Anda di halaman 1dari 22

ARSITEKTUR APLIKASI BISNIS

Makalah
Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah E-Marketing dengan
dosen pengampu Drs. Joko Widodo, M.M

Oleh
Kelompok 10
Anggota
170210301040 Dhita Ayu Arimbi
170210301056 Ajeng Novia D W
170210301061 Ahmad Abdul Gofur

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Zaman modern suatu zaman yang telah melahirkan sesuatu canggih di dunia
terutama teknologi. Teknologi yang dilahirkan tersebut merupakan suatu alat
yang nantinya berguna untuk meringankan pekerjaan manusia baik dalam rumah
tangga, perusahaan, maupun yang lainnya. Pada perusahaan adanya teknologi
sangat diperlukan dengan ditunjang oleh sistem informasi terpadu. Hal ini
dilakukan dengan tujuan utama sebagai strategi dalam meningkatkan dan
mengembangkan produk, layanan, dan kemampuan dari suatu perusahaan agar
mampu berkompetisi dengan perusahaan-perusahaan di pasar global. Adanya
tujuan dari perusahaan yang kuat inilah yang mampu melahirkan gagasan untuk
menciptakan aplikasi terbaru terutama aplikasi bisnis maupun aplikasi teknis yang
akan mendukung prospek perusahaan di kemudian hari. Adanya tujuan
perusahaan tersebut serta adanya persaingan yang ketat di era globalisasi ini
sangat mendorong untuk menyempurnakan sistem informasi bisnis yang lebih
baik lagi.
Perusahaan-perusahaan sebelumnya telah mengembangkan aplikasi
berdasarkan fungsi-fungsi yang ada di perusahaan tersebut, misalnya aplikasi
keuangan, aplikasi pemasaran, aplikasi SDM, aplikasi manufaktur dan lain-lain.
Adanya aplikasi yang berdiri sendiri, perusahaan menghendaki sebuah aplikasi
yang mampu mencakup semua bidang. Maka dari itu untuk mewujudkan tujuan
tersebut suatu perusahaan harus memiliki arsitektur E-Business yang handal untuk
menggabungkan antar aplikasi tersebut. Penggabungan aplikasi tersebut seperti
pada aplikasi ERP CRM, dimana ERP yang berfungsi untuk mengendalikan
semua aspek internal dalam suatu perusahaan sedangkan CRM yang berfungsi
untuk mengendalikan atas konsumen suatu perusahaan.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan arsitektur aplikasi bisnis?
2. Apa yang dimaksud dengan Enterprise Resource Planning(ERP)?
3. Apa yang dimaksud dengan Customer Relationship Management(CRM)?

1.3. Tujuan
1. Untuk menjelaskan mengenai arsitektur aplikasi bisnis
2. Untuk menjelaskan mengenai Enterprise Resource Planning(ERP)
3. Untuk menjelaskan mengenai Customer Relationship
Management(CRM)

1.4. Manfaat
1. Dapat menjelaskan mengenai arsitektur aplikasi bisnis
2. Dapat menjelaskan mengenai Enterprise Resource Planning(ERP)
3. Dapat menjelaskan mengenai Customer Relationship
Management(CRM)
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Arsitektur Aplikasi Bisnis

Arsitektur aplikasi disebut arsitektur sistem informasi. Pada


arsitektur enterprise, usaha yang dilakukan adalah terkait arsitektur aplikasi adalah
bukan merancang sistem aplikasi(yaitu sistem informasi). Tujuan yang hendak
dicapai adalah mendefinisikan jenis-jenis sistem aplikasi(yaitu sistem informasi)
yang relevan dengan enterprise dan apa yang dilakukan aplikasi-aplikasi dalam
mengelola data dan mempresentasikan informasi ke manusia dan sistem lain
di enterprise. Arsitektur aplikasi(arsitektur sistem informasi) yang dimaksud
bukan arsitektur perangkat lunak seperti dimaksud di rekayasa perangkat lunak.
Arsitektur aplikasi(arsitektur sistem informasi) adalah mendeskripsikan kumpulan
aplikasi(kumpulan sistem informasi) di enterprise, serta hubungan-hubungan antar
aplikasi-aplikasi(sistem informasi-sistem informasi) itu. Adapun sasaran arsitektur
aplikasi bisnis sebagai berikut:
1. Mendefinisikan jenis-jenis utama sistem aplikasi(yaitu sistem-sistem
informasi) yang diperlukan untuk mengolah data dan mendukung bisnis.
2. Menyatakan aplikasi sebagai kelompok kapabilitas yang mengelola objek-
objek data di arsitektur informasi dan mendukung fungsi-fungsi bisnis di
arsitektur bisnis.
Dalam pembangunan sistem informasi dalam suatu perusahaan tentu
diperlukan untuk pembuatan desain arsitektur yang sesuai dengan skup dan
kapasitas bisnis yang akan dibangun. Tijuannya adalah untuk mendapatkan sistem
informasi yang efisien dan efektif baik dari sisi investasi, biaya dan sumber daya
yang ada. Pengelompokkan desain arsitektur dapat dibagi berdasarkan:
 Besarnya kapasitas suatu perusahaan. Dalam pembuatan desain
pembangunan sistem informasi perlu melihat besarnya kapasitas dari suatu
perusahaan, apakah itu suatu perusahaan kecil, menengah atau besar.
Masing-masing kapasitas menentukan bagaimana desain sistem akan
dibuat. Perusahaan yang kecil tentu belum membutuhkan desain yang
rumit dan investasi yang besar untuk pembangunan suatu sistem informasi
dan sebaliknya suatu perusahaan yang besar tentu membutuhkan desain
yang lebih kompleks dan memadai untuk mendukung operasional
bisnisnya selama 24 jam. Contoh perusahaan kecil namun membutuhkan
sistem informasi yang tinggi adalah perusahaan pialang saham yang mana
sumber daya manusia yang membutuhkan sistem informasi yang kecil
seperti perusahaan kontraktor bangunan dimana hanya sebagian kecil
sumber daya manusianya yang membutuhkan sistem informasi dalam
bekerja.
 Besarnya transaksi informasi dalam suatu perusahaan. Perusahaan yang
kecil belum tentu memiliki transaksi yang kecil, ada perusahaan-
perusahaan kecil yang membutuhkan sistem informasi yang dapat
mengakomodasi transaksi informasi yang tinggi, sehingga dibutuhkan
desain arsitektur sistem yang tidak sesederhana perusahaan dengan
kapasitas kecil dan transaksi yang sedikit.
 Besarnya resiko bisnis yang ada dalam suatu perusahaan. Beberapa
perusahaan yang membutuhkan ketersedian data tinggi dan tidak memiliki
toleransi untuk berhentinya suatu sistem(down time), juga menjadikan
pertimbangan apakah desain arsitektur sistem untuk perusahaan tersebut
perlu dibuat lebih lengkap darpada kapasitas perusahaannya.
Secara Umum desain arsitektur sistem informasi dapat dibagi menjadi 4
kelompok, diantaranya :
1. Desain Arsitektur Sistem Manual atau Standalone
Sistem manual atau Standalone umumnya digunakan oleh perusahaan-
perusahaan kecil dimana perusahaan tersebut belum membutuhkan sistem
informasi yang saling terintegrasi antar bagian atau department. Umumnya
perusahaan ini memiliki struktur organisasi yang sederhana dan sistem
transaksi atau pelaporan yang ada dilakukan secara konvensional
menggunakan kertas atau media informasi lainnya
Dalam implementasinya sistem informasi manual atau standalone ini
digunakan untuk pengiriman-pengiriman informasi non standar atau tidak
berkesinambungan kepada bagian atau departmen lainnya
Investasi sistem yang dibutuhkan sebatas komputer yang tidak terhubung
secara langsung ke internet jika dibutuhkan(om demand). Tidak
diperlukan server khusus untuk pengumpulan data yang tidak terintegrasi
dan hanya koneksi internet untuk perorangan seperti USB Modem, Mi-Fi
atau Dial-up melalui jaringan kabel telepon.

2. Desain Arsitektur Sistem Semi Otomatis


Sistem semi otomatis ini umumnya digunakan oleh perusahaan-
perusahaan yang menengah untuk mengintegrasikan informasi antar
bagian atau pengiriman informasi data antar bagian.
Investasi sistem yang dibutuhkan kurang lebih sama dengan sistem
standalone hanya saja membutuhkan koneksi internet yang lebih baik dari
pada sistem standalone dan sistem yang dibangun lebih dapat
mengefisiensi kinerja penggunanya dengan mengotomatisasi rutinitas yang
dahulunya dilakukan secara manual.
3. Desain Arsitektur Sistem Online
Saat ini banyak perusahaan kecil, menengah maupun besar telah
menggunakan desain arsitektur sistem online, yang tentunya akan banyak
memberikan kemudahan kepada penggunanya dalam melakukan transaksi
atau penggabungan (untegrasi) antar bagian atau bahkan antar organisasi
atau perusahaan.
Selai kemudahan, efektif dan efisein, desain arsitektur sistem online ini
memiliki umur investasi sistem yang lebih panjang ketimbangsistem
informasi manual yang dalam waktu dekat akan perlu upgrade atau
perubahan. Sistem informasi online banyak disenangi oleh perusahaan
karena banyak memotong flow process, data flow atau efisiensi sumber
daya manusia dalam operasional keseharian dari perusahaan tersebut.
Informasi akan sampai lebih cepat, dapat diakses dari mana saja dan
kecilnya kesalahan informasi yang diterima dari bagian-bagian terkecil
dalm organisasi dikarenakan semua data terpusat.
4. Desain Arsitektur Sistem Enterprise
Desain arsitektur sistem enterprise banyak digunakan oleh perusahaan-
perusahaan besar yang mana unit kerjanya tersebar diseluruh kota atau
bahkan diseluruh negara. Selain kecepatan informasi dan data yang
terintegrasi dan standart, umumnya perusahaan ini membutuhkan sistem
informasi yang reliable sepanjang waktu dan keamanan informasi dari
seluruh unit kerja yang ada.
Secara konsep sistem enterprise adalah satu aplikasi dapat digunakan oleh
semua bagian yang ada dalam struktur organisasi yang besar
Sistem informasi enterprise ini membutuhkan investasi yang sangat besar
untuk mendukung kebutuhan informasi seperti itu, oleh karenanya.
Investasi sistem yang tidak ditemukan dalam desain arsitektur lainnya
diantaranya adalah :
a. Kebutuhan hardware yang memiliki spesifikasi tinggi
b. Kebutuhan kapasitas internet yang tinggi yang saling terhubung
sampai dengan unit kerja terkecil.
c. Tersedianya sistem disaster recovery yang merupakan bagian dari
business contingency plan perusahaan tersebut, contohnya dengan
adanya backup connection, buckup atau replication server
d. Kebutuhan perlindungan informasi data dalam infrastruktur yang ada,
sehingga terjamin keamanan data di internal perusahaan atau diluar
perusahaan

2.2 Enterprise Resource Planning(ERP)

Sistem ERP. Sumber daya tersebut meliputi dana, manusia, mesin, suku
cadang, waktu, material dan kapasitas. Sedikitnya ada 3 sumber daya di dalam
perusahaan yang perlu dikelola secara benar. Inilah mengapa perangkat lunak
ERP kebanyakan mempunyai 3 modul utama sebagai berikut:
a. Financial
- FI(Financial Accounting), digunakan sebagai parameter untuk
perhitungan keuntungan, mengukur kinerja keuangan dengan
berbasis pada data transaksi. Modul FI juga menyediakan data yang
dapat digunakan sebagai alat audit dalam laporan keuangan.
- CO(Controlling), fungsi dari modul CO adalah untuk mendukung
empat kegiatan pokok yaitu, pengendalian investasi; pengendalian
kegiatan keuangan, memantau dan merencanakan kegiatan
pembayaran sesuai dengan jadwal; pengendalian kegiatan
pembelian, pengadaan dan penggunaan dana dalam unit-unit kerja;
dan pengendalian biaya dan keuntungan berdasarkan semua aktifitas
perusahaan.
- IM(Investment), management modul IM berkaitan dengan fungsi
modul TR, dengan modul IM lebih ditujukan untuk analisis investasi
jangka panjang dan aset tetap dari perusahaan untuk membuat
keputusan.
- EC(Enterprise), controlling modul EC adalah untuk memberikan
akses mengenai: kondisi keuangan perusahaan; hasil dari
perencanaan dan pengendalian perusahaan; pengembangan Investasi;
pemeliharaan aset yang dimiliki; pengembangan SDM perusahaan;
kondisi pasar yang berkaitan dengan pengambilan keputusan; dan
faktor-faktor struktural dari proses bisnis, seperti struktur produksi,
struktur biaya, neraca dan laporan rugi laba.
- TR(Treasury), modul TR berfungsi untuk mengintegrasikan antara
cash management dan cash forecasting dengan aktifitas logistik dan
transaksi keuangan.
b. Distribution dan Manufacturing
- LE(Logistics Execution), modul LO merupakan modul yang terkait
dengan modul lain, seperti modul PP, EC, SD, MM, PM dan QM.
Modul ini fokus pada pengaturan logistik dari pembelian hingga
distribusi.
- SD(Sales Distribution), modul SD ditekankan pada penggunaan
strategi penjualan yang mampu mengantisipasi perubahan pasar.
Prioritas utama dari penggunaan modul ini adalah untuk membuat
struktur data yang mampu merekam, menganalisis, dan mengontrol
aktifitas untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan dan
menghasilkan keuntungan yang layak dalam periode akuntansi yang
akan datang.
- MM(Materials Management), fungsi utama dari modul MM adalah
untuk membantu manajemen dalam aktifitas sehari-hari dalam tipe
bisnis apapun yang memerlukan konsumsi material, termasuk energi
dan pelayanan.
- PP(Production Planning), modul PP ini berfungsi dalam
merencanakan dan mengendalikan jalannya material sampai kepada
proses pengiriman produk.
- PM(Plant Maintenance), modul PM berfungsi untuk mendukung
dan mengontrol pemeliharaan peralatan, mengatur data perawatan,
dan mengintegrasikan data komponen peralatan dengan aktifitas
operasional yang sedang berjalan.
- QM(Quality Management), modul QM terintegrasi dengan modul
PP-PI Production. Salah satu fungsi dari modul QM adalah untuk
menyediakan master data yang dibutuhkan berdasarkan rekomendasi
dari ISO-9000 series.
- PS(Project System), modul PS dikonsentrasikan untuk mendukung
kegiatan berikut ini: perencanaan terhadap waktu dan nilai
perencanaan detail dengan menggunakan perencanaan cost element
atau unit cost dan menetapkan waktu kritis; pendeskripsian aktifitas
dan penjadwalan; koordinasi dari sumber daya melalui otomasi
permintaan material, manajemen dan kapasitas material, serta
sumber daya manusia; pemantauan terhadap material, kapasitas dan
dana selama proyek berjalan; dan penutupan proyek dengan analisis
hasil dan perbaikan.
c. Human Resources
Berfungsi untuk: memudahkan melaksanakan manajemen yang efektif
dan tepat waktu terhadap gaji, benefit dan biaya yang berkaitan dengan
SDM perusahaan; melindungi data personalia dari pihak luar; dan
membangun sistem perekrutan dan pembangunan SDM yang efisien
melalui manajemen karir.
Karakteristik ERP menurut Daniel E. O’Leary meliputi hal-hal sebagai
1)
berikut: Sistem ERP adalah suatu paket perangkat lunak yang didesain untuk
lingkungan pelanggan pengguna server, apakah itu secara tradisional atau berbasis
2) 3)
jaringan. Sistem ERP memadukan sebagian besar dari proses bisnis. Sistem
4)
ERP memproses sebagian besar dari transaksi perusahaan. Sistem ERP
menggunakan basis data perusahaan yang secara tipikal menyimpan setiap data
sekali saja. 5) Sistem ERP memungkinkan mengakses data secara waktu nyata(real
6)
time). Dalam beberapa hal sistem ERP memungkinkan perpaduan proses
7)
transaksi dan kegiatan perencanaan. Sistem ERP menunjang sistem multi mata
8)
uang dan bahasa, yang sangat diperlukan oleh perusahaan multinasional. Sistem
ERP memungkinkan penyesuaian untuk kebutuhan khusus perusahaan tanpa
melakukan pemrograman kembali.
Adapun beberapa keuntungan dari penggunaan sistem informasi terpadu
1)
dalam konsep ERP ini antara lain dapat disebutkan sebagai berikut: ERP
menawarkan sistem terintegrasi di dalam perusahaan, sehingga proses dan
2)
pengambilan keputusan dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien. ERP
juga memungkinkan melakukan integrasi secara global. Halangan yang tadinya
berupa perbedaan valuta, perbedaan bahasa, dan perbedaan budaya, dapat
3)
dijembatani secara otomatis, sehingga data dapat diintegrasikan. ERP tidak
hanya memadukan data dan orang, tetapi juga menghilangkan kebutuhan
4)
pemutakhiran dan sinkronisasi banyak sistem komputer yang terpisah. ERP
memungkinkan manajemen mengelola operasi, tidak hanya sekedar memonitor
saja. Bersama ERP, manajemen tidak hanya mampu untuk menjawab pertanyaan
’Bagaimana keadaan kita?’ tetapi lebihlebih mampu menjawab pertanyaan ’Apa
5)
yang kita kerjakan untuk menjadi lebih baik?’. ERP membantu melancarkan
pelaksanaan manajemen supply chain dengan kemampuan memadukannya.
2.3 Customer Relationship Management(CRM)

