Anda di halaman 1dari 34

SISTEM PENGINDERAAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena atas berkat dan rahmatnya-lah kami
berhasil menyelesaikan menyusun makalah ini.

Makalah ini kami harapkan bisa menjadi referensi bagi mahasiswa lain untuk belajar
tentang anatomi fisiologi sistem pengindraan. Karena dalam makalah ini selain berisi
tentang fisolofi dari tiap-tiap sistem indra juga berisi tentang anatomi organ-organ yang
berperan dalam sistem pengindraan dan juga berisi tentang kelainan-kelainan yang terjadi
pada sistem fisiologi pengindraan.

Semoga makalah ini dapat dipergunakan dan membantu mahasiswa dalam memperluas
wawasan dan memperdalam pengetahuannya.kami menyadari bahwa walaupun kami
telah berusaha sekuat tenaga untuk mencurahkan segala tenaga dan pikiran dan
kemampuan yang kami miliki.Tapi tetap saja makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan kelemahan baik dari segi bahasa, pengolahan, maupun dalam
penyusunannya. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik yang sifatnya
membangun demi tercapai suatu kesemppurnaan dalam makalah kami.

Padang, Desember 2019


Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................

DAFTAR ISI ...............................................................

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar belakang………………………………………………………………

1.2. Rumusan masalah…………………………………………………………..

1.3. Tujuan penulisan……………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian sistem pengindraan……………………………………………...

2.2. Macam-macam indra yang dimiliki manusia……………………………….

2.2.1. Indra penglihatan…………………………………………………...

2.2.2. Indra pendengaran…………………………………………………..

2.2.3. Indra penciuman…………………………………………………….

2.2.4. Indra perasa…………………………………………………………

2.2.5. Indra peraba…………………………………………………...........

BAB III PENUTUP

3.1. Simpulan …………………………………………………………………...


3.2. Saran………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA...............................................................

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Manusia dalam melakukan kegiatan dibantu dengan berbagai organ yang berkumpul
menjadi suatu sistem organ yang bertugas menopang fungsi aktivitas manusia seperti,
sistem pernafasan manusia untuk proses bernafas, sistem kardiovaskuler untuk membantu
proses pemomompaan darah dan proses aliran darah dari jantung ke seluruh tubuh dan
sebaliknya maupun dari jantung ke paru-paru dan sebaliknya dan masih banyak sistem
organ lain yang membantu aktivitas tubuh manusia.

Salah satunya adalah sistem pengindraan yang sangat penting fungsinya sebagai penerima
rangsangan tertentu, di sini akan kami akan membahas tentang masalah sistem
penginderaan mulai dari anatomi maupun fisiologi serta kelainan-kelainan yang terjadi
pada organ-organ dalam sistem indera yang dapat mempengaruhi fungsinya bagi tubuh
manusia.

1.2. Rumusan masalah


1. Apakah sistem pengidraan itu?

2. Sebutkan macam-macam indera yang dimiliki manusia?

3. Jelaskan secara anatomis dan fisiologi dari masing-masing indra?

1.3. Tujuan penulisan

1. Untuk mengetahui tentang apa itu sistem pengindraan

2. Untuk mengetahui macam-macam sistem indra yang dimiliki oleh manusia


3. Untuk mengetahui secara anatomis dan fisioligis tentang indra.

BAB II

PEMBAHASAN

A. INDERA PENGLIHATAN

Indra penglihatan manusia adalah mata. Kita bisa melihat dan mengenal
pada suatu benda yang kita lihat sebab adanya kerjasama antara mata dan juga
otak. Rangsangan yang terjadi pada bagian mata akan diteruskan menuju otak. Di
sini otak akan mengelola dan menerjemahkan informasi yang diterima sehingga
akan dihasilkan suatu perwujudan indera penglihatan

Mata terdiri dari bola mata yang letaknya di dalam lekuk mata. Selain bola
mata, didalamnya terdapat juga saraf-saraf penglihatan serta alat tambahan.
Umumnya bolamata digambarkan sebagai bola, namun sebetulnya berwujud agak
lonjong. Mata memiliki reseptor khusus yang mampu mengenali perubahan sinar
serta warna. Selain itu ada otot – otot yang fungsinya sebagai penggerak bola
mata, kotak mata (rongga tempat mata), kelopak mata serta bulu mata.

Susunan indera penglihatan secara garis besar terdiri atas :

 Kedua mata (the eye).


 Saraf optik, adalah saluran saraf yang menghubungkan mata dan otak (the
visual pathway).
 Pusat penglihatan didalam otak (visural korteks).

Disamping itu ada organ-organ aseseori terpenting untuk melindungi dan


mempertahankan fungsinya mata, yakni kelopak mata, bulu mata, alis serta
kelenjar air mata.

1. Pengertian Mata

Mata adalah bagian indera yang berfungsi hanya terbatas pada


menerima dan menyiapkan sebuah rangsang agar bisa diteruskan ke pusat-
pusat penglihatan yang letaknya didalam otak. Mata adalah organ
penglihat (apparatus visual) yang sifatnya peka cahaya(foto
sensitif).Bagian bola mata pada manusia yang bertadah di permukaan
anterior hanya berikisar 1/6 (seper-enam) bagian. Sementara sisanya
terlindung di dalam orbita mata (tempat bola mata)

2. Bagian Bagian Mata

a. Alis adalah rambut-rambut halus yang ada diatas mata. Alis


fungsinya mencegah masuknya air ataupun keringat dari dahi
menuju ke mata

b. Bulu mata adalah rambut-rambut halus yang ada di tepi kelopak


mata. Bulumata fungsinya untuk melindungi mata oleh benda
asing.

c. Cairan berair (Aquaeous Humor) terdapat di balik kornea.


