Anda di halaman 1dari 3

Kesehatan Reproduksi Usia Lanjut & Gender dan Kekerasan Terhadap Perempuan

 Gender dan kekerasan terhadap terhadap perempuan


o Gender adalah Sifat dan perilaku yang dilekatkan pada laki-laki dan perempuan yang
dibentuk secara sosial dan budaya.
o Ketidakadilan Gender =Merupakan bentuk perbedaan perlakukan berdasarkan alasan
gender, seperti pembatasan peran, penyingkiran atau pilih kasih yang mengakibatkan
terjadinya pelanggaran atau pengakuan hak asasinya, persamaan antara laki-laki dan
perempuan, maupun hak dasar dalam bidang sosial, politik, ekonomi, budaya, dan
lainnya.
o PUG = adalah sebuah strategi yang membutuhkan perubahan pada kultur dan watak
organisasi. Titik tekannya adalah mengubah aturan main institusi, yang diwakili oleh 4
ranah, yaitu rumah tangga, komunitas, negara, dan pasar
o Hak kesehatan reproduksi yang terabaikan
 Di pedalaman Kalimantan, seorang perempuan dipukuli oleh suaminya karena
tidak berdarah saat berhubungan seksual pada malam pertama setelah menikah
 Istri berhubungan seksual dengan suaminya sebelum terjadi lubrikasi (keluarnya
cairan sebagai pelumas) pada organ intimnya
o Bentuk ketidakadilan gender pada infeksi menular seksual (IMS)
 Ibu rumah tangga baik-baik tertular IMS, termasuk HIV/AIDS, karena
perilaku “jajan” ke prostitusi yang dilakukan oleh suaminya
 Remaja putri yang tidak kuasa menolak ajakan pacarnya berhubungan seks
dengan dalih cinta
 Perempuan pekerja seks yang tidak kuasa menolak tamunya yang tidak
bersedia memakai kondom
 Ibu rumah tangga baik-baik tertular HIV/ AIDS dari suami pecandu narkoba
suntik (penasun)
o Hubungan HIV/AIDS dan Gender & Hubungan heteroseksual adalah transmisi HIV paling
umum di seluruh dunia
 Di negara berkembang, perempuan dengan HIV lebih banyak daripada laki-
laki.
 Perempuan dengan HIV bertambah
 Diskriminasi berbasis gender menghalangi perempuan untuk mengetahui,
mengakses, dan menegosiasikan penggunaan metode perlindungan yang
efektif dari HIV/AIDS.
 Isu hak asasi manusia muncul ketika perempuan tidak cukup akses untuk
mendapatkan informasi, pendidikan, dan pelayanan guna menjamin
kesehatan seksual termasuk bebas dari kekerasan seksual dan praktik adat
yang membahayakan.
 Stigma dan diskriminasi terjadi pada perempuan dengan HIV/AIDS.
o WHO mengklasifikasikan bentuk sunat perempuan dalam 4 tipe :
 Clitoridectomy, yaitu membuang sebagian atau total dari klitoris/kelentit
(organ kecil yang sensitif dari bagian genital perempuan yang dapat ereksi).
 Excision, yaitu membuang sebagian atau totaldari klitoris dan labia minora
(labia adalah bibir di sekitar vagina), dengan atau tanpa memotong labia
mayora
 Infibulation, sirkumsisi atau sunat ala fir'aun, yaitu pemotongan sebagian
atau seluruh bagian genitalia eksterna dan penjahitan untuk menyempitkan
mulut vulva (lubang kemaluan) dengan hanya menyisakan lubang sebesar
diameter pensil agar darah menstruasi dan urin bisa keluar.
 Lainnya, termasuk di sini adalah tindakan pada genitalia perempuan yang
membahayakan, seperti menusuk dengan jarum di permukaan ataupun
sampai tembus, meregangkan klitoris atau vagina, memasukkan benda
korosif atau tumbuh-tumbuhan agar vagina mengeluarkan darah, menipis,
dan atau menyempit, dsbnya
 Contoh Ketidakadilan Gender dan Kekerasan terhadap Perempuan:
1. Perilaku menyalahkan korban
2. Relasi kuasa
3. Riwayat seksual
4. Riwayat kekerasan
 Siklus kekerasan :
Pelaku adalah pihak yang memiliki kedekatan emosional, dimulai dengan
konflik hingga timbulnya kekerasan.
Akibat adanya siklus kekerasan : mempertahankan hubungan dan terus
memaafkan
 Bentuk dan jenis kekerasan
Bentuk Kekerasan dikategorikan dalam 5 kelompok
1. Kekerasan seksual
2. Kekerasan fisik
3. Kekerasan psikis
4. Gabungan dua atau 3 gejala diatas
5. Penelantaran (pendidikan, gizi, emosional)

Berdasarkan tempat terjadinya

1. Kekerasan di dalam rumah tangga (domestic)

2. Kekerasan di tempat kerja atau sekolah

3. Kekerasan di daerah konflik atau pengungsian

4. Kekerasan jalanan

 Kesehatan Reproduksi Lansia


o Bab I Pasal 1 ayat (2) Undand-Undang No. 13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan
Lanjut Usia, lansia adalah seseorang yang sudah mencapai usia 60 tahun keatas.
o perubahan yang terjadi pada lansia
 Perubahan fisik : Jumlah Sel lebih sedikit, Sistem persyarafan lambat
merespon, Gangguan Pendengaran, Gangguan Penglihatan, Temperatur
tubuh menurun, Kekuatan otot pernafasan menurun, Penurunan selera
makan.
 Perubahan Psikologi : Pengamatan, Daya ingat, Berpikir dan argumentasi,
Belajar, Perubahan social, Perubahan spiritual
o Menopause = Keadaan wanita yang mengalami penurunan fungsi indung telur,
produksi hormon estrogen berkurang dan berakibat berhentinya menstruasi
selamanya
 Faktor yang mempengaruhi Menopause : Usia Haid pertama kali, Jumlah
anak, Usia melahirkan , Faktor Psikis, Wanita dengan Histerektomi,
Pemakaian Kontrasepsi, Merokok, Sosial Ekonomi, Budaya dan Lingkungan
 Dampak negative yang terjadi pada masa menopause
Jangka Pendek : perubahan fisik dan perubahan psikologi
Jangka Panjang : osteoporosis, penyakit jantung koroner, kepikunan
 Pencegahan dampak menopause dalam bidang kesehatan masyarakat
1. Perbanyak minum air putih
2. Mengkonsumsi kedelai
3. Olahraga yang cukup
4. Mengurangi konsumsi kolesterol
5. Mengkonsumsi banyak kalsium
o Andropause = Keadaan pria usia 55 tahun keatas akibat penurunan perlahan
kadar hormone testosterone , androgen, hormone pertumbuhan, melatonin, dll.
 Dampak negatif : Keluhan seksual, Penurunan kekuatan otot, Osteoporosis,
Demensia Alzheimer
 Cara menilai adanya Andropause, dengan sepuluh kriteria ADAM
 Penanganan Andropause : Mengkonsumsi banyak kalsium, Melakukan
olahraga otot sesuai dengan usia
o Pelayanan usia lanjut
 Asuhan keperawatan adalah bantuan bimbingan penyuluhan,
pengawasan, atau perlindungan yang diberikan oleh seorang
perawat/bidan untuk memenuhi kebutuhan pasien atau kelompok
 Asuhan keperawatan dapat diberikan di rumah maupun institusi (panti
dan puskesmas) dan dapat dilakukan oleh keluarga atau petugas panti
yang telah dilatih

Anda mungkin juga menyukai