Anda di halaman 1dari 26

SISTEM INFORMASI TEKNOLOGI

PADA MINIMARKET INDOMARET DAN ALFAMART

Disusun untuk memenuhi dan melengkapi tugas mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen

Oleh :

Desy Kusnawati ( 1800861201303 )

Fenny Alya Putri ( 1800861201168 )

JURUSAN MANAJEMEN

UNIVERSITAS BATANGHARI JAMBI

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Harapan kami
semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman


yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaannya.

Dalam penulisan makalah ini kami mengucapkan banyak terima kasih


yang sebesar - besarnya, kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
penyusunan ini yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu semoga Allah SWT
memberikan balasan yang setimpal kepada mereka amin yaa rabbal alamin.

Jambi, 15 Oktober 2020

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan


batasan yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan.
Sistem informasi adalah kombinasi dari people, hardware, software, jaringan
komunikasi, sumber-sumber data, prosedur dan kebijakan yang terorganisasi
dengan baik yang dapat menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan
menyebarluaskan informasi dalam suatu organisasi. Orang bergantung pada
sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu sama lain dengan menggunakan
berbagai jenis alat fisik (hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi
(software), saluran komunikasi (jaringan) dan data yang disimpan (sumber daya
data). Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, sistem
informasi memberikan peran yang sangat penting dalam dunia bisnis sehingga
seringkali orang menggunakan keunggulan sistem informasi yang ia gunakan
sebagai kunci strategi bisnis.

Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh


manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat
penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat
alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila
kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami
ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil
keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan
mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping
itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.
Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak
informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data).
Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain
sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system).
Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang
berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru. Sebuah perusahaan
mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa menjalankan
kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan pembayaran
atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya adalah kegiatan
pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti
suatu prosedur standar tertentu. Komputer bermanfaat utnuk tugas-tugas
pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi menajemen
melkasanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem pengolahan data.
Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan komputer
untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi pengambilan keputusan.

B. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui peranan sistem
informasi manajemen dalam sebuah perusahaan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Informasi

Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan


batasan yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan
(O’Brien dan Marakas 2009). Sistem informasi dalam suatu pemahaman yang
sederhana dapatdidefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang
menyediakaninformasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa
(Sutono, 2007). Sistem informasi adalah kombinasi dari people, hardware,
software, jaringan komunikasi, sumber-sumber data, prosedur dan kebijakan yang
terorganisasi dengan baik yang dapat menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan,
dan menyebarluaskan informasi dalam suatu organisasi (O’Brien dan Marakas
2009).

Sistem informasi memuat berbagai informasi penting mengenai orang,


tempat, dan segala sesuatu yang ada di dalam atau di lingkungan sekitarorganisasi.
Informasi sendiri mengandung suatu arti yaitu data yang telahdiolah ke dalam
suatu bentuk yang lebih memiliki arti dan dapatdigunakan untuk pengambilan
keputusan. Data sendiri merupakan fakta-fakta yang mewakili suatu keadaan,
kondisi, atau peristiwa yang terjadiatau ada di dalam atau di lingkungan fisik
organisasi. Data tidak dapat langsung digunakan untuk pengambilan keputusan,
melainkan harus diolah lebih dahulu agar dapat dipahami, lalu dimanfaatkan
dalam pengambilan keputusan.

Sistem informasi mengandung tiga aktivitas dasar di dalamnya, yaitu:


aktivitas masukan (input), pemrosesan (processing), dan keluaran(output). Tiga
aktivitas dasar ini menghasilkan informasi yang dibutuhkan organisasi untuk
pengambilan keputusan, pengendalian operasi, analisis permasalahan, dan
menciptakan produk atau jasa baru. Masukan berperan di dalam pengumpulan
bahan mentah (raw data), baik yang diperoleh dari dalam maupun dari lingkungan
sekitar organisasi.Pemrosesan berperan untuk mengkonversi bahan mentah
menjadi bentuk yang lebih memiliki arti. Sedangkan, keluaran dimaksudkan untuk
mentransferinformasi yang diproses kepada pihak-pihak atau aktivitas aktivitas
yang akan menggunakan. Sistem informasi juga membutuhkanumpan balik
(feedback), yaitu untuk dasar evaluasi dan perbaikan ditahap input berikutnya
(Sutono, 2007).

Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan


piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi,
penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber
informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan keriga
terdiri dair sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan
pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri
dari sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan
kebijakan oleh tingkat manajemen.

Definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal


orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk
menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan
pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan
perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur
pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.

C. Sistem Informasi Manajemen

Menurut O’Brien dan Marakas (2009) tujuan dari sistem informasi


manajemen adalah: menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam
perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan
manajemen; menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan,
pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan; menyediakan
informasi untuk pengambilan keputusan. Ketiga tujuan tersebut menunjukkan
bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi
manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi
akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah,
menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi
dibutuhkan dam dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk
perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).

D. Perkembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Sesungguhnya, konsep sistem informasi telah ada sebelum


munculnyakomputer. Sebelum pertengahan abad ke-20, pada masa itu
masihdigunakan kartu punch, pemakaian komputer terbatas pada
aplikasiakuntansi yang kemudian dikenal sebagai sistem informasi
akuntansi.Namun demikian para pengguna – khususnya dilingkungan perusahaan
-masih mengesampingkan kebutuhan informasi bagi para manajer.
Aplikasiakuntansi yang berbasis komputer tersebut diberi nama pengolahan data
elektronik (PDE).

Pada tahun 1964, komputer generasi baru memperkenalkan prosesorbaru


yang menggunakan silicon chip circuitry dengan kemampuanpemrosesan yang
lebih baik. Untuk mempromosikan generasikomputer tersebut, para produsen
memperkenalkan konsep sisteminformasi manajemen dengan tujuan utama yaitu
aplikasi komputeradalah untuk menghasilkan informasi bagi manajemen. Ketika
itumulai terlihat jelas bahwa komputer mampu mengisi kesenjanganakan alat
bantu yang mampu menyediakan informasi manajemen.Konsep SIM ini dengan
sangat cepat diterima oleh beberapaperusahaan dan institusi pemerintah dengan
skala besar sepertiDepartemen Keuangan khususnya untuk menangani
pengelolaananggaran, pembiayaan dan penerimaan negara. Namun demikian, para
pengguna yang mencoba SIM pada tahap awalmenyadari bahwa penghalang
terbesar justru datang dari para lapisanmanajemen tingkat menengah – atas.
Perkembangan konsep ini masih belum mulus dan banyak organisasi
mengalami kegagalan dalam aplikasinya karena adanya beberapahambatan,
misalnya :

Ø Kekurang pahaman para pemakai tentang komputer,

Ø Kekurang pahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnis

dan peran manajemen

Ø Relatif mahalnya harga perangkat computer.

Ø Terlalu berambisinya para pengguna yang terlalu yakin dapat membangun


sistem informasi secara lengkap sehingga dapat mendukung semua lapisan
manajer.

Sementara konsep SIM terus berkembang, Morton, Gorry, dan Kendari


Massachussets Institute of Technology (MIT) mengenalkan konsep baru yang
diberi nama Sistem Pendukung Keputusan (Decision SupportSystems - DSS).
DSS adalah sistem yang menghasilkan informasi yangditujukan pada masalah
tertentu yang harus dipecahkan ataukeputusan yang harus dibuat oleh manajer.

Perkembangan yang lain adalah munculnya aplikasi lain, yaitu


Otomatisasi Kantor (office automation - OA), yang memberikan fasilitas untuk
meningkatkan komunikasi dan produktivitas paramanajer dan staf kantor melalui
penggunaan peralatan elektronik.

Belakangan timbul konsep baru yang dikenal dengan nama Artificial


Intelligence (AI), sebuah konsep dengan ide bahwa komputer bisa diprogram
untuk melakukan proses lojik menyerupai otak manusia.Suatu jenis dari AI yang
banyak mendapat perhatian adalah Expert Systems (ES), yaitu suatu aplikasi yang
mempunyai fungsi sebagaispesialis dalam area tertentu.Semua konsep di atas,
baik PDE, SM, OA, DSS, EIS, maupun AI merupakan aplikasi pemrosesan
informasi dengan menggunakan komputer dan bertujuan menyediakan informasi
untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan (Sutono, 2007).
E. Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam Bisnis dan Industri

Internet dan teknologi lainnya yang terhubung serta aplikasi-aplikasinya


telah mengubah cara operasi bisnis dan cara orang bekerja, sebaik bagaimana
sistem informasi mendukung proses bisnis, pengambilan keputusan, dan
keuntungan kompetitif. Sehingga, saat ini banyak bisnis menggunakan teknologi
internet untuk penggunaan website yang memungkinkan mereka dapat
menjalankan proses bisnisnya dan membuat aplikasi e-bisnis yang inovatif
(O’Brien dan Marakas 2009).

E-bisnis didefinisikan sebagai penggunaan teknologi internet untuk


bekerja dan menguasai proses bisnis, e-commerce, dan enterprise collaboration
antara sebuah perusahaan dengan konsumennya, suplier, dan stakeholder bisnis
lainnya. Hakikat dari e-bisnis dapat digeneralisasikan sebagai sebuah pertukaran
nilai secara online. Semua pertukaran online informasi, uang, sumber daya, jasa,
atau kombinasi dari semuanya berada di bawah payung e-bisnis. Perusahaan-
perusahaan bergantung pada aplikasi e-bisnis untuk (1) memperbaharui proses
bisnis internal, (2) implementasi sistem e-commerce dengan konsumen dan
suplier mereka, dan (3) mempromosikan enterprise collaboration antara tim bisnis
dan tim kerja.

Enterprise collaboration system melibatkan penggunaan software untuk


mendukung komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi antara anggota tim network
dan tim kerja. Sebuah bisnis mungkin menggunakan intranet, internet, ekstranet,
dan network lainnya untuk mengimplemtasikan beberapa sistem. Sebagai contoh,
karyawan dan konsultan eksternal mungkin berasal dari sebuah virtual team yang
mengunakan intranet perusahaan dan internet untuk e-mail, video conference, e-
discussion groups, dan halaman web dari work-in-progress information untuk
menggabungkan dalam proyek bisnis.

E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen,


manufaktur, service providers dan pedagang perantara (intermediaries) dengan
menggunakan jaringan-jaringan komputer (komputer networks) yaitu internet
(www.binushacker.net). E-commerceatau bisa disebut perdagangan elektronik
atau e-dagang adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan
jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan
komputer lainnya yang melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data
elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data
otomatis.

O’Brien dan Marakas (2009) menyatakan bahwa e-commerce adalah


menjual, membeli, memasarkan dan memebrikan pelayanan pada produk , jasa,
dan informasi pada network komputer yang bermacam-macam. Saat ini, banyak
bisnis yang menggunakan internet, ekstranet, intranet, dan network lainnya untuk
mendukung setiap tahap proses komersial, termasuk semua bentuk promosi,
penjualan, dan customer support dalam setiap World Wide Web untuk keamanan
internet dan mekanisme pembayaran yang meyakinkan proses pengiriman dan
pemabyaran. Sebagai contoh, sistem e-commerce termasuk website internet untuk
penjualan online, akses ekstranet untuk database inventori oleh konsumen besar,
dan penggunaan intranet perusahaan oleh penjualan untuk mengakses record
konsumen untuk customer relationship management.

F. Internet working

Internet working adalah suatu bentuk hubungan kerjasama yang terjalin


dengan menggunakan sarana teknologi informasi yaitu jaringan kerja komputer
(computer network) berbentuk internet, ekstranet dan intranet. O’Brien dan
Marakas (2009) menjelaskan bahwa bentuk hubungan kerjasama yang terjalin
padainternetworking adalah dengan menggunakan sarana teknologi informasi
yaitu jaringan kerja komputer (computer network) berbentuk intranet, ekstranet
dan internet. Intranet adalah jaringan komputer yang penggunaannya sangat
terbatas hanya untuk pihak-pihak tertentu dalam perusahaan. Jaringan ini
memungkinkan karyawan dalam suatu perusahaan dapat saling berkomunikasi,
berbagi informasi, bekerja sama dan melakukan aktivitas lainnya yang dapat
mendukung proses bisnis. Keseluruhan implementasi jaringan tersebut merupakan
bentuk kerja sama perusahaan, baik di dalam perusahaan maupun dengan
perusahaan lainnya.
Sedangkan ekstranet adalah jaringan yang memanfaatkan teknologi
internet, yang hanya sebatas menghubungkan perusahaan dengan pemasok,
pelanggan dan mitra bisnis dari perusahaan tersebut. Jadi, ekstranet
memungkinkan mitra bisnis suatu perusahaan untuk mengakses situs web intranet
tertentu dan database perusahaan.

