GASTROENTERITIS
1. Pengertian Gastroenteritis (GE) adalah peradangan mukosa lambung
dan usus halus yang ditandai dengan diare, yaitu buang
air besar lembek atau cair, dapat bercampur darah atau
lender, dengan frekuensi 3 kali atau lebih dalam waktu
24 jam, dan disertai dengan muntah, demam, rasa tidak
enak di perut dan menurunnya nafsu makan. Apabila
diare > 30 hari disebut kronis. Gastroenteritis lebih sering
terjadi pada anak-anak karena daya tahan tubuh yang
belum optimal. Hal ini biasanya terjadi berhubungan
dengan tingkat pendidikan dan pendapatan yang rendah
yang terkait dengan perilaku kesehatan yang kurang.
Penyebab gastroenteritis antara lain infeksi, malabsorbsi,
keracunan atau alergi makanan dan psikologis penderita.
Infeksi yang menyebabkan GE akibat Entamoeba
histolytica disebut disentri, bila disebabkan oleh Giardia
lamblia disebut giardiasis, sedangkan bila disebabkan
oleh Vibrio cholera disebut kolera.
2. Anamnesis Pasien datang ke dokter karena buang air besar (BAB)
lembek atau cair, dapat bercampur darah atau lendir,
dengan frekuensi 3 kali atau lebih dalam waktu 24 jam.
Dapat disertai rasa tidak nyaman di perut (nyeri atau
kembung), mual dan muntah serta tenesmus. Setiap kali
diare, BAB dapat menghasilkan volume yang besar (asal
dari usus kecil) atau volume yang kecil (asal dari usus
besar). Bila diare disertai demam maka diduga erat
terjadi infeksi.
1. Bila terjadinya diare didahului oleh makan atau minum
dari sumber yang kurang higienenya, GE dapat
disebabkan oleh infeksi.
Riwayat bepergian ke daerah dengan wabah diare,
riwayat intoleransi laktosa (terutama pada bayi),
konsumsi makanan iritatif, minum jamu, diet cola, atau
makan obat-obatan seperti laksatif, magnesium
hidrochlorida, magnesium citrate, obat jantung quinidine,
obat gout (colchicides), diuretika (furosemid, tiazid),
toksin (arsenik, organofosfat), insektisida, kafein, metil
xantine, agen endokrin (preparat pengantian tiroid),
misoprostol, mesalamin, antikolinesterase dan obat-obat
diet perlu diketahui.
2. Selain itu, kondisi imunokompromais (HIV/AIDS) dan
demam tifoid perlu diidentifikasi.
Faktor Risiko
Higiene pribadi dan sanitasi lingkungan yang kurang.
Riwayat intoleransi lactose, riwayat alergi obat.
Infeksi HIV atau infeksi menular seksual.
3. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan terpenting adalah menentukan
tingkat/derajat dehidrasi akibat diare. Tanda-tanda
dehidrasi yang perlu diperhatikan adalah turgor kulit
perut menurun, akral dingin, penurunan tekanan darah,
peningkatan denyut nadi, tangan keriput, mata cekung
tidak, penurunan kesadaran (syok hipovolemik), nyeri
tekan abdomen, kualitas bising usus hiperperistaltik.
Pada anak kecil cekung ubun-ubun kepala. Pada tanda
vital lain dapat ditemukan suhu tubuh yang tinggi
(hiperpireksi), nadi dan pernapasan cepat.
Derajat Dehidrasi
Gejala
Minimal (< Ringan sampai sedang (3- Berat (> 9%
3% dari 9% dari berat badan) dari berat
berat badan) badan)
8. Tata Laksana Pada umumnya diare akut bersifat ringan dan sembuh
cepat dengan sendirinya melalui rehidrasi dan obat
antidiare, sehingga jarang diperlukan evaluasi lebih
lanjut. Terapi dapat diberikan dengan: