Anda di halaman 1dari 2

PEMBERIAN INFORMASI PENGGUNAAN

OBAT
No. Dokumen : 174/SPO/XII/2022
SP No. Revisi : 1
O Tanggal : 29 Desember 2022
Halaman : 1-2

UPTD
PUSKESMAS dr. Veronika
TLOGOSARI Melita Kurniawati
WETAN

1. Pengertian Pemberian informasi obat adalah kegiatan pelayanan berupa


pemberian informasi terkait dengan indikasi obat, waktu
penggunaan, lama penggunaan, cara penggunaan, efek yang
ditimbulkan, interaksi dengan obat lain/bahan makanan.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam menerapkan langkah-langkah untuk
Pemberian Informasi Penggunaan Obat di UPTD Puskesmas
Tlogosari Wetan.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Tlogosari Wetan No.
/SK/XII/2022 tentang Penyelenggaraan Farmasi
4. Referensi 1. Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2016
tentang Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 30
Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Puskesmas;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2014 tentang Klinik;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 58
Tahun 2014 tentang Standar Farmasi Rumah Sakit;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3
Tahun 2015 tentang Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan, Dan
Pelaporan Narkotika, Psikotropika, Dan Prekursor Farmasi;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1121/MENKES/SK/XII/2008 tentang Pedoman Teknis Pengadaan
Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan untuk Pelayanan
Kesehatan Dasar
5. Prosedur 1. Memberi informasi obat kepada pasien saat penyerahan obat,
terdiri dari :
a. Waktu penggunaan obat, misalnya berapa kali obat digunakan
dalam sehari, apakah di waktu pagi,siang, sore atau malam. Dalam

1/2
hal ini termasuk apakah obat diminum sebelum atau sesudah
makan.
b. Lama penggunaan obat, apakah selama keluhan masih ada atau
harus dihabiskan meskipun sudah terasa sembuh. Obat antibiotika
harus dihabiskan untuk mencegah resistensi.
c. Cara penggunaan obat yang benar akan menentukan
keberhasilan pengobatan. Oleh karena itu pasien harus mendapat
penjelasan mengenai cara penggunaan obat yang benar terutama
untuk sediaan farmasi tertentu seperti obat oral, obat tetes mata,
salep mata, obat tetes hidung, tetes telinga, suppositoria dan
krim/salep rektal dan tablet vagina.
d. Efek yang timbul dari penggunaan obat, misalnya berkeringat,
mengantuk, kurang waspada, tinja berubah warna, air kencing
berubah warna dan sebagainya.
e. Hal-hal lain yang mungkin timbul, misalnya interaksi obat dengan
obat lain atau makanan tertentu dan kontraindikasi obat tertentu
dengan diet rendah kalori, kehamilan dan menyusui.
2. Menanyakan kembali kepada pasien kejelasan dari pemberian
informasi obat
3. Menerima dan Menjawab Pertanyaan dari Pasien : Menjawab
pertanyaan dengan jelas dan mudah dimengerti, etis dan bijaksana
melalui penelusuran literatur secara sistematis untuk memberikan
informasi yang dibutuhkan.
6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait Ruang Farmasi

Rekaman Historis Perubahan

Tanggal
No Halaman Yang Dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
1 1 No Dokumen 174/SPO/XII/2022 29 Desember 2022
Nama dan NIP 29 Desember 2022
dr Veronika Melita
2 1 UPTD Kepala
Kurniawati
Puskesmas
Menyesuaikan SK 28 Desember 2022
3 1 Kebijakan
yang sekarang

2/2

Anda mungkin juga menyukai