Internet adalah suatu jaringan komputer yang terhubung satu sama lain,
yang dapat menjangkau ke seluruh dunia (Seminar, 2004). Perusahaan biasanya
memanfaatkan jaringan ini untuk pemasaran, penjualan dan semua aplikasi yang
berhubungan dengan pelanggan. Aplikasi yang paling sering digunakan adalah
situs website. Nugroho (2004) berpendapat, website merupakan sekumpulan
halaman (webpages), yang dimulai dengan halaman depan (homepage), yang
memberikan berbagai informasi, iklan dan program interaksi.

Menurut O’Brien dan Marakas (2009)dengan menggunakan


internetworkingperusahaan sebagai internet worked enterprises dapat memperoleh
bussines value antara lain:

• Mengatasi hambatan geografis yaitu dengan menyediakan costumer service


yang lebih baik dengan mempersingkat waktu dalam memenuhi permintaan
konsumen. Selain itu hal ini dapat mempercepat cash flow sebab pembayaran
sudah dilakukan secara on line, karena perusahaan juga melakukan kerja sama
dengan perusahaan perbankan. Mendapatkanrevenue baru dari penjualan on line.

• Mengatasi hambatan waktu, karena dengan menggunakan IT yang berbasis


jaringan, informasi yang dibutuhkan maupun informasi yang disampaikan dari
perusahaan kepada pihak-pihak terkait dapat dilakukan pada saat itu juga dalam
hitungan detik.

• Mengatasi hambatan biaya, kolaborasi antara perusahaan dengan bussines


partner (customer dan supplier) serta para pekerja dapat dilakukan dengan lebih
efisien dengan menggunakan intranet, ekstranet dan internet. Karena komunikasi
yang terjalin baik dengan bussines partner ataupun dengan para pekerja
berlangsung secara interaktif maka kualitas bisnis dan pelayanan yang dihasilkan
dapat lebih baik. Pada akhirnya mampu menarik konsumen-konsumen baru,
karena pemasaran yang diterapkan sudah berbasis web yang dapat diakses secara
global.

• Mengatasi hambatan struktural, yaitu dengan mendukung linkages untuk


mecapai keunggulan yang kompetitif. Dengan adanya bisnis yang berbasis e-
commerce website maka pelaksanaan transaksi terhadap supplier dancustomer
dapat dilakukan perusahaan dengan lebih fleksibel. Selain itu secara tidak
langsung perusahaan juga dapat membantu menumbuhkan kesetiaan customer dan
supplier melalui peningkatan pelayanan yang berbasis web tersebut. Sebagai
contoh baik supplier,customer ataupun pekerja sekalipun dapat dengan mudah
menyampaikan saran maupun keluhan-keluhan demi peningkatan kenyamanan
pelayanan, dengan menghiraukan jabatan struktural dan organisasi. Hilangnya
hambatan struktural ini dapat membantu terbentuknya pasar baru dan jaringan
distribusi yang lebih luas.
BAB III

KASUS

A. Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam Sebuah Perusahaan

Sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah organisasi
sistem informasi memiliki peran dalam menunjang kegiatan bisnis
operasional,menunjang manajemen dalam pengambilan keputusan, dan
menunjang keunggulan strategi kompetetif organisasi.

Peran sistem informasi manajemen untuk mencapai keunggulan strategis dapat


dicontohkan pada suatu perusahaan yang mutuskan untuk mengubah seluruh
datanya menjadi basis data dengan alat penghubung standar (seperti alat
penghubung browser web) sehingga memungkinkan berbagi informasi dengan
para sekutu-sekutu bisnis dan pelanggannnya. Basis data yang terstandarisasi dan
dapat diakses melalui browser web mencerminkan pergeseran posisi perusahaan
secara strategis.

Persaingan merupakan kunci penentu keberhasilan sebuah organisasi bisnis.


Strategi persaingan yang diterapkan oleh bisnis/industri mampu memberikan
keunggulan organisasi, dengan memperhatikan faktor biaya, mutu dan kecepatan
proses. Keunggulan kompetitif akan membawa organisasi pada kemampuan
mengendalikan pasar dan meraih keuntungan usaha. Strategi bisnis menjadi pusat
yang mengendalikan strategi organisasi dan strategi informasi. Perubahan pada
salah satu strategi membutuhkan penyesuaian, agar tetap setimbang.

