Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENYAKIT TUBERCULOSIS

Cabang Ilmu : Keperawatan Komunitas Keluarga


Topik : Penyakit Tuberculosis
Hari/Tanggal : Sabtu 28 Mei 2022
Waktu : 30 Menit
Tempat : Posyandu RW 7
Sasaran : Semua warga RW 7
Metode : Ceramah,tanya jawab, diskusi
Media : Leaflet dan Banner
Materi : Terlampir

I. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan ini klien dapat mengetahui tentang
penyakit Tuberculosis.

II. Tujuan Khusus


Setalah mengikuti penyuluhan kesehatan ini klien akan mampu :
1. Menyebutkan pengertian Tuberculosis
2. Menyebutkan penyebab Tuberculosis
3. Menyebutkan tanda dan gejala Tuberculosis
4. Menyebutkan penatalaksanaan Tuberculosis
5. Menyebutkan pencegahan dari Tuberculosis

III. Materi
1. Pengertian Tuberculosis
2. Penyebab Tuberculosis
3. Tanda dan gejala Tuberculosis
4. Penatalaksaan
5. Proses penularan Tuberculosis
6. Cara pencegahan Tuberculosis

IV. Metoda
Ceramah, tanya jawab, dan diskusi

V. Rangkaian Kegiatan Penyuluhan

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta


1 5 menit Pembukaan :
a. Membuka atau memulai a. Menjawab salam
kegiatan dengan b. Mendengarkan
mengucapkan salam c. Mendengarkan
b. Memperkenalkan diri d. Mendengarkan
c. Menjelaskan tujuan dari danmemperhati-
penyuluhan kan
d. Menyebutkan materi e. Menjawab
penyuluhan pertanyaan
e. Menggali ketrampilan dan
pengetahuan masyarakat
2 15 menit Pelaksanaan penyampaian a. Mendengarkan
materi
a. Menjelaskan tentang b. Mendengarkan
pengertian Tuberculosis
b. Menjelaskan tentang faktor c. Mendengarkan
penyebab Tuberculosis
c. Menjelaskan tentang tanda d. Mendengarkan
dan gejala Tuberculosis
d. Menjelaskan tentang proses e. Mendengarkan
penularan tuberculosis
e. Menjelaskan tentang cara
pencegahan Tuberculosis

3 5 meni Penutup : Menjawab


t a. Mengadakan tanya jawab pertanyaan
untuk mengetahui seberapa
jauh pemahan tentang materi
yang disampaikan
b. Membagikan leaflet
c. Menyampaikan hasil
d. Ucapan terimakasih dan
salam penutup

VI. Kreteria Evaluasi


1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir dalam kegiatan
b. Penyelengaraan penyuluhan dilaksanakan oleh mahasiswa di RW
07 Kel. Karuwisi Utara
c. Kontrak waktu dengan sasaran sebelum dilakukan penyuluhan

2. Evaluasi Proses
a. Penyuluhan dimulai tepat waktu dan sesuai dengan sasaran
b. Partisipasi peserta yang hadir
c. Media dapat digunakan dengan baik
d. Peserta dapat mengikuti penyuluhan sampai selesai
3. Evaluasi Hasil

a. Masyarakat memahami pengertian Tuberculosis.

b. Masyarakat memahami faktor-faktor penyebab Tuberculosis.

c. Masyarakat memahami tanda dan gejala Tuberculosis.

d. Masyarakat memahami cara pencegahan Tuberculosis.


Materi Penyuluhan
1. Pengertian
Tuberkulosis adalah penyakit infeksi yang menular yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis Paru (TB Paru) adalah penyakit infeksius,
yang terutama menyerang parenkim paru. Tuberkulosis merupakan penyakit menular
yang disebabkan oleh Mycobakterium Tuberculosa yang merupakan bakteri batang
tahan asam, dapat merupakan organisme patogen atau saprofit (Price dan Wilson,
2018).

2. Penyebab Tuberculosis
Faktor predisposisi penyebab penyakit tuberkulosis antara lain ( Elizabeth J powh
2019)

1. Mereka yang kontak dekat dengan seorang yang mempunyai TB aktif


2. Individu imunosupresif (termasuk lansia, pasien kanker, individu dalam terapi
kartikoteroid atau terinfeksi HIV)
3. Individu yang tinggal di daerah kumuh
4. Petugas kesehatan

3. Tanda dan Gejala Tuberculosis


1. Demam
2. Batuk/batuk berdarah
3. Sesak bernafas
4. Nyeri dada
5. Malaise dan kelelahan

4. Penatalaksanaan
Dalam pengobatan TB paru dibagi 2 bagian :
a. Jangka pendek.
Dengan tata cara pengobatan : setiap hari dengan jangka waktu 1 – 3 bulan.
* Streptomisin injeksi 750 mg.
* Pas 10 mg.
* Ethambutol 1000 mg.
* Isoniazid 400 mg.

b. Jangka panjang
Tata cara pengobatan : setiap 2 x seminggu, selama 13 – 18 bulan, tetapi
setelah perkembangan pengobatan ditemukan terapi.
Terapi TB paru dapat dilakukan dengan minum obat saja, obat yang
diberikan dengan jenis :
* INH.
* Rifampicin.
* Ethambutol.
Dengan fase selama 2 x seminggu, dengan lama pengobatan kesembuhan
menjadi 6-9 bulan.

c. Dengan menggunakan obat program TB paru kombipack bila ditemukan


dalam pemeriksan sputum BTA ( + ) dengan kombinasi obat :
* Rifampicin.
* Isoniazid (INH).
* Ethambutol.
* Pyridoxin (B6).

5. Cara Penularan Tuberculosis.


Sumber penularan adalah dahak penderita TBC yang mengandung
kuman TBC. TBC menular melalui udara bila penderita batuk, bersin dan
berbicara dan percikan dahaknya yang mengandung kuman TBC melayang-
layang di udara dan terhirup oleh orang lain. Penyakit TBC biasanya menular
melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang
dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada anak-anak sumber
infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering
masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi
banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan
dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh
sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh
seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah
bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering
terkena yaitu paru-paru.

6. Pencegahan
1. Imunisasi BCG pada anak balita, Vaksin BCG sebaiknya diberikan sejak anak
masih kecil agar terhindar dari penyakit tersebut.
2. Bila ada yang dicurigai sebagai penderita TBC maka harus segera diobati
sampai tuntas agar tidak menjadi penyakit yang lebih berat dan terjadi
penularan.
3. Bagi penderita untuk tidak membuang ludah sembarangan.
4. Pencegahan terhadap penyakit TBC dapat dilakukan dengan tidak melakukan
kontak udara dengan penderita, minum obat pencegah dengan dosis tinggi dan
hidup secara sehat. Terutama rumah harus baik ventilasi udaranya dimana sinar
matahari pagi masuk ke dalam rumah.
5. Tutup mulut dengan sapu tangan bila batuk serta tidak meludah/mengeluarkan
dahak di sembarangan tempat dan menyediakan tempat ludah yang diberi lisol
atau bahan lain yang dianjurkan dokter dan untuk mengurangi aktivitas kerja
serta menenangkan pikiran, (Barbara, 2019).

Anda mungkin juga menyukai