Anda di halaman 1dari 6

DISKUSI 4 DASAR-DASAR INFORMASI

Hesti Agustin
NIM: 044742812
D-IV Kearsipan UPBJJ-BANDUNG

Yth. Bapak Luthfi Parama Artha, S.IIP., M.I.Kom


Tutor Mata Kuliah Dasar-Dasar Informasi

Izin menanggapi diskusi.

Pengantar diskusi

Sistem Informasi Manajemen adalah jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan
dalam suatu organisasi, baik sistem yang terdiri atas mesin maupun manusia dan disatukan
bila dipandang perlu. 

1. Diskusikanlah hubungan antara sistem informasi dalam tingkatan manajemen?


2. Apa keuntungan menggunakan sistem informasi manajemen?

 *Diskusi harus dikembangkan, pertanyaan di atas sebagai pemantik diskusi

Jawab:
Sistem informasi adalah proses pengumpulan, pengolahan penyimpanan, dan pendistribusian
informasi dengan memanfaatkan teknologi informasi. Sistem informasi manajemen adalah
jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam suatu organisasi, baik sistem
terdiri atas mesin maupun manusia.

Hubungan Antara Sistem Informasi dalam Tingkatan Manajemen


Sistem informasi dengan manajemen sangat berhubungan dengan erat, karena keduanya
merupakan satu kesatuan yang saling berkesinambungan. Manajemen membutuhkan
informasi sebagai dasar pengambilan keputusan mereka. Sistem informasi mempunyai
peranan yang penting dalam menyediakan informasi untuk manajemen semua tingkatan.
Tiap-tiap kegiatan dan keputusan manajemen yang berbeda membutuhkan informasi yang
berbeda pula. Oleh karena itu, untuk dapat menyediakan informasi yang relevan dan berguna
bagi manajemen, pengembang sistem informasi harus memahami terlebih dahulu kegiatan
yang dilakukan oleh manajemen dan tiap keputusannya.
Selain itu, sistem informasi manajemen juga digunakan untuk memecahkan atau memberikan
solusi atas masalah sebagai dasar pengambilan keputusan. Hal ini mengingat, kebutuhan
informasi dalam suatu organisasi ditentukan oleh level manajemen dan pihak-pihak
manajemen yang akan menggunakan informasi tersebut.
Oleh karena itu, sistem informasi yang dibangun dalam suatu organisasi perlu mendukung
kebutuhan informasi pemakai berdasarkan tingkatan manajemen.
Tingkatan manajemen dalam suatu organisasi dapat digambarkan sebagai struktur dalam
bentuk piramida sebagai berikut.
 Lapisan paling bawah dari piramida itu meliput sistem informasi bagi pegawai non-
manajemen yang digunakan untuk melakukan proses transaksi, pemeriksaan
mengenai status dan lainnya. Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi
yang harus diolah agar bisa menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus
disiapkan, penjualan dan pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan
hal-hal lainnya adalah kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat
pekerjaan juru tulis yang mengikuti suatu prosedur standar tertentu.

 Lapisan kedua meliputi sistem informasi untuk menunjang operasi manajemen sehari-
hari di tingkat bawah. Dalam lapisan ini disebut dengan kegiatan pengendalian
operasi (operational control). Operational control adalah sistem untuk meyakinkan
bahwa tiap-tiap tugas tertentu telah dilaksanakan secara efektif dan efisien. Kegiatan-
kegiatan manajemen pada tingkat bawah juga lebih menjurus ke hal-hal sifatnya
terperinci dan operasional.

 Lapisan ketiga meliputi sistem informasi untuk mendukung perencanaan taktis dan
pengambilan keputusan bagi pengawasan. Dalam lapisan ketiga ini disebut dengan
pengendalian manajemen (management control). Management control adalah sistem
untuk meyakinkan bahwa organisasi telah menjalankan strategi yang sudah ditetapkan
dengan efektif dan efisien. Pengendalian manajemen dikatakan tingkatan taktik
(tactical level) yaitu bagaimana manajemen tingkat menengah menjalankan taktik
supaya perencanaan strategi dapat dilakukan dengan berhasil. Taktik yang dijalankan
biasanya bersifat jangka pendek, kurang, atau sama dengan satu tahun.

 Lapisan puncak (tingkat atas) meliput sistem informasi guna menunjang perencanaan
dan pengambilan kebijakan oleh tahap manajemen tingkat atas. Dalam lapisan puncak
atau tingkat atas manajemen ini disebut dengan kegiatan perencanaan strategis
(strategic planning) yang didefinisikan sebagai proses penentuan tujuan-tujuan (goals)
dari organisasi dan strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

Pada dasarnya perencanaan strategik, meliputi hal berikut ini.

a. Proses evaluasi lingkugan luar organisasi

Lingkungan luar organisasi selalu berubah secara konstan dan perubahan ini
mungkin dapat mengakibatkan perubahan terhadap strategi-strategi. Pengaruh dari
lingkungan luar dapat berupa kesempatan-kesempatan pasar, teknologi, tekanan-
tekanan politik, sosial, persaingan, inflasi, dan sebagainya. Lingkungan luar dapat
memengaruhi jalannya organisasi. Oleh karena itu, manajemen tingkat atas harus
pandai mengevaluasinya. Manajemen tingkat atas harus dapat bereaksi terhadap
kesempatan-kesempatan yang diberikan oleh lingkungan luar, misalnya produk
baru, pasar baru, dan pengembangan pasar. Selain itu, manajemen tingkat atas
harus tanggap terhadap tekanan-tekanan dari lingkungan luar yang dapat
merugikan organisasi dan sedapat mungkin mengubah tekanan menjadi
kesempatan.
b. Penetapan tujuan

Tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai oleh organisasi berdasarkan visi yang
dimiliki oleh manajemen. Tujuan ditetapkan oleh manajemen tingkat atas dalam
proses perencaaan strategis yang bersifat jangka panjang (long ranger). Misalnya,
tujuan perusahaan adalah, dalam waktu 5 tahun, menjadi penjual yang terbesar
dalam industry dengan menguasai 60% pasar.

c. Penentuan strategi
Manajemen tingkat atas menentukan tindakan-tindakan yang harus dilakukan oleh
organisasi dengan maksud mencapai tujuan-tujuannya. Inilah yang disebut dengan
strategi. Dengan strategi, semua kemampuan yang berupa sumber-sumber daya
dikerahkan supaya tujuan organisasi dapat diraih. Sumber-sumber daya organisasi
dapat berupa sumber daya yang terlihat, seperti material, modal, personel, serta
beberapa sumber daya yang berupa kesempatan lingkungan luar organisasi.
Contoh strategi adalah strategi low cost leadership, inovasi, dan fokus.
Manajemen dapat memilih satu atau lebih strategi yang sesuai dengan lingkungan
persaingannya.

Oleh karena itu, apabila strategi ini berhasil dilakukan, tujuan organisasi akan
lebih mudah tercapai.

3. Keuntungan menggunakan sistem informasi manajemen adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan Akurasi Data


Data merupakan tolak ukur utama atau sebagai sumber terpenting dalam
pengembangan bisnis. Oleh karena itu, data yang tepat dan akurat sangat dibutuhkan
keberadaannya dalam sebuah bisnis karena data ini merupakan alat yang berhubungan
data yang strategis.

2. Mempermudah Koordinasi
Sistem informasi manajemen memberikan kemudahan dalam layanan informasi yang
dapat dijadikan pedoman perencanaan, pengarahan, dan pengawasan tim manajemen.
Kemudian, sistem informasi manajemen juga memiliki peranan penting, yakni
membantu penyelesaian pembagian tugas dengan mudah dan tepat. Dalam hal ini,
koordinasi antar tim atau divisi menjadi lebih cepat dan lebih efektif serta efisien.

3. Meningkatkan Kualitas SDM


Ketika data dan informasi yang telah diolah secara mendalam dan akurat, maka hal ini
akan berpengaruh pada kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Karena pada
dasarnya sumber daya manusia yang menggunakan sistem ini harus benar-benar
memahami dan melek terhadap teknologi (up to date). Oleh karena itu, jika SDM nya
sudah berkualitas pasti akan memberikan perubahan dan peningkatan bisnis pada
perusahaan tersebut di masa yang akan datang.

4. Menekan Biaya Operasional


Dalam menjalankan suatu bisnis pada suatu perusahaan, pasti seringkali terjadi
“human error”. Human error sendiri semata-mata tidak terjadi begitu saja. Banyak
sekali faktor yang mempengaruhinya. Oleh karena itu, pada saat  sistem informasi
manajemen telah berjalan di perusahaan, akan minim terjadinya human
error. Karena semua dilakukan secara sistematis. Minimnya kesalahan yang terjadi
akan membuat produktivitas kerja karyawan meningkat.

Selain keuntungan, Sistem Informasi Manajemen juga memiliki manfaat, yaitu


sebagai berikut.
-Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para
pemakai, tanpa mengharuskan adanya perantara.
-Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem
informasi secara kritis.
-Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
-Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem
informasi.
-Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
-Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem
informasi dan teknologi baru.
-Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem
-Mengurangi biaya operasional , dengan sistem ini akan mengurangi biaya
operasional
-Jumlah kesalahan yang minimal produktivitas SDM yang ada meningkat.

Sekian pemahaman saya pada diskusi kali ini. Mohon koreksi Bapak Tutor dan rekan-rekan
semua apabila terdapat kesalahan dalam pemahaman saya. Terimakasih.

Sumber atau referensi bacaan:


1. Ati, Sri. (2014) Buku Materi Pokok Dasar-Dasar Informasi ASIP4204, Modul 4 Hal
4.10-4.12. Penerbit: Universitas Terbuka.
2. Jogiyanto, H.M. (2018). Buku Materi Pokok Sistem Informasi Manajemen (Edisi 3,
Modul 3. Halaman 3.3-3.7. Penerbit: Universitas Terbuka.
3. Purnama, Chamdan. (2016). Sistem Informasi Manajemen. Halaman 15-20. Penerbit:
Insan Global.
4. Purwantini, Kasih. (2022). Peranan Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan
Keputusan Seorang Manajer. Diakses dari: https://komputerisasi-akuntansi-
d3.stekom.ac.id/informasi/baca/Peranan-Sistem-Informasi-Manajemen-dalam-
Pengambilan-Keputusan-Seorang
Manajer/8efb927ef798aa82735b0963f8b01ce6a69dc904 pada tanggal 11 Mei 2023
pukul 09:43 WIB.
5. Anggi. (2023). Sistem Informasi Manajemen: Arti, Fungsi, Contoh, dan Manfaatnya.
Diakses dari: https://accurate.id/marketing-manajemen/sistem-informasi-manajemen/
pada tanggal 11 Mei 2023 pukul 09:59 WIB.

Anda mungkin juga menyukai