Anda di halaman 1dari 49

RESUME

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

DISUSUN OLEH:

NAMA : Mutia Salsabilla

NIM : 1861201076

KELAS : IV B

DOSEN PENGASUH : Hestin S.E., M.M

STIE SERELO LAHAT

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


Kata pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas resume ini.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari Ibu Hestin SE. MM. Pada mata kuliah Sistem Informasi Manajemen.
Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Saya menyadari, resume yang saya tulis ini masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya
nantikan demi kesempurnaan resume ini.

Lahat, 19 Juni 2020

Penulis
Sistem informasi manajemen

Sistem informasi manajemen atau SIM (bahasa Inggris: management information system, MIS) adalah
sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia,
dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis
seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan
dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang
diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk
merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan
terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan
sistem informasi eksekutif.

Pengertian Menurut Para Ahli

Bodnar dan Hopwood ; buku Accounting Information System: Kumpulan perangkat keras dan perangkat
lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data dalam bentuk informasi yang berguna.

Turban, McLean, dan Waterbe ; buku Information Technology for Management Making Connection for
Strategies Advantages: Sistem yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan
menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.

L. James Havery ; Sistem merupakan prosedur logis dan rasional guna melakukan atau merancang suatu
rangkaian komponen yang berhubungan satu sama lain.

Ludwig Von Bartalanfy ; Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar
relasi di antara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.

O’brien ; Sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai
tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam transformasi yang teratur.

Azhar Susanto ; Sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik fisik
maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekeaan, pengendalian, pengevaluasian,
dan perbaikan berkelanjutan.

Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke
informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi
manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan
mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dan dipergunakan dalam semua tahap
manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).

Proses Manajemen

Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:


Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen
yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan
identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.

Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari pertempuran. Setelah suatu rencana dibuat,
rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor
pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas
manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan,
disebut kebutuhan.

Pengambilan Keputusan, proses pemilihan di antara berbagai alternative disebut dengan proses
pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian.
Manajer harus memilih di antara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih.
Hanya satu dari beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan
fungsi pengendalian.

Menurut Francisco Proses Manajemen adalah suatu proses Penukaran terhadap nilai dan jasa.

Bagian

SIM merupakan kumpulan dari sistem informasi:

Sistem informasi akuntansi (accounting information systems), menyediakan informasi dan transaksi
keuangan.

Sistem informasi akademik (academic information systems), menyediakan informasi tentang proses
pendidikan yang sedang berjalan di suatu akademi/sekolah/perguruan.

Sistem informasi pemasaran (marketing information systems), menyediakan informasi untuk penjualan,
promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain
sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.

Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information systems).

Sistem informasi personalia (personal information systems).

Sistem informasi distribusi (distribution information systems).

Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).

Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).

Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information systems).


Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development information systems).

Sistem informasi analisis perangkat lunak (software analysis information systems).

Sistem informasi teknik (engineering information systems).

Sistem informasi rumah sakit (Hospital information systems).

SISTEM INFORMASI UNTUK PERSAINGAN KEUNGGULAN

SISTEM INFORMASI UNTUK PERSAINGAN KEUNGGULAN

Model sistem umum perusahaan akan dapat menjadi contoh pola yang baik untuk menganalisis
sebuah organisasi. Model ini akan menyoroti unsur-unsur yang seharusnya ada dan bagaimana unsur-
unsur tersebut seharusnya berinteraksi. Dalam hal yang sama, model delapan unsur lingkungan sebuah
perusahaan dapat menjadi suatu cara yang baik untuk memahami kompleksitas dari bagaimana
perusahaan akan berinteraksi dengan lingkungannya. Integrasi antara model sistem umum dan model
delapan unsur lingkungan akan menjadi dasar dari suatu konsep manajemen rantai pasokan (supply
chain management).

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses,
mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan
informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk
keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk
pengambilan keputusan.

Dapat juga diasumsikan bahwa Teknologi Informasi adalah teknologi yang memanfaatkan komputer
sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.

Sistem Informasi Strategis adalah system informasi yang menggunakan Teknologi Informasi (IT) untuk
membantu perusahaan dalam hal mendapatkan keunggulan bersaing, meminimalkan hal yang tidak
menguntungkan sehingga tercapai tujuan strategis perusahaan.

Sistem Informasi Strategis membantu perusahaan dengan menyediakan produk dan layanan yang
memberikan keuntungan lebih stategic dibandingkan pesaingnya dalam pasar yang kompetitif. Dapat
juga diasumsikan sebagai sistem informasi yang mempromosikan inovasi bisnis, meningkatkan proses
bisnis, dan membangun sumber daya informasi bagi sebuah perusahaan.
Keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan dimana keunggulannya
dipergunakan untuk berkompetisi dan bersaing dengan perusahaan lainnya untuk meningkatkan value
(nilai) perusahaan baik dalam hal peningkatan laba maupun citra perusahaan. Contoh perusahaan-
perusahaan telekomunikasi berusaha untuk mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya dengan cara
berkompetisi sesuai dengan keunggulan yang dimilikinya.

Dalam upaya mencapai keunggulan kompetitif, perusahaan harus menghadapi tantangan bahkan
tekanan-tekanan internal dan eksternal perusahaan. Salah satu pendekatannya adalah bagaimana
mengefektifkan potensi sumberdaya yang ada, bisa melalui peningkatan kualitas produk dan layanan
kepada pelanggan, maupun melalui pemanfaatan kemajuan teknologi informasi.

Strategi bersaing merupakan upaya mencari posisi bersaing yang menguntungkan dalam suatu industry.
Strategi bersaing bertujuan membina posisi yang menguntungkan dan kuat dalam melawan kekuatan
yang menentukan persaingan dalam industri.

Kompetisi merupakan karakteristik positif dalam bisnis, persaingan alami dan sehat adalah pendukung
majunya suatu pasar. Persaingan ini mendorong upaya untuk mendapatkan keunggulan kompetitif di
pasar, oleh karenanya diperlukan kemampuan kompetitif yang signifikan pada berbagai bagian dari
perusahaan. Hal ini ditujukan untuk menjaga bisnis terhadap ancaman pendatang baru.

Sering dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para pelanggannya, perusahaan
tersebut akan berusaha untuk mendapatkan di atas para pesaingnya. Satu hal yang tidak selalu terlihat
adalah fakta bahwa sebua perusahaan juga akan dapat mencapai keunggulan kompetitif melalui
penggunaan sumber daya virtualnya. Keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan informasi
untuk mendapatkan pengungkitan di dalam pasar.

Rantai Nilai Porter

Profesor Harvard Michael E. Porter adalah orang yang paling sering dikaitkan dengan topik keunggulan
kompetitif.

Porter yakin bahwa sebuah perusahaan meraih keunggulan kompetitif dengan menciptakan suatu rantai
nilai. Margin adalah nilai dari produk dan jasa perusahaan setelah dikurangi harga pokoknya, seperti
yang diterima oleh pelanggan perusahaan. Perusahaan mencintakan nilai dengan melakukan apa yang
disebut oleh porter sebagai aktifitas nilai. Aktifitas nilai terdiri atas dua jenis yaitu utama dan
pendukung.

Keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan dimana keunggulannya
dipergunakan untuk berkompetisi dan bersaing dengan perusahaan lainnya untuk meningkatkan value
(nilai) perusahaan baik dalam hal peningkatan laba maupun citra perusahaan. Contoh perusahaan-
perusahaan telekomunikasi berusaha untuk mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya dengan cara
berkompetisi sesuai dengan keunggulan yang dimilikinya.

Dalam upaya mencapai keunggulan kompetitif, perusahaan harus menghadapi tantangan bahkan
tekanan-tekanan internal dan eksternal perusahaan. Salah satu pendekatannya adalah bagaimana
mengefektifkan potensi sumberdaya yang ada, bisa melalui peningkatan kualitas produk dan layanan
kepada pelanggan, maupun melalui pemanfaatan kemajuan teknologi informasi.

Strategi bersaing merupakan upaya mencari posisi bersaing yang menguntungkan dalam suatu industri.
Strategi bersaing bertujuan membina posisi yang menguntungkan dan kuat dalam melawan kekuatan
yang menentukan persaingan dalam industri.

Kompetisi merupakan karakteristik positif dalam bisnis, persaingan alami dan sehat adalah pendukung
majunya suatu pasar. Persaingan ini mendorong upaya untuk mendapatkan keunggulan kompetitif di
pasar, oleh karenanya diperlukan kemampuan kompetitif yang signifikan pada berbagai bagian dari
perusahaan. Hal ini ditujukan untuk menjaga bisnis terhadap ancaman pendatang baru.

Lima strategi kompetensi dasar dalam bersaing dalam strategi keunggulan kompetitif untuk bisnis yang
sukses :

Strategi Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership Strategy) Menjadi produsen rendah biaya dalam
menghasilkan barang dan jasa, atau membantu menurunkan biaya bagi pemasok dan pelanggan,
sehingga pesaing memiliki biaya produksi yang lebih tinggi.

Strategi Diferensiasi (differentiation strategy) Mengembangkan cara-cara untuk membedakan produk


dan layanan dari para pesaing atau mengurangi keunggulan diferensiasi dari pesaing. Strategi ini
memungkinkan perusahaan untuk fokus pada produk atau jasa untuk memberikan keuntungan dalam
segmen pasar yang unik/niche market.

Strategi Inovasi (innovation strategy) Menemukan cara baru dalam melakukan bisnis. Strategi ini dapat
melibatkan pengembangan produk dan atau jasa yang unik guna memasuki pasar yang unik /niche
market. Hal ini juga dapat melibatkan perubahan radikal dalam proses bisnis untuk memproduksi atau
mendistribusikan produk dan layanan dari mayoritas jenis dan cara yang ada.

Strategi Pertumbuhan (growth strategy) Secara signifikan memperluas kapasitas perusahaan untuk
menghasilkan barang dan jasa, ekspansi ke pasar global, diversifikasi ke produk dan jasa baru, atau
mengintegrasikan ke dalam produk dan jasa terkait.

Strategi Aliansi (alliance strategy) Membentuk hubungan bisnis baru/aliansi dengan pelanggan,
pemasok, pesaing, konsultan, dan perusahaan lain. Hubungan ini bisa berupa merger, akuisisi, usaha
patungan, pembentukan “perusahaan virtual,” atau pemasaran lainnya, manufaktur, atau perjanjian
distribusi antara pelaku usaha dengan mitra dagangnya.
Investasi didalam teknologi informasi dapat mendukung perusahaan dalam bersaing, berikut adalah
gambaran peran teknologi informasi dan contoh penerapannya.

Penerapan teknologi informasi akan meminimalkan biaya bisnis proses, baik dalam hubungannya
dengan konsumen maupun supplier.

Meningkatkan service / layanan yang diberikan kepada pelanggan.

Pemanfaatan teknologi informasi meminimalkan pesaing.

Inovasi produk baru yang melibatkan teknologi informasi sebagai komponennya.

Menciptakan pasar yang baru.

Meningkatkan kualitas dan efisiensi serta mempersingkat waktu layanan pelanggan.

Menggunakan IT untuk pengembangan bisnis (business development), mengatur bisnis secara regional
dan global.

Membangun system informasi yang terhubung dengan internet dan extranet untuk support hubungan
bisnis dengan costumer, supplier, subcontractor, dsb.

Sedangkan strategi kompetitif lainnya adalah dengan cara investasi di bidang teknologi informasi yang
memungkinkan perusahaan untuk membangun kemampuan TI strategis sehingga mereka dapat
memanfaatkan peluang yang ada. Dalam beberapa kasus, hal ini terjadi ketika sebuah perusahaan
berinvestasi dalam sistem informasi berbasis komputer untuk meningkatkan efisiensi proses bisnis
internal. Kemudian, dengan berbekal platform teknologi strategis, perusahaan dapat memanfaatkan
investasi di bidang TI dengan mengembangkan produk dan layanan baru yang tidak akan mungkin
berhasil tanpa dukungan TI yang kuat. Contohnya saat ini yang penting adalah pengembangan lebih
lanjut jaringan intranet perusahaan dan ekstranet, yang memungkinkan mereka untuk meningkatkan
efek dari investasi sebelumnya dibidang internet browser, PC, server, dan client / server jaringan.

Jika suatu perusahaan menginvestasikan uangnya untuk mengembangkan sistem informasi, membuat
aplikasi, dan memasang jaringan komputer maka hubungan antara biaya IT dan kinerja perusahaan
dapat dinyatakan secara sederhana yaitu: manfaat yg diterima melebihi biaya yang diinvestasikan,
karena IT dinilai dapat meningkatkan kinerja organisasi. Nilai investasi TI adalah kemampuan organisasi
utk mengidentifikasikan dan mengukur penambahan dampak manfaat dan positif yang berkaitan
dengan penerapan TI dalam operasi bisnisnya.
Nilai investasi TI adalah kemampuan organisasi utk mengidentifikasikan dan mengukur penambahan
dampak manfaat dan positif yang berkaitan dengan penerapan TI dalam operasi bisnisnya.

Area fokus Tatakelola IT Perusahaan

Strategic alignment: fokus pada kepastian hubungan bisnis dan perencanaan TI: penetapan,
pemeliharaan dan validasi usulan nilai tambah TI; dan keselarasan operasi TI dengan operasional
perusahaan.

Value delivery: mengenai pelaksanaan usulan nilai tambah melalui siklus pengantaran, memastikan
bahwa TI memberikan manfaat untuk strategi, konsentrasi pada optimasi biaya dan memberikan nilai
tambah perusahaan dari TI

Resource management: mengenai investasi optimal, dan manajemen yg sesuai, sumberdaya yg kritis:
aplikasi, informasi, infrastruktur dan orang. Kunci sukses berkaitan dengan optimasi pengetahuan dan
infrastruktur.

Risk Management: memerlukan kesadaran pegawai senior, pengertian yg jelas mengenai resiko
perusahaan, mengerti persyaratan kebutuhan, transparansi resiko bagi perusahaan dan tanggung jawab
manajemen risiko dalam organisasi.

Performance measurement: menjajaki dan memonitor penerapan strategi, pemenuhan proyek,


penggunaan sumberdaya, proses kinerja dan mengantarkan bisnis, penggunaan, contoh, balanced
scorecard yg menterjemahkan strategi ke dalam kegiatan utk mencapai tujuan yg dapat diukur melebihi
akuntasi yg conventional.

Masalah investasi di bidang teknologi informasi merupakan hal yang cukup signifikan bagi para
manajemen senior perusahaan. Di satu sisi mereka sadar bahwa sudah saatnya (kalau tidak memang
karena sudah terlambat) mereka harus memiliki suatu teknologi informasi yang dapat menunjang bisnis
mereka, sementara di lain pihak mereka harus mengeluarkan biaya yang relatif cukup besar untuk dapat
merancang dan mengimplementasikan teknologi informasi yang dibutuhkan. Tanpa memiliki teknologi
informasi yang cukup canggih, sulit di alam kompetisi global ini untuk dapat bersaing dengan
perusahaan-perusahaan besar dari manca negara yang mulai banyak mengembangkan usahanya di
tanah air. Namun salah mengidentifikasikan kebutuhan teknologi pun akan menjadi bumerang bagi
organisasi yang bersangkutan

Peranan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Dalam Perusahaan


Sistem informasi dan teknologi informasi memberikan empat peran utama di dalam organisasi bisnis
(perusahaan) yaitu untuk meningkatkan:

1) Efisiensi. Efisiensi artinya menggantikan peran manusia dengan teknologi informasi sehingga
memudahkan pekerjaan dan mempercepat pekerjaan.

2) Efektivitas. Sistem informasi ini digunakan oleh pimpinan untuk pengambilan keputusan yang lebih
efektif berdasarkan informasi yang akurat, tepat waktu, relevan, mudah, murah dan handal.

3) Komunikasi. Untuk memudahkan komunikasi dan mempercepat pengambilan suatu keputusan dapat
digunakan email atau teleconference.

4) Kompetitif. Kompetitif, artinya digunakan untuk meningkatkan daya saing perusahaan di dalam era
persaingan yang semakin ketat ini.

Contoh pemanfaatan teknologi informasi dalam perusahaan:

Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan
teknologi informasi dalam lingkungan kerjanya. Penerapan Teknologi informasi dan komunikasi tentu
akan berdampak pada perubahan kebiasaan kerja. Contoh : penggunaan intranet untuk helpdesk
technical support yang memanfaatkan teknologi Local -Area Netwok akan meminimalkan penggunaan
kertas kerja pada operasional bisnis perusahaan. Selain itu pemanfaatan internet sebagai sarana untuk
website perusahaan yang berfungsi sebagai online company profile juga akan meminimalkan anggaran
keuangan perusahaan untuk mencetak company profile, bahkan dengan adanya website tersebut akan
meningkatkan good corporate image terhadap pesaing, partner bisnis dan konsumennya.

Dengan adanya internet juga dapat digunakan untuk komunikasi antar karyawan dalam divisi yang sama
maupun berbeda divisi bahkan untuk komunikasi dengan konsumen dan partner bisnisnya dapat
menggunakan email dan messenger. Hal ini tentu dapat meminimalkan penggunaan kertas dan biaya
telepon / fax, juga dapat mengurangi biaya transport untuk visit ke konsumen.

Penggunaan computer juga memudahkan pekerjaan karyawan perusahaan, karena pekerjaan menjadi
lebih cepat selesai dengan tingkat kesalahan yang minim. Apalagi jika perusahaan menerapkan
computer based information system dimana system informasi perusahaan tersebut dibuat sedemikian
rupa saling terhubung (integrated) dan mengotomatiskan pekerjaan-pekerjaan rutin operasional, seperti
misalnya pencetakan kwitansi akan terhubung langsung dengan laporan keuangan perusahaan.

Keuntungan-keuntungan penerapan teknologi IT di perusahaan adalah :

Efisiensi tenaga kerja karena pekerjaan yang manual diotomatiskan.

Memperpendek rantai birokrasi dan waktu kerja sehingga berpengaruh pada penghematan biaya.

Dengan tersedianya data dan informasi yang up to date maka pengambilan keputusan dapat lebih cepat,
sehingga menjadikan perusahaan lebih kompetitif terhadap pesaingnya.

Penghematan biaya pemasaran dan promosi produk dan jasa yang ditawarkan perusahaan, karena
menggunakan website perusahaan yang juga berfungsi sebagai online company profile dan memperluas
pangsa pasar.

Dengan penerapan teknologi informasi pada operasional perusahaan maka system dapat terintegrasi di
semua bagian sehingga dapat memudahkan arus informasi dan kecepatan respon terhadap suatu
masalah.

Jadi dengan pemanfaatan teknologi informasi maka akan memudahkan arus informasi secara internal
maupun eksternal perusahaan, meminimalkan resiko factor human error dan efisiensi di segala bidang,
tentunya hal ini akan berpengaruh pada margin keuntungan yang didapat perusahaan secara
akumulatif.

Selain itu peran teknologi IT dalam perusahaan adalah menciptakan value (nilai tambah) bagi pelanggan
perusahaan, dimana dengan penerapan IT maka layanan kepada pelanggan makin cepat dan baik
sehingga pelanggan puas dengan pelayanan yang diterimanya, hal itu dapat menciptakan loyalitas
sehingga pelanggan tersebut bersedia menjadi konsumennya untuk jangka panjang. Loyalitas pelanggan
merupakan hal yang didambakan oleh tiap perusahaan karena mempengaruhi stabilitas income
perusahaan.

Contoh Keunggulan Kompetitif dalam Penggunaan Sistem Informasi


Perubahan cepat di dunia bisnis mendorong perusahaan mengandalkan kekuatan informasi sebagai
basis untuk berbisnis. Informasi yang didukung teknologi internet telah merevolusi wajah perekonomian
dunia untuk berubah dari ekonomi lama (old economy) ke ekonomi baru (new economy). Ekonomi baru
melengkapi kegiatan bisnis dunia nyata dengan kekuatan informasi. Untuk memanfaatkan informasi
dengan optimal, dunia bisnis perlu menerapkan strategi pengelolaan informasi dan pengetahuan
dengan optimal untuk memperbaiki kualitas keputusan, proses, dan produk ataupun jasa yang
dihasilkan, serta hubungan yang harmonis dengan pelanggan.

Mengubah kabar buruk menjadi kabar baik teknologi informasi telah menjadi motor penggerak bagi
pertumbuhan bisnis dunia, termasuk di Indonesia. Dengan mengoptimalkan manfaat dari informasi yang
tepat, perusahaan dapat memangkas biaya yang besarnya sangat signifikan. Namun, pemanfaatan
informasi memiliki dua sisi: jika perusahaan tidak bisa menggunakannya dengan tepat, maka informasi
akan membawa pada kematian, sebaliknya jika perusahaan dapat memanfaatkannya dengan optimal,
maka keuntunganlah yang akan didapat.

Sebagai contoh adalah PT Telkom dan PT Pos Indonesia. Revolusi informasi yang masuk bersama dengan
teknologi Internet, pada awalnya terlihat seperti membawa lonceng kematian bagi dua perusahaan
BUMN di Indonesia ini, karena Internet dianggap akan memakan pasar PT Telkom di industri komunikasi
suara dan PT Pos Indonesia di komunikasi melalui pos. Tetapi, karena kedua perusahaan ini berhasil
mengelola dan memanfaatkan informasi disertai inovasi di bidang teknologi komunikasi tersebut dengan
baik, datangnya perubahan tidak mematikan bisnis kedua perusahaan ini. Mereka merangkul kekuatan
informasi dan teknologi Internet tersebut dengan secara signifikan melakukan perubahan-perubahan
fisik yang diperlukan dalam memperbaharui produk dan jasa yang mereka tawarkan. PT Telkom
memperkenalkan Telkomnet Instan sebagai jasa layanan internet bagi pengguna telepon tanpa repot
(tanpa harus mendaftar dengan prosedur administrasi yang rumit sebagai pelanggan sebuah internet
provider), bisa langsung diakses seperti menelepon biasa. Jasa lainnya adalah penyediaan jaringan
komunikasi broadband untuk kawasan tertentu yang bisa digunakan untuk TV kabel atau jaringan
internet dengan kabel (bukan dial up). Dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi ini,
PT Telkom juga menawarkan jasa komunikasi bergerak dengan telepon genggam yang menawarkan
pulsa jauh lebih murah dari perusahaan sejenis di industri komunikasi bergerak. Sedangkan PT Pos
Indonesia menawarkan produk-produk baru seperti wasantara-net (jasa layanan internet provider),
pengiriman kartu pos digital, serta pengiriman surat dan barang yang ditunjang dengan jaringan
elektronik yang telah dibangun oleh PT Pos untuk menyosong masa depan menjadi perusahaan kelas
dunia.

Mengubah Informasi Pasif Menjadi Informasi Aktif Informasi, ditunjang dengan teknologi komunikasi
yang berkembang cepat hanyalah merupakan alat. Alat ini dikendalikan oleh manusia. Dengan demikian,
pelaku bisnis perlu mengelola informasi yang dapat diaksesnya sedemikian rupa agar dapat
dimanfaatkan bersama oleh orang-orang yang tepat untuk mendapatkan hasil yang optimal. Di sini,
peran knowledge management (KM) menjadi penting. Dengan KM yang tepat, yang disesuaikan dengan
kondisi dan kebutuhan, informasi penting dapat dimanfaatkan tidak hanya oleh pimpinan di kantor
pusat, tetapi juga oleh mereka yang berada di cabang-cabang dan perwakilan perusahaan di seluruh
dunia pada waktu yang bersamaan. Jadi, knowledge management dapat mengubah informasi pasif yang
hanya tersimpan dalam kepala beberapa orang, atau dalam bentuk cetak, menjadi informasi aktif, yaitu
informasi yang di-share sehingga dapat dimanfaatkan secara aktif untuk mengambil keputusan,
melakukan inovasi dalam produk dan proses, mendukung pembelajaran yang berkelanjutan, dan
meningkatkan kualitas dari SDM perusahaan. Sebagai contoh: Perusahaan Nabisco, memanfaatkan
information sharing untuk sarana penyempurnaan kualitas produk dan layanan kepada pelanggan.
Melalui Journey, sistem yang khusus diciptakan untuk mengakomodasi kegiatan pengelolaan informasi
(knowledge management), seorang manager produk di Malaysia yang ingin mempromosikan peluncuran
makanan ringan baru, bisa mengakses Journey untuk melihat informasi tentang kegiatan serupa
(promosi peluncuran produk baru) yang pernah ataupun sedang dilakukan di negara lain. Melalui sistem
ini, manajer tersebut juga bisa melontarkan pertanyaan di forum diskusi on-line, untuk mendapatkan
masukan (ide, usulan strategi atau solusi) dari rekan-rekan sesama manajer produk atau direktur
pemasaran di berbagai tempat lain.

Upaya pengelolaan informasi juga dilakukan oleh Yamanauchi, perusahaan farmasi terbesar ketiga di
Jepang untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan meningkatkan kualitas pengambilan
keputusan di perusahaan tersebut. Masalah-masalah yang terjadi bisa dengan lebih cepat ditangani
melalui forum diskusi on-line antarpimpinan di berbagai divisi dan berbagai daerah. Keputusan yang
menyangkut penerapan berbagai terobosan baru juga bisa segera disosialisasikan untuk mendapat
alternatif tindakan yang terbaik guna merealisasikan terobosan-terobosan tersebut. Rapat-rapat penting
yang melibatkan personel puncak di berbagai daerah menjadi lebih mudah dan efektif dilakukan.
Informasi yang akan didiskusikan di e-mail terlebih dahulu untuk dipelajari, sehingga pada saat meeting
dilaksanakan (tanpa orang-orang tersebut harus secara fisik hadir di satu tempat), diskusi bisa lebih
difokuskan pada analisis alternatif strategi yang disampaikan. Menurut Bill Gates (Business @ the Speed
of Thought), di perusahaan otomotif, Ford, Jacques Nasser, President Direktur bidang operasional,
memanfaatkan kekuatan informasi untuk membina hubungan dengan karyawan. Setiap hari Jumat,
Nasser mengirim email ke 89.000 karyawan di seluruh dunia untuk memberikan ide-ide, informasi
tentang perkembangan terkini di industri otomotif, maupun di perusahaan. Ia juga membaca masukan
dari karyawan, distributor dan pelanggan untuk perbaikan produk dan kualitas layanan.

Mengubah Pelanggan Musiman Menjadi Pelanggan Loyal. Agar pelanggan menjadi loyal, perusahaan
perlu mengenal dengan baik, dan perlu dikenal dengan baik juga oleh target pasar mereka. Caranya
adalah dengan memanfaatkan informasi yang tepat untuk membina hubungan dua arah yang harmonis
dengan target pasar. Ada banyak cara yang bisa dilakukan, salah satunya adalah mendekatkan diri
dengan pelanggan dengan memberi layanan secara individu kepada mereka. Hal ini bisa dilakukan
dengan memanfaatkan teknologi internet untuk mengunjungi pelanggan satu per satu di tempat mereka
masing-masing. Melalui teknologi ini, perusahaan bisa memperkenalkan berbagai produk, layanan baru
yang ditawarkan perusahaan bagi pelangan, serta berbagai solusi yang diberikan perusahaan untuk
memecahkan berbagai masalah yang dihadapi pelanggan. Teknologi internet dengan knowledge
management-nya pun bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan masukan berharga (melalui keluhan,
usulan, dan pertanyaan yang disampaikan pelanggan) untuk memperbaiki kualitas produk dan layanan
bagi pelanggan, serta menciptakan produk dan layanan baru sesuai dengan perubahan selera dan
kebutuhan pelanggan yang bisa diakses dari setiap transaksi yang tercatat. Dengan demikian, baik
pelanggan maupun perusahaan bisa saling mengenal dengan baik karakter masing-masing. Karena
sudah saling kenal, dengan hubungan yang baik, maka loyalitas pun akan lebih mudah tumbuh.

Dell Computers, perusahaan yang memproduksi komputer dengan mengandalkan keterlibatan


pelanggan dalam menentukan sendiri fitur dari komputer yang akan dibeli (bukan fitur yang sudah
distandarkan dari pabrik), serta Amazon.com, yang juga mengandalkan keterlibatan pelanggan dengan
konsep ”swalayan” (pelanggan bisa memilih sendiri buku yang akan dibeli, dengan harga yang paling
sesuai dengan kantong masing-masing), merupakan contoh yang tepat untuk menggambarkan
pemanfaatkan kekuatan informasi yang ditunjang dengan teknologi yang tepat untuk memenangkan
persaingan. Kedua perusahaan ini tampil sebagai pemenang karena mereka mampu menggunakan
informasi untuk memenangkan pelanggan dengan cara yang mengubah paradigmanya dari persaingan
dalam produk menjadi persaingan dalam pemanfaatan informasi yang tepat untuk memenangkan
persaingan di pasar.

Berbagai bank di Indonesia juga sudah mulai memanfaatkan kekuatan informasi ini, misalnya melalui
internet banking, di mana pelanggan diberi kepercayaan dan kemudahan untuk mendapatkan akses
terhadap berbagai informasi yang mereka perlukan serta melakukan sendiri transaksi perbankan mereka
dengan memanfaatkan internet, misalnya: transfer ke rekening lain, pembayaran berbagai tagihan.
Transaksi yang dilakukan pelanggan ini akan tercatat dalam sistem dan informasi yang dihasilkan (antara
lain: berapa banyak yang mengakses fasilitas ini, transaksi mana yang paling banyak diminati, masalah
apa yang sering menjadi keluhan pelanggan) akan tercatat sehingga mudah diakses oleh para pengambil
keputusan untuk meningkatkan kualitas keputusan mereka, serta mengantisipasi perubahan minat dan
kebutuhan pelanggan.
Dimensi-Dimensi Keunggulan Kompetitif

Keunggulan kompetitif dapat diralisasikan dalam hal mendapatkan strategi, taktis, maupun operasional.
Pada tingkat manajerial yang tertinggi. Tingkat perencanaan strategis, sitem informasi dapat digunakan
untuk mengubah arah sebuah perusahaan dalam mendapatkan keunggulan strategisnya.

KEUNGGULAN STRATEGIS

Keunggulan strategis adalah keunggulan yang memiliki dampak fundamental dalam membentuk operasi
perusahaan. System informasi dapat digunakan untuk menciptakan suatu keunggulan strategis. Sebagai
contoh, sebuah perusahaan dapat memutuskan untuk mengubah seluruh datanya menjadi basis data
dengan alat penghubung standar.

Strategi ini dapat menyebabkan operasi perusahaan akan di pengaruhi beberapa cara secara
fundamental. Pertama, aksesyang ada saat ini bias dilakukan melalui peranti lunak computer buatan
perusahaan sendiri, sehingga perubahan tersebut akan penyebabkan perusahaan harus
mempertimbangkan untuk membeli peranti lunak pelaporan standar dari vendor luar atau
memperkerjakan perusahaan luar untuk merancang dan mengembangkan suatu system pelapor baru.

KEUNGGULAN TAKTIS
Sebuah perusahaan Mendapatkan keunggulan taktis ketika perusahaan tersebut mengimplementasikan
strategi dengan cara yang lebih baik dari para pesaingnya. Asumsi bahwa seorang ingin membeli kertas
computer senilai $150 dari perusahaan anda. Pembalian alat kantor seperti ini bersifat rutin, dan system
informasi mencatat bahwa pelanggan tersebut telah melakukan pembelian dengan total niali $800
sepanjang bulan ini dan terdapat potongan harga sebesar 5 persen atas harga pembelian di atas $1000
untuk setiap bulan. Pembelian yang dilakukan pada masa lalu ditambah pembelian saat ini sebesar
$950, hanya berada sedikit dibawah jumlah yang akan memicu diberikan potongan harga

3.KEUNGGULAN OPERASIONAL

Keunggulan operasional adalah keunggulan yang berhubungan dengan transaksi dan proses sehari hari.
Disinilah system informasi akan berinteraksi secara dengan proses. Suatu situs Web yang menginat
pelanggan dan presensi mereka dari transaksi masa lalu akan mencerminkan suatu keunggulan
operasional. Browser sering memiliki cookies, file file berisi informasi yang terdapat di dalam computer
pengguna, yang dapat menyimpan nomor akun, kata sandi,dan informasi lain yang berhubungan dengan
transaksi pengguna. Data yang dimasukan pengguna lemungkinan besar akan lebih akurat. Karena data
tidak dikomunikasikan secara lisan kepada orang lain, maka tidak akan terjadi kesalah pahaman di dalam
komunikasi.

Konsep Gap Analysis dalam Memenuhi Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan (customer satisfaction) merupakan aspek yang sangat penting dalam suatu
perusahaan. Hal ini telah menjadi konsep sentral dalam teori dan praktek pemasaran, serta merupakan
faktor yang esensial bagi kegiatan bisnis. Namun kepuasan pelanggan bukan merupakan hal yang mudah
untuk dicapai, mengingat sangat pesatnya persaingan bisnis saat ini. Selain itu, tidak semua perusahaan
sudah mengerti dan mengetahui potensial perusahaannya dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan
pelanggan.

Menurut Parasuraman, dkk. (1990) dalam Kotler (2003) Conceptual Model of Service Quality, mereka
memformulasikan sebuah model kualitas pelayanan guna memenuhi kepuasan pelanggan. Menurut
model ini, terdapat lima gaps (kesenjangan) yang membuat perusahaan tidak mampu memberikan
pelayanan yang bermutu kepada para pelanggan.
Customer Gap adalah perbedaan antara persepsi pelanggan dan harapan pelanggan (antara customer
perception dan customer expectation). Persepsi Konsumen adalah penilaian subyektif oleh pelanggan
atas pengalamannya mengkonsumsi barang/jasa. Harapan pelanggan merupakan standar atau referensi
pelanggan dengan pengalaman konsumsi barang/jasa.

Persepsi konsumen dan harapan konsumen seharusnya identik, tetapi dalam kenyataannya ada suatu
celah (gap) yang cukup besar. Ini merupakan tugas pemasar untuk membangun jembatan antara
keduanya dan atau melakukan usaha-usaha untuk mempersempit atau menutup celah (gap) yang
terjadi. Saat ini, kita mengenal lima jenis kesenjangan (gap) yang harus dijembatani dengan tujuan untuk
memenuhi kepuasan pelanggan, antara lain :

Kesenjangan antara harapan pelanggan dan persepsi manajemen perusahaan.

Kesenjangan tersebut tercipta akibat manajemen perusahaan salah mengerti terhadap apa yang
diharapkan pelanggan.

Kesenjangan antara persepsi manajemen perusahaan atas harapan pelanggan dan spesifikasi kualitas
pelayanan.

Kesenjangan tersebut terjadi akibat kurang tepatnya penerjemahan persepsi manajemen perusahaan
atas harapan para pelanggan perusahaan ke dalam bentuk tolok ukur kualitas pelayanan.

Kesenjangan antara spesifikasi kualitas pelayanan dan pemberian pelayanan kepada pelanggan.

Keberadaan kesenjangan tersebut lebih diakibatkan oleh ketidakmampuan sumber daya manusia
perusahaan untuk memenuhi standar kualitas pelayanan yang telah ditetapkan.

Kesenjangan antara pemberian pelayanan kepada pelanggan dan komunikasi eksternal.

Kesenjangan tersebut tercipta karena perusahaan ternyata tidak mampu memenuhi jani-janjinya yang
dikomunikasikan secara eksternal melalui berbagai bentuk promosi.

Kesenjangan antara harapan pelanggan dan kenyataan pelayanan yang diterima.

Kesenjangan tersebut ada sebagai akibat tidak terpenuhinya harapan para pelanggan.
Zeithaml, dkk. (1990) mengusulkan beberapa cara untuk menghilangkan kesenjangan 1 hingga
kesenjangan 4 sebagai berikut :

Menghilangkan kesenjangan 1 dengan memberikan kesempatan kepada para pelanggan untuk


menyampaikan ketidakpuasan mereka kepada perusahaan, mencari tahu keinginan dan harapan para
pelanggan perusahaan-perusahaan sejenis, mencari tahu keinginan dan harapan para pelanggan melalui
para perantara penjualan (intermediaries), melakukan penelitian yang mendalam terhadap pelanggan-
pelanggan penting, menanyakan kepuasan para pelanggan setelah mereka bertransaksi dengan
perusahaan, mempertinggi interaksi antara perusahaan dan pelanggan, memperbaiki kualitas
komunikasi antar sumber daya manusia di dalam perusahaan serta mengurangi birokrasi perusahaan.

Mehilangkan kesenjangan 2 dengan memperbaiki kualitas kepemimpinan perusahaan, mempertinggi


komitmen sumber daya manusia terhadap kualitas pelayanan, standardisasi pekerjaan-pekerjaan
tertentu terutama yang rutin sifatnya serta penetapan tujuan yang ingin dicapai secara efektif atas dasar
keinginan dan harapan pelanggan.

Menghilangkan kesenjangan 3 dengan memperjelas pembagian pekerjaan, meningkatkan kesesuaian


antara SDM, teknologi, dan pekerjaan, mengukur kinerja dan memberikan balas jasa sesuai kinerja,
memberikan kewenangan yang lebih besar kepada SDM yang lebih ‘dekat’ dengan para pelanggan,
membangun kerjasama antara SDM serta memperlakukan para pelanggan seperti bagian dari keluarga
besar perusahaan.

Menghilangkan kesenjangan 4 dengan memperlancar arus komunikasi antara unit personalia,


pemasaran, dan operasional. Selain itu juga dapat memberikan perhatian yang lebih besar pada aspek-
aspek vital kualitas pelayanan, menjaga agar pesan-pesan yang disampaikan secara eksternal tidak
membentuk harapan para pelanggan yang melebihi kemampuan perusahaan serta mendorong para
pelanggan untuk menjadi pelanggan yang setia.

Secara garis besar, gap analysis mempunyai beberapa manfaat, yaitu:

Perusahaan dapat menilai seberapa besar kesenjangan antara kinerja aktual perusahaan dengan standar
kinerja perusahaan yang diharapkan.

Perusahaan mengetahui peningkatan kinerja yang diperlukan guna meminimalkan kesenjangan


tersebut.

Hasil gap analysis dapat digunakan sebagai salah satu dasar dalam pengambilan keputusan terkait
prioritas dan biaya yang dibutuhkan untuk memenuhi standar pelayanan yang telah ditetapkan guna
memenuhi kepuasan pelanggan.
Memenuhi kepuasan pelanggan merupakan suatu hal yang harus dilakukan terus menerus oleh suatu
perusahaan. Ini merupakan akibat dari perkembangan bisnis yang terus berjalan pesat. Perusahaan
seakan-akan “dipaksa” untuk mampu membaca kebutuhan konsumen. Jika hal ini dapat dilakukan,
perusahaan akan mampu bersaing dan bahkan menjadi pemimpin bisnis. Namun, jika sebaliknya, maka
perusahaan lambat laun tidak akan mampu bertahan dalam bisnis tersebut.

Perencanaan Strategis dan Konsep Manajemen Sumber Daya Informasi

Rencana strategis perusahaan adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh,
memberikan rumusan ke mana perusahaan akan diarahkan, dan bagaimana sumberdaya dialokasikan
untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan
lingkungan.

Manfaat Dan Peranan Rencana Strategis

Menentukan batasan usaha/bisnis. Memilih fokus bidang usaha yang akan dikembangkan yang
didasarkan pada semua lapisan manajemen.

Memberikan arah perusahaan. Menentuan batasan usaha dan arah perusahaan merupakan dua sisi dari
satu mata uang yang sama yang mendasari atau dihasilkan. Kedua hal itu merupakan dasar penyusunan
prioritas tindakan dan kebijakan perusahaan dalam menghadapi perubahan lingkungan.

Mengarahkan dan membentuk kultur perusahaan. Rencana strategis menunjang pengarahan dan
pembentukan budaya perusahaan lewat proses interaksi, tawar-menawar, atau komunikasi timbal-balik.

Menjaga kebijakan yang taat asas dan sesuai.

Menjaga fleksibilitas dan stabilitas operasi.

Memudahkan penyusunan rencana kegiatan dan anggaran tahunan.


Pendekatan Atau Metode Penyusunan Rencana Strategis

Pendekatan ini dapat dikategorikan ke dalam dua kelompok berdasarkan lingkup dan titik bahasan di
satu pihak dan penekanan pada proses atau hasil di lain pihak. Pada pengelompokan pertama, menurut
Porter, terdapat pendekatan klasik berhadapan dengan pendekatan non-klasik. Kemudian, pada
kelompok kedua terdapat pendekatan keperilakuan berhadapan dengan pendekatan administratif.

Pendekatan Klasik

Pendekatan klasik diperkenalkan oleh Porter untuk membedakan umum dengan pendekatannya sendiri.
Dalam analisis lingkungan dimasukkan semua faktor lingkungan usaha, baik yang langsung maupun tidak
langsung, sehingga bersifat global. Pendekatan ini relatif mudah karena dua hal: informasi yang
disyaratkan bersifat global dan teknik yang digunakan sederhana.
Pendekatan Non-Klasik

Pendekatan non-klasik atau pendekatan Porter ini menitikberatkan pada analisis posisi persaingan,
sehingga hanya lingkungan langsung perusahaan yang relevan. Pendekatan ini mensyaratkan informasi
yang cukup tentang pihak dalam lingkungan persaingan tersebut. Hasilnya spesifik tentang strategi
perusahaan yang dipilih.

Pendekatan Administratif

Fokus pendekatan ini adalah dokumen resmi rencana strategis yang memenuhi syarat yang berisi arah
dan strategi perusahaan. Pendekatan ini kurang memperhatikan faktor komitmen dan berbagai tingkat
dan bidang manajemen.

Pendekatan Keperilakuan

Bertentangan dengan pendekatan administratif. Penekanan pendekatan ini adalah manfaat utama dari
suatu rencana strategis bukan pada hasil berupa dokumen resmi, melainkan pada komitmen,
kesepakatan, tingkah laku yang dihasilkan dari proses penyusunan dokumen.

Konsep Manajemen Sumber Daya Informasi

Sumber daya informasi terdiri dari:

Perangkat keras komputer adalah semua bagian fisik komputer dan dibedakan dengan data yang berada
di dalamnya atau yang beroperasi di dalamnya, dan dibedakan dengan perangkat lunak (software) yang
menyediakan instruksi untuk perangkat keras dalam menyelesaikan tugasnya.

Perangkat lunak komputer adalah istilah umum untuk data yang diformat dan disimpan secara digital,
termasuk program komputer, dokumentasinya, dan berbagai informasi yang bisa dibaca dan ditulis oleh
komputer. Dengan kata lain, bagian sistem komputer yang tidak berwujud. Istilah ini menonjolkan
perbedaan dengan perangkat keras komputer

Para spesialis informasi adalah pegawai organisasi yang sepenuh waktu bertanggung jawab
mengembangkan dan memelihara sistem berbasis komputer. Istilah spesialis informasi digunakan untuk
menggambarkan pegawai perusahaan yang sepenuh waktu bertanggung jawab mengembangkan dan
memelihara sistem berbasis komputer,untuk mengambarkan pegawai perusahaan yang sepenuh waktu
bertanggung jawab mengembangkan dan memelihara system berbasis komputer.

Pemakai

Fasilitas adalah sarana dan prasarana atau wahana untuk melakukan atau mempermudah sesuatu.

Database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga
dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data
tersebut.

Informasi adalah pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi.

Manajemen sumber daya informasi (Information Resources Management – IRM) adalah aktifitas yang
dijalankan oleh manajer pada semua tingkatan dalam perusahaan dengan tujuan mengidentifikasi,
memperoleh, dan mengelola sumber daya informasi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
pemakai. Elemen-elemen IRM yang diperlukan adalah:

Kesadaran bahwa keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui sumberdaya informasi yang unggul.

Kesadaran bahwa jasa informasi adalah suatu area fungsional utama.

Kesadaran bahwa CIO adalah eksekutif puncak.

Perhatian pada sumberdaya informasi perusahaan saat membuat perencanaan strategis dan rencana
strategis formal untuk sumberdaya informasi.

Strategi untuk mendorong dan mengelola end-user computing.


STRUKTUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Struktur sistem informasi manajemen yaitu susunan, urutan atau tahapan dalam mengelola suatu
sistem informasi. Struktur sistem informasi pada dasarnya dibedakan menjadi dua yaitu sistem yang
terstruktur (formal) dan sistem yang tidak terstruktur (non formal). Sistem formal adalah sistem yang
berjalan menurut norma-norma organisasi yang berlaku pada semua orang, sesuai dengan
kedudukannya dalam organisasi. Sistem nonformal adalah sistem yang berlaku di lingkungan organisasi
melalui saluran-saluran tidak resmi, tetapi mempunyai pengaruh cukup kuat dalam kehidupan organisasi
yang bersangkutan (Gordon,1999).

A. PENDEKATAN STRUKTUR SIM

Untuk dapat menjelaskan struktur dari organisasi sistem informasi atau SIM, digunakan beberapa
pendekatan/pandangan yang terpisah, tetapi klasifikasinya berhubungan

1. Unsur pengoperasian

Untuk memperlihatkan sistem informasi dari sebuah organisasi, maka akan diperlihatkan komponen
fisiknya. Pertanyaan mengenai komponen fisik dapat dijawab dalam istilah fungsi pengolahan atau
mungkin dalam istilah output sistem untuk pemakai. Unsur ini penting dalam pemahaman suatu sistem
pengolahan, karenanya akan diselidiki sebelum kerangka atau strukturnya diuraikan.

