Anda di halaman 1dari 14

MOTIVASI KERJA

Kelompok 2 :
Yatriana/21910077
Rasta Anugrah/21910047
Nitrawati/21910089
Hariadi Febrian/21910157
Kurniawan Laode/21710225
Pengertian Motivasi Kerja
Menurut arti katanya, motivasi atau motivation berarti motif, penimbulan
motif atau hal yang menimbulkan dorongan. Sedangkan Dalam pengertian umum,
motivasi dikatakan sebagai kebutuhan yang mendorong perbuatan kearah suatu
tujuan tertentu. Senada dengan hal tersebut para ahli berpendapat:
Motivasi kerja adalah sikap seseorang terhadap pekerjaannya yang mengarah
pada kepuasan kerja (Herzberg dalam Robbins, 1996).
Motivasi kerja diartikan sebagai keadaan dalam diri individu yang
mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna
mencapai tujuan. Motivasi yang ada pada seseorang akan diwujudkan dalam satu
perilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan
(Reksohadiprodjo dan Handoko, 1990).
Jenis-jenis Motivasi Kerja 

Menurut Hasibuan (2013), Menurut Wibiasuri (2014),


terdapat dua jenis motivasi terdapat tiga jenis bentuk
kerja, yaitu:  motivasi kerja, yaitu: 

a) Motivasi positif a) Materiil insentif

b) Motivasi negative b) Non-materiil insentif

c) Kombinasi materiil dan non


materiil insentif
Aspek-aspek Motivasi Kerja

Menurut Winardi (2001), terdapat tiga aspek utama yang menjadi pendorong motivasi
kerja seorang karyawan, yaitu: 

a) Keinginan, ketika seseorang memiliki keinginan maka motivasinya terpacu untuk


melakukan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai yang diinginkannya. 

b) Kebutuhan, seseorang memiliki motivasi yang tinggi bila seseorang butuh. Ketika
seseorang membutuhkan sesuatu misalnya gaji, kompensasi maka pekerjaan akan
terpacu untuk melakukan pekerjaannya dengan baik.

c) Rasa aman, seseorang akan berusaha melakukan sesuatu juga disebabkan ketakutan
saat orang tersebut tidak melakukan sesuatu sehingga alasan motivasi muncul
karena ketika seseorang melakukan sesuatu dirinya merasa aman.
Menurut Munandar (2001), aspek-aspek motivasi kerja adalah
sebagai berikut:

a) Adanya kedisiplinan dari karyawan .

b) Imajinasi yang tinggi dan daya kombinasi

c) Kepercayaan diri 

d) Daya tahan terhadap tekanan 

e) Tanggung jawab dalam melakukan pekerjaan 


Asas-asas Motivasi Kerja 
1. Asas mengikutsertakan 

Asas mengikutsertakan maksudnya mengajak bawahan untuk ikut berpartisipasi dan memberikan
kesempatan kepada mereka mengajukan ide-ide, rekomendasi dalam proses pengambilan keputusan.

2. Asas komunikasi

Asas komunikasi maksudnya menginformasikan secara jelas tentang tujuan yang ingin dicapai,
cara mengerjakannya, dan kendala yang dihadapi. Dengan asas komunikasi, motivasi kerja bawahan
akan meningkat.

3. Asas pengakuan 

Asas pengakuan maksudnya memberikan penghargaan dan pengakuan yang tepat serta wajar
kepada bawahan atas prestasi kerja yang dicapainya.
4. Asas wewenang yang didelegasikan 

Asas wewenang yang didelegasikan adalah mendelegasikan sebagian


wewenang serta kebebasan karyawan untuk mengambil keputusan dan
berkreativitas dan melaksanakan tugas-tugas atasan atau manajer.

5. Asa perhatian timbal balik 

Asas perhatian timbal balik adalah memotivasi bawahan dengan


mengemukakan keinginan atau harapan perusahaan di samping berusaha
memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan bawahan dari perusahaan.
Faktor Motivasi Kerja

Berikut adalah berbagai faktor yang mempengaruhi Motivasi


Kerja seseorang :
a) Kesejahteraan

b) Keamanan

c) Penghargaan

d) Lingkungan Kerja

e) Masa KerjaTingkat Pendidikan.