Strukturnya sama dengan cairan sel, terkandung nutrisi bagi kornea
dan bisa melakukan difusi gas dengan udara diluar melalui kornea,
juga fungsinya menghasilkan cairan pada mata dan akan
menyangga bentuk kantong di depan bola mata.
d. Badan bening humor (Vitreous Humor). Badan Bening ini letaknya
dibelakang lensa. Bentuknya berwujud Zat transparan misalnya
seperti jeli (agar-agar) yang jernih. Zat ini mengisi bagian bola
mata dan membuat bolamata menjadi membulat. Fungsinya viteous
humor (badan bening humor) ini adalah untuk meneruskan cahaya
lensa mata menuju retina (selaput jala).

e. Kelenjar air mata terletak dibagian dalamnya kelopak mata.


Kelenjar air mata fungsinya untuk menghasilkan sebuah cairan
yang bernama air mata. Air mata berguna untuk mencagah bola
mata supaya tetap basah. Selain itu air mata juga berguna untuk
membersihkan mata oleh benda asing yang telah masuk kemata
sehingga mata akan tetap bersih. Contohnya benda asing ialah
debu, uap, asap, bawang merah, dan sejumlah zat yang berbahaya
bagi mata. Maka dari itu, jika mata terkena oleh benda-benda asing
tersebut, maka akan basah dari air mata.

f. Kelenjar Lakrima (air mata) berfungsi menghasilkan sebuah air


mata untuk membasahi mata yang berperan menjaga kelembapan
pada mata, membersihakan mata dari debu dan juga membunuh
bibit penyakit yang telah masuk kedalam mata.

g. Kelopak mata terdiri dari kelopak atas dan juga kelopak bawah.
Bagian ini untuk membuka serta meutup mata. Kelopak mata
fungsinya untuk melindungi bola mata dibagian depan dari benda
asing luar. Benda-benda tersebut misalnya adalah debu, asap, dan
juga goresan. Kelopak mata fungsinya pula menyapu permukaan
bola pada mata dengan cairan. Selain itu juga mengatur intensitas
cahaya yang masuk kemata.

h. Konjungtiva adalah membran tipis sebagai pelindung (lapisan


jaringan) mata. Konjungtiva fungsinya sebagai membran pelindung
mata.
i. Saraf mata fungsinya untuk meneruskan rangsang cahaya yang
sudah diterima. Rangsang cahaya ini diteruskan kesusunan saraf
bagian pusat yang ada di otak. Dengan demikian, maka kita dapat
melihat sebuah benda. Saraf Optik ataupun saraf mata berfungsi
pula mengirim informasi visual menuju otak atau meneruskan
informasi mengenai kuat cahaya dan warna menuju otak.

j. Suspensor ligament berfungsi menjaga lensa supaya selalu pada


tempatnya.

3. Struktur Anatomi Mata

1) Sklera adalah pembungkus lapisan terluar yang memiliki fungsi


sebagai pelindung bola mata oleh kerusakan mekanis dan
memungkinkan otot mata melotot.
2) Kornea adalah selaput bening yang tembus pandang dibagian
depan sclera yang mempunyai fungsi untuk penerima rangsangan
cahaya dan mereaksikan cahaya.
3) Koroidea adalah lapisan tengah diantara sklera serta retina berupa
selaput darah (kecuali di bagian depan) yang memiliki fungsi
sebagai penyedia makanan guna semua bagian mata lainnya.
4) Iris (selaput pelangi) adalah selaput berwarna yang terkandung
pigmen melanin yang termasuk bagian depan koroidea.
5) Pupil adalah lubang yang dibatasi dari iris, yang memiliki fungsi
untuk mengatur sedikit dan banyaknya cahaya yang dibutuhkan
mata.
6) Lensa adalah bagian mata yang berwujud seperti lensa bikonveks
yang memiliki fungsi untuk membiaskan serta memfokuskan
cahaya, supaya bayangan dari benda tepat jatuh oleh bagian retina
mata.
7) Aqueos humor adalah bagian mata berwujud cairan encer yang
memiliki fungsi untuk menjaga kantong bagian depan bola mata.
8) Vitreous humor adalah bagian mata yang berwujud seperti cairan
bening dan juga kental yang memiliki fungsi untuk meneruskan
rangsangan menuju bagian mata, guna memperkukuh bola mata
dari rangsangan yang ada.
9) Retina (selaput jala) adalah bagian mata yang berwujud seperti
selaput jala, yang memiliki fungsi untuk menerima sebuah
bayangan dan melihat benda.
10) Badan silia adalah bagian mata yang memiliki fungsi menyokong
lensa dan mensekresikan aqueso humor.
11) Bintik buta adalah bagian mata yang memiliki fungsi sebagai
tempat saraf optik.
12) Sistem saraf pada manusia di bagian mata memiliki fungsi untuk
meneruskan sebuah rangsangan cahaya yang ada.

