Anda di halaman 1dari 26

SLIDE 1

MANAJEMEN KEDARURATAN
Oleh : LIYA PUTRI RAHMANIYA 1711222014

MK. GIZI BENCANA


OUTLINE
• PENGERTIAN KEGAWATDARURATAN
• RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEGAWATDARURATAN
• MANAJEMEN KEDARURATAN DALAM SIKLUS MANAJEMEN BENCANA
• TRANSFORMASI MANAJEMEN BENCANA
• MASALAH MANAJEMEN KEGAWATDARURATAN
• KONTINUM MANAJEMEN KEGAWATDARURATAN
• KONSEP TENTANG OPERASI
PENGERTIAN KEGAWATDARURATAN

Istilah kegawatan dan kegawatdaruratan adalah suatu keadaan yang serius, yang harus mendapatkan
pertolongan segera.
PRINSIP DASAR PENANGANAN GAWAT DARURAT

Menghormati
Kelembutan Komunikatif
pasien

Dukungan
Hak pasien
keluarga
PRINSIP UMUM PENANGANAN KASUS GAWAT DARURAT

Resusitasi
Stabilisasi pasien Terapi cairan
jantung paru (RJP)

Pemantauan
Rujukan
kandung kemih
• PENANGANAN CEPAT DAN TEPAT PASIEN GAWAT DARURAT MEMBUTUHKAN MANAJEMEN YANG TEPAT.
DISAMPING LEBIH EFISIEN DIBUTUHKAN SUATU KOORDINASI ANTAR UNIT PELAYANAN DIMANA PASIEN
ITU DIDIAGNOSA KE TEMPAT DIMANA PASIEN TERSEBUT AKAN DIRUJUK UNTUK PENAGANAN LEBIH
TEPAT DAN EFISIEN.
RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEGAWATDARURATAN

• suatu cara untuk menseleksi atau memilah


korban berdasarkan tingkat kegawatan.
Menseleksi dan memilah korban tersebut

TRIAGE
bertujuan untuk mempercepat dalam
memberikan pertolongan terutama pada para
korban yang dalam kondisi kritis atau
emergensi sehingga nyawa korban dapat
diselamatkan.
PRINSIP TRIAGE
• Triage seharusnya segera dan tepat waktu
• penanganan yang segera
• tepat waktu akan segera mengatasi masalah pasien dan mengurangi terjadi kecacatan akibat kerusakan organ

• Pengkajian seharusnya adekuat dan akurat


• data yang didapatkan dengan adekuat dan akurat
• Kepuasan korban harus dicapai, kepuasan korban menunjukkan teratasinya masalah, Dokumentasi dengan benar

• Keputusan didasarkan dari pengkajian, penegakan diagnose dan keputusan tindakan yang diberikan sesuai kondisi pasien
• Intervensi dilakukan sesuai kondisi korban, penanganan atau tindakan yang diberikan sesuai dengan masalah/keluhan
pasien
KLASIFIKASI TRIAGE
PROSES TRIAGE

• PELAKSANAAN S-O-A-P-I-E SYSTEM MERUPAKAN SUATU SIKLUS.SETELAH ANDA MENDAPATKAN DATA SUBJEKTIF DAN OBJEKTIF
MAKA ANDA BISA MERUMUSKAN MASALAH PASIEN, DILANJUTKAN MERUMUSKAN RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN. SETELAH
ANDA MERUMUSKAN RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KEMUDIAN MELAKUKAN TINDAKAN KEPERAWATAN SESUAI KONDISI
PASIEN SAAT ITU, DILANJUTKAN DENGAN MELAKUKAN EVALUASI. TAHAP EVALUASI BISA DILAKSANAKAN PADA SEMUA TAHAP
SISTEM PENANGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU
(SPGDT)

• sebuah sistem penanggulangan pasien gawat darurat yang • suatu mekanisme pelayanan Korban/Pasien Gawat Darurat
terdiri dari unsur, pelayanan pra Rumah Sakit, pelayanan di yang terintegrasi dan berbasis call center dengan
Rumah Sakit dan antar Rumah Sakit. Pelayanan berpedoman menggunakan kode akses telekomunikasi 119 dengan
pada respon cepat yang menekankan time saving is life and melibatkan masyarakat.
limb saving, yang melibatkan pelayanan oleh masyarakat
awam umum dan khusus, petugas medis, pelayanan
ambulans gawat darurat dan sistem komunikasi.
TUJUAN SPGDT