Hubungan antara strategi kompetitif perusahaan dan manfaat penggunaan


sistem informasi dikembangkan melalui beberapa lapisan, mulai dari perencanaan,
analisa dan perancangan. Sejalan dengan semakin luasnya pemanfaatan teknologi
informasi di lingkungan bisnis, maka pemisahan antara teknologi informasi dan
strategi kompetitif perusahaan semakin tidak terlihat. Hal ini karena seluruh
strategi kompetitif perusahaan harus memiliki teknologi informasi.
Strategi perusahaan berbasis sistem informasi perlu dibuat karena sumber daya
yang dimiliki perusahaan sangat terbatas, sehingga harus dimanfaatkan secara
optimal. Strategi ini juga digunakan untuk meningkatkan daya saing atau kinerja
perusahaan karena para kompetitor memiliki sumberdaya teknologi yang sama
dan memastikan bahwa aset teknologi informasi dapat dimanfaatkan secara
langsung maupun tidak langsung dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan,
baik berupa peningkatan pendapatan mapun pengurangan biaya. Selain itu,
strategi perusahaan berbasis sistem informasi digunakan untuk mencegah
terjadinya kelebihan atau kekurangan investasi serta menjamin bahwa teknologi
informasi yang direncanakan benar-benar menjawab kebutuhan bisnis perusahaan
akan informasi.
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Kegunaan Atau Fungsi Sistem Informasi Manajemen Pada Perusahaan

a. Pengertian Sistem Informasi

Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah sistem yang cukup kompleks.


Sistem ini dapat berjalan dengan baik apabila semua proses didukung dengan
teknologi yang tinggi, sumber daya yang berkualitas, dan yang paling penting
komitmen perusahaan. Sistem Informasi Manajemen berguna untuk mendukung
fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
Sistem Informasi Manajemen bertujuan menghasilakn informasi yang berguna
untuk perusahaan. Kegiatan ini mendukung proses bisnis perusahaan dan perlu
diperhatikan untuk kelangsungan perusahaan. Oleh karena itu, komitmen
perusahaan untuk menjalankan Sistem Informasi Manajemen haruslah sangat
tinggi agar proses yang terjadi dilantai produksi menjadi menguntungkan bagi
perusahaan.

Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi
manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi
yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-
masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya.
Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan
dibentuknya Sistem Informasi Manajemen adalah supaya organisasi memiliki
informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang
menyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang
strategis. Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola
organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas
organisasi
Beberapa kegunaan atau fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai
berikut:

• Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat
bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.

• Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan


sistem informasi secara kritis

• Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.

• Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung


sistem informasi

• Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi

• Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari


sistem informasi dan teknologi baru.

• Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan


pemeliharaan sistem

Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi,


mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau
pelayanan mereka.

Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan


pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.

Sistem Informasi Manajemen untuk Pendukung Pengambilan Keputusan.

Sebuah sistem keputusan, yaitu model dari sistem dengan mana keputusan
diambil, dapat tertutup atau terbuka. Sebuah sistem keputusan tertutup
menganggap bahwa keputusan dipisah dari masukkan yang tidak diketahui dari
lingkungan. Dalam sistem ini pengambil keputusan dianggap mengetahui semua
perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya masing-masing
B. Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan Kegiatan Manajemen

Sistem Informasi Untuk Pengendalian Operasional. Pengendalian operasional


adalah proses pemantapan agar kegiatan operasional dilaksanakan secara efektif
dan efisien. Pengendalian operasional menggunakan prosedur dan aturan
keputusan yang sudah ditentukan lebih dahulu. Sebagian besar keputusan bisa
diprogramkan.

Sistem Informasi Untuk Pengendalian Manajemen. Informasi pengendalian


manajemen diperlukan oleh manajer departemen untuk mengukur pekerjaan,
memutuskan tindakan pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru untuk
diterapkan personalia operasional, dna mengalokasi sumber daya.

Sistem Informasi Untuk Perencanaan Strategis. Tujuan perencanaan strategis


adalah untuk mengembangkan strategi dimana suatu organisasi akan mampu
mencapai tujuannya. Horison waktu untuk perencanaan strategis cenderung lama,
sehingga perubahan mendasar dalam organisasi bisa diadakan.

Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan Fungsi Organisasi. Sistem


informasi manajemen dapat dianggap sebagai suatu federasi subsistem yang
didasarkan atas fungsi yang dilaksanakan dalam suatu organisasi. Masing-masing
subsistem membutuhkan aplikasi-aplikasi untuk membentuk semua proses
informasi yang berhubungan dengan fungsinya,walaupun akan menyangkut
database, model base dan beberapa program komputer yang biasa untuk setiap
subsistem fungsional. Dalam masing-masing subsistem fungsional, terdapat
aplikasi untuk proses transaksi, pengendalian operasional, pengendalian
manajemen, dan perencanaan strategis.
BAB V

Sistem informasi pada minimarket Indomaret dan minimarket Alfamart

Indomaret merupakan jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan


pokok dan kebutuhan sehari-hari. Dikelola oleh PT. Indomarco Prismatama cikal
bakal pembukaan indomaret di Kalimantan dan took pertama dibuka di Ancol,
Jakarta utara.