4. Gangguan/Kelainan pada Sistem Penglihatan Mata

Beberapa kelainan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Mata miopi (rabun dekat)


Bayangan yang terbentuk pada mata yang miopi dan jenis lensa
yang di pakai mata miopi adalah mata dengan lensa terlalu cembung atau
bola mata terlalu panjang. Dengan demikian,objek yang dekat akan terlihat
jelas karena bayangan jatuh pada retina, sedangkan objek yang jauh akan
terlihat kabur karena bayangan jatuh didepan retina. Kelainan mata jenis
ini dikoreksi dengan mata jenis cekung.
b) Hipermetropi (rabun jauh)
Bayangan yang terbentuk pada mata hipermetropi dan jenis lensa
yang di pakai mata hipermetropia dalah mata dengan lensa terlalu pipih
atau bola mata terlalu pendek. Objek yang dekat akanterlihat kabur karena
bayangan jatuh didepan retina, sedangkan objek yang jauh akan terlihat
jelas karena bayangan jatuh di retina. Kelainan mata jenis ini dikoreksi
dengan lensa cembung.
c) Mata astigmatisma
Mata astigmatisma adalah mata dengan lengkungan permukaan
kornea atau lensa yang tidak rata. Misalnya lengkung kornea yang vertikal
kurang melengkung dibandingkan yang horizontal. Bila seseorang melihat
suatu kotak, garis vertikal terlihat kabur dan garis horizontal terlihat jelas.
Mata orang tersebut menderita kelainan astigmatis reguler.Astigmatis
reguler dapat dikoreksi dengan mata silindris. Bila lengkung kornea tidak
teratur disebut astigmatis irregular dan dapat dikoreksi dengan lensa kotak.
d) Mata presbiop
Mata presbiopi adalah suatu keadaan dimana lensa kehilangan
elastisitasnya karena betambahnya usia. Dengan demikian lensa mata tidak
dapat berakomodasi lagi dengan baik.Umumnya penderita akan melihat
jelas bila objeknya jauh, tetapi perlu kacamata cembung untuk melihat
objek dekat.
e) Hemeralopi(rabun senja)
Hemeralopi adalah gangguan mata yang disebabkan kekurangan
vitamin A. Penderita rabun senja tidak dapat melihat dengan jelas pada
waktu senja hari.Keadaan seperti itu apabila dibiarkan berlanjut terus
mengakibatkan kornea mata bisa rusak dan dapat menyebabkan kebutaan.
Oleh karena itu, pemberian vitamin A yang cukup sangat perlu dilakukan.
f) Katarak
Katarak adalah cacat mata yang disebabkan pengapuran pada lensa
mata sehingga penglihatan menjadi kabur dan daya akomodasi berkurang.
Umumnya katarak terjadi pada orang yang telah lanjut usia.
g) Buta Warna
Buta warna merupakan gangguan penglihatan mata yang bersifat
menurun. Penderita buta warna tidak mampu membedakan warna-warna
tertentu, misalnya warna merah, hijau, atau biru.Buta warna tidak dapat
diperbaiki atau disembuhkan.
h) Konjungtivitas (menular)
Merupakan penyakit mata akibat iritasi atau peradangan akibat
infeksi di bagian selaput yang melapisi mata.
i) Trakoma (menular)
Infeksi pada mata yang disebabkan bakteri Chlamydia
trachomatisyang berkembang biak di lingkungan kotor atau bersanitasi
buruk serta bisa menular.
j) Keratokonjungtivitas Vernalis (KV)
Penyakit iritasi/peradangan pada bagian kornea (selaput bening)
akibat alergi sehingga menimbulkan rasa sakit.
k) Selulitis Orbitalis (SO)
Penyakit mata akibat peradangan pada jaringan di sekitar bola
mata.
l) Endoftalmitis
Endoftalmitis merupakan peradangan berat dalam bola mata
sehingga bola mata bernanah.Kejadian endoftalmitis merupakan kasus
yang sangat jarang, namun mungkin terjadi pada klien terutama setelah
menjalani operasi atau pascatrauma dengan benda asing intraocular atau
pada pengguna prosthesis mata.
m) Blefaritis
Blefaritis adalah peradangan bilateral subakut atau menahun pada
tepi kelopak mata (margo palpebra). Biasanya, blefaritis terjadi ketika
kelenjar minyak di tempat tumbuhnya bulu mata mengalami gangguan.
Ketika kelenjar minyak ini terganggu, akan terjadi pertumbuhan bakteri
yang melebihi biasanya, menyebabkan peradangan kelopak mata. Terdapat
dua macam blefaritis, yaitu:
 Blefaritis ulseratif merupakan peradangan tepi kelopak atau
blefaritis dengan tukak akibat infeksi staphylococcus.
 Blefaritis seboreik merupakan peradangan menahun yang sukar
penanganannya. Biasanya terjadi pada laki-laki usia lanjut (50
tahun), dengan keluhan mata kotor, panas, dan rasa kelilipan.
n) Glukoma
Salah satu jenis penyakit matadengan gejalayang tidak langsung,
yang secara bertahap menyebabkan penglihatan pandangan matasemakin
lama akan semakin berkurang sehingga akhirnya mata akan menjadi buta.
Hal ini disebabkan karena saluran cairan yang keluar dari bola
mataterhambat sehingga bola mata akan membesar dan bola mata akan
menekan saraf mata yang berada di belakang bola mata yang akhirnya
saraf mata tidak mendapatkan aliran darah sehingga saraf mata akan mati.

B. INDERA PENDENGARAN
1. Pengertian Telinga
Telinga merupakan organ yang berfungsi sebagai indera
pendengaran dan fungsi keseimbangan tubuh.

2. Anatomi telinga
Telinga sebagai indera pendengar terdiri dari tiga bagian
yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Struktur
anatomi telinga seperti diperlihatkan pada gambar.
 Telinga Bagian Luar

Telinga luar berfungsi menangkap rangsang getaran bunyi atau bunyi dari
luar. Telinga luar terdiri dari daun telinga (pinna auricularis), saluran telinga
(canalis auditorius externus) yang mengandung rambut-rambut halus dan kelenjar
sebasea sampai di membran timpani.

Daun telinga terdiri atas tulang rawan elastin dan kulit. Bagian-bagian
daun telinga lobula, heliks, anti heliks, tragus, dan antitragus. Liang telinga atau
saluran telinga merupakan saluran yang berbentuk seperti huruf S. Pada 1/3
proksimal memiliki kerangka tulang rawan dan 2/3 distal memiliki kerangka
tulang sejati. Saluran telinga mengandung rambut-rambut halus dan kelenjar lilin.
Rambut-rambut alus berfungsi untuk melindungi lorong telinga dari kotoran, debu
dan serangga, sementara kelenjar sebasea berfungsi menghasilkan serumen.
Serumen adalah hasil produksi kelenjar sebasea, kelenjar seruminosa, epitel kulit
yang terlepas dan partikel debu. Kelenjar sebasea terdapat pada kulit liang telinga.

 Telinga Bagian Tengah

Telinga tengah atau cavum tympani. Telinga bagian tengah berfungsi


menghantarkan bunyi atau bunyi dari telinga luar ke telinga dalam. Bagian depan
ruang telinga dibatasi oleh membran timpani, sedangkan bagian dalam dibatasi
oleh foramen ovale dan foramen rotundum. Pada ruang tengah telinga terdapat
bagian-bagian seagai berikut:

a. Membran timpani
Membran timpani berfungsi sebagai penerima gelombang
bunyi. Setiap ada gelombang bunyi yang memasuki lorong telinga
akan mengenai membran timpani, selanjutnya membran timpani
akan menggelembung ke arah dalam menuju ke telinga tengah dan
akan menyentuh tulang-tulang pendengaran yaitu maleus, inkus
dan stapes. Tulang-tulang pendengaran akan meneruskan
gelombang bunyi tersebut ke telinga bagian dalam.
b. Tulang-tulang pendengaran
Tulang-tulang pendengaran yang terdiri atas maleus (tulang
martil), incus (tulang landasan) dan stapes (tulang sanggurdi).
Ketiga tulang tersebut membentuk rangkaian tulang yang
melintang pada telinga tengah dan menyatu dengan membran
timpani. Susunan tulang telinga ditampilkan pada gambar .

c. Tuba auditiva eustachius


Tuba auditiva eustachius atau saluran eustachius adalah
saluran penghubung antara ruang telinga tengah dengan rongga
faring. Adanya saluran eustachius, memungkinkan keseimbangan
tekanan udara rongga telinga telinga tengah dengan udara luar.

 Telinga bagian dalam

Telinga dalam berfungsi menerima getaran bunyi yang dihantarkan oleh


telinga tengah. Telinga dalam atau labirin terdiri atas dua bagian yaitu
labirintulang dan labirin selaput. Dalam labirin tulang terdapat vestibulum, kanalis
semisirkularis dan koklea. Di dalam koklea inilah terdapat organ Corti yang
berfungsi untuk mengubah getaran mekanik gelombang bunyi menjadi impuls
listrik yang akan dihantarkan ke pusat pendengaran.

Telinga dalam terdiri dari koklea (rumah siput) yang berupa dua setengah
lingkaran dan vestibuler yang terdiri dari 3 buah kanalis semi-sirkularis. Ujung
atau puncak koklea disebut helikotrema, menghubungkan skala timpani dengan
skala vestibuli.

Kanalis semisirkularis saling berhubungan secara tidak lengkap dan


membentuk lingkaran yang tidak lengkap. Koklea atau rumah siput merupakan
saluran spiral dua setengah lingkaran yang menyerupai rumah siput. Koklea
terbagi atas tiga bagian yaitu:

a. Skala vestibuli terletak di bagian dorsal

b. Skala media terletak di bagian tengah

c. Skala timpani terletak di bagian ventral

Skala vestibuli dan skala timpani berisi perilimfe, sedangkan skala media berisi
endolimfe. Ion dan garam yang terdapat di perilimfe berbeda dengan endolimfe.
Hal ini penting untuk proses pendengaran. Antara skala satu dengan skala yang
lain dipisahkan oleh suatu membran.

Ada tiga membran yaitu:

a. Membran vestibuli, memisahkan skala vestibuli dan skala media.

b. Membran tektoria, memisahkan skala media dan skala timpani.

c. Membran basilaris, memisahkan skala timpani dan skala vestibuli.

Pada membran membran basalis ini terletak organ Corti dan pada
membran basal melekat sel rambut yang terdiri dari sel rambut dalam, sel rambut
luar dan kanalis Corti, yang membentuk organ Corti. Struktur organ Corti
ditampilkan pada gambar berikut.
3. Fisiologi pendengaran
Proses mendengar diawali dengan ditangkapnya energi
bunyi oleh daun telinga dalam bentuk gelombang yang dihantarkan
melalui udara atau tulang ke koklea. Getaran tersebut
menggetarkan membran timpani dan diteruskan ke telinga tengah
melalui rangkaian tulang pendengaran yang akan memperkuat
getaran melalui daya ungkit tulang pendengaran dan perkalian
perbandingan luas membran timpani dan foramen ovale. Energi
getar yang teiah diperkuat ini akan diteruskan ke stapes yang
menggerakkan foramen ovale sehingga cairan perilimfe pada skala
vestibuli bergerak.
Getaran akibat getaran perilimfe diteruskan melalui
membran Reissner yang akan mendorong endolimfe, sehingga
akan terjadi gerak relatif antara membran basilaris dan membran
tektoria. Proses ini merupakan rangsang mekanik yang
menyebabkan terjadinya defleksi stereosilia sel-sel rambut,
sehingga kanal ion terbuka dan terjadi penglepasan ion bermuatan
listrik dari badan sel.
Keadaan ini menimbulkan proses depolarisasi sel rambut,
sehingga melepaskan neurotransmiter ke dalam sinapsis yang akan
menimbulkan potensial aksi pada saraf auditorius, lalu dilanjutkan
ke nukleus auditorius sampai ke korteks pendengaran (area 39 - 40)
di lobus temporalis.

C. INDERA PENCIUMAN
1. Pengertian Hidung

Hidung adalah salah satu alat indera manusia yang berfungsi


sebagai indera penciuman juga bagian dari sistem pernapasan yang
berfungsi sebagai tempat masuknya udara. Di dalam hidung terdapat
rambut – rambut halus dan reseptor yang peka terhadap rangsangan dalam
bentuk gas atau uap. Saat bernapas, kita menghirup zat gas di sekitar kita
sehingga dapat merasakan aromanya. Ukuran dan bentuk hidung
bervariasi, ada yang ukurannya besar atau kecil, bentuknya bisa pesek atau
mancung. Biasanya ukuran dan bentuk ini tergantung kepada ras manusia.

2. Fungsi Hidung
a. Sebagai organ pernapasan (penyaring udara)
Hidung merupakan organ pernapasan pertama yang akan
dilalui oleh tubuh, pada hidung terdapat struktur berupa rambut
halus, lendir, dinding tulang, dll yang akan berperan untuk
menyaring udara yang masuk ke dalam organ pernapasan
selanjutnya. Pada dinding hidung juga terdapat banyak pembuluh
darah dan lendir yang akan berfungsi sebagai pengatur kelembapan
dan suhu udara yang masuk, selain itu dinding hidung dapat
menyeimbangkan tekanan udara yang masuk dengan cara
membelokkan udara ketika mengenainya.

b. Sebagai indera penciuman


Hidung memiliki saraf olfaktori (saraf pembau) yang
merupakan bagian dari saraf kranial (berhubungan langsung
dengan otak) dan berfungsi untuk menanggapi rangsangan zat gas
atau uap. Rangsangan yang datang akan diterima oleh saraf ini,
kemudian diteruskan dalam bentuk impuls ke otak sehingga kita
dapat mencium sesuatu.

c. Sebagai penerima pantulan rasa


Hidung memiliki pengaruh terhadap indera pengecapan
yang kita miliki, kombinasi dari hidung dan lidah yang baik dapat
memberikan rasa yang optimal pada makanan yang kita makan.
Pengaruh tersebut ada karena hidung berperan daram penerimaan
pantulan rasa oleh lidah. Oleh karena itu ketika kita sakit (flu) dan
mengalami sumbatan hidung, maka rasa makanan akan bereda.

d. Ikut berperan dalam pengaturan suara


Rongga hidung dapat mempengaruhi resonansi suara dan
proses bicara yang kita lakukan, mungkin karena pengaruh tekanan
udara yang masuk melalui hidung. Ketika kita menutup hidung,
maka kualitas suara akan berkurang dibandingkan saat berbicara
dalam keadaan normal.

e. Pembersihan saluran napas


Pada bagian hidung terdapat lendir dan enzim yang akan
membersihkan saluran napas dari bakteri serta kotoran yang
masuk. Selain itu ketika terjadinya refleks bersin, maka kotoran
dari dalam sistem pernapasan akan keluar melalui hidung dan
mulut.
3. Struktur dan Bagian-Bagian Hidung

1) Lubang Hidung
Lubang hidung merupakan bagian yang berfungsi melindungi hidung dari
berbagai ancaman dari luar. Juga berperan dalam mengatur ukuran sesuatu yang
dapat masuk ke dalam hidung. Bagian ini berhubungan langsung dengan rongga
hidung. Terdapat 2 buah lubang hidung pada manusia yang dipisahkan oleh
septum (pemisah) hidung.

2) Bulu Hidung
Bulu hidung merupakan rambut – rambut halus pada hidung yang
berfungsi untuk penyaring udara yang masuk. Bulu hidung menahan kotoran
sehingga tidak dapat masuk ke sistem pernapasan selanjutnya.

3) Septum (Pemisah) Hidung


Septum hidung merupakan struktur yang memisahkan hidung menjadi dua
bagian. Septum hidung memisahkan hidung menjadi 2 bagian (kiri dan kanan)
dari mulai lubang hidung hingga bagian tenggorokan awal. Dinding septum nasi
dilapisi oleh lendir dan memiliki pembuluh darah sehingga berfungsi untuk
melembabkan dan mengatur suhu udara yang masuk. Septum nasi dibentuk oleh
tulang dan tulang rawan hidung.

