Anda di halaman 1dari 11

INVENTORY: Jurnal Akuntansi Vol. 3 No.

1 April 2019

Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penggajian di Industri Mebel


ABC
1 2
Ade Setiawan , Helti Nur Aisyiah
1
Institut Agama Islam Negeri Surakarta
adesetia12@gmail.com
2
Institut Agama Islam Negeri Surakarta
aisyah76@gmail.com

Abstract
The purpose of this study is to analyze salaries and wages system in the ABC Furniture Industry.
Analysis is done by the method of Performance, Information, Economy, Control, and Efficiency
(PIECES).This research used descriptive qualitative approach. The data was collected by interview,
observation, and documentation. Interviews were conducted with managers, head of production, and
head of finance. Observation and documentation were carried out directly at the object of research,
ABC Furniture Industry.The results showed that the salaries and wages system was not fully
computerized. The system has been effective in terms of performance, information, economy, security,
efficiency, and service. However, there is still potential for fraud and negligence in the presence and
the payment of salaries and wages is still done manually.
Keywords: salaries, wages, furniture, computerization,
pieces

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sistem pengupahan di Industri Mebel ABC. Analisis
dilakukan dengan metode Performance, Information, Economy, Control, dan Efficiency
(PIECES).Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Adapun data dikumpulkan
dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada kepada
manajer, kepala bagian produksi, dan kepala bagian keuangan. Observasi dan dokumentasi dilakukan
langsung
di objek penelitian, Industri Mebel ABC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem penggajian dan
pengupahan belum sepenuhnya terkomputerisasi. Walaupun demikian, sistem sudah berjalan efektif
dari segi kinerja, informasi, ekonomi, keamanan, efisiensi, dan pelayanan. Namun, masih ada potensi
kecurangan dan kelalaian pada tahap presensi dan penyampaian gaji maupun upah yang masih
dilakukan secara manual.
Kata Kunci: penggajian, pengupahan, mebel, komputerisasi, pieces
PENDAHULUAN diterima oleh tenaga kerja sebaiknya
Penggajian dan pengupahan benar-benar mencerminkan jasa yang
merupakan kegiatan dilakukan sebagai telah diberikan kepada pemberi kerja.
wujud balas jasa terhadap tenaga kerja Perlu adanya usaha dari manajemen
yang telah memberikan kontribusinya perusahaan untuk membentuk sistem
untuk kepentingan perusahaan. Gaji pengupahan yang ideal agar tercipta
berbeda dengan upah. Gaji dibayarkan proses pengupahan yang ekonomis,
dalam jumlah tetap pada waktu efisien, dan efektif. Apalagi,
tertentu, sedangkan besaran upah bersamaan dengan pesatnya
disesuaikan dengan lamanya jam kerja perkembangan teknologi informasi
(Purwono, 2003:2). Gaji biasanya yang berdampak pada arus informasi
diberikan sebulan sekali, sedangkan yang yang cepat dan tepat. Teknologi
upah disampaikan secara harian informasi dan ilmu pengetahuan yang
maupun mingguan berdasarkan semakin berkembang menyebabkan
kesepakatan antara pemberi kerja dan pengupahan tidak lagi dilakukan
tenaga kerja. Gaji dan upah yang secara manual, melainkan mulai

47
beralih menggunakan komputer. mendahului jam pulang standar.
1
Sistem komputerisasi inilah yang Kondisi yang terjadi pada Industri
menjadikan setiap unsur yang Mebel ABC tersebut yang
berkaitan dengan pengupahan dapat menyebabkan peneliti tertarik untuk
dikelola secara cepat dan tepat. menganalisis sistem penggajian dan
Andoko dan Siska Iriani (2012:1) pengupahan dalam industri tersebut.
mengatakan bahwa penggajian Normalnya, industri yang sudah
merupakan masalah yang sangat menyerap banyak tenaga kerja sudah
sensitif. Terjadi sedikit saja memiliki sistem yang baik dan stabil.
ketidakcocokan akan menyebabkan Akan tetapi, kebaikan dan kestabilan
suatu perusahaan atau instansi sistem dapat diketahui setelah adanya
mengalami kerugian. Dengan analisis yang mendalam. Dengan
demikian, perlu adanya sistem yang demikian, peneliti memberikan judul
tepat untuk mencegah munculnya “Analisis Sistem Penggajian dan
dampak negatif tersebut. Salah satu Pengupahan di Industri Mebel ABC”
caranya adalah dengan menerapkan pada penelitian ini.
sistem informasi akuntansi pada sistem
pengupahan.Sistem informasi KAJIAN TEORI DAN
akuntansi umumnya berbeda-beda di PENGEMBANGAN HIPOTESIS
setiap perusahaan sesuai dengan Sistem Penggajian dan Pengupahan
kebutuhan perusahaannya, termasuk Gaji atau upah merupakan
dalam dalam pengupahan. Menurut pembayaran yang diterima buruh
Hasibuan (2005:117), sistem informasi selama melakukan pekerjaan. Gaji
akuntansi penggajian merupakan maupun upah yang diberikan oleh
sistem informasi akuntansi yang pemberi kerja disesuaikan dengan
dirancang untuk menangani proses kebijakan pemerintah tentang Upah
transaksi perhitungan upah serta proses Minimum Regional (UMR). Terdapat
pembayarannya. dua sudut pandang mengenai upah,
Penelitian ini menggunakan objek yaitu menurut pemberi kerja dan
penelitian Industri Mebel ABC. tenaga kerja. Bagi pemberi kerja, upah
Industri mebel ABC merupakan salah merupakan bagian dari biaya produksi
satu perusahaan yang bergerak dalam yang harus ditekan serendah-
bidang mebel ukir yang ada di daerah rendahnya agar harga barang tidak
Jepara. Perusahaan ini telah menyerap terlalu tinggi, sehingga dapat
banyak tenaga kerja, tetapi masih meningkatkan keuntungan. Bagi
terdapat kesalahan dalam proses tenaga kerja, upah merupakan jumlah
pengupahan. Hal ini juga diperkuat uang yang diterima pada waktu
dengan belum dimilikinya satuan kerja tertentu yang bisa diartikan sebagai
auditor internal. Kondisi ini jumlah barang kebutuhan hidup yang
mengakibatkan minimnya pengawasan dapat beli dari upah tersebut (Asikin,
dalam pengelolaan sistem dan dkk., 2008: 87).
prosedur pengupahan. Kesalahan yang
paling sering terjadi adalah 1
perhitungan upah pada karyawan yang Hasil wawancara pra penelitian dengan
kepala bagian produksi pada tanggal 13
datang terlambat maupun pulang September 2018
Penggajian dan pengupahan merupakan waktu tansaksi yang terjadi
dapat dilakukan secara manual dalam proses kinerja.
maupun menggunakan sistem. Sistem
di sini diartikan sebagai kumpulan dari Analisis Informasi (Information)
elemen – elemen yang berintegrasi Analisis ini dilakukan untuk
untuk mencapai tujuan tertentu mengevaluasi kemampuan sistem
(Jogiyanto, 2005:5). informasi untuk menghasilkan nilai
Berdasarkan definisi-definisi di atau produk yang bermanfaat dan
atas, maka dapat disimpulkan bahwa menyikapi peluang dalam menangani
sistem penggajian dan pengupahan masalah yang muncul. Situasi dalam
merupakan rangkaian dari dua atau analias informasi ini meliputi:
lebih elemen yang saling berintegrasi 1. Akurasi, yaitu informasi harus
untuk memberikan kepada seorang bebas dari kesalahan dan tidak bias
atas pekerjaan yang dilakukannya. atau menyesatkan.
2. Relevan, yaitu informasi tersebut
Analisis PIECES memiliki manfaat bagi pihak
Ada beberapa cara dalam pemakai maupun pihak pengelola.
analisis sistem. Salah satunya dapat
dilakukan dengan analisis Analisis Ekonomi (Economy)
Performance, Information, Economy, Analisis ekonomi dilakukan
Control, Eficiency, dan Service dengan menilai sistem atas biaya dan
(PIECES). Analisis PIECES keuntungan yang akan didapatkan dari
merupakan teknik untuk sistem yang diterapkan. Sistem ini
mengidentifikasi dan memecahkan akan memberikan penghematan
permasalahan yang terjadi pada sistem operasional dan keuntungan bagi
informasi. Dari analisis ini akan instansi atau perusahaan. Hal yang
menghasilkan identifikasi masalah diperlukan dalam analisis ini meliputi
utama dari suatu sistem serta biaya dan keuntungan.
memberikan solusi dari permasalahan
tersebut. Fatta (2007:51) menjelaskan Analisis Keamanan (Controlling)
bahwa komponen-komponen yang Sistem keamanan yang
membentuk analisis PIECES adalah, digunakan harus dapat mengamankan
sebagai berikut. data dari kerusakan. Misalnya, dengan
melakukan back up data. Selain itu,
Analisis Kinerja (Performance) sistem keamanan juga harus dapat
Kinerja merupakan kemampuan mengamankan data dari akses yang
menyelesaikan tugas pelayanan tidak diizinkan. Adapun hal-hal yang
dengan cepat, sehingga sasaran atau perlu diperhatikan adalah:
tujuan segera tercapai. Kinerja diukur 1. Input data tidak diedit dengan
dengan jumlah produksi (troughput) cukup.
dan waktu tanggap (response time) 2. Kejahatan terhadap data. Misalnya,
dari suatu sistem. Jumlah produksi pencurian atau penggelapan data.
merupakan jumlah pekerjaan yang bisa 3. Pelanggaran etika pada data atau
diselesaikan selama jangka waktu informasi. Misalnya, data atau
tertentu, sedangkan waktu tanggap informasi diakses oleh orang yang
tidak berwenang. 1. Sistem menghasilkan produk yang
4. Data disimpan secara berlebihan tidak akurat.
dan tidak konsisten pada file atau 2. Sistem menghasilkan produk yang
database yang berbeda. tidak konsisten.
5. Pelanggaran peraturan atau panduan 3. Sistem menghasilkan produk yang
privasi data. tidak dipercaya.
6. Terjadi error saat pemrosesan (oleh 4. Sistem tidak mudah dipelajari.
manusia, mesin, atau perangkat 5. Sistem tidak mudah digunakan.
lunak). 6. Sistem canggung untuk
digunakan.
Analisis Efisiensi (Efficiency) 7. Sistem tidak fleksibel.
Efisiensi diperoleh dengan Berdasarkan uraian di atas,
memaksimalkan sumber daya yang ada analisis sistem dilakukan untuk
guna meminimalkan pemborosan. menghasilkan suatu laporan tertulis
Efisiensi dari sistem yang yang digunakan untuk
dikembangkan adalah pemakaian mengidentifikasi masalah dari suatu
secara maksimal terhadap sumber sistem yang diterapkan guna
daya, infrastuktur, dan sumber daya mendapatkan gambaran tentang
manusia. Efisiensi juga menganalisis keadaan sistem yang sedang
keterlambatan pengolahan data yang diterapkan. Hal ini, untuk
terjadi. Berikut adalah indikasi bahwa menyelesaikan masalah yang terjadi
suatu sistem dapat dikatakan tidak dan sebagai referensi bagi pimpinan
efisien. dalam pengambilan keputusan.
1. Banyak waktu yang terbuang pada
aktivitas sumber daya manusia, Hasil Penelitian yang Relevan
mesin, atau komputer. Penelitian ini disusun
2. Data diinput atau disalin secara berdasarkan beberapa hasil penelitian
berlebihan. yang telah dilakukan sebelumnya.
3. Data diproses secara berlebihan. Adapun beberapa hasil penelitian
4. Informasi dihasilkan secara tersebut adalah sebagai berikut.
berlebihan. 1. Analisa Sistem Informasi
5. Usaha yang dibutuhkan untuk Akuntansi Gaji dan Upah pada
tugas-tugas terlalu berlebihan. PT. Bank Sinarmas Tbk. Manado
6. Material yang dibutuhkan untuk oleh Jermias (2016)
tugas-tugas terlalu berlebihan. Sistem informasi akuntansi
penggajian di PT Bank Sinarmas
Analisis Layanan (Service) Tbk. Manado telah mempunyai
Analisis layanan dilakukan sistem yang baik dan efektif,
dengan mengoordinasikan aktivitas sehingga dapat meningkatkan
dalam pelayanan yang ingin dicapai, kinerja manajerial. Akan tetapi,
sehingga tujuan dan sasaran perusahaan tidak melakukan
pelayanan dapat capai. Berikut adalah pengawasan pada bagian pembuat
beberapa kriteria penilaian di mana daftar gaji, sehingga menimbulkan
kualitas suatu sistem bisa dikatakan kecurangan dalam proses
buruk. penggajian.
2. Analisis Sistem Informasi serta kurang maksimalnya
Akuntansi Penggajian Karyawan penggunaan facescan.
pada PT. Arema Indonesia oleh 4. Penerapan Sistem Penggajian
Hidayari, Sulistyo, dan Ati Retna dalam Menunjang Efektivitas
Sari (2016) Pengendalian Intern oleh Muanas
Terdapat personal yang dan Marlina (2013)
rangkap jabatan pada sistem Teknik presensi
informasi penggajiannya. Selain menggunakan fingerscan berjalan
itu, Sumber Daya Manusia (SDM) cukup baik untuk perusahaan. Hal
yang ada tidak sesuai dengan ini dikarenakan dengan adanya
bidangnya. Misalnya, bagian mesin fingerscan perusahaan tidak
penggajian bukan merupakan perlu mengawasi absen karyawan
alumni perguruan tinggi atau setiap harinya mengingat data
sekolah menengah kejuruan yang yang dihasilkan dari mesin
berlatar belakang pendidikan fingerscan sudah cukup akurat.
akuntansi. Hasil penelitian Namun, perlakukan pada
menunjukkan bahwa pencatatan karyawan yang izin belum efisien,
yang dilakukan oleh PT. Arema yaitu tidak ada pengurangan gaji
Indonesia sudah sesuai dengan saat izin sehari atau setengah hari.
teori yang ada, meliputi jurnal
umum, kartu harga pokok produk, Berdasarkan hasil penelitian
kartu biaya, dan kartu penghasilan terdahulu dapat diperoleh informasi
karyawan. bahwa PT Bank Sinarmas Tbk. sudah
3. Analisis Sistem dan Prosedur menunjukkan adanya sistem yang
Penggajian dan Pengupahan baik, tetapi sistem tersebut masih
dalam Meningkatkan Efektivitas menimbulkan potensi kecurangan
Pengendalian Intern Gaji dan (Jermias, 2016). Kecurangan tersebut
Upah Studi pada PG Kebon dapat terjadi dengan adanya teknologi
Agung Malang oleh Maharani, yang tidak tepat sasaran atau tidak
Kertahadi, dan Dwiatmanto disesuaikan dengan kebutuhan.
(2015) Misalnya, perusahaan tersebut sudah
Pengendalian intern sistem menggunakan facescan, tetapi belum
penggajian dan pengupahan masih memperhitungkan gaji berdasarkan
belum efektif. Hal ini ditandai izin baik sehari atau setengah hari
dengan adanya fungsi pencatatan (Muanas dan Marlina, 2013) dan
waktu hadir untuk karyawan masih ada data yang muncul di mesin
pelaksana tetap dan harian lepas perekam wajah tersebut tidak sesuai
pada bagian produksi yang belum dengan data yang sebenarnya
terpisah dengan fungsi operasi. (Maharani, Kertahadi, dan
Kelemahan lainnya ditunjukkan Dwiatmanto, 2015). Selain itu,
dengan adanya ketidaksesuaian Hidayati (2016) juga mengungkapkan
antara nama dan isi pada salah bahwa posisi bagian penggajian tidak
satu dokumen, tidak terdapat satu diisi oleh lulusan jurusan akuntansi
bagian sebagai staf audit intern, serta adanya rangkap jabatan.
METODE PENELITIAN bagian keuangan yang ada di Industri
Penelitian ini disusun dengan Mebel ABC.
metode deskriptif kualitatif. Menurut Hasil wawancara, observasi, dan
Bungin (2011), dua hal yang ingin dokumentasi yang diperoleh selama
dicapai dalam analisis data kualitatif penelitian, dianalisis menggunakan
adalah menganalisis proses teknik PIECES. Teknik analisis ini
berlangsungnya fenomena sosial dan bertujuan untuk mengetahui
memperoleh suatu gambaran yang kelemahan dari sistem yang telah
tuntas terhadap proses tersebut dan diterapkan. Data-data yang diperoleh
menganalisis makna yang ada di balik dari proses pengambilan data,
informasi, data, dan proses suatu divalidasi menggunakan teknik
fenomena sosial itu. triangulasi baik dari segi sumber,
Jenis metode kualitatif yang metode, penyidik, dan teori (Sugiyono,
digunakan pada penelitian ini adalah 2009: 247).
studi kasus (case study). Studi kasus
merupakan penelitian tentang status HASIL PENELITIAN DAN
subjek peneliti yang berkenaan dengan PEMBAHASAN
suatu fase spesifik atau khas dari Hasil Penelitian
keseluruhan personalitas. Subyek dari Profil Perusahaan
penelitian dapat saja individu, Industri Mebel ABC merupakan
kelompok, lembaga, maupun perusahaan yang kegiatan utamanya
masyarakat (Nazir, 2005: 57). adalah mengolah kayu menjadi mebel.
Adapun teknik pengumpulan Untuk memperlancar kegiatan utama
data yang digunakan adalah observasi, tersebut, disusunlah struktur
wawancara, dan dokumentasi. organisasi. Struktur organisasi
Observasi merupakan salah satu bermanfaat untuk membuat pembagian
metode pengumpulan data di mana kerja menjadi spesifik serta
peneliti melihat, mengamati secara menunjukkan spesialisasi aktivitas
visual, sehingga validitas data sangat kerja (Siswanto, 2005:85). Adapun
tergantung pada kemampuan observer struktur organisasi pada Industri Mebel
(Basrowi dan Suwandi, 2008: 94). ABC dapat dilihat pada gambar
Dalam hal ini, peneliti melakukan berikut ini.
observasi atau pengamatan terhadap Gambar 1
kegiatan yang berkaitan dengan Struktur Organisasi Industri Mebel ABC
pengupahan.
Selain observasi, peneliti juga
melakukan wawancara. Wawancara
dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan secara langsung dan
berhadapan muka dengan yang dapat
memberikan keterangan dengan Sumber: Data primer yang diolah (2019)
peneliti (Mardialis, 2003: 64). Berdasarkan gambar di atas, empat
Wawancara dilakukan kepada manajer, bagian dalam struktur organisasi
kepala bagian produksi, dan kepala
tersebut dapat diuraikan, sebagai perusahaan. Secara rutin, bagian
berikut. pemasaran menyusun konsep
1. Pemilik promosi dan distribusi baik dalam
Pemilik di sini merupakan jangka pendek maupun jangka
penyedia modal yang digunakan panjang.
dalam operasional perusahaan.
Pemilik juga memimpin semua Sistem Penggajian dan Pengupahan
kegiatan yang berlangsung di Industri mebel ABC memiliki
Industri Mebel ABC. Dengan posisi karyawan sejumlah enam puluh (60)
