PROPOSAL
WELLY NUGRAHI
NIM: 181012113201033
NIM : 181012113201033
Proposal ini telah diperiksa dan disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim
Menyetujui,
Koordinator Skripsi, Pembimbing
Mengetahui,
2021
Nim : 181012113201033
Bukittinggi.
DEWAN PENGUJI
Ditetapkan : Bukittinggi
Tanggal : Januari 2021
Mengetahui,
Dekan Fakultas Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat
Institut kesehatan Prima Nusantara
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Tahun 2021”
Bukittinggi.
Penulis menyadari bahwa pembuatan proposal ini tidak terlepas dari bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Ibu Dr.Hj. Evi Susanti, S.ST, M.Biomed selaku Rektor Institut Kesehatan
2. Ibu Ayu Nurdian, S.ST, M.Keb selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik
4. Ibu Ns. Rima Berlian Putri, S.Kep, M.Kep, Sp.Kom selaku Dekan Fakultas
i
5. Ibu Mellia Fransiska, SKM, M.Kes selaku Ka. Prodi Sarjana Kesehatan
Penguji I.
6. Ibu Tika Ramadanti, SKM, MKM selaku dosen koordinator skripsi program
Penguji II.
7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Fakultas
ini.
Peneliti telah berupaya dalam penulisan proposal ini. Untuk itu peneliti
dengan tangan terbuka menerima semua kritik dan saran yang bersifat membangun
dari semua pihak, demi kesempurnaan proposal ini. Akhir kata penulis mengucapkan
terima kasih atas segala bantuan dari semua pihak yang terlibat dalam penelitian ini.
Peneliti
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................... 1
I. Latar Belakang.................................................................................... 1
I. Supek TB Paru.................................................................................... 7
III. Pengetahuan........................................................................................ 14
IV. Sikap.................................................................................................... 18
V. Dukungan Keluarga.............................................................................. 19
I. Kerangka Konsep................................................................................... 28
I. Desain Peelitian...................................................................................... 31
ii
IV. Teknik Pengumpulan Data.................................................................. 32
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
tuberculosis. Penularan penyakit ini berasal dari bakteri tahan asam (BTA) positif
pasien TB melalui percikan dahak yang dikeluarkan ketika batuk, bersin ataupun
tertinggi yang menderita tuberculosis setelah India dan Cina, dan sebagai penyebab
kematian ketiga terbesar setelah kadiovaskuler dan penyakit saluran pernafasan. Hal
2020).
kasus untuk jumlah jenis TB dan 262.000 kasus baru dengan BTA . Prevalensi
kasus BTA (+) diperkirakan 715.000 dengan kematian sekitar 300 orang setiap
hari dan lebih dari 100.000 orang meninggal setiap tahun atau diperkirakan
setiap 100.000 penduduk Indonesia terdapat 107 penderita TB Paru baru dengan
BTA (+) dan menyerang sebagian besar usia produktif, kelompok ekonomi
4
Pasien TB paru adalah sesorang dengan gejala atau tanda sugestif TB. Gejala
umum TB adalah batuk produktif lebih dari dua minggu yang disertai gejala
pernapasan seperti sesak napas, nyeri dada, batuk darah dan/ gejala tambahan seperti
menurunnya nafsu makan, menurun berat badan, keringat malam dan mudah lelah.
berusaha untuk merubah pola hidupnya menjadi lebih baik. Pengetauan bisa didapat
dari pengalaman dan pengamatan akal budinya untuk mengenali kejadian tertentu.
Informasi 2) Sikap juga penting dalam pencapaian penemuan Pasien TB, dengan
sikap dapat memberikan tanggapan baik terhadap informasi yang diberikan padanya.
Komponen perilaku dari sebuah sikap merujuk pada suatu maksud untuk berperilaku
dalam cara tertentu terhadap suatu kejadian atau sesuatu. Faktor – faktor yang
mempengaruhi sikap dapat dari pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang
suatu bentuk hubungan interpersonal yang meliputi tidakan dan penerimaan terhadap
unsur penting dalam penemuan Pasien TB paru. dengan dorongan dan motifasi yang
baik dari orang – orang terdekatnya akan mendorong sesorang untuk melakukan hal
di tahun 2017 ditemukan 50 kasus ke tahun 2018 yaitu 35 kasus, dan mengalami
peningkatan di tahun 2019 menjadi 409 kasus (Dinkes Kota Payakumbuh, 2020).
5
Terjadi kenaikan yang cukup signifikan pada capaian penemuan kasus terduga TB
paru pada Puskesmas Ibuh. Berbagai upaya telah dilakukan dalam penanggulangan
dalam strategi ini dilakukan secara pasif (Passive Case Finding). Yaitu penjaringan
kesehatan termasuk Puskesmas, sehingga penderita yang tidak datang masih menjadi
sumber penularan.
Finding yaitu menjaring Pasien TB paru dengan melibatkan peran serta masyarakat
penemuan kasus TB paru yang ditemukan pada tahun 2019 sebanyak 265 orang
(17,9%) dari 1.482 kasus yang terduga tuberkulosis, yaitu : 1. Puskesmas Ibuh
sebanyak 53 kasus TB paru dari 409 yang terduga TB, 2. Puskesmas Parit Rantang
29 kasus TB paru dari 107 kasus terduga TB, 3. Puskesmas Payolansek 37 kasus TB
paru dari 126 kasus terduga TB, 4. Puskesmas Tarok 36 kasus TB paru dari 320
kasus terduga TB, 5. Puskesmas Tiakar 31 kasus TB paru dari 116 kasus terduga TB,
6. Puskesmas Lampasi 36 kasus TB paru dari 132 kasus terduga TB, 7. Puskesmas
Air Tabit 28 kasus TB paru dari 37 kasus terduga TB, 8. Puskesmas Padang
6
Kepatuhan pasien dalam minum obat merupakan faktor penting dalam
bosan dan tidak patuh dalam minum obat. Kesalahan pasien penyakit TB Paru
dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu faktor obat, faktor kesehatan, faktor
lingkungan, faktor sosial ekonomi, dan faktor pasien. Dukungan keluarga dan
pengetahuan pasien tentang tuberkulosis, obat anti tuberkulosis, dan keyakinan akan
Payakumbuh yaitu Puskesmas Ibuh dan rendahnya tingkat kesadaran serta perilaku
Berdasarkan latar belakang, informasi dan masalah diatas maka yang menjadi
pusat perhatian dalam penelitian ini melihat faktor-faktor resiko yang berhubungan
Tahun 2021.
A. Tujuan Umum
Kejadian TB Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Ibuh Kota Payakumbuh Tahun 2021
B. Tujuan Khusus
7
1) Untuk mengetahui distribusi frekuensi pengetahuan Pasien TB Paru di
Payakumbuh.
1) Bagi peneliti
digunakan dimasa yang akan datang dan dokumentasi bagi pihak Institut
8
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan pengetahuan bagi Pasien
9
V. Ruang Lingkup Penelitian
Payakumbuh tahun 2021. Jenis penelitian ini yaitu Kuantitatif bersifat survey
analitik dengan pendekatan cross sectional study. Variabel independen antara lain
penemuan Pasien TB. Penelitian ini akan dilakukan pada Bulan maret tahun 2021
dengan populasi sebanyak 409 masyarakat di wilayah kerja puskesmas ibuh Kota
Adapun teknik pemilihan sampel pada penelitian ini yaitu Non random
secara kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti
dapat digunakan sebagai sampel, bila orang yang ditemui itu cocok sebagai sumber
data). Teknik pengumpulan data melalui observasi, kuesioner dan data diolah
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I. Pasien TB Paru
Pasien TB adalah sesorang dengan gejala atau tanda sugestif TB. Gejala
umum TB adalah batuk produktif lebih dari dua minggu yang disertai gejala
pernapasan seperti sesak napas, nyeri dada, batuk darah dan/ gejala tambahan seperti
menurunnya nafsu makan, menurun berat badan, keringat malam dan mudah lelah.
A. Pengertian
TBC bukan penyakit menular penyakit keturunan, dan bukan disebabkan oleh
kutukan dan guna – guna. Kebanyakan TBC menyerang paru – paru, tetapi
dapat juga menyerang bagian tubuh lainnya seperti kelenjer getah bening,
selaput otak, kulit, dan bagian tubuh lainnya. (DKK Payakumbuh, 2004).
B. Etiologi
berbentu batang dan mempunyai sifat khusus yauitu tahan terhadap asam
pewarnaan dan disebut sebagai basil tahan asam (BTA). Kuman TB cepat
mati dengan sinar matahari langsung tetapi dapat bertahan hidup beberapa
jam ditempat yang gelap dan lembab. Kuman ini dapat dormant dalam
11
jaringan tubuh yaitu tertidur lama selama beberapa tahun (Kemenkes RI,
2016).
