Anda di halaman 1dari 18

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Case Study Penerapan SIM


RSUD dr. SOEROTO NGAWI

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan batasan yang jelas bekerja
bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan. Sistem informasi adalah kombinasi dari people,
hardware, software, jaringan komunikasi, sumber-sumber data, prosedur dan kebijakan yang terorganisasi
dengan baik yang dapat menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan menyebarluaskan informasi dalam
suatu organisasi. Orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu sama lain dengan
menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software),
saluran komunikasi (jaringan) dan data yang disimpan (sumber daya data). Seiring dengan perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi, sistem informasi memberikan peran yang sangat penting dalam dunia
bisnis sehingga seringkali orang menggunakan keunggulan sistem informasi yang ia gunakan sebagai kunci
strategi bisnis.

Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya
informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan
perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan.
Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa menjalankan kegiatannya
sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan semua
ini dan hal-hal lainnya adalah kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang
mengikuti suatu prosedur standar tertentu. Komputer bermanfaat utnuk tugas-tugas pengolahan data
semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi menajemen melkasanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari
sekedar sistem pengolahan data. Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan
komputer untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi pengambilan keputusan
2. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui peranan sistem informasi manajemen pada
instansi RSUD dr. Soeroto Ngawi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen


Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang
meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk
memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi
manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem
informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya
digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau
dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar,
dan sistem informasi eksekutif. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja
dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak
bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat
penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system).
Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam
mendesain sistem baru.

Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan
dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya
terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan keriga
terdiri dari sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan
untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi untuk mendukung
perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen. Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-
transaksi yang harus diolah agar bisa menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan,
penjualan dan pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya adalah kegiatan
pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti suatu prosedur standar
tertentu.

2.2. Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan Kegiatan Manajemen

Sistem Informasi Untuk Pengendalian Operasional. Pengendalian operasional adalah proses


pemantapan agar kegiatan operasional dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian operasional
menggunakan prosedur dan aturan keputusan yang sudah ditentukan lebih dahulu. Sebagian besar
keputusan bisa diprogramkan. Sistem Informasi Untuk Pengendalian Manajemen. Informasi pengendalian
manajemen diperlukan oleh manajer departemen untuk mengukur pekerjaan, memutuskan tindakan
pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru untuk diterapkan personalia operasional, dna
mengalokasi sumber daya.

Sistem Informasi untuk Perencanaan Strategis. Tujuan perencanaan strategis adalah untuk
mengembangkan strategi dimana suatu organisasi akan mampu mencapai tujuannya. Horison waktu untuk
perencanaan strategis cenderung lama, sehingga perubahan mendasar dalam organisasi bisa diadakan.

Sistem Informasi Manajemen berdasarkan Fungsi Organisasi. Sistem informasi manajemen dapat
dianggap sebagai suatu federasi subsistem yang didasarkan atas fungsi yang dilaksanakan dalam suatu
organisasi. Masing-masing subsistem membutuhkan aplikasi-aplikasi untuk membentuk semua proses
informasi yang berhubungan dengan fungsinya,walaupun akan menyangkut database, model base dan
beberapa program komputer yang biasa untuk setiap subsistem fungsional. Dalam masing-masing subsistem
fungsional, terdapat aplikasi untuk proses transaksi, pengendalian operasional, pengendalian manajemen,
dan perencanaan strategis.

2.3. Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam Sebuah Perusahaan

Semua kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan memerlukan informasi. Demikian pula sebaliknya,
semua kegiatan menghasilkan informasi, baik yang berguna bagi perusahaan yang melaksanakan kegiatan
tersebut maupun bagi perusahaan lain diluar perusahaan yang bersangkutan, oleh sebab informasi berguna
untuk semua macam dan bentuk kegiatan dalam perusahaan. Apabila sistem informasi manajemen dirancang
dan dilaksanakan dengan baik, maka akan banyak manfaat yang bisa diperoleh manajemen perusahaan, yaitu
mempermudah manajemen dan membantu serta menunjang proses pengambilan keputusan manajemen.
Karena sistem informasi manajemen menyediakan informasi bagai manajemen perusahaan dimana sistem
informasi manajemen tersebut dilaksanakan. 

Sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan informasi memegang peranan penting.
Pentingnya peranan informasi bagi pemimpin adalah untuk mengambil keputusan sebagai dasar tindakan di
masa mendatang. Suatu keputusan yang dihasilkan dengan tidak berdasarkan pada penggunaan informasi
yang tepat akan berakibat pada pengambilan keputusan yang cukup fatal dan tidak dapat dipergunakan
untuk mencapai tujuan.Manajemen menggunakan informasi untuk dua tujuan yaitu perencanaan dan
pengawasan. Perencanaan terjadi sebelum pelaksanaan aktivitas organisasi. Tujuan yang ditentukan oleh
proses perencanaan harus dicapai dengan aktivitas itu. Meskipun perencanaan meliputi semua tingkat
organisasi, tetapi kebanyakan terjadi pada tingkat keputusan strategis dan taktis. Perencanaan banyak
bergantung pada peramalan dan informasi dari luar.
Pengendalian merupakan hal membandingkan hasil aktual dengan rencana yang ditentukan pada
proses perencanaan. Demikian pentingnya peranan sistem informasi manajemen dalam usaha pencapaian
tujuan, sehingga jelaslah bahwa penggunaan dari sistem informasi manajemennya harus dikaitkan dengan
usaha-usaha modernisasi, sedang proses modernisasi hanya dapat terjadi bila ditarik manfaatnya dari
kemajuan yang telah dicapai dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam manfaat dan peranan
sistem informasi manajemen seorang pemimpin dapat mengikut sertakan orang lain dalam arti memikirikan
masalah bersama-sama dan bersama pula bertanggung jawab dalam pencapaian tujuan
perusahaan.   Hampir di seluruh sektor bisnis di dunia ini menggunakan sistem informasi di perusahaan
mereka. Bukan hanya itu, mereka pun selalu berusaha melakukan berbagai macam cara untuk
menggembangkan sistem informasi yang digunakan di perusahaan mereka. Hal tersebut disebabkan karena
sistem informasi memegang peranan yang cukup penting dalam bisnis mereka. Adapun peranan dan fungsi
utama dari sistem informasi adalah :

1. Mendukung Operasi Bisnis

Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan pelanggan, sistem informasi menyediakan
dukungan bagi manajemen dalam operasi/kegiatan bisnis sehari-hari. Ketika tanggapan/respon yang cepat
menjadi penting, maka kemampuan Sistem Informasi untuk dapat mengumpulkan dan mengintegrasikan
informasi keberbagai fungsi bisnis menjadi kritis/penting.

2. Mendukung Pengambilan Keputusan Managerial.

Sistem informasi dapat mengkombinasikan informasi untuk membantu manager menjalankan menjalankan
bisnis dengan lebih baik, informasi yang sama dapat membantu para manajer mengidentifikasikan
kecenderungan dan untuk mengevaluasi hasil dari keputusan sebelumnya. Sistem Informasi akan membantu
para manajer membuat keputusan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih bermakna.

3. Mendukung Keunggulan Strategis.

Sistem informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian sasaran strategis perusahaan dapat men-
ciptakan keunggulan bersaing di pasar.

Penjelasan lebih mendalam mengenai fungsi utama sistem informasi dalam suatu organisasi akan dijelaskan
pada bagian klasifikasi sistem informasi di bawah ini:

Klasifikasi Sistem Informasi Pada prakteknya, berbagai peranan tersebut diintegrasi menjadi suatu
gabungan atau fungsi-silang (cross-functional) sistem informasi yang menjalankan berbagai fungsi, seperti :

a. Sistem Informasi untuk Operasi Bisnis


Sistem Informasi Operasi memproses data yang berasal dari dan yang digunakan dalam kegiatan
usaha. Peranan sistem informasi untuk operasi bisnis adalah untuk memproses transaksi bisnis, mengontrol
proses industrial, dan mendukung komunikasi serta produktivitas kantor secara efisien.

 Transaction Processing Systems


Transaction processing systems (TPS) berkembang dari sistem informasi manual untuk sistem proses
data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data elektronik (electronic data processing
systems). TPS mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis, seperti penjualan, pembelian,
dan perubahan persediaan. TPS menghasilkan berbagai informasi produk untuk penggunaan internal
maupun eksternal. Sebagai contoh, TPS membuat pernyataan konsumen, cek gaji karyawan, kuitansi
penjualan, order pembelian, formulir pajak dan rekening keuangan. TPS juga
memperbaharui database yang digunakan perusahaan untuk diproses lebih lanjut oleh SIM.
 Process Control Systems
Sistem informasi operasi secara rutin membuat keputusan yang mengendalikan proses operasional,
seperti keputusan pengendalian produksi. Hal ini melibatkan process control systems (PCS) yang
keputusannya mengatur proses produksi fisik yang secara otomatis dibuat oleh komputer.
 Office Automation Systems
Office automation systems (OAS) mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mengirim data dan
informasi dalam bentuk komunikasi kantor elektronik. Contoh dari office automation (OA) adalah word
processing, surat elektronik (electronicmail),teleconferencing, dan lain-lain.

b.  Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan Manajemen

Sistem informasi manajemen atau SIM (management information system) adalah sistem informasi
yang dirancang untuk menyediakan informasi akurat, tepat waktu, dan relevan yang dibutuhkan untuk
pengambilan keputusan oleh para manajer. Konsep SIM adalah meniadakan pengembangan yang tidak
efisien dan penggunaan komputer yang tidak efektif. Konsep SIM sangat penting untuk sistem informasi yang
efektif dan efisien oleh karena :

 Menekankan pada orientasi manajemen (management orientation) dari pemrosesan informasi pada
bisnis yang bertujuan mendukung pengambilan keputusan manajemen (management decision
making).

 Menekankan bahwa kerangka sistem (system framework) harus digunakan untuk mengatur
penggunaan sistem informasi. Penggunaan sistem informasi pada bisnis harus dilihat sebagai suatu
integrasi dan berhubungan, tidak sebagai proses yang berdiri sendiri.
Secara garis besar SIM terdiri dari 3 macam yakni:

 Information Reporting Systems

Information reporting systems (IRS) menyediakan informasi produk bagi manajerial end users untuk


membantu mereka dalam pengambilan keputusan dari hari ke hari. Akses data IRS berisi informasi tentang
operasi internal yang telah diproses sebelumnya oleh transaction processing systems. Informasi produk
memberi gambaran dan laporan yang dapat dilengkapi (1) berdasarkan permintaan, (2) secara periodik, atau
(3) ketika terjadi situasi pengecualian. Sebagai contoh, manajer penjualan dapat menerima laporan analisa
penjualan setiap minggunya untuk mengevaluasi hasil penjualan produk.

 Decision Support Systems

Decision support systems (DSS) merupakan kemajuan dariinformation reporting systems dan transaction


processing systems. DSS adalah interaktif, sistem informasi berbasis komputer yang menggunakan model
keputusan dan database khusus untuk membantu proses pengambilan keputusan bagi manajerial end users.
Sebagai contoh, program kertas kerja elektronik memudahkan manajerial end user menerima respon secara
interaktif untuk peramalan penjualan atau keuntungan.

 Executive Information Systems

Executive information systems (EIS) adalah tipe SIM yang sesuai untuk kebutuhan informasi strategis bagi
manajemen atas. Tujuan dari sistem informasi eksekutif berbasis komputer adalah menyediakan akses yang
mudah dan cepat untuk informasi selektif tentang faktor-faktor kunci dalam menjalankan tujuan strategis
perusahaan bagi manajemen atas. Jadi EIS harus mudah untuk dioperasikan dan dimengerti (O’brien, 2000).

c. Sistem Informasi untuk Keuntungan Strategis

Sistem informasi dapat memainkan peran yang besar dalam mendukung tujuan strategis dari sebuah
perusahaan. Sebuah perusahaan dapat bertahan dan sukses dalam waktu lama jika perusahaan itu sukses
membangun strategi untuk melawan kekuatan persaingan yang berupa :

1. Persaingan dari para pesaing yang berada di industri yang sama,

2. Ancaman dari perusahaan baru,

3. Ancaman dari produk pengganti,

4. Kekuatan tawar-menawar dari konsumen,

5. Kekuatan tawar-menawar dari pemasok.


Kelima faktor tersebut merupakan hal-hal yang harus diperhatikan dalam membangun upaya pemasaran
yang mengarah kepada competitive advantage strategies.

Beberapa strategi bersaing yang dapat dibangun untuk memenangkan persaingan adalah:

1. Cost leadership (keunggulan biaya) – menjadi produsen produk atau jasa dengan biaya rendah.
2. Product differentiation (perbedaan produk) – mengembangkan cara untuk menghasilkan produk atau jasa
yang berbeda dengan pesaing.
3. Innovation – menemukan cara baru untuk menjalankan usaha, termasuk di dalamnya pengembangan
produk baru dan cara baru dalam memproduksi atau mendistribusi produk dan jasa.

2.4. Peran Strategis Untuk Sistem Informasi

Sistem informasi manajemen (SIM) dapat menolong perusahaan untuk :

1. Meningkatkan efisiensi operasional

Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien.
Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan strategi keunggulan biaya (low-cost
leadership). Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat
menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers to entry) dengan jalan meningkatkan
besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar. Selain itu,
cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun
hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.

2. Memperkenalkan inovasi dalam bisnis

Penggunaan ATM (automated teller machine) dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari inovasi
teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis
melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun. Penekanan utama dalam sistem informasi
strategis adalah membangun biaya pertukaran (switching costs) ke dalam hubungan antara perusahaan
dengan konsumen atau pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah sistem reservasi
penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada agen perjalanan oleh perusahaan penerbangan
besar. Bila sebuah agen perjalanan telah menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi tersebut, maka
mereka akan segan utnuk menggunakan sistem reservasi dari penerbangan lain.

3. Membangun sumber-sumber informasi strategis


Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi strategis
sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti memperoleh perangkat keras
dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan
melatih end users. Sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk membuat basis informasi strategis
(strategic information base) yang dapat menyediakan informasi untuk mendukung strategi bersaing
perusahaan. Informasi ini merupakan aset yang sangat berharga dalam meningkatkan operasi yang efisien
dan manajemen yang efektif dari perusahaan. Sebagai contoh, banyak usaha yang menggunakan informasi
berbasis komputer tentang konsumen mereka untuk membantu merancang kampanye pemasaran untuk
menjual produk baru kepada konsumen.

Case study penerapan SIM pada instansi RSUD dr. Soeroto Ngawi

Sejarah & profil RSUD dr. Soeroto Ngawi

RSUD dr. Soeroto Ngawi keberadaannya dimulai sejak zaman penjajahan Belanda pada tahun 1915 sebagai
balai pengobatan. Kemudian pada tahun 1944 direhabilitasi menjadi suatu Rumah Sakit yang diprakarsai oleh
dr. Soeroto. Adapun susunan direktur RSUD dr. Soeroto Ngawi semenjak didirikan sebagai balai pengobatan
sampai saat ini dari catatan yang ada adalah sebagai berikut :

- Dr. Jemblug (1915-1919)


- Dr. Hoege Ride (1919-1922)
- Dr. Luiter (1922-1925)
- Dr. Dicky M (1925-1927)
- Dr. Moch Anwar (1927-1932)
- Dr. Johnker (1932-1934)
- Dr, Budi Songkosoemo (934-1937)
- Dr. Marsetyo (1937-1940)
- Dr. Hardadi (1940-1944)
- Dr. Soeroto (1944-1949)
- Dr. Soemarsono (1951-1955)
- Dr. Mergen Telle (1955-1956)
- Dr. Kwee Tik Yu (1956-1957)
- Dr. Tedjo Wibowo (1957-1963)
- Dr. Wijono Soetardjo (1963-1966)
- Dr. Reosman (1966-1970)
- Dr. Tanadi Mapulu (1970-1975)
- Dr. Ismoehadi (1975-1978)
- Dr. Bambang Soetjipto (1978-1979)
- Dr. Soepartono (1979-1981)
- Dr. Soetardjo (1981-1985)
- Dr. Soebekti (1985-1987)
- Dr. Soedarsono (1988-1994)
- Dr. Siradjul Munir (1994-1999)
- Dr. Maryo Miharya Saputra (1999-2004)
- Drg. H. Hendro Wahyudiono (2004- Agustus 2011)
- Dr. Gani Supadman (Plt. September-Desember 2011)
- Dr. Puji Rusdiarto Adi (Januari-September 2012)
- Dr. Pujiono (Oktober 2012-2018)
- Dr. Yudono (2018-2020)
- Dr. Agus Priyambodo (2020-sekarang)

Kepemilikan, Luas Lahan dan Bangunan

RSUD dr. Soeroto Ngawi memiliki luas 51.327 m² dan sampai akhir tahun 2019 berupa bangunan seluas
24.247,59 m² (17,24% dari tanah yang ada). RSUD dr. Soeroto Ngawi adalah rumah sakit miliK Pemda.
Kabupaten Ngawi. Sesuai Kep Menkes RI Nomor : HK.02.03/I/1077/2013 tentang penetapan kelas rumah
sakit RSUD dr. Soeroto Ngawi Provinsi Jawa Timur ditetapkan sebagai rumah sakit kelas C.

Visi, Misi, Moto RSUD dr. Soeroto Kabupaten Ngawi

Visi
“Menjadikan rumah sakit yang ramah dan terpercaya masyarakat”

Misi
“Mewujudkan penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang ramah, bermutu, memuaskan dan terjangkau
semua lapisan masyarakat dengan SDM yang professional”.
“Menjamin ketersediaan sarana dan prasarana rumah sakit”.

“Mewujudkan pelayanan administrasi perkantoran yang professional”.

“Mewujudkan rumah sakit yang indah, bersih, tertib dan aman dalam rangka menciptakan rumah sakit yang
berwawasan lingkungan”.

Moto
“Kesembuhan dan kepuasan anda adalah kebahagian kami”.

Falsafah
- Responsif
Cepat tanggap dalam menghadapi setiap perubahan
- Amanah
Menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab
- Manusiawi
Memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan
- Aman
Bebas dari rasa takut
- Handal
Mampu menjalankan tugas dengan professional

Tujuan dan Sasaran Strategis

- Terwujudnya pelayanan kesehatan terjangkau segala lapisan masyarakat, berkualitas dari sisi
teknis sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit (SPM RS)< memuaskan dari sisi
teknis (responsiveness/cepat tanggap, communication/komunikasi, tangible/tampilan fisik
dsb) dan kemudahan pelayanan administrasi
- Terwujudnya peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana rumah sakit
- Terwujudnya pelayanan administrasi perkantoran rumah sakit yang lebih baik
- Terwujudnya peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit
- Terwujudnya rumah sakit yang indah, bersih, tertib, aman dan berwawasan lingkungan

Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)

RSUD dr. Soeroto Ngawi merupakan sebuah Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) berdasarkan penetapan SK
Bupati Kabupaten Ngawi.

Nomor : 188/11/4040.012/2011

Tanggal : 03 Januari 2011

Status BLUD : Penuh


Zona Integritas

Zona integritas adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerinah yang pimpinan dan jajaran
mempunyai komitmen untuk meningkatkan WBK/WBBM melalui reformasi birokrasi khususnya dalam hal
mencegah dan peningkatan kualitas pelayanan publik.

Logo RSUD dr. Soeroto Ngawi

Makna logo RSUD dr. Soeroto adalah sebagai berikut :

Garis lingkar hitam luar dan dalam bermakna tekad yang bulat semua unsure untuk memberikan layanan
kesehatan dalam perwujudan layanan kesehatan yang maksimal.

Garis bergelombang rangkap tiga sejajar ditengah bermakna keselarasan antara unsure medis, paramedis
dan non medis untuk bekerja dan berkarya bersama-sama.

Garis kuning dua atau jembatan emas menuju ke atas bermakna tujuan yang luhur untuk menciptakan
derajat kesehatan masyarakat yang maksimal.

Warna hijau ditengah bermakna RSUD dr. Soeroto Ngawi yang ramah pelayanan dan ramah lingkungan
sesuai dengan visi dan misi-nya.

Tulisan Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soeroto Ngawi bermakna identitas diri.

Warna dasar putih bermakna bersih dan cita-cita yang suci.


Alur Pasien IGD di RSUD Dr. Soeroto Ngawi tahun 2021

Keluarga / Pengantar Loket Pendaftaran


Pasien Baru /

Pasien Dokumen RM

Instalasi Gawat Darurat

Pasien Gawat Darurat Pemeriksaan, Tindakan

Pasien Tidak Gawat Darurat Pemeriksaan, Tindakan

Pemeriksaan Penunjang

Konsulen
Tindak lanjut rawat Inap
Pemberian Resep / Apotek
Loket Pendaftaran Rawat Inap

Kasir
Unit Rawat Inap

Pulang / Rujuk Pasien Pasien


BPJS Umum

Keterangan: Tempat loket pendaftaran rawat inap jadi satu dengan loket pendaftaran IGD.

Alur Pasien Poliklinik di RSUD Dr. Soeroto Ngawi tahun 2021


Pasien Manual Pasien Online
Umum BPJS

Nomor Antri - -----------

Server
Pendaftaran Kunjungan
- - -- -- -- -- -- -- -- --

Lam Baru
KIB

Buat KIB, Cetak

Tidak

Ya
Tanya Identitas Pasien, Cari No. RM di Komputer

Entri data Pasien di SIM RS

Instalasi Rawat Jalan (Poliklinik)


Pasien Umum Pasien BPJS, Cetak SEP

Kasir -- -- -- -- -- -- --

-- -- Rawat Inap
Pemeriksaan Penunjang

-- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -
Tanpa Resep KasirResep
Apotek
Pulang Pasien Umum

Apotek Pasien BPJS


Sistem Informasi yang Digunakan RSUD dr. Soeroto Ngawi

Memberikan pelayanan yang terbaik dan terpercaya adalah visi dari RSUD dr. Soeroto. Untuk itu
RSUD DR. SOEROTO NGAWI merancang suatu sistem informasi yang berbasiskan IT sehingga bisa
menunjang seluruh aktivitas pelayanan RSUD DR. SOEROTO NGAWI. Sistem informasi di RSUD DR.
SOEROTO NGAWI menggunakan Operating Support System (OSS).

Operating Support System

Sistem informasi selalu dibutuhkan untuk memproses data yang dihasilkan oleh dan digunakan dalam
operasi bisnis. Sistem pendukung operasi semacam ini menghasilkan berbagai produk informasi yang
paling dapat digunakan oleh para manajer. Peran dari sistem pendukung operasi perusahaan bisnis
adalah untuk secara efisien memproses transaksi bisnis, mengendalikan proses industrial, mendukung
komunikasi dan kerjasama perusahaan, serta memperbarui database perusahaan. Operating system
yang digunakan oleh RSUD dr. Soeroto Ngawi dibagi kembali menjadi beberapa macam yaitu: 

 Transaction Processing System (TPS)


RSUD DR. SOEROTO NGAWI dalam melakukan trasnsaksi telah mempunyai jaringan komputer
yang terintegrasi dengan server yang menyediakan informasi. Transaction Processing
System yang digunakan oleh RSUD DR. SOEROTO NGAWI adalah Point of Sale (POS) System,
yang merupakan bagian yang paling vital dalam proses operasional, transaksi dengan pasien
yang melibatkan interaksi langsung dengan pasien dan data base instansi secara simultan,
kemampuan hardware dan software yang dapat diandalkan merupakan faktor kunci
kelangsungan operasional. RSUD DR. SOEROTO NGAWI juga malakukan investasi untuk
mengembangkan POS yang memiliki kaitan sangat erat dengan bagian backstore
operation/management. Online System bekerja antara front office (melalui POS) dan bagian
belakang (backstore operation). Aliran kerja Operasional RSUD DR. SOEROTO NGAWI
diterjemahkan dari secara baku ke dalam proses otomatisasi. Seluruh data transaksi kemudian
disimpan dalam file server, sedangkan driver routing diperlukan sebagai pengawas kegiatan
operasional yang akan dipantau langsung oleh Head Quarter melalui jaringan WAN.
 Process Control System
RSUD dr. Soeroto Ngawi telah mengembangkan in house system bernama Medify dan aplikasi
web yang dikembangkan rekanan auditor. Sistem ini menyediakan aplikasi yang mendukung
pengguna aplikasi untuk melakukan bussiness forecasting, Inventory management dan human
resource management. Process control ini, memberikan kemudahan pengguna aplikasi dapat
beroperasi dengan efektif dan efisien sehingga memaksimalkan profit. sistem ini tersambung
secara otomatis dengan server pusat (Head Quarter), sehingga masing-masing pengguna dapat
memonitor performa, melakukan kontrol serta koordinasi dengan tiap bagian.
BAB III
KESIMPULAN

Sistem Informasi yang diterapkan di RSUD DR. SOEROTO NGAWI yang mencakup Operating
Support System (OSS) di seting sesuai dangan visi perusahaan yaitu menjadikan instansi RSUD dr.
Soeroto dipercaya masyarakat. Sehingga setiap peningkatan penjualan, kendala-kendala operasional
tidak berpengaruh terhadap kualitas pelayanan RSUD DR. SOEROTO NGAWI. RSUD DR. SOEROTO NGAWI
dengan tipe Sistem Informasi ini bisa bersaing dengan kompetitor-kompetitor lain karena keunggulan
strategik yang dimiliki oleh RSUD DR. SOEROTO NGAWI dapat dipertahankan dan juga dapat diarahkan
kepada pengembangan pengembangan pelayanan lain yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kepada pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA

http://iamreiken-hirameki2gind.blogspot.co.id/2013/10/peranan-sistem-informasi-manajemen.html
(diakses pada 15 Juni 2022)

http://iphenimnus.blogspot.co.id/2013/10/peranan-sistem-informasi-manajemen.html

(diakses pada 17 Juni 2022)

http://iamreiken-hirameki2gind.blogspot.co.id/2013/10/peranan-sistem-informasi-
manajemen.html (diakses pada 19 Juni 2022)

https://rssoeroto.ngawikab.go.id/ (diakses pada 13 Juni 2022)

Anda mungkin juga menyukai