Anda di halaman 1dari 23

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

PADA MINIMARKET INDOMARET DAN ALFAMART

Disusun Oleh :

CHAIDIR TAMAMI : 17.11.1001.3509.008

HANI NUR RAMDHYANI : 17.11.1001.3509.049

MILA SRI RAMADHANI : 17.11.1001.3509.050

GILANG FATIHAH P.A : 17.11.1001.3509.093

ERWIN ADI SAPUTRA : 17.11/1001.3509.144

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945

SAMARINDA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Harapan kami semoga
makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca.

Makalah ini memang masih banyak kekurangan karena pengalaman yang


kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaannya.

Dalam penulisan makalah ini kami mengucapkan banyak terima kasih yang
sebesar - besarnya, kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
penyusunan ini yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu semoga Allah SWT
memberikan balasan yang setimpal kepada mereka amin yaa rabbal alamin.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan batasan
yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan. Sistem
informasi adalah kombinasi dari people, hardware, software, jaringan komunikasi,
sumber-sumber data, prosedur dan kebijakan yang terorganisasi dengan baik yang
dapat menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan menyebarluaskan informasi
dalam suatu organisasi. Orang bergantung pada sistem informasi untuk
berkomunikasi antara satu sama lain dengan menggunakan berbagai jenis alat
fisik (hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software), saluran
komunikasi (jaringan) dan data yang disimpan (sumber daya data). Seiring dengan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, sistem informasi memberikan
peran yang sangat penting dalam dunia bisnis sehingga seringkali orang
menggunakan keunggulan sistem informasi yang ia gunakan sebagai kunci
strategi bisnis.

Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh


manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat
penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat
alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila
kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami
ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil
keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan
mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping
itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.
Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak
informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data).
Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain
sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan
langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah
tujuan dalam mendesain sistem baru.

Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar


bisa menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan
dan pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya
adalah kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis
yang mengikuti suatu prosedur standar tertentu. Komputer bermanfaat utnuk
tugas-tugas pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi
menajemen melaksanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem
pengolahan data. Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan
kemampuan komputer untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi
pengambilan keputusan.

B. Tujuan penulisan

- Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui peranan


sistem informasi manajemen dalam sebuah perusahaan indomearet dan
alfamart
- Mengetahui kinerja dalam sebuah perusahaan indomaret dan alfamart
- Mengetahui sistem informasi manajemen dalam sebuah kegiatan
diperusahaan

\
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Informasi

Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan batasan
yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan (O’Brien
dan Marakas 2009). Sistem informasi dalam suatu pemahaman yang sederhana
dapat didefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang menyediakan
informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa (Sutono, 2007).
Sistem informasi adalah kombinasi dari people, hardware, software, jaringan
komunikasi, sumber-sumber data, prosedur dan kebijakan yang terorganisasi
dengan baik yang dapat menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan
menyebarluaskan informasi dalam suatu organisasi (O’Brien dan Marakas 2009).

Sistem informasi memuat berbagai informasi penting mengenai orang, tempat,


dan segala sesuatu yang ada di dalam atau di lingkungan sekitar organisasi.
Informasi sendiri mengandung suatu arti yaitu data yang telah diolah ke dalam
suatu bentuk yang lebih memiliki arti dan dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan. Data sendiri merupakan fakta-fakta yang mewakili suatu keadaan,
kondisi, atau peristiwa yang terjadi atau ada di dalam atau di lingkungan fisik
organisasi. Data tidak dapat langsung digunakan untuk pengambilan keputusan,
melainkan harus diolah lebih dahulu agar dapat dipahami, lalu dimanfaatkan
dalam pengambilan keputusan.