dan statusnya ini, pemilik berhak orang. Keenam puluh karyawan
meminta laporan mengenai tersebut wajib hadir dari selama enam
perkembangan perusahaan dan (6) hari kerja dengan jam kerja yang
kebijakan-kebijakan yang telah ditentukan. Ketentuan jam kerja
diterapkan oleh perusahaan. dan istirahat yang berlaku di Industri
2. Bagian Produksi Mebel ABC adalah, sebagai berikut.
Bagian produksi bertanggung Tabel 1
jawab atas kelancaran proses Ketentuan Jam Kerja dan Istirahat
produksi. Berkaitan dengan tenaga
kerja, bagian produksi
berkewajiban mengatur karyawan
bagian poduksi agar sesuai dengan
aturan perusahaan. Secara umum, Sumber: Data primer yang diolah (2019)
bagian produksi bertanggung jawab Ada dua status dalam Industri
pada upaya peningkatan mutu Mebel ABC, yaitu karyawan yang
produk dari waktu ke waktu. berhubungan langsung dan tidak
3. Bagian Keuangan langsung dengan produksi. Karyawan
Bagian keuangan bertanggung yang berhubungan langsung dengan
jawab melakukan pengecekan, produksi terbagi menjadi tiga
pengontrolan, pengendalian, serta pekerjaan, yaitu tukang kayu,
pembuatan dan pelaporan laporan finishing, dan kemasan. Karyawan
keuangan perusahaan. Membuat yang tidak berhubungan langsung
laporan laba rugi, neraca, dengan produk ditempatkan di kantor
pemeriksaan transaksi uang masuk bagian produksi, keuangan, dan
dan keluar, semua administrasi pemasaran. Tukang kayu, finishing,
penjualan, pembelian serta stok dan kemasan diberi upah mingguan
semua gudang. sesuai dengan tarif yang berlaku,
4. Bagian Pemasaran sedangkan karyawan kantor diberi gaji
Bagian pemasaran bulanan sesuai masa kerja – minimal
bertanggung jawab atas penjualan sebesar Upah Minimum Regional
produk perusahaan. Bagian (UMR) yang berlaku. Tarif upah yang
pemasaran harus berupaya terus diberikan bergantung pada jenis
untuk meningkatkan penjualan, pekerjaan yang dikerjakan. Adapun
memperluas pasar, dan tarif tersebut dapat dilihat pada tabel
meningkatkan pelayanan konsumen berikut.
agar tetap loyal terhadap
Tabel 2 karyawan yang berencana izin,
Daftar Upah Karyawan maka karyawan tersebut harus
menghubungi pimpinan dan
karyawan yang bertugas melakukan
perhitungan gaji.
Sumber: Data primer yang diolah (2019) 2. Rekap Presensi
Selama bekerja di Industri Mebel Rekap presensi dilakukan
ABC, karyawan diberikan gaji dan dengan menyalin data yang ada di
upah sesuai dengan kinerja serta
buku presensi lalu dipindah ke
penambahan atau pengurangan honor
akibat adanya lembur maupun sanksi Microsoft Excel. Rekap ini
presensi. Jam kerja yang sudah dilakukan harian oleh bagian
ditentukan tersebut harus ditaati dan produksi, keuangan, dan pemasaran
digunakan sebagai dasar perhitungan sesuai dengan tempat karyawan
lembur baik di luar jam kerja hari tersebut ditempatkan.
biasa maupun hari libur – minggu atau Komputer yang digunakan
tanggal merah. untuk rekap presensi dikelola oleh
Kebijakan perhitungan honor karyawan tertentu. Karyawan
lembur dibedakan menjadi dua, yaitu tersebut dibekali password untuk
hari kerja (senin sampai sabtu) atau mengakses komputer. Selain, itu,
hari libur. Jika hari kerja, honor terdapat aplikasi deep freasi untuk
lembur jam pertama yang dihitung dari berjaga-jaga apabila ada yang
pukul 16.00 sebesar dua kali upah memanipulasi data atau informasi
harian. Jika hari libur, honor lembur dari orang atau karyawan yang
dihitung sebesar tiga kali upah harian. tidak bertanggung jawab. Data gaji
Kelebihan kerja mendapatkan honor
dan upah yang diinput ke dalam
lembur, begitu juga dengan
keterlambatan atau izin. Keterlambatan komputer rutin dilakukan di-backup
atau izin menyebabkan pemotongan menggunakan sistem restore.
gaji atau upah sebesar jumlah jam 3. Perhitungan Gaji dan Upah
terlambat atau izin dibagi jumlah jam Terdapat dua jenis
kerja normal dikali dengan gaji atau perhitungan, yaitu gaji dilakukan
upah. sebulan sekali, sedangkan upah
Prosedur Penggajian dan Pengupahan dilakukan seminggu sekali.