Tahun 1997 perusahaan mengembangkan bisnis gerai waralaba pertama di


Indonesia, setelah indomaret teruji dengan lebih dari 230 gerai. Pada mei 2003
indomaret meraih penghargaan sebagai perusahaan Waralaba 2003 dari presiden
Megawati Soekarnoputri.

Hingga tahun 2011 indomaret mencapai 5482 gerai, dari 3479 gerai milik
sendiri dan sisanya 2003 gerai waralaba milik masyarakat, yang tersebar di kota-
kota di pulau jawa, bali, sumatera dan Sulawesi. Indomaret mudah ditemukan
didaerah perumahan, gedung perkantoran, dan fasilitas umum karena penempatan
lokasi gerai.. Didukung oleh 13 pusat distribusi, yang menggunakan teknologi
mutakhir, indomaret merupakan salah satu asset bisnis yang sangat menjanjikan.

Motto “mudah dan hemat”

Sistem teknologi informasi Indomaret

Laju pertumbuhan gerai indomaret sangat pesat dengan jumlah transaksi


14,99 juta transaksi per bulan didukung sistem teknologi yang handal. Sistem
teknologi informasi indomaret pada setiap point of sales disetiap gerai mencakup
sistem penjualan, persedian dan penerimaan barang. Sistem ini dirancang untuk
memenuhi kebutuhan saat ini dengan memperhatikan perkembangan jumlah gerai
dan jumlah transaksi di masa mendatang.

Indomaret berupaya meningkatkan pelayanan dan kenyamanan belanja


konsumen dengan menerapkan sistem chek out yang menggunakan scanner di
setiap kasir dan pemasangan fasilitas pembayaran debit BCA.
Pada setiap pusat distribusinya diterapkan digital picking system (DPS).
Sistem teknologi informasi ini memungkinkan pelayanna permintaan dan suplai
barang dari pusat distribusi ke toko-toko dengan tingkat kecepatan yang tinggi
dan efisiensi yang optimal.

Alfamart adalah sebuah brand minimarket penyediaan kebutuhan hidup


sehari-hari oleh PT.sumber alfaria trijaya,tbk. Pada tahun 1989 merupakan awal
berdirinya alfamart,dengan mulainya usaha dagang rokok dan barang – barang
konsumsi oleh DJOKO SUSANTO dan keluarga yang kemudian mayoritas
kepemilikanya dijual kepada PT.HM Sampoerna pada tahun 1989. Pada tahun
1994 struktur kepemilikan berubah menjadi (70%) dimiliki oleh PT.HM
Sampoerna tbk dan (30%) dimiliki oleh PT.Sigmantara alfindo (keluarga djoko
susanto)

PT.Alfa minimart utama (amu) didirikan pada tanggal 27 juli 1999,dengan


pemegang saham PT.Alfa retailindo,tbk sebesar (51%) dan PT.Lancar distrindo
sebesar sebesar (49%), PT.Alfa minimart utama(amu) ini kemudian membuka alfa
minimart pada tanggal 18 oktober 1999 berlokasi jalan beringin
raya,karawaci.tangerang.

Pada tanggal 27 juli 2002,PT HM Sampoerna tbk secara resmi


merestrukturisasi kepemilikanya sahamnya di PT.Alfa retailindo yang semula
(54,40%) dikurangi menjadi (23,4%) disisi lain, perusahaan rokok terbesar kedua
di Indonesia akan mulai mengarap serius pasar minimarket yang selama ini belum
tergarap melalui alfa.

Pada tanggal 1 agustus 2002,kepemilikan beralih ke PT. sumber Alfaria


trijaya dengan pemegang saham PT.HM Sampoerna ,tbk sebesar (70%) dan
sigmantara alfindo sebesar (30%) kemudian nama alfa minimart diganti menjadi
alfamart pada 1 januari 2003.pada tahun 2005 jumlah gerai alfamart bertumbuh
pesat menjadi 1.293 gerai hanya dalam 6 tahun semua toko berada dipulau jawa.

Awal tahun 2006 PT.HM sampoerna,tbk menjual sahamnya,sehingga


struktur kepemilikan menjadi PT. Sigmantara alfindo(60%) dan PT.cakrawala
mulia prima(40%) mendapat sertifikat Iso9001:2000 untuk system manajemen
mutu”. Petengahan 2007 Alfamart,sebagai jarang minimarket pertama diindonesia
yang memperoleh sertifikat Iso 9001 : 2000 untuk system manajemen
mutu.jumlah gerai mencapai 2000 toko dan telah memasuki pasar lampung. Awal
2009 menjadi perusahaan public tgl 15 januari 2009 dibursa efek Indonesia
disertai dengan penambahan jumlah gerai mencapai 3000 toko dan juga memasuki
pasar bali.

Motto “belanja puas,harga pas”

System informasi perusahaaan Alfamart

Lajunya pertumbuhan gerai toko alfamart yang cepat dengan transaksi


lebih dari 40 transaksi struk perbulan ,dapat terlaksana karena didukung oleh
system teritegrasi pada setiap poin of sales (POS) kasir disemua gerai yang
mencakup system penjualan,persediaan,dan penerimaan barang.tehnologi di pos
kasir dirancang sudah memenuhi kebutuhan perkembangan dan transaksi di masa
depan.

Untuk mempercepat pelayanan dan keyamanan belanja dikasir, alfamart


menggunakan pemandaian scanner barcode, pembayaran pun kini memberikan
kemudahan bagi konsumen dengan menggunakan bca debit,mandiri debit dan
berbagai macam bank yang tercantum.

Dalam diadakan distribusi barang ,alfamart menerapkan digital packing


system dan tail gate system pada pusat distribusinya. kedua system dan tail gate
system pada setiap distribusinya. keduan system ini mempercepat dan
meningkatkan efisiensi proses pengambilan barang dari rak penyimpanan dan
pemuatan barang ke armada pengirim maupun barang di gerai alfamart.
Pengendalian operasi toko

Persediaan operasi toko adalah salah satu system yang sudah ditetapkan
perusahaan agar kegiatan di toko berjalan dengan lancar atau sempurna. Adapun
pengendalian toko tersebut adalah:

1. pengendalian persediaan

2. pengendalian penjualan

3. pengendalian biaya

4. pengendalian administrasi

5. pendapat lain-lain

6. pengendalian lingkungan

Menurut sofian mohamad hatta(1993) persediaan dapat didefinisikan


sebagai berikut :

Persediaan adalah suatu aktiva lancar yang meliputi barang-barang milik


perusaahan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang sangat normal.

Setiap perusahaan ,perusahan perdagangan ataupun perusahaan pabrik


serta perusahan jasa selalu mengadakan persediaan. Tanpa adanya persediaan,
para perusahan akan dihadapikan pada resiko bahwa perusahaanya pada suatu
waktu tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan meminta barang
/jasa.persediaan diadakan keuntungan yang diharapkan tersebut lebih besar dari
pada yang ditimbulkannya.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah organisasi
Sistem informasi memiliki peran dalam menunjang kegiatan bisnis
operasional,menunjang manajemen dalam pengambilan keputusan, dan
menunjang keunggulan strategi kompetetif organisasi.

Kesimpulannya adalah kedua minimarket menyediakan kebutuhan pokok


dan kebutuhan sehari-hari. Kedua perusahan ini memkai sistem poin of sales
(POS) kasir disemua gerai yang mencakup system penjualan,persediaan,dan
penerimaan barang. Distribusinya sama- sama menerapkan digital picking system
(DPS). Sistem teknologi informasi ini memungkinkan pelayanna permintaan dan
suplai barang dari pusat distribusi ke toko-toko. Selain itu alfamart menggunakan
sistem Persediaan operasi toko adalah salah satu system yang sudah ditetapkan
perusahaan agar kegiatan di toko berjalan dengan lancar atau sempurna.

Fasilitas pembayaran yang di berikan indomaret hanya debit BCA.


