Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CANDILAMA
Jalan Dr. Wahidin No. 22 Semarang, Telepon (024) 8310515, Email: puskesmascandilama@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


KONTAK SERUMAH TBC DAN PENGAWAS MINUM OBAT (PMO)

A. Pendahuluan
Tuberkulosis Paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman
Mycobacterrium Tuberkulosis, sebagian besar kuman Tuberkulosis menyerang paru-
paru dan dapat juga menyerang organ tubuh lainnya oleh karena itu perlu diupayakan
penanggulangan dan pemberantasan penyakit TBC lebih dini.
Program TBC adalah sebagai salah satu pelayanan kesehatan
menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di
wilayah kerjanya. Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama salah satunya
meliputi upaya kesehatan esensial. (Pemenkes no 75 tahun 2014)
Penjaringan suspek TBC dilakukan didalam gedung dan luar gedung sehingga
penemuan suspek didalam dan diluar gedung terjaring lebih cepat, adapun untuk
meningkatkan penemuan suspek didalam dan diluar gedung diperlukan kerjasama
lintas program dan lintas sektoral serta sektor terkait dan partipasi aktif masyarakat
secara luas.dalam upaya mendukung terwujudnya Puskesmas yang dapat
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara santun, integritas,
amanah, dan professional.

B. Latar Belakang
Tuberculosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman
Mycobacterium Tuberculosis. Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi juga
dapat mengenai organ tubuh lainnya. Penularan terutama sekali melalui aerogen.
Pasien TB menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet (percikan dahak).
Menurut data WHO tahun 2016, ditingkat global diperkirakan 9,6 juta kasus TB
baru dengan 3,2 juta kasus diantaranya perempuan. Dengan1,5 juta kematian karena
TB dimana 480.000 kasus adalah perempuan. Indonesia merupakan salah satu
negara dengan penderita TB terbanyak. Saat ini Indonesia menempati urutan nomor
3 setelah China dan India. Jumlah kasus TB di Indonesia menurut laporan WHO tahun
2015, diperkirakan ada 1 juta kasus TB baru per tahun (399 per 100.000 penduduk)
dengan 100.000 kematian per tahun (41 per 100.000 penduduk). Angka Notifikasi
Kasus (Case Notification Rate / CNR) dari semua kasus dilaporkan sebanyak 129 per
100.000 penduduk.Jumlah seluruh kasus 324.539 kasus,314.965 adalah kasus baru.
Sumber penularan adalah pasien TB paru BTA positif yang saat batuk, bersin
atau berbicara mengeluarkan droplet (percikan dahak) yang mengandung kuman
Mycobacterium Tuberculosis. Satu pasien TB paru BTA (+) yang tidak diobati secara
tepat dan berkualitas dapat menginfeksi sekitar 10 orang per tahun. Pasien putus obat
adalah pasien TBC yang tidak minum obat lebih dari 1 bulan. Pasien TBC masih
dalam program pengobatan 6 bulan namun dalam waktu pengobatan tersebut tidak
mengambil obat di fasilitas kesehatan dan setelah ditemui di rumah pasien tidak
minum obat selama 1 bulan maka di kategorikan sebagai pasien TBC putus berobat.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menemukan pasien TBC dan mengintervensi keluarga untuk melakukan
pemeriksaan TBC dan menjadi PMO bagi pasien.
2. Tujuan Khusus
a. Tercapainya cakupan penemuan penderita secara bertahap dengan
harapan dapat diobati secara tuntas
b. Menurunnya angka kematian akibat penularan
c. Mencegah terjadinya resistensi obat
d. Keluarga pasien dapat memantau pengobatan pasien

D. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan


1. Petugas puskesmas mendata penderita TB
2. Melakukan pelacakan disetiap anggota keluarga supaya dianjurkan untuk
pemeriksaan BTA bila ada anggota keluarga yang dicurigai suspek TB
3. Petugas puskesmas melakukan penyuluhan kepada keluarga pasien tentang
penyakit TB, cara penularan dan pengobatan
4. Petugas puskesmas menjelaskan tugas PMO kepada keluarga pasien

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


Melakukan kunjungan rumah penderita TBC di wilayah kerja Puskesmas
Candilama oleh petugas maupun kader. Melakukan anamnesa dan wawancara
keluarga dan masyarakat yang tinggal disekitar rumah penderita TBC diwilayah
kerja Puskesmas Candilama. Melakukan anamnesa dan wawancara dengan
masyarakat yang memiliki kontak erat dengan penderita TBC tersebut. Memberikan
informasi kepada keluarga penderita agar dapat memantau penderita dalam
meminum obat TBC.

F. Sasaran
Sasaran kegiatan adalah semua kasus TBC beserta keluarganya diwilayah
kerja Puskesmas Candilama.

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan ini dilaksanakan pada Januari - Desember 2023 selama ada kasus
TBC.

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Monitoring terhadap kegiatan investigasi putus obat TBC ini dilakukan setiap
bulan, evaluasi terhadap kegiatan dilakukan setiap bulan antara pemegang program
dan petugas epidemiolog. Selanjutnya akan direkap laporan bulanan. Pelaporan
atas hasil evaluasi kegiatan yang telah dilakukan kemudian dilaporkan kepada
Penanggung jawab UKM yang selanjutnya akan dilaporkan ke Kepala Puskesmas
sebagai penanggung jawab.

I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan dan Pelaporan Setiap kegiatan investigasi kasus yang telah
dilakukan dicatat kemudian dilaporkan sebagai bentuk dokumentasi kegiatan.

Mengetahui,
Pemegang Program Kepala UPTD
P2P Puskesmas Candilama

Fila Delfia, S.K.M Wahyoto, S.KM.

Anda mungkin juga menyukai