4) Rongga Hidung
Rongga hidung merupakan organ yang sangat penting. Pada rongga
hidung terdapat selaput lendir dan silia (rambut halus). Fungsi utama rongga
hidung adalah untuk melanjutkan udara yang masuk menuju ke tenggorokkan.
Rongga hidung juga dapat menjaga kelembapan, suhu dan tekanan udara. Dalam
menjalankan fungsinya, bagian ini dibantuk oleh tulang tengkorak yang
membentuk dinding-dinding hidung. Terdapat 4 dinding yang saling
berhubungan, yaitu dinding superior (atas), inferior (bawah), medial (tengah), dan
lateral (samping)

5) Saraf Hidung (Saraf Olfaktori)


Saraf olfaktori merupakan salah satu dari 12 saraf kranial yang
berhubungan langsung dengan otak. Saraf olfaktori merupakan saraf kranial 1
yang berfungsi sebagai reseptor utama dalam indera penciuman. Saraf ini
menerima rangsangan berupa bauan yang terbawa bersama udara yang dihirup
kemudian mengirimkan informasi tersebut dalam bentuk impuls. Fungsi dari saraf
olfaktori akan berhubungan dengan rasa makanan atau minuman yang kita
konsumsi.

6) Sinus Hidung
Sinus merupakan struktur berupa rongga yang terletak disekitaran hidung.
Manusia memiliki 4 pasang sinus hidung. Strukur ini juga sering disebut sinus
paranasal. Semua sinus akan bermuara ke dalam rongga hidung. Sinus hidung
berfungsi untuk melebabkan dan menyaring udara. 4 sinus yang dimiliki manusia
adalah :
 Sinus maksilaris (di tulang pipi)

 Sinus Frontalis (di tengah dahi)

 Sinus ethmoidalis (diantara mata)

 Sinus sphenoidalis (di belakang rongga hidung)

7) Tulang Rawan Hidung


Tulang rawan pada hidung merupakan struktur kuat yang juga elastis
pembentuk bagian ujung hidung. Bentuk dari tulang rawan yang menyusun
hidung menentukan bentuk hidung tersebut. Tulang rawan yang membentuk
bagian hidung disebut tulang rawan hialin yang bersifat semi transpasan, kuat dan
fleksibel. Walaupun bersifat kuat dan elastis, tulang rawan ini juga dapat rusak
apabila terjadi benturan yang sangat keras. 

8) Silia
Silia merupakan struktur bulu hidung yang sangat halus, fungsi utamanya
adalah untuk melakukan penyaringan udara yang masuk ke hidung.
9) Selaput Lendir
Selaput lendir pada hidung merupakan bagian yang berfungsi untuk
menghasilkan mukus (ingus) sehingga hidung dapat terlindung dari berbagi
macam kotoran dan bakteri.

10) Saluran Hidung – Tenggorokkan (Nasofaring)


Pada bagian belakang hidung terdapat saluran yang berhubungan dengan
tenggorokkan. Pada Nasofaring terdapat tuba eustachius dan juga tonsil adenoid
(faringeal). Nasofaring ini berfungsi sebagai pengatur tekanan udara oleh tuba
eustachius (saluran penghubung telinga dengan tenggorokkan) dan pelindung dari
infeksi oleh tonsil adenoid.

4. Cara Kerja dan Kepekaan Hidung


Udara yang ada di luar tubuh bercampur dengan berbagai komponen gas
lain, termasuk komponen bauan. Udara yang dihirup dari lubang membawa zat
kimia berupa bauan bersamanya. Udara ini disaring terlebih dahulu oleh bulu
hidung, kemudian Zat kimia yang dibawa akan larut bersama lendir di dalam
rongga hidung. Zat kimia ini akan diterima oleh sel olfaktori yang peka terhadap
rangsangan bau berupa uap atau gas. Informasi tentang rangsangan ini akan
dibawa oleh saraf olfaktori menuju otak. Kemudian otak menerjemahkan
informasi tersebut sehingga kita dapat mencium aroma yang ada di sekitar kita.

D. INDERA PENGECAP

1. Pengertian Lidah

Lidah merupakan kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut


yang ditutup oleh membran mukosa (selaput lendir). Lidah berfungsi
sebagai reseptor kimia yang berada di dalam mulut sehingga kita bisa
menikmati rasa sebuah makanan dan minuman. Reseptor yang ada pada
lidah mampu menerima rangsangan kimia yang berupa larutan sehingga
disebut sebagai kemoreseptor. Lidah tidak memiliki tulang sehingga
pergerakannya sangat fleksibel.

2. Bagian-bagian Lidah

Lidah mempunyai tiga macam papila, sebagai berikut.

a. Papilla filiformis
Papila berbentuk benang dan merupakan papilla peraba. Papilla ini
menyebar di seluruh permukaan lidah.
b. Papilla sirkum valata
Papilla yang dilingkari saluran. Papilla ini tersusun dalam
lengkungan yang berbentuk huruf V. Terdapat 7-9 buah yang
terletak dekat pangkal lidah dan merupakan papilla pengecap.
c. Papilla fungiformis
Papilla fungiformis berbentuk tonjolan seperti kepala jamur,
banyak terdapat pada bagian depan lidah dan bagian sisi lidah.
Di dalam satu papila terdapat banyak reseptor pengecap
(tastebud). Setiap tasebud terdiri atas tiga jenis sel, yaitu:

a) Sel penyokong yang berfungsi untuk menopang.

b) Sel pengecap (sel rambut sebagai reseptor) yang memiliki


tonjolan, seperti rambut yang menonjol keluar dari reseptor
pengecap.

c) Sel basal yang mampu menghasilkan sel penyokong


(sustentacular) dan sel pengecap

.
3. Fungsi-fungsi Lidah

a. Sebagai indra pengecap

b. Membantu mengatur letak makanan di dalam rongga mulut

c. Sebagai alat berbicara

d. Sebagai penghasil air liur yang membantu proses pencernaan

4. Cara Lidah Menaggapi Rangsangan

Lidah dapat menerima rangsangan kimia yang terlarut dalam minuman


yang kita minum. Pada kasus makanan, ada sebuah proses pengunyahan dimana
sebuah makanan akan dihaluskan dan dicampur dengan ludah. Pada proses ini
maka bahan kimia (molekul rasa) yang ada di dalam makanan akan terlarut
bercampur dengan ludah (air liur) yang kemudian masuk kedalam lubang
pengecap. Di dalam lubang pengecap, bahan kimia akan dideteksi oleh rambut
pengecap sehingga dapat menimbulkan perbedaan potensial di sensor sel (Sel
gustatory) sehingga menghasilkan impuls saraf yang kemudian teruskan ke dalam
sistem saraf pusat. Adapun bagian otak yang menerima rangsangan ini yakni saraf
kranial VII (fasial) dan saraf kranial IX (glosofaringeal).
5. Fisiologi Lidah

Seluruh rasa dapat dirasakan oleh seluruh permukaan lidah, tetapi satu
jenis rasa akan lebih sensitif pada daerah tertentu. Rasa manis lebih
sensitif dirasakan pada daerah ujung depan lidah, rasa asin paling baik
diapresiasi pada pinggir depan lidah, rasa asam paling baik diterima di
sepanjang samping/tepi lidah dan sensasi pahit dapat dideteksi dengan
sangat baik pada sepertiga belakang lidah. Keempat rasa ini dikenal
dengan istilah sensasi rasa primer. Selain itu, ada rasa kelima yang telah
teridentifikasi yakni umami yang dominan ditemukan pada L-glutamat.

a. Rasa Manis

Beberapa jenis zat kimia yang menyebabkan rasa ini meliputi:


gula, glikol, alkohol, aldehida, keton, amida, ester, asam amino, asam
sulfonat, asam halogen, dan garam anorganik dari timah hitam dan
berilium. Hampir semua zat yang menyebabkan rasa manis merupakan
zat kimia organik; satu-satunya zat anorganik yang menimbulkan rasa
manis merupakan garam-garam tertentu dari timah hitam dan
berillium.

b. Rasa Asam
Rasa asam disebabkan oleh suatu golongan asam. Konsentrasi ion
hidrogen maupun intensitas sensasi rasanya kira-kira sebanding
dengan logaritma konsentrasi ion hidrogen. Oleh sebab itu, makin
asam suatu makanan maka sensasi rasa asamnya semakin kuat.

c. Rasa Asin

Rasa asin ditimbulkan oleh garam terionisasi terutama konsentrasi


ion sodium. Kualitas rasa asin sedikit berbeda dari satu garam dengan
garam lainnya karena beberapa jenis garam juga mengeluarkan rasa
lain di samping rasa asin.

d. Rasa Pahit

Rasa pahit seperti rasa manis, tidak disebabkan satu jenis agen
kimia, tetapi zat-zat yang memberikan rasa pahit semata-mata hampir
merupakan zat organik. Pembagian kelas zat yang sering menyebabkan
rasa pahit adalah:
(1) Zat organik rantai panjang yang berisi nitrogen, dan
(2) Alkaloid. Alkaloid terdiri dari banyak obat yang digunakan dalam
kedokteran seperti kuinin, kafein, striknin, dan nikotin.

e. Rasa Umami
Umami berasal dari bahasa Jepang yang artinya enak. Rasa umami
mempunyai ciri khas yang jelas berbeda dari keempat rasa lainnya,
termasuk sinergisme peningkat rasa antara dua senyawa umami, L-
glutamat dan 5'-ribonulceotides, serta rasa yang bertahan lama
setelahnya. Umami adalah rasa yang dominan ditemukan pada
makanan yang mengandung L-glutamat (terdapat pada ekstrak daging
dan keju).
BAB III

KESIMPULAN

Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan warna.
Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanya bola mata, tetapi termasuk otot-otot
penggerak bola mata, kotak mata, kelopak, dan bulu mata. Cara kerja mata manusia pada
dasarnya sama dengan cara kerja kamera, kecuali cara mengubah fokus lensa. Telinga
mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan untuk keseimbangan
tubuh. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga
tengah, dan telinga dalam. Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor
khusus untuk sentuhan, panas, dingin, sakit, dan tekanan. Kulit terdiri dari lapisan luar
yang disebut epidermis dan lapisan dalam yang disebut lapisan dermis.. Lidah
mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. Permukaan lidah
dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor
pengecap berupa tunas pengecap. Lidah berfungsi sebagai pengecap rasa dan sebagai
pembantu dalam tindakan berbicara. Indera penciuman berupa kemoreseptor yang
terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/amp/detra18/anatomi-fisiologi-sistem-pengindraan-
pada-manusiaindra-penglihatan-mata_552ba93a6ea83419558b4573