Komponen fisik

Jika pembelian suatu sistem informasi manajemen dilakukan seperti mobil atau peralatan, maka
komponen yang diserahkan untuk melengkapi suatu sistem pengoperasian yang terdiri atas perangkat
keras, perangkat lunak, prosedur, operasi kepegawaian dan database. Unsur ini dapat dilihat dalam
tabel berikut:

Komponen fisik

Penjelasan

Hardware

Hardware menunjukkan peralatan computer fisik dan alat-alat yang berhubungan. Hardware harus
menyediakan 4 fungsi umum, yaitu:

1. Input
2. Output

3. Secondary storage untuk data dan program

4. Central processor (perhitungan,pengendalian,dan primary storage)

5. Komunikasi

Software

Software merupakan istilah yang diberikan untuk instruksi secara langsung dari operasi hardware.

Database

Database berisi semua data yang digunakan untuk aplikasi software. Sekumpulan penyimpanan data
sering dihubungkan sebagai suatu file. Bentuk fisik dari penyimpana data ditunjukkan oleh media
penyimpanan fisik (pita komputer, disk, diskette dan lain-lain yang berguna untuk secondary storage.

Prosedur

Prosedur operasi secara formal merupakan komponen fisik sebab mereka ada dalam bentuk fisik seperti
manual atau buku kecil (brosur) dan instruksi. 3 tipe utama dari prosedur yang dibutuhkan adalah:

1. Instruksi pemakai (untuk pemakai dari aplikasi data record, terminal pegawai untuk memasukkan
dan mendapatkan kembali data atau menggunakan hasil).

2. Instruksi untuk pengolahan input oleh pegawai pengolahan data.

3. Instruksi pengoperasian untuk operasi komputer

Operasi kepegawaian

Operator komputer, sistem analis, programmer, pegawai pengolahan data,manajemen sistem informasi,
administrasi data, dll.

2. Fungsi pengolahan

Suatu cara lain untuk menguraikan suatu sistem informasi adalah dengan menceritakan apa yang
dikerjakan menurut fungsi pengolahannya. Fungsi pengolahannya diuraikan dalam skema.

Fungsi pengolahan

Penjelasan

Pengolahan transaksi
Suatu transaksi adalah suatu kegiatan seperti mengadakan pembelian atau penjualan ataupun produksi
suatu produk. Pelaksanaan suatu transaksi oleh sebuah organisasi biasanya memerlukan suatu dokumen
untuk :

1. Mengarahkan terjadinya transaksi

2. Pencatatan pelajsanaan

3. Melaporkan, memastikan atau menjelaskan pelaksanaannya.

Memelihara file historis

Banyak kegiatan pengolahan membutuhkan penciptaan dan pemeliharaan file induk.

Misalnya: pengolahan daftar gaji untuk menyiapkan pembayaran seorang pegawai yang memerlukan
informasi mengenai tingkat pembayaran,potongan,dan sebagainya. Jenis informasi yang tetap ini
direkam dalam file induk personalia yang juga dipakai untuk merekam data akumulatif. File induk harus
diremajakan untuk bisa mencerminkan informasi yang paling berlaku.

Menghasilkan laporan dan keluaran lain

Keluaran merupakan hasil yang dapat dipakai dari sistem informasi. Keluaran utamanya adalah laporan
yang dijadwalkan ,tetapi suatu sistem informasi harus bisa menanggapi secara serentak permintaan
akan laporan insidentil. Siklus pengolahan seringkali memerlukan keluaran khusus. Misalnya suatu
kesalahan yang ditemukan menghasilkan suatu berita/pesan yang meminta perbaikan/koreksi.

Interaksi dengan pemakai

Trendnya adalah aplikasi yang didesain sebagai sistem manusia-mesin. Komputer menyelenggarakan
pengolahan dengan memakai suatu model perencanaan, model keputusan dan sebagainya. Pemakai
memberi tanggapan dan mengulanginya sampai adanya suatu pemecahan yang memuaskan.

3. Keluaran untuk para pemakai

Menurut pandangan seorang pemakai, sistem informasi berdasar komputer masih merupakan kotak
ajaib. Pemakai menyediakan masukan dan menerima keluaran. Penilaian pemakai mengenai sistem
informasi tergantung pada keluaran sebagaimana pemakai melihatnya. Keluarlah suatu sistem informasi
yang dapat dikelompokkan ke dalam lima jenis utama, yakni:

a. Dokumentasi transaksi

b. Laporan yang direncanakan sebelumnya

c. Jawaban atas pertanyaan yang direncanakan sebelumnya

d. Laporan dan jawaban atas pertanyaan yang sifatnya sementara


e. Dialog manusia/mesin

Dokumen transaksi (dokumen kegiatan) merupakan “items” seperti faktur penjualan, bukti pembayaran
gaji, rekening langganan, dan pesanan pembelian. Umunya dokumen itu terdiri atas dua jenis:

Jenis dokumen transaksi

Penjelasan dan contoh

Informasional

Menguraikan atau menetapkan bahwa tindakan akan diambil atau telah dilakukan. Contohnya: suatu
tanda penerimaan pesanan penjualan yang berasal dari seorang langganan dan suatu laporan yang
menguraikan penerimaan barang yang pernah dipesan. Dokumen transaksi yang bersifat informasional
dan menetapkan tindakan merupakan umpan balik bagi mereka yang terlibat dalam tindakan itu.

Tindakan

Permintaan tindakan atau instruksi untuk itu. Suatu pesanan pembelian mengawali suatu pembelian ,
suatu cek memerintahkan bank untuk membayar, dan pesanan produksi memerintahkan tindakan
produksi.

v Struktur sistem informasi manajemen secara konseptual dan fisik

a. Struktur Konseptual

SIM didefinisikan sebagai suatu gabungan subsistem fungsional yang masing-masing dibagi dalam empat
macam pengolahan informasi, yaitu: pengolahan transaksi, dukungan operasional sistem informasi,
dukungan pengendalian manajerial sistem informasi, dukungan perencanaan stategi sistem informasi.

b. Struktur Fisik

Struktur konseptual suatu SIM adalah untuk subsistem fungsional yang terpisah ditambah suatu
pangkalan data, beberapa aplikasi umum, dan satu model dasar analisa umum dan model keputusan.
Pada struktur fisik semua aplikasi terdiri atas program yang sama sekali terpisah, tetapi hal ini tidak
selalu demikian adanya sehingga ada penghematan yang cukup besar dari pengolah terpadu dan
pemakain modul umum.

B. SUBSISTEM SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

1. Subsistem berdasarkan aktifitas manajemen

Ø Pengendalian operasional

Pengendalian operasional adalah proses pemantapan agar kegiatan operasional dilaksanakan secara
efektif dan efisien. Dukungan pengolahan untuk pengendalian operasional terbagi atas :
a. Pengolahan transaksi

b. Pengolahan laporan

c. Pengolahan pertanyaan

Ø Pengendalian manajemen

Informasi pengendalian manajemen diperlukan oleh berbagai manajer bagian,pusat laba,dan sebagainya
untuk mengukur prestasi, memutuskan tindakan pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru
untuk diterapkan personalia operasinal, dan mengalokasikan sumber daya.

Proses pengendalian memerlukan jenis informasi berikut:

a. Pelaksanaan yang direncanakan (standar yang diharapkan, yang didengarkan, dan sebagainya)

b. Perbedaan dari pelaksanaan yang direncanakan

c. Alasan untuk perbedaan

d. Analisis atas keputusan atau arah tindakan yang mungkin

Ø Perencanan strategik

Perencanaan strategik mengembangkan strategi sebagai sarana suatu organisasi untuk mencapai tujuan.

Jangka waktu perencanaan strategik cenderung cukup lama, sehingga pergeseran fundamental dalam
organisasi bisa diadakan.

Kegiatan perencanaan strategik tidak terjadi menurut siklus yang teratur seperti kegiatan pengendalian
manajemen

2. Struktur sistem informasi berdasarkan fungsi organisasi

Setiap informasi dapat dianggap sebagai kumpulan subsistem yang didasarkan atas fungsi yang
dilaksanakan dalam organisasi. subsistem-subsistem yang umum adalahh sebagai fungsi-fungsi utama
suatu organisasi dalam pemasaran, produk, logistik, personalia, keuangan dan akuntansi.

3. Subsistem pemasaran

Fungsi pemasaran biasanya meliputi semua kegiatan yang berkaitan dengan promosi dan penjualan
produk atau jasa. Transaksinya merupakan pesanan penjualan, pesanan promosi, dan sebagainya.

4. Subsistem produksi
Tanggung jawab fungsi produksi mencakup teknik produksi , perencanaan fasilitas produksi, penjualan
dan pengoperasian fasilitas produksi, penjualan dan pengoperasian fasilitas produksi, penempatan dan
pelatihan karyawan produksi, dan inspeksi pengendalian mutu. Transaksi yang harus diolah adalah
pesanan produksi, pesanan pengurutan produk dan sebagainya. Pengendalian manajemen memerlukan
ikhtisar laporan prestasi kerja.

5. Subsistem logistik

Fungsi logistik meliputi kegiatan seperti pembelian, sediaan, dan distribusi. Transaksi yang harus diolah
mencakup permintaan pembelian, pesanan pembelian, pesanan produksi, laporan penerimaan, tanda
sediaan, permintaan pengangkutan, dan dokumen pengangkutan.

6. Subsistem personalia

Subsistem personalia meliputi penerimaan,pelatihan, pembayaran, dan pemberhentian pegawai.


Transaksi menghasilkan dokumen yang menggambarkan keadaan pegawai. Pengendalian manajemen
personalia didukung oleh laporan mengenai situasi dan kondisi kepegawaian.

7. Subsistem keuangan dan akuntansi

Keuangan dan akuntansi merupakan fungsi yang agak terpisah tetapi berhubungan satu sama lainnya.
Transaksi yang harus diolah meliputi seluk beluk proses keuangan dan perencanaan dalam perusahaan.

8. Subsistem informasi

Proses informasi bertanggung jawab untuk menjamin bahwa fungsi lainnya dengan menyediakan proses
informasi dan sumber. Transaksi khusus untuk proses informasi adalah permintaan untuk proses,
permintaan untuk pembetulan atau perubahan data, program, dan laporan hardware.

9. Subsistem manajemen puncak

Top manajemen bertugas terpisah dari area fungsional tetapi termasuk jabatan fungsional. Wakil kepala
dalam kapasitas top manajemen yaitu meminta informasi dan membantu dalam keputusan. Dokumen
transaksi berupa surat dan memo. Informasi untuk control operasional dari top manajemen termasuk
jadwal pertemuan, file control koresponden, dan kontak file.

C. Nilai Tambah Struktur Sistem Informasi Manajemen bagi Perusahaan

Era bisnis sekarang yaitu era dimana arus informasi memegang peranan sangat vital dibandingkan arus
barang. Sehebat dan sebesar apapun seorang pembisnis memonopoli arus barang, hal tersebut tidak
berarti apa-apa jika dia tidak memiliki informasi yang akurat, terkini, mudah diakses dan terkendali
dalam menguasai distribusinya. Oleh sebab itu maka salah satu aset perusahaan bisnis modern yang
sangat berharga adalah sistem informasi yang memiliki tingkat respon tinggi serta fokus kepada para
penggunanya dari segala aspek.
Sistem informasi yang dibangun dengan baik dan benar antara lain dapat meningkatkan produktivitas,
mengurangi stok material produksi, menghilangkan kegiatan yang tidak memiliki manfaat (nilai tambah),
meningkatkan layanan dan kepuasan pelanggan, mengkoordinasikan setiap bagian dalam perusahaan
serta meningkatkan kualitas kebijakan manajemen. Sedangkan secara umum manfaat-manfaat tersebut
dapat dikategorikan sebagai manfaat berwujud (tangible benefit) dan manfaat tak berwujud (intangible
benefit).

