Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN

PENEMUAN KASUS AKTIF TBC, INVESTIGASI KONTAK TBC, PELACAKAN


KASUS MANGKIR TBC PUSKESMAS BADAU

A. PENDAHULUAN
Tuberkulosis paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman
Mycobacterium Tuberculosis. Sebagian kuman Tuberculosis menyerang paru dan
dapat juga menyerang organ tubuh lainnya. Oleh karena itu perlu diupayakan Program
Penanggulangan dan Pemberantasaan Penyakit Paru.
Sejak tahun 1995, Program pemberantasan penyakit Tuberkulosis paru telah
dilaksanakan dengan strategi DOTS ( Directhy Observed Treatment Short Course )
yang direkomendasikan oleh WHO.
Penanggualangan TB dengan strategi DOTS dapat memberikan angka
kesembuhan yang tinggi, menurut Bank Dunia strategi DOTS merupakan strategi
kesehatan yang paling Cost Efektif.

B. LATAR BELAKANG
Penyakit TB merupakan masalah utama kesehatan, tahun 1995 menunjukkan
bahwa penyakit TB merupakan penyebab kematian nomor 2 didunia.
Diperkirakan setiap 100.000 penduduk Indonesia terdapat 222 penderita baru
TB BTA Positif. Penderita Penyakit TB sebagian besar kelompok usia kerja produktif,
kelompok ekonomi lemah dan berpendidikan rendah
Pada tahun 2022, jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Badau 12.952
jiwa, dari jumlah tersebut diperkirakan suspek sebanyak 168 orang dan TB BTA
Positif 40 orang. Target Pencapaian program TB di Puskesmas Badau 40 orang BTA
Positif. Penemuan BTA positif Januari sampai Desember Tahun 2022 ditemukan BTA
positif 10 orang.

C. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian dengan cara memutuskan
mata rantai penularan sehingga penyakit TB tidak lagi merupakan masalah
kesehatan masyarakat
2. TUJUAN KHUSUS
a. Tercapainya cakupan penemuan terduga TB
b. Tercapainya angka kesembuhan 100 %

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Pemeriksaan specimen dahak dari setiap suspek
2. Pengamatan dan pelacakan penderita TB paru yang mangkir
3. Pemeriksaan kontak serumah pasien Tb Positif
4. Melakukan Edukasi kepada keluarga pasien dan pasien

E. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Persiapan
a. Memastikan surat tugas
b. Identitas pasien
c. Kartu identitas unit tempat bekerja
d. Menyiapkan Instrumen pelacakan (format kunjungan rumah kasus baru)
2. Pelaksanaan
a. Pemeriksaan dahak dari setiap suspek
b. Mengamati dan melacak penderita TB paru yang mangkir
c. Pemeriksaan kontak serumah pasien TB positif
d. Dan melaksanakan penyuluhan/edukasi kepada pasien dan keluarga pasien
F. SASARAN
1. Suspek TB paru
2. Keluarga penderita TB paru
3. TB paru mangkir
G. JADWAL KEGIATAN
Kegiatan program TB ini dilaksanakan dalam 1 Tahun
BULAN KE, 2023
KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Penemuan
Kasus Aktif
TBC,
Investigasi
Kontak TBC,
Pelacakan
Kasus
Mangkir
TBC

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan atau hasil kegiatan dilakukan setelah kegiatan selesai.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI


Evaluasi di catat di buku notulensi kegiatan, yang meliputi ketepatan jadwal.
Laporan pelaksanaan kegiatan.

Kepala Puskesmas Badau,


KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN
KUNJUNGAN RUMAH UNTUK TERAPI PENCEGAHAN TBC, PEMANTAUAN
MINUM OBAT TBC PUSKESMAS BADAU

A. PENDAHULUAN
TBC merupakan penyakit infeksi yang sudah sangat lama dikenal manusia,
setua peradaban manusia. Pada awal penemuan obat anti Tuberculosis (OAT), timbul
harapan penyakit ini akan dapat ditanggulangi. Namun dengan perjalanan waktu,
terbukti penyakit ini tetap menjadi masalah kesehatan yang sangat serius, baik dari
aspek gangguan tumbuh kembang, morbiditas, mortalitas dan kecacatan. Dengan
meluasnya kasus HIV – Aids, tuberculosis mengalami peningkatan bermakna secara
global. Indonesia menduduki peringkat ketiga dunia dalam jumlah total pasien TBC
setelah Cina dan India. Namun dari porposi jumlah pasien dibanding jumlah
penduduk, Indonesia menduduki peringkat pertama. TBC anak yang tidak diobati
secara tepat akan menjadi sumber penularan infeksi TBC pada saat dewasa. Penderita
dengan BTA Positif merupakan sumber penularan yang paling infeksius.

B. LATAR BELAKANG
Salah satu permasalahan dalam penanggulangan TBC adalah pengobatan yang
tidak teratur dan kombinasi obat yang tidak lengkap di masa lalu yang diduga telah
menimbulkan kekebalan ganda kuman TBC terhadap Obat Anti Tuberkulosis (OAT)
atau Multi Drug Resistance (MDR). TBC bukan hanya masalah bagi penderita tetapi
juga masalah bagi masyarakat khusus nya keluarga.
Kunci utama keberhasilan pengobatan TB adalah keyakinan bahwa penderita
TB meminum semua obatnya sesuai dengan yang ditetapkan dan tidak lalai atau putus
berobat.
Hal tersebut bisa dipastikan bila ada orang yang mengawasi atau memantau
penderita TB pada saat minum obat. Sesuai dengan nama strategi DOTS (Directly
Observed Treatment Shortcourse) yang artinya pemberian obat dilakukan secara
jangka pendek di bawah pengawasan langsung yaitu oleh seorang pengawas minum
obat (PMO).
C. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Meningkatkan keberhasilan pengobatan (sembuh) bagi penderita TB
2. TUJUAN KHUSUS
a. Tercapainya cakupan penemuan terduga TB
b. Tercapainya angka kesembuhan 100 %

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Untuk menjamin ketekunan dan keteraturan pengobatan sesuai jadwal yang
ditentukan pada awal pengobatan,
2. Untuk menghindari penderita dari putus berobat sebelum waktunya,
3. Untuk mengurangi kemungkinan pengobatan dan kekebalan terhadap OAT
4. Memberikan pemahaman kepada keluarga tentang TPT (Terapi
Pencegahan TBC) untuk keluarga pasien TB

E. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Persiapan
a. Memastikan surat tugas
b. Identitas pasien
c. Kartu identitas unit tempat bekerja
d. Menyiapkan Instrumen yang diperlukan
2. Pelaksanaan
a. Sosialisai atau pemberian informasi tentang peran PMO
b. Pemeriksaan sputum kontak serumah pasien TB positif dan jika Hasilnya postif
maka diberikan terapi OAT dan bila Negatif maka diberikan Terapi
Pencegahan TBC (TPT)
c. Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga pasien tentang bahaya dari
pada TB

F. SASARAN
1. Pasien TB paru
2. Keluarga pasien TB paru
G. JADWAL KEGIATAN
Kegiatan program TB ini dilaksanakan dalam 1 Tahun
BULAN KE, 2023
KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kunjungan
Rumah Untuk
Terapi
Pencegahan
TBC,
Pemantauan
Minum Obat
TBC

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan atau hasil kegiatan dilakukan setelah kegiatan selesai.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI


Evaluasi di catat di buku notulensi kegiatan, yang meliputi ketepatan jadwal.
Laporan pelaksanaan kegiatan.

Kepala Puskesmas Badau,

Anda mungkin juga menyukai