Anda di halaman 1dari 26

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI PADA


KANTOR PAJAK

Dosen Pembimbing:
Yunanto Mihadi Putra, SE, M.Si.

Disusun Oleh:
Mutiara Mauniqa Putri (43218010211)

Program Studi Akuntansi


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mercu Buana
Jakarta
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karuniaNya-lah
penulis masih diberi kesehatan dan dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem
Informasi Manajemen pada Kantor Pajak“. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah
satu tugas dari dosen mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Bapak Yunanto Mihadi Putra,
SE, M.Si.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk menambah refesensi mahasiswa maupun siapa saja
yang ingin memahami evaluasi tentang sistem informasi manajemen pada Kantor Pajak.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen
kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.
Makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun dari pembaca demi penyempurnaan makalah selanjutnya. Besar harapan
penulis semoga karya tulis ini bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, 9 September 2019


Penulis

Mutiara Mauniqa Putri


Abstrak

Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan bidang ilmu yang semakin berkembang.
Perkembangan bidang ini semakin cepat dan penting untuk diterapkan dalam setiap
organisasi. Perkembangan ilmu teknologi sekarang ini semakin maju dan pesat, yang tidak
terlepas dari jasa informasi dan komputer. Kemajuan tersebut juga berpengaruh pada persaingan
bisnis.

Sebagai upaya untuk meningkatkan kecepatan dalam pelayanan terhadap konsumen dan
untuk memonitoring logistic, PT Pos Indonesia membentuk jaringan komputer antar bagian
yaitu, bagian informasi, administrasi, dan supervisor logistik. Meskipun pada setiap bagian
tersebut terdapat program computer yang sama, namun program computer pada masing – masing
bagian tersebut hanya diaktifkan sesuai dengan kebutuhan setiap bagian.

Dengan memanfaatkan teknologi computer yang terus berkembang, sebaiknya lebih di


tunjang dengan fasilitas internet dalam menjalin hubungan dengan pelanggan serta untuk
mendapatkan informasi tentang kedatangan paket yang lebih cepat.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring berkembangnya peradaban dan terobosan teknologi yang semakin


memudahkan manusia untuk mendapatkan suatu informasi, tak bisa dipungkiri jika setiap
organisasi pada era global ini juga memanfaatkan teknologi yang ada untuk memudahkan
dalam mengumpulkan data yang akurat (tepat) dan aktual (sesuai keadaan saat ini).
Informasi sangatlah penting dalam menyusun strategi demi pencapaian tujuan sebuah
organisasi, baik dalam perencanaan maupun pengawasannya. Sebuah keputusan
manajemen sering didasarkan dari hasil pengolahan berbagai informasi yang dirangkum
menjadi data terkumpul dari sumber daya manusia yang ada di dalam suatu organisasi
tersebut. Tidak hanya itu, informasi juga sangat penting perannya untuk sumber daya
manusia dalam operasional kerjanya. Oleh karena itu, di era globalisasi ini pengolahan
dan penyajian informasi yang akurat terkait data yang bisa meningkatkan produktivitas
kinerja suatu organisasi, menjadi tolak ukur terhadap kemajuan bangsa, khususnya dalam
instansi pemerintahan dan pelayanan publik.
Tentunya yang berperan penting dalam suatu organisasi pemerintahan adalah
pegawai negeri sebagai unsur aparatur negara yang menyelenggarakan pemerintahan dan
pembangunan dalam rangka mencapai tujuan nasional. Untuk mencapai tujuan tersebut,
maka dibutuhkan sebuah manajemen yang teratur, terencana dan dengan pengawasan
yang baik, karena kelancaran penyelenggaraan pemerintahan tergantung dari sistem yang
ada di dalam sebuah organisasi itu sendiri.
Salah satu kebijakan yang dilakukan dalam meningkatkan efisiensi dan
keefektifan kerja dalam organisasi ialah dengan menerapkan sebuah Sistem Informasi
Manajemen (SIM). SIM sebagai pengolahan informasi secara umum dapat dikatakan juga
sebagai rangkaian yang mencakup proses perencanaan, pengawasan, pengarahan dan
diolah sedemikian rupa sehingga memiliki nilai dan arti bagi organisasi. Dengan
penerapan Sistem Informasi Manajemen tersebut maka diharapkan terciptanya sumber
daya manusia dengan kinerja yang efektif, efisien dan terawasi dengan baik.
Reformasi di bidang administrasi perpajakan terus berlanjut, dan pada tahun 2001
DJP mengusulkan program reformasi yang dapat meningkatkan kepercayaan Wajib Pajak
terhadap sistem perpajakan, yang pada intinya dapat menambah serta peningkatan
penerimaan pajak, program reformasi tersebut akhirnya dapat menyeluruh di institusi
DJP.
Sarana, prasarana, dan pendukung sistem infromasi manajemen yang lebih
modern meliputi, Help Desk dengan teknologi knowledge base pada Tempat Pelayanan
Terpadu atau dikenal TPT (service counter), pelayanan dengan menggunakan sistem
komunikasi dan teknologi informasi terkini yang dikenal dengan sebutan e-system antara
lain e-payment (pembayaran pajak secara online), e-registrasion (pendaftaran wajib pajak
melalui internet), e-filling (pelaporan pajak melalui internet), e-spt (pengisian SPT
dengan program yang telah disediakan DJP), dan e-counseling (konsultasi secara online).
Built in control system: pemanfaatan sistem teknologi informasi untuk pengawasan
internal termasuk pengawasan data. Layar sentuh Informasi Perpajakan (Touch Screen).
Sistem antrian dan LCD Proyektor berikut electric screen layaknya di Bank.
Berdasarkan apa yang dikemukakan di atas, mengingat bermanfaatnya penerapan
Sistem Informasi Manajemen dalam organisasi serta pentingnya pengawasan dalam
penerapannya, maka peneliti tertarik untuk membahasnya dalam penelitian skripsi
dengan judul Penerapan Sistem Informasi Manajemen dan Pengawasannya di Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Manado.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan kami bahas
antara lain :
1.    Mengapa kita perlu mempelajari Sistem Informasi Manajemen ?
2.    Bagaimana sejarah terciptanya Sistem Informasi Manajemen?
3.    Apa tujuan diciptakannya Sistem Informasi Manajemen?
4.    Bagaimana Implementasi atau penerapan Sistem Informasi dalam perusahaan?