Penggajian dan pengupahan di Industri Perhitungan dilakukan dengan
Mebel ABC dilakukan dengan empat melihat rekap presensi dan
tahap, yaitu: berpedoman pada aturan penggajian
1. Presensi Karyawan dan pengupahan – tambahan lembur
Presensi dilakukan untuk dan potongan keterlambatan.
merekam data kehadiran dan 4. Pembayaran Gaji dan Upah
kepulangan karyawan. Presensi di Prosedur ini bertujuan untuk
Industri Mebel ABC masih membayarkan gaji dan upah yang
dilakukan secara manual, yaitu telah menjadi hak karyawan. Gaji
karyawan menuliskan sendiri jam dan upah disampaikan langsung
kehadiran dan kepulangan. Jika ada kepada karyawan yang
bersangkutan dengan amplop –
tidak melalui transfer antarrekening presensi. Aplikasi microsoft excel
bank. dapat mempermudah perhitungan
jumlah gaji berdasarkan rekap
5. Pencatatan Biaya Gaji dan Upah presensi. Namun, proses perhitungan
Prosedur ini dilakukan untuk masih perlu kehati-hatian karena
mencatat biaya gaji dan upah ke menggunakan rumus microsoft excel
dalam jurnal dan buku besar. yang dapat berubah-ubah jika ada
Pencatatan ke buku besar dilakukan keteledoran.
secara berkala atau setiap akhir Analisis Informasi (information)
bulan berdasarkan jurnal khusus. Informasi yang diperoleh dari
Berdasarkan uraian yang di atas, proses perhitungan gaji dan upah
maka dapat disusun menjadi bagan alir sudah akurat dan relevan karena rekap
berikut ini. manual ke computer dilakukan secara
Gambar 2 berkala. Dampaknya, file yang sudah
Bagan Alir Penggajian dan Pengupahan tersimpan di komputer sewaktu-waktu
Industri Mebel ABC dapat digunakan untuk mengambil
kebijakan oleh manajemen.
Analisis Ekonomi (Economy)
Perhitungan gaji dan upah yang
dilakukan berdasarkan presensi
menunjukkan bahwa pengeluaran
biaya gaji dan upah sudah ekonomis.
Artinya, Gaji dan upah yang tertera
dalam daftar gaji dan upah benar-benar
menunjukkan keberadaan karyawan
tersebut di perusahaan. Namun,
presensi yang masih dilakukan secara
manual – tertulis di buku - berpotensi
terjadi manipulasi data kehadiran dan
Sumber: Data primer yang diolah (2019) kepulangan. Potensi manipulasi
tersebut dapat diminimalisasi dengan
Pembahasan sesegera mungkin melakukan rekap
Berdasarkan hasil analisis data presensi manual ke dalam
PIECES tentang sistem penggajian dan komputer. Ini dilakukan untuk
pengupahan di Industri Mebel ABC, mengurangi risiko kesalahan
diperoleh informasi sebagai berikut. perhitungan gaji atau upah berdasarkan
Analisis Kinerja (Performance) kehadiran dan kepulangan karyawan.
Kinerja dalam dalam sistem Analisa Keamanan (Control)
penggajian dan pengupahan diukur Sistem pengupahanberbasis
dari ketepatan dalam menghitung komputer memudahkan control
besarnya gaji dan upah. Presensi masih keamanan data, sehingga kesalahan,
menggunakan cara manual, yaitu kerusakan, dan hilangnya data bisa
ditulis sendiri di buku presensi. diminimalisiasi. Hal ini diperkuat
Kemudian, secara berkala diinput ke dengan adanya aplikasi deep freasi dan
Microsoft Excel oleh petugas rekap sistem restore. Selain itu, password
komputer pengupahanhanya diketahui Berdasarkan hasil penelitian,
dan dapat diakses oleh karyawan yang perlu adanya pengawasan yang ketat,
bertugas. terutama pada tahapan yang masih
Analisis Efisiensi (Efficiency) manual. Harapan ke depan, proses
Sistem penggajian dan penggajian dan pengupahan yang
pengupahan yang telah masih manual dapat diganti dengan
terkomputerisasi menjadikan kinjera mesin atau yang sudah
menjadi lebih efisien. Artinya, dapat terkomputerisasi. Misalnya, presensi
meminimalisasi pekerjaan manual manual dapat diganti dengan mesin
yang sering menghabiskan waktu. fingerscan atau facescan untuk
Efisiensi di sini terlihat dari meminimalisasi adanya kecurangan.
penggunaan Microsoft Excel dalam Pada pembayaran gaji dan upah pun
perhitungan gaji dan upah. Cukup juga demikian. Yang awalnya manual
dengan memasukkan satu rumus, disampaikan langsung ke karyawan
jumlah gaji dan upah seluruh yang bersangkutan, dapat dirubah
karyawan dapat otomatis terhitung. menggunakan jasa perbankan –
Analisis Pelayanan (Services) transfer antarrekening bank.