https://www.slideshare.net/mobile/pjj_kemenkes/sistem-penginderaan-42331440

https://www.academia.edu/35420176/Anatomi_Fisiologi_Sistem_Pengindraan

https://emmakim28.blogspot.com/2013/03/sistem-penginderaan-manusia.html?m=1

https://id.scribd.com/doc/304953523/Sistem-Penginderaan
https://id.scribd.com/doc/54575091/makalah-fisiologi-sistem-penginderaan

http://jurmaida.blogspot.com/2016/12/sistem-penginderaan.html?m=1

http://lauwanalulu.blogspot.com/2015/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html?m=1

http://dosen.stikesdhb.ac.id/bayu/wp-content/uploads/sites/6/2016/11/anfis-
penginderaan.ppt

http://staffnew.uny.ac.id/upload/197912032015042001/pendidikan/PERTEMUAN
%206.%20ERGONOMI%20SISTEM%20PENGINDERAAN.pdf

https://www.idu.ac.id/berita/fakultas-teknologi-pertahanan-unhan-kembangkan-
rancang-model-sistem-mobil-listrik-dan-sistem-drone-pengideraan.html

https://onesearch.id/Record/IOS2870.PKMAL000000000004753

SOAL DAN JAWABAN

1. Gangguan mata berupa rabun dekat disebabkan oleh …

a. Ketidakmampuan lensa mata mencekung

b. Ketidakmampuan lensa mata memipih

c. Lensa mata yang terlalu buram

d. Permukaan lensa mata yang tak rata


2. Sel penerima rangsang cahaya pada bola mata adalah …

a. Lensa dan pupil

b. Batang dan kerucut

c. Lensa dan kornea

d. Koroid dan sklera

3. Kulit sebagai indra peraba berdasarkan asal reseptor bertindak sebagai …

a. Tangoreseptor

b. Fotoreseptor

c. Kemoreseptor

d. Mekanoreseptor

4. Gangguan mata berupa rabun jauh disebabkan oleh …

a. Lensa mata yang buram

b. Permukaan lensa mata yang tidak rata

c. Ketidakmampuan lensa mata memipih

d. Ketidakmampuan lensa mata cembung

5. Apabila pembuluh eustachius tersumbat maka …

a. Keseimbangan tekanan udara terganggu

b. Tulang pendengaran rusak

c. Membran timfani stabil

d. Membran timfani berlubang

6. Pada kulit indera peraba perasa dingin disebut …

a. Krauss
b. Ruffini

c. Pacini

d. Meisner

7. Dalam hidung, zat kimia yang terdapat dalam udara akan larut dalam …

a. Selaput lendir

b. Bulu cambuk

c. Rambut getar

d. Bulu hidung

8. Jika mencium masakan yang sedap, air liur ikut terangsang keluar, hal ini
menunjukkan adanya hubungan antara indera …

a. Perasa dan peraba

b. Pembau dan pengecap

c. Perasa dan pengecap

d. Pembau dan penglihat

9. Papila yang tersebar secara merata di permukaan lidah adalah …

a. Papila bentuk benang

b. Papila bentuk jamur

c. Papila bentuk lingkaran

d. Papila yang terbenam

10. Indra penegcap menerima rangsang berupa …

a. Zat kimia dalam bentuk gas

b. Zat kimia dalam bentuk larutan

c. Temperatur yang berubah


d. Zat kimia dalam bentuk padatan

11. Telinga manusia dapat mendengar gelombang suara dengan frekuensi …

a. Lebih dari 20.000 hz

b. Kurang dari 200 hz

c. Antara 20 – 2.000 hz

d. Antara 20 – 20.000 hz

12. Kerusakan pada sel saraf telinga karena mendengar musik keras sekali menyebabkan
penyakit…

a. Serumen

b. Ostesklerosis

c. Otitis

d. Presbikusis

13. Cairan yang terletak antara lensa mata dengan kornea adalah …

a. Saraf ruffini

b. Saraf markel

c. Saraf meisner

d. Saraf paccini

14. Jenis fotoreseptor yang peka terhadap rangsang cahaya lemah adalah …

a. Sel basilus

b. Sel kerucut

c. Sel konus

d. Sel kornea
15. Menjaga agar tekanan udara di luar dan di dalam rongga telinga tetap seimbang
adalah fungsi telinga bagian..

a. Luar

b. Tengah

c. Dalam

d. Atas

16. Pada cara kerja telinga, getaran berubah dari rangsang fisik menjadi rangsang listrik
pada skala..

a. Media dan timpani

b. Timpanu dan vestibula

c. Media dan vestibula

d. Endolimpa dan vestibula

17. Bagian lidah untuk mengecap rasa asam adalah bagian..

a. Pangkal lidah

b. Ujung lidah

c. Pinggir lidah

d. Tengah lidah

18. Pernyataan berikut yang tidak tepat mengenai lapisan koroid adalah …

a. Banyak mengandung pembuluh d–arah

b. Mengandung banyak fotoreseptor

c. Berada diantara sklera dan retina

d. Dapat mengurangi pemantulan cahaya

19. Gangguan mata yang disebabkan oleh faktor keturunan/genetik adalah …

a. Buta warna
b. Presbiopi

c. Glaukoma

d. Astigmatisme

20. Penyusun kelopak mata sebagai berikut, kecuali..

a. Kulit elastis

b. Konjungtiva tarsalis

c. Tarsus

d. Tulang orbita

Anda mungkin juga menyukai