Anda di halaman 1dari 4

HIPONATREMIA

No. Dokumen : No Revisi : Halaman :


/PPK/YANMED/SPH/06.2022 00 1/3

Dibuat Oleh, Ditetapkan


Tanggal Terbit Ketua KSM Direktur Utama
PANDUAN PRAKTIK
KLINIS 05 Juni 2022 dr. Fauzar, Sp.PD-KP dr. Selfi Farisha, M.Kes

Pengertian Hiponatremia adalah penurunan kadar natrium (Na) plasma <135 mEq/L

Anamnesis Gejala klinis tergantung osmolaritas dan status volume :


1. Hiponatremia isotonik : sering asimptomatis, ditemukan hiperlidipidemia,
hiperkoleterol dan hiperproteinemia
2. Hiponatremia hipertonik : asimptomatis
3. Hiponatremia hipotonik : akan relatif banyak air, menyebabkan air akan
masuk ke dalam sel, terjadi edema sel otak
Pemeriksaan Fisik Gejala utama : letargis, apatis, depresi, agitasi, lemah, mual, muntah, ataksia,
kejang.
Gejala penyerta lainnya :
1. Hiponatremia isovolemik : asimtomatik, statis hidrasi normal
2. Hiponatremia hipervolemik : peninggian tekanan darah, penambahan be-
rat badan, edema dan distensi vena
3. Hiponatremia hipovolemik : tanda- tanda dehidrasi
Pemeriksaan 1. Pemeriksaan natrium serum
Penunjang 2. Untuk mengetahui etiologi :
1) Pemeriksaan natrium urin
2) Osmolaritas serum
3) Anion gap
Kriteria Diagnosis Ditemukan kadar natrium serum : <130 mEq/L, simptomatis ataupun asimp-
tomatis
Diagnosis Kerja Hiponatremia

Diagnosis Banding 1. Hiponatremia isotonik (pseudohiponatremia)


Hipertrigliserida, hiperkolesterolemia, hiperproteinemia
2. Hiponatremia dengan hipertonik (hiponatremia transisional) pen-
ingkatan osmolaritas plasma akibat solute lain.

DPE/06.2022
1

HIPONATREMIA

No. Dokumen : No Revisi : Halaman :


/PPK/YANMED/SPH/06.2022 00 2/3

Penatalaksanaan Prinsip tatalaksana :


1. Tentukan tipe hiponatremia (dapat melalui status osmolaritas dan sta-
tus volume)
2. Simptomatik atau asimptomatik
3. Tatalaksana tergantung etiologi, tidak semuaa ahiponatremia dikoreksi
dengan penambahan natrium

Pada hiponatremia hipovolemik (dehidrasi hiponatremik) dikoreksi dengan ru-


mus :
Na defisit (mmol) = 0,6 x berat badan (kg) x (135- serum Na)
Separuhnya diberikan 8 jam pertama dan sisanya 16 jam berikutnya. Selain itu
diberikan terapi cairan untuk mengganti defisit cairan (dehidrasi). Biasanya
cukup dengan cairan yang mengandung dextrose 5% dan NaCl 0,45%.

Peningkatan Na serum sebaiknya tidak melebihi 2 mEq/L/jam, karena bila ter-


lalu cepat dapat menimbulkan dehidrasi sel otak akibat pengeluaran cairan dari
intraasel.
Hiponatremia berat <120 mEq/L dapat disertai gejala serebral (kejang, syok,
letargi). Hiponatremia berat disertai gejala SSP diberikan NaCl 3% intravena
selama 1 jam untuk meningkatkan Na serum menjadi 125 mEq/L sehingga ge-
jala serebral dan sekuele dapat dihilangkan. Pemberian NaCl 3% 12 ml/kgBB (
1 ml = ½ mEq/L) = 6 mEq/kgBB akan meningkatkan Na serum 10 mEq/L.
Pada kasus yang tanpa gejala SSP (asimptomatik), lama koreksi antara 6-8 jam,
dapat dilakukan secara lambat dengan 0,5 mEq/L/jam (total 8-12 mEq/L/hari)

1. Untuk memperkirakan efek serum Na dalam 1 liter perkolf infus


Perubahan serum Na= infus Na-serum Na
(0,6xBB(kg))+1
2. Rekomendasi target koreksi < 8mmol/L perhari
1) Sebagian besar kasus demielinasi osmotik yang dilaporkan terjadi
setelah tingkat koreksi melebihi 12 mmol/L per hari, meskipun kasus
lain terjadi setelah 9-10 mmol/L
3. Pada pasien dengan gejala berat, tingkat awal koreksi kira-kira 1-2 mmol /
jam selama beberapa jam

DPE/06.2022
1

HIPONATREMIA

No. Dokumen : No Revisi : Halaman :


/PPK/YANMED/SPH/06.2022 00 3/3

1) Dapat dikoreksi lebih (dengan hati-hati) jika koreksi sesuai dengan


target yang ditentukan tidak merespon
4. Rekomendasi indikasi untuk memberhentikan koreksi hiponatremia simp-
tomatis adalah :
a. Manifestasi penghentian yang mengancam jiwa
b. Moderation of other symptoms
c. Pencapaian Na serum 125-130 mmol/l (atau lebih rendah, yaitu 120
mmol/l, jika Na serum awal adalah <100 mmol/l)
5. Manajemen hiponatremia harus mempertimbangkan status cairan pasien:
a. Restriksi cairan pada SIADH
b. Diuretik pada gagal ginjal kongestif, sindrom nefrotik, sirosis hepar
c. Natrium dan penggantian defisit air pada hiponatremia hipovolemik
6. Na setara dalam sediaan oral:
Sodium chloride (NaCl) tablet = 8,5mmol Na+ 8,5 mmol Cl
20% NaCl solution = 3,42 mmol/L
Sodium bicarbonate (NaHCO3) tablet 500 mg
= 137 mg Na
= 6 mmol/L Na + 6 mmol HCO3
Edukasi Menjelaskan mengenai prognosis penyakit, Penyulit yang mungkin timbul dan
prediksi lama rawatan
Prognosis Dubia ad bonam
Penelaah Kritis Dokter Spesialis Penyakit Dalam

Kepustakaan 1. Adelman RD, Solhang MJ. Pathophysiology of body fluids and fluids ther-
apy. Dalam: Behrman RE, Kliegman RM, Tenson HB, penyunting. Nelson
textbook ofpediatric. Edisi ke-16. Philadelphia: WB Saunders; 2000:189-
227
2. Schwarz GT. Potassium and acid base. Dalam: Barratt TM, Avner ED, Har-
mon WE, penyunting. Pediatric nephrology. Edisi ke-4.
Baltimore:Williams & wilkins;1999.hlm.155-89.
3. Yap HK. Anaemia, renal osteodystrophy, growth failure in chronic renal
failure. In: Chiu MC, Yap HK, editors. Practical Paediatricnephrology.
Medcom Ltd. 2005: 253-261

DPE/06.2022
1

HIPONATREMIA

No. Dokumen : No Revisi : Halaman :


/PPK/YANMED/SPH/06.2022 00 4/3

DPE/06.2022

Anda mungkin juga menyukai