OLEH :
1
aktivitas perusahaan. Selain itu, sistem tersebut dapat mengurangi risiko-risiko
finansial, menjalankan proses perencanaan bisnis dengan efektif dan efisien,
serta memfasilitasi pertukaran informasi di internal perusahaan melalui akses
yang tepat waktu dan akurat bagi semua pengguna.
Kualitas data dan informasi yang akurat akan memiliki dampak besar
terhadap hasil dari proses pengambilan keputusan. Keputusan yang diambil
berdasarkan informasi yang tidak akurat dapat mengakibatkan ketidaktepatan
dalam pengambilan keputusan dan menghambat pencapaian tujuan perusahaan
secara optimal.
Dalam operasional bisnisnya, PT. Alcon Batam masih menghadapi
tantangan dalam mengelola data persediaan material di gudang serta
merencanakan pemesanan material. Saat ini, sistem manajemen persediaan
yang diterapkan di PT. Alcon Batam masih menggunakan pendekatan yang
sederhana. Adopsi manajemen persediaan yang belum terintegrasi dengan
sistem informasi dapat mengakibatkan beberapa permasalahan, seperti
kesulitan dalam memproyeksikan jumlah pesanan material yang perlu dipesan
dari pemasok serta kesulitan dalam mengkonsolidasikan jumlah material yang
dicatat dalam laporan ketersediaan material dengan jumlah aktual yang ada di
lapangan. Dampak dari hal ini adalah staf gudang harus melakukan
penyesuaian data material secara berkala.
Dalam rangka mengatasi tantangan ini, PT. Alcon Batam perlu
mengembangkan sebuah sistem informasi manajemen yang mampu
mengintegrasikan data persediaan material dengan informasi mengenai proses
pengeluaran dan penerimaan material. Tujuan dari pengembangan sistem ini
adalah untuk mendukung produktivitas dan menyederhanakan manajemen
informasi dalam berbagai aspek pengelolaan persediaan material.
Salah satu bentuk penerapan yang umum dari manajemen sistem
informasi adalah penggunaan sistem informasi manajemen berbasis web.
Menurut Setiyawan, Purnama, dan Sukadi (2013:4), sistem informasi yang
berbasis web memiliki potensi untuk memfasilitasi pengiriman informasi
dengan cepat dan berkualitas, disertai kemampuan akses data yang tersedia
kapan saja dan di mana saja selama perangkat teknologi terkoneksi dengan
jaringan. Penyampaian laporan juga lebih efisien bila dibandingkan dengan
metode konvensional. Sistem informasi manajemen berbasis web juga dapat
diadaptasi dengan mudah sesuai dengan alur proses bisnis yang diterapkan di
perusahaan.
Sistem informasi manajemen dapat diilustrasikan sebagai sebuah
piramida, di mana bagian dasarnya mencakup informasi, penjelasan transaksi,
status, dan elemen lainnya. Lapisan berikutnya meliputi sumber-sumber
2
informasi yang mendukung operasional manajemen sehari-hari. Di lapisan
kedua, terdapat sumber daya sistem informasi yang membantu dalam
perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian
manajemen. Puncak piramida terdiri dari sumber daya informasi yang
digunakan untuk mendukung perencanaan dan pembuatan kebijakan oleh
tingkat manajemen.
3
BAB 2
Tinjauan Pustaka
4
hasil keluaran dirancang untuk mentransfer informasi yang telah diolah kepada
pihak atau aktivitas yang memerlukannya.
Dalam sistem informasi, umpan balik (feedback) juga diperlukan
sebagai dasar untuk evaluasi dan perbaikan pada tahap masukan berikutnya
(Sutono, tahun 2007). Ketika berbicara tentang sistem informasi manajemen,
istilah yang sering kali dikenal adalah suatu sistem terpadu manusia/mesin
yang bertujuan untuk menyediakan informasi dalam rangka mendukung
berbagai fungsi operasional, manajemen, dan pengambilan keputusan di dalam
suatu organisasi. Sistem ini menggabungkan perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software) komputer, panduan prosedur, model-model
manajemen dan pengambilan keputusan, serta sebuah basis data.
5
Dengan demikian, sistem informasi memiliki berbagai manfaat penting
dalam mendukung berbagai aspek bisnis, termasuk efisiensi
operasional, pengambilan keputusan yang baik, dan membangun
keunggulan kompetitif.
6
BAB 3
Pembahasan
7
Kualitas dan efisiensi produksi menjadi fokus penting dalam menjaga kualitas
produk. Upaya menjaga produktivitas dan kinerja proses produksi perlu
diperhatikan, termasuk menjaga kebersihan lingkungan produksi dan peralatan.
Untuk memenuhi standar kualitas produk yang diharapkan, perusahaan harus
mempertahankan produktivitas dan kinerja optimal dalam proses produksi. Selain
itu, menjaga kebersihan lingkungan produksi dan kondisi peralatan menjadi faktor
penting dalam menjaga kualitas produk serta efisiensi operasional.
Dalam mengatasi tantangan ini, perusahaan dapat mempertimbangkan
langkah-langkah seperti menerapkan sistem informasi terintegrasi yang lebih
mutakhir, memanfaatkan teknologi modern dalam pengelolaan persediaan, dan
berinovasi dalam proses produksi untuk meningkatkan kualitas produk serta
efisiensi operasional.
8
DAFTAR PUSTAKA