KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena atas berkat dan rahmatnya-lah kami
berhasil menyelesaikan menyusun makalah ini.
Makalah ini kami harapkan bisa menjadi referensi bagi mahasiswa lain untuk belajar
tentang anatomi fisiologi sistem pengindraan. Karena dalam makalah ini selain berisi
tentang fisolofi dari tiap-tiap sistem indra juga berisi tentang anatomi organ-organ yang
berperan dalam sistem pengindraan dan juga berisi tentang kelainan-kelainan yang terjadi
pada sistem fisiologi pengindraan.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan dan membantu mahasiswa dalam memperluas
wawasan dan memperdalam pengetahuannya.kami menyadari bahwa walaupun kami
telah berusaha sekuat tenaga untuk mencurahkan segala tenaga dan pikiran dan
kemampuan yang kami miliki.Tapi tetap saja makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan kelemahan baik dari segi bahasa, pengolahan, maupun dalam
penyusunannya. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik yang sifatnya
membangun demi tercapai suatu kesemppurnaan dalam makalah kami.
DAFTAR ISI
BAB IPENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA...............................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satunya adalah sistem pengindraan yang sangat penting fungsinya sebagai penerima
rangsangan tertentu, di sini akan kami akan membahas tentang masalah sistem
penginderaan mulai dari anatomi maupun fisiologi serta kelainan-kelainan yang terjadi
pada organ-organ dalam sistem indera yang dapat mempengaruhi fungsinya bagi tubuh
manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. INDERA PENGLIHATAN
Indra penglihatan manusia adalah mata. Kita bisa melihat dan mengenal
pada suatu benda yang kita lihat sebab adanya kerjasama antara mata dan juga
otak. Rangsangan yang terjadi pada bagian mata akan diteruskan menuju otak. Di
sini otak akan mengelola dan menerjemahkan informasi yang diterima sehingga
akan dihasilkan suatu perwujudan indera penglihatan
Mata terdiri dari bola mata yang letaknya di dalam lekuk mata. Selain bola
mata, didalamnya terdapat juga saraf-saraf penglihatan serta alat tambahan.
Umumnya bolamata digambarkan sebagai bola, namun sebetulnya berwujud agak
lonjong. Mata memiliki reseptor khusus yang mampu mengenali perubahan sinar
serta warna. Selain itu ada otot – otot yang fungsinya sebagai penggerak bola
mata, kotak mata (rongga tempat mata), kelopak mata serta bulu mata.
1. Pengertian Mata
g. Kelopak mata terdiri dari kelopak atas dan juga kelopak bawah.
Bagian ini untuk membuka serta meutup mata. Kelopak mata
fungsinya untuk melindungi bola mata dibagian depan dari benda
asing luar. Benda-benda tersebut misalnya adalah debu, asap, dan
juga goresan. Kelopak mata fungsinya pula menyapu permukaan
bola pada mata dengan cairan. Selain itu juga mengatur intensitas
cahaya yang masuk kemata.
B. INDERA PENDENGARAN
1. Pengertian Telinga
Telinga merupakan organ yang berfungsi sebagai indera
pendengaran dan fungsi keseimbangan tubuh.
2. Anatomi telinga
Telinga sebagai indera pendengar terdiri dari tiga bagian
yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Struktur
anatomi telinga seperti diperlihatkan pada gambar.
Telinga Bagian Luar
Telinga luar berfungsi menangkap rangsang getaran bunyi atau bunyi dari
luar. Telinga luar terdiri dari daun telinga (pinna auricularis), saluran telinga
(canalis auditorius externus) yang mengandung rambut-rambut halus dan kelenjar
sebasea sampai di membran timpani.
Daun telinga terdiri atas tulang rawan elastin dan kulit. Bagian-bagian
daun telinga lobula, heliks, anti heliks, tragus, dan antitragus. Liang telinga atau
saluran telinga merupakan saluran yang berbentuk seperti huruf S. Pada 1/3
proksimal memiliki kerangka tulang rawan dan 2/3 distal memiliki kerangka
tulang sejati. Saluran telinga mengandung rambut-rambut halus dan kelenjar lilin.
Rambut-rambut alus berfungsi untuk melindungi lorong telinga dari kotoran, debu
dan serangga, sementara kelenjar sebasea berfungsi menghasilkan serumen.
Serumen adalah hasil produksi kelenjar sebasea, kelenjar seruminosa, epitel kulit
yang terlepas dan partikel debu. Kelenjar sebasea terdapat pada kulit liang telinga.
a. Membran timpani
Membran timpani berfungsi sebagai penerima gelombang
bunyi. Setiap ada gelombang bunyi yang memasuki lorong telinga
akan mengenai membran timpani, selanjutnya membran timpani
akan menggelembung ke arah dalam menuju ke telinga tengah dan
akan menyentuh tulang-tulang pendengaran yaitu maleus, inkus
dan stapes. Tulang-tulang pendengaran akan meneruskan
gelombang bunyi tersebut ke telinga bagian dalam.
b. Tulang-tulang pendengaran
Tulang-tulang pendengaran yang terdiri atas maleus (tulang
martil), incus (tulang landasan) dan stapes (tulang sanggurdi).
Ketiga tulang tersebut membentuk rangkaian tulang yang
melintang pada telinga tengah dan menyatu dengan membran
timpani. Susunan tulang telinga ditampilkan pada gambar .
Telinga dalam terdiri dari koklea (rumah siput) yang berupa dua setengah
lingkaran dan vestibuler yang terdiri dari 3 buah kanalis semi-sirkularis. Ujung
atau puncak koklea disebut helikotrema, menghubungkan skala timpani dengan
skala vestibuli.
Skala vestibuli dan skala timpani berisi perilimfe, sedangkan skala media berisi
endolimfe. Ion dan garam yang terdapat di perilimfe berbeda dengan endolimfe.
Hal ini penting untuk proses pendengaran. Antara skala satu dengan skala yang
lain dipisahkan oleh suatu membran.
Pada membran membran basalis ini terletak organ Corti dan pada
membran basal melekat sel rambut yang terdiri dari sel rambut dalam, sel rambut
luar dan kanalis Corti, yang membentuk organ Corti. Struktur organ Corti
ditampilkan pada gambar berikut.
3. Fisiologi pendengaran
Proses mendengar diawali dengan ditangkapnya energi
bunyi oleh daun telinga dalam bentuk gelombang yang dihantarkan
melalui udara atau tulang ke koklea. Getaran tersebut
menggetarkan membran timpani dan diteruskan ke telinga tengah
melalui rangkaian tulang pendengaran yang akan memperkuat
getaran melalui daya ungkit tulang pendengaran dan perkalian
perbandingan luas membran timpani dan foramen ovale. Energi
getar yang teiah diperkuat ini akan diteruskan ke stapes yang
menggerakkan foramen ovale sehingga cairan perilimfe pada skala
vestibuli bergerak.
Getaran akibat getaran perilimfe diteruskan melalui
membran Reissner yang akan mendorong endolimfe, sehingga
akan terjadi gerak relatif antara membran basilaris dan membran
tektoria. Proses ini merupakan rangsang mekanik yang
menyebabkan terjadinya defleksi stereosilia sel-sel rambut,
sehingga kanal ion terbuka dan terjadi penglepasan ion bermuatan
listrik dari badan sel.
Keadaan ini menimbulkan proses depolarisasi sel rambut,
sehingga melepaskan neurotransmiter ke dalam sinapsis yang akan
menimbulkan potensial aksi pada saraf auditorius, lalu dilanjutkan
ke nukleus auditorius sampai ke korteks pendengaran (area 39 - 40)
di lobus temporalis.
C. INDERA PENCIUMAN
1. Pengertian Hidung
2. Fungsi Hidung
a. Sebagai organ pernapasan (penyaring udara)
Hidung merupakan organ pernapasan pertama yang akan
dilalui oleh tubuh, pada hidung terdapat struktur berupa rambut
halus, lendir, dinding tulang, dll yang akan berperan untuk
menyaring udara yang masuk ke dalam organ pernapasan
selanjutnya. Pada dinding hidung juga terdapat banyak pembuluh
darah dan lendir yang akan berfungsi sebagai pengatur kelembapan
dan suhu udara yang masuk, selain itu dinding hidung dapat
menyeimbangkan tekanan udara yang masuk dengan cara
membelokkan udara ketika mengenainya.
1) Lubang Hidung
Lubang hidung merupakan bagian yang berfungsi melindungi hidung dari
berbagai ancaman dari luar. Juga berperan dalam mengatur ukuran sesuatu yang
dapat masuk ke dalam hidung. Bagian ini berhubungan langsung dengan rongga
hidung. Terdapat 2 buah lubang hidung pada manusia yang dipisahkan oleh
septum (pemisah) hidung.
2) Bulu Hidung
Bulu hidung merupakan rambut – rambut halus pada hidung yang
berfungsi untuk penyaring udara yang masuk. Bulu hidung menahan kotoran
sehingga tidak dapat masuk ke sistem pernapasan selanjutnya.
4) Rongga Hidung
Rongga hidung merupakan organ yang sangat penting. Pada rongga
hidung terdapat selaput lendir dan silia (rambut halus). Fungsi utama rongga
hidung adalah untuk melanjutkan udara yang masuk menuju ke tenggorokkan.
Rongga hidung juga dapat menjaga kelembapan, suhu dan tekanan udara. Dalam
menjalankan fungsinya, bagian ini dibantuk oleh tulang tengkorak yang
membentuk dinding-dinding hidung. Terdapat 4 dinding yang saling
berhubungan, yaitu dinding superior (atas), inferior (bawah), medial (tengah), dan
lateral (samping)
6) Sinus Hidung
Sinus merupakan struktur berupa rongga yang terletak disekitaran hidung.
Manusia memiliki 4 pasang sinus hidung. Strukur ini juga sering disebut sinus
paranasal. Semua sinus akan bermuara ke dalam rongga hidung. Sinus hidung
berfungsi untuk melebabkan dan menyaring udara. 4 sinus yang dimiliki manusia
adalah :
Sinus maksilaris (di tulang pipi)
8) Silia
Silia merupakan struktur bulu hidung yang sangat halus, fungsi utamanya
adalah untuk melakukan penyaringan udara yang masuk ke hidung.
9) Selaput Lendir
Selaput lendir pada hidung merupakan bagian yang berfungsi untuk
menghasilkan mukus (ingus) sehingga hidung dapat terlindung dari berbagi
macam kotoran dan bakteri.
D. INDERA PENGECAP
1. Pengertian Lidah
2. Bagian-bagian Lidah
a. Papilla filiformis
Papila berbentuk benang dan merupakan papilla peraba. Papilla ini
menyebar di seluruh permukaan lidah.
b. Papilla sirkum valata
Papilla yang dilingkari saluran. Papilla ini tersusun dalam
lengkungan yang berbentuk huruf V. Terdapat 7-9 buah yang
terletak dekat pangkal lidah dan merupakan papilla pengecap.
c. Papilla fungiformis
Papilla fungiformis berbentuk tonjolan seperti kepala jamur,
banyak terdapat pada bagian depan lidah dan bagian sisi lidah.
Di dalam satu papila terdapat banyak reseptor pengecap
(tastebud). Setiap tasebud terdiri atas tiga jenis sel, yaitu:
.
3. Fungsi-fungsi Lidah
Seluruh rasa dapat dirasakan oleh seluruh permukaan lidah, tetapi satu
jenis rasa akan lebih sensitif pada daerah tertentu. Rasa manis lebih
sensitif dirasakan pada daerah ujung depan lidah, rasa asin paling baik
diapresiasi pada pinggir depan lidah, rasa asam paling baik diterima di
sepanjang samping/tepi lidah dan sensasi pahit dapat dideteksi dengan
sangat baik pada sepertiga belakang lidah. Keempat rasa ini dikenal
dengan istilah sensasi rasa primer. Selain itu, ada rasa kelima yang telah
teridentifikasi yakni umami yang dominan ditemukan pada L-glutamat.
a. Rasa Manis
b. Rasa Asam
Rasa asam disebabkan oleh suatu golongan asam. Konsentrasi ion
hidrogen maupun intensitas sensasi rasanya kira-kira sebanding
dengan logaritma konsentrasi ion hidrogen. Oleh sebab itu, makin
asam suatu makanan maka sensasi rasa asamnya semakin kuat.
c. Rasa Asin
d. Rasa Pahit
Rasa pahit seperti rasa manis, tidak disebabkan satu jenis agen
kimia, tetapi zat-zat yang memberikan rasa pahit semata-mata hampir
merupakan zat organik. Pembagian kelas zat yang sering menyebabkan
rasa pahit adalah:
(1) Zat organik rantai panjang yang berisi nitrogen, dan
(2) Alkaloid. Alkaloid terdiri dari banyak obat yang digunakan dalam
kedokteran seperti kuinin, kafein, striknin, dan nikotin.
e. Rasa Umami
Umami berasal dari bahasa Jepang yang artinya enak. Rasa umami
mempunyai ciri khas yang jelas berbeda dari keempat rasa lainnya,
termasuk sinergisme peningkat rasa antara dua senyawa umami, L-
glutamat dan 5'-ribonulceotides, serta rasa yang bertahan lama
setelahnya. Umami adalah rasa yang dominan ditemukan pada
makanan yang mengandung L-glutamat (terdapat pada ekstrak daging
dan keju).
BAB III
KESIMPULAN
Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan warna.
Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanya bola mata, tetapi termasuk otot-otot
penggerak bola mata, kotak mata, kelopak, dan bulu mata. Cara kerja mata manusia pada
dasarnya sama dengan cara kerja kamera, kecuali cara mengubah fokus lensa. Telinga
mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan untuk keseimbangan
tubuh. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga
tengah, dan telinga dalam. Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor
khusus untuk sentuhan, panas, dingin, sakit, dan tekanan. Kulit terdiri dari lapisan luar
yang disebut epidermis dan lapisan dalam yang disebut lapisan dermis.. Lidah
mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. Permukaan lidah
dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor
pengecap berupa tunas pengecap. Lidah berfungsi sebagai pengecap rasa dan sebagai
pembantu dalam tindakan berbicara. Indera penciuman berupa kemoreseptor yang
terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/amp/detra18/anatomi-fisiologi-sistem-pengindraan-
pada-manusiaindra-penglihatan-mata_552ba93a6ea83419558b4573
https://www.slideshare.net/mobile/pjj_kemenkes/sistem-penginderaan-42331440
https://www.academia.edu/35420176/Anatomi_Fisiologi_Sistem_Pengindraan
https://emmakim28.blogspot.com/2013/03/sistem-penginderaan-manusia.html?m=1
https://id.scribd.com/doc/304953523/Sistem-Penginderaan
https://id.scribd.com/doc/54575091/makalah-fisiologi-sistem-penginderaan
http://jurmaida.blogspot.com/2016/12/sistem-penginderaan.html?m=1
http://lauwanalulu.blogspot.com/2015/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html?m=1
http://dosen.stikesdhb.ac.id/bayu/wp-content/uploads/sites/6/2016/11/anfis-
penginderaan.ppt
http://staffnew.uny.ac.id/upload/197912032015042001/pendidikan/PERTEMUAN
%206.%20ERGONOMI%20SISTEM%20PENGINDERAAN.pdf
https://www.idu.ac.id/berita/fakultas-teknologi-pertahanan-unhan-kembangkan-
rancang-model-sistem-mobil-listrik-dan-sistem-drone-pengideraan.html
https://onesearch.id/Record/IOS2870.PKMAL000000000004753
a. Tangoreseptor
b. Fotoreseptor
c. Kemoreseptor
d. Mekanoreseptor
a. Krauss
b. Ruffini
c. Pacini
d. Meisner
7. Dalam hidung, zat kimia yang terdapat dalam udara akan larut dalam …
a. Selaput lendir
b. Bulu cambuk
c. Rambut getar
d. Bulu hidung
8. Jika mencium masakan yang sedap, air liur ikut terangsang keluar, hal ini
menunjukkan adanya hubungan antara indera …
c. Antara 20 – 2.000 hz
d. Antara 20 – 20.000 hz
12. Kerusakan pada sel saraf telinga karena mendengar musik keras sekali menyebabkan
penyakit…
a. Serumen
b. Ostesklerosis
c. Otitis
d. Presbikusis
13. Cairan yang terletak antara lensa mata dengan kornea adalah …
a. Saraf ruffini
b. Saraf markel
c. Saraf meisner
d. Saraf paccini
14. Jenis fotoreseptor yang peka terhadap rangsang cahaya lemah adalah …
a. Sel basilus
b. Sel kerucut
c. Sel konus
d. Sel kornea
15. Menjaga agar tekanan udara di luar dan di dalam rongga telinga tetap seimbang
adalah fungsi telinga bagian..
a. Luar
b. Tengah
c. Dalam
d. Atas
16. Pada cara kerja telinga, getaran berubah dari rangsang fisik menjadi rangsang listrik
pada skala..
a. Pangkal lidah
b. Ujung lidah
c. Pinggir lidah
d. Tengah lidah
18. Pernyataan berikut yang tidak tepat mengenai lapisan koroid adalah …
a. Buta warna
b. Presbiopi
c. Glaukoma
d. Astigmatisme
a. Kulit elastis
b. Konjungtiva tarsalis
c. Tarsus
d. Tulang orbita