C. TUJUAN
Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui seberapa penting sistem informasi
manajemen dalam bisnis, mengembangkan sistem layanan terpadu yang diimplementasi
melalui Sistem Informasi yaitu sebagai penyedia layanan inovasi berbasis teknologi
informasi, yang mudah, aman, dan memberikan nilai tambah tinggi bagi pelanggan.
BAB II
LANDASAN TEORI
1.1. Konsep Dasar Sistem
Konsep dasar sistem ada dua pendekatan yaitu penekanan pada prosedurnya dan penekanan
pada komponennya.
 Definisi sistem yang lebih menekankan pada prosedur adalah :
suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-
sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
 Suatu prosedur adalah :
suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam
satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari
transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.
 Definisi lain dari prosedur adalah :
urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa yang harus
dikerjakan, siapa yang mengerjakannya, kapan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya.
 Definisi sistem yg lebih menekankan pada konponen/elemen adalah :
kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
 Karakteristik sistem yaitu :
mempunyai komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran,
pengolah/proses, dan sasaran atau tujuan.
 Klasifikasi sistem dari beberapa sudut pandang sebagai berikut :
1. Sistem sebagai sitem alamiah dan sistem buatan manusia.
2. Sistem sebagai sistem abstrak dan sistem fisik.
3. Sistem sebagai sistem tertentu (deterministic) dan sistem tak tentu (probabilistic)
4. Sistem sebagai sitem tertutup dan sistem terbuka.
1.2. Konsep Dasar Informasi
Didalam organisasi sangat penting dalam mengelola sumberdaya-sumberdaya utama seperti
buruh, dan bahan mentah, tapi saat ini informasi juga merupakan sumberdaya yang tidak
kalah pentingnya harus dikelola. Para pembuat keputusan memahami bahwa informasi tidak
hanya sekedar produk sampingan bisnis yang sedang berjalan, namun juga sebagai bahan
pengisi bisnis dan menjadi faktor kritis dalam menentukan kesuksesan atau kegagalan suatu
usaha.
Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi. Sehingga informasi
merupakan salah satu bentuk sumber daya utama dalam suatu organisasi yang digunakan oleh
manager untuk mengendalikan perusahaan dalam mencapai tujuan.
 Definisi informasi adalah :
data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya.
Data adalah : kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian–kejadian dan kesatuan yang
nyata. Atau data adalah : representasi dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia
(pegawai, mahasiswa, pelanggan), hewan, peristiwa, konsep, keadaan dll, yang direkam
dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.
 Siklus informasi :
Data yang masih merupakan bahan mentah yang harus diolah untuk menghasilkan informasi
melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut disebut model
pengolahan data atau dikenal dengan siklus pengolahan data (siklus informasi).

 Kebutuhan informasi didasarkan pada :


1. kegiatan bisnis yang semakin komplek.
2. Kemampuan komputer yang semakin meningkat.
Output komputer berupa informasi dapat digunakan oleh manager, non manager ataupun
perorangan dalam suatu perusahaan.
 Kualistas informasi tergantung pada tiga hal yaitu :
1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan
bagi orang yang menerima informasi tersebut. Akurat juga berarti informasi harus jelas
mencerminkan maksudnya. Dalam prakteknya, mungkin dalam penyampaian suatu informasi
banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak isi dari informasi tersebut.
Komponen akurat meliputi :
- Completeness, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki
kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian akan
mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
- Correctness, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kebenaran.
- Security, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki keamanan.
2. Tepat waktu, informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab informasi yang
usang (terlambat) tidak mempunyai niali yang baik, sehingga bila digunakan sebagai dasar
dalam pengambilan keputusan akan dapat berakibat fatal. Saat ini mahalnya nilai informasi
disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-
teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.
3. Relevan, informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima. Relevansi informasi untuk
tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab-
musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan
akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan.
4. Ekonomis, informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih besar dibandingkan
dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir
keuntungannya dengan satuan nilai uang tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

1.3. Konsep Dasar Sistem Informasi


Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan
keputusan.
 Definisi sistem informasi adalah :
suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi
harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
 Definisi lain sistem informasi adalah :
kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia dan komputer) untuk
mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi) guna mencapai sasaran-sasaran
perusahaan.
1.4. Komponen Sistem Informasi
Komponen sistem informasi yang disebut blok bangunan yaitu :
blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data dan blok kendali.
Keenam blok tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan
untuk mencapai sasarannya.
 Blok masukan
mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi, termasuk metode dan media untuk
memperoleh data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.
 Blok model
terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan
memanipulasi/mentranspormasi data masukan dan data yang tersimpan dalam basis data
untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
 Blok keluaran
produk dari sistem informasi adalah keluaran berupa informasi yang berkualitas.
 Blok teknologi
merupakan kotak alat (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi terdiri dari 3 bagian
utama yaitu teknisi(brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
Teknisi dapat berupa orang-orang yang mengetahui teknologi dan membuatnya beroperasi
(operator komputer, pemrogram, operator pengolah data, spesialis telekomunikasi, analis
sistem). Teknologi perangkat lunak berupa aplikasi-aplikasi perangkat lunak (program).
Teknologi perangkat keras berupa teknologi masukan (semua perangkat yang digunakan
untuk menangkap data seperti : keyboard, scanner, barcode), teknologi keluaran (perangkat
yang dapat menyajikan informasi yang dihasilkan seperti : monitor, printer), teknologi
pemroses (komponen CPU), teknologi penyimpanan (semua peralatan yang digunakan untuk
menyimpan data seperti : magnetik tape, magnetik disk, CD) dan teknologi telekomunikasi
(teknologi yang memungkinkan hubungan jarak jauh seperti internet dan ATM)
 Blok basis data
merupakan kumpulan dari file data yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian
rupa agar dapat diakses dengan mudah dan cepat.
 Blok kendali
Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal yang dapat
merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

1.5. Jenis-jenis Sistem Informasi


Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan
bisnis. Sistem informasi dapat dibagi menjadi beberapa bagian (gambar:1):

1. Transaction Processing Systems (TPS)


TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses
data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS
berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan
lingkungan eksternal. Data yang dihasilkan oleh TPS dapat dilihat atau digunakan oleh
manajer.

2. Office Automation Systems (OAS) dan Knowledge Work Systems (KWS)


OAS dan KWS bekerja pada level knowledge. OAS mendukung pekerja data, yang biasanya
tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis informasi sedemikian
rupa untuk mentransformasikan data atau memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu
sebelum menyebarkannya secara keseluruhan dengan organisasi dan kadang-kadang diluar
organisasi. Aspek-aspek OAS seperti word processing, spreadsheets, electronic scheduling,
dan komunikasi melalui voice mail, email dan video conferencing.
KWS mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan, insinyur dan doktor dengan
membantu menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka
mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.

3. Sistem Informasi Manajemen (SIM)


SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang
lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan. SIM menghasilkan
informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan
beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).

4. Decision Support Systems (DSS)


DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai sumber data. DSS
bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi mendukung pembuat keputusan diseluruh
tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan.

5. Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan Buatan (AI)


AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara cerdas. Dua cara
untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa alamiahnya dan menganalisis
kemampuannya untuk berfikir melalui problem sampai kesimpulan logiknya. Sistem ahli
menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk menyelesaikan masalah serta
memberikannya lewat pengguna bisnis. Sistem ahli (juga disebut knowledge-based systems)
secara efektif menangkap dan menggunakan pengetahuan seorang ahli untuk menyelesaikan
masalah yang dialami dalam suatu organisasi. Berbeda dengan DSS, DSS meningalkan
keputusan terakhir bagi pembuat keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi terbaik
terhadap suatu masalah khusus. Komponen dasar sistem ahli adalah knowledge-base yaikni
suatu mesin interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui pengolahan
pertanyaan lewat bahasa terstruktur dan anatarmuka pengguna.

6. Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer-Support Collaborative


Work Systems (CSCW)
Bila kelompok, perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-terstruktur dan
tak terstruktur, maka group Decision support systems membuat suatu solusi. GDSS
dimaksudkan untuk membawa kelompok bersama-sama menyelesaikan masalah dengan
memberi bantuan dalam bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi dan skenario. Kadang-
kadang GDSS disebut dengan CSCW yang mencakup pendukung perangkat lunak yang
disebut dengan “groupware” untuk kolaborasi tim melalui komputer yang terhubung dengan
jaringan.

7. Executive Support Systems (ESS)


ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM dan ESS membantu eksekutif
mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan grafik-grafik dan
pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa diakses seperti kantor.

Gambar 1. Jenis-jenis sistem


 Contoh sistem informasi antara lain :
1. Sistem reservasi penerbangan, digunakan dalam biro perjalanan untuk melayani
pemesanan/pembelian tiket.
2. Sistem POS (Point Of Sale) yang diterapkan di pasar swalayan dengan dukungan barcode
reader untuk mempercepat pemasukan data.
3. Sistem layanan akademis yang memungkinkan mahasiswa memperoleh data akademis
dan mendaftar mata kuliah yang diambil pada tiap semester.
4. Sistem penjualan secara kredit agar dapat memantau hutang pelanggan yang jatuh tempo.
5. Sistem smart card yang dapat digunakan tenaga medis untuk mengetahui riwayat
penyakit pasien.

 Kemampuan utama sistem Informasi


1. melaksanakan komputasi numerik, bervolume besar dan dengan kecepatan tinggi.
2. menyediakan kominukasi dalam organisasi atau antar organisasi yang murah.
3. menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam ruang yang kecil tetapi mudah
diakses.
4. memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak diseluruh dunia dengan cepat
dan murah.
5. meningkatkan efektifitas dan efisiensi orang-orang yang bekerja dalam kelompok dalam
suatu tempat atau beberapa lokasi.
6. mengotomatisasikan proses-proses bisnis dan tugas-tugas yang dikerjakan secara manual.
7. mempercepat pengetikan dan penyuntingan.
8. pembiayaan yang lebih murah daripada pengerjaan secara manual.

1.6. Pengembangan Sistem Informasi


Pengembangan sistem dapat berati menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan
sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem telah ada. Sistem yang lama
perlu diperbaiki/diganti disebabkan beberapa hal, yaitu:
1. Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul di sistem yang lama, permasalahan yang
timbul dapat berupa ketidakberesan, pertumbuhan organisasi,
2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan.
3. Adanya instruksi-instruksi (dari pimpinan atau dari luar organisasi misalnya pemerintah).
Pengembangan sistem informasi yang berbasis komputer dapat merupakan tugas kompleks
yang membutuhkan banyak sumber daya dan dapat memakan waktu yang lama untuk
menyelesaikannya.

1.7. Analis Sistem


 Definisi Analisis Sistem
Menurut Yogiyanto (1995) analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi
yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan
dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang
diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.

Menurut Kristanto (2003) analisis sistem adalah suatu proses mengumpulkan dan
menginterpretasikan kenyataan-kenyataan yang ada, mendiagnosa persoalan dan
menggunakan keduanya untuk memperbaiki sistem.
 Analis Sistem
Menurut Yogiyanto (1995) analis sistem (analis informasi) adalah orang yang menganalis
sistem (mempelajari masalah-masalahan yang timbul dan menentukan kebutuhan pemakai
sistem) untuk mengidentifikasikan pemecahan permasalahan tersebut.
Menurut Kristanto (2003) analis sistem adalah orang yang mempunyai kemampuan untuk
menganalisis sebuah sistem, memilih alternatif pemecahan masalah dan menyelesaikan
masalah tersebut dengan menggunakan komputer.
 Peranan Analis Sistem
Analis sistem secara sistematis menilai bagaimana fungsi bisnis dengan cara mengamati
proses input dan pengolahan data serta proses output informasi untuk membantu peningkatan
proses organisasional. Dengan demikian, analis sistem mempunyai tiga peranan penting,
yaitu :
1. Sebagai konsultan
2. Sebagai ahli pendukung
3. Sebagai agen perubahan

 Tugas Analis Sistem


Adapun tugas-tugas yang dilakukan oleh seorang analis sistem adalah :
1. mengumpulkan dan menganalisis semua dokumen, file, formulir yang digunakan pada
sistem yang telah berjalan.
2. menyusun laporan dari sistem yang telah berjalan dan mengevaluasi kekurangan-
kekurangan pada sistem tersebut dan melaporankan semua kekurangan tersebut kepada
pemakai sistem.
3. merancang perbaikan pada sistem tersebut dan menyusun sistem baru.
4. menganalisis dan menyusun perkiraan biaya yang diperlukan untuk sistem yang baru dan
memberikan argumen tentang keuntungan yang dapat diperoleh dari pemakian sistem
yang baru tersebut.
5. mengawasi semua kegiatan terutama yang berkaitan dengan sistem yang baru tersebut.

1.8 Perkembangan Sistem Informasi Manajemen (Elva dkk, 2013)


Konsep sistem informasi telah ada sebelum munculnya komputer. Sebelum
pertengahan abad ke-20, pada saat itu masih digunakan kartu punch, pemakaian komputer
terbatas pada aplikasi akuntansi yang kemudian dikenal sebagai sistem informasi akuntansi.
Namun demikian para pengguna – khususnya di lingkungan perusahaan masih
mengesampingkan kebutuhan informasi bagi para manajer. Aplikasi akuntansi yang berbasis
komputer tersebut diberi nama pengolahan data elektronik (PDE).
Pada tahun 1964, komputer generasi baru memperkenalkan prosesorbaru yang
menggunakan silicon chip circuitry dengan kemampuan pemrosesan yang lebih baik. Untuk
mempromosikan generasi komputer tersebut, para produsen memperkenalkan konsep system
informasi manajemen dengan tujuan utama yaitu aplikasi komputer adalah untuk
menghasilkan informasi bagi manajemen. Ketika itu mulai terlihat jelas bahwa komputer
mampu mengisi kesenjangan terhadap alat bantu yang mampu menyediakan informasi
manajemen. Konsep SIM ini dengan sangat cepat diterima oleh beberapa perusahaan dan
institusi pemerintah dengan skala besar seperti Departemen Keuangan ( saat ini Kementerian
Keuangan) khususnya untuk menangani pengelolaan anggaran, pembiayaan dan penerimaan
negara.Namun demikian, para pengguna yang mencoba SIM pada tahap awal menyadari
bahwa penghalang terbesar justru datang dari para lapisan manajemen tingkat menengah atas.
Perkembangan konsep ini masih belum mulus dan banyak organisasi mengalami kegagalan
dalam aplikasinya karena adanya beberapa hambatan, misalnya:
1. Kekurangpahaman tentang komputer oleh pengguna sistem informasi
2. Kekurangpahaman spesialis bidang informasi tentang bisnis
3.    Relatif mahalnya harga perangkat computer serta terlalu berambisinya para pengguna yang
yakin dapat membangun sistem informasi secara lengkap sehingga dapat mendukung semua
lapisan manajer.

Sementara konsep SIM terus berkembang, Morton, Gorry, dan Keendari Massachussets
Institute of Technology (MIT) mengenalkan konsepbaru yang diberi nama Sistem Pendukung
Keputusan (Decision Support Systems - DSS). DSS adalah sistem yang menghasilkan
informasi Yang ditujukan pada masalah tertentu yang harus dipecahkan atau keputusan yang
harus dibuat oleh manajer.

Perkembangan yang lain adalah munculnya aplikasi lain, yaituOtomatisasi Kantor


(office automation - OA), yang memberikan fasilitas untuk meningkatkan komunikasi dan
produktivitas para manajer dan staf kantor melalui penggunaan peralatan elektronik.
Belakangan timbul konsep baru yang dikenal dengan nama Artificial Intelligence
(AI), sebuah konsep dengan ide bahwa komputer bisadiprogram untuk melakukan proses
logic menyerupai otak manusia. Suatu jenis dari AI yang banyak mendapat perhatian adalah
Expert Systems (ES), yaitu suatu aplikasi yang mempunyai fungsi sebagaispesialis dalam
area tertentu.Semua konsep di atas, baik PDE, SM, OA, DSS, EIS, maupun AI merupakan
aplikasi
pemrosesan informasi dengan menggunakan komputer dan bertujuan menyediakan informasi
untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan (Sutono, 2007).

1.9  Peranan Sistem Informasi Manajemen (Elva dkk, 2013)


O’ Brien ( 2005) menyebutkan bahwa sistem informasi memiliki tiga peranan penting
untuk sebuah perusahaan yaitu :

a)    Mendukung proses bisnis


Dengan adanya sistem informasi, maka semua kegiatan operasional dalam suatu
perusahaan agar terasa lebih mudah karena sistem informasi akan mendukung semua
kegiatan proses bisnis secara keseluruhan sehingga data- data yang penting milik perusahaan
akan tersusun dengan rapi dan baik di pendataan system informasi perusahaan tersebut.

b)   Mendukung pengambilan keputusan pegawai dan manajer


Sistem Informasi juga dapat mempengaruhi seorang manajer ataupun pegawai dalam
mengambil suatu keputusan. Keputusan yang diambil oleh manajer dan pegawai akan di
dukung dengan adanya sistem informasi berupa informasi yang dibutuhkan dalam
mengambil keputusan agar keputusan yang diambil tidak merugikan orang lain atau kedua
belah pihak.

c)    Mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif


Perusahaan berusaha menghasilkan produk atau jasa sesuai dengan yang dibutuhkan oleh
pelanggannya dan mendapatkan keuntungan lebih banyak dibanding dengan pesaingnya.
Perusahaan bisa mendapatkan keuntungan ini dengan berbagai strategi, misalnya
menyediakan barang dan jasa dengan harga lebih murah dan bermutu dibanding pesaing.
Tidak dapat dipastikan bahwa perusahaan dapat mencapai keunggulan dalam persaingan
melalui penggunaan sumberdaya konseptualnya. Dalam bidang system informasi,
keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan informasi untuk meningkatkan pangsa
pasar. Satu hal yang penting harus disadari, manager perusahaan menggunakan sumberdaya
fisik dan konseptual untuk mencapai tujuan strategis perusahaan.
Sistem informasi menurut O’Brien (2005) :
a. Area fungsional utama yang mendukung keberhasilan bisnis, seperti fungsi akuntansi,
keuangan, manajemen operasional, pemasaran dan manajemen sumber daya manusia.
b. Kontribusi penting dalam efisiensi operasional, produktivitas, dan moral pegawai serta
layanan kepuasan pelanggan.
c. Sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk menyebarluaskan
pengambilan keputusan yang efektif oleh manajer dan praktisi bisnis.
d. Komponen penting dari sumber daya, infrastruktur, dan kemampuan perusahaan bisnis
membentuk jaringan.

1.10   Peran Dasar Sistem Informasi dalam Bisnis (Elva dkk, 2013)


Terdapat tiga alasan mendasar untuk semua aplikasi bisnis dalam teknologi informasi.
Mereka dapat dirumuskan dalam tiga peran penting yang dapat dilakukan sistem informasi
untuk sebuah perusahaan bisnis. Berikut adalah tiga peran penting tersebut :
1.    Mendukung proses dan operasi bisnis
Sebagai seorang pelanggan, anda harus berhubungan secara teratur dengan system informasi
yang mendukung proses dan operasi bisnis di banyak took dan ritel tempat anda berbelanja.
Contohnya, kebanyakan took ritel kini menggunakan sistem informasi berbasis komputer
untuk membantu mereka mencatat pembelian pelanggan, penelusuran persediaan, membayar
pegawai, membeli barang dagangan baru dan lain sebagainya. Operasi toko akan mati jika
tidak ada dukungan dari sitem informasi semacam ini.

2.    Mendukung pengambilan keputusan para pegawai dan manajernya


Sistem informasi juga membantu para manajer took dan praktisi bisnis lainnya untuk
membuat keputusan yang lebih baik. Contohnya, keputusan mengenai lini barang dagangan
apa yang perlu ditambah atau dihentikan, atau mengenal jenis investasi apa yang mereka
butuhkan, biasanya dibuat setelah sebuah analisis diberikan sistem berbasis komputer

3.    Mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif


Sistem informasi dapat mendukung berbagai staretegi untuk keunggulan kompetitif
dimana dengan adanya adanya sistem informasi dapat mengetahui kompetitor kita serta hal-
hal apa saja yang dilakukan untuk dapat bersaing dengan kompetitor yang dimana
memanfaatkan teknologi informasi saat ini. Contohnya, kita ingin mengetahui harga suatu
produk di pasaran berada pada kisaran harga berapa, dengan kita memanfaatkan sistem
informasi kita dapat mengetahui harga pasaran dan peluang serta potensi kita dalam
melakukan bisnis tersebut.

1.11    Tujuan Sistem Informasi Manajemen

1. Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa,


produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
2. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian,
pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki
akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya.
Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah,
menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dan
dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan
pengambilan keputusan)
BAB III
PEMBAHASAN
Fungsi penerapan Sistem Informasi Manajemen pada pegawai KPP Pratama Manado di
Seksi Pelayanan.
a. Sarana, prasarana, dan pendukung Sistem Infromasi Manajemen yang meliputi komputer, e-
payment (pembayaran pajak secara online), e-registrasion (pendaftaran wajib pajak melalui
internet), e-filling (pelaporan pajak melalui internet), e-spt (pengisian SPT dengan program yang
telah disediakan DJP), dan e-counseling (konsultasi secara online) Built in control system:
pemanfaatan sistem teknologi informasi untuk pengawasan internal termasuk pengawasan data.
Layar sentuh Informasi Perpajakan (Touch Screen). Sistem antrian dan LCD Proyektor berikut
electric screen. Aplikasi SIDJP (Sistem Informasi Direktorat Jendral Pajak).
b. Aplikasi komputer SIDJP sebagai aplikasi utama yang dipakai oleh pegawai untuk mengolah
data di masing-masing seksi di KPP Pratama Manado.
c. Aplikasi SIDJP mampu mendukung tugas pegawai Pelayanan Pajak yang bertugas sebagai
pengadministrasian dokumen, penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan, penyuluhan
perpajakan dan pelaksanaan registrasi Wajib Pajak.
d. Pegawai Seksi Pelayanan membutuhkan Sistem Informasi untuk mengolah data wajib pajak.
e. Prestasi kerja pegawai bisa dilihat melalui aplikasi yang biasa dipakai oleh pegawai (aplikasi
SIDJP).
f. Wajib pajak bisa membuat laporan secara online tanpa harus ke kantor melalui website
djponline.pajak.go.id.
g. Wajib pajak yang datang ke kantor jika ingin berkonsultasi atau dalam keperluan dokumen
fisik, seperti pengambilan kartu NPWP.
Manfaat dan Kendala dari Penerapan Sistem Informasi Manajemen pada pegawai KPP
Pratama Manado di Seksi Pelayanan.
1. Manfaat
a. Pelayanan pelaporan dari wajib pajak menjadi lebih cepat;
b. Mendapatkan informasi dan data dari wajib pajak lebih akurat;
c. Pelacakan informasi data pegawai lebih mudah dan cepat;
d. Memudahkan dalam pengelolaan beban kerja kepada pegawai;
e. Memudahkan pembagian tugas kerja secara tim;
f. Pencetakan data wajib pajak menjadi lebih cepat;
g. Tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak;
2. Kendala
a. Sering terjadi gangguan pada internet dan masalah dari server pusat.
b. Adakalanya terjadi error saat aplikasi diakses.
c. Masalah teknis seperti kabel-kabel yang tidak tertata dengan rapi yang membuat koneksi
internet tidak stabil.
d. Beberapa pegawai yang mengalami kesulitan saat mengakses aplikasi yang baru diperbaharui.
e. Server untuk e-SPT, e-Filing, e-Registrasi dan e-Billing yang masih terpisah, sehingga wajib
pajak tidak bisa mengurus laporannya sekaligus. Wajib pajak harus menunggu laporan
sebelumnya untuk menyelesaikan laporan berikutnya.
f. Ketika ada perubahan sistem aplikasi dari pusat, pihak dari KPP Pratama Manado lambat
melakukan penyesuaian.
g. Kesulitan mencari data-data wajib pajak yang mendaftar sebelum diterapkannya Sistem Informasi
Manajemen di KPP Pratama Manado.

h. Seksi Pengolahan Data dan Informasi serta Operator Console membantu pegawai dalam berbagai
masalah teknis mengenai sistem informasi

Pengawasan dalam Penerapan Sistem Informasi Manajemen di KPP Pratama Manado pada
Seksi Pelayanan.
a. Ada bagian khusus yang mengawasi pegawai di KPP Pratama Manado. Pengawasan dari bagian
struktur organisasi KPP Pratama Manado oleh Sub Bagian Umum, Kepatuhan Internal, dan
pengasawan dari luar strukur organisasi KPP Pratama Manado oleh Kantor Wilayah Direktorat
Jendral Pajak.
b. Sebelum mengakses komputer, pegawai diwajibkan untuk login dengan menggunakan username
dan password masing-masing.
c. Kegiatan pegawai yang mengakses komputer diawasi oleh Kepatuhan Internal secara online.
d. Pengawasan untuk meningkatkan kedisiplinan pegawai dengan sarana Sistem Informasi
menggunakan sidik jari.
e. Pengawasan untuk meningkatkan keamanan wilayah kantor dengan sarana Sistem Informasi
menggunakan
CCTV.

Perbedaan sebelum Penerapan Sistem Informasi Manajemen dan sesudah Penerapan Sistem
Informasi Manajemen di KPP Pratama Manado pada Seksi Pelayanan.
Tabel 1 berikut menyajikan Perbedaan sebelum Penerapan Sistem Informasi Manajemen dan sesudah
Penerapan Sistem Informasi Manajemen di KPP Pratama Manado pada Seksi Pelayanan berdasarkan
hasil wawancara informan.
Tabel 1. Perbedaan Sebelum dan Sesudah Penerapan SIM di KPP Pratama Manado
Sumber: hasil waawancara dengan Informan
Pembahasan

Fungsi Penerapan Sistem Informasi Manajemen pada Pegawai KPP Pratama Manado di Seksi

Sebelum Penerapan SIM di KPP Pratama Sesudah Penerapan SIM di KPP Pratama Manado
Manado pada Seksi Pelayanan pada Seksi Pelayanan

Pengurusan pelaporan perpajakan wajib pajak Pengurusan pelaporan perpajakan wajib pajak
dilakukan secara manual menggunakan sistem dari dilakukan menggunakan aplikasi online .
meja ke meja.
Proses pembuatan pelaporan perpajakan memakan Proses pembuatan pelaporan memakan waktu satu hari
waktu sampai berminggu-minggu untuk selesai. untuk selesai.

Penggunaan tenaga kerja pegawai honorer yang Penggunaan tenaga kerja honorer lebih diperkecil dan
banyak dalam pengurusan berkas yang menumpuk. dioptimalisasi.

Pegawai mengetahui kalau ada pemberitahuan atau Pegawai mengetahui ada pemberitahuan atau kasus
kasus jika ada berkas masuk. secara otomatis jika login ke dalam aplikasi SIDJP.

Absensi kehadiran pegawai menggunakan tanda Absensi kehadiran pegawai menggunakan mesin sidik
tangan di buku absen. jari.

Pegawai dimonitoring oleh atasan secara manual Pegawai dimonitoring oleh atasan secara online dari
sistem.

Sistem Pengawasan dilakukan oleh Sub Bagian Sistem Pengawasan dilakukan oleh Sub Bagian Umum
Umum. dan Kepatuhan Internal.

Penerapan Sistem Informasi Manajemen untuk pegawai di Seksi Pelayanan Pajak berfungsi
sebagai sistem yang meningkatkan pekerjaan pegawai dalam tugas pengadministrasian dokumen,
penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan, penyuluhan perpajakan serta pelaksanaan registrasi
Wajib Pajak secara tepat waktu dan akurat.
Perangkat pendukung kinerja dengan penggunaan aplikasi software buatan khusus dari
Direktorat Jendral Pajak yaitu aplikasi Sistem Informasi Direktorat Jendral Pajak (SIDJP). Aplikasi
SIDJP dibuat untuk menyederhanakan prosedur dalam proses administrasi perpajakanan. KPP
pratama Manado berusaha membuat Sistem Elektronik perpajakan berjalan dengan baik. Dapat dilihat
juga dari adanya elektronik sistem berupa e- SPT, e-Filing, e-Registrasi dan e-Billing untuk
pelaporan wajib pajak secara online.
Sistem Informasi Manajemen yang diterapkan di KPP Pratama Manado juga berguna untuk
memberikan seluruh informasi dari pegawai. Seperti yang dikatakan oleh informan dari hasil
wawancara, aplikasi SIDJP yang digunakan pegawai bisa merekam hasil pekerjaan dari pegawai
sehingga ada data historisnya yang bisa jadi alat untuk mengukur prestasi pegawai. Aplikasi tersebut
terhubung dengan internet yang hanya bisa diakses oleh pegawai DJP dengan sistem login sehingga
tidak dapat diakses oleh pihak luar.
Penggunaan teknologi informasi adalah sebagai pendukung penerapan Sistem Informasi
Manajemen di dalam suatu organisasi. Perangkat teknologi informasi terdiri dari Computer
Hardware, Computer Software, Data Management technology, Networking and telecommunications
technology, dan World Wide Web (Laudon dan Laudon, 2013:52). Di penelitian ini, peneliti
menemukan beberapa perangkat teknologi informasi yang mendukung fungsi dari penerapan Sistem
Informasi Manajemen di KPP Pratama:

a. Computer Hardware perangkat keras komputer. Komputer sebagai sarana menjalankan


perangkat lunak. Ada juga media cetak untuk mencetak kartu NPWP dan dokumen-
dokumen lainnya.
b. Computer Software perangkat lunak yang digunakan oleh pegawai untuk mengolah
infromasi data. SIDJP adalah aplikasi yang dipakai oleh pegawai untuk mengolah informasi
data dari wajib pajak. SIDJP juga dipakai oleh pihak manajemen untuk mengolah informasi
data dari pegawai.
c. Data Management technology perangkat untuk menyimpan informasi data pegawai dan
wajib pajak yang disediakan oleh KPP Pratama Manado maupun penyimpanan data dari DJP
yang berupa server. Semua informasi data yang sudah diolah tersimpan di server pusat DJP.
d. Networking and telecommunications technology Internet atau jaringan komunikasi yang
saling terhubung. Internet yang menghubungkan aplikasi pada server DJP dalam
penyimpanan data. Internet juga dipakai manajemen untuk mengawasi proses dan hasil
olahan informasi data.
e. World Wide Web layanan website yang disediakan DJP untuk mempermudah wajib pajak
mendapatkan informasi dan mengurus administrasi tentang pajak.
Beberapa perangkat di atas tentunya dijalankan oleh sumber daya manusia sebagai pengguna
sarana sistem informasi tersebut. Seperti pegawai di Seksi Pelayanan, wajib pajak maupun dari
bagian manajemennya.

Manfaat dan Kendala dari Penerapan Sistem Informasi Manajemen pada Pegawai KPP
Pratama Manado di Seksi Pelayanan
1. Manfaat
Kegiatan Sistem Informasi Manajemen tidak hanya terbatas pada pemberian maupun
penerimaan data atau informasi, tetapi juga harus didukung oleh adanya daya kerja yang relevan,
tepat waktu dan akurat sehingga memberikan manfaat bagi pegawai.
Manfaat yang dirasakan dalam pekerjaan, sangat besar jika dibandingkan dengan sistem
manual:
a. Efisiensi Waktu
Kegiatan pelayanan wajib pajak maupun pelacakan informasi data pegawai menjadi lebih
mudah dan cepat;
b. Akurasi Data
Mendapatkan informasi dan data dari wajib pajak yang lebih tepat;
c. Efektifitas Kinerja
Memudahkan dalam pengelolaan beban kerja kepada pegawai dan tidak perlu dikerjakan oleh
banyak orang;
d. Manajemen Kelompok
Memudahkan pembagian tugas kerja secara tim;

2. Kendala
Disamping manfaat menguntungkan yang didapatkan oleh pegawai dalam penerapan Sistem
Informasi Manajemen di KPP Pratama Manado pada Seksi Pelayanan, pegawai masih menemukan
kendalanya. Kendala- kendalanya yaitu:
a. Internet Dependant (Ketergantungan terhadap jaringan internet)
Tidak berfungsi apabila terjadi gangguan koneksi internet dan dari server pusat
b. Application Bug (gangguan aplikasi)
Adakalanya terjadi error saat aplikasi diakses sehingga terjadi perubahan sistem saat software
diperbarui
c. Perawatan Rumit
Masalah teknis seperti kabel-kabel yang tidak tertata dengan rapi yang membuat koneksi
internet tidak stabil
Gangguan internet merupakan fenomena umum dalam penerapan sistem informasi dengan
menggunakan jaringan internet. Gangguan internet datang dari provider atau penyedia internet yang
dipakai, sehingga masalah tersebut tentu di luar kendali dari KPP Pratama Manado. Namun kendala-
kendala sistem informasi yang disebabkan oleh masalah teknis internal adalah salah satu tanggung
jawab manajemen dari KPP Pratama Manado. Seperti kabel-kabel yang tidak tertata dengan baik
yang membuat internet tidak stabil. Juga aplikasi yang sering error yang membuat pekerjaan pegawai
yang memanfaatkan sistem informasi menjadi terhambat bahkan tertunda. Adapun upaya alternatif
yang dilakukan oleh pegawai ketika mendapatkan kendala- kendala tersebut. Misalnya, ketika
aplikasi tidak dapat diakses, maka pegawai akan bekerja secara manual. Dalam hal ini pekerjaan
menjadi tidak efisien dan lebih memakan waktu.

Pengawasan dalam Penerapan Sistem Informasi Manajemen di KPP Pratama Manado pada
Seksi Pelayanan
Pengawasan diciptakan karena ada kejadian-kejadian merugikan yang pernah terjadi di suatu
organisasi yang tidak dapat terselesaikan. Untuk menghindar suatu hal yang merugikan terjadi, maka
dibutuhkanlah pengawasan. Dalam penerapan Sistem Informasi Manajemen yang baik, tentu juga
harus ada pengawasan yang baik agar tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Apalagi dalam pengurusan administrasi perpajakan.
Dari hasil temuan penelitian di atas, informan menyatakan bahwa Sistem Informasi
Manajemen yang diterapkan telah terawasi dengan baik. Ada bagian khusus dalam pengawasan
pegawai, termasuk pengawasan Sistem Informasi Manajemen itu sendiri. Pengawasan itu dilakukan
oleh Sub Bagian Umum dan Unit Kepatuhan Internal yang adalah bagian dari struktur organisasi KPP
Pratama Manado.
Upaya pengawasan yang dilakukan oleh KPP Pratama Manado salah satunya adalah pegawai
diharuskan untuk login terlebih dahulu dengan masing-masing username dan password sebelum
mengakses aplikasi di komputer pegawai. Dari aplikasi tersebut, bagian pengawasan bisa memantau
kegiatan apa saja yang dilakukan oleh pegawai di dalam aplikasi tersebut secara online, sehingga
akan terhindar dari penyalahgunaan atau penyimpangan oleh pihak-pihak yang merugikan.
Ada juga pengawasan yang dilakukan oleh Seksi Pemeriksaan di mana tugasnya ialah
memeriksa data online maupun data fisik dari wajib pajak sebelum di eksekusi oleh pegawai yang
berada di Seksi Pelayanan.
Pengawasan juga dilakukan dalam bidang pemeliharaan dan perbaikan Sistem Informasi
Manajemen. Jika ada gangguan teknis atau ada pegawai yang mengalami kesulitan dalam
mengoperasikan fitur sistem informasi, hal tersebut akan ditangani oleh Operator Console dari Seksi
Pengolahan Data dan Informasi yang bertugas sebagai pelayanan dukungan teknis komputer dan
pemantauan aplikasi. Upaya ini dilakukan agar supaya pekerjaan tidak terhambat dan terus berjalan
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
Pengawasan dari penerapan Sistem Informasi Manajemen di KPP Pratama Manado sudah
dilakukan dengan baik dan sudah sesuai dengan fungsinya. Hal itu bisa dilihat dari apa yang sudah
dikaji di atas maupun dari data yang didapatkan, bahwa berkurangnya penyalahgunaan atau
penyimpangan yang dilakukan oleh pegawai maupun pihak yang tidak bertanggung jawab dalam
pengadministrasian dan pengelolaan perpajakan di KPP Pratama Manado. Hal tersebut sesuai dengan
fungsi pengawasan: (Feryanto dan Triana, 2015) “(1) Mencegah berbagai penyimpangan, (2)
Memperbaiki penyimpangan yang terjadi, (3) Membuat organisasi dan kegiatan manajemen menjadi
dinamis, (4) Mempertebal rasa tanggung jawab”.
Perbedaan Sebelum Penerapan Sistem Informasi Manajemen dan Sesudah Penerapan Sistem
Informasi Manajemen di KPP Pratama Manado pada Seksi Pelayanan
Terlihat perbedaan yang sangat signifikan antara sebelum dan sesudah penerapan Sistem
Informasi Manajemen di KPP Pratama Manado pada Seksi Pelayanan.
Dahulu, keterbatasan fitur pendukung informasi yang diterapkan di KPP Pratama Manado
pada Seksi Pelayanan membuat alur informasi tidak lancar dan tidak tepat waktu, sehingga data yang
akan diolah oleh pegawai juga ikut melambat. Misalnya, wajib pajak dalam mengurus laporannya
harus berpindah dari meja ke meja yang lain, yang maksudnya adalah wajib pajak harus mengurus
laporannya ke pegawai pelayanan pertama, setelah selesai lanjut ke pegawai pelayanan yang ke dua,
dan seterusnya. Hal tersebut membutuhkan waktu yang lama dan sampai berminggu-minggu. Tenaga
kerja yang dipakai juga harus banyak dalam mengurus dokumen- dokumen yang ada. Pengawasannya
juga masih menggunakan cara pengawasan yang manual, sehingga pengawasannya menjadi terbatas
dan tidak terawasi secara menyeluruh.
Berbeda dengan penerapan Sistem Informasi Manajemen saat ini, sudah banyak fitur sistem
informasi yang dapat digunakan pegawai, sehingga informasi yang didapat pegawai sangat cepat
terbagi dan pengelolaannya menjadi lebih efektif dan efisien. Seperti, wajib pajak bisa menyelesaikan
laporannya di satu meja saja, bahkan bisa menyelesaikannya sendiri dengan pelayanan online melalui
internet. Dengan penggunaan aplikasi SIDJP, pegawai bisa menyelesaikan laporan dari wajib pajak
lebih efisien tanpa membutuhkan tenaga kerja yang banyak, kasus-kasus dan berita bisa diketahui
melalui pemberitahuan yang muncul dalam aplikasi SIDJP, pengawasan juga bisa dilakukan melalui
aplikasi SIDJP. Hal tersebut meningkatkan produktivitas pegawai di Seksi Pelayanan juga
meningkatkan pengawasan terhadap pegawai maupun pengawasan terhadap sistem informasi yang
diterapkan seperti yang sudah di bahas sebelumnya.
Itu artinya sistem yang dahulu kurang efektif dan efisien jika dibandingkan dengan sistem
sekarang yang diterapkan KPP Pratama Manado. Penerapan Sistem Informasi Manajemen yang
diliputi dengan teknologi bisa menyelesaikan tujuan organisasi tanpa menguras energi yang banyak
dengan efektif dan efisien.
PENUTUP

Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ini adalah:
1. Sistem Informasi Manajemen yang diterapkan di KPP Pratama Manado berguna untuk
memberikan informasi dari seluruh pegawai. Ada pula beberapa perangkat sistem informasi
yang dipakai sebagai pendukung kinerja pegawai. Perangkat sistem informasi utama yang
digunakan pegawai adalah aplikasi yang bernama SIDJP (Sistem Informasi Direktorat Jendral
Pajak). Dari aplikasi SIDJP ini pegawai pelayanan pajak bisa mengetahui dan mengolah data
wajib pajak secara detail dan akurat.
2. Penyebab utama pekerjaan kurang efektif dan efisien adalah masalah informasi yang lambat
dan tidak tepat yang didapatkan oleh pegawai. Maka dengan penerapan Sistem Informasi
Manajemen, pegawai yang ada di Seksi Pelayanan mendapatkan manfaat dalam pekerjaan
sangat besar dibandingkan dengan sistem manual. Semua kegiatan kerja sudah terhubung
melalui internet.
3. Masih ada kendala-kendala yang didapatkan dalam penerapan tersebut. Ketergantungan
pekerjaan terhadap aplikasi online membuat pegawai kesulitan melakukan pekerjaannya ketika
internet sedang mengalami gangguan. Perawatan dari sarana prasarana dari sistem informasi
yang ada juga menjadi pekerjaan yang harus diperhatikan bagi organisasi. Untuk bisa
memahami dan bekerja menggunakan sistem berbasis aplikasi ini, diperlukan pelatihan khusus
terhadap pegawai sebelum akan mengoperasikannya. Namun KPP Pratama Manado telah
menyediakan Operator Console yang bertugas sebagai pelayanan dukungan teknis komputer
dan pemantauan aplikasi sehingga ketika operator mendapat kendala, dapat diatasi dengan
cepat.
4. Pengawasan sudah dilakukan dengan baik. Setiap pegawai harus memasukkan data unik
masing-masing sebelum bisa mengoperasikan komputer kantor yang dapat terpantau oleh Sub
Bagian Umum/Kepatuhan Internal sehingga mempersempit kemungkinan terjadinya
penyalahgunaan. Apabila pun terjadi pelanggaran terhadap data yang tersimpan pada server,
maka pengawas akan dengan mudah mengidentifikasi pelakunya.
Berbeda dengan penerapan Sistem Informasi Manajemen saat ini, sudah banyak fitur sistem
informasi yang dapat digunakan pegawai, sehingga data yang didapat pegawai sangat cepat.
Kegiatan kerja pun bisa dilakukan beberapa pegawai sekaligus secara tim dan pengelolaannya
menjadi lebih efektif serta efisien. Nampak, hal tersebut meningkatkan produktivitas pegawai di
Seksi Pelayanan juga memperketat pengawasan terhadap pegawai maupun terhadap data terkait
Sistem Informasi Manajemen yang diterapkan.
5. Penerapan Sistem Informasi Manajemen yang diliputi dengan teknologi bisa menyelesaikan
tujuan organisasi tanpa menguras energi yang banyak dengan efektif dan efisien.

Saran
Saran yang dapat diberikan adalah:
1. Dalam waktu berkala perangkat komputer dan aplikasi harus diperbaharui terus menerus agar
mendapatkan fungsi dan kualitas secara maksimal dari aplikasi tersebut, perencanaan penataan
jaringan kabel LAN juga harus lebih diperhatikan untuk menghindari gangguan pada jaringan
internet bagian internal yang nantinya akan memperhambat operasional kerja pegawai, serta
mempertahankan bentuk-bentuk pengawasan dalam bentuk aplikasi dan individu yang
mengawasi.
2. Pengarsipan berkas fisik wajib pajak alangkah baiknya ditingkatkan lagi prosedur penataannya,
di gudang berkas. Prosedur pengarsipannya bisa diterapkan dengan Sistem Informasi
Manajemen ditunjang beserta ketersediaan fasilitas teknologi informasi yang handal. Ada
baiknya dalam gudang berkas ditambahkan unit komputer untuk mengoperasikan aplikasi
kearsipan yang mampu menampilkan denah ruangan arsip dengan informasi kodefikasi rak arsip
demi kemudahan pencarian berkas fisik pada saat diperlukan.
3. Penelitian dan hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya yang
berkaitan.
DAFTAR PUSTAKA

Putra, Y. M. (2018). Pengantar Sistem Informasi. Modul Kuliah Sistem Informasi


Manajemen.  Jakarta: FEB-Universitas Mercu Buana
Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Rineka Cipta.
Jakarta
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/22555
Elvadkk,2013.http://simposindonesiakelompok7.blogspot.co.id/2013/12/makalah-sistem-
informasi-manajemen.html (9 September 2019, 22:00)

Siti Hadijah, 2016. https://www.cermati.com/artikel/perbedaan-jasa-pengiriman-pos-


indonesia-jne-tiki-fedex-dan-online (9 September 2019, 22:00)

Anda mungkin juga menyukai