Sistem informasi mengandung tiga aktivitas dasar di dalamnya, yaitu:


aktivitas masukan (input), pemrosesan (processing), dan keluaran(output). Tiga
aktivitas dasar ini menghasilkan informasi yang dibutuhkan organisasi untuk
pengambilan keputusan, pengendalian operasi, analisis permasalahan, dan
menciptakan produk atau jasa baru. Masukan berperan di dalam pengumpulan
bahan mentah (raw data), baik yang diperoleh dari dalam maupun dari lingkungan
sekitar organisasi.Pemrosesan berperan untuk mengkonversi bahan mentah
menjadi bentuk yang lebih memiliki arti. Sedangkan, keluaran dimaksudkan untuk
mentransfer informasi yang diproses kepada pihak-pihak atau aktivitas aktivitas
yang akan menggunakan. Sistem informasi juga membutuhkan umpan balik
(feedback), yaitu untuk dasar evaluasi dan perbaikan ditahap input
berikutnya(Sutono, 2007).

Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan


piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi,
penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber
informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan keriga
terdiri dair sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan
pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri
dari sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan
kebijakan oleh tingkat manajemen.

Definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal


orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk
menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan
pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan
perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur
pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.

B. Sistem Informasi Manajemen

Menurut O’Brien dan Marakas (2009) tujuan dari sistem informasi


manajemen adalah: menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam
perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan
manajemen; menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan,
pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan; menyediakan
informasi untuk pengambilan keputusan. Ketiga tujuan tersebut menunjukkan
bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi
manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi
akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah,
menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi
dibutuhkan dam dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk
perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).

C. Perkembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Sesungguhnya, konsep sistem informasi telah ada sebelum munculnya


komputer. Sebelum pertengahan abad ke-20, pada masa itu masih digunakan kartu
punch, pemakaian komputer terbatas pada aplikasi akuntansi yang kemudian
dikenal sebagai sistem informasi akuntansi.Namun demikian para pengguna –
khususnya dilingkungan perusahaan -masih mengesampingkan kebutuhan
informasi bagi para manajer. Aplikasi akuntansi yang berbasis komputer tersebut
diberi nama pengolahan data elektronik (PDE).

Pada tahun 1964, komputer generasi baru memperkenalkan prosesor baru yang
menggunakan silicon chip circuitry dengan kemampuan pemrosesan yang lebih
baik. Untuk mempromosikan generasi komputer tersebut, para produsen
memperkenalkan konsep system informasi manajemen dengan tujuan utama yaitu
aplikasi komputer adalah untuk menghasilkan informasi bagi manajemen. Ketika
itumulai terlihat jelas bahwa komputer mampu mengisi kesenjanganakan alat
bantu yang mampu menyediakan informasi manajemen.Konsep SIM ini dengan
sangat cepat diterima oleh beberapa perusahaan dan institusi pemerintah dengan
skala besar seperti Departemen Keuangan khususnya untuk menangani
pengelolaan anggaran, pembiayaan dan penerimaan negara. Namun demikian,
para pengguna yang mencoba SIM pada tahap awal menyadari bahwa penghalang
terbesar justru datang dari para lapisan manajemen tingkat menengah – atas.

Perkembangan konsep ini masih belum mulus dan banyak organisasi mengalami
kegagalan dalam aplikasinya karena adanya beberapa hambatan, misalnya :

 Kekurang pahaman para pemakai tentang komputer,


 Kekurang pahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnis
dan peran manajemen
 Relatif mahalnya harga perangkat computer.
 Terlalu berambisinya para pengguna yang terlalu yakin dapat membangun
sistem informasi secara lengkap sehingga dapat mendukung semua lapisan
manajer.

Sementara konsep SIM terus berkembang, Morton, Gorry, dan Keendari


Massachussets Institute of Technology (MIT) mengenalkan konsep baru yang
diberi nama Sistem Pendukung Keputusan (Decision SupportSystems - DSS).
DSS adalah sistem yang menghasilkan informasi yang ditujukan pada masalah
tertentu yang harus dipecahkan atau keputusan yang harus dibuat oleh manajer.

Perkembangan yang lain adalah munculnya aplikasi lain, yaitu Otomatisasi


Kantor (office automation - OA), yang memberikan fasilitas untuk meningkatkan
komunikasi dan produktivitas paramanajer dan staf kantor melalui penggunaan
peralatan elektronik.

Belakangan timbul konsep baru yang dikenal dengan nama Artificial Intelligence
(AI), sebuah konsep dengan ide bahwa komputer bias diprogram untuk
melakukan proses lojik menyerupai otak manusia. Suatu jenis dari AI yang
banyak mendapat perhatian adalah ExpertSystems (ES), yaitu suatu aplikasi yang
mempunyai fungsi sebagai spesialis dalam area tertentu. Semua konsep di atas,
baik PDE, SM, OA, DSS, EIS, maupun AI merupakan aplikasi pemrosesan
informasi dengan menggunakan komputer dan bertujuan menyediakan informasi
untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan (Sutono, 2007).

D. Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam Bisnis dan Industri

Internet dan teknologi lainnya yang terhubung serta aplikasi-aplikasinya


telah mengubah cara operasi bisnis dan cara orang bekerja, sebaik bagaimana
sistem informasi mendukung proses bisnis, pengambilan keputusan, dan
keuntungan kompetitif. Sehingga, saat ini banyak bisnis menggunakan teknologi
internet untuk penggunaan website yang memungkinkan mereka dapat
menjalankan proses bisnisnya dan membuat aplikasi e-bisnis yang inovatif
(O’Brien dan Marakas 2009).

E-bisnis didefinisikan sebagai penggunaan teknologi internet untuk bekerja


dan menguasai proses bisnis, e-commerce, dan enterprise collaboration antara
sebuah perusahaan dengan konsumennya, suplier, dan stakeholder bisnis lainnya.
Hakikat dari e-bisnis dapat digeneralisasikan sebagai sebuah pertukaran nilai
secara online. Semua pertukaran online informasi, uang, sumber daya, jasa, atau
kombinasi dari semuanya berada di bawah payung e-bisnis.
Perusahaan-perusahaan bergantung pada aplikasi e-bisnis untuk (1)
memperbaharui proses bisnis internal, (2) implementasi sistem e-commerce
dengan konsumen dan suplier mereka, dan (3) mempromosikan enterprise
collaboration antara tim bisnis dan tim kerja.

Enterprise collaboration system melibatkan penggunaan software untuk


mendukung komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi antara anggota tim network
dan tim kerja. Sebuah bisnis mungkin menggunakan intranet, internet, ekstranet,
dan network lainnya untuk mengimplemtasikan beberapa sistem. Sebagai contoh,
karyawan dan konsultan eksternal mungkin berasal dari sebuah virtual team yang
mengunakan intranet perusahaan dan internet untuk e-mail, video conference,
e-discussion groups, dan halaman web dari work-in-progress information untuk
menggabungkan dalam proyek bisnis.

E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen,


manufaktur, service providers dan pedagang perantara (intermediaries) dengan
menggunakan jaringan-jaringan komputer (komputer networks) yaitu internet.
E-commerceatau bisa disebut perdagangan elektronik atau e-dagang adalah
penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem
elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya
yang melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem
manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
O’Brien dan Marakas (2009) menyatakan bahwa e-commerce adalah menjual,
membeli, memasarkan dan memebrikan pelayanan pada produk , jasa, dan
informasi pada network komputer yang bermacam-macam. Saat ini, banyak bisnis
yang menggunakan internet, ekstranet, intranet, dan network lainnya untuk
mendukung setiap tahap proses komersial, termasuk semua bentuk promosi,
penjualan, dan customer support dalam setiap World Wide Web untuk keamanan
internet dan mekanisme pembayaran yang meyakinkan proses pengiriman dan
pemabyaran. Sebagai contoh, sistem e-commerce termasuk website internet untuk
penjualan online, akses ekstranet untuk database inventori oleh konsumen besar,
dan penggunaan intranet perusahaan oleh penjualan untuk mengakses record
konsumen untuk customer relationship management.

E. Internetworking

Internetworking adalah suatu bentuk hubungan kerjasama yang terjalin dengan


menggunakan sarana teknologi informasi yaitu jaringan kerja komputer (computer
network) berbentuk internet, ekstranet dan intranet. O’Brien dan Marakas (2009)
menjelaskan bahwa bentuk hubungan kerjasama yang terjalin pada internet
working adalah dengan menggunakan sarana teknologi informasi yaitu jaringan
kerja komputer (computer network) berbentuk intranet, ekstranet dan internet.
Intranet adalah jaringan komputer yang penggunaannya sangat terbatas hanya
untuk pihak-pihak tertentu dalam perusahaan. Jaringan ini memungkinkan
karyawan dalam suatu perusahaan dapat saling berkomunikasi, berbagi informasi,
bekerja sama dan melakukan aktivitas lainnya yang dapat mendukung proses
bisnis. Keseluruhan implementasi jaringan tersebut merupakan bentuk kerja sama
perusahaan, baik di dalam perusahaan maupun dengan perusahaan lainnya.

Sedangkan ekstranet adalah jaringan yang memanfaatkan teknologi internet,


yang hanya sebatas menghubungkan perusahaan dengan pemasok, pelanggan dan
mitra bisnis dari perusahaan tersebut. Jadi, ekstranet memungkinkan mitra bisnis
suatu perusahaan untuk mengakses situs web intranet tertentu dan database
perusahaan.
Internet adalah suatu jaringan komputer yang terhubung satu sama lain, yang
dapat menjangkau ke seluruh dunia (Seminar, 2004). Perusahaan biasanya
memanfaatkan jaringan ini untuk pemasaran, penjualan dan semua aplikasi yang
berhubungan dengan pelanggan. Aplikasi yang paling sering digunakan adalah
situs website. Nugroho (2004) berpendapat, website merupakan sekumpulan
halaman (webpages), yang dimulai dengan halaman depan (homepage), yang
memberikan berbagai informasi, iklan dan program interaksi.

Menurut O’Brien dan Marakas (2009) dengan menggunakan internet working


perusahaan sebagai internet worked enterprises dapat memperoleh bussines value
antara lain:

· Mengatasi hambatan geografis yaitu dengan menyediakan costumer service


yang lebih baik dengan mempersingkat waktu dalam memenuhi permintaan
konsumen. Selain itu hal ini dapat mempercepat cash flow sebab pembayaran
sudah dilakukan secara on line, karena perusahaan juga melakukan kerja sama
dengan perusahaan perbankan. Mendapatkan revenue baru dari penjualan on line.

· Mengatasi hambatan waktu, karena dengan menggunakan IT yang berbasis


jaringan, informasi yang dibutuhkan maupun informasi yang disampaikan dari
perusahaan kepada pihak-pihak terkait dapat dilakukan pada saat itu juga dalam
hitungan detik.

· Mengatasi hambatan biaya, kolaborasi antara perusahaan dengan bussines


partner (customer dan supplier) serta para pekerja dapat dilakukan dengan lebih
efisien dengan menggunakan intranet, ekstranet dan internet. Karena komunikasi
yang terjalin baik dengan bussines partner ataupun dengan para pekerja
berlangsung secara interaktif maka kualitas bisnis dan pelayanan yang dihasilkan
dapat lebih baik. Pada akhirnya mampu menarik konsumen-konsumen baru,
karena pemasaran yang diterapkan sudah berbasis web yang dapat diakses secara
global.

· Mengatasi hambatan struktural, yaitu dengan mendukung linkages untuk


mecapai keunggulan yang kompetitif. Dengan adanya bisnis yang berbasis
e-commerce website maka pelaksanaan transaksi terhadap supplier dan customer
dapat dilakukan perusahaan dengan lebih fleksibel. Selain itu secara tidak
langsung perusahaan juga dapat membantu menumbuhkan kesetiaan customer dan
supplier melalui peningkatan pelayanan yang berbasis web tersebut. Sebagai
contoh baik supplier, customer ataupun pekerja sekalipun dapat dengan mudah
menyampaikan saran maupun keluhan-keluhan demi peningkatan kenyamanan
pelayanan, dengan menghiraukan jabatan struktural dan organisasi. Hilangnya
hambatan struktural ini dapat membantu terbentuknya pasar baru dan jaringan
distribusi yang lebih luas.
BAB III

KASUS

A. Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam Sebuah Perusahaan

Sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah


organisasi . sistem informasi memiliki peran dalam menunjang kegiatan bisnis
operasional,menunjang manajemen dalam pengambilan keputusan, dan
menunjang keunggulan strategi kompetetif organisasi.

Peran sistem informasi manajemen untuk mencapai keunggulan strategis dapat


dicontohkan pada suatu perusahaan yang mutuskan untuk mengubah seluruh
datanya menjadi basis data dengan alat penghubung standar (seperti alat
penghubung browser web) sehingga memungkinkan berbagi informasi dengan
para sekutu-sekutu bisnis dan pelanggannnya. Basis data yang terstandarisasi dan
dapat diakses melalui browser web mencerminkan pergeseran posisi perusahaan
secara strategis.

Persaingan merupakan kunci penentu keberhasilan sebuah organisasi bisnis.


Strategi persaingan yang diterapkan oleh bisnis/industri mampu memberikan
keunggulan organisasi, dengan memperhatikan faktor biaya, mutu dan kecepatan
proses. Keunggulan kompetitif akan membawa organisasi pada kemampuan
mengendalikan pasar dan meraih keuntungan usaha. Strategi bisnis menjadi pusat
yang mengendalikan strategi organisasi dan strategi informasi. Perubahan pada
salah satu strategi membutuhkan penyesuaian, agar tetap setimbang.

Hubungan antara strategi kompetitif perusahaan dan manfaat penggunaan


sistem informasi dikembangkan melalui beberapa lapisan, mulai dari perencanaan,
analisa dan perancangan. Sejalan dengan semakin luasnya pemanfaatan teknologi
informasi di lingkungan bisnis, maka pemisahan antara teknologi informasi dan
strategi kompetitif perusahaan semakin tidak terlihat. Hal ini karena seluruh
strategi kompetitif perusahaan harus memiliki teknologi informasi.
Strategi perusahaan berbasis sistem informasi perlu dibuat karena sumber
daya yang dimiliki perusahaan sangat terbatas, sehingga harus dimanfaatkan
secara optimal. Strategi ini juga digunakan untuk meningkatkan daya saing atau
kinerja perusahaan karena para kompetitor memiliki sumberdaya teknologi yang
sama dan memastikan bahwa aset teknologi informasi dapat dimanfaatkan secara
langsung maupun tidak langsung dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan,
baik berupa peningkatan pendapatan mapun pengurangan biaya. Selain itu,
strategi perusahaan berbasis sistem informasi digunakan untuk mencegah
terjadinya kelebihan atau kekurangan investasi serta menjamin bahwa teknologi
informasi yang direncanakan benar-benar menjawab kebutuhan bisnis perusahaan
akan informasi.
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Kegunaan Atau Fungsi Sistem Informasi Manajemen Pada Perusahaan

Pengertian Sistem Informasi

Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah sistem yang cukup kompleks.


Sistem ini dapat berjalan dengan baik apabila semua proses didukung dengan
teknologi yang tinggi, sumber daya yang berkualitas, dan yang paling penting
komitmen perusahaan. Sistem Informasi Manajemen berguna untuk mendukung
fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
Sistem Informasi Manajemen bertujuan menghasilkan informasi yang berguna
untuk perusahaan. Kegiatan ini mendukung proses bisnis perusahaan dan perlu
diperhatikan untuk kelangsungan perusahaan. Oleh karena itu, komitmen
perusahaan untuk menjalankan Sistem Informasi Manajemen haruslah sangat
tinggi agar proses yang terjadi dilantai produksi menjadi menguntungkan bagi
perusahaan.

Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi
manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi
yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk
masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya.
Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan
dibentuknya Sistem Informasi Manajemen adalah supaya organisasi memiliki
informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang
menyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang
strategis. Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola
organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas
organisasi.
Beberapa kegunaan atau fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai
berikut:

Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi
para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.

Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem


informasi secara kritis

Mengembangkan proses perencanaan yang efektif. Mengidentifikasi


kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi. Mengantisipasi
dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan
teknologi baru. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan
pemeliharaan sistem

Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi,


mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau
pelayanan mereka.

Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan


persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang
tersedia.

Sistem Informasi Manajemen untuk Pendukung Pengambilan Keputusan.

Sebuah sistem keputusan, yaitu model dari sistem dengan mana keputusan
diambil, dapat tertutup atau terbuka. Sebuah sistem keputusan tertutup
menganggap bahwa keputusan dipisah dari masukkan yang tidak diketahui dari
lingkungan. Dalam sistem ini pengambil keputusan dianggap mengetahui semua
perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya masing-masing.
B. Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan Kegiatan Manajemen

Sistem Informasi Untuk Pengendalian Operasional. Pengendalian


operasional adalah proses pemantapan agar kegiatan operasional dilaksanakan
secara efektif dan efisien. Pengendalian operasional menggunakan prosedur dan
aturan keputusan yang sudah ditentukan lebih dahulu. Sebagian besar keputusan
bisa diprogramkan.

Sistem Informasi Untuk Pengendalian Manajemen. Informasi pengendalian


manajemen diperlukan oleh manajer departemen untuk mengukur pekerjaan,
memutuskan tindakan pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru untuk
diterapkan personalia operasional, dna mengalokasi sumber daya.

Sistem Informasi Untuk Perencanaan Strategis. Tujuan perencanaan strategis


adalah untuk mengembangkan strategi dimana suatu organisasi akan mampu
mencapai tujuannya. Horison waktu untuk perencanaan strategis cenderung lama,
sehingga perubahan mendasar dalam organisasi bisa diadakan.

Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan Fungsi Organisasi. Sistem


informasi manajemen dapat dianggap sebagai suatu federasi subsistem yang
didasarkan atas fungsi yang dilaksanakan dalam suatu organisasi. Masing-masing
subsistem membutuhkan aplikasi-aplikasi untuk membentuk semua proses
informasi yang berhubungan dengan fungsinya,walaupun akan menyangkut
database, model base dan beberapa program komputer yang biasa untuk setiap
subsistem fungsional. Dalam masing-masing subsistem fungsional, terdapat
aplikasi untuk proses transaksi, pengendalian operasional, pengendalian
manajemen, dan perencanaan strategis.

Sistem informasi pada minimarket Indomaret dan minimarket Alfamart

Indomaret merupakan jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan


pokok dan kebutuhan sehari-hari. Dikelola oleh PT. Indomarco Prismatama cikal
bakal pembukaan indomaret di Kalimantan dan toko pertama dibuka di Ancol,
Jakarta utara.

Tahun 1997 perusahaan mengembangkan bisnis gerai waralaba pertama di


Indonesia, setelah indomaret teruji dengan lebih dari 230 gerai. Pada mei 2003
indomaret meraih penghargaan sebagai perusahaan Waralaba 2003 dari presiden
Megawati Soekarnoputri.

Hingga tahun 2011 indomaret mencapai 5482 gerai, dari 3479 gerai milik sendiri
dan sisanya 2003 gerai waralaba milik masyarakat, yang tersebar di kota-kota di
pulau jawa, bali, sumatera dan Sulawesi. Indomaret mudah ditemukan didaerah
perumahan, gedung perkantoran, dan fasilitas umum karena penempatan lokasi
gerai.. Didukung oleh 13 pusat distribusi, yang menggunakan teknologi mutakhir,
indomaret merupakan salah satu asset bisnis yang sangat menjanjikan.

Motto “mudah dan hemat”

Sistem informasi manajemenIndomaret

Laju pertumbuhan gerai indomaret sangat pesat dengan jumlah transaksi 14,99
juta transaksi per bulan didukung sistem teknologi yang handal. Sistem informasi
manajemen di indomaret pada setiap point of sales disetiap gerai mencakup sistem
penjualan, persedian dan penerimaan barang. Sistem ini dirancang untuk
memenuhi kebutuhan saat ini dengan memperhatikan perkembangan jumlah gerai
dan jumlah transaksi di masa mendatang.

Indomaret berupaya meningkatkan pelayanan dan kenyamanan belanja konsumen


dengan menerapkan sistem chek out yang menggunakan scanner di setiap kasir
dan pemasangan fasilitas pembayaran debit BCA.

Pada setiap pusat distribusinya diterapkan digital picking system (DPS). Sistem
teknologi informasi ini memungkinkan pelayanna permintaan dan suplai barang
dari pusat distribusi ke toko-toko dengan tingkat kecepatan yang tinggi dan
efisiensi yang optimal.
Alfamart adalah sebuah brand minimarket penyediaan kebutuhan hidup
sehari-hari oleh PT.sumber alfaria trijaya,tbk. Pada tahun 1989 merupakan awal
berdirinya alfamart,dengan mulainya usaha dagang rokok dan barang – barang
konsumsi oleh DJOKO SUSANTO dan keluarga yang kemudian mayoritas
kepemilikanya dijual kepada PT.HM Sampoerna pada tahun 1989. Pada tahun
1994 struktur kepemilikan berubah menjadi (70%) dimiliki oleh PT.HM
Sampoerna tbk dan (30%) dimiliki oleh PT.Sigmantara alfindo (keluarga djoko
susanto)

PT.Alfa minimart utama (amu) didirikan pada tanggal 27 juli 1999,dengan


pemegang saham PT.Alfa retailindo,tbk sebesar (51%) dan PT.Lancar distrindo
sebesar sebesar (49%), PT.Alfa minimart utama(amu) ini kemudian membuka alfa
minimart pada tanggal 18 oktober 1999 berlokasi jalan beringin
raya,karawaci.tangerang.

Pada tanggal 27 juli 2002,PT HM Sampoerna tbk secara resmi merestrukturisasi


kepemilikanya sahamnya di PT.Alfa retailindo yang semula (54,40%) dikurangi
menjadi (23,4%) disisi lain, perusahaan rokok terbesar kedua di Indonesia akan
mulai mengarap serius pasar minimarket yang selama ini belum tergarap melalui
alfa.

Pada tanggal 1 agustus 2002,kepemilikan beralih ke PT. sumber Alfaria trijaya


dengan pemegang saham PT.HM Sampoerna ,tbk sebesar (70%) dan sigmantara
alfindo sebesar (30%) kemudian nama alfa minimart diganti menjadi alfamart
pada 1 januari 2003.pada tahun 2005 jumlah gerai alfamart bertumbuh pesat
menjadi 1.293 gerai hanya dalam 6 tahun semua toko berada dipulau jawa.

Awal tahun 2006 PT.HM sampoerna,tbk menjual sahamnya,sehingga struktur


kepemilikan menjadi PT. Sigmantara alfindo (60%)dan PT.cakrawala mulia
prima(40%) mendapat sertifikat Iso9001:2000 untuk system manajemen mutu”.
Petengahan 2007 Alfamart,sebagai jarang minimarket pertama diindonesia yang
memperoleh sertifikat Iso 9001 : 2000 untuk system manajemen mutu.jumlah
gerai mencapai 2000 toko dan telah memasuki pasar lampung. Awal 2009
menjadi perusahaan public tgl 15 januari 2009 dibursa efek Indonesia disertai
dengan penambahan jumlah gerai mencapai 3000 toko dan juga memasuki pasar
bali.

Motto “belanja puas,harga pas”

System informasi perusahaaan Alfamart

Lajunya pertumbuhan gerai toko alfamart yang cepat dengan transaksi lebih dari
40 transaksi struk perbulan ,dapat terlaksana karena didukung oleh system
teritegrasi pada setiap poin of sales (POS) kasir disemua gerai yang mencakup
system penjualan,persediaan,dan penerimaan barang. Teknologi di pos kasir
dirancang sudah memenuhi kebutuhan perkembangan dan transaksi di masa depan.
Untuk mempercepat pelayanan dan keyamanan belanja dikasir, alfamart
menggunakan pemandaian scanner barcode, pembayaran pun kini memberikan
kemudahan bagi konsumen dengan menggunakan bca debit,mandiri debit dan
berbagai macam bank yang tercantum.

Dalam diadakan distribusi barang ,alfamart menerapkan digital packing system


dan tail gate system pada pusat distribusinya. kedua system dan tail gate system
pada setiap distribusinya. keduan system ini mempercepat dan meningkatkan
efisiensi proses pengambilan barang dari rak penyimpanan dan pemuatan barang
ke armada pengirim maupun barang di gerai alfamart.

Persediaan operasi toko adalah salah satu system yang sudah ditetapkan
perusahaan agar kegiatan di toko berjalan dengan lancar atau sempurna. Adapun
pengendalian toko tersebut adalah:

1. pengendalian persediaan
2. pengendalian penjualan
3. pengendalian biaya
4. pengendalian administrasi
5. pendapat lain-lain
6. pengendalian lingkungan
Menurut sofian mohamad hatta(1993) persediaan dapat didefinisikan sebagai
berikut:

Persediaan adalah suatu aktiva lancar yang meliputi barang-barang milik


perusaahan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang sangat normal.
Setiap perusahaan ,perusahan perdagangan ataupun perusahaan pabrik serta
perusahan jasa selalu mengadakan persediaan. Tanpa adanya persediaan, para
perusahan akan dihadapikan pada resiko bahwa perusahaanya pada suatu waktu
tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan meminta barang /jasa.persediaan
diadakan keuntungan yang diharapkan tersebut lebih besar dari pada yang
ditimbulkannya.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah


organisasi . Sistem informasi memiliki peran dalam menunjang kegiatan bisnis
operasional,menunjang manajemen dalam pengambilan keputusan, dan
menunjang keunggulan strategi kompetetif organisasi.

Kesimpulannya adalah kedua minimarket menyediakan kebutuhan pokok dan


kebutuhan sehari-hari. Kedua perusahan ini memkai sistem poin of sales (POS)
kasir disemua gerai yang mencakup system penjualan,persediaan,dan penerimaan
barang. Distribusinya sama- sama menerapkan digital picking system (DPS).
Sistem teknologi informasi ini memungkinkan pelayanna permintaan dan suplai
barang dari pusat distribusi ke toko-toko. Selain itu alfamart menggunakan
sistem Persediaan operasi toko adalah salah satu sistem yang sudah ditetapkan
perusahaan agar kegiatan di toko berjalan dengan lancar atau sempurna.

Fasilitas pembayaran yang di berikan indomaret hanya debit BCA.


Sedangkan fasilitas pembayran yang diberikan alfamart cukup banyak diantaranya
adalah BCA debit, mandiri debit dan berbagai macam bank yang tercantum

B. Saran

Sebaiknya sistem informasi juga mencakup semua kegiatan di perusahaan


tidak cuma di bidang organisasi dalam perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

# http://nyomandarma.blogspot.com/2012/01/sistem-informasi-manajemen-dan-p
eranan.html

# http://nda-aping.blogspot.com

# id.wikipedia.

http://indomaret.co.id/about/sistem-distribusi/

http://www.alfamartku.com/

http://makalahperusahanalfamart.blogspot.com/2011/12/makalah-riset-perusahaan
-alfamart.html

http://indahbungasaputri.blogspot.co.id/2013/11/sistem-informasi-pada-minimark
et_6.html

Anda mungkin juga menyukai