Anda di halaman 1dari 12

PAKET PENYULUHAN

TUBERCULOSIS (TBC) PARU PADA ANAK

PKRS (PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT)


RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
SEPTEMBER 2017
PEMERINTAH PROFINSI JAWA TIMUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR
MALANG

MOTTO:
Kepuasan Dan Kesehatan Pasien Adalah Tujuan Kami
LEMBAR PENGESAHAN

Penyuluhan Ini Telah Disarankan Dan Disetujui Oleh:


Hari/Tanggal : Kamis, 05 Oktober 2017
Tempat : Ruang 7A

MENGETAHUI,

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(...........................................) (.............................................)

Mengetahui,

Kepala Ruangan 7A

(.............................................)
SATUAN ACARA PENYULUHAN
TUBERCULOSIS (TBC) PARU PADA ANAK

Topik : Tuberculosis
Sub Topik : Pencegahan dan Penatalaksanaan TB Paru pada Anak
Hari/Tanggal : Kamis, 05 Oktober 2017
Waktu / Jam : 08.30
Tempat : Ruang Penyuluhan IRNA IV RSSA Malang
Sasaran : Seluruh Peserta Penyuluhan
Penyuluh : Mahasiswa

I. LATAR BELAKANG
Tuberculosis (TBC) adalah penyakit lama, namun sampai saat ini belum bisa
dimusnahkan. Jika dilihat secara global, TBC membunuh 2 juta penduduk dunia setiap
tahunnya, dimana angka kejadian ini melebihi penyakit infeksi lainnya. Bahkan
Indonesia adalah Negara terbesar ketiga dengan jumlah pasien TBC terbanyak dunis
setelah Cina dan India. Sulit memusnahkan penyakit yang disebabkan oleh bakteri
Myobacterium Tuberculosis karena disebabkan oleh beberapa hal. Diantaranya adalah
munculnya bakteri yang resisten terhadap obat yang digunakan. Karena itu upaya
penemuan obat bar uterus dilakukan.
Tuberculosis berasal dari bahasa Latin “Tuberkel” yang artinya tonjolan kecil dan
keras yang terbentuk sewaktu sistem kekebalan tubuh membangun dinding pengaman
untuk membungkus bakteri Mycobacterium tuberculosis di dalam paru-paru.
Tuberculosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Myobacterium tuberculosis. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat
sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering
menginfeksi organ paru-paru dibandingkan bagian lain tubuh manusia.
Dari penjelasan diatas penyuluh ingin memberikan penyuluhan tentang penyakit
TBC agar peserta penyuluhan lebih memahami pengertian, penyebab, tanda dan
gejalanya, penularan penyakit TBC sampai pada penatalaksaan yang tepat pada pasien
tersebut.

II. TUJUAN UMUM


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan ini peserta mampu memahami
tentang penyakit tuberculosis

III. TUJUAN KHUSUS


Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit peserta mampu :
1. Peserta mampu menjelaskan pengertian tuberculosis
2. Peserta mampu menyebutkan penyebab penyakit tuberculosis
3. Peserta mampu menjelaskan tanda dan gejala penyakit tuberculosis
4. Peserta mampu enjelaskan cara penularan penyakit tuberculosis
5. Peserta mampu menjelaskan cara pencegahan penyakit tuberculosis
6. Peserta mampu menjelaskan penatalaksanaan penyakit tuberculosis

IV. MATERI (terlampir)


1. Pengertian tuberculosis
2. Etiologi penyakit tuberculosis
3. Menjelaskan tanda dan gejala penyakit tuberculosis
4. Cara penularan penyakit tuberculosis
5. Cara pencegahan penyakit tuberculosis
6. Penatalaksanaan penyakit tuberculosis

V. METODE PENYULUHAN
a. Ceramah
b. Tanya Jawab

VI. MEDIA
1. LCD
2. Laptop
3. Leafleat/gambar
4. Paket Penyuluhan

VII. PENGORGANISASIAN
1. Moderator : Fransisko F Rua Amanas
2. Penyuluh : Meylin Rimbika Sari
3. Fasilitator : Maria Immaculata Core B

VIII. KEGIATAN PENYULUHAN


Tahapan
No Kegiatan Penyuluh Kegiatan peserta Metode Media
waktu
1 Pembukaan a. Mengucapkan a. Menjawab salam Ceramah
(5 menit) salam
b. Memperkenalkan b. Mendengarkan & Ceramah
diri memperhatikan
c. Kontrak waktu c. Menyetujui Ceramah
d. Menjelaskan
d. Mendengarkan & Ceramah
tujuan
memperhatikan
penyuluhan
e. Menanyakan
e. Menjawab
pada peserta
pertanyaan Ceramah
penyuluhan apa
itu TBC
2 Pelaksanaan 1. Kegiatan Inti
(7 Menit) a. Menjelaskan a. Mendengarkan Ceramah
tentang &
memperhatikan
pengertian
tuberculosis
b. Menjelaskan b. Mendengarkan & Ceramah
etiologi memperhatikan
tuberculosis
c. Menjelaskan c. Mendengarkan & Ceramah
tanda dan gejala memperhatikan
penyakit
tuberculosis
d. Menjelaskan d. Mendengarkan & Ceramah
memperhatikan PPT
penularan
penyakit Dan
Leaflet
tuberculosis
e. Menjelaskan
pencegahan e. Mendengarkan & Ceramah
tuberculosis memperhatikan

f. Menjelaskan
penatalaksanaan f. Mendengarkan & Ceramah
tuberculosis memperhatikan
2. Tanya Jawab/
Mendengarkan, Aktif
Diskusi
bertanya, bertanya
memperhatikan

3 Penutup a. Menyimpulkan a. Mendengarkan Ceramah


(8 menit) materi
b. Mengevaluasi
b. Mendengarkan & Ceramah
materi yang telah memperhatikan
disampaikan
c. Mengucapkan
salam penutup c. Menjawab salam Ceramah

IX. KRITERIA EVALUASI


Pertanyaan secara lisan:
1. Apa pengertian tuberculosis?
2. Sebutkan penyebab/etilogi tuberculosis!
3. Sebutkan tanda dan gejala penyakit tuberculosis!
4. Bagaimana penularan penyakit tuberculosis?
5. Bagaimana cara pencegahan tuberculosis?
6. Jelaskan cara penatalaksanaan tuberculosis!

X. PEMANTAUAN
1. Input
a. Kegiatan penyuluhan kelompok dihadiri oleh 10 orang peserta
b. Media penyuluhan yang digunakan adalah laptop, LCD dan Leaflet
c. Paket penyuluhan harus sesuai dengan SOP dan Uptodate
d. Waktu penyluhan adalah 20 menit
e. Tempat penyuluhan dilakukan ditempat penyuluhan
f. Pengorganisasian penyuluhan disampaikan beberapa hari sebelum kegiatan
penyuluhan

2. Proses
a. Peserta aktif dan antusias dalammengikuti kegiatan penyuluhan
b. Tidak ada peserta yang meninggalkan kegiatan penyuluhan selama proses
penyuluhan berlangsung
c. Narasumber menguasai penyuluhan dengan baik
3. Output
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan kesehatan peserta memahami materi
penyuluhan
4. Outcome
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan kesehatan ada perubahan kesehatan yang
lebih baik
5. Evaluasi
Evaluasi pelaksanaan promosi kesehatan rumah sakit untuk mengetahui efektivitas
PKRS terhadap indikator dampak (dampak dari program seperti peningkatan
PHBS)
MATERI PENYULUHAN
TUBERCULOSIS (TBC) PARU PADA ANAK

A. PENGERTIAN
Tuberculosis berasal dari bahasa Latin “Tuberkel” yang artinya tonjolan kecil dan
keras yang terbentuk sewaktu sistem kekebalan tubuh membangun dinding pengaman
untuk membungkus bakteri Mycobacterium tuberculosis di dalam paru-paru.
Tuberculosis adalah penyakit yang disebabkan Mycobacterium Tuberculosis yang hampir
seluruh organ tubuh dapat terserang olehnya, tapi yang paling banyak adalah paru-paru
(IPD, FK, UI).
Tuberculosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium
Tuberculosis dengan gejala yang sangat bervariasi. Penyakit TBC adalah penyakit
menular yang dapat berpindah dari penderita ke orang lain utamanya melalui saluran
pernafasan. Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan
oleh bakteri Myobacterium tuberculosa. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat
kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering
menginfeksi organ paru-paru dibandingkan bagian lain tubuh manusia (Mansjoer , 1999).
Dari beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa TBC adalah penyakit
yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang paling sering
menyerang organ paru-paru dan merupakan penyakit menular melalui saluran
pernapasan.

B. ETIOLOGI/PENYEBAB
Etiologi Tuberculosis Paru adalah Mycobacterium Tuberculosis yang berbentuk
batang dan Tahan asam (Price , 1997).
Selain karena bakteri sebagai penyebab utama, faktor lingkungan yang lembab,
kurangnya sinar matahari pada suatu ruang dan kurangnya sirkulasi udara juga sangat
berperan dalam penyebaran bakteri mikobakterium tuberklosa ini, sehingga sangat
mudah menjangkit orang yang hidup dalam kondisi lingkungan yang tidak sehat.

C. TANDA dan GEJALA


Gejala umum dari TB batuk berdahak, selama tiga minggu atau lebih, adapun
gejala lain yang sering dijumpai yaitu :
a. Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah). Darah
yang dikeluarkan dalam dahak bervariasi, mungkin tampak berupa garis atau
bercak-bercak darah, gumpalan darah atau darah segar dalam jumlah sangat
banyak. Batuk darah terjadi karena pecahnya pembuluh darah. Berat ringannya
batuk darah tergantung dari besar kecilnya pembuluh darah yang pecah.
b. Sesak nafas. Gejala ini ditemukan bila kerusakan parenkim paru sudah luas atau
karena ada hal-hal yang menyertai seperti efusi pleura, pneumothorax, anemia
dan lain-lain.
c. Nyeri dada. Nyeri dada pada TB paru termasuk nyeri pleuritik yang ringan.
Gejala ini timbul apabila sistem persarafan di pleura terkena.
d. Badan lemah dan rasa kurang enak badan (malaise),
e. Nafsu makan menurun diikuti berat badan menurun
f. Demam meriang lebih dari sebulan. Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung
lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang
serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul.
g. Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian
bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah
bening yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah
yang disertai sesak.
h. Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut
sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya
penurunan kesadaran dan kejang-kejang.
i. Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada
suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada
muara ini akan keluar cairan nanah.
j. Pada pasien anak yang tidak menimbulkan gejala, TBC dapat terdeteksi kalau
diketahui adanya kontak dengan pasien TBC dewasa. Kira-kira 30-50% anak
yang kontak dengan penderita TBC paru dewasa memberikan hasil uji tuberkulin
positif. Pada anak usia 3 bulan – 5 tahun yang tinggal serumah dengan penderita
TBC paru dewasa dengan BTA positif, dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan
pemeriksaan serologi/darah.
D. PENULARAN PENYAKIT TUBERCULOSIS
Penyakit tuberculosis (TB) bisa ditularkan melalui kontak langsung dengan
pasien TB, seperti terpapar hembusan nafasnya, cairan tubuhnya, dan apabila
menggunakan sendok dan handuk secara bersamaan.
Sumber penularan adalah dari penderita TB BTA positif, melalui droplet
(percikan dahak) dari batuk atau bersin, yang dapat bertahan diudara pada suhu kamar
selama beberapa jam. Orang dapat terinfeksi jika menghirup droplet tersebut. Penularan
TB akan lebih mudah terjadi, antara lain karena hunian padat. dan kondisi perumahan
yang tidak sehat.

E. PENCEGAHAN PENYAKIT TUBERCULOSIS


Untuk Penderita :
a. Minum obat sampai habis sesuai petunjuk
b. Menutup mulut ketika batuk atau bersin
c. Tidak meludah di sembarang tempat
d. Meludah di tempat yang terkena sinar matahari langsung atau ditempat yang
sudah ada karbol/lisol
e. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makan makanan yang sehat dan bergizi
Untuk Keluarga :
a. Jaga kesehatan badan supaya sistem imun senantiasa terjaga dan kuat
b. Jemur kasur seminggu sekali
c. Buka jendela lebar-lebar agar udara dan sinar matahari bisa langsung masuk
d. Menggunakan alat makan dan minum secara terpisah
Pencegahan Lain :
a. Imunisasi BCG pada bayi
b. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makanan bergizi
c. Menutup mulut pada waktu ada orang batuk ataupun bersin
d. Olahraga teratur untuk membantu menyehatkan tubuh

F. PENATALAKSANAAN PENYAKIT TUBERCULOSIS


Pengobatan TB ada 2 tahap menurut DEPKES 2000 yaitu :
1. Tahap INTENSIF
Penderita mendapat obat setiap hari dan diawasi langsung untuk mencegah
terjadinya kekebalan terhadap rifampisin. Bila saat tahab intensif tersebut
diberikan secara tepat, penderita menular menjadi tidak menular dalam kurun
waktu 2 minggu. Sebagian besar penderita TB BTA positif menjadi negatif
(konversi) pada akhir pengobatan intensif. Pengawasan ketat dalam tahap intensif
sangat penting untuk mencegah terjadinya kekebalan obat.
2. Tahap LANJUTAN
Pada tahap lanjutan penderita mendapat obat jangka waktu lebih panjang dan
jenis obat lebih sedikit untuk mencegah terjadinya kelembutan. Tahap lanjutan
penting untuk membunuh kuman persisten (dormant) sehingga mencegah
terjadinya kekambuhan.
Apabila penderita tidak patuh untuk meminum obatnya secara teratur maka
kuman TB akan berkembang menjadi kuman yang kebal obat (resisten). Sehingga tidak
ada lagi obat yang mampu membunuh kumannya, artinya penderita tidak akan sembuh.
Atau penderita akan memerlukan obat yang lebih kuat dan mahal untuk bisa sembuh.
Setelah pengobatan 6-8 bulan, satu bulan sebelum akhir pengobatan dan pada
akhir pengobatan dilakukan pemeriksaan ulang dahak. Apabila hasil pemeriksaan
keduanya BTA negative dan penderita telah menyelesaikan pengobatannya secara
lengkap, maka penderita dinyatakan sembuh.
DAFTAR PUSTAKA

Doengoes Marilynn E ,Rencana Asuhan Keperawatan ,EGC, Jakarta , 2000

Laban, Yoannes Y. 2007. TBC: Penyakit & Cara Pencegahan. Yogyakarta: Kanisius

Mansjoer dkk , Kapita Selekta Kedokteran ,edisi 3 , FK UI , Jakarta 1999.

Misnadiarly. 2007. Mengenal, Mencegah, Menanggulangi TBC. Semarang: Yayasan Obor


Indonesia

Soedarto. 2009. Penyakit Menular di Indonesia. Jakarta: Sagung Seto

Tucker dkk, Standart Perawatan Pasien , EGC, Jakarta , 1998.

Widiyanto, Sentot. 2009. Mengenal 10 Penyakit Mematikan. Yogyakarta: PT Pustaka Insan


Madani

Anda mungkin juga menyukai