Hasil Temuan Suspect BTA Sebelum dan Sesudah Program Ketuk Pintu
Berdasarkan Kualitas Sampel Dahak di Wilayah RW 03 Pademangan Timur
DI SUSUN OLEH
dr. TANIA JANNAH
PENDAMPING
dr. STEVANY
MINI PROJECT
Hasil Temuan Suspect BTA Sebelum dan Sesudah Program Ketuk Pintu
Berdasarkan Kualitas Sampel Dahak di Wilayah RW 03 Pademangan Timur
Oleh :
dr. Tania Jannah
Mengetahui,
Pendamping Internsip,
dr. Stevany
NIP. 199310152019032015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan mini project mengenai Hasil
Temuan Suspect BTA Sebelum dan Sesudah Program Ketuk Pintu Berdasarkan Kualitas
Sampel Dahak di Wilayah RW 03 Pademangan Timur. Penulis juga ingin mengucapkan
terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam penyusunan mini project ini, yaitu
dr. Stevany selaku dokter pembimbing telah meluangkan waktunya untuk memberikan
bimbingan, saran dan kritik, serta memberikan dukungan dalam penyusunan mini project
ini, para kader dan juga pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis berharap mini project ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi para
pembaca mengenai kegiatan ketuk pintu di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan.
Penulis menyadari bahwa mini project ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis
ingin meminta maaf apabila terdapat kesalahan-kesalahan di dalamnya. Penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki kekurangan
mini project ini di kemudian hari.
Dokter Internsip
BAB I
PENDAHULUAN
melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil TB. Tuberkulosis bersama
dengan malaria dan HIV/AIDS, tuberkulosis menjadi salah satu penyakit yang
(TB) paru terbanyak kedua di dunia setelah India. Akumulasi kasus di India,
Indonesia dan Cina sendiri menyumbang 46% kasus dari semua total kasus TB
Tengan dengan prevalensi 22 kasus per 100.000 penduduk (Dinkes Jateng, 2016).
dimulai dari :
darah, sesak nafas dan rasa nyeri dada maka penderita tersebut sudah harus
langsung.
dengan metode ketuk pintu oleh kader atau yang disebut dengan Gerakan Ketuk
Pintu Toss TB, dimana dalam program tersebut melibatkan kader untuk
dikeluarkan dari paru dan trakea melalui mulut. Biasanya juga disebut dengan
ecpectoratorian (Dorland, 2009). Sputum, dahak, atau riak dalam hal ini adalah
sekret yang dibatukkan dan berasal dari tenggorokan, hidung atau mulut.
Sputum yang baik mengandung beberapa partikel atau sedikit kental dan
dan Lumb,2008). Sputum dapat dibedakan dengan ludah antara lain: ludah biasa
sedang pada sputum hal ini jarang terjadi. Secara mikroskopis ludah akan
menunjukan gambaran sel-sel gepeng sedang pada sputum hal ini tidak
ditemukan. Sputum paling baik untuk pemeriksaan adalah sputum pagi hari,
Pada mini projek ini penulis mengambil tema jumantik sekolah, hal ini
dikarenakan peran serta anak sekolah sebagai jumantik dapat digunakan
untuk menanamkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada usia
dini, yang akan digunakan sebagai dasar pemikiran dan perilakunya
dimasa yang akan datang.
Adanya Juru Pemantau Jentik (Jumantik) pada PSN (Pemberantasan
Sarang Nyamuk) yang serentak dilakukan tiap hari jumat dapat
mengurangi populasi nyamuk penyebab demam berdarah. PSN dilakukan
pada rumah-rumah warga dan lingkungan sekitar perumahan warga.
Namun untuk lokasi sekolah juga dapat menjadi tempat bersarangnya
nyamuk penyebab DBD. Sehingga alangkah baiknya jika murid-murid
disekolah diikutsertakan untuk menjadi jumantik terutama siswa SD
khususnya kelas 3, 4 dan 5 sebagai jumantik cilik.
1.2 Tujuan
Timur.
PARU.
penderitanya TB.
1.3 Manfaat
Pademangan.
- Program deteksi dan intervensi dini juga diharapkan dapat mencegah dan
meminimalisasi adanya penularan TB Paru.
Pademangan.
Indonesia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tuberkulosis Paru
1. Definisi
dari tuberkel yang berarti tonjolan kecil dan keras yang terbentuk waktu
paru ini bersifat menahun dan secara khas ditandai oleh pembentukan
melalui udara, waktu seseorang dengan Tb aktif pada paru batuk, bersin
atau bicara.
yang ditularkan melalui dahak (droplet) dari penderita TBC kepada individu
akan asam atau sering disebut dengan BTA (bakteri tahan asam). Dapat
berbentuk lurus ataupun bengkok yang panjangnya sekitar 2-4 μm dan lebar
0,2 –0,5 μm yang bergabung membentuk rantai. Besar bakteri ini tergantung
2. Etiologi
Sumber penularan penyakit Tuberkulosis adalah penderita
Droplet yang mengandung kuman dapat bertahan di udara pada suhu kamar
selama beberapa jam. Orang dapat terinfeksi kalau droplet tersebut terhirup
menyebar dari paru kebagian tubuh lainnya melalui sistem peredaran darah,
3. Patofisiologi
sebagai suatu unit yang terdiri dari satu sampai tiga basil, gumpalan yang
lebih besar cenderung tertahan di saluran hidung dan cabang besar bronkhus
ada sisa yang tertinggal, atau proses dapat juga berjalan terus, dan bakteri
dan seperti keju, isi nekrosis ini disebut nekrosis kaseosa. Bagian ini disebut
dengan lesi primer. Daerah yang mengalami nekrosis kaseosa dan jaringan
kompleks Ghon. Respon lain yang dapat terjadi pada daerah nekrosis adalah
kavitas. Materi tuberkular yang dilepaskan dari dinding kavitas akan masuk
bagian lain di paru-paru, atau basil dapat terbawa sampai ke laring, telinga
bersama batuk. Bila lesi ini sampai menembus pleura maka akan terjadi
bronkhus dapat menyempit dan tertutup oleh jaringan parut yang terdapat
penuh dengan bahan perkejuan, dan lesi mirip dengan lesi berkapsul yang
tidak terlepas. Keadaan ini dapat menimbulkan gejala dalam waktu lama
peradangan aktif.
Organisme yang lolos melalui kelenjar getah bening akan mencapai aliran
pada berbagai organ lain. Jenis penyebaran ini dikenal sebagai penyebaran
milier. Ini terjadi apabila fokus nekrotik merusak pembuluh darah sehingga
organ tubuh. Komplikasi yang dapat timbul akibat Tuberkulosis terjadi pada
4. Klasifikasi tuberkulosis
Penentuan klasifikasi penyakit dan tipe penderita penting dilakukan
untuk menetapkan paduan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) yang sesuai dan
paru
a. Tuberculosis Paru
(+) atau 1 spesimen dahak SPS hasilnya (+) dan foto rontgen dada
c. Tipe Penderita
1) Kasus Baru
atau sudah pernah menelan OAT kurang dari satu bulan (30 dosis
harian).
2) Kambuh (Relaps)
BTA (+).
(Form TB.09).
5. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala yang sering terjadi pada Tuberkulosis adalah batuk
tidak tampak adanya tanda dan gejala yang khas. Biasanya keluhan yang
muncul adalah :
a. Demam terjadi lebih dari satu bulan, biasanya pada pagi hari.
c. Sesak nafas, terjadi bila sudah lanjut dimana infiltrasi radang sampai
setengah paru
d. Nyeri dada. Nyeri dada ini jarang ditemukan, nyeri timbul bila
6. Komplikasi
Tuberkulosis
Komplikasi dari TB
paru adalah :
a. Pleuritis tuberkulosa
c. Tuberkulosa milier
d. Meningitis tuberkulosa
7. Pemeriksaan penunjang Tuberkulosis
a. Pemeriksaan Diagnostik
b. Pemeriksaan sputum
Pemeriksaan sputum sangat penting karena dengan di ketemukannya
dahak pagi dan dahak sewaktu kunjungan kedua. Bila didapatkan hasil
dua kali positif maka dikatakan mikroskopik BTA positif. Bila satu
positif, dua kali negatif maka pemeriksaan perlu diulang kembali. Pada
e. Rontgen dada
Mikobakterium Tuberkulosis.
h. Pemeriksaan elektrolit
rasio residu udara pada kapasitas total paru, dan menurunnya saturasi
resistensi obat
bulan ke-2, 4, dan 6. Pada yang memakai paduan obat 8 bulan sputum
BTA diperiksa pada akhir bulan ke-2, 5, dan 8. BTA dilakukan pada
a. Terhadap individu
1) Biologis
2) Psikologis
3) Sosial
mengisolasi dirinya.
4) Spiritual
b. Terhadap keluarga
2) Produktifitas menurun.
pengobatan.
3) Psikologis
4) Sosial
Paru .
c. Terhadap masyarakat
pelaporan.
BAB III
METODOLOGI
3.4 INSTRUMEN
a. Alat tulis
b. Botol sputum untuk melakukan pemeriksaan dahak
4.3 EVALUASI
Evaluasi jangka pendek dilakukan dengan menggunakan pretest dan
posttest hal ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan paserta
jumantik cilik. Soal yang diberikan sebanyak 8 soal dan diberikan dalam
bentuk pilihan ganda.
No. Nama Kelas Pretest Posttest
1. Kalista Alyssgamar 3 7
2. Rayhan Al Sakir 3A 5 7
3. Silva Dyah Alfarizky 5 8
4. Billyandra Nicolas A. 2 5
5. Khodijah Azzahra 1 6
6. Tiara 3B 3 6
7. Valma Anindita Abdilah 2 5
8. Nafisha 2 6
9. Dinda Nimas A. 6 8
10. Salma Aulia 4 6
11. Anindia Khalisha putri 3C 3 7
12. Tiarasari Sipayung 5 8
13. Rasyid 3 6
14. Alika 3 7
15. Asfah Fadillah 5 6
16. Aviqa Ramadhani 3D 3 6
17. Andrean 2 8
18. Risky Prasetio 5 8
19. Gina Lailatul Naylah 3 7
20. Meisia C. N 4A 5 8
21. Notiva Sofian 5 7
22. M. Rizki 5 8
23. Nurbaqiyya Tasholihah 4 6
24. Zhickly 2 7
25. Grace 4B 1 3
26. M. Jefry AlBuchori 0 3
27. Zhivara 3 7
28. M. Raffa Andriyanto 1 7
29. Afdal Prayuga Aditya 5 6
30. Tanisa Frazer Fachrur R. 4C 6 8
31. Alfa Rizqi Nayla A. 6 8
32. Nabillah Hillah 5 8
33. Gisela Amelia Putri 1 7
34. Dimasraka Prasetya 4 6
35. Malvinyansyah 2 6
36. Dyra Carissa Silmy 4D 4 6
37. Tsabitah Putri Khaira 3 7
38. M. Dirga Virgiawan 2 7
pretest posttest
5.1 KESIMPULAN
5.1 SARAN
Keterangan :
*positif (+) dimana ?
contoh :
- bak mandi
- drum
- tempayan
- alas pot tanaman
- pecahan botol
- kaleng bekas
- ban bekas
- dispenser
- tempat minum burung
- dll
Foto Kegiatan