TESIS
ANALISIS PEMERIKSAAN IVA SEBAGAI DETEKSI DINI
KANKER SERVIKS PADA IBU RUMAH TANGGA DI
WILAYAH KERJA TANJUNG AUR LAHAT
TAHUN 2020
Oleh
Nuraisa Komaria
18.13101.10.14
BAB I
PENDAHULUAN
dengan perkiraan 570.000 kasus baru pada tahun 2018 dan mewakili 6,6%
dari semua kanker pada wanita. Sekitar 90% kematian akibat kanker servikas
yang tinggi dari kanker serviks secara global dapat di kurangi melalui
didunia terkena kanker serviks pada tiap tahunnya. 80% diantaranya berada di
Indonesia, kanker serviks menempati urutan kedua dari semua jenis kanker
pada wanita. Angka estimasi insiden rate kanker serviks di beberapa kota
indonesia pada perempuan umur 30-50 tahun dengan target 50% perempuan
1
2
sampai tahun 2019. Untuk IVA dilakukan minimal 3 tahun sekali. (Direktorat
sebesar 1.544 yang terdiagnosa kanker serviks dengan jumlah provider 20,
tahun 2018 sebanyak 6370 wanita yang melakukan pemeriksaan IVA sebagai
upaya deteksi dini kanker serviks dari 7130 wanita usia subur (WUS) (Data
yang terdeteksi kanker serviks pada tahun 2018 IVA positif 5 orang, tahun
2019 IVA positif 6 orang dan 2017 IVA positif 9 orang dari 3150 yang
melakukan pemeriksaan IVA dari 3512 WUS (Data Puskesmas Tanjung Aur
Lahat 2020) tetapi masih ada yang tidak mau melakukan pemeriksaan IVA,
itulah yang menjadi sebab ada yang tidak terdeteksi kanker serviks sehingga
Serviks pada Ibu Rumah Tangga di Wilayah Kerja Tanjung Aur Lahat
Tahun 2020”.
2
3
sebabagai deteksi dini kanker serviks pada ibu rumah tangga di wilayah
serviks pada ibu rumah tangga di wilayah kerja Tanjung Aur Lahat
tahun 2020.
kanker serviks pada ibu rumah tangga di wilayah kerja Tanjung Aur
pemeriksaan IVA sebagai deteksi dini kanker serviks pada ibu rumah tangga
pda aspek analisis pemeriksaan IVA sebagai deteksi dini kanker serviks
pemmeriksaan IVA sebagai deteksi dini kanker serviks pada ibu rumah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kanker leher rahim atau disebut juga kanker serviks adalah sejenis
terdeteksi sudah memasuki stadium lanjut (IIIB keatas), karena kanker leher
rahim biasanya tanpa gejala apapun pada stadium awalnya. Penapisan dapat
dilakukan dengan melakukan tes pap smear dan juga Inspeksi Visual Asam
disebabkan oleh HPV yang menular secara seksual, yang merupakan infeksi
virus paling umum dari saluran reproduksi. Jika ditarik angka rata-rata,
kanker serviks sering kali menjangkiti dan dapat membunuh mereka pada
5
6
dan gejala.Tanda dan gejala kanker serviks pada tahap lanjut antara lain :
2. Basah atau keluar darah pada vagina yang kental dan berbau.
3. Sakit pada pinggul atau nyeri ketika berhubungan. (Koes Irianto, 2015:
379).
99,7% kanker serviks. Virus papiloma ini berukuran kecil, diameter virus
kurang lebih 55 nm. Terdapat lebih dari 100 tipe HPV, HPV tipe 16, 18, 31,
33, 35, 45, 51, 52, 56 dan 58 sering ditemukan pada kanker maupun lesi pra
karena ada system kekebalan tubuh alami, tetapi ada sebagian yang tidak
dari infeksi HPV, tahap pra kanker hingga menjadi kanker serviks memakan
waktu 10-20 tahun. Pada tahap awal infeksi virus akan menyebabkan
perubahan sel-sel epitel pada mulut rahim, sel-sel menjadi tidak terkendali
perkembangannya dan bila berlanjut akan menjadi kanker. Pada tahap atau
stadium awal (pra kanker) tidak ada gejala yang jelas, setelah berkembang
7
sudah diobati, keputihan yang keruh dan berbau busuk, perdarahan setelah
terdapat keluhan nyeri daerah panggul, sulit buang air kecil, buang air kecil
Papiloma Virus), biasanya terjadi pada wanita berumur 31-60 tahun, akan
tetapi bukti terkini menunjukan bahwa kanker serviks juga telah menyerang
wanita berusia antara 20-30 tahun. Untuk itu meskipun terjadi kontroversial,
pembalut yang tidak diganti kurang dari 2 kali sehari, hal ini dapat
3. Usia
4. Sosial Ekonomi
rendah. Faktor social ekonomi erat kaitannya dengan gizi, imunitas, dan
5. Merokok
6. Jumlah Perkawinan
kanker serviks. Orang yang jumlah perkawinannya lebih dari satu maka
7. Infeksi Virus
2008: 16).
1. Stadium 0
stadium ini, perubahan sel yang tidak wajar hanya ditemukan pada
permukaan serviks. Ini termasuk kondisi pra kanker yang bias diobati
2. Stadium 1
Stadium ini dibagi menjadi 2 yaitu : Stadium IA dan Stadium IB. Saat
ini, stadium IA dan IB keduanya juga dibagi menjadi dua bagian yaitu,
Stadium 1A1 dan Stadium 1A2, Stadium 1B1 dan Stadium 1B2.
serviks, dan lebarnya kurang dari 7 mm. Pada stadium 1A2, kanker
Pada stadium 1B, area kanker lebih luas, tetapi kanker masih
lebih besar dari 4 cm. Pada stadium 1B2, kanker lebih besar dari 4 cm
(ukuran horizontal).
3. Stadium 2
stadium 2A2 kanker berukuran lebih dari 4 cm. Pada stadium 2B ada
4. Stadium 3
telah tumbuh ke dalam vagina bagian bawah dan otot-otot serta ligamen
stadium 3B.
5. Stadium 4
lainnya.
dengan baik di Amerika Serikat, tetapi diperkirakan 30% dari kasus kanker
serviks terjadi pada wanita yang tidak pernah mengalami pap smear.
hanya sekita kurang dari 5% seluruh total populasi wanita dan hampir 60%
dari kasus kanker serviks di Negara berkembang terjadi pada wanita yang
tidak melakukan pap smear. Oleh karena itu perlu dilakukan skrining kanker
sitologi serviks yang meliputi data normal smear, proses keradangan, low
sampai dengan umur kurang lebih 65 tahun bila dalam dua kali
ganas di porsio atau serviks uteri. Dengan cara mengusap leher rahim
ektoserviks rahim yang diolesi asam asetat (asam cuka) akan berubah
(Sulistiowati,2014: 194).
minggu.
3. Pemeriksaan Kolposkopi
kolposkopi, dan dapat mengambil biopsi dari setiap daerah yang tidak
virus (HPV) melalui tes ini. Tes ini dapat mengidentifikasi apakah tipe
2015: 24).
Tes Pap dan IVA. Tes Pap memiliki sensitivitas 51% dan spesifitas
sampai 96% dan spesifitas 97% untuk program yang dilaksanakan oleh
tenaga medis yang terlatih. Hal ini menunjukan bahwa IVA memiliki
16
Indonesia (Sulistiowati,2014).
2.2.1 Pengetahuan
tingkatan yaitu :
a. Tahu (Know)
mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain
dan sebagainya.
b. Memahami (Comprehension)
yang dipelajari.
c. Aplikasi (application)
d. Analisis (analisys)
mengelompokkan, dsb.
e. Sintesis (sintesys)
telah ada.
18
f. Evaluasi (evaluation)
2012:140).
mengatasinya.
2.2.2 Sikap
atau tidak suka individu terhadap isu, ide orang lain, kelompok social dan
objek. Sikap pada awalnya diartikan sebagai suatu syarat untuk munculnya
2.2.3 Pendidikan
dalam bentuk sikap dan prilaku yang berlaku dalam masyarakatnya. Proses
terpimpin (di sekolah) sehingga dia dapat mencapai kecakapan social dan
2.2.4 Umur
suaminya.
antara lain: guru, alim ulama, kepala adat (suku), kepala desa, tidak
Teman adalah orang yang kita kenal dan memiliki hubungan baik
yakni: faktor prilaku dan faktor dari luar prilaku. Prilaku seseroang atau
prilaku (Notoadmodjo,2012:194).
1. Pengetahuan
2. Sikap
3. Nilai-nilai
4. Kepercayaan
5. Persepsi
objek.
baik dari segi jarak maupun segi biaya dan social. Faktor pemungkin
(Notoadmodjo, 2005).
bergantung pada sikap dan prilaku orang lain yang berkaitan dan sebagian
diantaranya lebih kuat dari pada yang lain dalam mempengaruhi prilaku.
Dalam hal ini yang termasuk dalam faktor penguat meliputi pendapat,
dukungan, kritik baik dari keluarga, teman, lingkungan bahkan dari petugas
timbulnya sikap dan niat untuk melakukan sesuatu atau berprilaku. Suatu
IVA sebagai upaya deteksi dini kanker serviks di kabupaten Banyumas. Hasil
yang baik sebanyak 59 orang (59%) lebih tinggi dibandingkan yang tidak
baik yaitu 41 orang (41%) orang. Pengetahuan yang baik sangat diperlukan
adalah akibat dari sebagian besar penderita datang berobat sudah pada
stadium lanjut.
(51%) lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak baik yaitu 41 orang
(41%). Pengetahuan tentang tes IVA sangat diperlukan supaya ibu dapat
IVA yang kurang baik dapat menjadi faktor yang mendorong ibu rumah
Sikap ibu rumah tangga terhadap tes IVA yang baik sebanyak 61
orang (61%) lebih tinggi dibandingkan yang tidak baik yaitu 39 orang (39 %)
orang. Sikap yang baik diperlukan agar ibu rumah tangga dapat menyakini
Sikap yang kurang baik dapat menghambat wanita usia subur untuk
Hasil penelitian oleh Fauzi (2007) menyimpulkan bahwa wanita usia subur
Manfaat melakukan tes IVA pada kategori baik yaitu 61 orang (61%)
dan yang tidak baik 39 orang (39%). Persepsi manfaat yang dirasakan
suatu penyakit, dan juga mengetahui bahaya tersebut, ia tidak akan begitu saja
melakukan tes IVA. Masih banyaknya WUS yang belum melakukan tes IVA
BAB III
METODE PENELITIAN
tidak mau melakukan pemeriksaan IVA sebagai deteksi dini kanker serviks di
26
27
hasil wawancara.
Data sekunder dalam penelitian ini didapat dari dinas atau instansi
1. Wawancara mendalam
2. Observasi
pelayanan IVA dan mengamati keadaan sarana dan prasarana yang ada
3. Studi Dokumentasi
situasi sosial. Situasi sosial sendiri terdiri atas 3 elemen yaitu tempat (place),
(Sugiono, 2014).
Situasi sosial dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang
3.5.2 Sampel
ibu rumah tangga usia subur dan 1 orang bidan di Puskesmas Tanjung Aur
Lahat.
29
Kriteria informan :
konsep-konsep yang ingin diamati dan diukur oleh penelitian yang akan
dilakukan.
Skema 3.1
Kerangka konsep
Variabel Independen Variabel Dependen
Pengetahuan
Sikap
Pendidikan
Umur
Pemeriksaan
Dukungan Suami
IVA sebagai
Dukungan Pelayanan
Kesehatan Deteksi Dini
Akses Informasi / Media Kanker Serviks
Massa pada Ibu
Akses Menuju
Pelayanan Kesehatan
Keterjangkauan Biaya
Dukungan Teman
30
variabel bebas. Variabel ini dapat tergantung dari variabel bebas terhadap
IVA sebagai Deteksi Dini Kanker Serviks pada Ibu Rumah Tangga.
dengan melihat kehidupan sehari-hari ibu rumah tangga masih usia subur
mendefinisikan variabel-variabel.
dalam analisa ini menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel.
adalah Pemeriksaan IVA sebagai Deteksi Dini Kanker Serviks pada Ibu
Dalam uji ini kemaknaan dapat diketahui, pada dasarnya uji chi-squre
3.9.3 Multivariat
terhadap variabel dependent. Uji yang digunakan adalah uji regresi logistik
apakah jawaban yang ada dikuesioner sudah lengkap, jelas relevan dan
konsisten.
data berbentuk angka atau bilangan. Kegunaan dari coding adalah untuk
mempermudah pada saat analisis data dan juga mempercepat pada saat
entry data.
3.10.3 Proccessing
Setelah semua isian check list terisi penuh dan benar dan juga