Pemberian upah dan upah masih
dilakukan secara manual, manual, DAFTAR PUSTAKA
sehingga akan menimbulkan antrian Andoko, S. dan Siska Iriani. (2012).
dalam penerimaan upah dan upah. Perancangan Sistem Informasi
Selain itu, perlu kehati-hatian dalam PengupahanPada Comanditer
pembuatan dan pengisian bukti terima Venoschaf (CV) Mobile Cell
gaji dan upah agar gaji dan upah Pacitan. Proceeding Seruni 2012
tersebut benar-benar sampai kepada Seminar Riset Unggulan
karyawan yang bersangkutan. Informatika dan Komputer,
Surakarta 8 September 2012.
KESIMPULAN DAN SARAN Asikin, Z. dkk. (2008). Dasar-Dasar
Kesimpulan Hukum Perburuhan. Jakarta:
Berdasarkan penelitian yang PT. Raja Grafindo Persada.
dilakukan, dapat diambil kesimpulan Bungin, B. (2011). Penelitian
bahwa sistem penggajian dan Kualitatif. Jakarta: Kencana
pengupahan belum sepenuhnya Predana Media.
terkomputerisasi. Walaupun belum Basrowi dan Suwandi. (2008).
sepenuhnya terkomputerisasi, sistem Penelitian Kualitatif. Jakarta:
sudah berjalan efektif dari segi kinerja, Rineka Cipta
informasi, ekonomi, keamanan, Fatta, H. (2007). Analisis dan
efisiensi, dan pelayanan. Namun, Perancangan Sistem Informasi
masih ada potensi kecurangan dan untuk Keunggulan Bersaing
kelalaian pada tahap presensi dan Perusahaan dan Organisasi
penyampaian gaji maupun upah yang Modern. Yogyakarta: CV. Andi
masih dilakukan secara manual. Offset.
Hasibuan, Malayu S.P. (2005).
Manajemen sumber daya
Saran manusia. Jakarta: Bumi Aksara
Hidayati, N., Sulityo, dan Ati Retna Mardialis. (2003). Metode Penelitian
Sari. 2016. Analisis Sistem Suatu Pendekatan Proposal.
Informasi Akuntansi Penggajian Jakarta: Bumi Aksara.
Karyawan pada PT. Arema Muanas dan Marlina. (2013).
Indonesia. Jurnal Riset Penerapan Sistem Penggajian
Mahasiswa Akuntansi Vol. 4 No. dalam Menunjang Efektivitas
2. Pengendalian Intern. Jurnal
Jermias, R.S.W. 2016. Analisa Sistem Ilmiah Akuntansi Kesatuan.
Informasi Akuntansi Gaji dan Vol. 1 No. 1.
Upah pada PT. Bank Sinarmas Nazir, M. (2005). Metodologi
Tbk. Manado. Jurnal Emba 814 penelitian. Bogor Selatan: PT.
Vol.4 No.2 Ghalia Indonesia.
Jogiyanto, H.M. (2005). Analisa dan Purwono, H. (2003). Tata Personalia
Desain Sistem Informasi: cetakan kelima. Jakarta: Ghalia
Pendekatan. Terstruktur Teori Sinain, S. (2013). Analisis Efektivitas
dan Praktik Aplikasi Bisnis. Pengendalian Manajemen
Yogyakarta: Andi. Pengupahanpt. PLN (Persero)
Maharani, S.T., Kertahadi, dan Rayon Tomohon. Jurnal
Dwiatmanto. (2015). Analisis EMBA Vol. 1 No.3.
sistem dan prosedur Siswanto, H.B. (2005). Pengantar
penggajian dan pengupahan Manajemen. Jakarta: PT. Bumi
dalam meningkatkan efektivitas Aksara.
pengendalian intern gaji dan Sugiyono. (2009). Metodologi
upah (Studi pada PG Kebon Penelitian Kualitatif. Bandung:
Agung Malang). Jurnal Alfabeta
Administrasi Bisnis (JAB).
Vol. 26 No. 1.

Anda mungkin juga menyukai