Tugas ini dibuat untuk memenuhi mata kuliah Sistem Informasi Manajemen
Dosen Pengampu : Dr. Syaiful Hifni, Drs. Ec. M.Si, Ak, CA.
Meningkatnya kebutuhan akan output dari transaction processing system dalam dunia usaha
Kebutuhan akan pengolahan dan pengorganisasian output dari transaction processing system
dalam pengambilan keputusan
Keinginan para pakar informasi dan perusahaan pembuat komputer untuk mengembangkan
aktivitas mereka di dunia komputer.
Sebagai pengguna sistem informasi manajemen, tingkatan manajemen ini dapat diklasifikasikan
ke dalam tiga tingkatan yaitu :
Manajer tingkat perencanaan stratejik (strategic planning); merupakan manajer tingkat atas,
seperti para jajaran Menteri, para eselon I, di mana keputusan-keputusan yang dibuatnya
berkenaan dengan perencanaan stratejik yang meliputi proses evaluasi lingkungan luar
organisasi, penetapan tujuan organisasi, dan penentuan strategi organisasi.
Manajer tingkat pengendalian manajemen (management control); yang dikenal juga dengan
istilah manajer tingkat menengah, mempunyai tanggung jawab untuk menjabarkan rencana
stratejik yang sudah ditetapkan ke dalam pelaksanaannya dan meyakinkan bahwa tujuan
organisasi akan tercapai.
Peranan teknologi informasi pada aktivitas manusia pada saat ini memang begitu besar.
Teknologi informasi telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan bisnis, memberikan
andil besar terhadap perubahan-perubahan yang mendasar pada struktur, operasi, dan manajemen
,organisasi. Berkat teknologi ini, berbagai kemudahan dapat dirasakan manusia. Saat ini,
penerapan teknologi informasi dan teknologi diperlukan sebagai alat bantu memenangkan
persaingan. Pembangunan TI dilakukan secara bertahap sebelum sebuah sistem holistik atau
menyeluruh selesai dibangun. Hal tersebut disesuaikan dengan sumber kekuatan sumber daya
yang dimiliki.
Dalam penerapan rencana strategis, teknologi informasi diselaraskan dengan rencana
perusahaan. Dalam suatu organisasi teknologi informasi memiliki empat peran utama yaitu:
1. Efisiensi
Tujuan dari TPS adalah menggunakan pengolahan transaksi oleh manusia dengan teknologi
informasi yang berorientasi TPS. Peran efisiensi lainnya juga dicapai oleh PCS (Process
Control System) yang menggantikan manusia dengan teknologi dalam proses produksi.
2. Meningkatkan Efektivitas
Efektivitas dapat dicapai SIM, DSS, GSS, GIS, ES, EIS, dan ANN. Sistem informasi ini
menyediakan informasi bagi para manager di organisasi untuk mendukung proses
pengambilan keputusan secara efektif. Lebih efektif karena pengambilan keputusan
didasarkan pada informasi yang akurat tepat waktu dan relevan.
Berikut ini adalah kasus pada peranan sistem informasi dalam sebuah pengorganisasian
asrama. Dalam asrama ini terdapat tingkatan manajemen, mulai dari staf administrasi, para
kepala bagian hingga pengasuh asrama. Manajemen ini menggunakan sistem pemrosesan
transaksi dalam organisasi asrama ada banyak macamnya, diantarannya sistem pencatatan santri
baru, pencatatan pembayaran gedung asrama,dan pencatatan kegiatan di dalam asrama.
Sistem ini mempunyai 3 tugas utama dalam sebuah organisasi, yakni:
1. Mendukung adanya kegiatan dalam sebuah organisasi
2. Mendukung pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi
3. Mendukung persaingan keuntungan yang strategis bagi yang mempunyai atau bagi yang
mendirikan gedung asrama.
Secara teknis komputer bukan persyaratan yang harus bagi sebuah sistem informasi, tetapi
dalam adannya praktik sistem informasi ini baik yang menggunakan komputer atau tidak itu
cuma bantuan kemampuan pemrosesan informasi komputer saja. Tapi alangkah baiknya agar
pemrosesan dalam sebuah organisasi itu mudah, lebih baik menggunakan komputer,
Manajemen sistem informasi memiliki fungsi utama yang harus bermanfaat dalam
operasional suatu organisasi, diantaranya : Mempermudah manajer untuk merencakan,
mengawasi, mengarahkan dan mendelegasikan pekerjaan kepada semua anggota tim melalui
hubungan satu komando atau koordinasi. Data yang tersaji menjadi lebih efektif dan efisien serta
lebih akurat dan tepat Dapat menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas namun
menurunkan biaya organisasi. Melalui sistem kerja yang terkoordinir dengan baik dan sistematis
dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia cara mengolah data dalam suatu organisasi.