Anda di halaman 1dari 3

PENGADAAN SEDIAAN FARMASI

DAN BAHAN MEDIS HABIS


PAKAI
SOP No. Dokumen :
015/SOP/PKM.MKW/I/2023
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 05 Januari 2023
Halaman : 1/3
UPT
dr. Hj. Yeyen Siti Permana, M.Kes
PUSKESMAS
NIP. 198003252010012009
MEKARWANGI
1. Pengertian 1. Pengadaan adalah suatu proses kegiatan untuk merealisasikan
kebutuhan sediaan farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
yang ada di dalam perencanaan, melalui : Pembelian E-Katalog
maupun pembelian langsung, droping/hibah, suplai dari Instalasi
Farmasi Kabupaten
2. Pengadaan Sediaan Farmasi dan BMHP yang bersumber dari IFK
dilakukan setiap bulan dengan melampirkan SILOGIS (Sistem
Informasi Logistik) sediaan Farmasi dan BMHP.
3. Pengadaan Sediaan Farmasi dan BMHP yang bersumber dari
anggaran BLUD diutamakan melalui e-katalog
4. Pengadaan Langsung hanya dilakukan jika obat tidak terdapat di
e-katalog dan tidak memenuhi kriteria minimal belanja yang telah
ditetapkan pihak penyedia pada e-katalog
5. Sediaan Farmasi meliputi Obat, pereagen, gas medis yang ada di
UPT Puskesmas Mekarwangi
6. Bahan Medis Habis Pakai meliputi alat Kesehatan habis pakai
yang ada di UPT Puskesmas Mekarwangi
2. Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan pengadaan
sediaan farmasi-BMHP di sarana pelayanan UPT Puskesmas
Mekarwangi
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Mekarwangi No.
015/SK/PKM.MKW/XII/2022, Tentang Pelayanan Kefarmasian UPT
Puskesmas Mekarwangi
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun
2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
5. Prosedur 1. Memeriksa sediaan farmasi-BMHP yang sudah mencapai stok
minimal/buffer stok 10% (diketahui melalui pengamatan visual,
kartu stok, register bulanan-harian, maupun pada saat stok
offname akhir bulan)
2. Pengadaan sediaan farmasi-BMHP yang bersumber dari IFK
dilakukan setiap akhir bulan melalui SILOGIS yang didalamnya
memuat LPLPO (Lembar Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat)
3. Untuk sediaan Farmasi-BMHP yang tidak tersedia/kosong di IFK,
dapat dilakukan pengadaan langsung maupun E-katalog
4. Pengadaan Langsung maupun E-katalog dikoordinasikan dengan
Penanggung Jawab UKP, Bagian Keuangan untuk disesuaikan
dengan anggaran yang tersedia di UPT Puskesmas Mekarwangi
5. Menyiapkan Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) serta HPS (Harga
Perkiraan Sendiri) untuk pengadaan Sediaan Farmasi dan BMHP
6. Menentukan pesanan Sediaan Farmasi - Alat Kesehatan yang
meliputi jenis (termasuk di dalamnya bentuk sediaan dan
kekuatan), jumlah, dan distributor/penyedia yang dipilih.
7. Membuat Surat Pesanan (SP) :
a. Surat Pesanan Obat dan Alat Kesehatan
1) Dibuat rangkap dua (masing-masing untuk PBF dan arsip
farmasi/puskesmas)
2) Ditulis Nomor Surat Pesanan, Nama dan alamat PBF, jenis
dan jumlah obat yang dipesan.
b. Surat Pesanan Psikotropika
1) Dibuat rangkap dua (masing-masing untuk PBF dan arsip
farmasi/puskesmas)
2) Ditulis Nomor surat pesanan, Nama, alamat dan jabatan
apoteker, Nama dan alamat PBF, jenis dan jumlah obat yang
dipesan.
3) Satu lembar Surat Pesanan dapat digunakan untuk
memesan lebih dari satu jenis Psiktropika.
8. Surat Pesanan ditandatangani oleh Apoteker Penanggung Jawab
Memeriksa ketersediaan
Pengadaan langsung/e-
atas nama
obat/BMHP Puskesmas
(visual, Mekarwangi dan diberi stampel
Pengadaan yang Puskesmas
katalog untuk obat yang
kartu stok, register bersumber dari IFK
tidak tersedia/kosong di
harian-bulanan, stok melalui SILOGIS
6 Bagan Alir offname)
IFK

Menentukan dan Pengadaan langsung


Membuat Surat Pesanan maupun e-katalog
Menyusun KAK dan HPS
untuk atas Nama dikoordinasikan dengan
Puskesmas Mekarwangi PJ UKP dan Keuangan

7 Unit Terkait 1. Unit Farmasi


2. UKP
8 Dokumen 1. SILOGIS
terkait 2. Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO)
3. Register Harian-Bulanan Obat

Anda mungkin juga menyukai