Anda di halaman 1dari 4

MOTIVASI KERJA

A. Definisi Motivasi Kerja


lstilah motivasi (motivation) berasal dari bahasn Latin. yaitu ‘movere’ yang
artinya “menggerakkan” (to move). Gray mendefinisikan motivasi sebagai hasil
sejumlah proses yang bersifat internal atau eksrnal bagi seorang individu, yang
menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistence dalam hal melaksanakan
kegiatan-kegiatan tertentu (Hamali, 2016). Robbins, (2003) mendefinisikan motivasi
sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk mencapai
tujuan – tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk
memenuhi sesuatu kebutuhan individual (Suparyadi, 2015).
Menurut Malayu S.P. Hasibuan, motivasi adalah pemberi daya dorong kepada
para pekerja agar mereka mempunyai semangat kerja sama dalam melakukan suatu
pekerjaan sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara efektif dan terintegrasi untuk
mecapai kepuasan (Karyoto, 2016).
Berdasarkan pengertian yang telah diuraikan oleh para ahli tentang motivasi,
maka dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja adalah faktor-faktor yang mendorong
dan mempengaruhi pegawai untuk membangkitkan semangat dalam bekerja serta
menciptakan perilaku bekerja yang lebih baik dalam mencapai target dalam
pekerjaannya (Wijayanti, 2017). (1)

Menurut Sardiman (2005), motivasi dibedakan atas 2 (dua) jenis yaitu:


a. Motivasi intrinsik
motivasi intrinsik adalah motif-motif (daya penggerak) yang menjadi aktif dan
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar karena dari diri individu sudah
terdapat dorongan untuk melakukan sesuatu.
b. Motivasi ekstrinsik
motivasi ekstrinsik adalah dorongan yang menggerakkan seseorang untuk
melakukan sesuatu itu bersumber pada suatu kebutuhan yang harus dipenuhi.
Dari pendapat diatas dapat dikatakan bahwa motivasi yang berasal dari dalam diri
adalah motivasi intrinsik, sedangkan motivasi yang berasal dari luar diri dalam
melakukan sesuatu disebut motivasi ekstrinsik.(2)

B. Tujuan Motivasi Kerja


Tujuan Motivasi menurut Sunyoto (2012:17) mengungkapkan sebagai berikut :
1. Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan
2. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan
3. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan
4. Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan
5. Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan
6. Mengefektifkan pengadaan karyawan
7. Menciptakan suasan dan hubungan kerja yang baik
8. Meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan
9. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan
10. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya.(3)
C. Fungsi Motivasi Kerja
Fungsi-fungsi motivasi adalah:
a. Mendorong manusia untuk bertindak/berbuat. Motivasi berfungsi sebagai
pengerak atau motor yang memberikan energi/kekuatan kepada seseorang untuk
melakukan sesuatu.
b. Menentukan arah perbuatan. Yakni ke arah perwujudan tujuan atau cita-cita.
Motivasi mencegah penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh untuk
mencapai tujuan. Makin jelas tujuan itu, makin jelas pula jalan yang harus
ditempuh.
c. Menyeleksi perbuatan. Artinya menentukan perbuatan-perbuatan mana yang harus
dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan itu dengan menyampingkan
perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan. (Ngalim Purwanto, 2002)(2)

D. Bentuk Motivasi Kerja


Pada umumnya bentuk motivasi yang sering dianut oleh perusahaan meliputi empat
elemen utama, yaitu sebagai berikut:
a. Kompensasi Bentuk Uang
Salah satu bentuk yang paling diberikan kepada karyawan adalah berupa
kompensasi. Kompensasi yang diberikan kepada karyawan biasanya berwujud
uang. Komp ensasi sebagai kekuatan untuk memberi motivasi selalu mempunyai
reputasi atau nama baik dan memang sudah selayaknya demikian. Uang telah
dihubungkan dengan naluri yang paling fundamental dan mungkin di antara naluri
biologis yang lain. Makan bukan merupakan hal yang luar biasa, kompensasi
berupa uang telah mengembangkan reputasinya sebagai stimulus yang mujarab.
b. Pengarahan dan Pengendalian
Pengarahan yang dimaksudkan menentukan bagi karyawan mengenai apa yang
harus mereka kerjakan dan apa tidak harus mereka kerjakan. Sedangkan
pengendalian dimaksudkan menentukan bahwa karyawan harus mengerjakan hal-
hal yang telah diinstruksikan. Fungsi pengendalian mencangkup penilaian kinerja,
pemeriksaan mutu, dan pengukuran hasil kerja.
c. Penetapan Pola Kerja yang Efektif
Pada umumnya reaksi terhadap kebosanan kerja menimbulkan hambatan yang
berati bagi keluaran produktivitas kerja. Karena menejemen menyadari bahwa
masalahnya bersumber pada cara pengaturan pekerjaan, mereka menanggapinya
dengan berbagai teknik yang efektif dan kurang efektif.
d. Kebajikan
Kebajikan dapat didefinisikan sebagai satu tindakan yang diambil dengan sengaja
oleh manejemen untuk mempengaruhi sikap atau perasaan para karyawan. Dengan
kata lain, kebajikan adalah usaha untuk membuat karyawan bahagia.

E. Metode-Metode Motivasi Kerja


a. Metode Langsung (direct motivation)
Pemberian materi atau nonmateri kepada karyawan secara langsung untuk
memenuhi kebutuhan dan kepuasan merupakan cara yang langsung meningkatkan
motivasi kerja. Seperti memberikan pujian, penghargaan, bonus, dan piagam.

b. Metode tidak langsung (indirect motivation)


Adalah suatu kewajiban memberikan kepada karyawan organisasi berupa fasilitas
atau sarana-sarana penunjang kerja atau kelancaran tugas. Dengan fasilitas dan
sarana dan prasarana tersebut karyawan akan merasa dipermudah tugasnya,
dehingga dapat mendorong semangat kerja. Seperti hal nya penempatan karyawan
yang tepat, ruangan yang nyaman, mesin-mesin yang baik serta suasana dan
lingkungan pekerjaan yang baik.

F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja


Motivasi sebagai proses dalam diri seseorang akan dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Faktor-Faktor tersebut dapat dibedakan atas:
a. Faktor eksternal yang mempengaruhi motivasi kerja :
1) Lingkungan kerja yang menyenangkan.
Adalah keseluruhan sarana dan prasarana kerja yang ada di sekitar
karyawan yang sedang melakukan pekerjaan yang dapat mempengaruhi
pelaksanaan pekerjaan itu sendiri.
2) Kompensasi yang memadai. Kompensasi merupakan sumber penghasilan
utama bagi karyawan untuk menghidupi diri beserta keluarganya.
Kompensasi yang memadai merupakan motivasi yang paling ampuh bagi
perusahaan untuk mendorong para karyawan bekerja dengan baik.
3) Supervisi yang baik.
Fungsi supervisi dalam suatu pekerjaan adalah memberikan pengarahan,
bimbingan kerja kepada karyawan, agar mereka dapat melaksanakan
pekerjaan dengan baik tanpa membuat kesalahan.
4) Adanya penghargaan atas prestasi.
Setiap orang akan mau bekerja mati-matian mengorbankan pada dirinya
untuk perusahaan, agar dapat meraih penghargaan atas prestasi dan
jaminan karir yang jelas di dalam perusahaan.
5) Status dan tanggung jawab.
Status dan kedudukan dalam jabatan tertentu merupakan dambaan setiap
karyawan dalam bekerja di perusahaan.
6) Peraturan yang berlaku.
Bagi perusahaan yang besar biasanya sudah di tetapkan sistem dan
prosedur kerja yang harus dipatuhi oleh semua karyawan.

b. Faktor internal yang mempengaruhi pemberian motivasi pada seseorang antara


lain:
1) Keinginan untuk dapat hidup.
2) Keinginan untuk dapat memiliki.
3) Keinginan untuk memperoleh penghargaan.
4) Keinginan untuk berkuasa(4)
G. Prinsip Memotivasikan Diri
Menurut Mangkunegara (2013:100) ada beberapa prinsip dalam memotivasi kerja
karyawan, yaitu:
1. Prinsip partisipasi
Dalam upaya memotivasi kerja, pegawai perlu diberikan kesempatan ikut
berpatisipasi dalam menentukan tujuan yang akan dicapai oleh pemimpin.
2. Prinsip komunikasi
Pemimpin mengkomunikasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha
pencapaian tugas. Dengan informasi yang jelas, pegawai akan lebih mudah dimotivasi
kerjanya.
3. Prinsip pengakuan andil bawahan
Pemimpin mengakui bawahan (pegawai) mempunyai andil dalam usaha pencapaian
tujuan. Dengan pengakuan tersebut, pegawai akan lebih mudah dimotivasi kerjanya.
4. Prinsip pendelegasian wewenang
Pemimipin yang memberikan otoritas atau wewenang kepada pegawai untuk sewaktu-
waktu dapat mengambil keputusan terhadap pekerjaan yang dilakukannya, akan
membuat pegawai yang bersangkutan menjadi termotivasi untuk mencapai tujuan
yang diharapkan pemimpin.
5. Prinsip memberi perhatian
Pemimpin yang memberikan perhatian terhadap apa yang diinginkan pegawai, akan
memotivasi pegawai tersebut dalam bekerja sesuai dengan harapan pemimpin.(3)

DAFTAR PUSTAKA

1. Kusumawati RF. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Di Rsu


Darmayu Ponorogo Tahun 2018 [Internet]. Madiun; 2018. Available from:
http://repository.stikes-bhm.ac.id/327/1/SKRIPSI_REZKI_KESMAS_201403085.pdf
%0A%0A
2. KEMENTERIAN AGAMA RI. Modul Teknis Memberi Motivasi Di Lingkungan
Kerja [Internet]. Jakarta: KEMENTERIAN AGAMA RI; 2019. Available from:
file:///C:/Users/WIN7~1/AppData/Local/Temp/MODUL_TEKNIS_MOTIVASI.pdf
3. Chair M& U. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Nirha
Jaya Tehnik Makassar. J Brand [Internet]. 2020;2(1). Available from:
https://ejournals.umma.ac.id/index.php/brand/article/view/600/437
4. Sanjaya R. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawaidalam Perspektif
Ekonomi Islam (Studi Di Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten
Pesisir Barat) [Internet]. Lampung; 2018. Available from:
http://repository.radenintan.ac.id/3563/1/SKRIPSI.pdf

Anda mungkin juga menyukai