Anda di halaman 1dari 25

KONSEP MOTIVASI KERJA

Oleh :
Agustina maunaturrohmah,S.Kep.,ns.,M.Kes
PENGERTIAN MOTIVASI
Motivasi, berasal dari kata motif (motive), yang
berarti dorongan, daya pendorong atau tenaga
pendorong yang mendorong manusia untuk
bertindak atau suatu tenaga di dalam diri manusia
yang menyebabkan manusia bertindak.
PENGERTIAN MOTIVASI
Mathis & Jackson (2006)
Motivasi merupakan hasrat di dalam seseorang menyebabkan
orang tersebut melakukan suatu tindakan. Seseorang melakukan
tindakan untuk sesuatu hal dalam mencapai tujuan. Oleh sebab
itu, motivasi merupakan penggerak yang mengarahkan pada
tujuan dan itu jarang muncul dengan sia-sia.
Robbins (2003)
 Motivasi sebagai proses yang menjelaskan intensitas individu,
arah, dan ketekunan dalam upaya untuk mencapai
tujuan. (Motivation as the processes that account for an
individual’s intensity, direction, and persistence of effort toward
attaining a goal).
(Chukwuma & Obiefuna, 2014)
Motivasi adalah suatu proses yang dimulai dengan
kebutuhan dalam diri manusia yang menciptakan
kekosongan dalam diri seseorang
(Munandar,2001).
Motivasi adalah suatu proses dimana
kebutuhankebutuhan mendorong seseorang untuk
melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah ke
tercapainya tujuan tertentu
Steers & Porter (dalam Miftahun & Sugiyanto 2010)
menyatakan bahwa motivasi kerja adalah suatu usaha
yang dapat menimbulkan suatu perilaku,
mengarahkan perilaku, dan memelihara atau
mempertahankan perilaku yang sesuai dengan
lingkungan kerja dalam organisasi.
Aspek-aspek Motivasi Kerja
Menurut Munandar (2001) menjelaskan tentang aspek-aspek
motivasi kerja adalah:
a) Adanya kedisiplinan dari karyawan
Yaitu, sikap tingkah laku atau perbuatan pada karyawan untuk
melakukan aktivitas-aktivitas kerja yang sesuai dengan pola-pola
tertentu. Keputusankeputusan dan norma-norma yang telah
ditetapkan dan disetujui bersama baik tulis maupun lisan serta
sanggup menerima sanksi bila melanggar tugas dan wewenang yang
diberikan
b) Imajinasi yang tinggi dan daya kombinasi
Membuat hasil kerja dan kombinasi ide-ide atau gambaran disusun
secara lebih teliti atau inisiatif sendiri bukan ditiru dan bersifat
konstruktif sehingga membentuk suatu hasil atau produk yang
mendukung pada kualitas kerja yang lebih baik
c) Kepercayaan Diri
Perasaan yakin yang dimiliki karyawan terhadap
kemampuan dirinya. Daya berfikir positif dalam
menghadapi kenyataan yang terjadi serta bertanggung
jawab atas keputusan yang dapat diambil sehingga dapat
menyelesaikan masalahnya dengan tenang
d) Kepercayaan Diri
Perasaan yakin yang dimiliki karyawan terhadap
kemampuan dirinya. Daya berfikir positif dalam
menghadapi kenyataan yang terjadi serta bertanggung
jawab atas keputusan yang dapat diambil sehingga dapat
menyelesaikan masalahnya dengan tenang
e) Tanggung jawab dalam melakukan pekerjaan
Suatu kesadaran pada individu untuk melaksanakan
kewajiban atau pekerjaan, diiringi rasa keberanian
menerima segala resiko, inisiatif yang besar dalam
menghadapi kesulitan terhadap pekerjaan dan
dorongan yang besar untuk menyelesaikan apa yang
harus dan patut diselesaikan
Menurut George dan Jones (dalam Ella,2015)
mengemukakan 3 aspekaspek Motivasi kerja :
a) Perilaku (direction of behavior)
b) Tingkat Usaha (Level of effort)
c) Tingkat Kegigihan (level of persistence)
Winardi (2001) menggungkapkan ada tiga aspek
motivasi yang mengarah tercapainya tujuan tertentu,
yaitu :
a) Keinginan, ketika seseorang memiliki kainginan maka
motivasinya terpacu untuk melakukan suatu pekerjaan
agar tercapai sesuai yang diinginkannya
b) Kebutuhan, seseorang memiliki motivasi yang tinggi
bila seseorang butuh. Ketika seseorang membutuhkan
sesuatu misalnya gaji, kompensasi maka pekerjaan
akan terpacu untuk melakukan pekerjaannya dengan
baik
c) Rasa aman, seseorang akan berusaha
melakukan sesuatu juga disebabkan ketakutan
saat orang tersebut tidak melakukan sesuatu
sehingga alas an motivasi muncul karena
ketika seseorang melakukan sesuatu dirinya
merasa aman
Faktor-faktor Motivasi Kerja
Fredick Hezberg, dkk (Wirawan, 2013) mengemukakan faktor-
faktor yang mempengaruhi Motivasi kerja :
1. Faktor Motivasi : faktor yang ada dalam pekerjaan, faktor inilah
yang dapat menimbulkan kepuasan kerja dan kemauan untuk
bekerja lebih keras. Faktor ini akan mendorong lebih banyak
upaya
2. Faktor penyehat : faktor ini disebut penyehat karena berfungsi
mencegah terjadinya ketidakpuasan kerja, faktor penyehat
adalah faktor yang jumlahnya mencukupi faktor motivator. Jika
jumlah faktor pemelihara tidak mencukupi akan menimbulkan
ketidakpuasan kerja. Jadi faktor pemelihara tidak menciptakan
kepuasan kerja akan tetapi dapat mencegah terjadinya
ketidakpuasan kerja.
Fredick Herzberg, dkk (Wirawan, 2013) juga
mengemukakan faktor lain megenai Motivasi yaitu:
1. Supervise
2. Hubungan interpersonal
3. Kondisi kerja fisikal
4. Gaji
5. Kebijakan dan praktik perusahaan
6. Benefit dan sekuritas pekerjaan
Menurut Siagian, 2001 motivasi seorang karyawan sangat
dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang bersifat
internal maupun eksternal.
Faktor internal meliputi :
1. Persepsi seseorang mengenai diri sendiri
2. Harga diri
3. Harapan pribadi
4. Kebutuhan
5. Keinginan
6. Kepuasan kerja
7. Prestasi kerja yang dihasilkan.
Faktor eksternal meliputi :
1. Jenis dan sifat pekerjaan
2. Kelompok kerja dimana seseorang bergabung
3. Organisasi tempat bekerja
4. Situasi lingkungan pada umumnya
5. System imbalan yang berlaku dan cara
penerapannya.
Model-model Motivasi Kerja
1. Pendekatan tradisional
Model ini yang menjadi titik beratnya adalah pengawasan
(controlling) dan pengarahan (directing). Pada
pendekatan ini, manajer menentukan cara yang paling
efisien untuk pekerjaan berulang dan memotivasi
karyawan dengan sistem insentif upah, semakin banyak
yang dihasilkan maka semakin besar upah yang diterima.
Dengan menggunakan insentif, manajer dapat
memotivasi bawahannya. Makin banyak yang diproduksi,
maka makin besar pula penghasilan yang mereka peroleh.
Dalam banyak situasi pendekatan ini sangat efektif.
2. Pendekatan Hubungan Manusia (human relation
model)
Pendekatan hubungan manusia selalu dikaitkan dengan
pendapat Elton Mayo. Mayo menemukan bahwa
kebosanan dan pengulangan berbagai tugas merupakan
faktor yang dapat menurunkan motivasi, sedangkan
kontrak sosial membantu dalam menciptakan dan
mempertahankan motivasi. Sebagai kesimpulan dari
pendekatan ini, manajer dapat memotivasi karyawan
dengan memberikan kebutuhan sosial serta dengan
membuat mereka merasa berguna dan lebih penting.
3. Pendekatan Sumber Daya Manusia
Pendekatan sumber daya manusia yang
menyatakan bahwa para karyawan dimotivasi
oleh banyak faktor, tidak hanya uang atau
keinginan untuk mencapai kepuasan, tetapi
juga kebutuhan untuk berprestasi dan
memperoleh pekerjaan yang berarti.
4. Pendekatan Kontemporer (contemporary approach)
Pendekatan kontemporer didominasi oleh tiga tipe motivasi : teori isi,
teori proses, dan teori penguatan.
Teori isi (content theory) menekankan pada teori kebutuhan-
kebutuhan manusia, menjelaskan berbagai kebutuhan manusia
memengaruhi kegiatannya dalam organisasi. Manajer harus dapat
memahami kebutuhan para anggotanya untuk meningkatkan tanggung
jawab dan kesetiaannya atas pekerjaan dan organisasi.
Teori proses, terdapat dua teori motivasi yang terpusat pada bagaimana
para anggota organisasi mencari penghargaan dalam keadaan bekerja,
termasuk dalam kelompok ini : Teori Keadilan dan Teori Harapan.
Teori Penguatan berpusat pada bagaimana karyawan mempelajari
perilaku kerja yang diinginkan
Pengembangan diri
Definisi
Menurut Marmawi (2009), pengembangan diri
adalah suatu proses meningkatkan kemampuan
atau potensi, dan kepribadian, serta sosial-
emosional seseorang agar terus tumbuh dan
berkembang.
Menurut Tarmudji (1998), pengembangan diri
adalah mengembangkan bakat yang dimiliki,
mewujudkan impian-impian, meningkatkan rasa
percaya diri, menjadi kuat dalam menghadapi
percobaan, dan menjalani hubungan yang baik
dengan sesamanya.
Menurut DEPAG (2005), pengembangan diri adalah
proses pembentukan sikap dan perilaku yang relatif
menetap melalui pengalaman yang berulang-ulang
sampai pada tahap otonomi (kemandirian) mengenai
suatu perilaku tertentu.
Menurut Fanani (2003), pengembangan diri adalah
pengembangan segala potensi yang ada pada diri
sendiri, dalam usaha meningkatkan potensi berfikir dan
berprakarsa serta meningkatkan kapasitas intelektual
yang diperoleh dengan jalan melakukan berbagai
aktivitas.
Bentuk-bentuk pelaksanaan
pengembangan diri
Menurut Sulistyowati (2012), penjelasan bentuk-bentuk
pelaksanaan pengembangan diri adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan Rutin, yaitu memasukkan kegiatan yang
dilakukan secara reguler
2. Kegiatan Spontan, yaitu kegiatan pengembangan diri
yang tidak ditentukan tempat dan waktunya
3. Kegiatan Keteladanan, yaitu kegiatan pengembangan
diri yang mengutamakan pemberian
4. Kegiatan Terprogram, yaitu kegiatan pembelajaran
pengembangan diri yang diprogramkan dan
direncanakan secara formal
Langkah-langkah pelaksanaan
pengembangan diri
Menurut Tarmudji (1998), langkah-langkah
pelaksanaan pengembangan diri antara lain adalah
sebagai berikut:
1. Percaya diri 
2. Belajar dari pengalaman 
3. Menghargai waktu 
4. Jangan menjadi katak dalam tempurung 
5. Menghargai diri sendiri dan orang lain
6. Adanya dorongan untuk berprestasi 
Setelah anda belajar terkait dengan bentuk dan media
promosi kesehatan mari kita diskusi bersama terkait
dengan pengembangan potensi dan kreativitas
perawat dalam melakukan promosi kesehatan
1. Berikan dua contoh nyata dari pengembangan potensi
dan kreativitas perawat dalam melakukan promosi
kesehatan yang pernah anda temukan.

Anda mungkin juga menyukai