Anda di halaman 1dari 14

KODE ETIK

PROFESI AKUNTAN
DAN PAJAK
Kelompok 10
Esra Wati Br. Sigalinggi Melisa Simanjuntak
NPM : 1915100511 NPM : 1925100528

Ulil amri
Rendi mardongan sitohang NPM : 1915100573
NPM 1915100603

Zepri Safrizal
NPM :1915100550
Pendahuluan
01
Etika profesi menjadi tolok ukur kepercayaan
masyarakat terhadap suatu profesi (Jusup,
2001). Tidak terkecuali profesi akuntan
publik. Di Amerika, kode etik mengenai
akuntan publik diatur oleh American Institute
of Certified Public Accountants (AICPA) di
mana salah satu peraturan kode etiknya,
yakni peraturan 102 membahas tentang
integritas dan objektivitas (Alvin, Ellder, &
Beasley, 2008).

02
Di Indonesia sendiri, kode etik akuntan
publik diatur oleh Institut Akuntan Publik
Indonesia (IAPI) yang mengadopsi kode etik
profesional AICPA, yang juga salah satu
peraturannya membahas mengenai
integritas.
A. Pengertian Etika Profesi Akuntansi

Menurut, Warren (2005:10) menjelaskan bahwa: “secara umum, akuntansi dapat


didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-
pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan”.

Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang
berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom).
Menurut Sunyanto (1999) menyatakan bahwa akuntansi itu merupakan
suatu tahapan proses pengumpulan, pengidentifikasian, pencatatan,
penggolongan, peringkasan dan penyajian/pelaporan dari transaksi-
transaksi keuangan serta penafsiran hasilnya guna pengambilan
keputusan.

Etika Profesi Akuntansi merupakan suatu ilmu yang membahas perilaku


perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh
pikiran manusia terhadap pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan
penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus sebagai Akuntan.
Dalam menjalankan profesi sebagai seorang akuntan harus dengan sadar
menjalankan tugas, hak, kewajiban dan fungsinya. 
B. JENIS JENIS AKUNTAN
1.Akuntan Publik
Akuntan publik merupakan satu-satunya profesi akuntansi yang menyediakan jasa audit yang
bersifat independen, yaitu memberikan jasa untuk memeriksa, menganalisis, kemudian
memberikan pendapat / asersi atas laporan keuangan perusahaan sesuai dengan prinsip
akuntansi berterima umum.

2.Akuntan Manajemen
Akuntan manajemen merupakan sebuah profesi akuntansi yang biasa bertugas atau bekerja di
perusahaan-perusahaan. Akuntan manajemen bertugas untuk membuat laporan keuangan di
perusahaan.

3.Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik merupakan sebuah profesi akuntansi yang biasa bertugas atau bekerja di
lembaga-lembaga pendidikan, seperti pada sebuh Universitas, atau lembaga pendidikan
lainnya. Akuntan manajemen bertugas memberikan pengajaran tentang akuntansi pada pihak –
pihak yang membutuhkan.
4.Akuntan Internal
Auditor internal adalah auditor yang bekerja pada suatu perusahaan dan oleh karenanya berstatus sebagai
pegawai pada perusahaan tersebut. Tugas audit yang dilakukannya terutama ditujukan untuk membantu
manajemen perusahaan tempat dimana ia bekerja.

5.Konsultan SIA / SIM


Salah satu profesi atau pekerjaan yang bisa dilakukan oleh akuntan diluar pekerjaan utamanya adalah
memberikan konsultasi mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan sistem informasi dalam sebuah
perusahaan.

6.Akuntan Pemerintah
Akuntan pemerintah adalah akuntan profesional yang bekerja di instansi pemerintah yang tugas pokoknya
melakukan pemeriksaan terhadap pertanggungjawaban keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi
dalam pemerintah atau pertanggungjawaban keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi dalam
pemerintah atau pertanggungjawaban keuangan yang ditujukan kepada pemerintah. Meskipun terdapat
banyak akuntan yang bekerja di instansi pemerintah, namun umumnya yang disebut akuntan pemerintah
adalah akuntan yang bekerja di Badan Pengawas Keuangan dan Pembagian (BPKP) dan Badan Pemeriksa
Keuangan (BAPEKA), dan instansi pajak.
RUU PROFESI AKUNTAN
Untuk mengawasi akuntan publik, khususnya kode etik,
Departemen Keuangan (DepKeu) mempunyai aturan
sendiri yaitu Peraturan Menteri Keuangan (PMK)
No.17 Tahun 2008 yang mewajibkan akuntan dalam
melaksanakan tugas dari kliennya berdasarkan SPAP
(Standar Profesi Akuntan Publik) dan kode etik. SPAP
dan kode etik diterapkan oleh asosiasi profesi
berdasarkan standar Internasional. Misalkan dalam
auditing, SPAP berstandar kepada International
Auditing Standart.
C. Prinsip – Prinsip Etika IFAC, AICPA, dan IAI ~

1. Prinsip-prinsip etika 2. Prinsip – prinsip etika 3. Prinsip – prinsip etika


menurut IFAC sebagai menurut AICPA sebagai menurut IAI sebagai
berikut : berikut : berikut :
a) Tanggung JawabProfesi a) Tanggung Jawab Profesi
b) Kepentingan Publik
a) Integritas
b) Kepentingan Publik c) Integritas
b) Perilaku Profesional
c) Integritas d) Objektivitas
c) Objektivitas
d) Objektivitas e) Kompetensi dan Kehati- hatian
d) Kompetensi
e) Kompetensi dan Kehati- Profesional
professional dan
hatian Profesional f) Kompetensi dan Kehati- hatian
Kesungguhan
f) Kompetensi dan Kehati- Profesional
e) Kerahasiaan
hatian Profesional g) Kerahasiaan
f) Perilaku Profesional
g) Kerahasiaan h) Perilaku Profesional
h) Perilaku Profesional i) Standar Teknis
D.Kode Etik Pajak
Dalam kaitannya dengan etika akuntan pajak, AICPA mengeluarkan Statemet on
Responsibilities in Tax Practice (SRTP). Adapun isinya adalah sebagai berikut:

• Statement on Responsibilities in Tax Services No. 1, Tax Return


Positions (Posisi Pengembalian Pajak)
Statemen ini menetapkan standar masa depan yang bisa diterapkan
untuk anggota  ketika merekomendasikan tingkat pengembalian pajak
dan menyiapkan atau menandatangani surat pembayaran pajak
(termasuk klaim untuk lebih bayar) yang disimpan dengan mengenakan
pajak otoritas.

• Statement on Responsibilities in Tax Services No. 2, Answers to


Questions on Returns (Jawaban Pertanyaan atas Pengembalian)
Statemen Ini menetapkan standar yang bisa diterapkan untuk anggota
ketika menandatangani suatu pajak kembalian jika atau
mempertanyakan kelebihan pajak kembalian.
• Statement on Responsibilities in Tax Services No. 3, Certain Procedural Aspects of Preparing Returns (Aspek
prosedur tertentu dalam menyiapkan Pengembalian)
Dalam menyiapkan atau menandatangani suatu pajak kembalian, suatu anggota dengan hati jujur boleh
 mempercayakan, tanpa verifikasi, atas informasi yang diberikan oleh wajib pajak atau dengan pihak ketiga.

• Statement on Responsibilities in Tax Services No. 4, Use of Estimates (Penggunaan Estimasi)


Kecuali jika yang dilarang oleh undang-undang atau menurut peraturan, suatu anggota boleh menggunakan taxpayer’s
untuk menaksir persiapan
Add Text suatu pajak kembalian jika itu bukanlah praktis untuk memperoleh data
Addtepat
Text dan jika anggota
menentukan bahwa perkiraan yang layak adalah didasarkan pada keadaan dan fakta saat itu yang diperlihatkan kepada
Simple PowerPoint Simple PowerPoint
Presentation Presentation
anggota

• Statement on Responsibilities in Tax Services No. 6, Knowledge of Error: Return Preparation(Pengetahuan


Kesalahan: Persiapan Kembalian)
Suatu anggota perlu menginformasikan kepada wajib pajak dengan segera atas suatu kesalahan di dalam suatu pajak
kembalian yang disimpan atau ketika sadar  akan kegaalan suatu taxpayer’s untuk memfile suatu kembalian yang
diperlukan.
• Statement on Responsibilities in Tax Services No. 7, Knowledge of Error:
Administrative Proceedings (Pengetahuan Kesalahan: Cara kerja
administrasi)
Jika suatu anggota sedang mewakili suatu wajib pajak di dalam administratifnya
untuk suatu kembalian yang berisi suatu kesalahan, maka anggota perlu
menginformasikannya kepada wajib pajak itu. Anggota perlu merekomendasikan
ukuran yang akan diambil untuk mengoreksinya, yang mungkin diberi dengan lisan.

• Statement on Responsibilities in Tax Services No. 8, Form and Content of


Advice to Taxpayers(Format dan isi nasihat pada klien)
Suatu anggota perlu menggunakan pertimbangan untuk memastikan bahwa
petunjuk pajak yang disajikan ke suatu wajib pajak mencerminkan kemampuan/
wewenang profesional dan sewajarnya melayani kebutuhan taxpayer’s.
• KESIMPULAN
Kode etik akuntansi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas
dan dalam kehidupan sehari-hari dalam profesi akuntansi. Adanya kode etik akan melindungi perb
uatan yang tidak profesional. Dan perbedaan dari kode etik suatu profesi mempunyai kode etik ma
sing-masing dan tersendiri yang dibuat oleh badan yang mengatur etika profesi tersebut.
Pelanggaran kode etik tidak diadili oleh pengadilan, karena melanggar kode etik tidak selalu berart
i melanggar hukum, tapi pelanggaran kode etik akan diperiksa oleh majelis kode etik dari setiap pr
ofesi tersebut.

Penutup
• SARAN
Harus ada lembaga yang berbeda-beda dalam menaungi berbagai profesi yang ada, dimana lembag
a tersebut merupakan sekumpulan orang yang memiliki profesi yang sama dengan tujuan dapat me
nciptakan tatanan etik dalam pekerjaan. Dan semua lembaga-lembaga profesi tersebut harus memil
iki tujuan yang satu yaitu, mengutamakan profesionalitasdalam bekerja yang dilihat dari kepatuha
n menjadikan kode etik profesi sebagai pedoman.
Etika profesi akuntansi diatur oleh suatu badan atau organisasi yang bertanggung jawab dilingkup
akuntansi seperti Ikatan akuntansi Indonesia (IAI), Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI) sedang
kan untuk etika profesi yang lain diatur oleh organisasi yang berbeda sesuai dengan profesinya ma
sing-masing.
Pulang sekolah jalan kaki
Jalan kaki sampai rumah
Kami tutup presentasi ini
Salam hormat terima kasih

SEKIAN DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai