Anda di halaman 1dari 3

HEPATITIS A

No. Dokumen: 025/PPK/2022


No. Revisi : 1
PPK Tanggal : 28 Desember
2022
Halaman : 1-3

UPTD PUSKESMAS
dr Veronika Melita
TLOGOSARI
Kurniawati
WETAN

1. Pengertian Hepatitis A adalah infeksi akut di liver yang disebabkan oleh


hepatitis A virus (HAV), sebuah virus RNA yang disebarkan melalui
rute fekal oral. Lebih dari 75% orang dewasa simtomatik,
sedangkan pada anak <6 tahun 70% asimtomatik. Kurang dari 1%
penderita hepatitis A dewasa berkembang menjadi hepatitis A
fulminan
2. Anamnesis 1. Demam
2. Mata dan kulit kuning
3. Penurunan nafsu makan
4. Nyeri otot dan sendi
5. Lemah, letih, dan lesu.
6. Mual dan muntah
7. Warna urine seperti teh
8. Tinja seperti dempul
3. Faktor Resiko 1. Sering mengkonsumsi makanan atau minuman yang tidak terjaga
sanitasinya.
2. Menggunakan alat makan dan minum dari penderita hepatitis
4. Pemeriksaan 1. Febris
Fisik 2. Sklera ikterik
3. Hepatomegali
4. Warna urin seperti teh
5. Pemeriksaan 1. Tes laboratorium urin (bilirubin di dalam urin)
Penunjang 2. Pemeriksaan darah : peningkatan kadar bilirubin dalam darah,
kadar SGOT dan SGPT ≥ 2x nilai normal tertinggi, dilakukan
pada fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang lebih
lengkap.
3. IgM anti HAV (di layanan tingkat lanjutan)
6. Kriteria -
Diagnosis
7. Diagnosis Klinis Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik,
dan pemeriksaan penunjang.
8. Diagnosis Ikterus obstruktif, Hepatitis B dan C akut, Sirosis hepatis
banding
9. Terapi 1. Asupan kalori dan cairan yang adekuat
2. Tirah baring
3. Pengobatan simptomatik
a. Demam: Ibuprofen 2 x 400 mg/hari.
b. Mual: antiemetik seperti Metoklopramid 3 x 10 mg/hari atau
Domperidon 3 x 10mg/hari.
b. c. Perut perih dan kembung: H2 Bloker (Simetidin 3 x 200
mg/hari atau Ranitidin 2 x 150 mg/hari) atau Proton Pump
Inhibitor (Omeprazol 1 x 20 mg/hari).
10. Komplikasi Hepatitis A fulminan, Ensefalopati hepatikum, Koagulopati
11. Edukasi 1. Sanitasi dan higiene mampu mencegah penularan virus.
2. Vaksinasi Hepatitis A diberikan kepada orang-orang yang
berisiko tinggi terinfeksi.
3. Keluarga ikut menjaga asupan kalori dan cairan yang adekuat,
dan membatasi aktivitas fisik pasien selama fase akut.
12. Kriteria Rujukan 1. Penegakan diagnosis dengan pemeriksaan penunjang
laboratorium
2. Penderita Hepatitis A dengan keluhan ikterik yang menetap
disertai keluhan yang lain.
3. Penderita Hepatitis A dengan penurunan kesadaran dengan
kemungkinan ke arah ensefalopati hepatik.
13. Prognosis Prognosis umumnya adalah bonam
14. Peralatan Laboratorium darah rutin, urin rutin dan pemeriksaan fungsi hati
15. Referensi 1. Dienstaq, J.L. Isselbacher, K.J. Acute Viral Hepatitis. In:
Braunwald, E. et al. Harrison’s Principles of Internal Medicine,
16thEd.New York: McGraw-Hill. 2004.
2. Sherlock, S. Hepatitis B virus and hepatitis delta virus. In:
Disease of Liver and Biliary System. Blackwell Publishing
Company. 2002: p.285-96. (Sherlock, 2002)
3. Sanityoso, Andri. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi ke
4. Jakarta: FK UI. 2006: Hal 429-33.
4. Soemohardjo, Soewignjo. Gunawan, Stephanus. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi ke 4. Jakarta: FK UI. 2006:Hal 435-
9.
5. Panduan Pelayanan Medik Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta:

2/3
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM. 2004:Hal15-17.
6. KMK No.HK.01.07-MENKES-1186-2022 Tentang Panduan
Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama.
7. KMK No.HK.01.07-MENKES-1936-2022 Tentang Perubahan
Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama

3/3

Anda mungkin juga menyukai