Anda di halaman 1dari 8

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

HIPERTENSI

Teknana darah yang sama atau melebihi 140 mmHg sistolik dan/ atau
1. Pengertian
sama atau melebihi 90 mmHg pada seseorang yang tidak sedang
(Definisi)
makan obat antihipertensi.
 Sering kali tanpa keluhan
 Keluhan dapat berupa : sakit/ nyeri kepala, gelisah, jantung
berdebar, pusing, leher kaku, penglihatan kabur, dan rasa sakit di
dada.
 Mencari factor risiko, factor risiko dibagi menjadi factor yang tidak
dapat dimodifikasi dan yang dapat dimodifikasi.
2. Anamnesis
 Factor yang tidak dapat dimodifikasi: usia, jenis kelamin, riwayat
hipertensi dan penyakit kardiovaskuler di keluarga.
 Factor risiko yang dapat dimodifikasi yaitu: pola makan (konsumsi
garam berlebihan), konsumsi alcohol, merokok, obesitas (IMT ≥
30), inaktivitas fisik, dislipidemia, diabetes mellitus, psikososial
dan
stress.
Tekanan darah yang sama atau melebihi 149 mmHg sistol dan atau
sama atau melebihi 90 mmHg.
3. PemeriksaanFisik
Tanda-tanda adanya kerusakan organ sasaran, missal pembesaran
jantung, hemiparesis, edema tungkai, gangguan penglihatan dan lain-
lain.
Klasfikasi tekanan darah berdasarkan JNC VIII

KLASIFIKASI TD sistolik TD diastolik


4. Kriteria Diagnosis (mmHg) (mmHg)
Normal <120 <80
Pre-hipertensi 120-139 80-89
Hipertensi stage 1 140-159 90-99
Hipertensi stage 2 ≥ 160 ≥100
5. Diagnosis Kerja Hipertensi
6. Diagnosis  Peningkatan tekanan darah akibat white coat hypertension, rasa
Banding nyeri, peningkatan tekanan intraserebral, ensefalitis, akibat
obat, dll.
 Hipertensi sekunder yaitu hipertensi dengan penyebab yang
telah diidentifikasi, seperti sleep apnea, akibat obat atau
berkaitan dengan obat, penyakit ginjal kronis, aldosteronisme
primer, penyakit renovaskuler, tatalaksanan steroid kronik, dan
sindrom
cushing, penyakit tiroid atau paratiroid.
7. Pemeriksaan  UL, tes fungsi ginjal, gula darah, elektrolit, profil lipid, foto toraks,
Penunjang EKG; sesuai penyakit penyerta.
 Asam urat, aktivitas rennin plasma, aldosteron, ketokolamin urin,
USG, ekokardiografi.

 Petunjuk pemilihan obat pada compelling indications :

Kondisi Obat-obat yang direkomendasikan


resiko tinggi
dengan Antagonis
Penghambat ACE Antagonis
compelling Diuretik reseptor CCB
reseptor β inhibitor Aldosteron
indication AII
Gagal
√ √ √ √ √
jantung
8. Tata Laksana Paska
Infark √ √ √
Miokard
Risiko
tinggi
√ √ √ √
penyakit
koroner
DM √ √ √ √ √
Penyakit
ginjal √ √
kronik
 Edukasi mengenai gaya hidup sehat, termasuk diet dan
aktivitas fisik
 Mempertahankan berat badan dan lingkar pinggang ideal
 Stop merokok
9. Edukasi
 Membatasi konsumsi alcohol
 Edukasi mengenai kepatuhan pengobatan dan keharusan
untuk control teratur
 Edukasi mengenai komplikasi hipertensi
10. Prognosis Prognosis umumnya bonam apabila terkontrol
11. Tingkat Evidens
12. Tingkat
Rekomendasi
13. Penelaah Kritis
14. Indikator
(Outcome)
1. Dirjen Penyakit Tidak Menular.Buku pedoman
pengendalian hipertensi. Kemkes 2013.
2. JNC 8. 2014. Treatment of Hypertension : JNC 8 and More
15. Kepustakaan
CLINICAL PATHWAY HIPERTENSI
RUMAH SAKIT DAERAH
KALABAHI

NamaPasien BB Kg
JenisKelamin TB Cm
TanggalLahir Tgl.Masuk Jam
DiagnosaMasuk RS Tgl.Keluar Jam
PenyakitUtama Kode ICD : Hari
Lama rawat
PenyakitPenyerta Kode ICD : Rencana rawat

Komplikasi Kode ICD: /


R.Rawat/Kelas
Tindakan Kode ICD : Ya/Tidak
Rujukan
Dietary Counseling Kode ICD :Z71.3
and Surveillance

KETERANGAN
HARI PENYAKIT

KEGIATAN URAIAN KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7


HARI RAWAT

1. ASESMEN
AWAL
a. Asesmen Awal Dokter IGD Pasien masuk Via IGD
Medis DokterSpesialis Pasien masuk via RJ
Perawat Primer :
Alasan utama masuk rumah sakit, Dilanjutkan dengan asesmen bio-
riwayat penyakit, status psiko- sosial, spiritual dan budaya.
psikologis, mental, social,
ekonomi dan budaya,
b. ASESMEN AWAL pemeriksaan fisik, tingkat
KEPERAWATAN kesadaran, tanda-tanda vital,
riwayat alergi, skrining gizi, nyeri,
status fungsional: bartel index,
risiko jatuh, resiko decubitus,
kebutuhan edukasi dan Discharge
Planning

DPL
FungsiHati: SGOT/ SGPT
Albumin
Ureum/ Creatinin
GDS
Elektrolit
2. LABORATORIUM
Varian
3. RADIOLOGI/ USG Abdomen

IMAGING RO Thorak
4. KONSULTASI

5. ASESMEN
LANJUTAN
a. ASESMEN MEDIS Dokter DPJP Visiteharian/ follow up
Dokter non DPJP/ dr. Ruangan AtasIndikasi/ Emergency
TTV dan Status nutrisi: Dilakukan dalam 3 Shift
b. ASESMEN
nafsumakan, Mual,
KEPERAWATAN
muntah, diare, konstipasi
Lihat resiko malnutrisi melalui skrining
gizi dan mengkaji data, antropometri ,
biokimia , fisik/ klinis, riwayat
c. ASESM EN GIZI TenagaGizi (Nutrisionis/ Dietisien)
makanan termasuk alergi makanan
serta riwayat personal. Asesmen
dilakukan dalam
waktu 48 jam.
d. ASESMEN Telaah Resep Dilanjutkan dengan intervensi farmasi
FARMASI yang sesuai hasil telaah dan Rekonsiliasi
obat.
RekonsiliasiObat
6 .DIAGNOSIS

A .DIAGONOSIS MEDIS DemamTifoid (Non komplikasi):


a. Kode (00007): Hipertermia
Masalah keperawatan yang dijumpai
b. DIAGNOSA b. Kode (00002): Ketidak setiap hari .Dibuat oleh perawat
KEPERAWATAN seimbangan nutrisi: Kurang
penanggung jawab.
dari kebutuhan tubuh
Peningkatan kebutuhan zat gizi
energy berkaitan dengan
Sesuai dengan data asesmen,
meningkatnya kebutuhan untuk
c. DIAGNOSIS GIZI kemungkinan saja ada diagnosis lain atau
menjaga suhu tubuh ditandai
diagnosis berubah selama perawatan.
dengan asupan tidak adekuat,
demam (N1-1.1)
Identifikasi kebutuhan edukasi &
7. DISCHARGE latihan selama perawatan
Identifikasi kebutuhan di rumah Program pendidikan pasien dan keluarga
PLANNING
Hand hygiene
8. EDUKASI
TERINTEGRASI
Penjelasan Diagnosis Oleh semua pemberiasuhan berdasarkan
a. EDUKASI/ kebutuhan dan juga berdasarkan
RencanaTerapi
INFORMASI MEDIS Discharge Planning.
Informasi Consent
b. EDUKSI & Diet Lambung bentuk saring atau Edukasi gizi dilakukan saat awal masuk
KONSELING GIZI lambung dan atau pada harike 4/ hari ke 5
Konseling nutrisi / pola makan Pengisian formulir informasi dan edukasi
c. EDUKASI Pola istirahat terintegrasi oleh pasien dan atau
KEPERAWATAN Pola hidup sehat keluarga.
InformasiObat Meningkatkankepatuhanpasienmeminum
d. EDUKASI FARMASI
KonselingObat /menggunakanobat.
PENGISIAN
FORMULIR
LembarEdukasiTerintegrasi DTT Keluarga / Pasien.
INFORMASI DAN
EDUKASI

TERINTEGRASI
9. TERAPI MEDIKA
MENTOSA
Diuretik (HCT 12,5 – 50 mg/hari,
a. INJEKSI furosemide 2 x 20-80 mg/ hari
Varian
NaCL 0.9 500 cc/ 24 jam
b. CAIRAN INFUS Varian
 Ace inhibitor Captopril 2 x 25-
100 mg/ hari
 ARB candesartan
c. OBAT ORAL 8mg-32mg/hari
 Beta blocker 25-100 mg/ hari
 Diltiazem 1 x 180-420 mg /hari
 Nifedipine 30-60 mg / hari
Simptomatik:

d. RECTAL

10. TATALAKSANA/
INTERVENSI ( TLI )
a. TLI MEDIS
Kode NIC (3740) Fever Treatmen
Kode NIC (4120) Fluid managemen
Kode NIC (6540) Infection Control
Kode NIC (2380) Medication
Managemen
Kode NIC (6680) Vital Sign
b. TLI
monitoring Mengacu pada NIC
KEPERAWATAN
Kode NIC (1120) NutritionTherpi
Kode NIC (5246) Nutrition
Counseling
Kode NIC (1160) Nutrition
Monitoring
Pemenuhan kebutuhan nutrisi/ gizi Bentuk makanan, kebutuhan zat gizi
c. TLI GIZI Diet makanan lunak atau makanan disesuaikan dengan usia dan kondisi klinis,
saring (Diet lambung) secara bertahap
d. TLI FARMASI Rekomendasi kepada DPJP Sesuai dengan hasil monitoring
11. MONITORING &
EVALUASI (Monitor
Perkembangan
Pasien)
a. DOKTER DPJP Asesmen Ulang & Review Verifikasi Monitoring perkembangan pasien
Rencana Asuhan
b. KEPERAWATAN Monitoring tanda-tanda vital pasien Mengacu pada NOC
Monitoring status hidrasi
pasien meliputi balance cairan,
terapi intravena dan tanda-
tanda
dehidrasi
Monitoring tindakan pencegahan
infeksi yang harus dilakukan oleh
pasien dan keluarga selama
perawatan
Monitoring pemberian obat
antipiretik
Monitoring status nutrisi pasien dan
nilai balance intake dan outtake
Diet yang diberikan tepat dan tidak
ada gejala konstipasi atau diare
Monitoring tanda-tanda kurang
nutrisi
Monitoring hasil laboratorium yang
meliputi nilai albumin, protein total,
hemoglobin, limfosit dan elektrolit
Monitoring asupan makanan Sesuai dengan masalah gizi dan tanda
Monitoring Antropometri gejala yang akan dilihat kemajuannya.
Monitoring Biokimia Monev padahari ke 4 atau ke 5 kecuali
c. GIZI
Monitoring Fisik/KlinisTerkaitGizi asupan makan. Mengacu pada IDNT
(International Dietetics Nutririon
Terminology)
Monitoring Interaksi Obat Menyusun Software Interaksi
d. FARMASI Monitoring Efek Samping Obat Dilanjutkan dengan intervensi farmasi yang
Pemantauan Terapi Obat sesuai
12. MOBILISASI/
REHABILITASI
a. MEDIS Tahapanmobilisasisesuaikondisi pasien
b. KEPERAWATAN Mobilisasibertahapdari miring
kiiridankanan, dudukbersandar di
tempattidur, dudukberjunta,
berdiridanberjalan
c. FISIOTERAFI
13. OUTCAME/ HASIL

Tegaknya diagnosis berdasarkan


anamnesis dan pemeriksaan fisik
Didapatkan diagnosis peningkatan
a. MEDIS tekanan darah pada saat
dilakukan pemeriksaan fisik

a. Kode NOC (0800)


Thermoregulation
b. Kode NOC (0602) Hydration
c. Kode NOC (0703)
Infection Saverity
d. Kode NOC (2301) Medication
b. KEPERAWAT Response Mengacu pada NOC Dilakukan dalam 3
AN e. Kode NOC (0802) Vital Sign shift
f. Kode NOC (1004)
Nutrition status
g. Kode NOC (1005) Nutritional
Status: Biochemical Measures
h. Kode NOC (1007)
Nutritional energy
Asupan makan≥ 80% Status gizi berdasarkan antropometri,
c. GIZI Optimalisasi status gizi biokimia, fisik/klinis
Terapi obat sesuai indikasi
d. FARMASI Obat rasional Meningkatkankualitashisuppasien
Umum: Hemodinamik stabil,
intake baik Status pasien/ tanda vital sesuai dengan
14.KRITERIA PULANG
Khusus: Demam turun, kesadaran PPK
baik, tidakan komplikasi
Resume medis dan keperawatan
15. RENCANA Penjelasan diberikan sesuai Pasien membawa resume perawatan/
PULANG/ EDUKASI/ dengan keadaan umum pasien surat rujukan/ surat control/
PELAYANAN Surat pengantar kontrol homecare saat pulang
LANJUTAN
VARIAN

, ,
Dokter Penanggung jawab PelayananPerawat Penanggung Jawab Pelaksana Verifikasi

( ) ( ) ( )

Keterangan ;

Yang harus dilakukan


Bisa atau tidak dilakukan
V Bila sudah dilakukan

Anda mungkin juga menyukai