Secara metafora, mata
manusia sering dianggap “jendela jiwa“.
B. Rumusan Masalah
1) Apa fungsi dari mata?
2) Bagaimana struktur bola mata?
3) Apa saja bagian-bagian mata?
4) Kelainan-kelainan pada indera penglihatan/mata?
C. Tujuan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk lebih memahami tentang indera
penglihatan dan kelainan dari indera tersebut. Juga memahami keunikan dari beberapa
alat indra hewan.
D. Manfaat
Untuk lebih memahami tenteng sistem indera penglihatan kita, sekaligus untuk
menanggulangi kemungkinan kelainan pada indera penglihatan tersebut
4
BAB II
PEMBAHASAN
Disamping itu terdapat organ-organ aseseori yang penting untuk melindungi dan
mempertahankan fungsi mata, yaitu kelopak mata, bulu mata, alis dan kelenjar air mata.
1. Pengertian Mata
Mata merupakan bagian indera yang fungsinya hanya terbatas pada menerima dan
menyiapkan rangsang agar dapat diteruskan ke pusat-pusat penglihatan yang terletak
di dalam otak. Mata merupakan organ penglihat (apparatus visual) yang bersifat peka
cahaya (foto sensitif).
Bagian bola mata manusia yang bertadah ke permukaan anterior hanya 1/6 (seper-
enam) bagian saja. Sedangkan sisanya terlindung dalam orbita mata (tempat bola
mata).
2. Bagian-bagian Mata
1. Alis
Alis yaitu rambut-rambut halus yang terdapat diatas mata. Alis berfungsi
mencegah masuknya air atau keringat dari dahi ke mata.
2. bulu mata
5
Bulu mata yaitu rambut-rambut halus yang terdapat di tepi kelopak mata.
Bulu mata berfungsi untuk melindungi mata dari benda asing.
6
6 Kelenjar Lakrima (Air mata)
7 Kelopak Mata
Kelopak mata terdiri atas kelopak atas dan kelopak bawah. Bagian ini untuk
membuka dan meutup mata. Kelopak mata berfungsi untuk melindungi bola mata
bagian depan dari benda-benda asing dari luar. Benda-benda tersebut misalnya
debu, asap, dan goresan. Kelopak mata juga berfungsi untuk menyapu permukaan
bola mata dengan cairan. Selain itu juga untuk mengatur intensitas cahaya yang
masuk kemata.
7
8 Konjungtiva Konjungtiva
10 Suspensor Ligamen
Suspensor ligamen berfungsi untuk menjaga lensa agar selalu pada
tempatnya.
Secara anatomi, bola mata dapat dibedakan menjadi tiga lapisan dari luar
ke dalam, yaitu :
a. Lapisan Terluar, terdiri dari :
Koroid
Koroid merupakan lapisan membran tipis yang berwarna gelap. Lapisan ini
banyak mengandung pigmen dan pembuluh darah yang mengandung banyak
pembuluh darah yang menyalurkan nutrisi ke retina, juga melapisi permukaan
sebelah dalam sklera. Pada bagian depan koroid, dibelakang korneaterdapat suatu
struktur yang disebut Iris. Koroid berfungsi untuk menyerap cahaya dan
melindungi refleksi cahaya dalam mata.
Iris
Iris merupakan diafragma yang terletak diantara kornea dan mata. Pada iris
terdapat dua perangkat otot polos yang tersusun sirkuler dan radial. Iris berfungsi
untuk mengatur jumlah cahaya yang memasuki mata, dengan jalan membesarkan
atau mengecilkan pupil, yaitu lubang yang terletak di tengah- tengah iris.
Ketika mata berakomodasi untuk melihat benda yang dekat atau cahaya
yang terang otot sirkuler berkontraksi sehingga pupil mengecil, begitu pula
9
sebaliknya.
Lensa
Retina
1. Neuron Fotoreseptor
2. Neuron Bipolar
3. Neuron Ganglion
Lapisan ganglionik lapisan serabut saraf optik, mirip lapis akson sel
ganglion menuju saraf optik membran pembatas dalam, mirip membran hialin
antara retina dan badab kaca.
Fotokimiawi Penglihatan
Pigmen peka warna sel kerucut (iodopsin) mirip kombinasi antara RETINA
11
dengan FOTOPSIN.
Dalam bermacam-macam sel kerucut terdapat 3 tipe fotokimiawi yang
menyebabkan sel kerucut memiliki kepekaan yg selektif terhadap warna.
Fotokimiawi tersebut :
Ada 3 tipe sel kerucut, dimana setiap kerucut ini dapat merespon secara rinci
dan dibuat perincian lebih lanjut secara maksimal terhadap berbagai macam warna
mekanisme daya lihat terhadap warna.
Interpretasi cahaya monokromatik tertangkap oleh sel kerucut sesuai panjang
gelombang. Seseorang dapat juga mempunyai sensasi warna kuning bila ada cahaya
merah & cahaya hijau yang dipancarkan ke mata secara bersamaan merangsang sel
kerucut merah & timbul sensasi warna kuning dan sel kerucut hijau walaupun
sebenarnya tidak ada panjang gelombang yang sesuai dengan warna kuning.
6. Kelaianan dan Penyakit Indera
1) Miopi atau Rabun Jauh
Miopi yaitu kelainan pada mata dimana bayangan yang dibentuk oleh lensa
jatuh didepan retina. Kelainan ini terjadi karena lensa mata terlalu cembung atau
garis tengash mata panjang. Kelainan ini dapat ditolong dengan menggunakan
lensa negatif.
Hypermetropi yaitu kelainan mata dimana bayangan yang dibentuk oleh lensa
jatuh dibelakang retina. Kelainan ini terjadi karena lensa mata terlalu pipih atau
12
garis tengah mata pendek. Kelainan ini dapat ditolong dengan menggunakan lensa
positif.
3) presbiopi
Presbiopi yaitu kelainan pada mata karena tidak elastisnya lensa mata untuk
berakomodasi. Penderita kelainan ini biasanya menggunakan lensa ganda yaitu
lensa positif dan lensa negatif.
4) Rabun Senja
5) Katarak
Katarak yaitu mengaburnya lensa mata, yang dapat disebabkan oleh kekurangan
vitamin B atau juga faktor usia.
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Susunan indera penglihatan dalam garis besar terdiri dari:
1. Kedua mata (the eye).
2. Saraf optik, yaitu saluran saraf yang menghubungkan mata dengan otak (the
visual pathway).
B. SARAN
Mata merupakan aset yang sangat berharga bagi kehidupan manusia, dengan
mata kita dapat belajar dan mengetahui semua yang berada di bumi, maka jagalah
mata kita agar tetap sehat dan terhindar dari berbagai jenis penyakit dan kelainan
mata.
14
DAFTAR FUSTAKA
15
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
E. Latar Belakang 1
F. Rumusan Masalah 2
G. Tujuan 2
H. Manfaat 2
BAB II PEMBAHASAN 3
N. Pengertian Home Care 3
O. Tujuan Home Care 3
P. Prinsip Home Care 3
Q. Konsep Model Atau Teori Keperawatan Yang Mendukung Home Care 4
R. Bentuk-Bentuk Layanan Home Care 6
S. Aspek Legal dan Etik dalam Home Care 8
T. Kebijakan dalam Home Care 9
U. Kepercayaan Dan Budaya Dalam Home Care 10
V. Pro dan Kontra Home Care 10
W. Standar Praktek Pelayanan Home Care 11
X. Peran Dan Fungsi Perawat Kesehatan Rumah (Home Care) 13
Y. Standar Alat Home Care 13
Z. Pendekatan Interdisiplin Dalam Pelayanan Home Care 14
BAB III PENUTUP 16
C. Kesimpulan 16
D. Saran 16
DAFTAR PUSTAKA 17
16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem saraf manusia merupakan jaringan saraf yang saling
berhubungan, sangat khusus, dan kompleks. Sistem saraf ini
mengkoordinasikan, mengatur, dan mengendalikan interaksi antara
seseornga individu dengan lingkungan sekitarnya. Sistem tubuh yang
penting ini juga mengatur aktivitas sebagian besar sistem tubuh lainnya.
Tubuh mampu berfungsi sebagai satu kesatuan yang harmonis karena
pengaturan hubungan saraf diantara berbagai system. Fenomena mengenai
kesadaraan, daya pikir, daya ingat, bahasa, sensasi, dan gerakan semuanya
berasal dari sistem ini. Oleh, karena itu, kemampuan untuk memahami,
belajar dan berespon terhadap rangsangan merupakan hasil dari integrasi
fungsi sistem saraf, yang memuncak dalam kepribadian dan perilaku
seseorang.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana pembagian susunan saraf pada tubuh manusia
Bagaimana mekanisme penghantaran impuls pada tubuh manusia
Apa saja komponen saraf pada tubuh manusia.
Apa saja penyakit yang berhubungan dengan sistem saraf
C. Tujuan
Untuk mengetahui susunan saraf pada tubuh manusia
Untuk mengetahui mekanisme penghantaran impuls pada tubuh manusia
Untuk mengetahui komponen saraf pada tubuh manusia
Untuk mengetahui penyakit yang berhubungan dengan sistem saraf
17
BAB II
PEMBAHASAN
18
Otak terletak di dalam rongga kepala, yang pada orang dewasa sudah
tidak dapat lagi membesar, sehingga bila terjadi penambahan komponen
rongga kepala akan meningkatkan tekanan intra cranial.
Otak manusia terdiri atas dua belahan (hemisfer) yang besar, yakni
belahan kiri dan belahan kanan. Oleh karena terjadi pindah silang pada
tali spinal, belahan otak kiri mengendalikan sistem bagian kanan tubuh,
sebaliknya belahan kanan mengendalikan sistem bagian kiri tubuh. Tali
spinal (sumsum tulang belakang) merupakan tali putih kemilau yang
berasal dari dasar otak hingga tulang belakang.
a. Selaput Otak
Durameter
Lapisan yang terdapat di paling luar dari otak dan bersifat tidak
kenyal.lapisan ini melekat langsung dengan tulang tengkorak.
berfungsi untuk melindungi jaringan-jaringan yang halus dari otak
dan medula spinalis.
Arakhnoid
Piameter
19
cerebral. Secara garis besar, otak besar berfungsi untuk
memproses semua kegiatan intelektual seperti menentukan
kecerdasan, menentukan kepribadian, untuk berfikir,
mengingat, membayangkan, merencanakan sesuatu serta
sensasi sentuhan.
Cereberum memiliki 2 bagian belahan otak :
• Medulla oblongata
Merupakan pusat refleks pada jantung, pernafasan,
bersin/batuk, menelan, dan pengeluaran air liur dan
muntah
• Pons
Sebagai penghubung antara hemisfer serebri, serebelum
dan mensensepalon dan penghubung kortikosereberalis,
yaitu menghubungkan antara hemisfer serebri dengan
serebelum.
• Mensefalon
Otak tengah manusia berbentuk kecil dan tidak
terlalu mencolok. Di dalam otak tengah terdapat
22
bagian-bagian seperti lobus optik yang mengatur gerak
bola mata dan kolikulus inferior yang mengatur
pendengaran. Otak tengah berfungsi menyampaikan
impuls antara otak depan dan otak belakang, kemudian
antara otak depan dan mata.
Mensefalon merupakan bagian pendek batang otak
yang terletak di atas spons, yang terbagi atas dua
bagian, yaitu :
• Bagian anterior
• Bagian posterior
4. Sistem Limbic
Berfungsi dalam hal yang berkaitan dengan
pengalaman, ekspresi kejiwaan dan emosi serta ingatan.
Terdiri atas 4 bagian, yaitu :
Talamus
Merupakan stasiun penerima yang penting dalam otak
dan pengintegrasian. Fungsi bagian ini yaitu
menyampaikan signal sensorik dan motorik kepada
kortek cerebral dan mengatur kesadaran, kewaspadaan,
serta tidur.
Hipotalamus
Merupakan bagian otak yang tersusun atas sejumlah
nucleus yang memiliki berbagai macamfungsi peka
terhadap suhu, glukosa, steroid, serta glukokortikoid.
Terletak dibagian batang otak yaitu di diancephalon.
Bertindak sebagai pusat kontrol autonom, dimana ia
24
Gbr. Saraf tepi dan aktivitas-aktivitas yang dikendalikannya
A. Sistem Saraf Sadar
Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-
saraf yang keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang, yaitu saraf-
saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang.Sistem saraf sadar (somatik)
mengandung saraf eferen sehingga mampu menghasilkan gerakan di
jaringan otot rangka. Sistem saraf ini bekerja sesuai dengan kesadaran kita,
misalnya saat makan, mencuci baju, membajak sawah dll. Sistem saraf sadar
akan meneruskan impuls dari reseptor menuju ke sistem saraf pusat dan
25
a. Saraf kranial
Saraf kranial manusia ada 12 pasang saraf yang mencuat keluar dari
otak. Saraf ini terletak di kranium/tengkorak, sebuah letak yang dekat
dengan sistem saraf pusat manusia. Sistem saraf kranial terhubung dengan
organ yang berada di seputar kepala dan leher seperti telinga, mata, hidung,
mulut dan lidah. Ini tidak termasuk saraf terminal yang kecil.Saraf otak ada
12 pasang yang terdiri dari:
a. Tiga pasang saraf sensori, yaitu saraf nomor 1, 2, dan 8
b. Lima pasang saraf motor, yaitu saraf nomor 3, 4, 6, 11, dan 12
c. Empat pasang saraf gabungan sensori dan motor, yaitu saraf nomor 5, 7,
9, dan 10.
Saraf otak dikhususkan untuk daerah kepala dan leher, kecuali nervus
vagus yang melewati leher ke bawah sampai daerah toraks dan rongga
perut. Nervus vagus membentuk bagian saraf otonom. Oleh karena daerah
jangkauannya sangat luas maka nervus vagus disebut saraf pengembara
dan sekaligus merupakan saraf otak yang paling penting.
b. Saraf spinal
26
c. Pleksus Jumbo sakralis yang mempengaruhi bagian pinggul dan
kaki.
B. Saraf Otonom
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak
maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan.
Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing- masing jalur
membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat
saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion
dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.
Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem
saraf parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan
parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai
ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada
sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek,
sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang
panjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu.
Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan
(antagonis). Sistem saraf parasimpatik terdiri dari keseluruhan "nervus
vagus" bersama cabang-cabangnya ditambah dengan beberapa saraf otak
lain dan saraf sumsum sambung.
a. Parasimpatik
Saraf parasimpatik memiliki fungsi kebalikannya dari saraf simpati
1. Mengecilkan pupil
2. Menstimulasi aliran ludah
3. Memperlambat denyut jantung
4. Memperkecil bronkus
5. Menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan
6. Mengerutkan kantung kemih
b. Simpatik
Saraf simpatik terletak di depan ruas tulang belakang. Adapun fungsi
dari organ ini antara lain memacu dan menghambat kinerja organ
27
tubuh.
1. Memperbesar pupil
2. Menghambat aliran ludah
3. Mempercepat denyut jantung
4. Memperbesar bronkus
5. Menghambat sekresi kelenjar pencernaan
6. Menghambat kontraksi kandung kemih
III. Cairan Serebrospinalis
Merupakan cairan jernih, tidak berwarna dan tidak berbau yang
terdapat dalam ventrikel dan mengelilingi otak serta medulla spinalis (spinal
cord). Berfungsi sebegai peredam bantingan dan bantalan otak dan spinal
cord terhadap perlukaan akibat gerakan.
Komponen:
Air, sejumlah kecil protein, oksigen dan CO2. Elektrolit seperti natrium,
klorida. Glukosa dan kadang-kadang limfosit. Tekanan normal 60 – 180
mmH20.
B. JARINGAN SARAF
a. neuron (sel saraf)
28
Merupakan unit anatomis dan fungsional sistem persarafanbagian-bagian
dari neuron :
1. Neuron unipolar
Terdapat satu tonjolan yg bercabang dua dekat dengan badan sel, satu cabang
menuju perifer & cabang lain menuju SSP (neuron sensorik saraf spinal).
2. Neuron bipolar
Mempunyai dua tonjolan, 1 akson dan 1 dendrit.
3. Neuron multipolar
Terdapat beberapa dendrit dan 1 akson yg dapat bercabang-cabang banyak
sekali. Sebagian besar organela sel pd neuron terdpt pada sitoplasma badan sel.
Fungsi neuron : menghantarkan impuls saraf keseluruh tubuh (somatik dan
viseral).
b. Sel penyokong (Neuroglia pada SSP & sel schwann pada SST). Ada 4
neuroglia:
1. Mikroglia : berperan sbg fagosit.
2. Ependima : berperan dlm produksi CSF.
3. Astrosit : berperan menyediakan nutrisi neuron dan mempertahankan
potensial biolelektrik.
4. Oligodendrosit : menghasilkan mielin pada SSP yg merupakan selubung
neuron.
c. Mielin