Perlindungan Spesifik
imunisasi, penggunaan nutrisi spesifik, kemoprofilaksis,
perlindungan terhadap bahaya pekerjaan, dsb
Pembatasan Kecacatan
mencegah atau menghentikan transisi proses penyakit dari
impairment menjadi disability
Rehabilitasi
untuk melatih dan melatih kembali individu ke tingkat
kemampuan fungsional setinggi mungkin
Upaya Pencegahan Penyakit
Permenkes
No 74 Tahun
2015
Pengendalian Faktor Risiko
Deteksi Dini
pelayanan kesehatan yang bersifat lebih kompleks dan umumnya diselenggarakan oleh
tenaga-tenaga sub spesialis. Pelayanan ini disediakan oleh lembafa tingkat regional atau
pusat. Lembaga ini tidak hanya menyediakan pelayanan sub spesialistik, tetap juga
Tersier keterampilan perencanaan dan manajeraial serta mengajar untuk staf khusus.
pelayanan kesehatan tingkat lanjut, telah bersifat rawat inap dan untuk
menyelenggarakannya telah dibutuhkan tenaga-tenaga spesialis. Pelayanan tingkat kedua
pada dasarnya terdiri dari pelayan kuratif dan disediakan oleh rumah sakit kabupaten dan
merupakan tingkat rujukan pertama dalam sistem kesehatan
Sekunder
Pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah pelayanan kesehatan yang bersifat pokok,
yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat serta mempunyai nilai strategis
untuk meningkatkan derajat kesehatan. Pada umumnya kesehatan tingkat pertama ini
tingkat kontak pertama antara individu dan sistem kesehatan dimana pelayanan esensial
atau primer diberikan
Primer
Fungsi Manajemen
Planning
03 Actuating
Organizing
Planning
Perencanaan Perencanaan dapat dipakai sebagai alat pengawasan dan
pengendalian kegiatan. Perencanaan yang disusun dengan baik
dan memudahkan pelaksana untuk mengetahui bahwa tindakan
tersebut menyimpang atau telah sesuai dengan rencana
Pelaksanaan
Langkah dalam menyusun perencanaan yaitu menetapkan
sasaran, merumuskan posisi organisasi, mengidentifikasi
berbagai faktor dan menyusun langkah-langkah untuk mencapai
sasaran
Perencanaan
Penentuan prioritas, rumusan tujuan,
rumusan intervensi dan jadwal
kegiatan yang akan dilaksanakan
Pemantauan Evaluasi
Pemantauan adalah kegiatan yang Evaluasi sebaiknya dilakukan di
Penggerakan dan bertujuan untuk mengetahui untuk setiap tahapan manajerial mulai dari
sejauh mana pencapaian dan perencanaan, pelaksanaan, dan hasil.
Pelaksanaan pelaksanaan promosi kesehatan di Evaluasi dilakukan pada setiap
puskesmas. Pemantauan dapat pertengahan dan akhir tahun untuk
upaya yag dilakukan sesuai dengan
dilakukan pada pelaksanaan program menilai proses dan hasil pelaksanaan
rencana kegiatan. Mekanismenya
aksi baik di puskesmas maupun di promosi kesehatan di puskesmas.
dilakukan dengan berbagai cara,
lapangan dan juga pembinaan serta Hal tersebut dimasukkan untuk
misalnya menggerakkan keluarga
membantu memecahkan masalah- menilai sejauh mana kemajuan
pasien, meningkatkan pengetahuan
masalah yang ada. kegiatan dan hasil yang dicapai
pasien dengan berbagai kegiatan
pembinaan, memberdayakan
dukungan tokoh masyarakat (dan
kelompok potensial dalam bentuk
komitmen, sumber dana dan tenaga
Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di pelayanan kesehatan
Setiap pelayanan kesehatan harus melaksanakan PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi). PPI dilaksanakan melalui penerapan
prinsip kewaspadaan standar dan berdasarkan transmisi, penggunaan antimikroba secara bijak dan bundles. Dalam pelaksanaan PPI
Fasilitas Pelayanan Kesehatan harus melakukan surveilans; dan pendidikan dan pelatihan PPI. Komite atau Tim PPI bertugas
melaksanakan kegiatan kegiatan pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, dan pembinaan
Surveilans infeksi terkait pelayanan kesehatan (Health Care Associated Infections/HAIs) adalah suatu proses yang dinamis, sistematis,
terus menerus dalam pengumpulan, identifikasi, analisis dan interpretasi data kesehatan yang penting di fasilitas pelayanan kesehatan
pada suatu populasi spesifik dan didiseminasikan secara berkala kepada pihak-pihak yang memerlukan untuk digunakan dalam
perencanaan, penerapan, serta evaluasi suatu tindakan yang berhubungan dengan kesehatan. Langkah-langkah surveilens berupa
Perencanaan dimulai dengan mengkaji populasi pasien, menseleksi hasil/proses surveilens dengan pertimbangan kejadian paling sering/dampak
biaya/diagnosis paling sering. Kemudian dilakukan penggunaan define infeksi yag sudah dipahami dan mudah diaplikasikan
Pengumpulan data surveilans oleh orang yang kompeten, profesional, berpegalaman dan memilih metode surveilans dan sumber data yang
tepat
Analisis dengan penghitungan dan stratifikasi Data harus dianalisa dengan cepat dan tepat untuk mendapatkan informasi apakah ada
masalah infeksi rumah sakit yang memerlukan penanggulangan atau investigasi lebih lanjut. Dilakuakan Stratifikasi risiko infeksi berdasarkan
kategori risk
Interpretasi yang dibuat harus menunjukkan informasi tentang penyimpangan yang terjadi
Pelaporan dibuat secara periodik, tergantung institusi bisa setiap triwulan, semester, tahunan atau sewaktu-waktu jika diperlukan
Evaluasi surveilance system berupa langkah-langkah proses surveilans, ketepatan waktu dari data, kualitas data, ketepatan Analisa dan hasil
penilaian
Penutup
Pencegahan penyakit adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan yang
bersifat preventif, dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan,
yang ditujukan untuk menghindari atau mengurangi risiko dan dampak buruk
akibat penyakit. Terdapat tiga tahap pencegahan, yaitu pencegahan primer,
pencegahan sekunder dan pencegahan tersier.