Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

DEMAM DENGUE (DENGUE FEVER) PADA


RS PKU MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA ANAK
1. Pengertian Stroke adalah suatu keadaan hilangnya sebagian atau seluruh
fungsi neurologis ( deficit neurologic fokal atau global) yang
terjadi secara mendadak, berlangsung lebih 24 jam atau
menyebabkan kematian, yang semata-mata disebabkan oleh
gangguan peredaran darah otak karena berkurangnya suplai darah
(stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah secara spontan
(stroke perdarahan).

2. Anamnesis deficit neurologis yang terjadi secara tiba-tiba, saat


aktifitas/istirahat, kesadaran baik/terganggu, nyerikepala/tidak,
muntah/tidak, riwayat hipertensi (factor risiko stroke lainnya),
lamanya (onset), serangan pertama/ulang

3. Pemeriksaan Fisi Ada defisit neurologis

4. Kriteria Diagnosis Klinis


• deficit neurologis yang terjadi secara tiba-tiba, saataktifitas/
istirahat, kesadaran baik/terganggu, nyeri kepala/tidak,
muntah/tidak, riwayat hipertensi (factor risiko stroke
lainnya), lamanya (onset), seranga npertama/ulang
• pemeriksaan fisik (neurologis dan umum) :
ada deficit neurologis, hipertensi/hipotensi/normotensi
Pemeriksaan Penunjang :
• Brain CT scan : ischemic, intracranial hemorhagic

5. Diagnosis Kerja STROKE

6. Diagnosis Banding 1. Ensefalopati toksik atau metabolic


2. Kelainan non neurologis/fungsional (contoh : kelainan jiwa)
3. Bangkitan epilepsy yang disertai paresis todd’s
4. Migren hemiplegic
5. Lesi structural intracranial (hematoma subdural, tumor otak,
AVW)
6. Infeksi ensefalitis, abses otak
7. Trauma kepala
8. Ensefalopati hipertensif
9. Sklerosis multiple
7. Pemeriksaan Laboratorium :
Penunjang - Darah Perifer Lengkap (DPL)
- Gula Darah Sewaktu (GDS)
- Fungsi Ginjal ( Ureum, Kreatinin dan Asam Urat) - Profil
Lipid (Kolesterol, Trigliserida, HDL, LDL)

Radiologis
- Pemeriksaan Rontgen dada untuk melihat ada tidaknya
infeksi paru maupun kelainan jantung
- Brain CT-Scan tanpa kontras (Golden Standard)

Pemeriksaanpenunjang lain
- EKG

8. Tata Laksana Tindakan Penatalaksanaan Umum 1.


Operatif Umum :
Terapi Konservatif Ditujukan terhadap fungsi vital : paru-paru, jantung, ginjal,
Lama perawatan keseimbangan elektrolit dan cairan, gizi, hygiene
2. Khusus
Pencegahan dan pengobatan komplikasi
Rehabilitasi
Pencegahan stroke : tindakan promotif, pencegahan primer
dan sekunder

Penatalaksanaan khusus
1. Stroke iskemik / infark
- Anti agresi platelet : aspirin,
clopidogrel,
cilostazol
- Antikoagulan : heparin, LMWH, heparinoid untuk stroke
emboli (Guidelines 2013)
- Neuroprotektan
2. Perdarahan subarachnoid
- Antivasospasme : Nimodipin
- Neuroprotektan 3. Perdarahan intraserebral
- Konservatif :
- Memperbaiki faal hemastasis ( bila ada gangguan faal
hemostasis)
- Mencegah/mengatasi vasospasme otak akibat
perdarahan : Nimodipine
- Neuroprotektan
- Operatif : dilakukan pada kasus yang indikatif /
memungkinkan :
- volume perdarahan lebih dari 30cc atau diameter > 3
cm pada fossa posterior
- letak lobar dan kortikal dengan tanda-tanda
peninggian TIK akut dan ancaman herniasi otak
- perdarahan serebellum
- hidrosefgalus akibat perdarahan intraventrikel atau
serebellum
- GCS > 7

Penatalaksanaan factor risiko :


- antihipertensi : fase akut stroke dengan persyaratan
tertentu
(Guidelines 2013 )
- antidiabetika : fase akut stroke dengan persyaratan tertentu
(Guidelines 2013)
- antidislipidemia : atas indikasi

Terapi Komplikasi
- Antiedema : Larutan Manitol 20%
- Antibiotik, Antidepresan, Antikonvulsan : atas indikasi
- Antitrombosis vena dalam dan emboli paru

Terapi Nonfarmaka
- Operatif
- Phlebotomy
- Neurorestorasi (dalam fase akut) dan Rehabilitasi medis -
Edukasi

Lama perawatan

• Stroke perdarahan : 10 hari


• Stroke iskemik : 7 hari
9. Edukasi Kontrol faktor risiko

10. Prognosis Ad vitam : tergantung berat stroke dan komplikasi yang


timbul

Ad Sanationam : tergantung berat stroke dan komplikasi yang


timbul

Ad Fungsionam : tergantungberat stroke dan komplikasi yang


timbul

Penilaian dengan parameter :

- Activity Daily Living ( Barthel Index )


- NIH Stroke Scale (HIHSS)
Resiko kecacatan dan ketergantungan fisik/kognitif setelah 1 th:
20-30
11. Tingkat Evidens I/II/III/IV
12. Tingkat Rekomendasi A/B/C
13. Penelaah Kritis 1. Dokter Spesialis Saraf
2. Dokter Umum
3. Perawat
4. Fisioterapis
14. Indikator Tingkat pasien yang diasesmen untuk dikonsultasikan ke
rehabilitasi medik

15. Kepustakaan - Guideline Stroke. Perdossi. Jakarta, 2011


- Standar Pelayanan Medik Neurologi Perdossi. 2013

Anda mungkin juga menyukai