• MENINGKATKAN AKSES DAN MUTU PELAYANAN KEGAWATDARURATAN;


• MEMPERCEPAT WAKTU PENANGANAN (RESPON TIME) KORBAN/PASIEN GAWAT DARURAT DAN
MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN SERTA KECACATAN.
ALUR PENYELENGGARAAN SPGDT
MANAJEMEN KEDARURATAN DALAM SIKLUS
MANAJEMEN BENCANA

Manajemen bencana merupakan seluruh rangkaian kegiatan yang meliputi berbagai aspek
penanggulangan bencana pada sebelum, saat, dan sesudah terjadi bencana yang dikenal sebagai
Siklus Manajemen Bencana.
Siklus ini bertujuan untuk (1) mencegah kehilangan jiwa; (2) mengurangi penderitaan manusia; (3)
memberikan informasi kepada masyarakat dan pihak yang berwenang mengenai risiko, serta (4)
mengurangi kerusakan infrastruktur utama, harta benda dan kehilangan sumber ekonomis.
MANAJEMEN BENCANA

• Sebelum bencana terjadi, meliputi • Pada waktu bencana sedang atau • Sesudah terjadinya bencana,
langkah – langkah pencegahan, masih terjadi, meliputi langkah – meliputi langkah penyantunan dan
mitigasi, kesiapsiagaan dan langkah peringatan dini, pelayanan, konsolidasi, rehabilitasi,
kewaspadaan. penyelamatan, pengungsian dan pelayanan lanjut, penyembuhan,
pencarian korban. rekonstruksi dan pemukiman
kembali penduduk.
TRANSFORMASI MANAJEMEN
• MANAJEMEN TRADISIONAL : PARAMETER JELAS • MANAJEMEN KEDARURATAN
• PLANNING/PERENCANAAN
• ORGANIZING/PENGORGANISASIAN • 90% SAMA DENGAN MANAJEMEN TRADISIONAKK
• STAFFING/PERSONIL TETAPI :
• DELEGATING/PENDELEGASIAN
• COORDINATING/KOORDINASI • WAKTU SANGAT MENDESAK
• REPORTING, MONITORING, EVALUATING • SEMUA KEPUTUSAN BERESIKO TINGGI
• BUDGET/ANGGARAN
TRANSFORMASI MANAJEMEN BENCANA
Membicarakan aspek penanggulangan bencana dari perspektif ilmu sosial akan lebih mengarah pada pola
behavioralisme seseorang dalam mempersepsikan suatu bencana.

Penekanan terhadap aspek sosial terhadap skema penanggulangan bencana sendiri dikarenakan adanya perubahan
paradigma ilmu bencana.

Bencana kini bukan lagi dianggap sebagai fenomena yang sporadis, namun sebisa mungkin bencana tersebut dikelola
dan direduksi.

Bencana berikut faktor pemicu maupun implikasinya terhadap kehidupan manusia perlu untuk direduksi maupun
terdeteksi sedini mungkin, sehingga dari situlah kemudian menciptakan skema manajemen bencana
TAHAPAN PERKEMBANGAN PEMAHAMAN MASYARAKAT
TENTANG RISIKO BENCANA
MASALAH MANAJEMEN KEGAWATDARURATAN

Manajemen gawat darurat adalah seluruh kegiatan yang meliputi aspek perencanaan dan
penanggulangan kedaruratan, pada menjelang, saat dan sesudah terjadi keadaan darurat. Manajemen
keadaruratan ini mencakup kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan pemulihan. 
BANYAK MASALAH YANG TIMBUL DALAM MANAJEMEN
KEDARURATAN, MASALAH-MASALH YANG TIMBUL YAITU :
Kesiapan kurang sempurna

Informasi tidak lengkap

Komunikasi/ transportasi terputus

Kebingungan, chaos, krisis, dan gagal koordinasi

Kebutuhan besar, bahan bantuan tidak cukup

Terlalu luas
KONTINUM MANAJEMEN KEGAWATDARURATAN
Tahap Gugus Kegiatan Elemen Kunci

Kesiagaan Peringatan dini

Kajian
Perencanaan Kontijensi Sumber
Tanggap darurat Koordinasi

Perencanaan Operasi

Pelaksanaan
Pasca darurat
Penuntasan
KONSEP TENTANG OPERASI
• Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang

Operasi
menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh

• dengan membuat sayatan, pada bagian tubuh yang akan ditangani, lalu dilakukan
tindakan perbaikan dan diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka
• Pembedahan dilakukan untuk mendiagnosa atau mengobati suatu penyakit,
cedera atau cacat, serta mengobati kondisi yang sulit atau tidak mungkin
disembuhkan hanya dengan obat-obatan sederhana
KLASIFIKASI OPERASI : MENURUT URGENSI DILAKUKAN
TINDAKAN PEMBEDAHAN

Diperlukan pasien
Kedaruratan
Urgen harus menjalani
(Emergency)
pembedahan

Pilihan keputusan
Efektif
ditentukan oleh pasien
KLASIFIKASI OPERASI : MENURUT FAKTOR RESIKONYA

Operasi
Operasi kecil
besar
DAFTAR PUSTAKA
Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2013. ” Jurnal Penanggulangan Bencana”. Diakses dari Https://Www.Bnpb.Go.Id/Uploads/Migration/Pubs/595.Pdf (08 Februari 2020)
Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2013. ” Jurnal Penanggulangan Bencana”. Diakses dari https://www.bnpb.go.id/uploads/migration/pubs/593.pdf (09 Februari 2020)
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. 2016. “Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (Spgdt) Menggurangi Tingkat Kematian Dan Kecacatan”.
Diakses dari Http://Yankes.Kemkes.Go.Id/Read-sistem-penanggulangan-gawat-darurat-terpadu-spgdt-menggurangi-tingkat-kematian-dan-kecacatan-713.Html (08 Februari 2020)
Dwiarrum, Amarillah Kharisma. 2017. “HUBUNGAN JENIS OPERASI BESAR DAN OPERASI KECIL TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRA OPERASI DI RUMAH
SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GAMPING”. Diakses dari http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/15652/bab%202.pdf?sequence=6&isallowed=y (09 Februari 2020)
Iswanto, Juni. 2011. “Manajemen Bencana Kedaruratan”. Diakses dari https://www.slideshare.net/alunand350/manajemen-bencana-kedaruratan (09 Februari 2020)
Kadir, Abdul, Dkk. “Peranan Ict Dalam Pelayanan Gawat Darurat “. Diakses dari
Https://Www.Unhas.Ac.Id/Rhiza/Arsip/Kuliah/ICT4DEM/Presentation/PRESENTASI_KELOMPOK-1.Pdf (08 Februari 2020)sutanto. 2012. Peranan K 3 Dalam Manajemen Bencana”.
Diakses Dari Http://Eprints.Undip.Ac.Id/42901/ (08 Februari 2020)
Kariyanti,Fitriana. 2017. “ Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Kehamilan Pada Ny.S Giiipiiao Umur 36 Tahun Usia Kehamilan 9 Minggu Abortus Inkompletus Dengan Anemia Di
Rsud K.R.M.T Wongsonegoro Kota Semarang”. Diakses dari Http://Repository.Unimus.Ac.Id/1299/3/5.%20bab%20ii.Pdf (08 Februari 2020)
Kementerian Kesehatan RI. 2016. “Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu”. DIAKSES DARI
Https://Www.Persi.Or.Id/Images/Regulasi/Permenkes/Pmk192016.Pdf (08 FEBRUARI 2020)
Sutanto. 2012. “Peranan K 3 Dalam Manajemen Bencana”. Diakses Dari File:///C:/Users/Lenovo/Downloads/6836-14574-1-SM.Pdf (08 Februari 2020)

Unknown. 2012. “MANAJEMEN KGD”. Diakses dari http://chairulars.blogspot.com/2012/11/manajemen-kgd.html (09 Februari 2020)

Anda mungkin juga menyukai