A. Definisi Customer Relationship Management(CRM)


Customer Relationship Management(CRM) saat ini dijadikan sebagai
salah satu strategi yang digunakan untuk mengetahui dan memahami lebih
lanjut mengenai pelanggan dari suatu perusahaan tertentu sehingga
perusahaan mampu memberikan pelayanan terbaik. Selain itu juga mampu
membina hubungan baik dengan pelanggannya dalam jangka panjang.
Menurut Turban (2002:136) Customer Relationship Management(CRM)
adalah suatu pendekatan yang memandang bahwa pelanggan merupakan inti
dari sebuah bisnis dan keberhasilannya tergantung dari bagaimana mereka
mengelola hubungannya secara efektif. Customer Relationship
Management(CRM) ini memiliki tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan
profitabilitas perusahaan dalam jangka panjang.
Ada beberapa ahli yang menjelaskan terkait definisi dari Customer
Relationship Management(CRM) diantaranya sebagai berikut.
1. Kalakota dan Robinson
Menurut Kalakota dan Robinson CRM adalah integrasi dari startegi
penjualan, pemasaran, dan pelayanan yang terkoordinasi
2. Laudon dan Traver
Menurut Laudon dan Traver, CRM adalah proses menyimpan
informasi pelanggan dan merekam seluruh kontak yang terjadi antara
pelanggan dan perusahaan, serta membuat profil pelanggan untuk staff
perusahaan yang memerlukan informasi tentang pelanggan tersebut.
3. Kotler
Menurut Kotler, CRM adalah proses mendukung perusahaan untuk
menyediakan pelayanan kepada pelanggan secara real time dan
menjalin hubungan dengan tiap pelanggan melalui penggunaan
informasi tentang pelanggan.
4. Haryati, S
Menurut Haryati, CRM adalah suatu rangkaian aktivitas sistematik
yang terkelola sebagai usaha untuk semakin memahami, menarik
perhatian, dan mempertahankan loyalitas pelanggan yang
menguntungkan (Most Profitable Customer) untuk mencapai
pertumbuhan perusahaan yang sehat.
Jadi dapat diartikan sebagai manajemen Customer Relationship
Management(CRM) hubungan pelanggan yang di dalamnya terdapat
manajemen khusus untuk membahas teori mengenai penanganan
hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya yang mempunyai
tujuan meningkatkan nilai perusahaan di mata pelanggannya. Secara
umum Customer Relationship Management(CRM) adalah strategi tingkat
korporasi yang berfokus pada pembangunan dan pemeliharaan hubungan
dengan pelanggan perusahaan yang menekankan pada pendekatan holistik
terhadap falsafah organisasi yang menekankan hubungan yang erat dengan
pelanggan.
B. Tahapan Customer Relationship Management(CRM)
Tahapan Customer Relationship Manajement(CRM) terdiri dari antara
lain:
1. Mendapat Pelanggan Baru(Acquire)
Tahapan yang pertama ini adalah tahapan mendapat pelanggan
baru, yaitu dengan cara memberikan kemudahan pengaksesan
informasi, inovasi baru, dan pelayanan yang menarik. Suatu bisnis
bergantung pada perangkat lunak CRM dan data base untuk
membantu memperoleh pelanggan baru dengan melakukan
pekerjaan seperti mengatur kontak dengan pelanggan, penjualan
kepada pelanggan potensial, penjualan, pemasaran langsung dan
pemenuhan permintaan. Mengingat tujuan dari fungsi CRM ini
adalah untuk membantu pelanggan merasakan nilai dari sebuah
produk unggulan yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan terkait.
2. Meningkatkan Hubungan dengan Pelanggan(Enhance)
Tahapan yang kedua adalah tahapan yang meningkatkan hubungan
dengan pelanggan yang telah tiada. Suatu perusahaan tersebut akan
berusaha menjalin hubungan dengan pelanggan melalui pemberian
pelayanan yang baik terhadap pelanggannya(customer service).
Sealin itu juga dibantu dengan alat-alat bantu lainnya untuk
membantu pelanggan merasa senang dengan layanan yang sangat
baik dari perusahaan. Perusahaan juga akan menyediakan fitur
tambahan berupa cross selling atau up selling pada tahap ini
bertujuan untuk meningkatkan pendapatan perusahaan dan
mengurangi biaya untuk memperoleh pelanggan(reduce cost). Nilai
yang didapat adalah pelanggan akan melakukan one stop shopping.
3. Mempertahankan Pelanggan(Retain)
Tahap yang terakhir adalah mempertahankan pelanggan, dimana
tahapan ini merupakan usaha perusahaan untuk mendapatkan
loyalitas pelanggan dengan mendengarkan pelanggan dan berusaha
memenuhi keinginan pelanggan. Aplikasi CRM ini dapat
membantu perusahaan untuk melakukan analisa, identifikasi, dan
menentukan pelanggan yang loyak untuk dipertahankan.
Selain ketiga tahapan di atas, Customer Relationship
Management(CRM) juga memiliki tahapan pokok diantaranya:
1. Analisis portofolio pelanggan yang akan menghasilkan
pengelompokan pelanggan-pelanggan antara yang menguntungkan
dengan pelanggan yang kurang bahkan tidak menguntungkan agar
mendapat perhatian lebih. Maka dari itu untuk menunjang analisis
tersebut diperlukan data atau informasi tentang pelanggan.
2. Customer Intimacy, yaitu tahapan yang digunakan untuk
memelihara kedekatan dengan pelanggan, sehingga perusahaan
harus mempunyai data warehousing yang baik untuk mengetahui
dan mengenak pelanggan dengan baik pula.
3. Dukungan dari jejaring seperti suppliers, owners, partners,
employes yang sangat penting agar perusahaan mampu
memberikan yang terbaik bagi pelanggan.
4. Mengenal pelanggan dengan baik untuk mengetahui kemampuan
dirinya. Tahapan ini suatu perusahaan harus mengembangkan dan
memberikan customer value yang lebih melalui pengembangan
beberapa benefits bagi pelanggan.
5. Melalukan daur ulang hidup pelanggan secara lebih baik
diharapkan customer life yang dapat diperpanjang dan biaya
transaksi berkurang namun perusahaan memiliki peluang untuk
mendapat keuntungan yang besar.

C. Kemampuan Customer Relationship Management(CRM)


1. Technology(teknologi) yang akan mendukung Customer
Relationship Management(CRM)
2. People(Manusia), kemampuan manusia serta sifatnya dalam
mengelola Customer Relationship Management(CRM)
3. Process(Proses), proses perusahaan yang digunakan untuk
mengakses dan berinteraksi dengan pelanggan untuk mengetahui
kebutuhan serta memenuhi kepuasan pelanggan.
4. Kowledge and Insight(Pengetahuan dan Wawasan), memberikan
masukan pada perusahaan dalam memberikan nilai pada data
pelanggan sehingga mereka membutuhkan pengetahuan dan wawasan
untuk meningkatkan hubungannya dengan pelanggan.

D. User Interface Customer Relationship Managament(CRM)


User Interface adalah cara program dan user berkomunikasi. Istilah
User Interface biasanya digunakan sebagai pengganti Human Computer
Interaction(HCI), yaitu semua aspek dari interaksi pengguna dan
komputer. Semuanya terlihat di layar, membaca dalam dokumentasi dan
dimanipulasi dengan keyboard yang menjadi salah satu bagian dari user
interface. Sebagai contoh dari user interface pada aplikasi MRP yang
memiliki beberapa menu untuk dipilih sesuai kebutuhan. Berikut ini
contoh tampilan user interface pada aplikasi MRP dengan beberapa fungsi
dari menu yang disajikan oleh aplikasi tersebut.
Gambar di atas merupakan tampilan awal dari aplikasi MRP tersebut yang
sudah terdapat beberapa menu yang telah disajikan sesuai dengan
kebutuhan yang hendak dipilih oleh konsumen. Tampilan di atas
merupakan tampilan dari sajian menu explore.
Pada menu Shop yang terdiri beberapa jenis fashion mulai dari fashion untuk
dewasa baik wanita maupun pria serta fashion untuk anak-anak.

Gambar di atas merupakan beberapa menu yang disajikan sesuai dengan


keinginan dan kebutuhan. Pada menu My Orders, My Wish List, dan My Profile
pengguna harus memasukkan email dan alamat pengguna. Sedangkan pada menu
scan akan ditampilkan lagi beberapa jenis scana yang akan dituju seperti pada
gambar di bawah ini.
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Memasuki dan mengikuti revolusi industri 4.0 merupakan keharusan bagi
setiap elemen usaha. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan
mempelajari dan mengimplementasikan Enterpsrise Resource Planning(ERP)
guna mengupgrade level usaha agar dapat bersaing di industri global. Selain itu
untuk mempertahankan citra perusahaan di benak konsumen adalah dengan
mengimplementasikan teori dan pengetahuan tentang CRM(Customer
Relationship Management) agar kepercayaan dan grade perusahaan terjaga
dengan baik.

3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis maupun pembaca sebagai
penambah wawasan tentang mata kuliah E-Marketing pada umumnya dan
arsitektur aplikasi bisnis pada khususnya. Penulis berharap agar tulisan ini dapat
diperbaiki oleh pembaca, karena memang masih banyak kekurangan sehingga
diperlukan penyempurnaan agar memberikan manfaat lebih baik lagi kepada
pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Wibisono, Setyawan. 2005. Enterprise Resource Planning(ERP) Solusi Sistem


Informasi Terintegrasi. Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK.
Volume X No. 3.
Lastiansah, Sena. Pengertian User Interface.
http://senalastiansah.blogspot.com/2012/10/pengertian-user-interface-
user.html
(Diakses pada 31 Agustus 2019)
MPR, CRM Team. Customer Relationship Management(CRM).
http://mymarketing5.blogspot.com/2011/06/tahapan-customer-
relationship.html
(Diakses pada 31 Agustus 2019)
Agusnuramin. Customer Relationship Management(CRM).
https://agusnuramin.wordpress.com/2012/04/26/costumer-relation-
management-crm/
(Diakses pada 31 Agustus 2019)
Puspa Wildyaksanjani, Janiar dan Sugiana, Dadang. Strategi Customer
Relationship(CRM) PT Angkasa Pura II (Persero).
file:///C:/Users/toshiba/Downloads/document.pdf
(Diakses pada 31 Agustus 2019)
Maxmanroe. Pengertian CRM, Fungsi dan Tujuannya, Komponen, serta Tahapan
CRM.
https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-crm.html
(Diakses pada 31 Agustus 2019)
https://dbht.wordpress.com/2013/10/23/db-0030-arsitektur-aplikasi-arsitektur-
sistem-informasi/. Diakses pada tanggal 1 September 2019 pukul
19.46 WIB
http://technetsolutions.blogspot.com/2014/05/desain-arsitektur-aplikasi-
bisnis.html. Diakses pada tanggal 1 September 2019 pukul 20.18 WIB

Anda mungkin juga menyukai