1) Gejala Umum
b) Batuk darah
2016).
D. Penularan TB Paru
udara yang mengandung percikan dahak yang infeksius, sekali batuk dapat
Tuberculosis paru
12
Untuk menegakkan diagnose penyakit suspek tuberculosis paru
sebanyak 2 dengan kualitas yang bagus. Contoh uji dapat berasal dari
dahak sewaktu – waktu atau sewaktu – pagi. BTA (+) adalah jika salah
satu atau kedua contoh uji dahak menunjukkan hasil BTA (+) pasien dapat
dilakukan mikroskopis lakukan foto rontgen thorak atau uji tuberculin dan
F. Klasifikasi Tuberkulosis
a) Tuberculosis Paru
13
Adalah TB yang terjadi pada organ selain paru, misal pleura,
Mycrobacterium tuberculosis.
terakhir, yaitu :
14
[2].Pasien yang diobati kembali setelah gagal adalah pasien TB
terakhir.
G. Pengobatan TB
hidup.
2) Prinsip pengobatan TB
15
a) Pengobatan diberikan dalam bentuk panduan OAT yang tepat
resistensi.
dua tahap yaitu Tahap awal dan Tahap lanjutan, sebagai pengobatan
3) Tahapan pengobatan TB
a) Tahap awal :
b) Tahap lanjutan
16
4) Panduan OAT yang digunakan di Indonesia
(HRZE)/ 5(HR) E.
d) Panduan OAT untuk TB resisten obat terdiri dari OAT lini kedua
dan obat TB paru lainnya serta OAT lini satu yaitu pirazinamid dan
ethambutol.
5) Hasil pengobatan TB
a) Sembuh
sebelumnya.
b) Pengobatan
c) Gagal
menjadi positif pada bulan kelima atau lebih selama masa pengobatan
17
atau kapan saja pada masa pengobatan diperoleh hasil laboratorium
d) Meninggal
f) Tidak dievaluasi
III. Pengetahuan
A. Pengertian
Pengetahuan adalah hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan
penciuman, rasa dan raba. Sebab diperoleh melalui pendidikan, pengalaman orang
lain, media massa maupun lingkungan. Pengetahuan merupakan domain yang sangat
dukungan dalam menumbuhkan rasa percaya diri maupun sikap dan perilaku setiap
B. Tingkat Pengetahuan
1) Tahu (Know)
18
Tahu diartikan sebagai pengingat sesuatu yang dipelajari sebelumnya, oleh
sebab itu tahu adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
Kerja untuk mengukur seseorang tahu tentang apa yang dipelajarinya adalah
2) Memahami (Comprehention)
yang telah paham objek atau materi dapat menjelaskan, menyebutkan, dan
3) Aplikasi (Aplication)
dipelajari pada situasi dan kondisi riil (yang sebenarnya). Aplikasi ini dapat
4) Analisa (Analisis)
dalam suatu organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata – kata kerja, dapat
5) Sintesis (Synthesis)
dengan kata lain suatu kemampuan untuk menyusun formulasi yang ada,
6) Evaluasi (Evaluation)
19
Berkaitan dengan kemampuan untuk munjustifikasi atau penilaan terhadap
dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan materi yang akan
diukur dari subjek penelitian atau diukur dapat disesuaikan dengan tingkat –
1) Pendidikan
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang tanpa melalui penalaran akan
20
tertentu, sehingga status ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan
seseorang.
4) Lingkungan
5) Pengalaman
dimasa lalu.
6) Usia
Semakin tambah usia semakin berkembang pula daya tangkap dan pola
(Notoatmodjo, 2007)
D. Kategori pengetahuan
1) Baik, bila sunjek mampu menjawab dengan benar 76-100% dari seluruh
pertanyaan.
2) Cukup, bila subjek mampu menjawab dengan benar 56-75% dari seluruh
pertanyaan.
3) Kurang, bila subjek mampu menjawab dengan benar <56% dari seluruh
pertanyaan.
21
E. Pengukuran pengetahuan
wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur
dari subjek penelitian atau responden kedalam pengetahuan yang ingin diukur
dan digunakan untuk pengukuran pengetahuan secara umum dibagi 2 jenis yaitu:
1) Pertanyaan subjektif
hasil nilai akan berbeda dari setiap penilai dari waktu ke waktu.
2) Pertanyaan objektif
Jenis pertanyaan objektif seperti pilihan ganda (multiple coise), betul salah
IV. Sikap
A. Pengertian
lingkungan yang dapat memulai dan membimbing tingkah laku orang tersebut.
Secara definitive sikap berarti suatu keadaan jiwa dan keadaan berfikir yang
melalui pengalaman serta mempengaruhi secara langsung atau tidak langsung pada
praktik atau tindakan. Sikap sebagai suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan
(Notoatmodjo, 2012)
Sikap dikatakan sebagai respon yang hanya timbul bila individu dihadapkan
pada suatu stimulus. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan
22
tidak memihak (unfavorable) pada objek tertentu. Sikap merupakan persiapan untuk
B. Sifat Sikap
Menurut wawan dan dewi, 2010 sifat sikap ada dua jenis :
2) Sikap dan berubah – ubah dalam situasi yang memenuhi syarat untuk itu
3) Sikap tidak berdiri sendiri, namun selalu berhubungan dengan objek sikap.
4) Sikap dapat tertuju pada satu objek tertuju pada sekumpulan atau banyak
objek.
pengetahuan.
23
V. Dukungan Keluarga
individu untuk menghadapi setiap permasalahan dan krisis yang terjadi sehari – hari
dalam kehidupan. Dukungan atau bantuan juga berasal dari orang lain seperti teman,
Dukungan terdiri dari informasi atau nasehat verbal maupun non verbal,
bantuan nyata, atau tindakan yang didapat karena kehadiran orang lain dan
mempunyai manfaat emosional atau efek perilaku bagi pihak penerima. Dukungan
mengharginya (http//qym.blogspot.com).
Dukungan terdiri dari informasi atau nasehat verbal maupun non verbal,
bantuan nyata, atau tindakan yang didapat karena kehadiran orang lain dan
mempunyai manfaat emosional atau efek perilaku bagi pihak penerima. Dukungan
menghargainya (http//qym.blogspot.com).
dengan memberikan bantuan pada individu lain, dimana bantuan itu umumnya
diperoleh dari orang yang berarti bagi individu yang bersangkutan. Dukungan dapat
berupa pemberian informasi, bantuan tingkah laku, ataupun materi yang didapat dari
hubungan sosial akrab yang dapat membuat individu merasa diperhatikan, bernilai
24
Sesorang tidak akan menerima dukungan dari orang lain jika ia tidak suka
bersosial, tidak suka menolong orang lain, dan tidak ingin orang lain tahu
orang lain, atau merasa bahwa ia seharusnya mandiri dan tidak mengganggu
orang lain, atau merasa tidak nyaman saat orang lain menolongnya, atau tidak
ketika ia sendiri tidak memiliki sumber daya untuk menolong orang lain, atau
berupa keikut sertaan keluarga dalam suatu kegiatan yang dilakukan, seperti
25
6. Berilah dukungan untuk tetap mengadakan kegiatan - kegiatan diluar
berobat
12. Pemeliharaan kesehatan usia lanjut adalah tanggung jawab kita bersama,
Skala yang digunakan adalah Guttman, yaitu skala yang menginginkan jawaban
tegas seperti jawaban benar – salah, ya – tidak, pernah – tidak pernah. Untuk
jawaban positif seperti setuju, benar, pernah dan semacamnya diberi skor 1,
sedangkan untuk jawaban negatif seperti tidak setuju, salah, tidak, tidak pernah dan
Dalam penelitian ini, jawaban yang diinginkan adalah ya dan tidak. Cara
penilaiannya bila responden menjawab 1 (ya) maka diberi skor 1, dan bila responden
menjawab 2 (tidak) maka diberi skor 0. Kesimpulan dari semua jawaban tersebut
26
dikategorikan menjadi baik dan kurang baik, yang dinilai berdasarkan mean (nilai
ditetapkan. Untuk itu digunakan indikator utama yaitu angka capaian ( Case
penderita, dengan kata lain peningkatan proporsi dari penderita baru yang ditemukan
dan diobati oleh suatu unit pelayanan dibandingkan dengan perkiraan jumlah
dengan cure rate minimal 85 %. Dengan kata lain, peningkatan cakupan penemuan
dan pengobatan di suatu wilayah atau unit pelaksana hanya dilakukan bila kualitas
27
Sebelum peningkatan capaian, baik melalui peningkatan KIA atau dengan
adalah peningkatan kualitas. Peningkatan kualitas ini mencakup segala aspek mulai
jumlah suspek yang seharusnya ada. Angka ini digunakan untuk mengetahui
Gambar 2.1
Kerangka Teori Kejadian TB Paru
Ventilasi
Kepadatan penghuni
pengetahuan
Pencahayaan
kelembaban ruangan
Pekerjaan
Jumlah kuman yang
Masa Hidup kuman
masuk ke paru
memanjang
Penghasilan keluarga
Ekonomi
keluarga
Status gizi
keluarga
28
Daya tahan
Status imunisasi TB PARU
tubuh
Kontak Serumah
Lama kontak
sumber : rindu,2018 (faktor risiko kejadian tb paru di wilayah puskesmas lainea kabupaten
konawe selatan
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
I. Kerangka Konsep
Penemuan Pasien TB paru. Adapun kerangka konsep pada penelitian ini tergambar
Pengetahuan
Capaian penemuan
Sikap
Pasien TB Paru
Dukungan
Keluarga
Gambar 3.1
Kerangka Konsep
29
30
II. Defenisi Operasional
Tabel 3.1
Defenisi Operasional
31
III. Hipotesis
32
BAB IV
METODE PENELITIAN
I. Desain Penelitian
memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah
jenis metode penelitian dengan dataset yang ekstensif untuk melihat banyak kasus
dan hubungan antar variabel. Penelitian dilakukan terhadap variabel yang diduga
A. Tempat
B. Waktu
A. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah subyek yang memenuhi kriteria yang
33
2010). Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh Pasien TB
paru yang ada diwilayah kerja Puskesmas Ibuh kota Payakumbuh, yaitu
21.453.
B. Sampel
Astuti 2013 :
2
{Z 1−a /2 √ 2 P(1−P)+ Z 1−β √ P 1(1−P1)+ P2( 1−P 2)❑
n 1=n2❑ =
( p 1− p 2 ) 2
Keterangan :
x (¿) P 2
P1 = e = (
¿ ) p 2=(1− p 2)
p 1+ p 2
P=
2
Diketahui :
P2 = Proporsi Tidak Tb
P2 = 27,7
34
2, 8416
= = 23,68= 24
0,12
kekuatan uji 95% berdasarkan rumus diperoleh hasil sampel untuk masing-
masing kelompok adalah 24 terduga TB. Pada penelitian ini dipilih kelompok
case yaitu pasien TB dan control yaitu pasien tidak TB dengan perbandingan
1:1, sehingga besar sampel untuk setiap kelompok 24 orang, maka jumlah
dalam bentuk kuisioner. Kuisioner adalah instrument penelitian yang sudah baku dan
memberikan jawaban sesuai petunjuk yang ada. Kuisioner dalam penelitian ini
pertanyaan yang terdiri dari 2 pilihan jawaban dengan kriteria pemberian nilai
1 untuk jawaban benar dan nilai nol (0) untuk jawaban salah.
menggunakan skala likert yang terdiri dari (4) pilihan jawaban yaitu :
STS : Sangat Tidak Setuju (1) STS : Sangat Tidak Setuju (4)
35
3. Kuisioner mengenai dukungan keluarga terdiri dari 15 pertanyaan yang terdiri
dari 2 pilihan jawaban dengan kriteria pemberian nilai (1) untuk jawaban ya
lembar ceklis tidak tercapai jika pot yang diberikan tidak dikembalikan dan
tercapai jika pot yang diberikan dikembalikan dengan sampel sputum yang
akan diperiksa.
1. Editing
Mengedit adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah diisi. Tujuan dari
editing adalah untuk mengurangi kesalahan atau kekurangan yang ada dalam
2. Coding
kategori – kategori yang dilakukan dengan cara memberi tanda atau kode
3. Processing
Data, yakni jawaban dari masing – masing responden yang dalam bentuk
36
4. Cleaning
(Notoatmodjo, 2010)
A. Analisa Univariat
B. Analisa Bivariat
bermakna dan apabila nilai p > 0,05 artinya secara statistik tidak bermakna.
37
DAFTAR PUSTAKA
----------, 2010. “ 3 B “ Bukan Batuk Biasa Bisa Jadi TB ‘ pegangan untuk Kader
dan Petugas Kesehatan, Jakarta : Pusat Promkes Depkes RI
Ida Diana Sari, 2017. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Dengan Kepatuhan
Berobat pada Pasien TB Paru yang Rawat Jalan di Jakarta. Dari
http://ejournal.litbang.depkes.go.id.pdf
38