Sedangkan fasilitas pembayran yang diberikan alfamart cukup banyak diantaranya
adalah BCA debit, mandiri debit dan berbagai macam bank yang tercantum

B. Saran

Sebaiknya sistem informasi juga mencakup semua kegiatan di perusahaan


tidak cuma di bidang organisasi dalam perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

# http://nyomandarma.blogspot.com/2012/01/sistem-informasi-manajemen-dan-
peranan.html

# Natalia, N. 2011. Apakah Sistem Informasi Mendukung Strategi Perusahaan?


www.jtanzilo.com[diakses tanggal 19 Desember 2011]

# http://nda-aping.blogspot.com

# id.wikipedia.

http://indomaret.co.id/about/sistem-distribusi/

http://www.alfamartku.com/

http://makalahperusahanalfamart.blogspot.com/2011/12/makalah-riset-
perusahaan-alfamart.html

http://indahbungasaputri.blogspot.co.id/2013/11/sistem-informasi-pada-
minimarket_6.html
Alamat : Jl. Jend. Basuki Rahmat No.27, Handil Jaya, Kec. Jelutung, Kota Jambi,
Jambi 36129

ULASAN :

1. Uraian :
Indomaret dan Alfamart
- Komponen : Kedua minimarket menyediakan kebutuhan pokok dan
sehari-hari, kedua perusahaan ini memakai sistem point of sales (pos)
kasir disemua gerai yang mencakup sistem penjualan, penyediaan, dan
penerimaan barang. Distribusinya sama-sama menerapkan digital
picking system (gps) dan Alfamart menggunakan system tall gate
system sedangkan Indomaret tidak.
- Batas : Fasilitas pembayaran yang diberikan Indomaret hanya BCA,
sedangkan fasilitas pembayaran yang diberikan Alfamart cukup
banyak diantaranya adalah BCA debit, Mandiri debit, dan berbagai
macam bank.
- Lingkungan : Indomaret dan Alfamart tersebar diberbagai kota dan
mudah ditemukan di pinggir jalan raya.
- Kendali :
1. Pengendalian persediaan
2. Pengendalian penjualan
3. Pengendalian biaya
4. Pengendalian administrasi
5. Pendapat lain-lain
6. Pengendalian lingkungan
- Sasaran : Teknologi mencakup sistem penjualan, persediaan, dan
penerimaan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan saat ini
dengan memperhatikan perkembangan jumlah gerai dan jumlah
transaksi dimasa mendatang.
- Tujuan : Perkembangan jumlah gerai dan transaksi dimasa mendatang.

2. Klasifikasi :
- Sistem Abstract dan Sistem Physical
 Abstract system : Digital packing system, point of sales (pos),
tall gate system, dan sistem penjualan, persediaan, penerimaan
barang.
 Physical system : Scanner barcode, sistem pembayaran
menggunakan debit, point of sales (pos), dan sistem persediaan
operasi toko.
- Sistem Alamiah dan Sistem Buatan
1. Natural System.
2. Human Made System, Scanner, dan mesin EDC debit.

3. Menurut Fungsi Informasi


Sistem informasi pada minimarket ini sudah baik, terbukti dengan
minimarket menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari.
Minimarket ini memakai sistem point of sales (pos) disemua gerai yang
mencakup sistem penjualan, persediaan, dan penerimaan barang selain itu
kegiatan ditoko berjalan dengan lancar dan sempurna. Alfamart
menggunakan sistem persediaan operasi toko, pembayarannya pun
dimudahkan dengan adanya fasilitas debit, kartu kredit, dan berbagai
macam bank yang ada di Indonesia.

4. Level Manajemen
1. Top Level of Management
Adalah tingkat manajemen yang paling atas dan memiliki otoritas
tertinggi pada sebuah organisasi perusahaan dan bertanggung jawab
langsung kepada pemilik perusahaan. Contoh tingkat manajemen
puncak adalah CEO (Chief Executive Officer), GM (General
Manager), atau yang sering pula disebut presiden direksi (presdir).
2. Middle Level of Management
Manajemen ini dipilih oleh manajemen puncak dan manajemen
tingkat menengah bertanggung jawab atas pelaksanaan rencana yang
sudah ditentukan oleh manajemen puncak.
Contoh :
1. Kepala departemen atau HOD : seperti manajer keuangan,
manajer pembelian, manajer produksi
2. Manajer cabang : seperti kepala cabang
3. Junior executive : seperti asisten manajer pembelian, asisten
manajer keuangan, asisten produksi.

3. Low Level Management


Tingkatkan manajemen yang paling rendah dalam sebuah
perusahaan, bertugas untuk memimpin dan mengawasi kinerja tenaga
operasional.
Contoh : seperti mandor dan supervisor

Anda mungkin juga menyukai