1.Manfaat Berwujud (tangible benefit)

Sebuah sistem informasi yang dibangun dan dipelihara dengan baik akan memberikan manfaat
berwujud yang secara faktual dapat dilihat pergerakannya melalui pendapatan yang diraih serta biaya
yang dikeluarkan oleh perusahaan. Indikator dari keberhasilan/manfaat yang berdampak pada
peningkatan pendapatan adalah meningkatnya penjualan dalam pasar yang sudah ada serta perluasan
kepasar yang baru. Sistem informasi yang baik dapat digunakan tidak hanya untuk penyimpanan data
secara elektronik saja tetapi harus mampu mendukung proses analisis yang diperlukan oleh manajemen.
Sehingga dengan dukungan sistem informasi yang baik maka dapat diperoleh informasi yang akurat,
terpercaya, mutakhir dan mudah diakses mengenai kondisi penjualan perusahaan. Dengan adanya
laporan yang tersaji dengan cepat dan setiap saat dapat diakses tersebut maka keputusan-keputusan
yang diambil pun dapat lebih cepat dan presisi terhadap dinamika pasar yang ada. Sedangkan dari sisi
pengurangan biaya dapat dilakukan analisis faktual atas pengurangan jumlah sumber daya manusia yang
dilibatkan dalam bisnis, pengurangan biaya operasional seperti pasokan maupun overhead,
pengurangan barang/material dalam stok gudang, pengurangan biaya pemeliharaan dan penyediaan
perlengkapan yang tidak terlalu mahal.

Contoh dari pengurangan jumlah sumber daya manusia adalah dalam proses pencatatan transaksi
keuangan. Jika sebelumnya proses di akunting harus dikelola minimalnya oleh lima orang maka dengan
implementasi SIA (sistem informasi akuntansi) yang baik cukup dikerjakan oleh satu orang saja. Hal ini
disebabkan dengan SIA yang terintegrasi maka setiap proses pembukuan dapat diproses langsung dari
masing-masing bagian terkait tanpa harus melalui proses pengisian ulang data. Selain itu secara
otomatis dengan penerapan SIA maka laporan-laporan keuangan dapat disajikan berdasarkan data-data
transaksi tersebut tanpa re-entry.

2.Manfaat Tak Berwujud (intangible benefit)

Seringkali manfaat tak berwujud inilah yang menjadi titik kritis pada jalannya roda bisnis sebuah
perusahaan. Karena bersifat tak berwujud, aspek-aspek berikut seringkali diabaikan atau tidak terlacak
resistensinya, yaitu:

1. Peningkatan kepuasan konsumen

2. Peningkatan kepuasan karyawan

3. Peningkatan mutu dan jumlah informasi

4. Peningkatan mutu dan jumlah keputusan manajemen


5. Peningkatan mutu dan jumlah respon atas kondisi pesaing

6. Peningkatan efisiensi dan keluwesan operasional

7. Peningkatan mutu komunikasi internal dan eksternal

8. Peningkatan mutu perencanaan

9. Peningkatan mutu pengendalian dan pengawasan

Dengan sistem informasi yang dibangun dan dipelihara dengan baik maka setiap aktivitas di dalam
lingkungan bisnis dapat terus-menerus dipantau. Pemantauan tersebut tentunya berdampak pada
peningkatan pengendalian atas setiap prosedur dan kegiatan yang terjadi di dalam perusahaan

Sistem Informasi Berbasis Komputer (CBIS)

SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER (CBIS)

Sistem informasi berbasis komputer merupakan suatu sistem pengolahan data menjadi informasi yang
berkualitas dan digunakan senbagai alat bantu dalam pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali
serta visualisasi dan analisis. Dengan kata lain, sistem informasi berbasis komputer mengandung arti
bahwa komputer memiliki peran yang sangat penting dalam sistem pembangkit informasi. Melalui
integrasi yang dimiliki antar subsistem, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang
cepat, tepat, akurat, dan berkualitas sesuai dengan manajemen yang membutuhkan. Secara teori,
penerapan sistem informasi memang tidak harus menggunakan komputer. Tetapi pada prakteknya
sistem informasi tersebut tidak akan dapat berjalan dengan baik tanpa adanya komputer. Beberapa
istilah yang terkait dengan CBIS antara lain adalah data, informasi, sistem, sistem informasi, dan basis
komputer.

Seiring dengan perkembangan jaman, sistem informasi berbasis komputer mengalami evolusi. Usaha
penerapan komputer dalam bidang bisnis terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi,
informasi dan telekomunikasi. Adapun tahapan perkembangan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Fokus awal pada data (EDP)

Didukung dengan munculnya punched card dan keydriven bookkeeping machines, dan perusahaan
umumnya mengabaikan kebutuhan informasi para manajernya. Aplikasi yang digunakan adalah Sistem
Informasi Akuntasi (SIA).

2. Fokus baru pada informasi (MIS)

Seiring dengan diperkenalkannya generasi baru alat penghitung yang memungkinkan untuk bisa
melakukan pemrosesan lebih banyak, hal tersebut diorientasikan untuk konsep penggunaan komputer
sebagai sistem informasi manajemen (SIM). Hal ini menunjukkan bahwa aplikasi komputer harus
diterapkan dengan tujuan utama untuk menghasilkan informasi manajemen.

3. Fokus revisi pada pengambilan keputusan (DSS)

DSS adalah sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu dan harus
dipecahkan serta diambil keputusannya oleh manajer.

4. Fokus sekarang pada komunikasi (OA)

OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas diantara manajer dan pekerja kantor
melalui penggunaan alat-alat elektronik. OA telah berkembang dalam berbagai bentuk aplikasi seperti
konferensi jarak jauh (teleconference), voice mail, email, electronic calendaring, facsimile transmission,
dan dekstop publishing.

5. Fokus potensial pada konsultasi (AI/ES)

Ide dasar AI adalah komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran yang logis sama
halnya seperti manusia. Sistem pakar adalah suatu sistem yang berfungsi sebagai seorang spesialis
dalam suatu bidang. Sedangkan sistem yang menggambarkan segala macam sistem yang menerapkan
kecerdasan buatan untuk pemecahan masalah dinamakan dengan sistem berbasis pengetahuan
(knowledge bases sistems).

Dalam beberapa hal, tiap subsistem CBIS layaknya seperti orgaisme hidup yakni, lahir, tumbuh, matang,
berfungsi dan mati. Proses evolusi tersebut dinamakan siklus hidup sistem (SLC). Upaya pencapaian
sistem informasi berbasis komputer menggunakan end user computing. Yaitu pengembangan sistem
berbasis komputer yang digunakan sendiri. Tahap-tahap dari siklus hidup sistem meliputi: perencanaan,
analisis, rancangan, penerapan, dan penggunaan.

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Sistem infomasi manajemen merupakan sistem yang menghasilkan informasi bagi proses pengambilan
keputusan.

A. Proses Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan adalah proses pemiliham dan beberapa alternatif tindakan untuk mencapai
tujuan atau tujuan-tujuan.

Ada empat dari pengambilan keputusan, yaitu:

1. Pemikiran ( Inteligence)
2. Perancangan ( Design)

3. Pemilihan ( Choice)

4. Penerapan ( Implementation)

1. Tahap Pemikiran

Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhdap lingkungan, baik secara berkesinambungan atau sesekali.
Hal ini meliuti beberapa aktivitas yang bertujuan untuk mengidentifikasi adanya permasalahan-
permasalahan atau kesempatankesempatan.

Aktivitas-aktivitas tersebut adalah:

a. Menemukan Permasalahan

Tahap pemikiran dimulai dengan identifikasi tujuan dan saran dari organsisasi. Permsalahan timbuk dari
adanya ketidakpuasan terhadap keadaan yang sedang berjalan. Ketidakpuasan tersebut terjadi karena
adanya perbedaan antara apa yang diinginkan dan apa yang terjadi atau tidak terjadi. Pada tahap ini
usaha yang dilakukan ialah mencari apakah ada permasalahan, mencari besarnya permasalahan dan
mengidentifikasi permsalahan tersebut

b. Klasifikasi Permasalahan

Aktivitas ini merupakan konseptualisasi dari masalah dalam usaha untuk mengklasifikasian ke dalam
beberapa kategori yang dapat didefinisikan.

i. Penguraian Permasalahan

Banyak permsalahan kompleks yang dapat dibagi menjadi beberapa bagian permasalahan. Dengan
memecahkan bagian permasalahan yang paling mudah dapat menolong dalam emmecahkan
permasalahan yang kompleks. Pendekatan ini juga membantu komunikasi antar orang-orang yang
terkait dengan proses solusi.

ii. Kepentingan Permasalahan

Pada tahap pemikiran penting untuk menentukan pemilik dari permasalahan tersebut.

Tahap pemikiran diakhiri dengan suatu pernyataan permasalahan. Pada waktu itu tahap peracangan
dimulai

2. Tahap Perancangan

Tahap Perancangan meliputi kegiatan menciptakan, mengembangkan dan menganalisa tindakan-


tindakan yang mungkin. Pada tahap ini juga dilakuakn pembuatan, pengujian dan validasi model dari
situasi permasalahan tersebut. Pemodelan adalah kombinasi dari seni dan sains. Beberapa topik dari
permodelan yang berhubungan dengan model kuantitatif adalah:

a. Komponen Model

Semua model terdiri dari tiga komponen dasar, yaitu variabel keputusan, variabel yang tidak dapat
dikontrol serta parameter-parameter dan variabel-variabel hasil atau keluaran.

b. Stuktur Model Kuantitatif

Model Kuantitatif mempunyai komponen-komponen model yang dihubungkan oleh ekspresi matematis
seperti persamaan atau ketidaksamaan.

c. Prinsip-prinsip Pemilihan

Evaluasi dari alternatif-alternatif dan pemilihannya langsung dari tipe kriteriakriteria yang akan
digunakan. Dua prinsip dalam pemilihan ialah normatif dan deskriftif.

Model Normatif

Alternatif yang dipilih ialah yang dapat dibuktikan yang terbaik diantara alternatifalternatif yang
mungkin.

Model Deskriptif

Model deskriptif mendeskripsikan suatu sistem seperti adanya atau akan menjadi apa nantinya.

Mencari Alternatif-alternatif

Bagian yang signifikan dari proses pemdoelan ialah menciptakan alternatifalternatif. Hal ini
membutuhkan kreatifitas dan proses mencari yang membutuhkan waktu dan biaya.

Memperkirakan Keluaran dari Masing-masing Alternatif

Untuk mengevaluasi dan memperbandingkan alternatif-alternatif yang telah diperkirakan, perlu untuk
meramalkan keluaran-keluaran yang akan dihasilkan ooleh setiap alternatif tersebut.

Hasil ( Tingkat Pencapaian Tujuan)

Nilai suatu alternatif dilihat berdasarkan kemampuannya untuk mencapai tujuan.


Skenario

Skenario adalah suatu pernyataan tentang asumsi mengenai lingkungan operasi dari sistem tertentu
pada waktu tertentu.

c. Tahap Pemilihan

Tahap pemilihan meliputi penarian tindakan-tindakan yang tepat ( diantara tindakantindakan yang telah
diidentifikasikan pada tahap perancangan) yang akan dapat

memecahkan masalah yang sesungguhnya. Untuk model normatif dapat digunakan pendekatan analitis
atau memperbandingkan satu dengan yang lainnya secara mendalam. Untuk model deskriptif dapat
digunakan perbandingan alternatif-alternatif dengan jumlah terbatas yang dilakukan baik dengan
pendekatan penarian buta (blindly approach) atau dengan pendekatan heuristik.

Pencartian Formal ( Turban)

i. Teknik-teknik Analistik

Teknik-teknik analitis menggunakan formula matematis yang secara langsung dapat menurunkan solusi
optimal atau memprediksi hasil tertentu

ii. Algoritma

Teknik-tekniks analitis dapat menggunakan algoritma-algoritma untuk meningkatkan efisiensi dalam


proses pencarian alternatif.

iii. Pendekatan Penarian Buta ( Blind Search)

Teknik pencarian buat mengacu pada pendekatan pencarian yang berubah-ubah dan tidak ada
panduannya. Ada dua type pencarian buta, yaitu:

– Enumerasi lengkap, yaitu seluruh alternatif dipertimbangkan sampai solusi optimal didapatkan

– Enumerasi tidak lengkap, yaitu penarian parsial, dimana hanya sebagian laternatif saja yang
dieprtimbangkan sampai solusi yang cukup baik didapatkan.

d. Pendekatan Heuristik

Heuristik ialah aturan-aturan keputisan mengenai bagaimana suatu masalah seharusnya dipecahkan.
Heuristik dikembangkan dengan analisis masalah yang padat dan teliti, kadangkala dengan
menggunakan metode desain eksperimen.

B. MANAJEMEN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Manajemen di dalam suatu organisasi sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan.

1. Tingkat Manajemen

Menurut tingkatannya manajemen dibedakan menjadi 3 tingkat, yaitu:

– Manajemen Puncak

– Manajemen Madya

– Manajemen Bawah

Manajemen Puncak bertanggung jawab terhadap arah kemajuan perusahaan. Tugas utama

terpenting adalah perencanaan strategis yang meliputi penentuan tujuan dan sasaran serta rencana
jangka panjang organisasi. Informasi yang dibutuhkan manajemen tingkat ini ialah informasi yang luas
mengenai arah kecendrungan perusahaan dan lingkungan eksternal.

Manajemen madya lebih banyak berguvungan denga nperencaan taktis yaitu menentukan

bagaimana melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya dan pengawasannya.

Manajemen tingkat bawah banyak berhubungan dengan perencanaan operasional

yaitu bertangung jawab langsung dalam perencanaan dan pangawasan aktivitasaktivitas pekerjan
sedemikian sehingga target tingkatan yang lebih tinggi dapat tercapai.

2. Pendekatan Kontingensi

Pendekatan kontingensi ialah bahwa tidak ada suatu cara yang standard dan terbaik yang dapat
diterapkan untuk setiap manajer dari setiap organisasi, dalam setiap kondisi dan setiap waktu.

Faktor-faktor dan kendala-kendala situasional atau dengan kata lain manajer harus mempunyai:

a. Pengetahuan yang baik mengenai teori manajemen

b. Sikap yang merefleksikan hal tersebut baik secara teori ataupun tergantung faktor-faktor situasional
yang sangat berguna untuk kondisi-kondisi tertentu

c. Ketrampilan untuk mengidentifikasi, menganalisi dan mengoreksi situasi yang kompleks.


Lingkungan eksternal dari organisasi terdiri dari:

a. Kebudayaan umum yaitu teknologi, sosiologi, ekonomi, politik dan lain sebagainya

b. Kelom[ok khusus yang berinteraksi dengan organisasi, yaitu pelanggan, pemasok, pesaing, sumber
tenaga kerja,serikat buruh, dan pemerintah.

Faktor-faktor Internal organisasi terdiri dari pemilik, pekerja, budaya perusahaan, harta yang terukur,
struktur organisasi, tugas-rugas atau pekerjaan, sejarah perusahaan, kebijaksanaan perusahaan, rencana
perusahaan, prosedur-proseudr dan sebagainya yang diidentifikasikan sebagai milim atau bagian dari
organisasi.

3. Peran Manajemen

Ada banyak teori mengenai peran manajemen dalam organisasi. Henry Fayol menyatakan bahwa
manajemen terdiri dari 5 tindakan, yaitu:

a. Perencanaan

b. Penngawasan

c. Pengorganisasian

d. Pelaksanaan

e. Pengkoordinasian

Pada tahun 1970-an Henry Mintzberg menyempurnakan konsep Fayol, yaitu Peran manajer dapat dibagi
menjadi peran yang behubungan dengan manusia, informasi, dan keputusan.

A. Dalam hubungannnya dengan manusia:

– Figur Pimpinan : Berhubungan dengan tugas-tugas seremonial dalam jabatannya sebagai manajer

– Pemimpin : Kemampuan untuk mempengaruhi atau memimpin orang-orang dalam usaha membuat
keinginan atau tujuan menjadi kenyataan

– Penghubungn : merupakan penghubung antar bermacam-macam tingkatan organisasi dan sebagai


penghubung antar orang-orang di dalam satu tingkatan organisasi.

B. Dalam hubunngannya dengan Informasi


– Penerima atau Pusat : sebagai penerima informasi, manajer mengumpulkan informasi untuk
kemudian disimpan atau didistribusikan. Alat bantu yang dapat digunakan dalam peran ini ialah Sistem
Informasi Manajemen

– Penyebar : sebagai penyebar informasi ke bagian-bagian yang membutuhkan di dalam unit kerja
organisasi. Dalam peran ini dapat dibantu dengan Sistem Otomatisasi Kantor.

– Pembicara : sebagai penyampai informasi ke luar dari unit kerja atau organisasi.,

C. Dalam hubungan dengan keputusan

– Wirausaha (entrepreuner) ialah orang yang memulai suatu usaha dan mengembangkan menjadi suatu
hal yang nyata, dengan asumsi banyak risiko yang harus dihadapi dalam melaksanakannya.

– Tugas menangani gangguan atau masalah berhubungan dengan pengawasan.

– Tugas mengalokasikan sumber daya berhubunngan denngan perencanaan

– Tugas sebagai perunding mengharuskan manajer agar dapat mempertahankan pendapatnya.

4. Perencanaan dan Pengawasan

Aktivitas perencanaan dinyatakan oleh Anthony (1965) sebagai tiga tipe yang berbeda, yaitu
perencanaan strategis, perencanaan taktis dan perencanaan operasional.

a. Perencanaan Strategis umumnya meliputi perencanaan jangka panjang dan berada pada tingkatan
yang paling tinggi pada sistem perusahaan/organisasi.

b. Perencanaan praktis merupakan perencanaan untuk menentukan bagaimana sasaran-sasaran


strategis dapat dicapai.

c. Perencanaan operasional meliputi perencanaan pada tingkat yang paling rinci.

5.Gaya Manajemen

d. Kepemimpinan

Manajemen yang efektif seringkali berarti kepemimpinanyang baik. Pemimpin yang baik menurut Parker
(1989) mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
· Penemu Kesempatan

· Melakukan hal-hal yang benar

· Mengetahui bagaimana membuat orang lain merasa senang

· Dapat memberi semangat kepada orang lain

· Dapat menerima orang lain seperti adanya, bukan apa yang seharusnya

· Menitikberatkan pada kondisi saat ini bukan saat lampau

· Mempunyai kemampuan untuk mempercayai orang lain dan mengambil resiko dari kepercayaan
tersebut.

· Tidak membutuhkan ijin terus menerus dalam melakukan tindakan

· Tidak membutuhkan penghargaan

· Mempunyai visi terhadap masa yang akan datang, yang akan mengarahkan tindakan-tindakannya

· Selalu berpikir untuk mencapai keberhasilan, kegagalan adalah konsep yang

tidak pernah ada

· Tidak akan membuang-buang waktu dengan kekhawatiran yang tidak perlu.

e. Teori X dan Teori Y

Teori X dan Teori Y merupakan teori yang dikemukakan oleh Douglas Mc.

Gregor (1946)

i. Teori X (autocratic) adalah teori yang menyatakan bahwa manajer cenderung untuk percaya bahwa
manusia pada dasarnya mempunyai sifat tidak menyukai bekerja dan jika mungkin akan mengelakkanya.
Oleh karena itu pekerja harus terus diarahkan, dimotivasi dan diawasi dengan keras.

ii. Teori Y merupakan kebalikan dari teori X yaitu bahwa manajer cenderung untuk percaya

bahwa manusia menyukai pekerjaan mereka dan mendapatkan kepuasan dari pekerjaan tersebut.

f. Delegasi Kewenangan
Manajer harus tahu apa yang harus dikerjakan dan apa yang dapat didelagasikan ke bawahan. Untuk
menentukan hal tersebut tergantung dari beberapa faktor yang berhubungan yaitu antara lain kekuatan
dan kelemahan manajer itu sendiri, kekuatan dan kelemahan bawahan, waktu yang tersedia untuk
menyelesaikan masalah, pentingnya pekerjaan tersebut dan tingkat resiko yang berhubungan dengan
keberhasilan pekerjaan tersebut.

g. Manajemen dengan Penyimpangan ( Management by Exception)

Manajemen dengan penyimpangan merupakan bentuk pengawasan manajemen dimana perhatian


manajerial difokuskan pada besarnya penyimpangan dari standar.

h. Manajemen dengan Tujuan ( Management by Objectives)

Manajemen dengan Tujuan seringkalli digunakan untuk mengarahkan dan mengevaluasi kinerja pekerja
yang mempunyai kemampuan untuk mengawasi dirinya sendiri (pekerja teori Y)

SIM & PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Gibson, 1988

• Keputusan merupakan mekanisme organisasi untuk melakukan upaya mencapai keadaaan yg


diinginkan. Jadi keputusan adalah tanggapan organisasi atas suatu masalah.

Jenis Keputusan Bersadarkan Struktur Organisasi (Kumorotomo & Isbandono, 2001)

1. KeputusanAdministratif

• Keputusan diambil oleh administrator/manajer puncak.

• Bersifat umum & menyeluruh

• Berfungsi sbg landasan kebijakan & keptusan teknis operasional organisasi.

2. KeputusanEksekutif

• Keputusan diambil manajer eksekutif shgkeputusan terkait dg permasalahan yg lebih teknis ttp belum
merupakankeputusan operasional.

3. Keputusan Operasional
• Keputusan yg diambil oleh manajer operasional dlm rangka pelaksanaan gagasan, arahan & kebijakan
manajer di atasnya disesuaikan dg sistem koordinasi yg dikembangkan oleh manajer eksekutif.

Metode Pengambilan Keputusan (Anwar & Oetojo, 2004)

1. Metode Rasional

Proses pengambilan keputusan yg lbh menekankan pd pengujian alternatif tindakan berdasarkan


fakta/informasi yg jelas & bukan hanya berlandaskan pd dugaan subyektif & dorongan emosional.

2. Metode Tawar Menawar

• Penyelesaian konflik melalui negosiasi.

3. Metode Agrigatif

• Metode ini dg menggunakan konsultan & tim-tim staf yg bekerja keras dlm merumuskan kebijakan
politik.

4. Metode Keranjang Sampah

• Metode ini lbh banyak menampilkan karakterdlm pengambilan keputusan pd isu yg bermacam-macam
dr peserta pengambilan keputusan & pd masalah yg timbul saat ini.

SIM & Pengambilan Keputusan

- Fokus SIM

- Decision Making

1. Keputusan Terprogram

2. Keputusan Semi Terprogram

3. Keputusan Tidak Terprogram

Tipe Keputusan Manajemen (Frederick H. Wu, 1984)

1. Keputusan Terprogram

Keputusan yg sifatnya berulang-ulang & rutin shg dpt diprogram

2. Keputusan Semi Terprogram


*Keputusan yg sifatnya sebagian dpt diprogram shg masih memerlukan pertimbangan2.

* Keputusan ini biasanya membutuhkan analisis & perhitungan terperinci krn sifatnya rumit.

*Keputusan ini banyak dilakukan manajemen tk. menengah.

3. Keputusan Tidak Terprogram

Keputusan yg sifatnya tdk selalu terjadi & tdk berulangulang. Keputusanini banyak dilakukan oleh
manajemen tk. Atas.

Konsep Pembuatan Keputusan dlm Kerangka SIM (Gorry & Morton dalam Kumorotomo, 2001)

1. Structured Decision System (SDS)

2. Decision Support System (DSS)

1. Structured Decision System (SDS)

Adalah serangkaian prosedur & mekanisme dlm rangka akumulasi data, penyimpanan, pengambilan, yg
didesain untuk mengkonversi data organisasi menjadi informasi yg sesuai dlm pembuatan keputusan
manajerial.

*Data yg dimaksudkan meliputi data ttg klien, fasilitas2, pegawai, penggajian, penyediaan pelayanan,
penyimpanan barang2, dll.

* Data disimpan dlm database yg digunakan untul level manajemen operasional, menengah, dan atas,
serta untuk staf.

2. Decision Support System (DSS)

Merupakan sistem komputer yg interaktif yg memiiliki posisi pd model keputusan analitis &
dispesialisasikan ke dlm database manajemen yg bs langsung diakses oleh manajer/pimpinan. Dpt
digunakan untuk membantu manajemen di dlm semua level organisasi dg jenis keputusan yg tdk
terstruktur

SDS + DSS = Terddapat banyak kelemahan untuk diterapkan pd organisasi publik -> The Interative
System Development Cycle (ISDC)

The Interative System Development Cycle/ISDC (Rubin, 1086)


Adalah gabungan design sistem informasi yg menggabungkan model tradisional dg berbagai
kelemahannya (SDS & DSS) dengan model baru yg lebih integratif. Juga merupakan model siklus sistem
informasi yg terus menerus mulai dr perencanaan sistem (seperti observasi thd kebutuhan yg akan
menentukan perencanaan sistem informasi) dan analisis kelayakannya bagi user, kemudian pelaksanaan
& pemeliharaannya. Dimungkinkan adanya adaptasi sistem thd perubahan yg tjd krn faktor eksternal &
internal.

A. Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Masalah semiterstrukstur & tidak terstruktur

Memberi dukungan untuk para manajer dalam semua level

Memberi dukungan bagi individu atau kelompok

Keputusan saling mempengaruhi atau dilakukan berurutan

Memberi dukungan bagi semua tahap proses pengambilan keputusan

Memberi dukungan bagi berbagai bentuk pengambilan keputusan

Bersifat adaptif dan fleksibel

Mudah digunakan

Dapat dikendalikan

Efektif

Mudah dikembangkan

Pemodelan & analisis

Kemampuan akses data

Standalone, terintegrasi dan berbasis web.

B. Kategori SPK

Turban (2005) mengkategorikan model sistem pendukung keputusan dalam tujuh


model, yaitu:
Model optimasi untuk masalah-masalah dengan alternatif-alternatif dalam jumlah relatif
kecil.
Model optimasi dengan algoritma.
Model optimasi dengan formula analitik.
Model simulasi.
Model heuristik.
Model prediktif.
Model-model yang lainnya.

C. Kategori SPK (2)

Model optimasi untuk masalah-masalah dengan alternatif-alternatif dalam jumlah relatif


kecil.
Model ini akan melakukan pencarian terhadap solusi terbaik dari sejumlah alternatif.

Teknik-teknik untuk penyelesaian masalah ini antara lain dengan menggunakan tabel
keputusan atau pohon keputusan.

D. Kategori SPK (3)

Model optimasi dengan algoritma.


Model ini akan melakukan pencarian terhadap solusi terbaik dari banyak alternatif.

Proses pencarian dilakukan tahap demi tahap.

Teknik-teknik untuk penyelesaian masalah ini antara lain dengan menggunakan linear
programming atau model matematika yang lainnya, atau menggunakan model jaringan.

E. Kategori SPK (4)

Model optimasi dengan formula analitik.


Model ini akan melakukan pencarian terhadap solusi hanya dengan satu langkah melalui
rumus tertentu.

Model seperti ini banyak dijumpai pada masalah-masalah inventory.

F. Kategori SPK (5)

Model simulasi.
Model ini akan melakukan pencarian terhadap solusi cukup baik atau solusi terbaik pada
beberapa alternatif yang akan diuji dalam penelitian.
Model ini lebih banyak digunakan untuk beberapa tipe simulasi.

G. Kategori SPK (6)

Model heuristik.
Model ini akan melakukan pencarian terhadap solusi yang cukup baik melalui
serangkaian aturan (rules).

Model ini lebih banyak direpresentasikan dengan menggunakan pemrograman heuristik


atau sistem pakar

Kategori SPK (3)


Model optimasi dengan algoritma
Model ini akan melakukan pencarian terhadap solusi terbaik dari banyak alternatif.
Proses pencarian dilakukan Tahap demi tahap.
Teknik-teknik untuk penyelesaian masalah ini antara lain dengan menggunakan linear
programming atau model matematika yang lainnya, atau menggunakan model jaringan.
Kategori SPK (4)
Model optimasi dengan formula analitik
Model ini akan melakukan pencarian terhadap solusi hanya dengan 1 langkah melalui
rumus tertentu
Model seperti ini banyak dijumpai pada masalah-masalah inventori
Kategori SPK (5)
Model simulasi
Model ini akan melakukan pencarian terhadap solusi cukup baik atau solusi terbaik pada
beberapa alternatif yang akan diuji dalam penelitian.
Model ini lebih banyak digunakan untuk beberapa tipe simulasi
Kategori SPK (6)
Model heuristik
Model ini akan melakukan pencarian terhadap solusi yang cukup baik melalui
serangkaian aturan (rules).
Model ini lebih banyak direpresentasikan dengan menggunakan pemrograman heuristik
atau sistem pakar.
Kategori SPK (7)
Model prediktif
Model ini akan melakukan prediksi untuk masa depan apabila diberikan skenario
tertentu.
Model ini lebih banyak direpresentasikan dengan menggunakan model peramalan
(forecasting) atau analisis Makov.
Kategori SPK (8)
Model-model yang lainnya.
Model ini akan menyelesaikan kasus What- if menggunakan formula tertentu.
Model ini lebih banyak digunakan pada pemodelan keuangan atau konsep antrian.
Komponen DSS (1)
Haag, dkk (2000)
Manajemen data (internal atau eksternal).
Manajemen model (merepresentasikan kejadian, fakta, atau situasi)
Manajemen antarmuka (menghubungkan antara pengguna dan sistem)
Komponen DSS (2)
Power (2002)
Antarmuka
Basis data (internal atau eksternal)
Model dan peralatan analisis (algoritma untuk membuat keputusan Berdasarkan
informasi pada basis data yang direpresentasikan dalam bentuk tabel atau graf).
Arsitektur DSS dan jaringan.
Komponen DSS (3)
Hattenschwiler (1999)
User dengan perbedaan hak akses dan fungsi dalam pengambilan keputusan.
Konteks keputusan.
Target sistem yang menggambarkan keutamaan preferensi.
Basis pengetahuan( Sumber data eksternal, basis data pengetahuan, data Warehouse
dan data databases, metode dan model matematis, prosedur, inferensi, program
administratif, dan sistem pelaporan).
Lingkungan kerja untuk persiapan, analisis, dan dokumentasi alternatif.
Komponen DSS (4)
Marakas (1999)
Sistem manajemen data.
Sistem manajemen modal.
Knowledge engine
Antarmuka
Pengguna
Komponen DSS (5)
Holsapple dan Whintson (1996)
Text-oriented DSS,
Database-oreinted DSS,
Spreadsheet-oriented DSS,
Solver-oriented DSS,
Rule-oreinted DSS, dan
Compound DSS
Komponen DSS (6)
Haag (2004)
Manajemen model
Manajemen Data
Manajemen antarmuka
Komponen DSS (7)
Turban, dkk (2005)
Manajemen data
Manajemen model
Manajemen eksternal
Subsistem berbasis pengetahuan
Antarmuka pengguna
Subsistem Manjemen Data (DMS)
Subsistem manajemen data, terdiri atas basis data yang berisi data-data yang terkait
dengan permasalahan yang akan diselesaikan.
Subsistem Manajemen Data

Elemen- elemen pada subsistem manajemen data


DSS database
Database Management System
Data dictionary
Query facity

KOMPONEN DSS (7)


Turban, dkk (2005)
Manajemen data
Manajemen model
Model-model eksternal
Subsistem berbasis pengetahuan
Antarmuka pengguna

Data= eksternal dan internal

Sistem berbasis komputer lainnya - internet, intranet ekstranet


Manajemen data, manajemen model, model-model eksternal, subsistem berbasis pengetahuan,
antarmuka pengguna
Basis pengetahuan terorganisasi, Manager (pengguna)

subsistem manajemen data (DMS)

Subsistem manajemen data, terdiri atas basis data yang berisi data-data yang terkait dengan
permasalahan yang akan diselesaikan
Subsistem manajemen delemen-elemen pada subsistem manajemen data:

DSS database
Database management sistem
Data dictionary
Query facility
Struktur DMS

Basis pengetahuan terorganisasi, Sumber data eksternal, Sumber data internal, data pribadi private,
data Warehouse perusahaan
DSS database, database management system: retrieval, inquiry, update, report generation , delete,
query facility, data dictionary
Manajemen antarmuka, manajemen model, subsistem berbasis pengetahuan
Subsistem manajemen model (MMS)

Subsistem manajemen model, merupakan pakai perangkat lunak yang berisi statistik, Ilmu
Manajemen, atau model kuantitatif lainnya yang mampu memberikan kapabilitas analitik bagi sistem
Struktur MMS:

Model: strategi taktik, operasional, statistik keuangan, teknik akuntansi, blok-blok pembentukan
model
Manajemen model: perintah-perintah pemodelan, pemeliharaan, bahasa pemodelan
Manajemen data, manajemen antarmuka, subsistem berbasis pengetahuan

Subsistem user interface


subsistem antarmuka, yang digunakan oleh pengguna untuk berkomunikasi dengan sistem
untuk sistem berbasis web, web browser digunakan untuk keperluan tersebut
user interface sistem

manajemen data dan dbms, sub sistem berbasis pengetahuan, manajemen model dan mbms
user interface management system, natural language processor, input action language, output
display language
user
subsistem manajemen berbasis pengetahuan

subsistem manajemen berbasis pengetahuan yang digunakan untuk mendukung subsistem-


subsistem yang lainnya
beberapa metode dalam kecerdasan buatan dapat digunakan untuk keperluan tersebut

kapabilitas DSS

secara umum DSS harus memiliki kemampuan untuk:

digunakan dengan mudah


mengakses berbagai sumber, tipe dan format data untuk berbagi permasalahan
mengakses berbagai kemampuan analisis dengan beberapa saran dan panduan
kemampuan antarmuka

berbagai format dan peralatan output


berbagai peralatan input dari pengguna
berbagai gaya dialog
mendukung komunikasi antar pengguna dan pengembang
mendukung pengetahuan dari pengguna
tersedia dialog untuk capture, penyimpanan dan analisis
dukungan dialog yang fleksibel dan adaptif
kemampuan data

data dengan berbagai tipe dan format


ekstraksi, capture the integrasi
fungsi akses data
fungsi manajemen basis data
Tersedianya berbagai cara pandang data secara logis
Dokumentasi data
Melakukan tracking terhadap pengguna data
Mendukung fleksibilitas dan adaptasi data
Kemampuan model

Kepustakaan model terkait aturan basis model


Fasilitas pembangun model
Manipulasi model
Fungsi manajemen basis model
Dokumentasi model
Tracking penggunaan model
Dukungan terhadap fleksibilitasnya adaptasi model

Anda mungkin juga menyukai