Kepala Rumah Sakit Guntur STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL 11 Februari 2022 (SPO) dr. Feri Nirantara S, Sp.PD Mayor Ckm NRP 11080096530284
Komunikasi, Informasi dan Edukasi adalah suatu proses
komunikasi antara apoteker dengan pasien/ keluarga pasien dilakukan secara sistematis untuk memberikan kesempatan kepada pasien/ keluarga pasien PENGERTIAN mengeksplorasikan diri dan membantu meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran sehingga pasien/ keluarga pasien memperoleh keyakinan akan kemampuannya dalam penggunaan obat yang benar termasuk swamedikasi.
1. Sebagai pedoman dalam tenaga kesehatan di rumah
sakit, khususnya tenaga kefarmasian saat memberikan obat kepada pasien. 2. Meningkatkan keberhasilan terapi, memaksimal- TUJUAN kan efek terapi, meminimalkan risiko efek samping, meningkatkan cost effecfiveness dan menghormati pilihan pasien dalam menjalankan terapi.
Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. IV 03.07.04 Guntur
KEBIJAKAN Nomor : Kep / 03 / I / 2022.
1. Setiap tenaga kesehatan khususnya tenaga
kefarmasian yang menyerahkan obat kepada pasien atau keluarga pasien harus melakukan komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi terkait obat yang diserahkannya. 2. Apoteker/Instalasi farmasi harus menyediakan informasi obat/ pusat Informasi Obat kepada tenaga kesehatan di rumah sakit yang dapat diperoleh, dibaca dan diakses dengan mudah di rumah sakit, khususnya obat-obat terbaru yang ada dipasaran PROSEDUR atau telah disetujui BPOM RI. 3. Informasi dan edukasi diberikan oleh apoteker penanggung jawab pelayanan, setiap menyerahkan obat kepada pasien/ keluarga pasien tentang cara penggunaan obat, indikasi, kontra indikasi, dosis, kemungkinan reaksi yang tidak diinginkan, serta tindakan yang harus dilakukan 4. apabila terjadi hal yang tidak diinginkan terkait obat yang dikonsumsinya. 5. Jika apoteker tidak ada di tempat bisa didelegasikan kepada tenaga kefarmasian lainnya yang ditugaskan. KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI (KIE) TERKAIT OBAT
dan kriteria sebagai berikut : a. Pasien penyakit kronik / jangka panjang. b. Pasien yang mendapatkan obat lebih dari 5 komponen ( polifarmasi). c. Pasien yang mendapatkan obat indeks terapi PROSEDUR sempit, seperti : digoxin, phenitoin. d. Pasien yang mendapatkan variasi rute pemberian dan aturan pakai khusus. e. Pasien dengan kondisi khusus, seperti : pediatric, geriatri, ganguaan fungsi ginjal, ibu hamil dan menyusui. f. Pasien pulang untuk pasien rawat inap.
1. Komite Medik 2. Instalasi Rawat Jalan UNIT TERKAIT 3. Instalasi Rawat Inap 4. Unit Gawat Darurat