Anda di halaman 1dari 26

MOTIVASI

DALAM MANAJEMEN
KEPERAWATAN
Siti Aminah
PENGERTIAN MOTIVASI
Segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu
Perasaan atau pikiran yang mendorong seseorang melakukan
pekerjaan atau menjalankan kekuasaan, terutama dalam
berperilaku
(Nursalam, 2014)
Sesuatu yang muncul dari dalam ataupun dari luar diri
seseorang yang membangkitkan semangat serta ketekunan
untuk mencapai sesuatu yang diinginkan
(Daft, 2013).
Bentuk Motivasi
(Stoner & Freeman, 1995)

1. Motivasi intrinsik, >> yaitu motivasi yang datangnya


dari dalam diri individu;

2. Motivasi ekstrinsik, >> yaitu motivasi yang datangnya


dari luar individu;

3. Motivasi terdesak, >> yaitu motivasi yang muncul


dalam kondisi terjepit secara serentak dan menghentak
dengan cepat sekali.
JENIS MOTIVASI
(Sadirman,2003)
1. Motivasi Internal

a. Fisiologis rasa haus, lapar dll

b. Psikologis kasih sayang, mempertahankan

diri, memperkuat diri.

2. Motivasi Eksternal  pujian, penghargaan, hukuman,


celaan dll.
TEORI MOTIVASI
Teori motivasi dikelompokkan menjadi
dua yaitu =
1. Teori Kepuasan (Content
Theory)
(Teori Awal)
2. Teori Proses (Process Theory)
(Teori Kontemporer)
TEORI MOTIVASI
TEORI HIERARKI KEBUTUHAN
(A. MASLOW)
Mengacu pada lima kebutuhan pokok manusia yang disusun berdasarkan
hierarki.
Lima tingkatan motivasi secara hierarki tersebut adalah =
1. Kebutuhan yang bersifat fisiologis (physiological needs)
Manifestasi kebutuhan ini terlihat dalam tiga hal pokok yaitu
sandang, pangan, papan >>>GAJI
2. Kebutuhan keamanan ( safety need)
Kebutuhan seseorang akan keamanan dan perlindungan dari
kejahatan fisik dan emosial sebagai seorang karyawan >>>
TUNJANGAN HARI TUA
3. Kebutuhan sosial (social need)
Kebutuhan akan kasih sayang dan persahabatan / kerja sama
dalam kelompok kerja atau antar kelompok.
Lanjutan

4. Kebutuhan akan prestasi ( esteem needs)


Kebutuhan akan penghargaan internal seperti harga
diri , otonomi dan pencapaian posisi/perstasi serta
faktor penghargaan eksternal seperti status,
pengakuan dan perhatian>>>JABATAN

5. Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization needs)


Kebutuhan seseorang akan pertumbuhan,
pencapaian potensi seseorang, pemenuhan diri,
dorongan untuk mampu menjadi apa yang
diinginkan >>>PEKERJAAN YANG MENANTANG
TEORI HIERARKI KEBUTUHAN
(A. MASLOW)
Hierarki Kebutuhan Maslow
TEORI TIGA KEBUTUHAN
MCCLELLAND
1. Kebutuhan akan prestasi
pendorong untuk sukses dan unggul dalam
kaitannya dengan serangkaian standar.
2. Kebutuhan akan kekuasaan
Kebutuhan untuk membuat orang lain
berperilaku dengan cara dimana mereka tidak
akan bersikap sebaliknya.
3. Kebutuhan akan afiliasi
Keinginan untuk hubungan antar pribadi
yang akrab dan dekat.
TEORI X dan Y MC GREGOR
Mc Gregor mengajukan dua asumsi tentang sifat manusia
yaitu : Teori X dan Teori Y.

Teori X adalah pandangan negatif orang -orang yang


mengasumsikan bahwa karyawan tidak menyukai pekerjaan
mereka, malas, menghindari tanggung jawab dan perlu
dikendalikan agar dapat bekerja
=========================================
Teori Y adalah pandangan positip yang mengasumsikan
bahwa para karyawan itu kreatif, menikmati pekerjaan,
bertanggung jawab, dan berlatih mengembangkan diri.
TEORI DUA FAKTOR HERZBERG
(MOTIVASI HIGIENIS)
Kepuasan kerja (Job Satisfaction) atau
Ketidakpuasan Kerja (Job Dissatisfaction)

Motivator (INTRINSIK) Faktor Hiegienis (EKSTRINSIK)

Prestasi Pengawasan

Pengakuan/Penghargaan Kebijakan perusahaan

Pekerjaan itu sendiri Status

Tanggung jawab Kondisi kerja, GAJI

Kemajuan Hubungan dengan rekan kerja, bawahan


dan penyelia

Pertumbuhan Keamanan
TEORI HARAPAN (Expectacy
Theory) VICTOR VROOM
Teori dimana seorang individu cenderung untuk
bertindak dengan cara tertentu dengan harapan bahwa
tindakan itu akan diikuti oleh suatu hasil tertentu dan
pada daya tarik hasil tersebut pada individu.
Kecenderungan seseorang bertindak dengan cara tertentu
dengan cara tertentu tergantung pada kekuatan bahwa
tindakan tersebut akan diikuti oleh suatu hasil tertentu
dan daya tarik hasil bagi orang ybs (Siagian,2004 dalam
Prasojo,2005)
TEORI KEADILAN
(Equity Theory)
• Teori ini dikembangkan oleh J. Stacey Adams

• Keadilan adalah usaha atau kontribusi yang diberikan dihargai


sama dengan penghargaan pada orang lain dapatkan
• Kontribusi >>> Kemampuan, pendidikan, pengalaman dan usaha

• Penghargaan >>> gaji, penghargaan, fasilitas

• Perlakuan yg adil tidak akan merubah perilaku, TETAPI perlakuan


yg tidak adil akan merubah perilaku (Sulivan & Deeker, 1985 dalam
Prasojo, 2005)
TEORI PENGUATAN
(Reinforcement Theory)
Faktor Penguat Setiap tindakan yg dilakukan dan mendapat respon yg
baik, memperbesar kemungkinan bahwa tindakan itu akan diulang.
Perilaku dikendalikan dengan memberikan penghargaan atau hukuman.

Perilaku yg baik /diinginkan >>> dihargai/diperkuat >>> dpt


meningkatkan motivasi >>> pengulangan tindakan
Perilaku yg tidak baik/tdk diinginkan >>> diberi teguran >> > tidak akan
mengulanginya.
Teori Penetapan Tujuan
(Goal Setting Theory)
• Teori ini berdasarkan Tujuan sebagai penentu
perilaku
• Semakin spesifik tujuan >>> semakin baik hasil
yg ditimbulkan
• Semakin dipahami tujuan yg akan dicapai oleh
bawahan >>> semakin tinggi motivasi utk
mencapai tujuan
• Semakin besar partisipasi seseorang dalam
menentukan tujuan >>> semakin besar motivasi
utk meraih keberhasilan dan prestasi kerja
Motivasi Kerja
• Motivasi kerja adalah
suatu kondisi yang
berpengaruh untuk
membangkitkan,
mengarahkan, dan
memelihara perilaku
yang berhubungan
dengan lingkungan kerja
(Mangkunegara, 2000:
94).
• MOTIVASI YANG KUAT
DAPAT MENINGKATKAN
KINERJA YANG BAIK
Tujuan Motivasi Kerja
(Hasibuan, 2010)
Faktor - Faktor yang
Mempengaruhi Motivasi Kerja
(Hasibuan, 2010)
Prinsip-Prinsip dalam
Memotivasi Kerja Pegawai
(Mangkunegara, 2000; dalam Nursalam, 2007)
Prinsip partisipatif

Prinsip komunikasi

Prinsip mengakui andil bawahan

Prinsip pendelegasian wewenang

Prinsip memberi perhatian.


Peran Manajer dalam
Menciptakan Motivasi (Nursalam, 2014)
1. Mempunyai harapan yang jelas terhadap stafnya dan
mengomunikasikan harapan tersebut kepada para staf.
2. Harus adil dan konsisten terhadap semua staf/karyawan.
3. Pengambilan keputusan harus tepat dan sesuai.
4. Mengembangkan konsep kerja tim.
5. Mengakomodasikan kebutuhan dan keinginan staf
terhadap tujuan organisasi.
6. Menunjukkan kepada staf bahwa Anda memahami
perbedaan-perbedaan dan keunikan dari masing-masing
staf
7. Menghindarkan adanya suatu kelompok/perbedaan
antarstaf.
Lanjutan..
8. Memberikan kesempatan kepada staf untuk menyelesaikan
tugasnya dan melakukan suatu tantangan-tantangan yang
akan memberikan pengalaman yang bermakna.
9. Meminta tanggapan dan masukan kepada staf terhadap
keputusan yang akan dibuat di organisasi.
10. Memastikan bahwa staf mengetahui dampak dari keputusan
dan tindakan yang akan dilakukannya.
11. Memberi kesempatan setiap orang untuk mengambil keputusan
sesuai tugas limpah yang diberikan.
12. Menciptakan situasi saling percaya dan kekeluargaan dengan staf.
13. Memberikan kesempatan kepada staf untuk melakukan koreksi
dan pengawasan terhadap tugas.
14. Menjadi role model bagi staf.
15. Memberikan dukungan yang positif
Peran Mentor Sebagai
Instrumen Peningkatan
Motivasi Kerja
(Darling,
1. Model:1984 ; Marquis
seseorang dan Huston,
yang perilakunya 1998:dan
menjadi contoh 246)
panutan.
2. Envisioner: seseorang yang dapat melihat dan berkomunikasi arti
keperawatan profesional dan keterkaitannya dalam praktik
keperawatan.
3. Energizer: seseorang yang selalu dinamis dan memberikan
stimulasi kepada staf untuk berpartisipasi terhadap program
kerjanya.
4. Investor: seseorang yang mengivestasikan waktu dan tenaga
dalam perkembangan profesi dan organisasi.
5. Supporter: seseorang yang memberikan dukungan emosional dan
menumbuhkan rasa percaya diri.
6. Standard procedure: seseorang selalu berpegang pada standar
yang ada dan menolak aktivitas yang kurang atau tidak memenuhi
kriteria standar.
7. Teacher-coach: seseorang yang mengajarkan kepada Anda
tentang kemampuan skill interpersonal, dan politik yang penting
dalam pengembangan.
Lanjutan..
8. Feedback giver: seseorang yang memberikan umpan balik, baik
secara tulus positif atau positif dalam perkembangan.
9. Eye-opener: seseorang yang selalu memberikan
wawasan/pandangan yang luas tentang situasi terbaru yang
terjadi.
10. Door-opener: seseorang yang selalu membuka diri dan
memberikan kesempatan kepada staf untuk berkonsultasi.
11. Idea bouncer: seseorang yang akan selalu berdiskusi dan
mendengar pendapat Anda
12. Problem solver: seseorang yang akan membantu Anda dalam
mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah.
13. Career counselor: seseorang yang membantu Anda dalam
pengembangan karier (cepat ataupun lambat).
14. Challenger: seseorang yang mendorong Anda untuk menghadapi
perubahan/ tantangan secara kritis dan pantang menyerah
Motivasi Diri untuk
Manajer (Summers,1994)
1. Mencari konsultan dan kelompok pendukung yang memungkinkan
manajer untuk selalu memperhatikan staf dan mendengarkan
keinginan Anda.
2. Mempertahankan diet dan aktivitas.
3. Mencari aktivitas yang membantu manajer untuk dapat santai.
4. Memisahkan urusan pekerjaan dari kehidupan di rumah.
5. Menurunkan harapan yang terlalu tinggi dari diri Anda dan orang lain.
6. Mengenali keterbatasan/kelemahan.
7. Menyadari bahwa bukan hanya Anda yang dapat menyelesaikan
semua pekerjaan, belajarlah menghargai kemampuan staf.
8. Berani mengatakan “tidak” jika Anda tidak dapat melaksanakan
pekerjaan yang akan dibebankan pada anda.
9. Bersantai, tertawa, dan berkumpul dengan teman-teman.
10. Menanamkan bahwa semua yang Anda kerjakan adalah untuk
kemaslahatan umat dan sebagai ibadah
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai