TUBERKULOSIS (TB)
Di Susun Oleh :
TIM TB
E. Metode
Metode yang digunakan adalah :
1. Ceramah
2. Diskusi / tanya jawab
F. Seeting Tempat
: sasaran
: penyuluh
G. Media
Media yang digunakan adalah
1. PPT
2. Leaflet
H. Materi
Sumber : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia : 2010, “Strategi Nasional
Penanggulangan Tuberkulosis di Indonesia 2020-2024”
I. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Kesepakatan dengan sasaran
Kesiapan materi penyaji
Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung
2. Evaluasi Proses
Sasaran bersedia sesuai dengan kontrak waktu yang ditentukan
Sasaran terlibat aktif dalam pembelajaran
3. Pemateri
Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan
Dapat menjalankan peranannya sesuai dengan tugas
4. Evaluasi Hasil
Pasien mengerti tentang :
1. Pengertian TB.
2. Tanda dan Gejala TB.
3. Penularan TB.
4. Cara Pencegahan TB.
5. Pengobatan.
Lampiran
MATERI
A. Pengertian TB
TB atau tuberculosis adalah penyakit meular yang disebabkan oleh kuman
Mycobakterium tuberkulosis. Pada masyarakat TB dikenal sebagai penyait TBC/
paru-paru basah/flek paru dan lain-lain. Kuman TB paling sering menyerang
paru-paru tetapi juga dapat menyerang organ tubuh lainya seperti kelenjar getah
bening, tulang,otak, kulit. Kuman TBC dapat bertahan bebas selama 1-2 jam.
Pravalensi kasus TB
World Health Organization (WHO) telah merilis laporan
tentang tuberkulosis (TBC) skala global tahun 2021 termasuk di dalamnya
laporan tentang keadaan TBC di Indonesia dalam dokumen Global
Tuberculosis Report 2022. Dalam laporannya, pandemi Covid-19 masih
menjadi salah satu faktor penyebab terganggunya capaian. Terutama pada
penemuan kasus dan diagnosis, akses perawatan hingga pengobatan TBC.
Kemajuan-kemajuan yang telah dibuat pada tahun-tahun sebelumnya terus
melambat bahkan terhenti sejak tahun 2019.
Target capaian bebas TBC secara global saat ini benar-benar berada pada
“luar jalur” atau off track dari yang telah direncanakan. Pada tahun 2021 pula
menjadikan TBC sebagai penyakit menular paling mematikan pada urutan
kedua (2) di dunia setelah Covid-19. Dan berada pada urutan ke tiga belas (13)
sebagai faktor penyebab utama kematian di seluruh dunia. Indonesia sendiri
berada pada posisi KEDUA (ke-2) dengan jumlah penderita TBC
terbanyak di dunia setelah India, diikuti oleh China, Filipina, Pakistan,
Nigeria, Bangladesh dan Republik Demokratik Kongo secara berutan. Pada
tahun 2020, Indonesia berada pada posisi ketiga dengan beban jumlah kasus
terbanyak, sehingga tahun 2021 jelas tidak lebih baik.
Pada tahun 2020, jumlah kasus yang belum ditemukan adalah sebanyak
430.667 kasus. Artinya terjadi peningkatan jumlah kasus yang belum
ditemukan secara signifikan. Sedangkan capaian penemuan kasus meningkat
dari tahun 2020 yang sebanyak 393.323 kasus.
E. Pengobatan
Pasien diberikan obat selama 6-8 bulan, diminum secara teratur, sesuai dengan
dosis yang diberikan dan sebaiknya obat diminum dalam keadaan perut kosong
di pagi hari.
Tahap pemberian obat:
a. Tahap awal : 2 bulan atau 3 bulan diminum setiap hari
b. Tahap lanjutan : 4 bulan atau 5 bulan diminum 3x/minggu (Pada TB anak
harus dipantau dalam menelan obat).
Apabila tidak patuh meminum obat dapat menyebabkan resistan pada obat
TB (OAT) atau yang paling parah dapat menyebabkan kematian, jika
menemukan kasus seperti itu maka pengobataanya akan lebih lama yaitu 9
bulan sampai 24 bulan dan jenis obatnya injeksi dan oral.