Anda di halaman 1dari 17

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

ABDI NUSANTARA JAKARTA

Mata Kuliah:

Leadership Entrepreneur IV
Konsep E-Bisnis

Pertemuan ke 3 - 4
2 SKS – SEMESTER VII

Jadwal Kuliah:

Benny Yunianto S.Kom, M.Kom.


bennydps@gmail.com
0812-8584295
www.abdinusantara.ac.id
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
ABDI NUSANTARA JAKARTA
Konsep E-Bisnis
Pertemuan ke 3 - 4
2 SKS – SEMESTER VII

1. Model-model E-Bisnis
2. Kebijakan Publik
3. Aspek Legal, Etika dan Hukum dalam E-Bisnis
4. Formula dan Mindset E-Bisnis
5. Kisah Sukses E-Bisnis
6. Tugas
Benny Yunianto S.Kom., M.Kom. - STIKES ABDI NUSANTARA
9/27/2021 2
JAKARTA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
ABDI NUSANTARA JAKARTA
Matrix dari Konsumen, Pelaku Bisnis (Organisasi) dan Pemerintah terkait E-Bisnis Model

(Digital Business and E-Commerce Management 6th edition, Dave Chaffey – 2015)
Benny Yunianto S.Kom., M.Kom. - STIKES ABDI NUSANTARA
9/27/2021 3
JAKARTA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
ABDI NUSANTARA JAKARTA
Konsep E-Bisnis
Pertemuan ke 3 - 4
2 SKS – SEMESTER VII

1. Model-model E-Bisnis
2. Kebijakan Publik
3. Aspek Legal, Etika dan Hukum dalam E-Bisnis
4. Formula dan Mindset E-Bisnis
5. Kisah Sukses E-Bisnis
6. Tugas
Benny Yunianto S.Kom., M.Kom. - STIKES ABDI NUSANTARA
9/27/2021 4
JAKARTA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
ABDI NUSANTARA JAKARTA

Kebijakan Publik:
Adalah kebijakan pemerintah yang memengaruhi setiap orang di
suatu negara.

Kebijakan Publik dalam E-Bisnis menyangkut regulasi yang mengatur


jalannya E-Bisnis agar dapat sesuai dengan hukum dan aturan-aturan
yang berlaku pada suatu negara.

Benny Yunianto S.Kom., M.Kom. - STIKES ABDI NUSANTARA


9/27/2021 5
JAKARTA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
ABDI NUSANTARA JAKARTA

Kenapa dibutuhkan Kebijakan Publik dalam E-Bisnis?


1. Aspek hukum dalam bisnis konvensional belum sepenuhnya
memfasilitasi permasalahan hukum yang terjadi dalam E-Bisnis
(perlunya peluasan materi).

2. Penggunaan internet yang tanpa batas (perlu yuridiksi yang dapat


mengatur pengguna).

3. Tingkat kejahatan melalui internet semakin meningkat (cybercrime).

4. Perlunya penerapan hukum khusus dalam aktivitas internet (cyberlaw).

Benny Yunianto S.Kom., M.Kom. - STIKES ABDI NUSANTARA


9/27/2021 6
JAKARTA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
ABDI NUSANTARA JAKARTA
Konsep E-Bisnis
Pertemuan ke 3 - 4
2 SKS – SEMESTER VII

1. Model-model E-Bisnis
2. Kebijakan Publik
3. Aspek Legal, Etika dan Hukum dalam E-Bisnis
4. Formula dan Mindset E-Bisnis
5. Kisah Sukses E-Bisnis
6. Tugas
Benny Yunianto S.Kom., M.Kom. - STIKES ABDI NUSANTARA
9/27/2021 7
JAKARTA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
ABDI NUSANTARA JAKARTA
Dasar Hukum E-Commerce di Indonesia
Regulasi yang mengatur secara khusus tentang transaksi perdagangan
elektronik atau e-commerce adalah Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 2019
(PP 80/2019) Tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE), yang
mengatur hal sbb:

Benny Yunianto S.Kom., M.Kom. - STIKES ABDI NUSANTARA


9/27/2021 8
JAKARTA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
ABDI NUSANTARA JAKARTA
Mengapa di perlukan Etika dalam menjalankan E-Bisnis:

Prinsip-prinsip dalam UU
80/2019 PMSE:

a. Iktikad baik;
b. Kehati-hatian;
c. Transparansi;
d. Keterpercayaan;
e. Akuntabilitas;
f. Keseimbangan;
g. Adil dan sehat.
Sumber: https://setkab.go.id/inilah-peraturan-pemerintah-nomor-
80-tahun-2019-tentang-perdagangan-melalui-sistem-elektronik/

Benny Yunianto S.Kom., M.Kom. - STIKES ABDI NUSANTARA


9/27/2021 9
JAKARTA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
ABDI NUSANTARA JAKARTA
Konsep E-Bisnis
Pertemuan ke 3 - 4
2 SKS – SEMESTER VII

1. Model-model E-Bisnis
2. Kebijakan Publik
3. Aspek Legal, Etika dan Hukum dalam E-Bisnis
4. Formula dan Mindset E-Bisnis
5. Kisah Sukses E-Bisnis
6. Tugas
Benny Yunianto S.Kom., M.Kom. - STIKES ABDI NUSANTARA
9/27/2021 10
JAKARTA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Formula 40/40 ABDI NUSANTARA JAKARTA

Formula 40/40 dapat kita jadikan referensi untuk


beralih dari konvensional ke E-Bisnis Model:

1. 40% yang pertama adalah memastikan E-Bisnis


yang dibangun dapat menggantikan 40% dari
total channel pemasaran yang ada.

2. 40% yang kedua adalah dari channel


pemasaran tersebut, paling tidak bisa
menguasai 40% target pasar nya.

Sumber: Peter Clark, 2001

Benny Yunianto S.Kom., M.Kom. - STIKES ABDI NUSANTARA


9/27/2021 11
JAKARTA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Cara untuk membentuk Digital Mindset ABDI NUSANTARA JAKARTA
https://www.machinevision.global/post/5-cara-membentuk-digital-mindset-di-era-transformasi-digital

1. Mereka menemukan apa yang berhasil, dan menirunya. Mereka selalu mencari cara untuk menggunakan kembali
teknologi di seluruh perusahaan mereka. Ketika mempertimbangkan setiap proses, para leader ini juga menanyakan
proses lain apa yang mungkin bisa diselesaikan dengan memanfaatkan teknologi yang sama.

2. Para pemimpin ini melihat adopsi teknologi baru sebagai langkah strategis, bukan hanya untuk mendukung kegiatan
operasional. 83% setuju bahwa penting untuk memisahkan data dari infrastruktur lama. Mereka melihat cloud tidak
hanya sebagai pusat data. Melainkan sebagai katalisator untuk inovasi di seluruh bisnis.

3. Seorang pemimpin tidak mengambil sikap menunggu dan melihat. Berinvestasi pada teknologi yang tepat pada
waktu yang tepat akan mendatangkan keuntungan besar.

4. Pemimpin sangat percaya pada peningkatan keterampilan karyawan secara terus menerus. Tujuannya adalah untuk
menciptakan dan memungkinkan tenaga kerja yang mampu bekerja berdampingan dengan teknologi. Para pemimpin
menggunakan teknologi untuk membuat pekerjaan lebih menarik sekaligus merealisasikan peningkatan efisiensi.

5. Para pemimpin tidak percaya pada batasan dalam hal teknologi dan potensi manusia. Dengan merangkul strategi
teknologi yang dibangun di atas sistem yang tidak terbatas, adaptif, dan humanis, perusahaan mampu menjadi
semakin gesit dan mampu berinovasi dalam skala besar dalam perusahaan.

Benny Yunianto S.Kom., M.Kom. - STIKES ABDI NUSANTARA


9/27/2021 12
JAKARTA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
ABDI NUSANTARA JAKARTA
Konsep E-Bisnis
Pertemuan ke 3 - 4
2 SKS – SEMESTER VII

1. Model-model E-Bisnis
2. Kebijakan Publik
3. Aspek Legal, Etika dan Hukum dalam E-Bisnis
4. Formula dan Mindset E-Bisnis
5. Kisah Sukses E-Bisnis
6. Tugas
Benny Yunianto S.Kom., M.Kom. - STIKES ABDI NUSANTARA
9/27/2021 13
JAKARTA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
ABDI NUSANTARA JAKARTA

Lantaran sering menggunakan jasa ojek, Nadiem pun sering ngobrol dengan para
tukang ojek langganannya. Dari hasil obrolan dan pengamatannya, ia mengetahui
bahwa sebagian besar waktu tukang ojek banyak dihabiskan untuk mangkal dan
menunggu penumpang.
Saat di pangkalan ojek, biasanya tukang ojek bergiliran dengan tukang ojek
lainnya. Sudah giliran, kadang penumpang sepi. Sementara itu, dari sisi
pengguna jasa, keamanan dan kenyamanan ojek beum terjamin 100 persen

Dari hasil riset itulah ia mendapatkan ide membuat inovasi


bagaimana orang bisa dengan mudah memesan ojek melalui
ponsel tanpa harus repot ke pangkalan ojek, jadi orang yang jauh
dengan pangkalan ojekpun dapat menikmatinya. Tukang ojek
sendiri tidak harus mangkal. Bagi penumpang, menggunakan ojek
juga lebih aman karena jelas dan terdaftar.
Pada tanggal 13 Oktober 2010, Gojek resmi berdiri dengan 20
orang pengemudi. Pada saat itu, Gojek masih mengandalkan call
center untuk menghubungkan penumpang dengan pengemudi
ojek. Pada pertengahan 2014, berkat popularitas Uber kala itu,
Nadiem Makarim mulai mendapatkan tawaran investasi.

Benny Yunianto S.Kom., M.Kom. - STIKES ABDI NUSANTARA


9/27/2021 14
JAKARTA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
ABDI NUSANTARA JAKARTA
Konsep E-Bisnis
Pertemuan ke 3 - 4
2 SKS – SEMESTER VII

1. Model-model E-Bisnis
2. Kebijakan Publik
3. Aspek Legal, Etika dan Hukum dalam E-Bisnis
4. Formula dan Mindset E-Bisnis
5. Kisah Sukses E-Bisnis
6. Tugas
Benny Yunianto S.Kom., M.Kom. - STIKES ABDI NUSANTARA
9/27/2021 15
JAKARTA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
ABDI NUSANTARA JAKARTA
Tugas:
Diskusikanlah dengan tim dikelompok, ide E-Bisnis/ E-Commerce apa yang bisa Anda buat dengan pengetahuan yang telah
Anda dapatkan dalam kuliah Leadership Entrepreneurship ini.

Buat kerangka ide bisnis dengan contoh sebagai berikut:


Nama Bisnis: 3. Info penawaran harga atas pinjaman yang bisa di peroleh dengan cara
Pinjaman Tanpa Angsuran pembayaran melalui pemanfaatan skill oleh penyedia aplikasi selama
masa kontrak yang disepakati.
Ide Bisnis: 4. Pemilik keahlian setuju, kontrak ditandatangani, Dana pinjaman cair.
Memfasilitasi keahlian seseorang untuk dapat diperdayakan di waktu 5. Peneyedia aplikasi mencarikan pengguna jasa dari pemilik keahlian
senggang/ liburnya, untuk mendapatkan penghasilan tambahan dimuka. tersebut.
6. Penyedia aplikasi menerima pendapatan dari selisih Harga jual keahlian
Model Bisnis: dengan pinjaman yang diberikan.
B2C
Bisnis konvensional yang di disrupt (di gantikan):
Value Creation: 1. Pinjaman Uang konvensional
Menambah penghasilan tambahan bagi orang yang memilki keahlian. 2. Proses mencari pekerjaan tambahan konvensional
Bisnis Proses: Analisa Tambahan:
1. Pemilik keahlian mendaftar ke aplikasi (info keahlian nya dan komitmen Analisa 4 W: Formula 40/40:
waktu yang bisa dijual) What: …. 1. 40% pertama: (Channel Pemasaran yg di cover)
2. Pihak aplikasi melakukan review dan membuat perencanaan untuk Where: ….. 2. 40% kedua: (Target market dari channel tersebut)
memasarkan keahlian nya. Why: …..
Who: …..
Benny Yunianto S.Kom., M.Kom. - STIKES ABDI NUSANTARA
9/27/2021 16
JAKARTA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
ABDI NUSANTARA JAKARTA Terima Kasih

Benny Yunianto S.Kom., M.Kom. - STIKES ABDI NUSANTARA


9/27/2021 17
JAKARTA

Anda mungkin juga menyukai