Bentuk Motivasi Kerja 

Menurut Siswanto (2005), Pada umumnya bentuk motivasi yang


sering dianut perusahaan meliputi empat unsur utama, yaitu:
a) kompensasi bentuk uang
b) pengarahan dan pengendalian
c) penerapan pola kerja yang efektif
d) kebajikan.
Manfaat Motivasi Kerja

Sebagai dorongan untuk bekerja itu sendiri, motivasi kerja


berpengaruh langsung terhadap semangat kerja seseorang. Orang
yang memiliki motivasi untuk bekerja akan lebih berkomitmen
didalam pekerjaan. Secara langsung, semangat kerja tersebut akan
meningkatkan kinerja seseorang. Semakin besar kinerja seorang
pekerja, maka produktivitas mereka akan meningkat. Hal ini tentu
berpengaruh secara langsung terhadap kemampuan seseorang,
terutama dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka.
Peranan Motivasi Kerja dalam suatu Organisasi

1. Perusahaan yang mampu memotivasi karyawannya akan membuat karyawan mengikuti arah dan tujuan yang
dikehendaki perusahaan

2. Karyawan yang mempunyai motivasi tinggi jarang berhadapan dengan masalah-masalah pelanggaran disiplin kerja.

3. Apabila terjadi perubahan dalam manajemen perusahaan, bagi karyawan yang mempunyai motivasi tinggi akan
dapat menerima perubahan itu asalkan diberi penjelasan tentang terjadinya perubahan perusahaan tersebut.

4. Karyawan yang mempunyai motivasi tinggi akan bersedia bekerja secara khusus, terutama pada waktu perusahaan
berada dalam keadaan sulit, misalnya bekerja lembur dan kerja ekstra keras.

5. Karyawan yang mempunyai motivasi kerja tinggi akan lebih berhati-hati dalam menggunakan peralatan atau
perlengkapan kerja, misalnya untuk karyawan dengan jenis pekerjaan yang menggunakan mesin.

6. Karyawan dengan motivasi tinggi dapat bekerja dengan kuantitas dan kualitas kerja yang baik. Karyawan selalu
berusaha untuk memproduksi hasil kerja yang sebaik mungkin.
Cara Meningkatkan Motivasi Kerja

a) Memotivasi Lewat Sentuhan-Sentuhan Kecil

b) Mengobarkan Semangat Bawahan dengan Cara Membuat Mereka Merasa


Penting

c) Kritik yang Konstruktif untuk Bawahan

d) Taktik Mengatasi Bawahan yang Tidak Loyal


Motivasi Yang efektif
Suatu konsep motivasi, Seseorang cenderung bekerja dengan penuh semangat, apabila kepuasan dapat diperolehnya
dari pekerjaannya dan kepuasan kerja karyawan merupakan kunci pendorong moral, kedisiplinan, dan prestasi kerja
dalam mendukung terwujudnya tujuan perusahaan. 

Dalam pemberian motivasi, tentunya harus mengikuti tahap-tahap yang logis dan dapat diterima dan dilaksanakan oleh
setiap individu yang tergabung dalam suatu organisasi. Secara umum proses tahapan yang dapat dilakukan, seperti :

1. Perlu ditetapkan terlebih dahulu tujuan organisasi, kemudian anggota diberikan motivasi kearah tujuan itu.

2. Mengetahui keinginan anggota dan tidak hanya melihat dari sudut kepentingan pimpinan atau organisasi saja

3. Melakukan komunikasi dan koordinasi antar sesame pimpinan dan terutama dengan anggota

4. Menyatukan tujuan organisasi dengan tujuan atau kepentingan anggota

5. Menyediakan fasilitas untuk kepentingan kerja organisasi dan individu, yang akan mendukung kelancaran pelaksanaan
pekerjaan. Misalnya menyediakan fasilitas kendaraan bagi anggota tertentu.

6. Membentuk team work yang terkoordinasi baik, yang dapat menjamin tercapainya tujuan organisasi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai