Deigo Jiwandono
Topowijono Fransisca
Yaningwati Fakultas Ilmu
Administrasi Universitas
Brawijaya Malang
Email : deigo.jiwandono@gmail.com
ABSTRACT
The purpose of this study is to know how the payroll and wages accounting system has been applied to the
Pabrik Gula Lestari, and to know whether the payroll accounting system and wages have supported the internal
control of Pabrik Gula Lestari. Type of research used in this research is descriptive research with qualitative
method. This study focuses on payroll and wage accounting system and internal control elements of Pabrik
Gula Lestari. The data used in this study are primary data and secondary data obtained from interviews and
documentation. The results of analysis and data interpretation indicate that salary accounting and wage
accounting system at Sugar Factory Lestari is good enough, but there are still some weaknesses, that there are
still some functional intercepts within the function of present timekeeping and finance function, uncertain
monthly salary payment of outsourcing employees (Between the 27th and the 1st of the month), the bulk
employee does not receive a wage slip when receiving wages. Internal control of the Pabrik Gula Lestari is still
a few weaknesses, there are payroll procedures and wages do not use employee income records and in wage
procedures do not use a working clock card.
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana penerapan sistem akuntansi penggajian dan
pengupahan pada Pabrik Gula Lestari, dan mengetahui apakah sistem akuntansi penggajian dan pengupahan
telah mendukung pengendalian intern Pabrik Gula Lestari. Jenis penelitian yang digunakan di dalam penelitian
ini adalah penelitian deskriptif dengan metode kualitatif. Penelitian ini berfokus pada sistem akuntansi
penggajian dan pengupahan serta unsur-unsur pengendalian intern Pabrik Gula Lestari. Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh dari kegiatan wawancara dan
dokumentasi. Hasil analisis dan intepretasi data menunjukkan bahwa sistem akuntansi penggajian dan
pengupahan pada Pabrik Gula Lestari sudah cukup baik, namun masih terdapat beberapa kelemahan, yaitu
masih terdapat beberapa perangkapan fungsi di dalam fungsi pencatat waktu hadir dan fungsi keuangan,
pembayaran gaji karyawan outsourcing yang tidak menentu setiap bulannya (antara tanggal 27 sampai tanggal
1), karyawan borongan tidak menerima slip upah pada saat menerima upah.
2. KAJIAN PUSTAKA
2.1. Gaji dan Upah
2.1.1. Pengertian
Gaji
Gaji merupakan bentuk balas jasa yang
diberikan oleh perusahaan kepada karyawan yang
dimilikinya. Menurut Warren dkk (2014: 546)
istilah gaji biasanya mengacu pada pembayaran
untuk tenaga kerja bagian manajerial, administrasi,
atau jasa kantoran sejenis. “Gaji adalah pembayaran
atas jasa-jasa yang dilakukan oleh karyawan yang
dilakukan perusahaan setiap bulan” (Sujarweni,
2015: 127).
2.1.2. Pengertian
Upah
Upah merupakan bentuk balas jasa yang
diberikan oleh perusahaan kepada karyawan
pelaksana yang dimilikinya. Menurut Warren dkk
(2014: 546) upah biasanya mengacu pada
pembayaran tenaga kerja buruh pabrik, baik yang
memiliki keahlian maupun tidak. “Upah adalah
pembayaran atas jasa yang dilakukan oleh karyawan
didasarkan pada sejumlah pekerjaan yang telah
diselesaikan jumlah unit produksi” (Sujarweni,
2015: 127).
2.1.3. Tujuan Pemberian Gaji dan
Upah
“Upah dan/atau gaji karyawan adalah suatu
bentuk pemberian kompensasi yang bersifat
“finansial” dan merupakan yang utama dari bentuk-
bentuk kompensasi yang ada, bagi karyawan”
(Martoyo 2007: 119). Jadi menurut pendapat di atas,
tujuan dari pemebrian gaji dan upah sudah termasuk
atau sudah terdapat di dalam tujuan pemberian
kompensasi.
Sofyandi (2013: 162) menjelaskan bahwa
tujuan diadakannya pemberian kompensasi adalah:
1) Untuk menjalin ikatan kerja sama antara
pemimpin dengan karyawan. Artinya bahwa
dengan terjalinnya kerja sama secara formal akan
terbentuk komitmen yang jelas mengenai hak dan
kewajiban yang harus dipikul masing-masing.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 51 No. 2 Oktober 2017| 3
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
karyawan akan memberikan prestasinya yang “Sistem penggajian dan pengupahan adalah sistem
terbaik. yang digunakan oleh perusahaan untuk memberi
3) Untuk memotivasi karyawan dalam bekerja, upah dan gaji kepada karyawannya atas jasa-jasa
artinya agar karyawan bersemangat dalam yang merekan berikan” (Sujarweni, 2015:127).
bekerja dalam rangka memenuhi kebutuhanya. 2.2.2. Dokumen yang
4) Untuk menciptakan disiplin kerja bagi karyawan. Digunakan
Menurut Mulyadi (2016: 310) ada beberapa
2.1.4. Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat dokumen yang digunakan di dalam sistem akuntansi
Gaji dan Upah penggajian dan pengupahan. Dokumen-dokumen
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat gaji dan tersebut adalah:
upah yaitu penawaran dan permintaan tenaga kerja 1) Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah
kemampuan dan kesediaan perusahaan, serikat 2) Kartu jam hadir
buruh/organisasi karyawan, produktivitas kerja 3) Kartu jam kerja
karyawan, pemerintah dengan undang-undang dan 4) Daftar gaji dan upah
keppres, biaya hidup/cost living, posisi jabatan 5) Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah
karyawan, pendidikaan dan pengalaman kerja, 6) Surat pernyataan gaji dan upah
kondisi perekonomian nasional, jenis dan sifat 7) Amplop gaji dan upah
pekerjaan (Hasibuan, 2013: 128-129) 8) Bukti kas keluar
2.2.3. Catatan Akuntansi yang
2.2. Sistem Akuntansi Penggajian dan Digunakan
Pengupahan Catatan akuntansi dalam pencatatan gaji dan
2.2.1. Pengertian Sistem Akuntansi upah menurut Mulyadi (2016: 317) adalah:
Penggajian dan Pengupahan 1) Jurnal umum
Di dalam perusahaan, terdapat macam- 2) Kartu harga produk
macam sistem akuntansi dan salah satunya adalah 3) Kartu biaya
sistem akuntansi penggajian dan pengupahan. 4) Kartu penghasilan karyawan
2.2.4. Fungsi yang Terkait dalam Sistem Menurut Hermawan (2013: 1) pengendalian
Akuntansi Penggajian dan Pengupahan intern adalah kebijakan dan prosedur yang
Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi melindungi aktiva dari penyalahgunaan,
penggajian dan pengupahan Mulyadi (2016: 317- memastikan bahwa informasi usaha akurat dan
319) adalah sebagai berikut: memastikan bahwa perundang-undangan dan
1) Fungsi kepegawaian peraturan dipatuhi. “Pengendalian internal
2) Fungsi pencatat waktu merupakan suatu sistem yang meliputi struktur
3) Fungsi pembuat daftar gaji dan upah organisasi beserta semua mekanisme dan ukuran-
4) Fungsi akuntansi ukuran yang dipatuhi bersama untuk menjaga
5) Fungsi keuangan seluruh harta kekayaan organisasi dari berbagai
2.2.5. Jaringan Prosedur yang arah” (Mardi, 2014: 59).
Membentuk Sistem Akuntansi Penggajian 2.3.2. Tujuan Pengendalian
dan Pengupahan Intern
Menurut Mulyadi (2016: 320) jaringan prosedur Menurut Bastian dan Soepriyanto (2003:
yang membentuk sistem akuntansi penggajian dan 203) tujuan dari sistem pengendalian internal
pengupahan adalah sebagai berikut: adalah:
1) Prosedur pencatatan waktu hadir 1) Menjaga kekayaan organisasi.
2) Prosedur pencatatan waktu kerja 2) Mengecek ketelitian dan keandalan data
3) Prosedur pembuatan daftar gaji dan upah akuntansi.
4) Prosedur distribusi biaya gaji dan upah 3) Mendorong efisiensi.
5) Prosedur pembayaran gaji dan upah 4) Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
2.3.3. Unsur-unsur Pengendalian
2.3. Pengendalian Intern Sistem Akuntansi Intern
Penggajian dan Pengupahan Unsur pokok sistem pengendalian intern adalah:
2.3.1. Pengertian Pengendalian 1) Struktur organisasi yang memisahkan tanggung
Intern jawab fungsional secara tegas.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 51 No. 2 Oktober 2017| 4
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
2) Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang 3) Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas
memberikan perlindungan yang cukup terhadap dan fungsi setiap unit organisasi.
kekayaan, utang, pendapatan dan biaya. 4) Karyawan yang kualitasnya sesuai dengan
tanggung jawabnya. Dari unsur unsur di atas,
unsur mutu karyawan merupakan unsur sistem
pengendalian internal yang paling penting,
karena jika perusahaan memiliki karyawan yang
kompeten dan jujur, unsur pengendalian yang
lain dapat dikurangi sampai batas yang
minimum, dan perusahaan tetap mampu
menghasilkan pertanggung jawaban keuangan
yang dapat diandalkan. (Bastian dan Soepriyanto,
2003: 204-
209)
2.3.4. Penyebab Gagalnya
Pengawasan
Sistem pengendalian internal yang telah
dibuat oleh perusahaan, tidak menutup
kemungkinan akan terjadinya kegagalan di dalam
pelaksanaanya. Menurut Sujarweni (2015: 78)
penyebab kegagalan pengawasan adalah:
1) Adanya persekongkolan antar karyawan untuk
melakukan kecurangan.
2) Pengawasan kurang ditegakkan.
3) Tidak ada sanksi jelas bagi pelanggar.
4) Ada kejahatan komputer, perusahaan yang sudah
mengunakan komputerisasi dalam semua
pencatatannya dapat di-hack oleh para hacker,
yaitu orang yang dapat merubah data sehingga
tidak sesuai dengan aslinya.
2.3.5. Pengendalian Intern dalam
Sistem
Akuntansi Penggajian dan Pengupahan
Unsur pengendalian internal dalam sistem
akuntansi penggajian dan pengupahan:
1) Organisasi
a. Fungsi pembuat daftar gaji dan upah harus
terpisah dari fungsi keuangan.
b. Fungsi pencatatan waktu hadir harus terpisah
dari fungsi operasi.
2) Sistem otorisasi
a. Setiap orang yang namanya tercantum dalam
daftar gaji dan upah harus memiliki surat
keputusan pengangkatan sebagai karyawan
perusahaan yang ditanda tangani oleh direktur
utama.
b. Setiap perubahan gaji dan upah karyawan
karena perubahan pangkat, perubahan tarif
gaji dan upah, tambahan keluarga harus
didasarkan pada surat keputusan Direktur
Keuangan.