Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS GUMELAR
Jl. Raya Gumelar N0.34 Kode pos 53165
Telp. (0281) 5700308, email : puskesmas_gumelar@yahoo.com

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Tema : Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tuberkulosis


Waktu : 30 menit
Sasaran : Individu, Keluarga sehat maupun sakit, Kelompok Posyandu
Tempat : Rumah Keluarga Tn. K
Tanggal : 6 September 2022

A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan
keluarga dan masyarakat dapat mengetahui tentang penyakit
tuberculosis sehingga dapat melakukan pencegahan penyakit
tuberculosis

B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan keluarga dan
masyarakat mampu:
1. Mengenal penyakit tuberkulosis
2. Menjelaskan cara penularan penyakit tuberculosis
3. Mengetahui tanda dan gejala penyakit tuberkulosis
4. Mengetahui pengobatan penyakit tuberkulosis
5. Mengetahu iefek samping obat penyakit tuberkulosis
6. Menyebutkan cara pencegahan penyakit tuberculosis

C. Sasaran
Tn. K dan Keluarga

D. Materi (terlampir)
1. Menjelaskan pegertian penyakit tuberkulosis
2. Menjelaskan cara penularan penyakit tuberkulosis
3. Menjelaskan tanda dan gejala penyakit tuberkulosis
4. Menjelaskan cara pengobatan penyakit tuberkulosis
5. Menjelaskan efek samping minum obat penyakitt uberkulosis
6. Menjelaskan cara pencegahan penyakit tuberkulosis

E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

F. Media Penyuluhan
Media Penyuluhan yang digunakan:
1. Materi SAP
2. Leafleat

G. KegiatanPenyuluhan
N WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA
O
1. 5menit Pembukaan :  Menjawab Salam
a. Mengucapkan salam.  Mendengarkan
b. Menjelaskan nama dan peran  Memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan  Menjawab pertanyaan
penyuluhan yang diberikan
d. Menyebutkan materi yang edukator
diberikan.
2. 15 Pelaksanaan :  Menyimak
menit a. Penyampaian materi  Memperhatikan
 Menjelaskan pegertian  Bertanya
penyakit tuberculosis
 Menjelaskan cara
penularan penyakit
tuberculosis
 Menjelaskan tanda dan
gejala penyakit tuberculosis
 Menjelaskan cara
pengobatan penyakit
tuberculosis
 Menjelaskan efek sampan
gminum obat penyakit
tuberculosis
 Menjelaskan cara
pencegahan penyakit
tuberculosis
b. Tanya jawab
c. Memberikan kesempatan
kepada peserta untuk
bertanya
3. 7 menit Evaluasi : Menjawab pertanyaan
a. Mereview kembali materi
yang telah disampaikan

5 3 menit Penutup : Menjawab salam


a. Memberikan salam penutup

H. Metode Evaluasi
1. Metode Evaluasi : Lisan
2. Jenis Evaluasi : Tanya Jawab

I. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Proses
a. Pasien dan Keluarga mampu menjelaskan dan memahami
pengertian  penyakittuberkulosis.
b. Pasien dan Keluarga mampu menjelaskan dan memahami tentang
carapenularanpenyakittuberkulosis.
c. Pasien dan Keluarga mampu menjelaskan dan memahami tentang
tandadangejalapenyakittuberkulosis.
b. Pasien dan Keluarga mampu menjelaskan dan memahami tentang
pengobatanpenyakittuberkulosis.
c. Pasien dan Keluarga mampu menjelaskan dan memahami tentang
efek samping minum obat penyakittuberkulosis.
d. Pasien dan Keluarga mampu menjelaskan dan memahami
tentangpencegahanpenyakittuberkulosis.
2. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan
b. Pasien antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak
diketahuinya

J. Setting
Pesertapenyuluhandengandudukberhadapandenganpenyaji

Keterangan :
: Audien

: Penyaji
Lampiran

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN


PENYAKIT TUBERKULOSIS

A. MENGENAL PENYAKIT TUBERKULOSIS


TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman atau
bakteri mycobacterium tuberculosis. Kuman ini sangat kecil, tidak
mungkin dilihat dengan mata telanjang, sehingga hanya dapat dilihat
dengan mikroskop.
TBC bukan merupakan penyakit keturunan atau disebabkan oleh
kutukan atau guna-guna.
Umumnya penyakit TBC menyerang Paru-paru, tetapi bisa juga
menyerang tubuh lainnya, seperti: tulang, sendi, usus, kelenjar limfa
dan selaput otak.

B. CARA PENYEBARAN
Cara penyebaran kuman TBC dari satu orang ke orang lain adalah
melalui udara yang kita hirup. Jika ada seseorang penderita TBC batuk,
maka kuman TBC yang berada pada paru-parunya akan keluar dalam
bentuk percikan dahak diudara, percikan dahak yang mengandung
kuman TBC bila terhirup oleh orang, maka orang tersebut
kemungkinan bias tertular. TBC tidak menular melalui serangga,
transfuse darah.

C. TANDA GEJALA
1. Batuk berdahak lebih dari 3 minggu, dan dahak yang keluar
kemungkinan bias bercampur dengan darah
2. Nafas terasa sesak dan terasa nyeri
3. Demam lebih dari sebulan dan berkeringat di malam hari walau
tidak melakukan kegiatan apapun
4. Selera makan berkurang dan berat badan menurun

D. YANG HARUS DILAKUKAN BILA TERLANJUR TERTULAR


TUBERKULOSIS
1. Yang harus anda lakukan adalah minum obat secara teratur
sampai tuntas (lama pengobatan 6 sampai 8 bulan)
2. Jangan berhenti menelan obat sebelum dinyatakan sembuh oleh
petugas kesehatan/ dokter. Jika berhenti berobat sebelum
waktunya, penyakit TBC akan sukar diobati.
3. Periksakan dahak anda selamam asapengobatan, pemeriksaan
dahak ulang ini penting, untuk memastikan apakah ada kemajuan
dari pengobatan.
4. Selama masa pengobatan, anda bersedia diawasi oleh Pengawas
Minum Obat (PMO) .
5. Obat TBC aman dimunum oleh ibu hamil, kecuali yang melalui
suntik.
6. Jenis maupun kualitas obat tbc yang tersedia di Rumah Sakit/
Puskesmas/ Poli klinik Kesehatan Desa (PKD)/ BP4 adalah sama.

E. EFEK SAMPING MINUM OBAT TUBERKULOSIS


1. Anoreksia, Mual, NyeriPerut
2. NyeriSendi
3. Rasa terbakar/ kesemutan pada tangan atau kaki
4. Mengantuk
5. Urine berwarna merah/ orange
6. Sindrom flu (Demam, Malaise, Nyeri Kepala, Nyeri Tulang)
7. Gangguan Pendengaran
8. Kulit Kuning tanpa penyebab lain

F. CARA MENCEGAH PENYAKIT TUBERKULOSIS


1. Perhatikan pergantian udara dalam ruangan di rumah maupun
tempat kerja
2. Usahakan agar sinar matahari masuk kedalam ruangan
3. Usahakan tubuh dalam keadaan sehat bugar agar tidak mudah
tertular penyakit
I. DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jendral


Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan. 2011.
Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. Jakarta: Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Komisi Ahli Penyakit
Tuberkulosis. 2019. Tantangan Kita Mencapai Eliminasi
Tuberkulosis Di Indonesia Tahun 2030.
Buku Register Tuberkulosis

Anda mungkin juga menyukai