Nim : A1C014126
1. Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Sumber daya manusia mempunyai peranan yang sangat penting didalam setiap
sektor kehidupan, didalam melakukan sebuah kegiatan pasti perlu adanya sebuah
pengendalian yang dilakukan oleh seseorang. Didalam sebuah perusahaan atau
organisasi peranan sumber daya alam sebagai input yang penting yang biasa disebut
pegawai atau karyawan. Karyawan adalah orang yang bekerja di suatu perusahaan
atau lembaga dan di gaji dengan uang, semakin besar perusahaan tentunya
membutuhkan karyawan yang lebih banyak dan sistem yang baik.
Sistem akuntansi dianggap sebagai salah satu sistem informasi yang paling
penting dimana memberikan kontribusi pada rasionalisasi dan dukungan keputusan
ekonomi yang mempengaruhi sumber daya dan dapat menaikkan pendapatan. Sistem
akuntansi juga mempunya peran yang sangat penting dalam menjalankan proses
administrasi yang relevan yang melibatkan beberapa tugas dan fungsi, sehingga
berkontribusi dalam perbaikan rantai nilai bisnis organisasi dan meningkatkan
tingkat pencapaian tujuan. Sistem akuntansi juga digunakan sebagai dasar penilaian
didalam berbagai jenis kegiatan organisasi dan dapat membantu menyelesaikan tugas
dan tujuan organisasi (Khaled,2015). Salah satu yang termasuk didalam proses
administrasi adalah proses penggajian, Biaya gaji merupakan biaya yang sangat
penting dan menimbulkan resiko kemungkinan terjadinya kecurangan-kecurangan
dan penyelewengan yang menyebabkan besarnya kerugian pada perusahaan, untuk
itu diperlukan peranan sistem informasi akuntansi ( SIA ) yang didesain dan
diimplementasikan dengan baik agar menghasilkan informasi yang andal untuk
perusahaan. Sistem informasi akuntansi ini terdiri dari perangkat kumpulan sumber
daya seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi
informasi. Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi yang semakin pesat
diabad 21 ini, tentu membawa dampak pada bidang ekonomi. Dimana sistem
informasi akuntansi yang sebelumnya dijalankan secara manual dirasakan tidak lagi
mampu memberikan manfaat yang memadai dalam bidang operasional (Faizal,
2012).
Lembaga pemerintahan yang semakin berkembang dan mengalami kemajuan
yang pesat ditandai dengan mulai menerapkannya nilai-nilai good governace.
Sehingga sumber daya manusia sebagai pelakunya dituntut untuk menjadi sumber
daya berkualitas dan berdedikasi tinggi dalam penguasaan teknologi yang ada
(Faizal, 2012). Badan Koordinasi Penanaman Modal melaksanakan koordinasi
kebijakan dan pelayanan di bidang penanaman modal berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan Di kota Mataram sendiri, Badan Koordinasi
Penanaman Modal mengalami kemajuan seiring berjalannya waktu, salah satunya
dalam menerapkan sistem yang dapat menunjang kegiatan operasionalnya sehari-
hari. (Faizal,2012) Penerapan sistem yang cukup penting dalam menunjang kegiatan
operasionalnya adalah sistem informasi akuntansi yang berpengaruh terhadap
efektifitas dan efesiensi pengelolaan penggajiannya. Dengan adanya sistem informasi
akuntansi keuangan, pengendalian internal terhadap penggajiannya dapat terukur
apakah telah sesuai dengan tujuan organisasi atau belum.
Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Khaled M. Qatanani dan Dr. Abdulqawi A.
Hazabr tahun 2015 dengan judul The Efect of Using Accounting Information
Systems to Improve the Value Chain in Bussines Organizations memiliki hasil
bahwa sistem informasi akuntansi mempunyai kontribusi dan dapat meningkatkan
nilai rantai bisnis di organisasi sector public.
Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Khaled M. Qatanani dan Dr. Abdulqawi A.
Hazabr tahun 2015 dengan judul The Efect of Using Accounting Information
Systems to Improve the Value Chain in Bussines Organizations memiliki hasil
bahwa sistem informasi akuntansi mempunyai kontribusi dan dapat meningkatkan
nilai rantai bisnis di organisasi sector public.
Penelitian lain yaitu Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat oleh Faizal Firdaus
tahun 2012 menyatakan sistem informasi akuntansi pada Dinas Pertanian Tanaman
Pangan Provinsi Jawa Barat dinyatakan efektif untuk melakukan penggajian
karyawan.
Dikarenakan tidak adanya penelitian sebelumnya mengenai penerapan sistem
informasi akuntansi penggajian pada Badan Koordinasi Penanaman Modal Provinsi
Nusa Tenggara Barat dan masih sedikit penelitian mengenai sistem informasi
akuntansi penggajian maka penulis bermaksud mengangkat judul Analisis
Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian pada Badan Koordinasi
Penanaman Modal Provinsi Nusa Tenggara Barat. Alasan lain mengapa penulis
memilih penilian pada Badan Koordinasi Penanaman Modal Provinsi Nusa
Tenggara Barat adalah mudah dalam mengakses informasi karena letaknya yang
masih berada di pusat kota.
2. Landasan Teori
Technology Acceptance Model (TAM)
Technology Acceptance Model (TAM) oleh Davis (1989) yang dijelaskan bahwa
teori sebagai dasar guna memeroleh pemahaman yang lebih dalam mengenai sikap
dan perilaku pemakai dalam penerimaan dan penggunaan sistem informasi
(Handayani, 2007). Model TAM ini menjelaskan bahwa ketika ada suatu teknologi
baru, maka pemakai teknologi akan menghadapi faktor-faktor yang memengaruhi
mereka dalam mempergunakan teknologi tersebut. TAM meyakini bahwa dalam
penggunaan teknologi sistem informasi akan mampu meningkatkan kinerja individu
atau organisasi, dan penggunaannya akan memermudah pemakainya dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan.
Teori Difusi Inovasi muncul pada tahun 1903, oleh sosiolog Perancis, Gabriel
Tarde yang memperkenalkan kepada publik Kurva Difusi berbentuk S (S-shaped
Diffusion Curve). Kurva ini menjelaskan bahwa suatu inovasi dilakukan oleh
seseorang diperhatikan melalui dimensi waktu. Dalam kurva tersebut terdapat dua
buah sumbu yakni sumbu yang menjelaskan tingkat adopsi dan sumbu yang
menjelaskan dimensi waktu.
Teori difusi inovasi pada esensinya menjelaskan bagaimana sebuah gagasan dan ide
baru dikomunikasikan pada sebuah kultur atau kebudayaan. Bahwa teori ini berfokus
pada bagaimana sebuah gagsaan atau ide baru dapat dan dimungkinkan diadopsi oleh
suatu kelompok sosial atau kebudayaan tertentu.
Teori Kontigensi
Pendekatan kontingensi yang digunakan banyak para peneliti dan dalam
penelitian seperti ini adalah dalam rangka memberikan masukan faktor-faktor
yang sebaiknya dipertimbangkan dalam perancangan sistem akuntansi manajemen.
Premis umum yang digunakan pada pendekatan kontingensi dalam mendesain sistem
akuntansi manajemen adalah bahwa tidak ada informasi sistem akuntansi secara
universal selalu tepat untuk bisa diterapkan pada seluruh organisasi dalam setiap
keadaan (Outley, 1980). Dalam penelitian ini, pendekatan kontingensi akan
digunakan untuk mengevaluasi efektivitas sistem informasi akuntansi penggajian.
H1: sistem informasi akuntansi penggajian yang diterapkan oleh Badan Koordinasi
Penanaman Modal Provinsi Nusa Tenggara Barat telah efektif.
Kerangka Pemikiran
SDM
Efektif
Rekomendasi
3. Metode Penelitian
Daftar Pustaka
1. Qatani Khaled M dan Hezarb Abdulqawi A. 2015. The Effect of Using Accounting
Information System to Improve the Value Chain in Business Organizations Empirical
Study. Bahrain: European Journal of Accounting Auditing and Finance. Vol.3, No.6, pp.
1-11.
2. Firdaus, Rizal. 2012. Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian pada
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat. Bogor.
3. http://www.bkpm.go.id diakses pada tanggal 15 Oktober 2017
4. https://pakarkomunikasi.com diakses pada tanggal 15 Oktober 2017
5. https://dokumen.tips diakses pada tanggal 15 Oktober 2017
Lampiran
Kuisioner Efektifitas Sistem Informasi Penggajian
Petunjuk Pengisian:
1. Mohon dibaca pernyataan dalam kuisioner ini dengan teliti, kemudian Bapak/Ibu/Saudara
diminta untuk menjawab pertanyaan dengan cara mengisi jawaban Ya atau Tidak dengan
tanda silang (X)
2. Pengisian kuisioner ini khusu diperuntukkan bagi pejabat/pegawai dan responden yang
diyakini dapat memberikan masukan tentang Pengaruh Sistem informasi Akuntansi Terhadap
Pengendalian Internal Penggajian.
A. Identitas Responden
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin :
4. Pendidikan Terakhir :
5. NIP :
6. Tahun Masuk Pegawai :
7. Masa Kerja :
8. Golongan Ruan :
9. Eselon :
B. Sistem Informasi Akuntansi
Unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi
No Pernyataan Ya Tidak
1 Sistem Informasi AKuntansi (penggajian) memberikan informasi
yang berguna dalam pengambilan keputusan
2 Memiliki data yang dimasukkan kedalam sistem informasi
3 Memiliki data (keluaran) berupa laporan-laporan keuangan
4 Penyimpangan data keuangan
5 Pengolahan data keuangan
6 Prosedur kepegawaian
7 Prosedur perhitungan gaji
8 Prosedur pembayaran gaji
9 Prosedur pencatatan gaji dan pelaporam
10 Penggunaan laporan keuangan
11 Pengendalian
No Pernyataan Ya Tidak
1 Mendukung operasi sehari-hari
2 Mendukung Pengambilan Keputusan
3 Memenuhi kewajiban berkenaan dengan keamanan