Anda di halaman 1dari 9

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM

KETERAMPILAN PEMBERIAN MAGNESIUM SULFAT (MgSO4)

PRODI D-III KEPERAWATAN KAMPUS SOETOMO


POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan rahmat-Nya
sehingga Modul Praktikum Laboratorium Keterampilan Pemberian Magnesium Sulfat
(MgSO4) untuk mahasiswa program studi Keperawatan Kampus Soetomo jurusan
Keperawatan Poltekkes Kemenkes Surabaya ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Modul praktikum ini dibuat sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan
Laboratorium Keterampilan Magnesium Sulfat (MgSO4) yang merupakan kegiatan
penunjang mata kuliah PONEK (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komperhensif)
pada Program Studi Keperawatan Kampus Soetomo Jurusan Keperawatan Poltekkes
Kemenkes Surabaya. Modul praktikum ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam
mempersiapkan dan melaksanakan praktikum dengan lebih baik, terarah, dan terencana.
Pada setiap topik telah ditetapkan tujuan pelaksanaan praktikum dan semua kegiatan yang
harus dilakukan oleh mahasiswa.
Penyusun menyakini bahwa dalam pembuatan Modul Praktikum Laboratorium
Keterampilan Magnesium Sulfat (MgSO4) ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan modul
praktikum ini dimasa yang akan datang.
Akhir kata, penyusun mengucapkan banyak banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.

Surabaya, 15 Juli 2019

Penyusun
KONSEP PEMBERIAN MAGNESIUM SULFAT (MgSO4)

1. DEFINISI
 Magnesium Sulfat mengganti dan mempertahankan kadar magnesium dalam
cairan tubuh. Magnesium Sulfat menekan sistem saraf pusat sehingga
menghasilkan efek antikonvulsan, serta mengurangi insiden disritmia.
 Magnesium Sulfat adalah obat pilihan pertama yang aman untuk ibu hamil dan
bayi untuk mencegah kejang atau mengatasi kejang pada preeklampsia berat dan
eklampsia melalui berbagai mekanisme (memberikan efek vasodilatasi selektif
pada pembuluh darah otak juga memberikan perlindungan terhadap endotel dari
efek perusakkan radikal bebas, mencegah pemasukan ion kalsium ke dalam sel
yang iskemik atau memiliki efek antagonis kompetitif terhadap reseptor
glutamat N-metil D-aspartat (yang merupakan fokus epileptogenik)).
2. KLASIFIKASI
Pengganti elektrolit, antidisritmia, antikonvulsan.
3. INDIKASI
Kejang yang berkaian dengan eklampsia dan preeklampsia, hipomagnesemmia,
disritmia ventrikel yang mengancam jiwa sekunder akibat toksisitas digitalis.
4. KONTRAINDIKASI
Blok jantung, kerusakan miokardium, gagal ginjal, juga dikontraindikasikan pada
pasien hamil dalam 2 jam dari pelahiran yang diperkirakan.
5. SYARAT PEMBERIAN MAGNESIUM SULFAT
MgSO4 dieksresikan hampir seluruhnya melaluui ginjal dan dapat menyebabkan
intoksikasi (keracunan). Intoksikasi MgSO4 dapat dihindari dengan memastikan
bahwa terdapat reflek patella, tidar terdapat depresi pernapasan, dan pengeluaran urin
memadai, sehingga syarat sebelum diberikan MgSO4 adalah sebagai berikut :
 Reflek patella normal (dapat diganti dengan reflek tendon yang lain)
 Respirasi >16 kali / menit
 Produksi urin dalam 4 jam sebelumnya > 100 ml
 Tersedia antidotum kalsium glukonat 10 % dalam 10 ml
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PEMBERIAN MAGNESIUM SULFAT (MgSO4)

1. Tujuan
Sebagai acuan dalam melaksanakan praktek laboratorium Pemberian Magnesium
Sulfat (MgSO4), agar mahasiswa kompeten melakukan tindakan Pemberian
Magnesium Sulfat (MgSO4).

2. Ruang Lingkup
Semua tindakan Pemberian Magnesium Sulfat (MgSO4) meliputi persiapan;
pelaksanaan; dan evaluasi, sehingga sebelum mahasiswa mendapatkan pengalaman
nyata di klinik/ rumah sakit, wajib memperagakan Pemberian Magnesium Sulfat
(MgSO4) sebagai sarana praktek.

3. Uraian Umum
3.1 Persiapan alat dan bahan praktikum
3.2 Pelaksanaan prosedur pemberian Magnesium Sulfat (MgSO4)
3.3 Evaluasi tindakan yang telah dilakukan
3.4 Penilaian terhadap performa mahasiswa

4. Petugas
Pembimbing / penguji praktek laboratorium keperawatan

5. Alat Dan Bahan


Alat :
 Infus set
 Spuit for ijection 10 cc ( 2 buah)
 Spuit for injection 20 cc (1 buah)
 Jarum suntik (needle for injection)
 Hammer reflect
 Bengkok
 Jam
 Pengalas
Bahan :
 Alkohol swab
 Cairan infus normal saline (NaCl) atau ri nger Lactate
 Water for injection (Aquabidest)
 MgSO4 20% dan 40%
 Lignocaine 2% (untuk mengurangi nyeri)
 Kalsium Glukonat 10% (untuk mencegah intoksikasi)
6. Instruksi Kerja
1. Menerima klien
2. Jika klien dalam keadaan kejang lakukan pertolongan awal pembebasan jalan
nafas dengan memasang sudip lidah (tounge spatel) dan untuk mencegah aspirasi
jika klien muntah posisikan klien miring
3. Kenali tanda dan gejala preeklampsia dan eklampsia
a. Preeklampsia Berat
 Tekanan darah diastol ≥150 mmHg dan proteinuria +3, atau
 Tekanan darah sistolik ≥110 mmHg dan proteinuria +2 disertai keluhan
sakit kepala berat atau pandangan kabr atau nyeri epigastrik
b. Eklampsia
 Tanda preeklampsia berat disertai kejang
4. Kenali identitas klien secara singkat : usia kehamilan, keluhan yang menonjol,
awal mula kejadian bserta waktunya.
5. Mempersiapkan alat dan bahan pemberian MgSO4
6. Melakukan cuci tangan
7. Memakai sarung tangan
8. Pastikan syarat pemberian magnesium sulfat terpenuhi
 Reflek patella positif
 Produksi urine > 100 ml/4 jam
 Respiration rate >16 kali/menit
9. Tentukan sediaan magnesium sulfat yang akan digunakan MgSO4 20% atau 40%
10. Berikan dosis awal
 4 gram MgSO4 40% dalam 10 cc, atau
 4 gram MgSO4 20% dalam 20 cc.
11. Berikan dosis pemberian MgSO4 jika kejang : kejang berulang setelah 15 menit,
berikan 2 gram MgSO4 40% selama 5 menit
12. Berikan dosis pemeliharaan MgSO4
 6 gram MgSO4 40% (15 cc) dalam larutan RL selama 6 jam, atau
 5 gram MgSO4 40% (12,5 cc) diberikan secara IM dengan 1 ml lignocaine
dalam spuit yang sama.
13. Observasi pernafasan dan monitor produksi urine
14. Lakukan tindakan jika selama pemberian MgSO4 terjadi depresi pernapasan,
dengan cara memberikan kalsium glukonat 10% dalam 10 cc secara perlahan
sampai pernapasan kembali normal
15. Pastikan penghentian pemberian MgSO4 jika ditemukan :
 Reflek patella negatif
 Bradipnea (<16 kali/menit)
 Produksi urine, 30 cc/jam pada hari ke-2
16. Dokumentasikan prosedur. Pada catatan perawatan, dosis, rute pemberian MgSO4
dan respon pasien setelah dilakukan pemberian MgSO4
7. Indikator
Keterampilan dilaksanakan dengan sistematis, tanpa bantuan dan memberikan
gambaran yang akurat dari semua tindakan yang diberikan apabila dirawat dan
digunakan secara benar
8. Referensi
Stillwell, Susan B. 2011. Pedoman Keperawatan Kritis; alih bahasa, Egi Komara
Yudha; editor edisi bahasa indonesia, Pamilih Eko Karyuni Edisi 3. Jakarta : EGC
PENILAIAN UJIAN PRAKTEK LABORATORIUM

Nama :
NIM :
Penguji :
Hati/Tanggal :
Keterampilan : Pemberian Magnesium Sulfat MgSO4

Dilakukan
No. Kegiatan Ya Tidak Ket
1 0
I. Alat dan Bahan
1. Infus set
2. Spuit for injection 10 cc (2 buah)
3. Spuit for injection 20 cc (1 buah)
4. Jarum suntik (needle for injection)
5. Hammer reflect
6. Bengkok
7. Jam
8. Pengalas
9. Alkohol swab
10. Cairan normal saline (NaCl) atau Ringer,s Lactate
11. Water for injection
12. MgSO4 20% dan 40%
13. Lignocaine 2%
14. Kalsium Glukonat 10%
II. Instruksi Kerja
15. Menerima klien
Jika klien dalam keadaan kejang lakukan
pertolongan awal pembebasan jalan nafas dengan
16.
memasang sudip lidah (tounge spatel) dan untuk
mencegah aspirasi jika klien muntah posisikan
klien miring
Mengenali tanda dan gejala preeklampsia dan
17.
eklampsia
Mengenali identitas klien secara singkat : usia
18. kehamilan, keluhan yang menonjol, awal mula
kejadian bserta waktunya
19. Mempersiapkan alat dan bahan pemberian MgSO4
20. Melakukan cuci tangan
21. Memakai sarung tangan
Melakukan pemeriksaan untuk memastikan sayrat
22.
pemberian Magnesium sulfat terpenuhi
Menentukan sediaan Magnesium sulfat yang akan
23.
digunakan MgSO4 20% atau 40%
Memberikan dosis awal
24.  4 gram MgSO4 40% dalam 10 cc, atau
 4 gram MgSO4 20% dalam 20 cc
Memberikan dosis pemberian MgSO4 jika kejang :
25. kejang berulang setelah 15 menit, berikan 2 gram
MgSO4 40% selama 5 menit
Memberikan dosis pemeliharaan MgSO4
 6 gram MgSO4 40% (15 cc) dalam larutan RL
selama 6 jam, atau
26.
 5 gram MgSO4 40% (12,5 cc) diberikan secara
IM dengan 1 ml lignocaine dalam spuit yang
sama
Melakukan observasi pernapasan dan memonitor
27.
produksi urine
Melakukan tindakan jika selama pemberian
MgSO4 terjadi depresi pernapasan, dengan cara
28. memberikan kalsium glukonat 10% dalam 10 cc
secara perlahan sampai pernapasan kembali
normal
29. Memberikan Kalsium Glukonat jika klien
mengalami tanda – tanda intoksikasi yang
mengindikasikan penghentian pemberian MgSO4
Mendokumentasikan prosedur pada catatan
perawaan, dosis, rute pemberian MgSO4 dan
30.
respon pasien setelah dilakukan pemberian
MgSO4.
Jumlah

Jumlah ‘Ya’
N Keterampilan = x 100 = x 100 =
30 30
N Responsi = ………….
N = (N Keterampilan x 60%) + (N Responsi x 40%) = ……

Surabaya,
Penguji

NIP.

Anda mungkin juga menyukai